Anda di halaman 1dari 21

ANTIBIOTIK

KELOMPOK 9

KELOMPOK 9

DENNY YOAND AFRIZAN


EVRIKA SANNY MAIBANG
FERI ATMAJAYA
INTAN SUKMA UTAMI
OLYVIA SITOMPUL
PEBRI KARNUDI

POLIMIKSIN B

Antibiotika golongan polimiksin terdiri dari


polimiksin B dan kolistin.
Struktur kimia golongan ini tidak ada kaitannya
dengan antibiotika lain.
Pemberian per oral tidak diabsorpsi.
Penggunaannya hanya untuk pemakaian lokal.
Diberikan per oral atau topikal, dan jarang
digunakan parenteral karena efek
nefrotoksiknya yang kuat.
Antibiotika ini juga mempunyai efek penting terhadap bakteri Gram negatif. Kolistin hampir
tidak pernah digunakan lagi.

MEKANISME KERJA
Polimiksin B dan antibakteri polimiksin lainnya
bertindak terutama dengan mengikat membran
fosfolipid dan mengganggu membran sitoplasma
bakteri.
Polimiksin B memiliki aksi bakterisidal pada
kebanyakan basil Gram-negatif kecuali Proteusspp.
Hal ini sangat efektif terhadap Pseudomonas
aeruginosa. Dari organisme Gram-negatif lainnya,
Acinetobacter spp., Escherichia coli, Enterobacterand
Klebsiellaspp.,Haemophilus influenzae, Bordetella
pertussis, Salmonella, dan Shigellaspp.
(Martindale 36, Hal. 318 )

INDIKASI
Menurut AHFS, hal. 14655, indikasi obat ini
yaitu untuk pengobatan infeksi mata karena
organisme.
Dan menurut Martindale 36, Hal. 318, untuk
profilaksis infeksi pada pasien yang
menjalani operasi mata dan,dengan
propamidine isetionate, untuk pengobatan
acanthamoeba keratitis.

KONTRAINDIKASI
Polimiksin B sulfat dikontraindikasikan pada pasien
dengan riwayat hipersensitivitas terhadap salah
satu polymyxins atau salah satu bahan dalam
formulasi.

DOSIS
Jumlah pemberian sistemik dan topikal
(termasuk mata dan otic) penerapan
polimiksin B tidak boleh melebihi 2.000.000
unit setiap hari untuk orang dewasa, secara
umum, jumlah pemberian sistemik dan mata
berangsur-angsur tidak boleh melebihi
25.000 unit / kg sehari.

Lanjutan..
Infeksi optalmik untuk pengobatan infeksi
mata, tetes 1-3 dari larutan tetes mata
yangmengandung 10.000-25.000 unit / mL
dapat digunakan ke mata setiap jam,interval
antara dosis dapat ditingkatkan jika terjadi
respon terapi yang menguntungkan.

Lanjutan..
Untuk mata, polimiksin B sulfat bubuk steril
dilarutkan dengan menambahkan 20-50 ml
air steril, untuk injeksi atau 0,9% injeksi
natrium kloridapada vial berlabel sebagai
mengandung 500.000 unit polimiksin B,
untuk memberikan solusi yang mengandung
sekitar 25,000-10,000 unit / mL.

SEDIAAN
Contoh sediaan polimiksin yang beredar
dipasaran yaitu Neomycin Sulfat dan
Polymyxin B dan gramicidinAK-Spore Solusi
Neomycin Sulfat 0,35% (dari, (dengan
alkohol 0,5% neomycin), Polymyxin
Bpropilen glikol dan Sulfat 10.000 unit
(thimerosal) Akorn.

EFEK SAMPING
Efek samping yang serius dari penggunaan
polimiksin B, termasuk nefrotoksisitas dan
neurotoksisitas telah terjadi pada pasien
yang menerima terapi sistemik polimiksin B.
Jika polimiksin B diberikansecara topikal
dalam hubungannya dengan sistemik
polimiksin B terapi, kemungkinan toksisitas
kumulatif harus dipertimbangkan.
Jika gatal, terbakar, peradangan, atau tandatanda lain dari kepekaan terhadap polimiksin
B terjadi, obat harus dihentikan.

BASITRASIN

Basitrasin merupakan gabungan polipeptida


yang menghambat sintesis dinding sel bakteri.
Obat ini aktif terhadap berbagai macam
mikroorganisme gram positif. Penggunaannya
dibatasi untuk penggunaan tropikal karena
potensinya menimbulkan nefrotoksisistas.

MEKANISME KERJA
Basitrasin bekerja dengan menghambat daur
ulang pembawa (carrier) yang mengangkut
prekusor dinding sel melintasi membran
plasma.
Menghambat sintesis dinding sel bakteri
dengan mencegah transfer mukopeptida ke
dalam dinding sel.

Antibiotik yang merusak dinding sel mikroba


dengan menghambat sintesis ensim atau
inaktivasi ensim, sehingga menyebabkan
hilangnya viabilitas dan sering menyebabkan
sel lisis.
Antibiotik ini meliputi penisilin,
sepalosporin, sikloserin, vankomisin,
ristosetin dan basitrasin. Antibiotik ini
menghambat sintesis dinding sel terutama
dengan mengganggu sintesis peptidoglikan.

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


Basitrasin digunakan untuk infeksi bakteri
pada kulit. Jika hipersensitivitas terhadap
basitrasin, maka hindari penggunaan
bersamaan dengan bloker neuromuskular.

DOSIS

Penggunaan basitrasin yaitu degan


mengoleskan pada bagian kulit yang
terinfeksi, 1-4 kali sehari.

SEDIAAN

Sediaan basitrasin 500 IU/g + polimiksin B


10.000 IU/g; salep, tube 5g.
Sediaan tersedia dalam bentuk salep
basitrasin dan sebagai basitrasin zinc,
mengandung 400 sampai 500 unit per gram.

EFEK SAMPING
Nefrotoksisitas berat
edema wajah/bibi

muntah
diare
diskrasias darah

rasa sesak pada dada

diaforesis

rasa tersengat

blokade neuromuskular

rash

pusing

anoreksia

mual

ataksia
mengantuk
pandangan kabur.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai