Anda di halaman 1dari 31

Diet Jantung

(I, II, III, IV)


Diet
Hiperlipoproteine
mia (II, IV)

SALT

Diet Rendah
Garam
(I, II, III)

Memberikan makanan secukupnya


tanpa memberatkan pekerjaan
jantung.
Menurunkan berat badan bila
penderita terlalu gemuk.
Mencegah/menghilangkan
penimbunan garam/air
Memenuhi kebutuhan gizi pasien
Mengurangi risiko penyumbatan
pembuluh darah
Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Bina Gizi
Subdit Bina Gizi Klinik
2011

Energi cukup untuk mencapai dan


mempertahankan berat badan (BB) normal
Protein 0,8g/kg BB ideal/hari (Protein
Sedang)
Lemak 2530% dari kebutuhan energi, 7%
lemak jenuh dan 1015% lemak tidak
jenuh (Lemak Sedang)
Kolesterol rendah, terutama jika disertai
dengan dislipidemia
Vitamin dan mineral cukup. Hindari
penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan
magnesium jika tidak dibutuhkan.
Garam rendah, 3 5 g/hr, jika disertai
hipertensi atau edema
Kementerian Kesehatan RI
Makanan mudah cerna dan tidak
Direktorat Bina Gizi
Subdit Bina Gizi Klinik
2011
menimbulkan gas

Diberikan kepada pasien penyakit jantung


akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau
Dekompensasio Kordis berat.
Diet

diberikan

berupa

1-1,5

liter

cairan/hari selama 1-2 haripertama bila


pasien dapat menerimanya.
Sangat rendah energi dan semua zat
Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Diberikan dalam bentuk makanan saring


atau lunak.
Diet ini diberikan sebagaiperpindahan
dari Diet Jantung I atau setelah fase akut
dapat diatasi.
Jika disertai hipertensi dan/atau edema,
diberikan sebagai Diet Jantung II
Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Diberikan dalam bentuk makanan lunak


atau biasa.
Diet diberikan sebagaiperpindahan dari
Diet Jantung II atau kepada pasien jantung
dengan kondisi yang tidak
terlaluberat.
Jika disertai hipertensi dan/atau edema,
diberikan sebagai Diet Jantung III Rendah
Garam.
Alamatsier
S. 2010. Penuntun
Diet.kalsium,
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Diet ini rendah
energi
dan

Diberikan dalam bentuk makanan biasa.


Diet diberikan sebagai perpindahan dari
Diet Jantung III atau kepada pasien jantung
dengan keadaan ringan.
Jika disertai hipertensi dan/atau edema,
diberikan sebagai Diet Jantung IV
Rendah Garam.
Diet ini cukup energi dan zat gizi lain,
kecuali kalsium.

Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Golongan
Bahan
Makanan

Makanan yang Boleh


Diberikan

Makanan yang Tidak


Boleh Diberikan

Sumber Hidrat
Arang

Beras, singkong, talas,kentang,


makaroni, mie, bihun,roti, biskuit,
tepung2an, gula.

Kue-kue yg terlalu manis


dan gurih,
seperti: "cake" tart, dodol
dsb.

Sumber Protein
Hewani

Daging sapi kurus, ayam, bebek


terbatas

Semua daging berlemak, ham,


ikan,telur

Sumber Protein
Nabati

Kacang-kacangan kering, maksimum


25g sehari; tahu, tempe, dan oncom.

Sumber Lemak

Minyak, margarin, mentega sedapat


mungkin tidak digunakanuntuk
menggoreng, kelapa, santan encer
dalam jumlah terbatas.

Buah-buahan

Semua buah : nangka, alpukat hanya


diberikan dalam jumlah terbatas.

Sayur-sayuran

Sayuran yg tidak mengandung


gas:
bayam, kangkung, buncis,kacang
panjang, tauge, labu siamoyong,
tomat, wortel, dsb.

Goreng-gorengan,
santankental.

Sayuran yang
menimbulkan gas, seperti:
kol, sawi, lobak.
Lombok dan bumbu lain yang

Menurunkan berat badan bila penderita


terlalu gemuk dan mempertahankan pada
batas normal.
Menurunkan kadar lipid darah dan
mempertahankannya pada batas normal

Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Ada 5 tipe diet hiperlipoproteinemia,


tetapi yang sering ditemukan pada
penderita kolesterol
hanya 2 tipe yaitu tipe II dan tipe IV.

Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Hiperlipoproteinemia Tipe II :
Pasien

dengan

kolesterol

tinggi

tetapi

trigliserida normal atau sedikit meningkat.


Tipe ini ditemukan pada semua umur dan
turun-temurun atau sekunder pada konsumsi
kolesterol

tinggi,

myxedema,

myeloma,

nephrosis, atau penyakit hati.


Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Kolesterol rendah ( < 300 mg


sehari )
Lemak terbatas
Hidrat Arang tidak dibatasi
Protein tidak dibatasi
Kalori sesuai dengan kebutuhan
Serat tinggi

Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Hiperlipoproteinemia Tipe IV:


Pasien dengan kolesterol normal atau
sedikit

meningkat

tetapi

kadar

trigliseridanya cukup tinggi.


