Anda di halaman 1dari 27

TUGAS KMB

TENTANG
KOLELITIASIS
Disusun oleh :
Kelompok VI
NAMA KELOMPOK :
Siti fatimah
Annisa humaira
Reina eka widyani
Endah novita tritamila
Ahdi Rusyadi
Windy Rachmadani
Eko Yulianto

PENGERTIAN
Kolelitiasis adalah adanya batu dikandung empedu atau pada saluran
kandung empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah
kolesterol ( william,2003 ).
Ada dua tipe utama batu empedu yaitu :

1. Batu Pigmen
Kemungkinan akan terbentuk bila pigmen yang tidak terkonjugasi dalam
empedu mengadakan presipitasi (pengendapan) sehingga terjadi batu.
Resiko terbentuknya batu semacam ini semakin besar pad pasien sirosis,
hemolisis dan infeksi percabangan bilier. Batu ini tidak dapat dilarutkan
dan harus dikeluarkan dengan jalan operasi.

2. Batu Kolesterol
Kolesterol yang merupakan unsur normal pembentuk empedu bersifattidak
larut dalam air. Kelarutannya bergantung pada asam-asam empedu dan
lesitin (fosfolipid) dalam empedu. Pada pasien yang cenderung menderita
batu empedu akan terjadi penurunan sintesis asam empedu dan peningkatan
sintesis.

ETIOLOGI
Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol,sebagian kecil
lainnya terbentuk dari garam kalsium.cairan empedu mengandung
sebagian besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan, jika
cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa
menjadi tidak larut dan membentuk endapan diluar empedu.

Faktor resiko :
1.Lebih banyak ditemukan pada wanita
2.Usia lanjut
3. Obesitas
4.Diet tinggi lemak
5.Faktor keturunan

PATOFISIOLOGI
Batu empedu bisa terbentuk dalam saluran empedu jika
empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan
saluran/setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu.
Batu empedu didalam saluran empedu bisa mengakibatkan
infeksi hebat saluran empedu ( kolangitis ), infeksi pangkreas
( pangkreatitis)/ infeksi hati.

Jika saluran empedu tersumbat , maka bakteri akan tumbuh
dan dengan segera menimbulkan infeksi didalam saluran.
Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan
infeksi dibagian lainnya.

GEJALA KLINIS
Penderita batu saluran empedu sering mempunyai gejala-gejala
kronis dan akut.

GEJALA GEJALA KRONIS
TANDA:
1.Epigastrium kanan terasa
nyeri dan spasme.

2. usaha inspirasi dalam waktu
diraba pada kwadran kanan
atas.

3. kandung empedu membesar
dan nyeri.

4.ikerus ringan

TANDA:
1.Biasanya tak tampak
gambaran pada abdomen.

2.kadang terdapat nyeri di
kwadran kanan atas.
NEXT. . . .
GEJALA
1.Rasa nyeri( kolik abdomen)yang
menetap

2. mual dan muntah

3.febris(38,5 c)
GEJALA
1.Rasa nyeri ( kolik
empedu),tempat:Abdomen bagian
atas( mid epigastrium)
Sifat : terpusat di epigastrium
menyebar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes laboratorium :
1.Leukosit : 12.000 15.000 / iu (N : 5000 10.000 iu).
2.Bilirubin : meningkat ringan, (N : < 0,4 mg/dl ).
3.Amilase serum meningkat, (N :17 115 unit/100ml ).
4. Protrombin menurun, bila aliran dari empedu intestin
menurun karena obstruksi sehingga menyebabkan
penurunan absorpsi vitamin K.
5. USG
6. CT Scan : menunjukkan gellbalder pada cysti , dilatasi
pada saluran empedu

KOMPLIKASI


Komplikasi yang mungkin segera terjadi adalah :
1. Perdarahan
2. Peradangan pankreas
3. Perforasi / infeksi saluran empedu ,pada 2 6 % penderita
saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi.

PENATALAKSANAAN
1.Penatalaksanaan pendukung dan diet
a. Diet rendah lemak , tinggi kalori , tinggi protein.
b. Pemasangan pipa lambung bila terjadi disestensi
perut.
2.Pengangkatan batu empedu tanpa pembedahan
a. Dengan bahan pelarut monoktanoin atau metil tertier
butil eter (MTBE).
3. Penatalaksanaan bedah
a. Sfingerotomy endoskopik
b. PTBD(Perkutaneus Transhepatik Bilirian Drainage )
c. Pemasangan tube
d. Laparatomi Kolesistektomi

PENGKAJIAN
1. Aktivitas/ istirahat
Gejala : Kelemahan
Tanda : Gelisah
2. Sirkulasi
Tanda : Takikardi , Berkeringat
3. Eliminasi
Gejala : Perubahan warna feses dan urine
Tanda : Distensi Abdomen
Teraba massa pada kuadran kanan atas
Urine gelap , pekat
Feses warna tanah liat , steatorea
4. Makanan dan Cairan
Gejala : Anorexia , mual muntah
Tanda : Kegemukan , adanya penurunan berat badan.
5. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen atas, dapat menyebar ke punggung /bahu kanan
kolik epigastrium tengah.
Tanda : Nyeri lepas , otot tegang / kaku bila kuadran kanan atas ditekan.




DIAGNOSA
1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis , proses inflamasi ,
insisi bedah.

Tujuan : Setelah 4 x 24 jam intervensi , masalah nyeri b/d agen cedera
dapat biologis , proses inflamasi insisi bedah dapat teratasi.

KH : - Melaporkan nyeri hilang / terkontrol
-Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi
dan aktivitas
- hiburan sesuai indikasi untuk situasi individual.

Intervensi :
1. Obervasi lokasi , beratnya dan karakter nyeri
R/ Membantu membedakan penyebab nyeri
2. Catat respon terhadap obat dan laporkan pada dokter bila nyeri
hilang.
R/ Nyeri berat yang tidak hilang dengan tindakan rutin dapat
menunjukkan terjadinya komplikasi.

3. Tingkatkan tirah baring , atur posisi yang nyaman
R/ Tirah baring pada posisi fowler rendah menurunkan tekanan
intraabdomen
4. Gunakan seprei halus / katun , kompres dingin
R/ Menurunkan iritasi / kulit kering dan sensasi gatal
5. Kontrol suhu ruangan
R/Dingin pada sekitar ruangan membantu meminimalkan
ketidaknyamanan kulit
6. Dorong menggunakan teknik relaksasi
R/ Meningkatkan istirahat
7. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antikolergenik ,
propantelin
R/ Menghilangkan refleks spasme / kontraksi otot halus dan
membantu dalam manajemen nyeri.


2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan melalui penghisapan
gaster berlebihan , muntah , disestensi

Tujuan : Setelah 3 x 24 jam intervensi keperawatan tidak terjadi
kekurangan volume cairan

KH : - Menunjukkan keseimbangan cairan adekuat
- Tanda vital stabil
- Tidak ada muntah

Intervensi :
1. Kaji membran mukosa / kulit , nadi perifer dan pengisian kapiler
R/ Memberikan informasi tentang status cairan / volume sirkulasi dan
kebutuhan penggantian
2. Awasi tanda / gejala peningkatan mual muntah
R/ Muntah berkepanjangan dapat menimbulkan defisit netrium , kalium
dan klorida
3. Hindarkan dari lingkungan yang berbau
R/ Menurunkan rangsangan pada pusat muntah


4. Lakukan kebersihan oral dengan pencuci mulut : Berikan minyak
R/ Menurunkan kekeringan membran mukosa dan perdarahan oral
5. Berkolaborasi dalam pemberian antiemetik
R/ Menurunkan mual dan muntah
6. Berkolaborasi dalam pemberian IV , elektrolit dan vitamin K.
R/ Mempertahankan volume sirkulasi dan memperbaiki
ketidakseimbangan

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual , muntah , nyeri,
gangguan pencernaan lemak sehubungan dengan obstruksi aliran empedu.

Tujuan :Setelah 3 x 24 jam intervensi masalah nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh dapat diatasi.

KH : - Melaporkan mual , mutah hilang.
- Menunjukkan peningkatan BB

Intervensi:

1. Kaji distensi abdomen
R/ Tanda non verbal ketidaknyamanan b/d gangguan pencernaan
2. Perkiraan atau hitung pemasukan kalori
R/ Mengidintifikasi kekurangan / kebutuhan nutrisi
3. Timbang BB
R/ Mengawasi keefektifan rencana diet
4. Berikan suasana menyenangkan pada saat makan , hilangkan rangsangan
berbau
R/ Meningkatkan nafsu makan atau menurunkan mual
5. Berikan kebersihan oral sebelum makan
R/ Mulut yang bersih meningkatakan nafsu makan
6. Konsultasi dengan ahli diet atau tim pendukung nutrisi sesuai indikasi
Berguna dalam membuat kebututuhan nutrisi individual melalui rute yang
paling cepat
7. Mulai diet cair rendah lemak setelah NGT dilepas
R/ Pembatasan lemak menurunkan rangsangan pada kandung empedu

ASUHAN KEPERAWATAN
A. BIODATA

I. Identitas klien/pasien
Nama : Ny. M
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar / Indonesia
Bahasa yang di gunakan : Banjar
Status marital : Kawin
Pendidikan/Pekerjaan : -
Alamat lengkap : Pangambau Hilir Dalam, Haruyan
Tanggal masuk RS : 19 Agustus 2011 Jam : 08:25 WITA
Tanggal pengkajian : 19 Agustus 2011 Jam : 10:00 WITA
Nomor register : 4612 / 2011


ASUHAN KEPERAWATAN
II. DATA FOKUS

1. Keluhan utama
Nyeri di bagian perut atas sebelah kanan, muntah,demam dan menggigil.

1. Provocative / Paliative
Nyeri diperberat karena adanya batu terkandung empedu .
2. Quality / Quantity
Klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk.
3. Regional
Klien merasakan nyeri pada daerah abdomen.
4. Seventy / Scale
Nyeri yang diterapkan klien denga skala nyeri 3 (berat)
0 = tidak ada nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
3 = nyeri berat
4 = nyeri sangat berat

ASUHAN KEPERAWATAN
5. Timing
Klien mengatakan nyerinya hilang timbul

2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 18 agustus 2011, klien mengeluh
nyeri perut pada bagian atas sebelah
kanan,muntah,demam dan menggigil.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan bahwa klien tidak pernah
menderita penyakit ini .



ASUHAN KEPERAWATAN
4. Keadaan umum
Kondisi klien lemah, kesadaran
komposmentis, perawakan kurus dan
5. Permeriksaan fisik
TD : 110/80 mmHg
T : 36,5
o
c
Pols : 40
x
/ menit
RR : 27
x
/ menit
GCS : F : 4 V : 5 M : 6


ASUHAN KEPERAWATAN
6. Inspeksi :
Kondisi klien lemah , mukosa bibir agak kering
.
7. Auskultasi : -
8. Palpasi : -
9. Perkusi : -

ASUHAN KEPERAWATAN
III. Rencana asuhan keperawatan
1. Diagnosa keperawatan : Nyeri (Akut ) b/d agen
cedera biologis,proses inflamasi, insisi bedah .
Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam intervensi ,
masalah nyeri b/d agen cedera biologis / proses
inflamasi , insisi bedah dapat teratasi.
Kriteria Hasil : - klien Mengatakan nyeri
hilang atau terkontrol.
- Menunjukkan penggunaan
keterampilan relaksasi dan
aktivitas hiburan sesuai
indikasi untuk situasi .

ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi :
1. Obsevasi lokasi, beratnya dan karakter nyeri
2. Catat respon terhadap obat dan laporkan pada dokter
bila nyeri hilang.
3. Tingkat tirah baring , atur posisi yang nyaman
4. Gunakan sprai halus atau katon , kompres dingin
Rasional :
1. Membantu membedakan penyebab nyeri
2.Nyeri berat yang tidak hilang dengan tindakan rutin
dapat menunjukan terjadinya komplikasi
3. Tirah baring pada posisi fowler rendah menurunkan
tekanan intra abdomen.
4.Menurunkan iritasi/ kulit kering dan sensasi gatal.
istirahat.
NEXT..
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
mual ,muntah,nyeri,gangguan pencernaan lemak
sehubungan dengan obstruksi aliran empedu .
Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam intervensi masalah
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat diatasi .
Kriteria Hasil : - Klien melaporkan mual
muntah hilang.
- menunjukan peningkatan BB

NEXT...
Intervensi :
1. Kaji distensi abdomen
2. perkiraan atau pemasukan kalori
3.timbang BB
4.Berikan suasana menyenangkan pada saat makan,
hilangkan rangsangan berbau.
Rasional :
1. Tanda non verbal ketidak nyamanan b/d gangguan
pencernaan
2.Mengidentifikasi kekurangan / kebutuhan nutrisi.
3.Mengawasi keefektifan rencana diet.
4.Meningkatkan nafsu makan /menurunkan mual.
KESIMPULAN
Jadi istilah kolelitiasis dimaksudkan untuk pembentukan
batu di kandung empedu.dimana batu kandung empedu
merupakan gabungan beberapa unsur yang membentuk suatu
material mirip batu yang terbentuk dalam kandung empedu.
Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol,
sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium.cairan
empedu mengandung sebagian besar kolesterol yang
biasanya tetap berbentuk cairan, jika cairan empedu menjadi
jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak
larut dan membentuk endapan diluar empedu.

Anda mungkin juga menyukai