PENDAHULUAN
Tujuan studi filsafat adalah mengantarkan seseorang ke dalam dunia
.
2
PENGERTIAN FILSAFAT
Secara
Lanjutan
Plato (427 347 SM), memberikan
Lanjutan
Aristoteles (384 322 SM), filsafat sebagai
Lanjutan
Sir Francis Bacon (1561 1626 M),
Lanjutan
Rene Descartes (1590 1650), filsafat
Lanjutan
(2) pengetahuan yang timbul dari pedoman yang terkandung
10
Lanjutan
Harus koheren, koheren atau runtut adalah unsur-unsur tidak
Lanjutan
Manusia sebagai makhluk yang berakal melahirkan filsafat
berpikir (logika).
Manusia dengan segala aspek kehidupannya melahirkan filsafat
nilai (aksiologi).
Manusia dengan dan sebagai warga negara melahirkan filsafat
negara.
Filsafat sebagai pandangan hidup merupakan suatu pandangan
hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari.
Pandangan hidup akan tercermin didalam sikap hidup dan cara
hidup. Sikap dan cara hidup akan muncul apabila manusia mampu
memikirkan dirinya sendiri secara total.
13
yaitu :
Sangat umum/universal.
Pemikiran filsafat mempunyai kecenderungan sangat umum dan
tingkat keumumannya sangat tinggi. Pemikiran filsafat tidak
bersangkutan dengan obyek khusus, akan tetapi dengan konsep
yang sifatnya umum (tentang manusia, keadilan, kebebasan).
Tidak faktual.
Kata lain adalah spekulatif, yang artinya filsafat membuat dugaan-2
yang masuk akal mengenai sesuatu dengan tidak berdasarkan
pada bukti. Jawaban yang didapat dari dugaan ini sifatnya juga
spekulatif. Bukan berarti pemikiran filsafat tidak ilmiah, tetapi tidak
termasuk dalam kewenangan ilmu khusus.
15
Lanjutan
Bersangkutan dengan nilai.
Cabang-cabang filsafat
Filsafat tentang pengetahuan, terdiri dari :
Epistemologi
Logika
Kritik ilmu-ilmu
Filsafat tentang keseluruhan kenyataan, terdiri dari :
Metafisika umum (ontologi)
Metafisika khusus, terdiri :
Teologi metafisik
Antropologi
Kosmologi
Filsafat tentang tindakan, terdiri dari :
Etika
Estetika
Sejarah filsafat
17
Lanjutan
Pembagian filsafat secara sistimatis yang didasarkan pada
Lanjutan
Metodologi
Logika
Etika
Estetika
Filsafat khusus terdiri :
Filsafat seni
Filsafat kebudayaan
Filsafat Pendidikan
Filsafat Sejarah
Filsafat Bahasa
Filsafat Hukum
Filsafat Politik
Filsafat Agama
Filsafat Nilai
19
Lanjutan
Filsafat Keilmuan terdiri :
Filsafat Matematika
Filsafat Biologi
Filsafat Linguistik
Filsafat Psikologi
Dalam studi filsafat untuk memahaminya secara baik paling tidak
Lanjutan
Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling universal;
Membicarakan sesuatu yang bersifat keluarbiasaan;
Membicarakan karakteristik hal-hal yang sangat mendasar;
Berupaya menyajikan suatu pandangan yang komprehenship
Lanjutan
Persoalan Epistemologi (teori pengetahuan) berkaitan erat
dengan persoalan Metafisika. Bedanya persoalan epistemologi
berpusat pada apakah yang ada, yang didalamnya memuat :
Problem asal pengetahuan
Apakah sumber-sumber pengetahuan
Dari mana pengetahuan yang benar, dan bagaimana kita
dapat mengetahui
Apakah pengetahuan kita itu benar
Bagaimana membedakan antara kebenaran dan kekeliruan
3. Logika.
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap
asas, aturan, dan tatacara penalaran yang betul. Pada mulanya
logika sebagai pengetahuan rasional, oleh Aristoteles disebut
dengan analitika dan dikembangkan oleh para filsuf abad
Tengah yang disebut Logika tradisonal.
22
Lanjutan
Logika tradisional dikembangkan menjadi logika modern,
Lanjutan
Etika bersumber pada rasio semata yang lepas dari sumber
24
Lanjutan
Reflektif, karena ilmu, filsafat dan agama baru dapat dirasakan
Metode-metode Filsafat
Kegiatan berpikir atau kegiatan
kefilsafatan sesungguhnya
berupa perenungan. Perenungan untuk menyusun suatu bagan
yang konseptual, tidak boleh kontradiktif, hubungan bagian yang
satu dengan lain harus logis, harus mampu memberi penjelasan
tentang pandangan dunia.
Sebagai perangkat berpikir adalah analisis dan sintesis. Dalam
menganalisis dan mensistesis para ahli pikir menggunakan alat
pemikiran berupa logika, deduksi, analogi dan komparasi.
Analisis adalah melakukan pemeriksaan secara konsepsional
terhadap makana dan istilah yang digunakan dalam pernyataan
yang kita buat.
Sintesis sebagai upaya mencari kesatuan di dalam keragaman,
yaitu mengumpulkan pengetahuan yang diperoleh.Lebih banyak
keterangan yang diperoleh hasilnya akan lebih baik, akurat.
28
Lanjutan
Logika adalah ilmu pengetahuan tentang penyimpulan yang lurus
29
Lanjutan
30
Lanjutan
31
32
Lanjutan
33
Lanjutan
34
35
Lanjutan
rata-rata 40-60 km/jam. Kedua motor ini juga sama-sama telah
menempuh jarak 5.000 km. Sepeda motor Asri irit bensinnya.
Tuti dan Asti masing-masing memiliki sebuah sepeda motor.
Kedua motor itu memiliki merek yang sama. Karena sepeda
motor Tuti irit bensinnya , maka Asti bisa mengharapkan
motornya irut juga bensinnya.
Probabilita kebenaran kesimpulan argumen mana yang lebih
tinggi ?
3. Kekuatan konklusi argumen analogis. Kekuatan disini erat
kaitannya dengan sempit atau luasnya konklusi terhadap premis.
Perhatikan contoh tentang Asri dan Dudu. Dikatakan bahwa
sepeda Asri irit bensinnya, katakanlah satu liter untuk 30 Km.
Berdasar ini Dudu berksimpulan bahwa sepeda motornya juga
36
Lanjutan
Menghabiskan satu liter untuk 30 Km. Dengan demikian bisa
dikatakan kesimpulan Dudu ini realtif lemah. Tetapi bila ia
berkesimpulan bahwa motornya menghabiskan bensin
sebanyak satu liter untuk 28 Km, dapat dikatakan kesimpulan
Dudu relatif kuat.
4. Jumlah butir ketidaksamaan/disanalogi antara obyek yang
disebutkan dalam premis dengan obyek yang disebutkan dalam
konklusi.
Maksud kriteria ini adalah bahwa semakin banyak butir disanalogi
diantara obyek-obyek yang disebutkan dalam premis, semakin
besar probabilita kebenaran konklusi suatu argumen analogis.
Perhatikan contoh berikut :
37
Lanjutan
1. Ada 10 orang lulusan SMA X yang kuliah dan telah berhasil
Lanjutan
5. Relevansi ciri-ciri yang sama dari obyek-obyek yang disebutkan
Lanjutan
Berlandaskan pada hal-hal ini, Dudu menyimpulkan bahwa sepeda
Lanjutan
Sebab-akibat bisa diartikan juga dalam konteks kondisi mutlak