Ditemukan pada umur 20 tahun ke atas
pada

atherosclerosis

prematur

atau

sekunder pada Diabetes Melitus.


Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Kolesterol terbatas 300-500 mg


sehari
Hidrat arang dibatasi: 40% - 60% dari
kalori total
Lemak terbatas, diutamakan
menggunakan lemak tak jenuh ganda
Kalori rendah, bila penderita terlalu
gemuk

Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Membantu menghilangkan retensi


garam/air di dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekanan darah
pada hipertensi.

Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Cukup energi, protein, mineral dan


vitamin.
Bentuk makanan disesuaikan dengan
keadaan penyakit.
Jumlah Na yang diperbolehkan disesuaikan
dengan berat tidaknya retensi garam / air
dan atau hipertensi.
Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Na : 200 400 mg
Tidak ditambah garam dapur
Untuk penderita edema, hipertensi berat,
ascites

II

Na : 600 800 mg
Boleh ditambahkan sendok teh garam
Untuk penderita edema, hipertensi
sedang, ascites

II
I

Na : 1000 -1200 mg
Boleh ditambahkan 1/3 sendok teh garam
Untuk penderita edema, hipertensi ringan

Alamatsier S. 2010. Penuntun Diet. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka

Golongan
Bahan
Makanan

Sumber
Hidrat
Arang

Makanan yang Boleh Diberikan

Makanan yang Tidak Boleh Diberikan

Beras, bulgur, kentang, singkong, terigu,


tapioka,
hunkwee, gula, makanan yang diolah dr bahan
makanan tersebut tanpa garam dapur dan
soda,
seperti: makaroni, mie, bihun, roti, biskuit, kue
kering dsb.

Roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam


dapur dan atau soda

Sumber
Protein
Hewani

Daging dan ikan maksimum 100 gram sehari;


telur 1 butir sehari, susu maksimum
200gr/hari.

Otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging, Ikan dan telur yg


diawet dengan garam dapur, seperti: daging asap,
ham, bacon, dendeng, abon, ikan asin, ikan kaleng,
kornet, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang, dsb.

Sumber
Protein
Nabati

Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang


diolah dan dimasak tanpa garam.

Keju kacang tanah dan semua kacang2an dan hasilnya


yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan Na .

Semua sayuran segar, sayuran yg diawet

Sayuran yg diawet dengan garam dapur dan lain ikatan


Na, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan,
acar, dsb.

Sayuran

tanpa garam dapur NaBenzoas dan Soda.

Buahbuahan

Semua buah-buahan segar; buah-buahan yang


diawet tanpa garam dapur, Na Benzoas dan
Soda

Buah2an yg diawet dengan Garam dapur dan lain


ikatan Na.

Lemak

Minyak, margarin tanpa garam Margarin,


mentega tanpa garam.

Margarin dan mentega Biasa.

Semua bumbu2 segar dan kering yang tidak


mengandung sodaGaram dapur dan lain

Garam dapur, "Baking Powder soda kue, vetsin dan


bumbu yg mengandung garam dapur, seperti: kecap,

Bumbubumbu

Tanpa terapi diuretik, intake K : Na =


1,5 : 1
Tambahan K diperlukan jika
penggunaan diuretika mengurangi
cadangan K tubuh, seperti yg
diperlihatkan dengan merendahnya K
serum.
Rasio K : Na perlu dipertahankan untuk
Bahan
Na
K
Bahan
Na
K
menjaga
pH
cairan
tubuh
dan
regulasi
Makanan
(mg) (mg)
Makanan
(mg) (mg)
Crackers darah.
710
330 Susu penuh cair
36
150
tekanan
Cornedbeef
Keju
Keju kacang
tanah
Daunpepaya
muda
Peterseli

1250
1250
607
16
28
18

100
100
760
652
900
435

Susu penuh
380
1200
tepung
7
555
Kelapa
987
23
Margarin
500
1000
Bubuk coklat
38758
4
Garam dapur
100
4930
Morton's
0 2014:
New England
Journal ofsalt
Medicine August 14,

SOA
PE

Diperoleh melalui autoanamnesis &


alloanamnesis/heteroanamnesis.
Riwayat penyakit
Food recall 24 jam
Frekuensi konsumsi makanan
Ketidakmampuan untuk makan

sendiri
Pengetahuan tentang zat gizi

Data diperoleh dari pengukuran/observasi


keadaan pasien saat ini.
Antropometrik, laboratorium dan

pemeriksaan klinis.
Evaluasi kemampuan penderita untuk

dapat menerima dan mengerti intruksi


yang diberikan.

Evaluasi

dan

interpretasi

subjective dan objective data.


Menentukan
utama.

masalah

gizi

Tindakan diambil berdasarkan data


subjektif, objektif, dan assessment.
Implementasi,

monitoring

dan

perbaikan

rencana

asuhan

nutrisi

termasuk

tujuan

objektif

untuk

masalah

gizi

memecahkan

penderita, termasuk follow-upnya.

Semua tindakan yang telah diberikan


kepada pasien harus dievaluasi kembali.

Beberapa poin penting:


1. IMT
2. Data objektif lainnya
Pemeriksaan Lab.
3. Pengelolaan asupan nutrisi
4. Nitrogen balance

Anda mungkin juga menyukai