Anda di halaman 1dari 46

ACNE

(JERAWAT)
Khafid Asy Ari 20080310117

DEFINISI

Peradangan kronis dari unit pilosebasea yang disertai dengan penyumbatan dan pemadatan bahan keratin yang ditandai dengan komedo, papul, nodul, pustul, dan kista di tempat predileksi wajah, leher, punggung, dada pada usia pubertas (12-27 tahun).

Unit pilosebasea : gabungan folikel rambut dengan kelenjar sebasea.

ETIOLOGI
Genetik 2. Makanan / diet (lemak, coklat, kacang-kacangan, susu, keju dan sejenisnya yang merangsang tumbuhnya jerawat). 3. Hormon (androgen merangsang kelenjar sebaseus untuk aktivitasnya serta mempengaruhi infundibulum dalam proses keratinisasi). 4. Kejiwaan (stress, kurang tidur) 5. Musim (tropis:panas dan lembab, negara 4 musim: m.dingin) 6. Kosmetika (pelembab) 7. Mekanis (trauma, tekanan, gesekan,regangan, cubitan kulit) 8. Infeksi bakteri 9. Radiasi UV (hiperkeratosis komedogenik) 10. Obat-obatan (Rifampisin, INH, kortikosteroid, thiourasil)
1.

KLASIFIKASI
1. 2. 3. 1. 2.

3.

4.

Berdasarkan bentuk lesi: Akne Komedonal (4 tingkat) Akne Papulopustuler (4 tingkat) Akne Konglobata / Nodulokistika Berdasar ada tidaknya peradangan: Tingkat I (hanya komedo pd muka) Tingkat II (komedo, papul, pustul pd muka) Tingkat III (komedo, papul, pustul dan peradangan yg lebih dalam, lesi pada dada dan punggung) Tingkat IV (akne konglobata)

BENTUK KLINIS AKNE BERDASAR PENYEBABNYA:

Akne Eksogen
Akne Venenata

Akne Endogen
Acne Vulgaris

Erupsi Akneformis

Akne Klor dan Akne fisika

Acne Kongoblata

Acne dengan keterlibatan Hormonal

GRUPPER (1977) MEMBAGI AKNE DALAM 2 BAGIAN:

Akne Sejati

Akne Fisika Akne Senilis


Acne Aestivalis
Akne karena radiasi kobalt atau sinar-X Akne Vulgaris 1. Akne Tropika 2. Akne Mekanika 3.Akne Fulminan 4. Pyoderma fasciale 5.Akne neonatorum 6. Akne setelah pengobatan hormonal

Acne Fisika Acne Vulgaris Acne Venenat a

Akne Vulgaris dan variannya: Akne tropikalis Akne fulminan Pioderma fasiale Akne mekanika B. Akne Venenata dan variannya Akne kosmetika Pomade acne Akne akibat kerja Akne detergikan C. Akne Komedonal Solar comedones Akne radiasi (sinar X, kobalt)
A.

MENURUT PLEWIG & KLIGMAN

KLASIFIKASI BERDASARKAN UKK

Akne Komedonal: Lesi yg dominan komedo (open/ black head comedo yg terjadi karena proses oksidasi) dan (closed/ white head comedo/ milia) yg berasal dari kelenjar sebasea.

White head comedo

open comedo

Akne Papulopustulosa: Telah terjadi peradangan, ditandai dengan adanya papul dan pustula.

Akne Nodulokistika: Dijumpai benjolan-benjolan besar, baik yg padat (nodul) maupun yg berisi nanah (pustul) dan menimbulkan keluhan nyeri.

pustular

papular

Papules/pustules Nodules

ACNE ENDOGEN
Merupakan jenis jerawat yang banyak dipengaruhi faktor di dalam diri manusia yaitu faktor keturunan, faktor hormonal. 1. ACNE VULGARIS 2. ACNE KONGLOBATA 3. ACNE dengan keterlibatan HORMONAL

ACNE VULGARIS

Peradangan menahun dari unit pilosebasea yang disertai dengan penimbunan dan pemadatan bahan keratin yang ditandai dengan adanya komedo, papel, nodul, pustul, dan kista dengan tempat predileksi di wajah, leher, dada, dan punggung pada umumnya pada orang usia pubertas. Insidensi tertinggi: wanita pd usia 14-17 tahun pria: 1619 tahun. Insidensi pd ras oriental lebih jarang dibanding ras Kaukasia. Kulit putih nodulokistik.

PATOGENESIS JERAWAT

PATOGENESIS
1.

Produksi sebum yang meningkat akibat peningkatan produksi hormon androgen (5- DHT)

2.

Kolonisasi kuman Propionibacterium acne / Coryneaebacterium acne/Stafilococcus epidermidis yang menghasilkan enzim lipase, protease, neuramidase, hyaluronidase, lechitinase perubahan biokimiawi

3.

Perubahan biokimiawi pada susunan lemak permukaan kulit (adanya trigliserid dihidrolise oleh kuman menjadi FFA (free fatty acid/asam lemak bebas)

4.

Adanya free fatty acid akan terjadi penyumbatan dan pemadatan bahan keratin pada unit pilosebasea tersebut.

VARIAN AKNE VULGARIS


Pyoderma fasciale Akne hormonal (Akne setelah pengobatan dengan testosteron/ progesteron)

AKNE TROPIKA

Terdapat pada tentara yang dikirim ke daerah tropis padahal sebelumnya tidak menderita akne.

SOLAR COMEDONES

Akne Mekanik ( Terjadi karena tekanan/ rangsangan yang berulang, misalnya pada dahi timbul akne karena pemakaian topi).

Akne infantil

Akne neonatorum

Akne Neonatorum (Biasa ditemukan pada bayi karena pengaruh hormon ibunya). Gejala: komedo tertutup yang eritematosa, ukuran kecil, multipel diatas hidung dahi dan pipi. Awitannya usia 0-6 minggu. Neonatus dapat mempunyai komedo terbuka, papul inflamasi, atau pustul. Biasanya akan sembuh spontan dalam 1-3 bulan tanpa jaringan parut. Akne infalntil adalah akne yang timbul pada masa infantil bulan ke 3-6. ditandai papul, pustul yang meradang dan kadang-kadang disertai nodul. Komplikasi: jaringan parut. Cenderung berkembang menjadi akne vulgaris di masa remaja.

ACNE FULMINANS

Akne Fulminan (akne terjadi mendadak dalam bentuk yang berat). Disebut juga akne ulseratiffebril akut atau akne maligna adalah bentuk yang paling berat akne nodular disertai gejala sistemik. Gambaran klinis: plakat yang rapuh, oozing, peradangan masif, yang timbul mendadak dengan krusta hemoragik. Predileksi: punggung, dan dada, wajah. Cepat mengalami ulserasi dan sembuh meninggalkan jaringan parut Gejala sistemik: febris, leukositosis, poliartalgia, mailgia, hepatosplenomegali, anemia, nyeri tulang.

ACNE KOSMETIKA
Karena komponen aknegenik dalam kosmetik misalnya lanolin dan parafin yang dapat menimbulkan komedo tertutup (komedogenik) Paling sering wanita usia 20-40 tahun Komedo tertutup, derajat ringan, menetap, dan menunjukkan perbaikan seiring dengan berkurangnya penggunaan agen penyebab.

DIAGNOSIS BANDING AKNE VULGARIS


a. Erupsi akneiformis yg diinduksi obat (erupsi papulopustulosa mendadak tanpa komedo di hampir seluruh tubuh, dapat disertai demam, terjadi pd semua usia). b. Akne venenata dan akne akibat rangsangan fisik (lesi monomorf, gatal (-), lesi komedo/ papul, predileksi di tempat kontak zat kimia/ rangsang fisiknya) c. Rosasea (peradangan kronik di daerah muka dg lesi eritem, pustul teleangiektasis & hipertrofi kelenjar sebasea, tidak ada komedo). d. Dermatitis perioral (biasanya pd wanita, eritema polimorf, papul dan pustul disekitar mulut, gatal)

PENATALAKSANAAN
1.

2.

Pencegahan dengan menghindari faktor pencetus dan menjaga higienitas. Pengobatan : a. Topikal Bahan iritan sbg peeling, misalnya Sulfur 4-8%, Resorsinol 1-5%, Asam salisilat 2-5%, peroksida benzoil 2,5-5%, Asam vit. A 0,025-0,1%, Asam Azealat 15-20% dan AHA (Asam Glikolat 3-8%) Antibiotik, misalnya Oksi Tetrasiklin 1%, Eritromisin 1% dan Klindamisin fosfat 1% Antiinflamasi (Hidrokortison 1-2,5%, Kenakort 10mg/cc intralesi untuk akne nodulokistik) Etil laktat 10%.

b. Sistemik Antibiotik: Tetrasiklin 250mg-1gr/hr, Eritromisin 4x250mg/hr, Doksisiklin 50mg/hr, Trimetoprim 3x100mg/hr Hormonal: Estrogen 50mg/hr selama 21 hr dlm sebulan, Antiandrogen siproteron asetat 2mg/hr (terapi ini diberikan pd wanita dewasa dg akne vulgaris yg gagal dg terapi lain) Kortikosteroid: Prednison 7,5mg/hr, Deksametason 0,250,5mg/hr Vitamin A / Retinoid oral sbg antikeratinisasi 50.000150.000 IU/hr (banyak efek samping), Isotretionin 0,5-1mg/kgBB/hr Obat lain: Ibuprofen 600mg/hr, Dapson 100mg/hr, seng sulfa 2x 200mg/hari

Skar atrofi

Ice pick scar

HYPERTROPHIC SCARS

Thumbprint scar

3. Bedah Kulit diperlukan untuk memperbaiki jaringan parut setelah akne vulgaris sembuh: Bedah skalpel untuk meratakan sisi jaringan parut yg menonjol/ eksisi elips pd jaringan parut hipotrofik yg dalam. Bedah listrik (elektrofulgurasi/ elektrodesikasi) pd komedo tertutup. Bedah beku dg CO2 beku/ N2 cair. Dermabrasi untuk meratakan jaringan parut hipotrofi dan hipertrofi paska akne yg luas.

4. Rehabilitasi terhadap cacat : a. Hiperpigmentasi cacat sementara berupa kehitaman akibat pemencetan. Dapat dibiarkan saja, dapat hilang sendiri. b. Atrofi cekungan-cekungan kecil yg dangkal, dapat dilakukan dermabrasi. Jika tidak begitu banyak, tepinya tajam, bagian tepi cekungan dikikis dengan elektrodesikasi. Apabila cacat cukup dalam, agak luas dan sedikit dilakukan skin grafting dan eksisi pd bagian yg cacat. c. Hipertrofi seperti keloid, diinjeksi Triamsinolon asetonide intralesi, 2-3 minggu sekali s/d lesi mengecil. Jika hipertrofinya kecil dilakukan elektrodesikasi.

PROGNOSIS AKNE VULGARIS

Umumnya sembuh sebelum usia 30-40 tahun, jarang yg menetap sampai tua/ mencapai gradasi sangat berat.

KOMPLIKASI AKNE VULGARIS


Sebagian besar lesi akne setelah menyembuh meninggalkan warna kulit kemerahan yang dapat menetap beberapa waktu. Hiperpigmentasi pasca inflamasi

ACNE KONGLOBATA
Suatu bentuk akne nodular yang berat. Merupakan penyakit inflamasi dengan komedo, nodul, kista dan abses akibat terjadinya gangguan sistem drainase pada unit pilosebasea sehingga terbentuk saluran di bawah kulit yang bersifat kronis dan menahun Insidensi: jarang, terutama pria usia18-30 tahun. Gejala:sakit pada daerah tekanan. Etio:Akibat penggunaan steroid anabolik-androgenik, diduga karena penyembuhan yang berulang dari coagulase-positive staphylococci, dan kadang -hemolytic streptococci Sering memiliki beberapa muara yang terbuka. Lesi inflamasi biasanya besar, lunak dan berwarna kehitaman. Lesi mengeluarkan materi berbau tidak enak, berbentuk serosa, purulen atau mukoid. Penyembuhan meninggalkan skar hipotrofik atau keloid.

ACNE CONGLOBATA

Predileksi: punggung,bokong,dada, dan yang lebih jarang di abdomen, leher, bahu, wajah, lengan atas, paha.

ACNE CONGLOBATA

UKK: (konglobata berarti massa berbentuk bulat atau bola) campuran kelompok-kelompok komedo yang besar, papul, pustul, nodul menonjol, kista, abses dan parut.

DIAGNOSIS BANDING AKNE KONGLOBATA:


Akne Tropika Terjadi hanya padaorang yg tinggal di daerah tropis Akne Fulminan Timbul mendadak dalam bentuk berat Chlor acne Terjadi pd orang yg sering memegang/ menghirup zat-azat yg mengandung klorin Hidradenitis suppurativa Predileksi di aksila

ACNE (DENGAN KETERLIBATAN) HORMONAL


Timbulnya akne yg mendadak akibat peranan faktor hormonal, yaitu turunnya kadar hormon estrogen dan naiknya kadar androgen, misalnya pada premenstrual akne. Bahan kimia sbg pencetus timbulnya akne jenis ini adalah hidrokarbon organik dan lipid (lemak) Prinsip terapi pd akne jenis ini adalah peningkatan estrogen untuk menghambat kerja androgen. Jadi peran terapi estrogen tidak langsung mengurangi produksi sebum.

TERAPI
Preparat yg tersedia: etinil estradiol dan mestranol (Diane, Yasmin) Pemberiannya diberikan pada hari pertama M Pemberian harus selektif karena efek sampingnya: mual, vaginitis, monilian, kloasma, hipertensi, fenomena trombolik, gangguan menstruasi yg terjadi setelah bulan ke4 pemakaian dan efek mitotik sehingga dikontraindikasikan pada keganasan uterus, kista ovarium dan Ca mammae, varises dan penyakit hepar. Pada pria tidak dianjurkan karena berefek feminisasi ginekomastia, atrofi testis dan penurunan libido.

ACNE EKSOGEN
Akne yg timbulnya memerlukan faktor luar

seperti zat tertentu dan pemakaian minyak pd


kulit
ACNE VENENATA
ACNE
ACNE

KLOR
FISIKA

ACNE VENENATA
Bahan kimia sbg pencetus timbulnya akne jenis ini adalah hidrokarbon organik dan lipid (lemak):

Akne kosmetika karena komponen aknegenik dalam kosmetik misalnya lanolin dan parafin yg dapat menimbulkan komedo tertutup (komedogenik) Occupational acne timbulnya akne pada pekerja-pekerja yg berhubungan dengan preparat ter/minyak Pomade acne Akne kosmetika yg timbul akibat pemakaian minyak rambut

b.

Occupational acne timbulnya akne pada pekerja-pekerja yang berhubungan dengan preparat ter/minyak.

c. Pomade acne variasi akne kosmetika yg khusus dijumpai pd ras AfrikaAmerika dan berhubungan dengan penggunaan minyak yang dioles ke kepala dan wajah. Komedo tertutup.

ACNE KLOR

Terdapat pada orang yang sering memegang atau menghirup zatzat yang mengandung klorin misalnya pekerja industri herbisida dan insektisida (tetrachlordibenzo-p-dioxin/ TCDD). Klorin dalam bentuk chlorinated aromatic hidrocarbon ini bersifat akneigenik.

ACNE FISIK
Akne senilis pada orang tua dg komedo hitam, mungkin karena pengaruh sinar matahari Akne aestivalis Akibat pajanan matahari, biasanya pd bahu, lengan, leher, dada berupa erupsi papuler monomorf Akne karena radiasi kobalt/sinar x

ERUPSI AKNEIFORMIS

Definisi: Merupakan kelainan kulit yang menyerupai ujud kelainan kulit yang mirip akne berupa reaksi peradangan folikular dengan manifestasi klinis papulopustular. Biasanya komedo (-) dan kista (-).

Biasanya merupakan satu dari sekian banyak efek samping obat sistemik/ topikal

ETIOLOGI ERUPSI AKNEIFORMIS:

Obat sistemik yang dapat menyebabkan kelainan ini: glukokortikoid, Vit. B kompleks dosis tinggi, Fenitoin, senyawa halogen, epidermal growth factor receptor inhibitor Aplikasi topikal: Kortikosteroid, PUVA, radiasi

Bahan kimia, kosmetik, tekanan pada kulit

GEJALA KLINIS ERUPSI AKNEIFORMIS:


Khas ditandai dg munculnya secara mendadak dan cepat, gambarannya monomorf berupa bintil merah, permukaannya halus pada daerah predileksi akne Dapat disertai demam, malaise, dan gatal (-) Papul dan pustul, monomorfik atau oligomorfik, tanpa komedo

Papul eritematosa miliar tersebar hampir simetris di dada

DD ERUPSI AKNEIFORMIS

Rosasea (lebih merah dan khas, daerah hidung dan pipi) Dermatitis perioral Dermatitis medikamentosa Nevus komedonikus Akne venenata Akne vulgaris Folikulitis (biasanya nyeri, tidak ada komedo tetapi terlihat pustula milier)

rosasea

Perioral dermatitis

folikulitis

PENATALAKSANAAN:
Penghentian konsumsi obat pencetus Obat yang bersifat iritan: - Sulfur 4-8% - Resorsinol 1-5% - Asam salisilat 2-5% - Asam vit. A 0,025-0,1% ( Tretionin, Vitacid, Trache, Eudina, Refiderm) - Asam Azealat 15-20% Terapi simptomaatis untuk gejala prodormal PROGNOSIS: Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai