Konvensional
Tutorial 9
Rasa Nyeri
Rasa Nyeri
Nyeri adalah suatu rekasi fisiologi yang
ditimbulkan oleh rangangan yang mencapai
nilai ambang rasa nyeri .
Klasifikasi Nyeri
1. Nyeri Spontan
2. Nyeri Tidak Spontan
Imunopatogenesi Penyakit
Periapeks
a. Spesifik
antigen (S.mutans) permukaan gigi Saliva
sistem imun non spesifik (Enzim dan
Komplemen) Mikroorganisme lisis,
opsonisasi mikroorganisme permeabilitasi
vaskular (C3a dan C5s) PMN keluar dari
pembuluh darah dan masuk ke jaringan
fagositas
b. Non-Spesifik
Sel B (dapat mengenali dgn langsung) Sel
plasma Antibody Sel (sel Fab, sel Fe, dan
sel T)
Pemeriksaan Klinis
a. Pemeriksaan Subjektif
b. Pemeriksaan Objektif
c. Pemeriksaan Penunjang
Klasifikasi Penyakit
Periapeks
Etiologi Penyakit
Periapeks
b. Granuloma
Nekrosis pulpa diikuti infeksi ringan atau iritasi yang
merangsang suatu reaksi selular produktif .
c. Kista Radikular
Disebabkan oleh nekrosis pulpa karena injuri
fisis,kimiawi,atau bacterial dgn stimulasi sisa epithelium
malazeet, yang di jumpai pada ligament periodontal.
dagu.
Bila gigi posterior, pembengkakan pipi dapat meluas sampai
telinga atau sekeliling tepi rahang ke dalam daerah submaksiler.
asimtomatik
Dapat terdeteksi pada pemeriksaan radiograf atau
adanya fistula.
b.Granuloma
Biasanya granuloma adalah asimtomatik.
c. Kista radikular
Tidak ada gejala yang di hubungkan dengan
Diagnosis banding :
Suatu abses periodontal dihubungkan dengan gigi vital
Suatu abses alveolar akut hubungkan dengan gigi nonvital
vital)
Gigi sensitive terhdap perkusi atau tekanan ringan.
Palpasi (+/-)
Pemeriksaan radiograf menunjukkan ligament
periodontal menebal atau daerah kecil rarefaksi pada
gigi non vital, dan struktur periradikular normal pada
pulpa vital.
Diagnosis banding :
Periodontitis apikal akut dan abses alveolar akut
menunjukkan kelanjutan dalam perkembangan dengan
kerusakan jaringan periapikal.
Diagnosis banding :
ringan.
Daerah rarefaksi difus seperti menghilang menjadi reda
dan timbul lagi.
Pemeriksaan klinis menunjukkan suatu kavitas, restorasu
komposit, akrilik atau metalik dan nekrosi pulpa tanpa
menyebabkan gejala
Diagnosis banding :
Suatu abses kronis dibedakan dari osteofibrosis periapikal
(sementoma)
b. Granuloma
Diagnosis :
Adanya granuloma asimtomatik pada pemeriksaan
Diagnosis banding :
Suatu granuloma bersifat asimtomatik, kecuali dengan
pemeriksaan mikroskopis, granuloma harus dibedakan dgn
gigi vital (sementoma )
c. Kista radikular
Diagnosis :
Tidak bereaksi terhadap stimulus listrik atau termal.
Pada pemeriksaan radiografik, terlihat tidak adanya
Diagnosis banding
Suatu kista lebih besar dari granuloma dan dapat
menyebabkan akar merenggang karena tekanan dari
akumulasi cairan kista.
3.
Diagnosis :
Terlihat pada radiograf sebagai suatu daerah radiopak terlokalisasi yang
4.
Diagnosis :
Radiograf :Terlihat cekung atau tidak rata pada permukaan akar,
penumpulan apeks
Diagnosis banding :
Pada radiograf resorbsi eksternal penumpukan apeks daerah tidak rata.
Pada radiograf resorpsi internal saluran seperti balon dan dibatasi
dengan baik.
Prognosis:
bergantung pada tingkat jumlah kerusakan jaringan.
Hati-hati bila periodonsium telah rusak secara luas.
Prognosis:
Baik perawatan endodontik tidak mempengaruhi hasil akhir
perawatan.
: perawatan abses alveolar akut. Untuk melengkapi perawatan darurat abses alveolar akut
dianjurkan prosedur.
Prognosis:
Prognosis bagi gigi adalah baik bagitu gejalanya hilang.
Prognosis:
b. Granuloma
Perawatan:
Terapi saluran akar dan pengambilan inflamasi yang
diikuti oleh resorbsi jaringan granulomatus dan
perbaikan dengan tulang bertrabekula.
Prognosis:
Prognosis bagi retensi jangka panjang gigi
c.Kista radikuler
Perawatan:
Bedah seluruh kista radikular sehingga bersih atau
dengan perawatan saluran akar yang diikuti oleh
observasi periodik.
Prognosis:
Prognosis tergantung gigi
Prognosis:
Prognosis gigi dengan resorbsi eksternal bila faktor etiologik diketahui
dan diambil, proses resorbtif berhenti tetapi meninggalkan sebuah
gigi lemah
Selesai