Anda di halaman 1dari 39

Annisa Rizki Ratih Pratiwi

1310.221.086
Stase bedah RST dr Soedjono
Magelang
Letkol CKM dr Dadiya Sp.B
TUMOR / ONKOLOGI
Definisi
Onkologi :


adalah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari berbagai aspek pertumbuhan
jaringan sel abnormal yang disebut neoplasma
yang dalam bahasa sehari-hari disebut tumor.
Golongan
Tumor
Jinak
- Tumbuhnya ekspansif (mendesak)
pada jaringan sekelilingnya
- Mempunyai simpai (kapsul)

Ganas
- Tumbuhnya meginfiltrasi
(menembus)
- Tidak bersimpai
DEFINISI :


Struktur dan Sifat Serta Perangai
Tumor Ganas = Kanker
Neoplasma adalah penyakit pertumbuhan
sel baru yang tidak terbatas, tidak ada
koordinasi dengan sekitarnya dan tidak
berfungsi fisiologis
Tumor
jinaK / Ganas
???
Sitologik melihat keadaan sel tumor itu sendiri, yaitu
keadaan intinukleus, kromatin, bentuk dan
besarnya se-sel tumor.

Histologik melihat hubungan jaringan tumor dengan
jaringan yang sehat sekitarnya.

Imunohistokimia merupakan penggabungan konsep
ikatan kimia dan prinsip imunologik
yang dapat menilai sifat sel.
Dari segi patohistologik
1. Anaplasia
Kompenen tumor yg terdiri
dari :
a. Sel neoplasma yang
berproiferasi membentuk
parenkim tumor
b. Stroma yang terdiri atas
jaringan ikat dan
pembuuh
darah
2. Parenkim
3. Polaritas ( kehilangan
susunan atau struktur
yang normal)
Dari segi fungsi sel :
Beberapa pemeriksaan
khusus, yaitu onkogen dan
petanda proliferatif telah
dapat ditemukan yang
dapat mengetahui nilai
prognostik suatu kanker

Proses pertumbuhan :
Dalam keadaan normal
terdapat keseimbangan
antara pembentukan dan
hancurnya sel.

Kemampuan
pertumbuhan
infiltratif Salah satu sifat
karakteristik dari sel kanker
adalah kemampuannya
untuk menembus jaringan
normal dan penetrasi ke
dalam pembuluh darah dan
saluran limfe

Residif (kekambuhan)
1. Adanya sel-sel kanker
yang tertinggal
2. Adanya pertumbuhan
yang baru dari sel yang
sama
Kemampuan
bermetastasis
Intrinsik
Hormon
Status
imunologik
Reaksi
humoral
Reaksi seluler
Ektrinsik
Bahan kimia
Tenaga sinar :
sinar X,
gamma
Virus
Faktor faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan kanker
Diagnosis kanker
Keadaan klinik dan biologi
tumor
Gambaran patologik
anatomi dan sitologi
Pemeriksaan dengan
radioimaging

Pengobatan
kanker
Pembedahan
Radioterapi
Kemoerapi

Annisa Rizki Ratih Pratiwi
1310.221.086
Stase bedah RST dr Soedjono
Magelang
Letkol CKM dr Dadiya Sp.B
Ca mamae



Payudara normal
mengandung jaringan
kelenjar, duktus, jaringan
otot penyokong lemak,
pembuluh darah, saraf dan
pembuluh limfe.
Setiap payudara terdiri
atas 12-20 lobulus kelenjar
yang masing-masing
mempunyai saluran ke
papilla mamae, yang
disebut duktus lactiferous.
Di antara lobules tersebut
ada jaringan ikat yang
disebut ligamentum
Cooper yang memberi
rangka untuk payudara
(Hidayat S., 1997).
Perdarahan payudara
terutama berasal dari
cabang a.perforantes
anterior dari
a.mamaria interna,
a.torakalis lateralis
yang bercabang dari
a.aksilaris, dan
beberapa
a.interkostalis
(Hidayat S., 1997).
Persarafan kulit
payudara diurus oleh
cabang pleksus
servikalis dan n.
interkostalis. Jaringan
kelenjar payudara
sediri diurus oleh
saraf simpatik.
Penyaliran limfe dari payudara kurang
lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke
kelenjar parasternal, terutama dari
bagian yang sentral dan medial dan
ada pula penyaliran yang ke kelenjar
interpektoralis.
Pada aksila terdapat rata-rata 50
(berkisar dari 10-90) buah kelenjar
getah bening yang berada di
sepanjang arteri dan vena brakialis.
Saluran limfe dari seluruh payudara
menyalir ke kelompok anterior aksila,
kelompok sentral aksila, kelenjar
aksila bagian dalam, yang lewat
sepanjang v.aksilaris dan yang
berlanjut langsung ke kelenjar
servikal bagian kaudal dalam fosa
supraklavikuler (Hidayat S., 1997).

Payudara mengalami tiga macam perubahan yang
dipengaruhi oleh hormon
Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup
anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, masa
klimacterium, sampai masa menopause.
Perubahan kedua adalah perubahan yang sesuai
dengan siklus menstruasi, sekitar hari ke delapan
menstruasi, payudara menjadi lebih besar dan
pada beberapa hari sebelum menstruasi terjadi
pembesaran maksimal bahkan dapat timbul
benjolan yang nyeri dan tidak rata.
Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui, pada waktu kehamilan payudara
mnjadi besar karena epitel duktus lobus dan
duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh
duktus baru.
EPIDEMIOLOGI
Tinggi pada :
Umur 45 49 thn
(Indonesia)
Umur > 50 th
(Negara maju)
Laki laki : 1%
Herediter : 5%

Indonesia
No. 1 Kanker Serviks
No. 2 Kanker Payudara
Negara maju :
No. 1 Kanker Payudara
No. 2 Kanker Serviks

Etiologi
Penyebabnya belum diketahui dengan pasti,
namun dapat terjadi karena multifaktorial,
antara lain :
Genetika
Pengaruh hormon
Virogen
Makanan
Radiasi daerah dada

Umur > 30 tahun
Haid pertama dini
( < 12 th )
Menopause lambat
Tidak pernah hamil
Riwayat keluarga ( + )
Tidak kawin
Melahirkan anak I >
35 th
FAKTOR
RISIKO
FAKTOR
RISIKO TINGGI
Tidak menyusui anak
Pernah operasi payudara
sebelahnya
Ada keluarga yang
menderita
Pernah radiasi daerah
dada
Pernah terapi hormon
yang lama
DIAGNOSA PASTI




ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA PASTI





PEMERIKSAAN
HISTOPATOLOGIS
Gejala & Tanda
Terjadi perubahan bentuk
payudara
Ada benjolan dengan luka yang
sukar sembuh
Retraksi papilla mamma
Nipple discharge
Kulit payudara berubah warna
Peau dorange
Dimpling
Ada pembesaran kelenjar regional
Luka lecet di areola yang tidak
sembuh setelah diterapi 2 minggu
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Inspeksi
Palpasi
Posisi Duduk dan baring
Periksa dengan Jari-jari
Periksa seluruh payudara
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Inspeksi :
Bentuk payudara
Simetris
Kelainan di areola
Retraksi papilla
Peau dorange
Dimpling
Warna kulit
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Palpasi :
Lokalisasi Tumor
Ukuran Tumor
Konsistensi Tumor
Permukaan Tumor
Perlekatan dengan jaringan
sekitar
Suhu raba
Pembesaran kel. limfe regional
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
Foto Thorax
Bone Survey / bone scanning
USG
Mammografi
DD
???
FAM
Fibrocystic of the breast
Galaktokel
Mastitis
FAM
Tumor jinak (45,2%-50%)
Bentuknya bulat lonjong
Dapat digerakkan
Konsitensi padat kenyal
Tumbuhnya lambat
Tidak nyeri
Usia = 15-30 thn
Bilateral/multipel
Tidak bermetastasis
Terapi = eksisi tumor

FIBROKISTIK
Dipengaruhi faktor hormonal
Ukuran membesar saat haid
dan sakit dan setelah haid
sakit menghilang/berkurang
Tidak berbatas tegas
Konsistensi padat kenyal,
kistik
Multipel/bilateral
Terapi : medikamentosa
(simtomatis)
GALAKTOKEL
Massa tumor kistik yang
timbul
Akibat sumbatan
saluran/duktus laktiferus
pada ibu-ibu yang sedang
/baru selesai masa laktasi
Berisi air susu yang
mengental
Berbatas tegas , bulat
MASTITIS
Infeksi glandula mammae pada wanita
menyusui
Etiologi : Staphylococcus aureus
masuk melalui sobekan atau retakan di
kulit.
Gejala : Nyeri payudara,Benjolan
payudara,pembengkakan salah satu
payudara, kemerahan dan teraba
hangat, demam, Nipple discharge dan
Pembesaran KGB axilla.
Terapi :
Lakukan pengompresanhangat,
Pemberian anti biotik dan analgetik,
Untuk mencegah pembengkakan,
lakukan pemijatan dan pemompaan air
susu, Apabila terjadi abses, lakukan
insisi.

SISTEM TNM
T =Tumor
N = Node/(kelenjar )
M = Metastasis jauh
T
x
= tumor primer tidak
bisa diketahui
T
o
= tumor primer tidak
teraba
T
is
= carcinoma insitu
T
1
= < 2 cm
T
2
= >2 - < 5 cm
T
3
= > 5 cm
T
4
= tumor melekat pada
kulit atau otot
pectoralis

SISTEM TNM

N = kelenjar limfe regional
N
x
= N tidak dapat ditentukan
N
o
=Tidak ada metastasis ke
kelenjar limfe regional
N
1
= Metastasis ke kel. limfe
aksila ipsilateral dan mobil
N
2
=Metastasis ke kel.limfe aksila
ipsilateral dan terfiksir satu
dengan lainnya
N3 =Metastasis ke kel.limfe
infraclavicular ipsilateral atau
pada kel.limfe mammaria
interna ipsilateral + aksila atau
metastasis ke kel.
supraclavicular + mammaria
int dan aksila

M = Metastasis jauh
M
x
= Metastasis jauh belum
dapat dibuktikan
M
o
= Tidak ada metastsaia
jauh
M
1
= Ada metastasis jauh
( termasuk metastasis
ke kel.supraclavicular
ipsilateral )
STADIUM I T1a NON1a Mo Tumor dengan diameter 2 cm atau
kurang , tak terfiksir pada kulit tanpa
ada metastasis aksila
STADIUM II T0T1a T1b N1b Mo Tumor dengan diameter 2 cm atau
kurang dengan metastasis aksila
STADIUM IIIa

T3a T3b
N0, N1 M0 -Tumor dengan diameter 5 cm dengan
atau tanpa metastasis
- Tumor dengan metastasis aksila yang
meleket
STADIUM IIIb
T1a,b
T2a,b
T3a,b
T4a,b

N3


N apa
saja
M0 - Tumor dengan metastasis
infra/supraklavikula
-Tumor yang telah menginfiltrasi kulit
atau dinding thoraks
STADIUM IV T apa saja N apa
saja
M1 - Tumor buah dada yang telah
mengadakan metastasis jauh
STAGING
S
T
A
G
E
I
IIA
IIB
IIIA
IIIB
IV
Stadium
Dini
Stadium
Lanjut
Pada stadium I,II,III awal kuratif
Stadium berikutnya ajuvant

Stadium I dan II radikal mastektomi / modified radikal mastektomi
Stadium III A simpel mastektomi dengan radiasi ajuvant dan
kemoterapi ajuvant
Stadium IIIB dan IV bersifat paliatif tujuan : mengurangi
penderitaan penderita dan memperbaikki kualitas
hidup
IIIB radiasi dan dapat diikuti modalitas lainnya yaitu terapi
hormonal dan kemoterapi
IV kemoterapi dan terapi hormonal
PENGOBATAN
PROGNOSIS
KETAHANAN HIDUP
5 tahun 10 tahun
S
T
A
G
E
I 85% 70%
II 66% 50%
III 41% ?
IV 10% ?
PENCEGAHAN DAN DIAGNOSIS
DINI
SADARI sebaiknya dikerjakan setelah
menstruasi yaitu hari ke 7 10 dari hari
menstruasi pertama.

American cancer Society menganjurkan :
- wanita > 20 tahun,lakukan SADARI tiap
bulan.
- wanita 20 40 tahun, tiap 3 tahun.
- wanita > 40 tahun, tiap 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai