BY : KELOMPOK III
A. ANATOMI GINJAL
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium (retroperitoneal), didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor) di bawah hati . Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjaradrenal (juga disebut kelenjar suprarenal) dan limpa
berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa
Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gram.
ANATOMI GINJAL
B.FISIOLOGI GINJAL
Fungsi Ginjal 1.Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, 2.Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, 3.Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan
4.Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak. 5.Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang. 6.Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah. 7.Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah.
Reabsorpsi Zat-zat yang difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non elektrolit, elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah reabsorpsi selektif kembali zat-zat yang sudah difiltrasi.
Augmentasi (Pengumpulan) Proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Peristiwa ini disebut juga sekresi tubular. Sel-sel tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urin sekunderurin yang terbentuk akan disimpan sementara di kantung kemih untuk selanjutnya di buang melalui uretra
D.PEMERIKSAAN KOMPLEKS
Fungsi Glomerulus Tes Clearance Kreatinin Nilai ini merupakan suatu pengukuran kuantitatif yang kasar atas kerusakan glomerulus bila tes-tes yang lebih sederhana telah memperlihatkan adanya kerusakan ginjal. Meskipun sering dipakai, biasanya tes ini tidak cocok, karena kurang peka sebagai tes diagnosa dini untuk kerusakan fungsi ginjal.
Fungsi Tubulus 1. Tes konsentrasi urina 2. Tes vasopressin 3. Tes pemekatan (24 jam) 4. Tes pengenceran urina (beban air) 5. Tes pengasaman urina. 6. Tes-tes ekskresi zat warna untuk fungsi glomerulotubuler kombinasi.
E.PEMERIKSAAN MORFOLOGIK
Pemeriksaan Mikroskopik Kemih Pemeriksaan Bakteriolagik Pemeriksaan Radiologi
1. Foto polos abdomen 2. Ultrasonografi (USG) 3. Tomografi Komputer (CT)
Penyabab gagal ginjal 1. Pra-renal Gagal ginjal pra-renal terjadi akibat penurunan volume plasma, yang berakibat penurunan curah jantung, dan perfusi ginjal. 2. Renal Gagal ginjal renal terjadi akibat perubahan parenkim ginjal yang merusak nefron.
3. Pasca-renal Mencakup obstruksi saluran kemih akibat obstruksi uretra, batu, hipertrofi prostat, dan tumor. Tahapan Gagal Ginjal Akut 1. Tahap inisiasi (awal) adalah kejadian awal yang menyebabkan nekrosis tubulus yang berbelit-belit 2. Tahap maintenens ditandai oleh oliguria dan ketidakseimbangan elektrolit. 3. Tahap pemulihan ditandai dengan peningkatan pengeluaran urine bertahap.
GAGAL GINJAL MENAHUN Keadaan ireversibel, ditandai fungsi nefron yang berkurang.Perjalanan menuju uremia belangsung berangsur, untuk waktu yang cukup lama. Bila ginjal tak dapat lagi mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, maka diperlukan dialsis (hemodialisis atau dialysis peritoneal)
TERIMAKASIH