Anda di halaman 1dari 10

1.

Ameloblastoma
Definisi tumor yang berasal dari jaringan
epitel pembentuk gigi, merupakan tumor
yang jinak tetapi locally invasive dengan
kecenderungan rekurensi tinggi.
Etiologi :
sisa sel organ enamel, sisa dental lamina,
sisa selubung Hertwig atau sisa sel epitel
Massez
Epitel dari kista terutama kista dentigerous
Bames, L., Eveson J.w., Reichart P., Sidransky D (Eds) : World Healt
Organization Classification of Tumours. Pathology and Genetic of Head
and Neck Tumours. IARC Press : Lyon 2005

Lanjutan
Gejala klinis :
Ameloblastoma tumbuh ke segala arah
Menginvasi
jaringan
lunak
dan
menghancurkan tulang baik dengan
tekanan
langsung
maupun
dengan
memicu resorpsi tulang oleh osteoklas
Lesi
biasanya
asimtomatik
dan
ditemukan lewat pemeriksaan radiografis
Bames, L., Eveson J.w., Reichart P., Sidransky D (Eds) : World Healt
Organization Classification of Tumours. Pathology and Genetic of
Head and Neck Tumours. IARC Press : Lyon 2005

Lanjutan
Gambaran radiografis :
Radiolusensi yang multilokuler
Bentuk tumor bulat, jelas, seperti kista dan
berbatas jelas mengelilingi mahkota gigi M3 yang
tidak erupsi
DD :
Kista primordial
Kista radikular
Kista resiudal
Terapi : enukleasi dan kuretase
Bames, L., Eveson J.w., Reichart P., Sidransky D (Eds) : World Healt
Organization Classification of Tumours. Pathology and Genetic of
Head and Neck Tumours. IARC Press : Lyon 2005

2. Calcifying Odontogenic Tumor


(Pindborg Tumor)
Gejala klinis :
Asimtomatik, tumbuh lambat, dan terdapat
massa yang meluas pada rahang
Lebih sering pada mandibula terutama ramus
Menyertai gigi impaksi
Gambaran radiografi :
Radiolusensi dengan penampakan honeycomb,
lesi bisa unilokular/multilokular
Kadang terdapat gambaran radiopak
Bames, L., Eveson J.w., Reichart P., Sidransky D (Eds) : World Healt
Organization Classification of Tumours. Pathology and Genetic of Head
and Neck Tumours. IARC Press : Lyon 2005

Lanjutan
HPA :
Pola sel epitel poligonal besar
Seperti pulau dengan sitoplasma bereosinofil
banyak, inti polimorfik
DD :
Jika mixed Adenomatoid Odontogenik Tumor
Jika radiolusen Kista Dentigerous
Ameloblastoma, Odontogenic Keratocyst
Bames, L., Eveson J.w., Reichart P., Sidransky D (Eds) : World Healt
Organization Classification of Tumours. Pathology and Genetic of
Head and Neck Tumours. IARC Press : Lyon 2005

3. Adenomatoid
Odontogenic
Gejala Klinis :
Lokasi lebih sering pada maxilla
Menunjukan lesi yang tampak sebagai pembengkakan
yang asimtomatik
Membesar pelan-pelan
Seringkali beruhubungan dengan gigi impaksi terutama
caninus
Gambaran radiografi :
Tampak sebagai area yang gelap/radiolusen yang
mengelilingi gigi yang tidak erupsi
Sumarno. Adenomatoid Odontogenic Tumor. Vol 2(2) Juli-Desember 2010

Lanjutan
HPA :

Kapsul fibrous tebal, terdapat sel-sel kolumnar (ductus)


Tumor ini sebagian dapat berbentuk kistik dan pada beberapa
kasus massa padat dalam dinding kista yang besar
Secara makroskopik tampak massa berbentuk bulat, dominan
kistik dengan kelompok massa padat
Secara mikroskopik tampak daerah yang padat yang dilapisi
epitel didapatkan beberapa struktur duktus yang dibatasi oleh
sel kuboid/sel kolumnar tinggi, beberapa zona homogen
material hyalin dan kalsifikasi sepanjang lapisan epithelial
serta dapat juga ditemukan deposit melanin

Sumarno. Adenomatoid Odontogenic Tumor. Vol 2(2) Juli-Desember 2010

Lanjutan
Terapi :
Operasi
konservatif
enukleasi,
rekurensi AOT sangat jarang terjadi

Sumarno. Adenomatoid Odontogenic Tumor. Vol 2(2) JuliDesember 2010

4. Squamous Odontogenic
Tumor
Gejala Klinis :
Tanpa symptom, kadang teras kaku
Nyeri lokal
Pembengkakan pada gingiva
Gambaran Radiografik :
Radiolusen segitiga yang terlokalisir diantara gigi yang
berdekatan
HPA :
Mirip dengan ameloblastoma
Struktur oval sel squamosa dalam stroma kolagen yang matang

Bames, L., Eveson J.w., Reichart P., Sidransky D (Eds) : World Healt
Organization Classification of Tumours. Pathology and Genetic of Head and
Neck Tumours. IARC Press : Lyon 2005

Lanjutan
Terapi :
Kuretasi/Eksisi
Ekstrasi gigi yang terlibat
Prognosis :
Dapat terjadi rekurensi dan bersifat invasif
pada maksila dilakukan reseksi area
yang diperluas. Pada mandibula lakukan
aggressive resection.
Bames, L., Eveson J.w., Reichart P., Sidransky D (Eds) : World Healt
Organization Classification of Tumours. Pathology and Genetic of
Head and Neck Tumours. IARC Press : Lyon 2005

Anda mungkin juga menyukai