Anda di halaman 1dari 18

Askep Klien Dengan Luka Bakar

Pembahasan meliputi : 1. Pertolongan pertama pada luka bakar 2. Perawatan secara umum 3. Perawatan secara khusus Pertolongan pertama pada luka bakar a. Bebaskan dari penyebabnya Api - baringkan pasien - padamkan api dengan selimut basah - jauhkan dari sumber Cairan panas - siram dengan air mengalir + 30 menit Bahan kimia - lavage dengan air mengalir, bisa 1-2 jam Arus listrik - jauhkan dari sumber - perhatikan jangan sampai ikut terkena b. Pakaian yang melekat dilepas c. Perhatikan pernafasan dan KU pasien d. Luka derajat I tidak perlu pra khusus, cukup nalg e. Letakkan luka pada tempat bersih, k/p pra lanjutan

Perawatan secara umum a. Air way : Perhatikan tanda terhisapnya asap. Apakah dibutuhkan intubasi b. Breating : Perhatikan tanda kesukaran pernapasan. Apakah perlu bantuan fungsi pernapasan c. Circulation : Pasang infus dengan kanule yang besar dan mulai terapi cairan sesuai kebutuhan d. Defisit : Keadaan status neurologis e. Expose : Lepaskan semua baju untuk mengevaluasi seluruh tubuh f. Freezing : Hati-hati terhadap resiko hipotesmi g. Head to toe : Lakukan pemeriksaan secara seksama dari kepala s/d kaki h. History : pastikan bila ada penyakit lain i. Periksa taborat : - Hb, pcv, trombo - Albumin, globulin (prot. Total) - Ureum creatin - Elektrolit, gula darah - Analisa gas darah - LFT, RFT d. Berikan suntikan ATS

Keperawatan pada klien LB : 1. Gangguan keseimbangan caiaran dan elektrolit b/d peningkatan permeabilitas kaliper dan penyerapan cairan karena LB 2. Nyeri b/d terputusnya ujung syaraf tepi kulit 3. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d peningkatan kebutuhan protein, kalori dan vitamin untuk pemulihan luka 4. Resiko terjadi infeksi b/d kehilanganlapisan pelindung sekender terhadap cedera termal 5. Resiko terjadi kontraktur b/d efek immobilisasi 6. Ancietas b/d cidera tiba-tiba, konsep diri terganggu 7. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d edema dan efek dari inhalasi asap 8. Gangguan pertukaran gas b/d keracunan CO2, inhalasi asap dan obstruksi saluran napas atas Intervensi : - Meningkatkan pertukaran gas dan bersihan saluran napas atas - Memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit - Mempertahankan suhu tubuh normal - Mengurangi nyeri dan ancietas - Tidak terjadi komplikasi

Cara menghitung kebutuhan cairan untuk anak


2 cc / kg BB x LLB + kebutuhan taali

kebutuhan taali anak : 0 3 bulan = 125 cc / kg BB 3 6 bulan = 115 cc / kg BB 6 9 bulan = 110 cc / kg BB 9 12 bulan = 100 cc / kg BB 1 5 tahun = 100 cc / kg BB 5 10 tahun = 50 cc / kg BB
Pemberian koloid : RL : koloid = 17 : 3

Luka bakar tidak hanya mengakibatkan kerusakan kulit tapi juga mempengaruhi seluruh sistem tubuh pasien. Seluruh sistem tubuh menunjukkan perubahan reaksi fisiologis sebagai respon kompensasi terhadap LB. Faktor yang menjadi beratnya LB 1. Luas LB 2. Kedalaman/ derajat 3. Umur pasien 4. Agen/ penyebab 5. Fraktur/ luka lain yang menyertai 6. Penyakit yang dialami terdahulu : DM dll 7. Obsitas 8. Adanya trauma inhalasi

Derajat LB : I : mengenai epidermis perlu perawatan khusus IIA : lap. dermis atas timbul cikatrik B : lap. dermis bawah timbul cikatrik III : mengenal tulang/ sub cutis bawah

Klinis : I : ~ kering IIA : ada bulla basah => merah B : ada bulla basah => keputihan III : kering, hitam, keputihan

Metode Rule of Nine Untuk menentukan prosentase luas permukaan tubuh yang mengalami cedera luka bakar Kepala Ektremitas A kanan Ektremitas A kiri Torso Perineum Ektremitas B kanan Ektremitas B kiri 9% 9% 9% 36 % 1% 18 % 18 % 100 %

Rule of Nine

Patofisiologi Luka Bakar Luka bakar disebabkab oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut mungkin dipindah melalui konduksi/ radiasi elektromagnetik. Kulit dengan LB akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan sub cutan. Tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas/ penyebabnya. Dalamnya luka bakar akan mempengaruhi kerusakan/ gangguan integritas kulit dan kematian sel. Luka bakar mengakibatkan peningkatan permeabilit pembuluh darah sehinggar air, natrium, klorida dan protein tubuh akan keluar dari dalam sel dan menyebabkan terjadinya edema yang dapat berlanjut pada keadaan hipovolemia.

Kehilangan volume cairan akan mempengaruhi nilai normal cairan dan elektrolit tubuh Na - 136 145 mEg/l Ka - 3,5 5,0 Khlo - 96 106 Persiapan alat - Steril - 2 pincet anatomis + 2 pincet circusis - 1 gunting necrotomy - 2 psg sarung tangan - Kasa steril secukupnya

- On steril - Bengkok - Tempat sampah/ plastik - Handuk/ sarung pasien - Sabun mandi, sikat gigi, sampo - Brankard/ kursi roda - Bak mandi lengkap dengan slangnya - Skot plastik, sepatu bad. Caranya : Pasien diberitahu, diberi analgetika Alat-alat disiapkan Mengisi bak mandi dengan air hangat Pasien ditidurkan di atas brankard berlulang/ kursi roda, dibawa ke kamar mandi Perawat cuci tangan sebelum dan sesudah memandikan Perawat pakai hand scoon + scot Pasien mandi seperti biasa, cuci rambut, k/p rendam + 5.

Perawatan luka Cuci luka dengan ciran savlon 1 % Biarkan bullae (lepah) utuh (jangan dipecah kecuali terdapat pada persendian yang mengganggu pergerakan) Selimuti pasien dengan selimut steril Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik Mobilisasi secara dini Pemantauan yang perlu dilakukan : GCS Status kardiovaskuler TTV Urin output (minimal 1 ml/ kg BB/ jam)

Perawatan secara khusus Memandikan pasien luka bakar Tujuan : Memberikan perasaan segar dan nyaman Menghilangkan/ membersihkan jaringan yang mati Mempercepat penyembuhan Persiapan : Pasien Berikan analgesik sesuai program 15 menit sebelum dimandikan Pada daerah luka diguyur dengan larutan savlon 1 : 30 Bila ada krusta/ jaringan kulit mati angkat Setelah bersih dicuci dengan savlon Dibilas/ disemprot dengan air mengalir Pasien diselimuti dengan laken, handuk, sarung Pasien dibawa kembali ke kamarnya/ tempat tidur yang telah disiapkan (steril) Perawat cuci tangan, ganti sarung tangan steril, scot steril, terus rawat luka Alat-alat dibereskan

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama memandikan : Suhu air jangan terlalu dingin/ panas Cuci rambut tiap kali memandikan Perhatikan KU/ keamanan pasien Cukur rambut bila luka pada daerah berambut Jangan terlalu lama + 20 menit Observasi TTV, neurogenik syok Apakah ada perdarahan Perawatan Luka tertutup 1. Alat steril - pincet anatomis + cirusis - kom tempat savlon/ betadin - gunting - kasa, verband - hand scon

2. Alat on steril - gunting verband - plester - tempat sampah

Cara kerja : Pasien diberitahu Perawat cuci tangan sebelum dan sesudah rawat luka Siapkan alat/ dekatkan dengan pasien Atur posisi pasien Perawat memakai scot hand scon Cuci luka dengan antiseptik, beri salep Tutup dengan kasa balut dengan verband Alat-alat dibereskan Biarkan luka tertutup s/d 5-7 hari kecuali bila balutan kotor dapat dilakukan perawatan luka kembali

Yang perlu diperhatikan pada perawatan luka tertutup : Beri analgesik 15 menit sebelum dilakukan perawatan sesuai dengan advis dokter Saat membuka balutan luka harus hati-hati jika kasa lengket dan kering disiram dengan BWC untuk menghindari perdarahan/ nyeri Catat kondisi luka saat ini Pada jari-jari tangan/ kaki, sela-sela jari/ tangan diberi kasa supaya tidak terjadi perlengketan Pada waktu membalut jangan terlalu ketat untuk menghindari penekanan Luka pada leher berikan posisi hiperektensi dengan meletakkan bantal di bawah punggung bagian atas Keuntungan dan kerugian perawatan LB tertutup Keuntungan : Luka tidak langsung b/d udara ruangan jadi tidak terkontaminasi Pasien merasa lebih nyaman Cairan yang keluar diserap oleh kasa

Kerugian : Balutan seringkali membatasi gerak pasien Biaya perawatan lebih besar Butuh waktu perawatan lebih lama Pasien merasa nyeri saat balutan dibuka Perawatan Luka terbuka Keuntungan : Bisa langsung obs. Luka Bisa melakukan fisioterapi Tidak menambah hipertermi Kerugian : Bisa terjadi hipotermi Pasien merasa tak nyaman Laken, sprei, sarung bantal harus sering diganti Zalt mudah hilang (orang tua/ anak yang cooperatif) sehingga harus sering dditambah topikal

Debridement Tindakan dibridement bertujuan untuk membersihkan luka dari jaringan nekrosis atau bahan lain yang menempel pada luka. Tindakan ini bisa dilakukan pada saat pendinginan luka, perawatan luka, penggantian balutan, atau pada saat dilakukan pembedahan. Tindakan debridement ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Pembedahan Bila terjadi cikatrik

Anda mungkin juga menyukai