Anda di halaman 1dari 123

Hormon

Prof Zainal Nang Agus Dr Marisa Dr Febrika

Introduction
Hormon dihasilkan kelenjar buntudarah target hormon Dibutuhkan dalam jumlah sedikitmempengaruhi metabolisme Kadar hormon dalam darahparameter Macam: polipeptida, molekul lipid, derivat molekul asam amino

Introduction
1. 2. 3. 4. 5. Kerja hormon ditentukan oleh: Kecepatan sintesis & sekresi Alat transpor Perubahan bentuk hormon Reseptor Degradasi hormon
Variasi efek & aktivitas hormon

Introduction
Aktivitas hormon feed back control Hypothalamus Releasing factor
Hypofise ant

Tropic hormon
Target organ hormon

End organ

Introduction
Kerja hormon dimulai dari pengikatan hormon dengan reseptor Hormon dapat digolongkan berdasarkan keberadaan reseptor dan sifat sinyal/pembawa sinyal sekunder (second messenger) Kadar dan aktivitas hormondiagnosis Kerja hormonberbeda dengan makromolekul lain

Introduction
Dipengaruhi efektor Kerja hormonefektif dan terkendali reseptor &feed back. Pengaruh hormon terganggu bila:
1. 2. 3. 4. Aktivitas Kadarnya Reseptor /Efektor tidak bekerja

Introduction

1. 2. 3. 4.

Respon sel targer kemampuan mengikat hormon. Pengikatan Ciri khas interaksi hormon & reseptor Pengikatan tidak mengubah aktivitas biologis hormon Spesifik PengikatanJenuh Pengikatan kisaran kadar yang mampu menimbulkan respon biologik

Mekanisme Umum Kerja Hormon


A. Induksi sintesis kerja hormon Hormon hidrofobik (tiroksin &steroid) terikat pada protein pengangkut Hormon memacu kerja RNA tertentu dalam target sel percepatan sintesis molekul protein tertentu yang diinginkan Hormon steroid dimulai dari pengikatan dengan reseptor khusustransformasitransfer ke nukleusintraksi dengan kromatinmempunyai akumulasi messenger RNAtemplate

Mekanisme Umum Kerja Hormon


B. Pacuan sintesis enzim pada tingkat ribosom Hormon memacu kecepatan translasi dari informasi genetik. Ribosom dari hormon pertumbuhan pada hewan mempunyai kemampuan untuk memodifikasi sintesis protein pada level normal messenger RNA

Mekanisme Umum Kerja Hormon


C. Kerja hormon pada tingkat membran sel Insulin dan katekolamin menyebabkan perubahan metabolik sekunder dalam jaringan, tetapi efek yang kecil terhadap aktivitas metabolik pada membran. Hormon ini akan efektif memacu sistem membran enzim yang berbeda karena berikatan dengan protein membran integral spesifik/reseptor

Mekanisme Umum Kerja Hormon


Protein reseptor sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan perubahan metabolik. Contoh: Pemberian insulinreseptor feed back

Mekanisme Umum Kerja Hormon


D. Kerja hormon dihubungkan dengan siklik AMP Siklik AMP (cyclic 35AMP) suatu nukleotida Peran efektivitas hormon. Misalnya: glukagon aktivitas C AMP di hepar. Epinefrin aktivitas C AMP di otot. Insulin aktivitas C AMP di hepar

Mekanisme Umum Kerja Hormon

1. 2. 3. 4.

Kadar C AMP di jaringan tergantung kepada: Hormon As Nikotinat mempengaruhi Imidazol sintesis & Metil xantin degradasi

Reseptor Hormon
Reseptor hormon molekul protein mempunyai 2 bagian fungsionil/domain
1. Domain pengenalmengenali hormon 2. Domain sinyal meneruskan respon yang diterima oleh sel

Hormon polipeptida dan katekolamin bekerja lewat enzim Hormon steroid dan tiroksin langsung Reseptor katekolamin :2, , , . Reseptor insulin: 2, 2

Penggolongan Hormon
I.

Berdasarkan reseptor Hormon yang berikatan pada reseptor intraseluler Hormon yang berikatan pada reseptor permukaan sel

Penggolongan Hormon
II. Tipe Solubilitas Prot pengangkut Penggolongan hormon berdasarkan sifat
Steroid,yodotironin,kalsi- Polipeptida,prot,glikotriol,retinoid prot,katekolamin

Lipofilik Ada

Hidrofilik Tidak

T1/2 plasma
Reseptor Mediator

Panjang
Intraseluler
Kompleks reseptorhormon

Pendek
Membran plasma
C AMP,C GMP,Ca2+,Metabolit inositol, lint kinase

Grup I

Grup II

Peran Kalsium Pada Kerja dan Sekresi Hormon


Posisi kunci sinyal terminal untuk sekresi hormon dan berperan untuk kerja hormon Sumbangan kalsium intrasel=ekstrasel Kadar dapat mobilisasi Ca intra sel. Hormon prot uptake Ca ekstrasel diawali oleh pacuan C AMP untuk mobilisasi terikat jaringan pompa Ca H ATP ase pertukaran Ca & ion H

Peran Kalsium Pada Kerja dan Sekresi Hormon


Ca berikatan dengan kalmodulin perubahan konformasi perubahan aktivasi enzim dan membran sel. Kalmodulin terlibat dalam aktivasi Ca dalam sekresi hormon, adenilat siklase, fosforilasi prot kinase, miosin kinase, membran, ATP ase, depolarisasi mikrotubulus dan transport Ca.

Peran Kalsium Pada Kerja dan Sekresi Hormon


Sekresi hormon dari tempatnya membutuhkan Ca. Stimulator dapat meningkatkan uptake Ca dengan/tanpa C AMP. C AMP dapat memacu kerja stimulator awal melalui mobilisasi Ca intrasel. Beberapa hormon uptake Ca melalui depolarisasi sel. Sekresi hormon oleh kadar ion K oleh pacuan stimulator yang menimbulkan depolarisasi ion intrasel.

Peran Kalsium Pada Kerja dan Sekresi Hormon


Contoh: Glukosa depolarisasi sel B yang merupakan bagian dari mekanisme stimulasi sekresi insulin. Insulin mempunyai efek utama dan cepat terhadap membran transport dalam jaringan adiposa dan otot. Dalam hepar Enzim fosforilasi dan mengatur sintesa energi pada tingkat nuklease.

Analisis Hormon
A. Analisis Biologik Analisis biologik melakukan pengukuran aktivitas hormon secara in vitro (Lab) atau in vivo (di jar hidup) Penting dapat mengukur tingkat aktivitas fungsional hormon. Kekurangan sering mempunyai ketelitian (precision) dan kepekaan (sensitivity) yang kurang tepat & kurang spesifik

Analisis Hormon
B. Analisis Kimia Teknik ini biasanya dikerjakan dengan penggunaan isotop dan isolasi serta teknik pemurnian molekul hormon. Teknik ini meliputi krommatografi gas & liquid, elektroforesis, & ekstasi pelarut yang berbeda. Teknik sulit jarang dipakai

Analisis Hormon
C. Analisa kimia dengan teknik label Senyawa hormon yang akan dianalisa diberi tanda (label) dengan menggunakan radioaktif tertentu diikat pada protein hormon sehingga menjadi berlabel dan dibedakan dengan hormon lain yang tidak berlabel sebagai pembanding dalam analisis.

Analisis Hormon
Teknik ini dipakai pada analisa protein antibodi, reseptor membran dan protein pentransport dalam serum Sangat peka kadar hormon yang rendah dapat dideteksi/dianalsis.

Hormon hipotalamus &hipofise


Hipotalamus merupakan organ pengatur sekresi hormon yang lebih utama. Hipotalamus mempengaruhi hipofise anterior untuk mensekresi hormon tropik/hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi kelenjar hormon lain (terutama proses metabolisme)

Hormon hipotalamus &hipofise


Pengaruh hipotalamus pada hipofise posterior mensekresi hormon yang mengatur keseimbangan air tubuh dan susu. Faktor pengatur yang dihasilkan hipotalamus akan ditranspor darah hipofise

Hormon hipotalamus &hipofise


Ada 10 macam hormon hipotalamus yang berperan sebagai faktor pelepas (releasing hormone) & penghambat (inhibiting hormone). Contoh hormon hipotalamus CRH, TRH, LH-RH, FSH-RH, GH-RH,GH-RIH, PRIH, PRH, MRIH, MRH

Hormon hipotalamus &hipofise


Faktor pelepas & dan penghambat semuanya dapat ditemukan dalam sistem syaraf otak & di jaringan, antara lain SRIF, GHRIH. Sekresi & produksi faktor pengatur dipengaruhi oleh berbagai neurotransmitter meliputi Dopamin, epinefrin, norepinefrin, serotonin, histamin, asetilkolin, & aminobutirat.

Hormon hipotalamus &hipofise


Peningkatan faktor pengatur dari hipotalamus menjelaskan bahwa pacuan neurologik & stres dapat meningkatkan pelepasan hormon & respon metabolik.

Hormon Hipofise Anterior


I. GH II. Prolaktin III. Hormon glikoprotein:
TSH FSH LH

IV. ACTH

I. Hormon Pertumbuhan
A. Tinjauan kimia Kadar di hipofise 5-15 mg, > dari kadar hormon lain. Polipepdtida rantai tunggal mengandung 191 AA, BM = 21.5000 Efek mirip prolaktin Stuktur kimia hormon pertumbuhan pada beberapa hewan = mirip manusiaderajat keasaman efek imunologik & biologik yang signifikan dari reaksi silang.

I. Hormon Pertumbuhan
B. Fungsi Berikatan langsung dengan reseptor Efek memacu sintesis somatomedin (sulfation factor) di hepar & ren mendukung efek anabolik dari hormon pertumbuhan. Somatomedin menyerupai insulin.

I. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan mempunyai berbagai efek pada jaringan yang berbeda termasuk otot, adiposa, hepar. Peran: pertumbuhan tubuh menyeluruh Over produksi gigantisme Defisiensi dwarfisme

I. Hormon Pertumbuhan
Efek meliputi: 1. Sintesis protein
Hormon pertumbuhan dapat memacu sintesis protein melalui pacuan sintesis DNA & RNA serta sebagai akibat adanya retensi nitrogen & fosfat. Memacu sintesis kolagen Urea & AA kadarnya dalam darah karena ditransfer ke dalam sel. Kadar glukosa darah efek GH sinergis insulin.

I. Hormon Pertumbuhan
2. Metabolisme lipid GH berpengaruh pada metabolisme lipid pada jaringan adiposa yaitu memacu lipolisis sehingga kadar asam lemak bebas & gliserol. Keadaan ini oksidasi asam lemak di sel hepar.

I. Hormon Pertumbuhan
3. Metabolisme KH
Pengaruh GH terhadap insulin di otot bertolak belakang. Di otot menghambat glikolisis & transport glukosa di otot. Di hepar memacu glikogenesis Pemberian jangka panjang pelepasan insulin.

I. Hormon Pertumbuhan
4. Metabolisme mineral
Hormon pertumbuhan memacu absorpsi Ca di usus & sekresi di urin Memacu pertumbuhan tulang Retensi Ca pengikatan sulfat pada cartilago Retensi Na, K, Cl, Fosfat Kadar fosfat pada akromegali dan serum fosfat digunakan sbg parameter GH

I. Hormon Pertumbuhan
5. Sifat prolaktin GH punya sifat seperti prolaktin memacu pertumbuhan kelenjar mammae & laktasi

I. Hormon Pertumbuhan
C. Kontrol sekresi
GH kadar pada bayi & pada lansia. Sekresi GH dikontrol oleh hipotalamus Kontrol + GHRH Kontrol - GHRIH, disebut juga SRIH Disekresi menit permenit, tidak sekaligus Kadar pada orang dewasa tidak stabil, juga pada stres, nyeri, olahraga, bedah.

I. Hormon Pertumbuhan
Pacuan olahraga wanita > laki-laki berhubungan dgn estrogen. Pada stres diperantarai katekolamin pada hipotalamus. Pacuan GH setelah intake protein (arginin). Akromegali ditandai dengan pertumbuhan tulang yang berlebih terjadi karena kontrol Gh terganggu/hilang karena pacuan arginin/ketidakmampuan menekan peningkatan hormon setelah pemberian glukosa yg .

II. Prolaktin
Sintesis & stuktur
Hormon protein, BM 23.000 Disekresikan oleh laktotrop (sel asidofilil pada hipofise anterior Meningkat pada kehamilan.

Kerja fisiologi & biokimia prolaktin


Mempertahankan laktasi Bekerja pada jaringna payudara wanita

II. Prolaktin
Kadar berlebihan memicu perkembangan pada pria & wanita (yang ovariumnya sudah diangkat) ginekomasti/impotensi (pada pria). Terutama karena tumor pada sel yang mensekresi prolaktin pada wanita amenore & galaktore

III. Hormon glikoprotein (FSH, LH, TSH)


FSH, TSH, LH termasuk hormon glikoprotein Ditemukan pada hewan menyusui Bereaksi dengan reseptor permukaan mengaktifkan adenilat siklasememakai C AMP sebagai messenger intrasel FSH & LH hormon gonadotropin bertanggung jawab pada proses gametogenesis & streroidogenesis (BM 25.000)

III. Hormon glikoprotein (FSH, LH, TSH)


1. FSH Terikat dengan reseptor pada membran plasma sel sasaran, yakni sel folikel dalam ovarium & sel sertoli dalam testis. 2. LH
Merangsang produksi progesteron oleh sel korpus luteum& produksi testosteron oleh sel leydig. Keterpaparan LH yang lama desensitisasi jumlah reseptorsarana KB

III. Hormon glikoprotein (FSH, LH, TSH)


3. TSH
Glikoprotein dengan BM 30.000 TSH berikatan dengan reseptor mengaktifkan adenilat siklase Efek TSH:

Akut sintesa T3&T4 , konsentrasi Iodida, organifikasi, perangkaian, hidrolisis tiroglobulin Kronis sintesa protein, fosfolipid, asam nukleat.

IV. ACTH
Polipeptida rantai tunggal, terdiri dari 39 asam amino. Mengatur pertumbuhan dan fungsi korteks adrenal ACTH meningkatkan sintesis & pelepasan hormon steroid adrenal dengan menggalakkan konversi kolesterol menjadi pregnolon. Stimulasi ACTH yang lama produksi glukokortikoid, mineralokortikoid, & dehidroepiandosteron

IV. ACTH
ACTH yang berlebih sindrom cushing Manifestasi: atrofi otot & redistribusi lemakobesitas Akibat peningkatan hormon steroid adrenal
Keseimbangan N,P,F yang Retensi Natriumhipertensi, oedem Intoleransi glukosa DM Kadar asam lemak plasma meningkat eosinofil & limfosit, PMN.

IV. ACTH
Defisiensi ACTH disebabkan oleh tumor, infark, infeksi pada kelenjar hipofise gejala berlawanan.

Hipofise posterior
I. II. Vasopresin Oksitosin

I. Vasopresin
Disebut juga ADH (Anti Diuretic Hormon). Fungsi penyerapan kembali air dari tubulus ginjal. Diproduksi di hipotalamus, diangkut lewat aliran eksoplasmik ke ujung syaraf hipofise posterior stimulasi darah. ADH terutama disintesis di nucleus supraopticus dibawa oleh protein spesifik neurofisin. Pengaturan sekresi stimulus ( osmolaritas plasma) dengan perantara osmoreseptor (hipotalamus) & baroreseptor (jantung) & sistem vaskular

I. Vasopresin
Hemodilusi efek berlawanan Stimulus lain: stres fisik/emosional, preparat farmakologi (asetil kolin, nikotin, morfin) peningkatan sintesa ADH & neurofisin. Epinefrin & etanol menghambat sekresi ADH ADH bekerja pada tubulus kontortus dan saluran pengumpul. ADH permeabilitas terhadap air. Reseptor terletak pada membran mujkosa berikatan dengan adenilat siklase, C AMP menjadi perantara kegiatan ADH

I. Vasopresin
Ca menginhibisi adenilat siklase volume urin>> normal = o,5 L/hari. Defisiensi ADH Diabetes Insipidus ditandai dengan volume urin 25-30 liter perhari Etiologi kerusakan hipotalamushipofiseal ( fraktur basis cranii, tumor, infeksi), kelainan bawaan

II. Oksitosin
Untuk membantu proses kelahiran, dengan meningkatkan kontraksi otot polos. Pengeluaran ASI Diproduksi di Nukleus paraventikularis dan diangkut oleh neurofisin, mekanisme pembentukan sampai masuk ke darah sama dengan vasopresin. Mekanisme impuls: rangsangan papila mammae, distensi vagina& uterus

II. Oksitosin
Estrogen merangsang produksi oksitosin & neurofisin Kerja hormon oksitosin belum jelas, diduga merangsang kontraksi otot polos induksi persalinan. Merangsang kontraksi mioepitel pada alveoli mammae ASI

Tiroid
Menghasilkan 2 hormon
3,5,3 triyodotironin (T3) 35,3,5 Tetrayodotironin (T4/tiroksin)

Mengatur ekspresi gen, diferensiasi jaringan, perkembangan umum. Biosintesis:


Tiroglobulin adalah prekursor T3 & T4. 70% dari yodida di tiroglobulin terdapat sebagai prekursor in aktif yaitu monoyodotirosin (MIT) dan diyodotirosin (DIT)

Tiroid
30% berada sbg yodotironil T3:T4 = 7:1 Tiroglobulin merupakan simpanan T3 & T4 pada koloid, setelah stimulasi oleh TSH dilepas ke darah Kebutuhan perhari 150-200 g

Tiroid
Metabolisme yodida: 1. Konsentrasi yodida (I-)
Kelenjar tiroid mampu memekatkan I- dengan pompa I- & difusi masuk ke kelenjar tiroid. Radioisotop untuk mengukur pengangkutan ITcO4-. Penghambat perklorat (ClO4-),perhenat (ReO4-) & perteknetat (TcO4-). Konsentrasi I- diukur dengan I 131

Tiroid
2. Oksidasi ITahapan ini melibatkan enzim peroksidase penghambat tiourea 3. Yodinasi tirosin I- yang teroksidasi reaksi dengan residu tirosil MIT & DIT disebut organifikasi

Tiroid
4. Perangkaian Yodotirosil
2 molekul DIT dirangkai T4 1 DIT + 1 MIT T3 Katalis enzim tiroperoksidase

Pengaruh utama T3/T4 menggalakkan sintesa protein, mengatur proses tumbuh kembang.

Tiroid
Patofisiologi
Pembesaran tiroid goiter Etiologi: defisiensi I-, kelebihan I- diikuti kegagalan autoregulasi & cacat metabolisme.

