Anda di halaman 1dari 24

Seismic Data Processing

(2D Land)
I Nyoman Krisna Adi Saputra
Universitas Indonesia
Outline
Review on Seismic Method
Introduction on Seismic Data Processing
Seismic Data Processing Flow
Review on Seismic Method
Merupakan metode geofisika yang mengaplikasikan penggunaan gelombang
seismik/getar sebagai sumber.
Gelombang merambat ke bawah permukaan tanah kemudian dipantulkan
kembali ke permukaan pada batas antar lapisan (reflektor). Gelombang yang
dipantul ini kemudian direkam oleh geophone.
Introduction to Seismic Data Processing
Tujuan dari seismic data processing
1. Meningkatkan resolusi data
2. Meningkatkan nilai rasio signal/noise (S/N ratio)
3. Menghasilkan gambar seismic mengenai geologi subsurface
Seismic Data Processing Flow

Input Data (Reformat)
Bertujuan untuk merubah format data dari format SEG Y/D
menjadi format yang dapat digunakan untuk memproses data
seismik di komputer
Geometry
Bertujuan untuk memberikan informasi geometri pada data
seismik dengan acuan observers log yang berupa trace header
pada setiap trace yang ada.

Editing
Bertujuan untuk menghilangkan bagian yang terdapat noise. Terdapat dua
proses :

1. Killing : menghilangkan atau membuang satu trace
2. Muting : mengnolkan trace secara keseluruhan atau sebagian

Static Correction
Bertujuan menghilangkan perbedan traveltime yang terjadi
dikarenakan perbedaan ketinggian dari sumber dan receiver serta
efek dari lapisan lapuk
True Amplitude Recovery (TAR)
Bertujuan untuk mengembalikan amplitudo gelombang seismik
yang hilang dikarenakan atenuasi

Deconvolution
Bertujuan untuk meningkatkan resolusi temporal dan
menghilangkan revebreasi dari data seismik dengan mengkompres
wavelet seismic dasar.
Kompresi dilakukan dengan cara mengkonvolusikan data seismic
dengan Wiener Filter
Filter Wiener didapat dengan persamaan matriks :
A x B = C
Dengan A = hasil autokorelasi wavelet input, B = Filter Wiener, dan
C= hasil kros korelasi antara wavelet input dengan output yang
dikehendaki
Deconvolution (Contd)

Filter
Bertujuan untuk meredam noise yang terdapat dalam data seismik
dalam domain tertentu sesuai kebutuhannya
Terdapat dua jenis filter:
1. Frequency Filter
2. f-k Filter
Velocity Analysis
Merupakan proses pemilihan kecepatan gelombang seismik yang
sesuai untuk mencapai kedalaman tertentu

Beberapa jenis kecepatan yaitu :
Kecepatan interval (Vint) : kecepatan konstan tiap-tiap lapisan.
Kecepatan diantara bidang reflektor atas dengan reflektor bawah



Velocity Analysis (Contd)
Kecepatan rata-rata : kecepatan rata-rata dari kecepatan interval.



Kecepatan RMS (VRms) : kecepatan total dari sistem perlapisan
horisontal dalam bentuk akar kuadrat.



Velocity Analysis (Contd)

Kecepatan NMO (VNMO) : Kecepatan yang diperlukan untuk
melakukan proses NMO (Normal Move Out)


Kecepatan Stacking (Vs) : kecepatan NMO rata-rata yang
memberikan stacking yang optimum.


NMO Correction
Berfungsi untuk menghilangkan efek jarak offset yang berbeda
beda dari tiap receiver
Stacking
Berfungsi untuk menjumlahkan (menggabungkan) trace trace
yang bertujuan untuk memperbesar Signal to Noise Ratio (S/N).
Pada proses ini sinyal yang koheren akan saling menguatkan dan
yang inkoheren akan saling menghilangkan.

Residual Static
Berfungsi untuk menghilangkan sisa variasi travel time yang
disebabkan oleh velocity model atau koreksi static yang kurang
tepat
Migration
Migrasi dilakukan untuk memindahkan posisi reflektor yang
terlihat pada rekaman data seismik menjadi posisi yang
sebenarnya sesuai dengan posisi di bawah permukaan.
Proses ini dapat menigkatkan meningkatkan resolusi horizontal
Referensi
Ensiklopediaseismik.blogspot.com
Mauldzi.blogspot.com/analisis kecepatan seismik/2010
Riyadi, Praditiyo. 2011. Analisa Kecepatan Data Seismik Refleksi 2D
Zona Darat Menggunakan Metode Semblance. Jakarta:
Satrio, Ichwan. 2007. Pengolahan Data Seismik dengan Software
Promax 2D. Depok:
Telford W.M, L.P Geldart, R.E Sheriff .1990. Applied Geophysics
Second Edition. USA: Cambridge University Press.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai