Anggota: Laras Cithananda (A1M011002) Fristy Anung Anindita (A1M011003) Nisriina R.B. (A1M011011) Angga Rachmad Saputra (A1M011017) Dendi Rahmat Fajrin (A1M011062)
Bahan Pangan
Mudah rusak
Tujuan dari proses pengalengan adalah untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan dan mencegah rekontaminasi.
Manisan
Tanin
Pengalengan
Browning
Metodologi
Alat Penutup kaleng Autoclave Timbangan duduk Alat penetrometer Spektrofotometer Alat-alat gelas untuk analisis
Metodologi
bahan
-Buah salak -Kaleng ukurang 301x407 cm -Gula pasir -Asam sitrat -Natrium metabisulfit -Bahan-bahan kimia untuk analisis
Tahapan percobaan
Diamati perubahannya : pada bulan ke 0, bulan pertama, bulan ke lima dan bulan kesepuluh
Perlakuan pemanasan 1. pemanasan dengan suhu 63C selama 30 menit 2. pemanasan dengan suhu 100oC selarna 5 menit, dan 3. pemanasan dengan suhu 110oC selama 5 menit
Organoleptik
Kimia Biologi
Manisan salak
Disimpan selama 10 bulan
perubahan
FISIKA KIMIA
Tranggono dan Sutardi (1989), perubahan tekstur buah disebabkan oleh aktifitas enzim pektin metilesterase dan poligalakturose yang merombak senyawa pektin.
KESIMPULAN
Terdapat pengaruh pemanasan pasca seamin terhadap tekstur, kandungan asam tannin, dan vitamin C manisan salak kaleng. Suhu pemanasan yang terbaik yaitu pada suhu 63C selama 30 menit dengan menghasilkan penurunan tekstur, asam tanin, dan vitamin C paling rendah. Semakin lama penyimpanan maka semakin menurun tekstur, asam tannin dan vitamin C manisan salak dalam kaleng.