Anda di halaman 1dari 15

MOLAHIDATIDOSA

ROLLY CATUR W. Pembimbing : dr. Edy S. Sp.OG

Definisi
Suatu kehamilandimana setelah fertilisasi, hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio. Tetapi terdapat proliferasi dari villi khorialis disertai dengan degenerasi hidropik. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi normal. Tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian anggur.

Etiologi
Teori terjadinya penyakit trofoblas ada 2, yaitu teori missed abortion dan teori neoplasma dari Park. Teori missed abortion menyatakan bahwa mudigah mati pada kehamilan 3-5 minggu (missed abortion) karena itu terjadi gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan cairan dalam jaringan mesenkim dari villi dan akhirnya terbentuklah gelembung-gelembung.

Cont..,
Teori neoplasma dari Park menyatakan bahwa yang abnormal adalah sel-sel trofoblas dan juga fungsinya dimana terjadi resorbsi cairan yang berlebihan ke dalam villi sehingga timbul gelembung. Hal ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah

Gejala Klinik
Hampir sebagian besar kehamilan Mola disertai dengan pembesaran uterus dan peningkatan kadar hCG Gejala Klinik mirip dengan kehamilan muda dan abortus iminens,tetapi gejala mual muntah lebih hebat, sering disertai gejala seperti pre-eklampsia

Pemeriksaan USGgambaran sarang tawon menandakan adanya janin

Klasifikasi
1. Mola Hidatidosa Sempurna Villi korionik berubah menjadi suatu massa vesikel vesikel jernih. Ukuran vesikel bervariasi dari yang sulit dilihat, berdiameter sampai beberapa sentimeter dan sering berkelompok kelompok menggantung pada tangkai kecil.

I) sempurna androgenetic: 1) Homozygous Merupakan 80% dari kejadian mola sempurna. Dua komplemen kromosom paternal identik, didapatkan dari duplikasi kromosom haploid seluruhnya dari ayah. Selalu perempuan; 46,YY tidak pernah ditemukan 2) Heterozygous Merupakan 20% dari kejadian mola sempurna. Dapat laki-laki atau perempuan.. Semua kromosom berasal dari kedua orang tua, kemungkinan besar terjadi karena pembuahan dua sperma.

II) Mola sempurna biparental: Genotip ayah dan ibu terlihat namun gen maternal gagal mempengaruhi janin sehingga hanya gen paternal yang terekspresi.

Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, faktor faktor yang dapat menyebabkan antara lain(1,2,3,4,5,6,7) : 1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan. 2. Imunoselektif dari Tropoblast 3. keadaan sosioekonomi yang rendah 4. paritas tinggi 5. kekurangan protein 6. infeksi virus dan factor kromosom yang belum jelas.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, USG dan histologis. Pada mola hidatidosa yang komplet terdapat tanda dan gejala klasik yakni: 1. Perdarahan vaginal. Gejala klasik yang paling sering pada mola komplet adalah perdarahan vaginal. Jaringan mola terpisah dari desidua, menyebabkan perdarahan. Uterus membesar (distensi) oleh karena jumlah darah yang banyak, dan cairan gelap bisa mengalir melalui vagina. Gejala ini terdapat dalam 97% kasus.

Cont
2. Hiperemesis. Penderita juga mengeluhkan mual dan muntah yang berat. Hal ini merupakan akibat dari peningkatan secara tajam hormon -HCG. 3. Hipertiroid. Setidaknya 7% penderita memiliki gejala seperti takikardi, tremor dan kulit yang hangat.

Cont
Laboratorium Pengukuran kadar Hormon Karionik Ganadotropin (HCG) yang tinggi maka uji biologik dan imunologik (Galli Mainini dan Plano test) akan positif setelah titrasi (pengeceran) : Galli Mainini 1/300 (+) maka suspek molahidatidosa III Radiologik - Plain foto abdomen-pelvis : tidak ditemukan tulang janin - USG : ditemukan gambaran snow strom atau gambaran seperti badai salju.

Penatalaksanaan
Evakuasi a. Perbaiki keadaan umum. b. Bila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret isap. Bila Kanalis servikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 12 jam kemudian dilakukan kuret. c. Memberikan obat-obatan Antibiotik, uterotonika dan perbaiki keadaan umum penderita. d. 7-10 hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan ke dua untuk membersihkan sisa-sisa jaringan. e. Histerektomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari 30 tahun, Paritas 4 atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai