Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA PADA LANSIA DENGAN DEMENSIA

LANSIA
Lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan bekerja atau pun mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk menghidupi dirinya (Ineko, 2012).

DEMENSIA
Demensia atau penurunan daya ingat adalah kemunduran kognitif yang sedemikian beratnya sehingga mengganggu aktifitas hidup sehati- hari dan aktifitas sosial.

DUKUNGAN KELUARGA
Menurut Sarwono (2003) dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan. Dukungan keluarga juga didefinisikan sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungannya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.

FUNGSI KELUARGA
UU No.10 tahun 1992 PP No.21 tahun 1994 tertulis fungsi keluarga dalam delapan bentuk yaitu : 1. Fungsi Keagamaan 2. Fungsi Budaya 3. Fungsi Cinta Kasih 4. Fungsi Perlindungan 5. Fungsi Reproduksi 6. Fungsi Sosialisasi 7. Fungsi Ekonomi 8. Fungsi Pelestarian Lingkungan

KOMPONEN DUKUNGAN KELUARGA


1.
2. 3.

4.

Dukungan Penilaian Dukungan Instrumental Dukungan Informasional Dukungan Emosional

KRITERIA DERAJAT DEMENSIA


1.

2.

3.

Ringan : walaupun lansia tersebut telah mengalami gangguan daya ingat tetapi lansia tersebut masih bisa hidup mandiri, walaupun kadang kadang masih membutuhkan bantuan dari keluarganya. Sedang : pada lansia sedang, seorang lansia ini masih bisa hidup mandiri tetapi juga mereka sering membutuhkan bantuan dari keluarganya. Berat :Aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia yang mengalami demensia berat, mereka sepenuhnya di bantu dan di awasi oleh keluarganya.

TEKHNIK PENGUMULAN DAN PENGOLAHAN DATA


1.

Analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dan presentase dari variabel independent (pengetahuan dan sikap) dan variabel dependent (tindakan pencegahan).

2.

Analisis bivariate dilakukan bertujuan melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen yaitu status gizi dan variabel dependen yaitu hipertensi yang tampak pada kerangka konsep. Karena dalam penelitian ini menggunakan skala Ordinal Ordinal, maka uji yang dilakukan adalah dengan memakai uji korelasi Spearman Rank.

ETIKA PENELITIAN
Setelah mendapat persetujuan penulis melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu kemudian barulah melakukan penelitian dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi : 1. Lembar persetujuan untuk menjadi responden 2. Anonymity (tanpa nama) 3. Confidentiality (kerahasian)

JADWAL PENELITIAN
Jadwal Penelitian N O Kegiatan Oktober 1 2 3 4 pendahuluan Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan proposal x x x x november

Klasifikasi KERANGKA TEORI Dukungan Keluarga 1.Dukungan Informasional 2. Dukungan Emosional Demensia -Early : 60 74 -Old : 75 90 -Very old : < 90 Faktor- faktor yang mempengaruh demensia 1.Lanjut usia 2.Trauma kepala 3.Tingkat pendidikan 4.Hipertensi 5.Keracunan alumunium 6.Depresi 7.Stroke 8.Diabertes 9.Infeksi obat (Nigroho 2008).

Tingkat Demensia -Ringan -Sedang -Berat

KERANGKA KONSEP

Dukungan keluarga
1. 2. Dukungan informasi Dukungan emosional

Tingkat Demensia
a. b. c. Ringan Sedang Berat

RANCANGAN PENELITIAN
1.

2.
3. 4.

5.

Jenis Penelitian Pendekatan Waktu Pengumpulan Data Populasi Dan Sampel Instrumen Penelitan Metode Pengumpulan Data

HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar dari responden (52,7 %) adalah pendidikan menengah. 2. Setengahnya dari responden (44,0 %) adalah pendidikan dasar. 3. Berdasarkan hasil perhitungan statistic tersebut nilai x2 hitung sebesar 54,407 dengan p-value sebesar 0.000. hasil uji statistik. Artinya, terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan penurunan daya ingat (demensia) pada lansia di Kecamatan Kiara Condong.
A.

B.

Saran

Bagi Penelitian Oleh karena penelitian ini hanya meneliti tentang hubungan pola asuh keluarga pada Demensia, maka disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menggali lebih dalam faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian penurunan daya ingat (demensia) pada lansia
1.

Anda mungkin juga menyukai