Anda di halaman 1dari 18

OTONOMI DAERAH

PKN kelas X

Otonomi Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, otonomi
daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban
daerah
otonom
untuk
mengatur
dan
mengurus
sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

DESENTRALIS
ASI
Desentralisasi
POLITIK
FUNGSIONAL
BUDAYA

De (lepas)
(pusat)

dan

centerum

proses penyerahan sebagian


wewenang
dan
tanggung
jawab
dari
urusan
yang
semula
adalah
urusan
pemerintah
pusat
kepada
badan-badan
atau
lembagalembaga pemerintah
daerah agar menjadi urusan
rumah tangganya sehinggga
urusan-urusan
tersebut
beralih kepada daerah dan
menjadi
wewenang
serta
tanggung jawab pemerintah
daerah.

Kelebihan Desentralisasi
Struktur organisasi yang didesentralisasikan
merupakan pendelegasian wewenang dan
memperingan manajemen pemerintah pusat.
Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat
pemerintahan.
Dalam menghadapi permasalahan yang amat
mendesak, pemerintah daerah tidak perlu
menunggu instruksi dari pusat.
Hubungan yang harmonis dapat ditingkatkan
dan meningkatkan gairah kerja antara
pemerintah pusat dan daerah.
Peningkatan efisiensi dalam segala hal,
khususnya penyelenggara pemerintahan baik
pusat maupun daerah.

Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena


keputusan dapat segera dilaksanakan.
Bagi organisasi yang besar dapat memperoleh
manfaat dari keadaan di tempat masing-masing.
Sebelum rencana dapat diterapkan secara
keseluruhan maka dapat diterapkan dalam satu
bagian tertentu terlebih dahulu sehingga rencana
dapat diubah.
Risiko yang mencakup kerugian dalam bidang
kepegawaian, fasilitas, dan organisasi dapat terbagibagi.
Dapat diadakan pembedaan dan pengkhususan yang
berguna bagi kepentingankepentingan tertentu.
Desentralisasi secara psikologis dapat memberikan
kepuasan bagi daerah karena sifatnya yang
langsung.

Kelemahan Desentralisasi
Besarnya organ-organ pemerintahan yang
membuat struktur pemerintahan bertambah
kompleks dan berimplikasi pada lemahnya
koordinasi.
Keseimbangan dan kesesuaian antara
bermacam-macam kepentingan daerah dapat
lebih mudah terganggu.
Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya
paham kedaerahan.
Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang
lama karena memerlukan perundingan yang
bertele-tele.
e. Desentralisasi memerlukan biaya yang besar
dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan
kesederhanaan

OTONOMI
Desentralisasi
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua atas


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, otonomi
daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban
daerah
otonom
untuk
mengatur
dan
mengurus
sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Dasar Hukum OtDa


Undang-undang Dasar Pasal 18 UUD
pada Ayat (1) dan (2) Otonomi dan
Tugas perbantuan
Tap MPR-RI No. XV/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Otonomi Daerah
UU 12/08 ttg Perubahan Kedua atas
UU 32/04 tentang Pemerintahan
Daerah

Nilai, Dimensi dan Prinsip


OtDa
Nilai

Fungsi Pemerintah Daerah


Layanan (Servicing)
Pengaturan (Regulating)
Pemberdayaan

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

DKI JAKARTA
Sebagai Ibu Kota Negara dan sekaligus sebagai daerah
otonom pada tingkat provinsi.
memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung
jawab tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
sebagai tempat kedudukan perwakilan negara asing, serta
pusat/perwakilan lembaga internasional.
Terbagi dalam kota administrasi dan kabupaten
administrasi
Gubernur dapat menghadiri sidang kabinet yang
menyangkut kepentingan ibu kota Negara dan mempunyai
hak protokoler, termasuk mendampingi Presiden dalam
acara kenegaraan.
Dana dalam rangka pelaksanaan kekhususan Provinsi DKI
Jakarta sebagai ibu kota Negara ditetapkan bersama
antara Pemerintah dan DPR dalam APBN berdasarkan
usulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

DI Yogyakarta
Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2012,
keistimewaan DIY meliputi
tata cara pengisian jabatan, kedudukan,
tugas, dan
wewenang gubernur dan wakil
gubernur,
kelembagaan Pemerintah DIY,
kebudayaan
pertanahan,
tata ruang.

DI Aceh
UU 18/01 tentang Otonomi Khusus Nanggroe
Aceh Darussalam, keistimewaan Aceh
meliputi
penyelenggaraan kehidupan beragama dalam
bentuk pelaksanaan syariat Islam bagi
pemeluknya di Aceh dengan tetap menjaga
kerukunan hidup antarumat beragama,
penyelenggaraan kehidupan adat yang
bersendikan agama Islam,
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas
serta menambah materi muatan lokal sesuai
dengan syariat Islam,
peran ulama dalam penetapan kebijakan Aceh,
penyelenggaraan dan pengelolaan ibadah haji
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Otonomi Khusus Papua (UU 21/01)


pengaturan kewenangan antara Pemerintah dengan
Pemerintah Provinsi Papua serta penerapan kewenangan
tersebut di Provinsi Papua yang dilakukan dengan
kekhususan.
pengakuan dan penghormatan hak-hak dasar orang asli
Papua serta pemberdayaannya secara strategis dan
mendasar.
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik
yang berciri:
partisipasi rakyat sebesar-besarnya dalam penyelenggaraan
pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan melalui
keikutsertaan para wakil adat, agama, dan kaum perempuan;
pelaksanaan pembangunan yang diarahkan sebesar-besarnya
untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk asli Papua pada
khususnya dan penduduk Provinsi Papua pada umumnya dengan
berpegang teguh pada prinsip-prinsip pelestarian lingkungan,
pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan bermanfaat langsung
bagi masyarakat;
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
yang transparan dan bertanggung jawab kepada masyarakat

Hubungan Struktural dan


hubungan Fungsional PemDa

Hub. Struktur

Hubungan Fungsional

Hubungan fungsional menyangkut atas


pembagian tugas dan wewenang yang
harus di jalankan oleh pemerintah pusat
dan daerah dalam rangka menjalankan
pemerintahan yang baik
Wewenang Pemerintah Pusat:
politik luar negeri
pertahanan
keamanan
yustisi
moneter dan fiskal nasional
agama

HAK
1. Mengatur urusan pemerintahnya sendiri

KEWAJIBAN
1. Melindungi masyrakat

2. Memilih pemimpin daerah

2. Menjaga

3. Mengelola aparatur daerah


pajak

daerah

dan

kesatuan,

kerukunan nasional serta keutuhan NKRI

4. Mengelola kekayaan daerah


5. Memungut

persatuan

3. Meningkatkan kualitas kehidupan rayat


dan

daerah

retribusi 4. Mengembangkan kehidupan demokrasi


5. Mewujudkan keadilan dan pemerataan

6. Mendapat bagi hasil dari pengelolaan SDA 6. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan
dan sumber pendapat lain yang sah

7. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan

7. Mendapat hak lain yang diatur dalam per- 8. Menyediakan fasilitas social dan fasilitas
UU-an

umum yang layak


9. Mengembagkan sistem jaminan social
10. Menyusun perencanaan tata ruang daerah
11. Mengembangkan sumber daya produktif di
daerah
12. Melestarikan lingkungan
13. Mengelola administrasi kependudukan
14. Melestarikan nilai social danbudaya
15. Membentuk

dan

menerapkan

per-UU-an

sesuai kewenangan
16. Kewajiban lain yang diatur dalam per-UU-an

Anda mungkin juga menyukai