Anda di halaman 1dari 25

Jessi S Setiawan

ANTIGEN & IMUNOGEN


Imunogen : setiap bahan yg apabila
dimasukkan dlm tubuh dapat menimbulkan
respon imun.
Antigen (Ag) : setiap bahan yg dapat
mengikat komponen yg dihasilkan dr respon
imun dgn spesifik, mis; antibodi dan limf-T
Semua imunogen adalah antigen, tapi
tidak semua antigen adalah imunogen


Sifat imunogenitas dari suatu antigen
ditentukan oleh:

keasingan
ukuran molekul
Susunan kimia
Cara masuk
Dosis pemberian
Konstitusi genetik
EPITOP & HAPTEN
EPITOP/DETERMINAN ANTIGEN
Bagian tertentu molekul yg menentukan timbulnya
respon imun & menentukan spesifisitas Ag-Ab.
HAPTEN
Determinan Ag dgn berat molekul yg rendah baru mjd
imunogen jk diikat oleh molekul besar (carrier) dan dapat
mengikat Antibodi
cth : antibiotik & obat-obatan dgn berat molekul rendah
Hapten biasanya dikenal o.l sel B, carrier o.l sel T
PEMBAGIAN ANTIGEN
A. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT EPITOP
a. Uniderteminan / Univalen hanya 1 jenis determinan/
epitop pada 1 molekul
b. Unideterminan Multivalen hanya 1 jenis determinan ,
tapi 2/lebih determinan tsb ditemukan pada 1 molekul
c. Multideterminan univalen banyak epitop yg bermacam-
macam, tetapi hanya 1 setiap macamnya (kebanyakan
protein)
d. Multideterminan multivalen banyak macam
determinan dan banyak dari setiap macam pada satu molekul
(Ag dgn berat molekul tinggi & kompleks scr kimiawi)


B. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT
SPESIFITASNYA

a. Heteroantigen dimiliki ol banyak spesies
b. Xenoantigen hanya dimiliki spesies ttt
c. Alloantigen (isoantigen) spesifik untuk
individu dlm satu spesies
d. Antigen organ spesifik hanya dimiliki organ
ttt
e. Autoantigen dimiliki alat tubuh sendiri
C. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT
KETERGANTUNGAN TERHADAP SEL T
a. T dependent perlu pengenalan oleh sel T dan
sel B lebih dahulu utk menimbulkan respon
antibodi (kebanyakan berupa Ag protein)

b. T independent dapat merangsang sel B
tanpa bantuan sel T utk membentuk Antibodi
(kebanyakan brp molekul besar polimerik yg
dipecah dlm badan scr perlahan-lahan.
cth : lipopolisakarida, dekstran, flagelin bakteri,
dll)
D. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT
SIFAT KIMIAWI
a. Hidrat arang (polisakarida) : Umumnya
imunogenik
Cth : respon imun yg ditimbulkan gol darah ABO
sifat Ag danspesifitas imunnya berasal dr polisakarida
pd permukaan sel darah merah
b. Lipid : mjd imunogenik bila diikat carrier protein
cth : sfingolipid
c. Asam Nukleat : mjd imunogenik bila diikat carrier
protein
d. Protein : kebanyakan imunogenik; pada umumnya
multideterminan dan univalen


ANTIBODY
Adalah suatu gama globulin yang dihasilkan oleh
sel plasma) disebut Imunoglobulin (Ig)
2 ciri penting : Spesifisitas & aktivitas Biologik

Ig dibentuk oleh sel plasma yg berasal dr proliferasi
sel B akibat adanya kontak dgn Antigen

Antibodi yg terbentuk scr spesifik ini akan mengikat
Ag baru lainnya yg sejenis

Semua molekul Imunoglobulin mempunyai 4
rantai polipeptida dasar yg tdd :
2 rantai berat (heavy chain)
2 rantai ringan (light chain)
Yg identik dan dihubungkan satu sama lain
oleh ikatan disulfida
Tdpt 2 jenis Rantai Ringan : Kappa & Lambda
tdd 230 asam amino
Tdpt 5 jenis rantai berat tergantung pd
kelima jenis Imunoglobulin yaitu : IgG, IgM,
IgD, IgA dan IgE
Rantai berat tdd 450-600 asam amino
Berat dan panjang rantai berat adalah 2x rantai
ringan
Molekul Ig punya rumus bangun yg heterogen,
meski hanya tdd 4 polipeptida dasar
Antibodys structure
Ag binding surface
VH
CH-2
VL
CL
CH-2
CH-3
Complement binding
site
Heavy chains
-Chain
-chain
-chain
-Chain
-chain
Antibody
IgM
IgA
IgG
IgD
IgE
Light chains
-chain
-chain
Antibody
-type
-type
IMUNOGLOBULIN G (Ig G)
Merupakan komponen utama Ig serum (13 mg/ml
serum)
75% dari semua Imunoglobulin.
Dapat menembus plasenta masuk fetus.
Berperan pada imunitas bayi s/d umur 6-9 bulan.
Memiliki sifat opsonin yg efektif karena sel2
monosit dan makrofag punya reseptor utk fraksi Fc dari
IgG dpt mempererat hubungan antara fagosit & sel
sasaran.
Slnjutnya proses opsonin dibantu oleh reseptor utk
komplemen pd permukaan fagosit.

Ig G juga berperan pada imunitas seluler dpt merusak
Ag seluler melalui interaksi dgn sistem komplemen/ melalui
efek sitolitik Killer Cell (sel K), eosinofil, neutrofil yg
smuanya mngandung reseptor utk Fc dari IgG.
Sel K merupakan efektor dari Antibody Dependent Cellular
Cytotoxicity (ADCC).
ADCC tdk hanya merusak sel tunggal , tp jg
mikroorganisme multiseluler, seperti telur skistosoma.
Peranan ADCC ini penting pada : penolakan transplan dan
penyakit autoimun.
ADCC melalui neutrofil & eosinofil berperan pada infestasi
penyakit.
ADCC pathway
FcR
Killer cell
Protein Ag
Target cell
B-lymphocyte
CYTOTOXIN
Apoptotic / lysis of target cell
Plasma cell
Kadar Ig meninggi pada infeksi kronis dan
penyakit autoimun.
ditemukan banyak dalam darah, cairanSSP
dan peritoneal
Pada manusia tdd 4 subklas :
Ig G1 , Ig G2 , Ig G3 , IgG4 berbeda dlm
sifat dan aktifitas biologik

IMUNOGLOBULIN M (Ig M)
Adalah antibodi pertama yg dibentuk dalam respon
imun.
Merupakan imunoglobulin terbesar.
Kebanyakan sel B mempunyai Ig M pada
permukaannya sbg reseptor antigen.
Kadar Ig M yg tinggi merupakan petunjuk adanya
infeksi dini/akut.


IMUNOGLOBULIN A (Ig A)
Jumlah dlm serum sedikit.
Kadar lebih tinggi dlm bentuk Ig A sekretori (IgA)
dalam : cairan sekresi saluran nafas, saluran cerna,
saluran kemih, air mata, keringat, ludah & ASI.
Dapat menetralisir toksin/virus.
Mencegah terjadinya kontak antara toksin atau
virus dgn sel alat sasaran.
Meningkatkan proses opsonisasi.
Dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur
alternatif.
Ig dlm cairan lambung tdd : Ig A (80%), IgM (13%),
IgG (7%).
Ig A diduga berperanan pd imunitas thdp cacing
pita.
Defisiensi Ig A sering disertai dgn dibentuknya
antibodi thdp antigen makanan & inhalan pd alergi.
Ditemukan pada ASI, penting utk imunitas neonatus.
Kadar Ig A yg tinggi dl serum ditemukan pd infeksi
kronik sal nafas dan cerna, cth: TBC, sirosis alkoholik,
kolitis ulseratif, & pnykt Crone.
Tdd 2 subklas : Ig A1 (93%) & Ig A2 (7%).
IMUNOGLOBULIN D (Ig D)
Ditemukan dgn kadar yg sangat rendah dalam
sirkulasi.
Merupakan komponen permukaan utama dari sel
B dan petanda dari diferensiasi sel B yg lebih
matang.
Ig D tidak mengikat komplemen.
Mempunyai aktivitas antibodi thdp antigen
berbagai makanan dan autoantigen komponen
nukleus.
Diduga dpt mencegah toleransi imun jk sel
dihadapkan dgn antigen.
IMUNOGLOBULIN E (Ig E)
Disebut juga antibodi reaginik
Ig dengan jumlah paling sedikit dlm serum, tetapi
efeknya sangat efisien
Ig E mudah diikat oleh mastosit dan basofil
Dibentuk setempat oleh sel plasma dlm selaput
lendir saluran napas dan cerna
Kadar Ig E yg tinggi ditemukan pd alergi, infeksi
cacing, skistosomiasis, trikinosis dan diduga
berperanan pd imunitas parasit
Ig E pada alergi dikenal sbg antibodi reagan
INTERAKSI ANTARA
ANTIGEN-ANTIBODI
Interaksi antara antigen-antibodi sangat penting dan
banyak digunakan in vitro utk tujuan diagnostik
disebut Serologi
Interaksi antara Ag-Ab dpt menimbulkan berbagai
akibat, a.l :
Presipitasi (bila Ag merupakan bahan larut dlm
cairan garam fisiologik)
Aglutinasi (bila Ag merupakan bahan tidak
larut/partikel2 kecil)
Neutralisasi toksin
Aktivasi komplemen
Umumnya aglutasi tdk terjadi bl kadar Antibodi
sgt tinggi
Presipitasi tjd bila antibodi dicampur dgn
Antigennya yang larut dlm perbandingan seimbang
pd rx ini, dpt ditemukan 3 daerah penting pd
kurva:
1. Zone kelebihan antibodi
2. Zone ekuivalen
3. Zone kelebihan antigen
Presipitasi hanya tjd pada zone ekuivalen
Thank
You
Jessi S Setiawan

Anda mungkin juga menyukai