Tiroid
Cacat metabolisme:
1.Cacat pengangkutan I2.Cacat pada yodinasu 3.Perangkaian 4.Defisiensi enzim deyodinase 5.Produksi protein teryodinasi abnormal

Tiroid
Hipotiroid jumlah T3/T4 bebas tidak cukup, gejala: denyut jantung , lambat, hipertensi diastolik, mudah ngantuk, konstipasi, kulit & rambut kering, sensitif dingin, muka pucat tubuh kecil, retardasi mental -.

Tiroid
Hipertiroid graves desease terjadi karena produksi Ig G perangsang tiroid merangsang reseptor TSH. Terapi dengan ablatio kelenjar dengan radioisotop, obat anti tiroid, pengangkatan kelenjar tiroid.

Hormon yang mengatur metabolisme Ca


Ion Ca mengatur neuromuskuler, koagulasi darah, sekresi, integritas membran, pengangkutan membran plasma, reaksi enzim, pelepasan hormon & neurotransmitter, kerja intrasel, mineralisasi tulang.

Hormon yang mengatur metabolisme Ca


Ca disimpan + 99% di tulang. Proses pengangkutan melibatkan:


I. II. Hormon paratiroid Hormon kalsitriol.

Terdapat 3 bentuk:
Bentuk kompleks dengan asam organik Bentuk terikat protein Bentuk terionisasi

Hormon yang mengatur metabolisme Ca


Ca 2+ normal = 1,2 - 1,3 mmol/L. Bila kadar kejang Bila kadar paralise otot. Ca diikat oleh protein Bila asidosis Ca 2+ mudah terionisasi

I. Hormon paratiroid
Kecepatan sintesis tidak berpengaruh kadar Ca 2+ Peningkatan sintesis dengan cara peningkatan jumlah reseptor & ukuran PTH dibentuk dari Pro PTH. Kadar Ca = 4 mg/dL-10mg/dL kadar PTH di darah menurun. Adanya PTH di darah tapi kadar Ca> 10 mg/dL hiperparatiroid

I. Hormon paratiroid
Mekanisme kerja
PTH terikat pada protein reseptor membran, dengan BM 70.000. Reseptor di dapat pada tulang dan ginjal aktivasi adenilat siklase C AMP kadar Ca intrasel fosforilasi prot aktivasi enzim yang memperantarai kerja PTH.

I. Hormon paratiroid
Kerja PTH
disolusi tulang mengggerakkan Ca 2+ ke ECF. Mengurangi eksresi Ca 2+ di ginjal. absorpsi Ca di usus dengan sintesis kalsitriol.

PTH mempunyai homeostasis fosfat yang dilepas bersama Ca.

I. Hormon paratiroid
PTH hipoparatiroid kadar Ca 2+ kram otot, tetani bila berat paralise tetanik otot respiratorius, laringospasme, konvulsi berat meninggal. Hipokalsemi yang lama perubahan kutaneus, katarak & kalsifikasi ganglia, etiologi: ekstirpasi tidak sengaja, autoimun.

I. Hormon paratiroid
Pseudoparatiroidisme
Kelainan ada pada end organ, Manifestasi anomali pertumbuhan, kecil, pendek, retardasi mental +.

Hiperparatiroid
Etiologi adenoma, hiperplasia ektopik. Kadar PTH,Ca 2+ , fosfat . Gejala: batu ginjal, fungsi ginjal, infeksi. Hiperparatiroid sekunder pada gagal ginjal progressif ditandai dengan absorpsi Ca .

II. Kalsitriol {1,25 (OH)2-D3}


Rakhitis defisiensi mineralisasi tulang kerangka pada anak-anak oleh karena kurangnya intake, dapat diobati dengan levertran/vitamin D. Osteomalasia pada orang dewasa. Kalsitriol hormon yang menggalakkan translokasi kasium dengan melawan gradien konsentrasi yang terdapat dengan memintas membran sel intestinum.

II. Kalsitriol {1,25 (OH)2-D3}


Mekanisme kerja:
Kulit reaksi fotolisis menghasilkan vitamin D untuk sintesis kalsitriol, dihasilkan oleh lapisan malpighi. Hati vit D diangkut oleh protein dari kulit ke hati & menjalani reaksi hidroksilasi untuk membentuk kalsitriol. Ginjal 25 OH D3 senyawa lemah hidroksilasi kembali agar punya aktivitas penuh di ginjal. Jaringan lain pada placenta.

II. Kalsitriol {1,25 (OH)2-D3}


Sintesis kalsitriol dipengaruhi kadar Ca 2+ dengan melibatkan PTH. Mekanisme belum diketahui. Peran kalsitriol mengalihkan ion Ca 2+ dan PO4 3+ melewati brush border & mikrovili, melintasi membran sel mukosa dibawa ke ECF. Mekanisme belum diketahui.

II. Kalsitriol {1,25 (OH)2-D3}


Patofisiologi
Rakhitis tipe I & tipe II Tipe I gangguan konversi 25-OH Tipe II kelainan autosomal resesif reseptor tidak berfungsi. Osteomalasia orang dewasa.

Hormon korteks adrenal


Hormon yang dihasilkan korteks adrenal dibagi menjadi tiga kelompok besar:
Mineralokortikoid Glukokortikoid Androgen

Hormon berikatan dengan reseptor berikatan dengan regio spesifik DNA untuk mengatur ekspresi gen sintesa protein mempengaruhi metabolisme : glukoneogenesis, keseimbangan Na+, K+.

Hormon korteks adrenal


Korteks adrenal memiliki 3 lapisan:
Zona glomerulosa (daerah subkapsuler) menghasilkan mineralokortikoid. Zona fasikulata + Zona retikularis menghasilkan androgen + glukokortikoid.

Glukokortikoid
merupakan 21- karbon Fungsi glukoneogenesis. Yang dominan pada manusia: kortisol

Hormon korteks adrenal


Mineralokortikoid
merupakan 21 karbon Fungsi retensi Na +, ekskresi K+, H+. Yang dominan Aldosteron.

Androgen
Prekursor dehidroepiandosteron, androstenedion. Akan dibahas lebih lanjut dalam hormon gonad.

Hormon korteks adrenal


Semua hormon steroid mempunyai rumus bangun: siklopentanoperhidropenantren Sintesa hormon steroid dari kholesterol plasma. Pada perangsangan adrenal oleh ACTH esterase diaktifkan & kholesterol bebas diangkut ke mitokondriapregnonolon. Sekresi : hanya sedikit yang disimpan di gonad/adrenal. Glukokortikoid diangkut oleh protein plasma.

Hormon korteks adrenal


Mineralokortikoid membentuk ikatan lemah dengan albumin. Sintesa hormon glukokortikoid tergantung ACTH. Sintesa mineralokotikoid diatur sistem reninangiotensin. Patofisiologi
Insufisiensi perimer korteks adrenal (addison) mengakibatkan hipoglikemi, kepekaan terhadap insulin berat badan, nausea, lemah, intoleran terhadap stress, anoreksia.

Hormon korteks adrenal


Angotensin
Renin

Angiotensin I
Enzim konversi

Angiotensin II
Aminopeptidase

Angiotensin III
Angiotensinase

Hasil-hasil degradasi

Hormon korteks adrenal


Penderita addison desease mempunyai tekanan darah yang rendah, laju filtrasi glomerulus & kemampuan untuk mengekskresikan kelebihan air, pigmentasi . Addison desease dapat terjadi sekunder pada tumor, infark infeksi gejala tanpa hiperpigmentasi.

Hormon korteks adrenal


Sindrom cushing karena penggunaan steroid meningkat, adenoma, Ca. Gejala hiperglikemi, intoleran si glukosa karena glukomeoenesis karena ACTH meningkat. Kelainan kelebihan meineralokortikoid: sindrom kohn.

Hormon medula adrenal


Menghasilkan hormon katekolamindopamin, norepinefrin, epinefrin. Fungsi : adaptasi terhadap stres, dibantu oleh hormon pertubuhan glukokortikoid, vasopresin, glukagon, angiotensin II. Merupakan derivat 3-4 dihidroksi fenilerilamina & disintesa dalam sel kromafin pada medula adrenal.

Hormon medula adrenal


Tirosin merupakan prekursor katekolamin. Katekolamin tidak bisa memintas sawar otak di otak mengadakan sintesis sendiri. Pada parkinson defisiensi sintesis dopamin terapi: preparat L Dopa. Medula adrenal mengandung granul kromafin untuk biosintesis, pengambilan penyimpanan & sekresi katekolamin.

Hormon medula adrenal


Mekanisme kerja: 1, 2, 1, 2. 1
Peningkatan glikogenolisis Kontraksi otot polos pada Traktus genitourinarius.

2
Relaksasi otot polos: GI tract Kontraksi otot polos: vaskuler Inhibisi: lipolisis, pelepasan renin, agregasi platelet, sekresi insulin.

Hormon medula adrenal


1
Stimulasi liplolisis Kontraksi miokardial kecepatan & kekuatan.

2
glukoneogenesis hepatik glikogenolisis hepatik glikogenolisis otot Insulin, glukagon, renin Relaksasi otot polos: pembuluha darah, bronkus, GI tract, Urogenital Tract.

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)


Dwifungsi gonad: memproduksi sel benih & hormon seks. Dilaksanakan oleh 3 jenis sel:
Spermatogonia Sel leydig Sel sertoli

Hormon disintesis oleh sel leydig.

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)


Prekursor hormon: kholesterol konversi pregnenolon memerlukan 5 macam enzim, antara lain 3 hidroksisteroid dehidrogenase. Testosteron merupakan hormon dominan dalam janin. Aldosteron dibuat setelah lahir 7 diikat oleh globulin plasma yagn di sintesa di hati. Kecepatan sekresi testosteron 5 mg/hari.

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)


Testoteron prohormon, karena harus di ubah menjadi poten Dihidrotestoteron (DHT). Lewat reaksi aromatisasi diubah menjadi estradiol. LH merangsang steroidogenesis & produksi testosteron. Spermatogenesis diatur oleh FSH & testoteron.

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)


Androgen, terutama testoteron & DHT, terlibat dalam:
Diferensiasi seks Spermatogenesis Perkembangan organ seks Metabolik anabolik Perilaku jantan

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)


Sasaran DHT prostat, vesicula seminalis, genitalia eksterna, kulit genital. Sasaran testoteron stuktur wolfii embrionik, spermatogonia, otot, tulang, ginjal, otak. Androgen bekerja melalui mekanisme nukleus yang serupa dengan yang digunakan oleh korteks adrenal.

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)


Sasaran androgen ginjal pembesaran ginjal dan peningkatan sintesis beberapa enzim & mernagsang replikasi sel bila tidak terkendali BPH. Patofisiologi
Defisiensi testosteron hipogonadisme. Bila tejadi sebelum puber ciri seks sekunder Bila terjadi pada orang dewasa regresi

Hormon gonad (hormon seks laki-laki)


Primer berbagai proses yang mempengaruhi testis. Sekunder gangguan sekresi gonadotropin Sindrom feminisasi testikular gangguan reseptor. Fenotip wanita tapi genotipnya XY.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Ovarium memproduksi hormon seks wanita (estrogen & progestin) & sel benih wanita (ovum). Biosintesis & metabolisme serupa dengan pria. Estrogen (17 estradiol) ovarium. Saat hamil placenta memproduksi hormon estriol. Estrogen dalam jumlah berarti dihasilkan melalui reaksi aromatisasi hormon androgen.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Dalam suatu kompleks melibatkan 3 tahap hidroksilasi yang masing-masing memerlukan O2 & NADPH. Hati mengubah estradiol & estron estriol yang merupakan enzim untuk metabolisir estrogen. Progesteron tidak efektif peroral, karena dipecah oleh hati menjadi beberapa senyawa. Karena itu digantikan oleh senyawa sintetik derivat 17 hidroksi progesteron & 19 norestosteron preparat KB.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Mematangkan & mempertahankan sistem reproduksi wanita merupakan fungsi utama hormon ovarium, melalui:
Mematangkan sel beih primordial Mengembangkan jaringan untuk implantasi Pengaturan hormon untuk ovulasi Mempertahankan kehamilan Pengaruh untuk laktasi

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Hormon merangsang perkembangan jaringan dengan meningkatkan sintesa protein, r RNA,t RNA, m RNA, & DNA. Di bawah rangsang estrogen proliferasi Progestin menurunkan akrtivitas proliferasi siklus menstruasi, 25-35 hari (+ 28 hari) melalui fase folikular, fase luteal, fase menstruasi.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Fase folikular
Pembesaran folikel, kadar estrogen meningkat seiring pembesaran folikel E2 mencapai kadar puncak sebelum kadar LH mencapai puncaknya, & membuat hipofise peka terhadap GnRH. Pemberian preparat KB pelepasan LH. Kadar progesteron selama fase luteal .

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Fase luteal
Sel granulasi ruptur membentuk corpus luteum yang akan memproduksi progesteron & estradiol. Fungsi progesteron mempertahankan endometrium, LH untuk memelihara corpus luteum sebelum diambil alih HCG.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


HCG merupakan hormon glikoprotein yang disintesis oleh sel sinsitiotropoblas. Kadar HCG meningkat dalam darah & urin segera setelah implantasi. Bila implantasi tidak terjadi corpus luteum akan regresi menstruasi.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Selama kehamilan hormon estrogen perlahan naik. Saat persalinan oksitosin merangsang kontrakstilitas uterus, serviks berdilatasi (dilatasi servik terjadi karena regangan uterus) reflek neural pengeluaran oksitosin.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Estrogen pertumbuhan ductus. Progestin proliferasi alveolus. Prolaktin sintesa protein susu. Laktasi dimulai saat kadar progesteron mulai turun.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Patofisiologi
Hipogonadisme primer Hipogonadisme sekunder sindroma turner = kelainan genetik XO. Jumlah hormon abnormal
sindrom stein leventhal (=sindrom ovarium polikistik) produksi = hirsutisme, obesitas, haid tidak teratur, gangguan kesuburan.

Hormon gonad (hormon seks wanita)


Tumor sel leydig & arrhenoblastoma kelainan kelenjar yang memproduksi testosteron. Tumor sel theca granulosa memproduksi estrogen>>. Mola hydatidosa & chorio carcinoma produksi HCG dalam jumlah>>.

Hormon pankreas &GI Tract


Pankreas fungsi eksokrin dan fungsi endokrin. Terdiri dari pulau langenhans, sedikitnya memproduksi 4 hormon insulin, glukagon, somatostatin, polipeptida pankreatik.

Insulin
Merupakan polipeptida yang terdiri atas 2 rantai A & B, dengan BM 5734. Disintesis sebagai suatu prepohormon, diubah menjadi molekul proinsulin diangkut ke aparatus golgi mematangkan diri Pankreas mensekresi 40-50 unit insulin yang turut terlibat dalam pelepasan insulin: Glukosa, epinefrin, obat2an( tolbutamid, sulfonilurea).

Insulin
Insulin tidak memiliki protein pembawa. Insulin tdi metablolisme oelh 2 mekanisme:
1. Protease 2. Glutation insulin transhidrogenase

Manifestasi DM hiperglikemia, karena:


jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel. penggunaan glukosa oleh jaringan glukoneogenesis

Insulin
Gejala DM: poliuri, polidipsi, BB. Bila kadar glukosa > 180 mg/dL taraf maksimum reabsorpsi dilalui, glukosa di ekskresi lewat urin. Volume urin meningkat karena diuresis osmotik. Glukosa:
50% energi (glikolisis) 30-40% lemak 10% glikogen

Insulin
Hormon insulin , glikolisis dengan aktivitas & jumlah enzim penting: glukokinase, fosfofruktokinase & piruvat kinase. Insulin aktivitas glukosa 6 fosfatase pada hati tidak dapat keluar dari membran plasma retensi glukosa di hati.

Insulin
Insulin merangsang lipogenesis dalam jaringan adiposa dengan:
Menyediakan asetil Ko A & NADPH untuk sintesis asam lemak. Mempertahankan kadar enzim asetil Ko A karboksilase, sebagai katalisas Menyediakan gliserol.

Insulin
Pelepasan asam lemak dalam jumlah besar menghambat lipogenesis. Efek terhadap metabolisme glukosa: insulin glukosa darah. Terhadap metabolisme protein merangsang sintesis protein & menghambat penguraian protein. Terhadap replikasi sel: merangsang proliferasi sejumlah sel.

Insulin
Insulin diabetes melitus.
Tipe I tergantung insulin Tipe II tidak tergantung insulin.

Antagonis insulin glukagon Glukagon menimbulkan mobilisasi sumber energi yang potensial

Glukagon
Antagonis insulin glukagon Glukagon menimbulkan mobilisasi sumber energi yang potensial ke dalam glukosa, dengan merangsang glikogenolisis & ke dalam asam lemak dengan merangsang lipolisis. Glukagon juga merupakan hormon glukoneogenik yang paling poten, bersifat ketogenik.

Somatostatin
Ditemukan pada jaringan gastrointestinal Fungsi menghambat growth hormon, menurunkan pengangkutan nutrien dari GI Tract ke darah.

Hormon gastrointestinal
Hormon Gastrin Lokasi Kerja Utama Antrum gaster, Sekresi asam duodenum lambung &pepsin Sekresi amilase Duodenum, Kolesistokinin jejenum (CKK) Duodenum, Sekresi Sekretin jejunum bikarbonat pankreas

Hormon gastrointestinal
Hormon GIP (polipeptida inhibitor lambung Lokasi Usus halus Kerja Utama Menggalakkan pelepasan insulin yang diperantarai glukosa. Menghambat sekresi asam lambung

Hormon gastrointestinal
Hormon VIP (polipeptida pankreas yg bekerja aktif pada pembuluh darah usus) Lokasi Pankreas Kerja Utama Relaksasi otot polos. Merangsang sekresi bikarbonat pankreas

Hormon gastrointestinal
Hormon Motilin Lokasi Usus halus Lambung, Kerja Utama Mengawali motilitas usus selama pencernaan. Sejumlah efek penghambatan. Menghambat sekresi bikarbonat & prot pankreas

Somatostatin Polipeptida pankreas(PP)

duodenum, pankreas Pankreas

Hormon gastrointestinal
Hormon
Enkefalin

Lokasi
Lambung, duodenum, kandung empedu Seluruh GI Tract

Kerja Utama
Kerja seperti opiat

Zat P

Belum pasti

Hormon gastrointestinal
Hormon
BLI (bombesinlike immunoreactivity)

Lokasi
Lambung, duodenum

Kerja Utama
Merangsang pelepasan gastrin dan CKK

Hormon gastrointestinal
Hormon Lokasi Kerja Utama
Tidak diketahui Tidak diketahui Neurotensin Ileum Enteroglukagon Pankreas, usus halus

Anda mungkin juga menyukai