Seiring dengan tuntutan akan sumber daya manusia yang berkompeten, maka lulusan dari perguruan tinggi harus mempunyai soft skill dan hard skill untuk meningkatkan profesionalitas dalam dunia kerja. Wawasan dari mahasiswa tentang dunia kerja yang berkaitan dengan industrialisasi sangat diperlukan, dimana teknologi masuk dan diaplikasikan oleh industri. Mahasiswa dapat mengimplementasikan teori yang telah didapat dari kuliah ke dalam system nyata yang ada. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara dunia perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya. Mahasiswa dapat mempelajari masalah-masalah yang ada dalam perusahaan. Mahasiswa dapat merasakan iklim kerja dan mempunyai gambaran secara langsung sebelum terjun dalam dunia kerja. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmunya di dunia industri pada umumnya serta mampu menyerap dan bersosialisasi dengan dunia kerja secara utuh. Mempelajari secara khusus tentang proses pengerjaan steam heater yang ada di PT. Petrokimia Gresik.
Sejarah singkat yang dari perusahaan yang berkaitan dengan kerja praktek yang dilakukan. Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Proses fabrikasi dalam pembuatan barang produksi. Proses pembuatan barang produksi mulai dari pengadaan material dan langkah-langkah pembuatan barang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
PT. Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk kedua di Indonesia setelah PT. Pupuk Sriwijaya di Palembang dan juga merupakan pabrik pupuk terlengkap. Pada tahun 1997 berdasarkan PP No. 28/ 1997 PT. Petrokimia Gresik telah berubah status menjadi Holding Company bersama PT. Pupuk Sriwijaya Palembang.
Produk Pupuk Unit Pabrik I ZA I dan ZA III Urea Unit Pabrik II SP-36 Phonska/NPK NPK Kebomas DAP ZK TSP Unit Pabrik III ZA II
Produk Non-Pupuk Unit Pabrik I NH 3
CO 2 cair CO 2 padat (dry ice) O 2
N 2 cair b. Unit Pabrik II HCl c. Unit Pabrik III H 2 SO 4
H 3 PO 4
Cement Retarder AlF 3
Jasa Fasilitas dan Utilitas Air industri Air minum Steam Listrik Instrument air Jasa pelabuhan Jasa telepon Sewa kontainer Fee BBM Fee keagenan Sewa Kontainer/botol/fill
Jasa Teknik dan Konstruksi Rancang bangun dan perekayasaan Konstruksi peralatan pabrik Jasa pengoperasian pabrik dan pemeliharaan pabrik Analisa uji kimia Analisa uji mekanik mekanik dan elektronik Komputerisasi Pemeriksaan Teknik dan korosi
Departemen Peralatan dan Permesinan dibentuk pada bulan Agustus 1992, dengan tujuan PT. Petrokimia Gresik dimasa yang akan datang mampu membuat sendiri atau fabrikasi peralatan-peralatan pabrik. Departemen peralatan dan permesinan bertugas membuat dan mereparasi komponen-komponen mesin yang ada diseluruh pabrik di PT. Petrokimia Gresik. Sebagian besar tugas Departemen Peralatan dan Permesinan, yaitu membuat equipment yang telah diorder oleh pabrik I, II, dan III. Departemen peralatan dan permesinan juga menerima jasa fabrikasi atau repair equipment yang berasal dari luar PT. Petrokimia Gresik. Jasa atau pekerjaan luar tersebut order kerjanya melalui Departemen Jasa Teknik dan Konstruksi.
Ada 3 kelompok produk jasa Departemen Peralatan dan Permesinan, yaitu: 1. Jasa fabrikasi peralatan pabrik, seperti pembuatan heat exchanger, pressure vessel, steam coil, tanki, dan lain-lain 2. Jasa pembuatan spare part/komponen, seperti pembuatan shaft, screen, roda gigi, roll conveyor, impeller pompa, dan lain-lain. 3. Jasa repair/kondisi peralatan pebrik, seperti rekondisi dan balancing rotor steam turbin, repair pompa, retubing heat exchanger, dan lain-lain.
PROSES FABRIKASI STEAM HEATER DI DEPARTEMEN PERALATAN DAN PERMESINAN PT PETROKIMIA GRESIK Steam heater merupakan sebuah alat pemanas yang sering digunakan dalam dunia industri. Di PT. Petrokimia Gresik, steam heater berfungsi sebagai pemanas atau pelebur pada bahan kimia padat. Medium pemanas yang dipakai pada steam heater adalah uap lewat panas (super heated steam). Steam heater dirancang agar pemanasan atau peleburan dapat berlangsung secara efisien. Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan energi dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material. Pada umumnya perpindahan panas dapat berlangsung melalui 3 cara, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Pipa 90 0 long elbow 180 0 long elbow Flange U Bolt Support Sleeve Reducer
Proses pengelasan merupakan proses penyambungan dua potong logam dengan pemanasan sampai keadaan plastis atau cair, dengan atau tanpa tekanan (Daryanto, 2012: 1). pengelasan pada pengerjaan steam heater adalah menggunakan pengelasan busur listrik SMAW dengan menggunakan electrode yang digunakan menggunakan electrode jenis E 7018 yang artinya kekuatan tarik minimum deposit las adalah 70.000 lb/in 2 . Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi. Jenis selaput elektroda mempunyai fluks besi hidrogen rendah, arus AC atau DC.
Simbol Pengelasan merupakan simbol- simbol khusus yang digunakan pada gambar untuk menentukan mana lasan harus terletak, jenis bersama yang akan digunakan, serta ukuran dan jumlah logam las. Sebuah simbol pengelasan standar terdiri dari garis referensi, panah, dan ekor. Garis referensi menjadi dasar dari simbol las. Hal ini digunakan untuk menerapkan simbol las, dimensi, dan data lainnya untuk las. 1. pemilihan material mengacu pada standart ASME code sec. II part A, sec. VIII, sec. V, dan sec. IX. 2. Sebelum dilakukan pemotongan, pembentukan, machining atau pengelasan, material harus ditandai (marking) terlebih dahulu kemudian hasil penandaan diperiksa oleh bagian QC (Quality Control). 3. Pemotongan plate, pipa bisa dilakukan dengan menggunakan blander potong untuk jenis Carbon Steel atau digerinda. Pemotongan atau pembuatan kampuh las dengan menggunakan gerinda. Pembengkokan pipa 90 o dilakukan dengan mesin roll. 4. Sebelum dilakukan pengelasan, hasil fitting las diperiksa dahulu oleh bagian Q.C. Ketidaklurusan (Mis Aligment) = tebal plat Renggang akar untuk pipa (Root Gap) = 2,5 mm Sudut kampuh untuk pipa = 70 o 5 o
Tinggi bidang sentuh untuk pipa = 1,5 mm
5. Pengelasan dilakukan sesuai dengan prosedur pengelasan. Tukang las/operator mesin las harus dipilih yang berkualifikasi (bersertifikat). 6. Hasil pengelasan diperiksa secara visual, pengukuran, dan penetrant test.
Pemeriksaan Dimensional Pemeriksaan dimensional harus dilakukan pada setiap bagian dari peralatan yang dibuat dengan mengacu gambar kerja yang telah disetujui dan toleransi dimensi sesuai lampiran gambar yang telah disetujui. Penetrant Test Penetrant test dilakukan pada alur gouging untuk pengelasan dua sisi. Penetrant test juga dilakukan pada sambungan las fillet dan sambungan lain yang diperlukan penetrant.
Hydrostatic test Tekanan hydrostatic test mengikuti tata cara prosedur hydrostatic test. Air yang digunakan untuk hydrostatic test adalah air bersih dengan PH antara 6 s/d 8. Pengukuran Dimensi Akhir Dimensi akhir dari equipment harus sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui.
Pembuatan satu unit steam heater ini membutuhkan 3 orang pekerja yang masing-masing mempunyai bagian sebagai welder, helper, dan fiter. Diasumsikan dalam pembuatan satu unit steam heater, proses pengerjaan membutuhkan waktu selama 5 hari
Membuat perencanaan proses fabrikasi agitator yang akan digunakan sebagai pengaduk di dalam tangki yang berisi asam phospat (Phosporic Acid, PA Plant)
Penetrant Test Yaitu metode pengungkapan cacat permukaan dengan cairan penetrant yang berdaya resap sangat tinggi dan berwarna merah atau hijau flourescent (bersinar jika kena cahaya). Penetrant test ini dilakukan pada sambungan pengelasan. Yang digunakan adalah penetran non flourescent. Metode ini digunakan untuk mendeteksi permukaan terbuka di non- ferromagnetic material. Pemeriksaan Dimensi Yaitu proses pemeriksaan yang dilakukan dengan cara mengukur dimensi benda, dimana dimensi tersebut memacu pada ukuran-ukuran gambar dan toleransi yang sudah ditentukan.