Anda di halaman 1dari 3

Patofisiologi trisomi 21 tipe klasik/reguler : Adanya peristiwa gagal berpisah ketika meiosis I pada kromosom salah satu orang

tua. Hal ini berhubungan dengan kehamilan usia lanjut pada ibu dan usia ayah. Sehingga terjadi kelebihan 1 kromosom 21 dari kromosom ibu. Khususnya pada bagian proksimal 21q22.3 pada kromosom 21 Pada daerah 21q22.1-q22.3 dari analisis molekul dikenal sebagai daerah kritis sindrom down terdapat sebuah gen yang bertanggung jawab menimbulkan kelainan jantung kongenital. Pada daerah 21q22.1-q22.2 ditemukan sebuah gen DSCR1 yang diekspresikan tinggi di otak dan jantung. Diperkirakan terlibat dalam pathogenesis retardasi mental dan defek kardiak pada sindrom down.

Patofisiologi trisomi 21 tipe translokasi : kromosom yang mengalami translokasi adalah kromosom 14 dan 21. Lengan q kromosom 21 bertranslokasi dan melekat pada lengan q kromosom 14. Kemudian diikuti dengan translokasi lengan p kromosom 21 dengan lengan p kromosom 14. Gabungan lengan q ini akan tetap bertahan sedangan gabungan lengan p tersebut akan hilang. Tidak akan menyebabkan kelainan fenotip pada orang yang bersangkutan karena materi genetik yang terdapat pada lengan p bukan merupakan materi yang esensial bagi tubuh. Oleh karena itu, orang tersebut disebut carrier.

Patofisiologi trisomi 21 tipe mosaik : Dikenal sebagai peristiwa postzigotik. Terjadi akibat zigot trisomik yang pada saat mitosis kehilangan 1 kromosom. Sehingga dihasilkan 2 jenis sel : satu sel dengan trisomi 21 klasik/regular, dan satu sel lainnya dengan kariotip normal. Temuan ini menyebabkan variabilitas fenotipik yang besar, mulai dari mendekati normal dengan klasik trisomi 21 fenotip.

Sumber : Harold C, Bruce B. Down Syndrome. [online]. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/943216-overview#aw2aab6b2b3. diakses 8 Maret 2014. 2013

Anda mungkin juga menyukai