Peradangan
yang
mengenai
parenkim
paru,
distal
dari
bronkiolus
terminalis
yang
mencakup bronkiolus respiratorius,
dan alveoli, serta menimbulkan
konsolidasi
jaringan
paru,
gangguan pertukaran gas setempat
dan menimbulkan angka kesakitan
yang tinggi, dengan gejala-gejala
batuk, demam, dan sesak nafas.
Epidemiologi
Pneumonia
merupakan
salah
satu
penyakit infeksi saluran napas yang
terbanyak di dapatkan dan sering
merupakan penyebab kematian hampir di
seluruh dunia.
Di Indonesia berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007,
menunjukkan; prevalensi nasional ISPA:
25,5% (16 provinsi di atas angka
nasional), angka kesakitan (morbiditas)
pneumonia pada Bayi: 2.2 %, Balita: 3%,
angka kematian (mortalitas) pada bayi
23,8%, dan Balita 15,5%.
KLASIFIKASI PNEUMONIA
1.Berdasarkan Penyebab
Pneumonia
bakterial / tipikal :
staphylococcus, streptococcus,
Hemofilus influenza, klebsiella,
pseudomonas, dll
Pneumonia atipical : mycoplasma,
legionella, dan chlamydia
Pneumonia virus : Respiratory
syncytial virus (RSV), rhinovirus,
virus parainfluenzae, dll
2. Berdasarkan Lokasi
Pneumonia
Lobaris
Pneumonia
Interstitial
Pneumonia
Lobularis
(Bronkopneumonia)
3. Berdasarkan Tempat
Terjadinya
Pneumonia-masyarakat
(community-acquired pneumonia)
bila infeksinya terjadi di
masyarakat
Pneumonia
Patofisiologi
Lanjutan.......
Masuk ke
alveoli
Stadium
Kongesti :
Eksudat masuk
ke alveoli
Resolusi :
Eksudat
mengalami lisis
dan direabsorpsi
Hepatisasi
Kelabu : Paru
tampak kelabu
Hepatisasi
Merah : Paru
tampak merah
dan bergranula
Stadium Inflamasi
Stadium
o
Kongesti
Hepatisasi
o
o
o
merah
Stadium Inflamasi
Hepatisasi
o
o
o
Kelabu
Resolusi
o
o
o
o
Manifestasi Klinis
Gejala
Infeksi Umum
Demam
Sakit kepala
Gelisah
Malaise
Penurunan napsu makan
Keluhan gastrointestinal seperti
mual, muntah, atau diare
Gejala Gangguan
Respiratori
Batuk
Sesak
napas
Retraksi dada
Takipnea
Napas cuping hidung
Merintih
Sianosis
Pemeriksaan
Laboratorium
Kultur sputum
Pemeriksaan
Uji Serologis
Uji
Rontgen Toraks
Gambaran Umum
Perselubungan homogen atau inhomogen sesuai
dengan lobus atau segment paru secara
anantomis.
Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang
jelas.
Volume paru tidak berubah, tidak seperti
atelektasis dimana paru mengecil. Tidak tampak
deviasi trachea/septum/fissure/ seperti pada
atelektasis.
Silhouette sign (+) : bermanfaat untuk menentukan
letak lesi paru ; batas lesi dengan jantung hilang,
berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung
atau di lobus medius kanan.
...Lanjutan
Seringkali
pleura.
Bila terjadinya pada lobus inferior,
maka sinus phrenicocostalis yang
paling akhir terkena.
Pada permulaan sering masih
terlihat vaskuler.
Pada masa resolusi sering tampak
Air Bronchogram Sign.
Pemeriksaan Rontgen
Toraks
Infiltrat
interstitial, ditandai
dengan peningkatan corakan
bronkovaskuler, peribronchial
cuffing, dan hiperaerasi
Infiltrat
alveolar, merupakan
konsolidasi paru-paru dengan air
bronchogram
Pemeriksaan Rontgen
Toraks
Bronkopneumonia,
ditandai
dengan gambaran difus merata
pada kedua paru, berupa bercakbercak infiltrat yang dapat
meluas hingga daerah perifer
paru, disertai dengan
peningkatan corakan
peribronkial.
Pemeriksaan Rontgen
Toraks
Konsolidasi di
lobus atau
segmental biasanya
merupakan
pneumonia
bakterial
Jika sudut
kostoprenikus
tumpul,
kemungkinan
terjadi efusi pleura
Lobar Pneumonia
Lobular pneumonia
Interstitial pneumonia
Penatalaksanaan
- Pada
pneumonia
oleh
pneumococcus,
penisilin adalah obat pilihan utama
- Pada pneumonia ringan dapat diberikan peroral, tetapi pada pneumonia berat dengan
malabsorbsi perlu
diberikan dengan cara
parenteral, dosis dapat lebih dari 1.2 juta
unit per hari.
- Pada bakteremi tidak dibenarkan pemberian
penisilin dosis tinggi guna untuk menghindari
efek samping penisilin
seperti anemi
hemolitik.
- Pada penderita yang alergi terhadap penisilin
dapat diberikan eritromisin
DD/
Atelektasis
Atelektasis
Etiologi:
Korpus alienum
Neoplasm
Mucus plug
Bronchial stricture /
spasm
Atelektasis
Ro :
Tanda primer:
Pergeseran Fissural
Hypoaeration radio
opaque
Corakan bronchovascular
yang crowded
Tanda Sekunder
Efek
Klasifikasi Atelektasis
Atelektasis menyeluruh
Bayangan opak yang
menutupi seluruh lapang
paru kiri/kanan
Penarikan Tracheal /
Mediastinal
Emphysema Compensatory
Herniation
Lobar
Atelektasis
Lobus superior
Hilus tertarik keatas
Trachea tertarik
Bentuk Wedging
dengan apeks
mengarah ke hilus
Lobus Medial
Penarikan jantung dgn batas
kabur, bentuk segitiga
disamping jantung
Lobus Inferior
Lobus Inferior lobe tertarik
kebawah, medial dan belakang
Penarikan fisura mayor
Atelektasis Lobulus
Fleischner line ( Diagfragma
< bergerak ) post op
TERIMA KASIH