Perkmb Tehnologi Kedokt pesat proses Pel Kesehatan komplek Sebag besar kemajuan tehnologi tdk dibarengi perub budaya Pel Kesehatan Dlm berbg situasi pasien sering jadi korban ( meskipun dlm kenyataannya tdk pernah ada unsur kesengajaan di dlmnya )
Di RS terdapat : Ratusan Jenis Obat Ratusan Tes Banyak Prosedur Banyak Pasien Banyak Profesi Banyak Individu Staf Padat Modal Padat Tehnologi Padat Karya Padat Mutu Padat Sistem Padat Risiko Padat Keluhan Padat Error
KOMPLEKS YG PADAT
POTENSIAL KESALAHAN
Masalah ME ( dlm 10 th ) menghiasi media ( cetak/elektronik ) merup bukti Pel Keseht punya potensi tersembunyi ADVERSE EVENT ( ringan, cacat, kematian )
Ad. Proses dalam suatu RS Pelayanan pasien yang lebih aman Termasuk :@ Asesmen risiko @ Identifikasi dan manajemen risiko terhadap pasien @ Pelaporan dan analisis insiden @ Kemampuan belajar dan menindak lanjuti insiden @ Terapkan solusi : * mengurangi Risiko * minimalisir
a.
Medical Error / Kesalahan Medis : Suatu kesalahan dalam proses pelayanan yang mengakibatkan cedera pada pasien. Termasuk kegagalan melaksanakan sepenuhnya suatu rencana ( tidak lengkap ), atau menggunakan rencana yang salah. Kesalahan ini dapat terjadi oleh karena : Berbuat sesuatu ( Commission ) atau tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dilakukuan ( Ommission ).
b.
Adverse Event / Kejadian Yang Tidak Diharapkan Suatu kejadian yang akibatkan cidera yang tidak dikehendaki pasien, bukan karena kondisi dan penyakit pasien AE dapat terjadi karena kesalahan medis, bisa juga bukan suatu kesalahan Near Miss ( NM ) / Nyaris Terjadi Suatu kesalahn medis karena berbuat atau karena tidak berbuat dan yang berpotensi timbulkan cidera, tetapi tidak terjadi
c.
d. Miss Use : Pasien tidak mendapat pelayanan yang memadai karena telah terjadinya komplikasi yang sebenarnya dapat dihindari e. Over Use : Jika resiko yang diterima pasien jauh lebih besar dari manfaatnya. f. Under Use : Gagal untuk menyediakan pelayanan yang seharusnya dapat lebih memperbaiki outcome pasien
PENELITIAN - PENELITIAN : IOM ( Institute Of Medicine ), th 2000 di AS : @ TO ERR IS HUMAN @ Ditemukan : * Adverse Evenr ( AE ) = 2,9 % dari padanya meninggal 6,6% ( Utah & Colorado ) * AE = 3,7% meninggal 13,6% ( New York ) @ Kematian akibat AE ( di AS ) dari 33,6 juta pasien rawat inap / tahun 44000 s/d 98000 / th Kematian sebab lain : KLL = 43,458,- cancer = 42,297 Aids = 16,516 NOTE : Di Jember : Th 2003 = 9433 rawat inap 723 meninggal Th 2004 = 9878 rawat inap 761 meninggal Th 2007 = 18.405 rawat inap 1344 meninggal Th 2008 = 17.702 rawat inap 1198 meninggal NOTE : Di Jember : Th. 2008 Kematian KLL 242 orang Th. 2009 Kematian KLL 146 orang
No
Px keluar mati Jumlah 224 56 36 80 < 48 jam 104 24 19 36 > 48 jam 120 32 17 44
1 2 3 4
5
6 7 8 9
Pediatrie
Obsgyn Rawat Gabung Bedah saraf Saraf
12
1849 323 268 100 20 1 4
1250
1955 329 1132 373 131 96 375
130
30 0 80 218 4 5 0
82
21 0 37 104 3 3 0
48
9 0 43 114 1 2 0
1380
1985 329 1212 591 135 101 375
No
Jenis Pelayanan
Px keluar mati
65 27 44 12 -
19 Bogenvil
20 Kelas I 22 Perinatologi
16
804
193
98
95
997
TOTAL
4402
12490
1344
684
660
13834
No
Px pindaha n 199 35 70 74
1 2 3 4
5
6 7 8 9
Pediatrie
Obsgyn Rawat Gabung Bedah saraf Saraf
26
1909 2 230 158 151 6 1
1181
1738 329 1337 421 145 85 264
113
20 0 62 214 4 1 0
52
12 0 18 118 3 0 0
61
8 0 44 96 1 1 0
1320
3667 331 1629 793 300 92 265
No
Jenis Pelayanan
Px keluar mati
58 20 31 9 31
19 Bogenvil
20 Kelas I 21 Perinatologi
42
49 102
617
778 725
21
51 155
8
16 90
13
35 65
680
878 982
TOTAL
4304
12044
1198
582
616
17546
WHO publikasikan ( 2004 ) mengumpulkan angka angka penelitian dari RS RS : * AS * Inggris AE = 3,2% - 16,6% * Denmark * Australia Berbagai negara * Melakukan penelitian * Mengembangkan sistem keselamatan Px
KEKERAPAN ERROR DI RS
Di AS : * Kesalahan pemberian obat di dua RS 56% dan 34% ( Bates, 1995 ) * Kesalahan bedah = 1 : 50 pasien rawat ( Gawande, 1999 ) Di Indonesia : * Medication Error di ICU mencapai 96% ( tidak sesuai indikasi tidak sesuai dosis, palifarmako tak logis, dll ) * Medication Error di puskesmas = 80% ( Budi Sampurna, Seminar Perumah Sakitan, Surabaya, 24.03.2005 )
KEKERAPAN TUNTUTAN
: Tiap hari terjadi kelalaian medis : Klaim ditujuakan pada 11,8 / 1000 peserta asuransi profesi : Klaim ditujuakan kepada 10,7 / 1000 peserta asuransi profesi : Pidana : 48 kasus di Polda Metro Perdata: 160 kasus di ajukan LBH kesehatan
Ka Dinkes DKI (6.07,05) : Setiap minggu ada 2 -3 pengaduan Px ( Budi Sampurna, Seminar Perumah Sakitan, Surabaya 24.3.2005 )
1.
2.
3.
4.
5.
Masalah Accidental Injury adalah serius Penyebabnya bukan hanya kecerobohan individu, juga kesalahan sistem Perlu Redesign Sistim Pelayanan Patient Safety harus menjadi prioritas nasional Mengajak ( Challenge ) semua pihak melibatkan diri.
Contoh
Salah Dx atau lambat tegakkan Dx - Gagal untuk melakukan prosedur Dx sesuai indikasi - Menggunakan alat / prosedur Dx yang usang - Gagal melakukan pemantauan dan follow up thd hasil Dx Error dlm melaksanakan tindakan medik / operasi - Error dlm pemberian terapi - Error dlm menetapkan dosis / cara memberi obat - Menunda / terlambat tetapkan terapi secara adekuat, padahal hasil pemeriksaan Dx mengindikasikan utk segera - Melakukan tindakan medik secara tidak adekuat / tdk atas indikasi
-
Terapi
Preventive
Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yg diperlukan - Pemantauan tindak lanjut terapi yg tdk adekuat
-
Lain - lain
Sumber Terjadinya Error Pada Sistem Pelayanan Kesehatan 3 Domain Utama, Yaitu : manusia, Organisasi dan Tehnikal
Sumber Medical Erroe Faktor yang Berperan
Kelelahan Kurang Terlatih Komunikasi yang buruk ( poor communication ) Kekuasaan / Pengendalian Hostility Waktu Terbatas ( Time Shortage ) Keputusan Yang Buruk ( Poor Judgement ) Keragu Raguan Logic Error Rancang Bangun ruang kerja Perencanaan / kebijakan Administrasi / pembiayaan Insentif / kepemimpinan Manajemen suplai Hand off / transfer Supervisi / umpan balik Ketidak jelasan tugas Salah menempatkan personil Poor Antomation Peralatan yang buruk Keterbatasan peralatan Tidak memiliki decision support Kompleksitas Kurang terintegrasi Tidak terdapat forcing function Irreversible Error Terlalu banyak informasi Tidak menggunakan check list
Manusia
Organisasi
Tehnikal
LATAR BELAKANG : Data AE di negara maju tidak sedikit Di Indonesia data AE ini masih minim Sejak tahun 2000 berbagai negara mengembangkan dan menerapkan konsep serta strategi Patient Safety dengan tujuan utama menekan AE WHO tahun 2004 membentuk World Aliance For Patient Safety Menilik akan permasalahan yang terkait dengan keselamatan pasien, serta maraknya tuduhan Malpraktek di RS RS Indonsia dan perkembangan gerakan gerakan keselamatan pasien di dunia internasional tersebut di atas, maka PERSI mengambil inisiatif membentuk suatu komite yang menggerakkan dan berupaya mengangkat fokus keselamatan pasien di Indonesia
VISI : Meningkatnya Pelayanan Pasien dan Mutu Pelayanan RS MISI : Mengangkat secara nasional fokus keselamatan pasien Mendorong terbentuknya kepemimpinan dan budaya RS yang mencakup keselamatan pasien dan Peningkatan Mutu Pelayanan Mengembangkan standart Pedoman Keselamatan Pasien berbasis riset dan pengetahuan Bekerja sama dengan berbagai lembaga yang bertujuan meningkatkan Keselamatan Pasien dan Mutu Pelayanan RS
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( KKP RS ) diangkat dan bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat PERSI Kenggotaan KKP RS terdiri dari individu individu : * Lingkungan Depkes * RSU pemerintah dan swasta * Berbagai organisasi antara lain : - IDI, PDGI, PPNI, IBI, KARS - Fakultas Kedokteran - Konsil Kedokteran Indonesia - Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Ind. - Mantan anggota DPR / DPRD dst
Pelindung Penasehat Pengurus : * Ketua, Wkl Ketua * Sekretaris * Bidang Kajian Keselamatan Pasien * Bidang Program Keselamatan Pasien * Bidang Pendidikan Dan Latihan * Anggota
CAKUPAN TUGAS BIDANG 1. Bidang Kajian Keselamatan Pasien a. Pengkajian Laporan KP RS b. Riset KP RS c. Pengembangan Solusi KP RS d. Penyusunan Panduan, Pedoman, Standar KP RS e. Penyusunan Takonomi KP
QUALITY
QUALITY
QUALITY
RS : STRUCTURE
PROCESS OF CARE
OUT COME
: AE
COSTLY COST INVESMENT BLAMING -PENGADUAN, TUNTUTAN PATIENT SAFETY -CULTURE -REPORTING -LEARNING / ANALYSIS / RESEARCH -IMPLEMENTASI, MONITOR -PASIENT INVOLVEMENT KEPERCAYAAN MENINGKAT -DSB KECURIGAAN MENINGKAT -TUDUHAN MALPRAKTEK ( Pid / Perd ) -PROSES HUKUMAN POLISI, PENGADILAN -BLOW UP MASS MEDIA, 90% PUBLIKASI OPINI NEGATIF -PERTAHANAN RS : -PENGACARA -RS/Dr : ASURANSI -TUNTUTAN BALIK
MANFAAT RS TERAPKAN KESELAMATAN PASIEN 1. Kecenderungan Green Product / Produk Yang Aman dibidang industri lain, antara lain menjadi persyaratan dalam berbagai proses transaksi, sehingga makin laku / laris, makin dicari masyarakat. 2. RS yang menerapkan KP akan lebih dicari 3 rd Party Payer . Perusahaan perusahaan dan Asuransi asuransi akan mengutamakan memakai RS tersebut sebagai provider kesehatan karyawan / klaim mereka, dan kemudian akan diikuti oleh masyarakat yang akan lebih mencari RS yang aman. 3. Kegiatan RS dikawasan Blaming akan menurun karena Fokus di kawasan Patient Safety
PATIENT SAFETY
BLAMING
2005
2008
2010
REKOMENDASI
1.
Pel Kes masih berisiko Sewaktu waktu ancam jiwa pasien Bbrp upaya sbg rekomendasi mengedepankan konsep patient safety Menetapkan Leadership menjamin patient safety di Pel Kesh
Berbagai studi membuktikan
a.
b.
c.
Setiap RS, berinisiatif : - sosialisasikan Pelaks PS - melaksanakan ( mengukur kinerja petugas ) - memantau Setiap RS, pembenahan manajemen yg lebih berorientasi pada prinsip PS, dgn mengedepankan pencegahan atau meminimalkan resiko disetiap lini Pel Kesh. Investasi, baik SDM maupun biaya dlm rangka peningkatan/perbaikan tehnologi, baik medik maupun informasi, shg terjamin tindakan medik yg bermutu, berdasar bukti ilmiah terbaru dan valid.
2.
Membangun Dan Mengembangkan Budaya Safety a. Setiap RS : - memperkuat prinsip Pel Kesh yg bermutu, aman bagi pasien dan petugas - jika perlu merubah perilaku petugas dan menghindar atas kejadian ME menjadi suatu proses pembelajaran yg harus di hindari di masa datang. b. Upaya peningkatan mutu berkelanjutan dibarengi pentingnya rasa aman bagi semua pengguna Pel Kesh c. PS, menjadi bagian integral dari penilaian kinerja dan akuntabilitas petugas Pel Kesh. d. RS perlu mengkomunikasikan berbagai persyaratan PS serta menetapkan standar - standar safety
3.
4.
5.
a. Setiap RS hrs menjamin standar dan protokal PS yg selalu up to date b. Pendidikan utk meminimalkan risiko medik hrs dimulai sejak pendidikan universitas c. Perhimpunan profesi dan Per Rumah Sakitan hrs mempro mosikan konsep PS melalui informasi tentang Best Practices dan memberikan pelatihan utk manajemen risiko Memperbaiki Sistim Pelaporan Medik Ikut Menetapkan Strategi Nasional utk terciptanya PS
1.
2.
3.
4.
Di berbagai negara ( Maju ) AE tidak kecil jumlahnya Apalagi NM ada 10 100 ribuan tiap hari Disamping : Miss Use, Over Use, Under Use, Variasi Pelayanan. Di Indonesia Data AE ini masih minim, tetapi diasumsikan tidak kalah besarnya. Konsep Patient safety yang koprehensif belum banyak dikenal. AE meningkatkan biaya, proses Blaming merugikan semua pihak, kecurigaan meningkat, semua pihak rugi : Lose lose Our Come Keselamatan pasien adalah solusi yang mengutamakan : Win win Situation , kepercayaan meningkat. Di banyak negara sejak tahun 2000 Patient Safety sudah diangkat menjadi fokus nasional, partisipasi luas di berbagai organisasi.