Anda di halaman 1dari 56

OBAT

ANTI VIRUS

ABDUL MAJID

Pengembangan obat anti virus utk pencegahan


atau pengobatan belum mencapai hasil spt yg
diinginkan, krn obatanti virus yg dpt
menghambat atau membunuh virus juga akan
merusak sel hospes dimana virus itu berada.
Siklus replikasi virus yg dianggap sangat mirip
dgn metabolisme normal manusia menyebabkan
setiap usaha untuk menekan reproduksi virus
juga dpt membahayakan sel yg terinfeksi.

ANTIVIR
US
parasit intrasel yg tdk
bisa bereplikasi sendiri,
ttp hrs menggunakan
sel
inangagen yg
Sebuah
membunuh virus dgn
menekan
kemampuan utk
replikasi,
menghambat
kemampuan utk
menggandakan dan
memperbanyak diri

Ukuran : sangat kecil (20-300 nm)


50 x lebih kecil dari bakteri

Tdk dpt dilihat dgn mikroskop biasa, tp dg mikroskop


elektron
Virus hanya mempunyai DNA dan RNA
Mampu meperbanyak diri, tetapi hanya dalam sel
hidup (host)
Dlm Host, dpt bersifat mematikan atau inaktif
Menggunakan DNA atau RNA nya sendiri utk
menginstruksikan sel host membuat salinan2 baru

Virus

Klasifikasi Obat
Antivirus

1. Antinonretrovirus

Antivirus untuk herpes


Antivirus untuk influenza
Antivirus untuk HBV dan HCV

2. Antiretrovirus
Nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( NRTI )
Nucleotide reverse transcriptase inhibitor ( NtRTI )
Non nucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NNRTI)
Protease inhibitor (PI)
Viral entry inhibitor

Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)


Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI)
Non- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NNRTI)

ANTI NONRETROVIRUS
A.Antivirus untuk herpes
Obat 2 yg aktif thd virus herpes umumnya
merupakan antimetabolit yg mengalami
bioaktivasi melalui enzim kinase sel hospes
atau virus untuk membentuk senyawa yg dpt
menghambat DNA polimerase virus .
.

1.Asiklovir
Asiklovir mrpkn obat antivirus yg paling banyak
digunakan krn efektif thd virus herves.
Mekanisme Kerja
dimetabolisme mjd asiklovir trifosfat melalui
3 tahap fosforilase, yg akan menghambat
DNA polimerase virus.
Resistensi : Disebabkan oleh mutasi pd
gen timidin kinase virus atau pada gen DNA
polimerase.

DOSIS
Herpes genital : 5 x sehari 200mg

tablet,
Herpes zoster : 4x400mg sehari.
penggunaan topical untuk keratitis
herpetic adalah dalam bentuk krim
ophthalmic 3% dank rim 5% untuk
herpes labialis.
Herpes ensefalitis, HSV berat lain nya
dan infeksi HZV digunakan asiklovir
intravena 30mg/kgBB perhari

Indikasi
Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun
sistemik (termasuk keratitis herpetik , herpetik
ensefalitis, herpes genitalia,herpes neonatal dan
herpes labialis ) dan infeksi VZV ( varisela dan
herpes zoster ).
Efek samping
Mual, muntah dan pusing , namun Asiklovir pd
umumnya dpt ditoleransi dgn baik.
Pemberian selama kehamilan tidak dianjurkan

Gansiklovir
Gansiklovir berbeda dari asiklovir

dgn adanya penambahan gugus


hidroksimetil pada posisi 3 rantai
samping asikliknya.
Metabolisme dan mekanisme
kerjanya sama dengan asiklovir.

Mekanisme kerja :
Gansiklovir diubah mjd ansiklovir monofosfat
oleh enzim fospotranverase yg dihasilkan
oleh sel yg terinfeksi sitomegalovirus (CMV).
Gansiklovirmonofospat sitrat
fosfotranverase yg lebih baik dibandingkan
dgn asiklovir.
Waktu paruh eliminasi gangsiklovir
sedikitnya 12 jam, sedangkan asiklovir hanya
1-2 jam. Perbedaan ini yg menjelaskan
mengapa gansiklovi lebih superior
dibandingkan dgn asiklovir utk terapi peny yg
disebabkan oleh CMV

Indikasi : Infeksi CMV, terutama CMV

retinitis pd pasien immunocompromised


(misalnya : AIDS ), baik utk terapi atau
pencegahan.
Sediaan dan Dosis :
Untuk induksi diberikan IV 10 mg/kg per hari
(2 x 5 mg/kg, setiap 12 jam) selama 14-21
hari,
Dilanjutkan dgn pemberian maintenance
peroral 3000 mg per hari ( 3 X sehari 4
kapsul @ 250 mg ). Inplantsi intraocular
( intravitreal ) 4,5 mg gnsiklovir sebagai
terapi local CMV retinitis

Efek samping : Mielosupresi.


Netropenia tjd pd 15-40 % pasien
Trombositopenia terjadi pada 5-20 %.
Zidovudin dan obat sitotoksik lain dpt

meningkatkan resiko mielotoksisitas


gansiklovir.
Obat2 nefrotoksik dpt mengganggu
ekskresi gansiklovir. Probenesit dan
asiklovir dpt mengurangi klirens renal
gansiklovir.

2.

VALASIKLOVIR
Mekanisme Kerja : sama dengan asiklovir

Resistensi : sama dengan asiklovir


Indikasi
Efekif utk terapi infeksi yg disebabkan
oleh HSV, HZV dan sbg profilaksis thd
peny yg disebabkan CMV.
Efek samping : sama dengan asiklovir

B. Antivirus Untuk Influenza


Contoh: Amantadin dan Rimantadin
Mekanisme Kerja

Merupakan antivirus yg bekerja pd protein M2 virus ,


suatu kanal ion transmembran yg diaktivasi oleh pH
Absorbsi saluran cerna baik, tidak dimetabolisme
dihati dan ekskresi dalam bentuk utuh, t 16
jam
Resistensi
Terjadi nya mutasi pada domain transmembran
protein M2 virus .

Indikasi
Pencegahan dan terapi awal infeksi virus
influenza A .
Juga diindikasikan utu terapi peny parkinson
Dosis: 2 x 100 mg
Efek samping
Yg tersering adl gg GI ringan yg tgt dosis .
Efek samping pada SSP spt kegelisahan ,
kesulitan berkonsentrasi, insomnia, hilang
nafsu makan, kejang bahkan koma.

Farmakokinetik
Kedua obat mudah diabsorbsi oral.
Amantadin tersebar ke seluruh tubuh &

mudah menembus ke SSP.


Rimantadin tdk dpt melintasi sawar darahotak sejumlah yg sama.
Amantadin tdk dimetabolisme scr luas.
Dikeluarkan melalui urine & dpt menumpuk
sampai batas toksik pd pasien gagal ginjal.
Rimantadin dimetabolisme seluruhnya oleh
hati. Metabolit & obat asli dikeluarkan oleh
ginjal

Dosis
Amantadin dan rimantadin tersedia dalam

bentuk tablet dan sirup untuk penggunaan


oral.
Dosis Amantadin 200 mg per hari (2 x
100 mg kapsul ).
Dosis Rimantadin 300 mg per hari (2 x
sehari 150 mg tablet ).
Dosis amantadin harus diturunkan pd
pasien dgn insufisiensi renal, namun
rimantadin hanya perlu diturunkan pd
pasien dgn klirens kreatinin 10 ml/menit

C. Antivirus untuk HBV (Hepatitis B Virus) dan


HCV (Hepatitis C Virus
1.Lamivudin
Lamivudin merupakan L-enantiomer
analog deoksisitidin . Lamivudin bekerja
dengan cara menghentikan sintesis DNA ,
secara kompetitif menghambat
polimerase virus ( reverse transcriptase ,
RT ) .

Resistensi
Resistensi terhadap lamivudin disebabkan oleh
mutasi pada DNA polimerase virus
Indikasi
Infeksi HBV
Efek samping
Umumnya dapat ditoleransi dengan baik .
Efek samping yang terjadi : fatigue, sakit
kepala dan mual., peningkatan kadar ALT dan AST
dpt tjd pd 30-40% pasien

Farmakokinetik
Bioavailabilitas oral lamivudin adalah 80%

tercapai dlm 0,5-1,5 jam stlh pemberian


Lamivudin didistribusikan scr luas sesuai dgn
volume cairan tubuh.
Waktu paruh plasmanya sekitar 9 jam dan
sekitar 70% dosis diekskresikan dlm bentuk
utuh di urine.
Sekitar 5% lamivudin dimetabolisme mjd
bentuk tidak aktif. Dibutuhkan penurunan dosis
untuk insufisiensi ginjal sedang ( CLcr <50
ml /menit ). Trimetoprim menurunkan klirens
renal lamivudin

Dosis
Dewasa 100 mg PO/hari.
Anak2 1 mg/kg yg bila perlu

ditingkatkan hingga 100mg/hari.


Lama terapi yg dianjurkan : 1 tahun
pada pasien HBeAg (-) dan lebih dari 1
tahun pd pasien yg HBe(+).

2. ADEFOVIR
Mekanisme kerja dan resistensi
Adefovir merupakan analog nukleotida asiklik. merupakan
penghambat replikasi HBV sangat kuat yang bekerja tidak
hanya sebagai DNA chain terminator , namun juga
meningkatkan aktivitas sel NK dan menginduksi produksi
interferon endogen.
Indikasi
Efektif dalam terapi infeksi HBV yang resisten tehadap
lamivudin.
Efek Samping

Adefovir 10mg/hari dpt ditoleransi dga baik.


Stlh terapi selama 48 mgg tjd peningkatan kreatinin
serum 0,5 mg/dL di atas baseline pada 13% pasien
yang umumnya memiliki factor resiko disfungsi renal
sejak awal terapi..

Farmakokinetik
Adefovir sulit diabsorbsi, namun bentuk

dipivoxil prodrugnya diabsorbsi scr cepat


dan metabolisme oleh esterase di mukosa
usus mjd adefovir dgn bioavailibilitas
sebesar 50%.
Waktu paruh eliminasi setelah pemberian
oral adefovir dipivoxil sekitar 5-7 jam.
Adefovir dieliminasi dlm keadaan tdk
berubah oleh ginjal melalui sekresi tubulus
aktif.

Dosis : dosis tunggal 10 mg PO/hari

ANTIRETROVIRUS
A. Nucleoside Reverse Transcriptase
Inhibitor (NRTI )
Antivirus gol ini bekerja pd tahap awal
replikasi HIV, dgn menghambat tjdnya
infeksi akut sel yg rentan, tapi hanya sedikit
berefek pd sel yg telah terinfeksi HIV
Utk dpt bekerja, semua obat gol NRTI hrs
mengalami fosforilasi oleh enzim sel hospes
di sitoplasma . Karena NRTI tidak memiliki
gugus 3`-hidroksil , inkorporasi NRTI ke DNA
akan menghentikan perpanjangan rantai.

1. ZIDOVUDIN
Mekanisme Kerja
Target zidovudin adalah enzim reverse transcriptase (RT)
HIV. Bekerja dgn menghambat enzim RT virus, setelah
ggs azidotimidin (AZT) pd zidovudin mengalami fosforilasi.
Resistensi : resistensi disebabkan oleh mutasi pada enzim
RT.
Indikasi
Infeksi HIV, dlm kombinasi dgn anti HIV lainnya spt
lamivudin dan abakavir
Efek Samping
Granulositopenia dan Anemia setelah 2-6 minggu terapi
(periksa darah lengkap setelah 1-2 minggu pemakaian)
sakit kepala, mual, insomnia.

Farmakokinetik
Obat mudah diabsorpsi stlh pemasukan oral

dan jika diminum bersama makanan, kadar


puncak lebih lambat, tetapi jumlah total obat
yg diabsorpsi tidak terpengaruh.
Penetrasi melewati sawar otak darah sangat
baik dan obat mempunyai waktu paruh 1 jam.
Sebagian besar AZT mengalami glukuronidasi
dlm hati dan kmd dikeluarkan dlm urine.
Dosis Zidovudin tersedia dlm bentuk kapsul
100 mg, tablet 300 mg dan sirup 5 mg /5ml
Dosis peroral 600 mg / hari

2. DIDANOSIN
Mekanisme Kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara
menghentikan pembentukan rantai DNA virus
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada RT.
Indikasi
Infeksi HIV , terutama infeksi HIV tingkat lanjut ,
dalam kombinasi dengan anti-HIV lainnya .
Efek samping
Diare, pankreatitis, neuropati perifer.

Farmakokinetik
Karena sifat asamnya, didanosin diberikan

sbg tablet kunyah.


Absorpsi cukup baik jika diminum dlm
keadaan puasa; makanan menyebabkan
absorpsi kurang.
Obat masuk SSP tetapi kurang dari AZT.
Sekitar 55% obat diekskresi dalam urin.
Dosis tablet & kapsul salut enteric peroral
400 mg / hari dalam dosis tunggal atau
terbagi.

Zalsitabin
Mekanisme kerja : Obat ini bekerja pd HIV

RT dgn cara menghentikan pembtkan


rantai DNA virus
Resistensi : disebakan oleh mutasi pada
reverse transcriptase.
Spektrum aktivitas : HIV
Indikasi : Infeksi HIV, terutama pd pasien
HIV dewasa tingkat lanjut yg tdk
responsive thd zidovudin dlm kombinasi
dgn anti HIV lainnya (bukan zidanudin).

Farmakokinetik
Zalsitabin mudah diabsorpsi PO, tetapi

makanan akan menghambat absorpsi


didistribusi obat ke seluruh tubuh tetapi
penetrasi ke ssp lebih rendah dari yg
diperoleh dari AZT.
Eliminasi urin
Dosis : Diberikan peroral 2,25 mg / hari (1
tablet 0,75 mg tiap 8 jam).
Efek samping : Neuropati perifer, stomatitis,
ruam dan pancreatitis.

Stavudin
Mekanisme kerja : bekerja pd HIV RT

dgn cara menghentikan pembentukkan


rantai DNA virus.
Resistensi : disebabkan oleh mutasi pd
RT.
Spektrum aktivitas : HIV
Indikasi : Infeksi HIV terutama HIV
tingkat lanjut, dikombinasikan dgn
antiHIV lainnya.

Farmakokinetik
Stavudin adalah analog timidin dengan

ikatan rangkap antara karbon 2 dan 3 dari


gula.
Stavudin hrs diubah oleh kinase intraselular
menjadi triposfat yg menghambat
transcriptase reverse dan menghentikan
rantai DNA.
Dosis : Per oral 80 mg/hari (1 kapsul 40 mg,
setiap 12 jam).
Efek samping : Neuropati perifer, sakit
kepala, mual, ruam.

Lamivudin
Mekanisme kerja : bekerja pd HIV RT

dan HBV RT dgn cara menghentikan


pembentukan rantai DNA virus.
Resistensi : disebabkan pd RT. Terdapat
laporan adanya resistensi silang dgn
didanosin dan zalsitabin.
Indikasi : Infeksi HIV dan HBV, untuk
infeksi HIV, dalam kombinasi dengan
anti HIV lainnya (seperti
zidovudin,abakavir)

Farmakokinetik
Ketersediaan lamivudin per oral cukup

baik dan bergantung pada ekskresi


ginjal.
Dosis Per oral 300 mg/ hari ( 1
tablet 150 mg, 2x sehari atau 1 tablet
300 mg 1x sehari ). Untuk terapi HIV
lamivudin, dpt dikombinasi dgn
zidovudin atau abakavir.
Efek samping Sakit kepala dan mual

B. NUCLEOTIDE REVERSE
TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NtRTI)
Tenofovir disoproksil fumarat merupakan NtRTI
pertama untuk terapi infeksi HIV -1 .
Obat ini digunakan dalam kombinasi dengan
obat anti retrovirus lainnya.
Tidak seperti NRTI yang harus melalui 3 tahap
fosforilase intraseluler untuk menjadi bentuk
aktif , NtRTI hanya butuh 2 tahap fosforilasi saja .
Dengan berkurangnya satu tahap fosforilasi ,
obat dapat bekerja lebih cepat dan konversinya
menjadi bentuk aktif lebih sempurna .

1. TENOFOVIR DISOPROKSIL

Mekanisme Kerja
bekerja pada HIV RT ( dan HBV RT ) dengan cara
menghentikan pembentukan rantai DNA virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi RT kodon 65
Indikasi
Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirenz , tidak
boleh dikombinasikan dengan lamivudin dan
abakavir

Dosis : Per oral sehari 300 mg tablet


Efek Samping
mual, muntah , flatulens , diare

C. NON NUCLEOSIDE REVERSE


TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NNRTI)

NNRTI merupakan kelas obat yang


menghambat aktivitas enzim RT dengan
cara berikatan di tempat yang dekat
dengan tempat aktif enzim dan
menginduksi perubahan konformasi pada
situs aktif ini.

1. NEVIRAPIN

Mekanisme kerja
bekerja pada situs alosterik tempat ikatan
non subtrat HIV -1 RT
Resistensi
resistensi disebabkan oleh mutasi pada RT
Indikasi
infeksi HIV -1 , dalam kombinasi dengan anti-HIV
lainnya , terutama NRTI
Efek Samping
ruam, demam, fatigue, sakit kepala,somnolens,
mual, dan peningkatan enzim hati.

2. DELAVIRDIN
Mekanisme kerja
sama dengan nevirapin
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada RT
Indikasi
infeksi HIV -1 , dikombinasikan dengan anti HIV
lainnya terutama NRTI
Efek Samping
ruam, peningkatan tes fungsi hati .
Pernah di laporkan menyebabkan neutropenia

D. PROTEASE INHIBITOR
( PI )

Semua PI bekerja dengan cara berikatan secara


reversibel dengan situs aktif HIV- protease.
HIV-protease sangat penting untuk infektifitas
virus dan penglepasan poliprotein virus .Ini
menyebabkan terhambatnya penglepasan
polipeptida prekusor virus oleh enzim protease
sehingga menghambat maturasi virus , maka sel
akan menghasilkan partikel virus yang imatur dan
tidak virulen.
Resistensi terhadap PI secara umum berlangsung
lewat akumulasi mutasi gen protease

1. SAKUINAVIR

Mekanisme Kerja
Sakuinavir bekerja pada tahap transisi ,
merupakan HIV protease peptidomimetic
inhibitor
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada enzim protease
.terjadi resistensi silang dengan PI lainnya
Indikasi
infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV
lain ( NRTI dan beberapa PI seperti ritonavir )
Efek Samping
Diare, mual, nyeri abdomen .

2. INDINAVIR
Mekanisme Kerja
sama dengan sakuinavir
Indikasi
Infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti
HIV lainnya seperti NRTI
Efek Samping
Mual, hiperbilirubinemia, batu ginjal

E. VIRAL ENTRY INHIBITOR


Enfuvirtid merupakan obat pertama
golongan viral entry inhibitor .
Obat golongan ini bekerja dengan
menghambat fusi virus ke sel. Selain
enfurtid bisikla saat ini sedang dalam
study klinis , dimana obat ini bekerja
dengan cara menghambat masukan HIV
ke sel melalui reseptor CXCR4

1.ENFUVIRTID
Mekanisme Kerja
Enfuvirtid menghambat masuknya HIV-1 ke
dalam sel dengan cara menghambat fusi virus
ke membran sel. Enfuvirtid berikatan dengan
bagian HR-1 ( first heptad-reat)pada sub unit
gp41 envelope glikoprotein virus serta
menghambat terjadinya perubahan konformasi
yang dibutuhkan untuk fusi virus ke membran
sel
Resistensi
perubahan genotip pada gp41 asam amino 3645 menyebabkan resistensi terhadap enfuvirtid

Indikasi
terapi infeksi HIV -1 dalam kombinasi
dengan anti - HIV lainnya.
Efek Samping
efek samping yang tersering adalah reaksi
lokal seperti nyeri, eritema, pruntus,
iritasi, dan nodul atau kista

PENGGUNAAN KLINIS OBAT


ANTIVIRUS

Tujuan utama terapi antivirus pada pasien


imunokompeten adalah menurunkan
tingkat keparahan penyakit dan
komplikasinya , serta menurunkan
kecepatan transmisi virus .
Sedangkan pada pasien dengan infeksi
virus kronik , tujuan terapi antivirus adalah
mencegah kerusakan oleh virus ke organ
viseral , terutama hati , paru, saluran
cerna dan sistem saraf pusat.

Beberapa hal yang perlu di


pertimbangkan dalam penggunaan obat
antivirus:

Lama terapi
Pemberian terapi tunggal atau

kombinasi
Interaksi obat
Kemungkinan terjadinya resistensi

Pemilihan obat anti


virus

1. Infeksi HIV atau AIDS


Pengobatan anti-virus pada dasarnya menyerang virus HIV di salah
satu dari dua tempat berikut :
i. menjaga virus tetap berada di luar sel-T yang sehat;
ii. mencegah sel-T yang terinfeksi untuk melepaskan sel virus baru.
Perawatan lain termasuk meningkatkan sistem kekebalan alami,
supaya bisa melawan HIV. Ini disebut 'modulasi kekebalan.
Gejala HIV tidak muncul selama beberapa tahun, karena sistem
kekebalan alami tubuh melawan HIV. Obat-obat anti-virus terutama
diperuntukkan bagi mereka yang sistem kekebalannya sudah kurang
terhadap virus.

Obat anti virus untuk HIV atau AIDS


terbagi 4

Penghambat Fusi seperti Enfuvirtide


Penghambat Nukleosida pengubah

transcriptase seperti Didanosine,


Lamivudine, Stavudine, Zidovudine

Penghambat HIV Protease seperti

Ritonavir

Penghambat Non-Nukleosida pengubah

Transciptase seperti Nevirapine

2. Infeksi virus Herpes


1. Infeksi HSV 1 : Asiklovir memberikan hasil

yang baik untuk infeksi oral-labial. Pada HSV


ensefalitis, pemberi an asiklovir iv dapat
meningkatkan survival rate.
Untuk HSV 1 yang menimbulkan keratokonjungtivitis, dapat diberikan anti virus lokal
pada mata seperti idoksuridin 0.1%.

2. Infeksi HSV 2 ; tipe ini biasanya menimbulkan


herpes genitalis. Bentuk primer dari herpse
genitalis dapat diobati dengan asiklovir yang
menghasilkan penyembuhan dan hilangnya
rasa nyeri lebih cepat.
Bentuk herpes genitalis rekuren tidak dapat
dihambat oleh obat asilkovir. Pemberian oral
memberikan efek sedang. Topikal tidak efektif

3. Infeksi virus Varicella-zoster


(VZV)

Gejala pada anak-anak biasanya ringan


dan tidak membutuhkan obat anti virus.
Ada kalanya penyakit memberat, tertutama
pada pasien yang disertai defisiensi
imunologis. Untuk ini diberikan asiklovir
atau vidarabin secara I v selama 5-7 hari.

4. Infeksi Cytomegalovirus (CMV)


Retinitis karena CMV pada pasien AIDS
diberi gansiklovir, tetapi obat ini
menimbulkan banyak efek samping .

5.Hepatitis
Untuk infeksi hepatitis B kronis
dapat digunakan anti virus Entecavir
Untuk infeksi kronis aktif hepatitis C
dapat diterapi dengan interferon-a. .

Anda mungkin juga menyukai