dan
Penatalaksanaannya
A7
Skenario 1
Seorang laki-laki berusia 65 tahun yang sedang
dirawat di ruang rawat inap dikonsulkan dengan
keluhan betis kirinya sakit disertai bengkak dan
kemerahan sejak 4 jam yang lalu. Pasien tersebut
sudah 2 hari dirawat setelah menjalani operasi
penggantian sendi panggul kiri 2 hari yang lalu.
Rumusan Masalah
Seorang laki-laki berusia 65 tahun yang sedang
dirawat di ruang rawat inap dikonsulkan dengan
keluhan betis kirinya sakit disertai bengkak dan
kemerahan sejak 4 jam yang lalu.
Hipotesis
Seorang laki-laki 50 tahun tersebut menderita deep
vein thrombosis (DVT).
Mind Map
Anamnesis
Anamnesis yang baik terdiri dari :
Identitas
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit dalam keluarga
Riwayat sosial
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan : tampak sakit sedang
TTV
: dalam batas normal
Pemeriksaan fisik meliputi :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi vena
1. USG Doppler (B-mode pencitraan)
2. USG kompresi
3. USG Dupleks (B-mode pencitraan + gelombang
Doppler)
Pemeriksaan Penunjang
D-dimer
Tes D-dimer digunakan untuk mendeteksi potongan
bekuan darah yang telah rusak dan longgar dalam
aliran darah.
Nilai D-dimer <0.5 g/mL = negatif.
Pemeriksaan Penunjang
Venografi
Venografi ialah pemeriksaan radiologi untuk vena
dengan menggunakan X-ray selepas suntikan medium
kontras ke dalam vena melalui jarum atau kateter.
Working Diagnosis
Deep Vein Thrombus
Deep vein thrombosis merupakan trombosis vena
dalam yang terjadi akibat adanya aktivasi proses
koagulasi pada aliran vena yang stasis.
Differential Diagnosis
1. Peripheral Arterial Occlusive Disease
Etiologi : Aterosklerosis
Differential Diagnosis
Differential Diagnosis
2. Lymphedema
Kondisi medis yang ditandai dengan pembengkakan
pada salah satu lengan atau tungkai.
Etiologi : tersumbatnya sistem getah bening
Differential Diagnosis
3. Superficial Thrombophlebitis
Tromboflebitis superfisial adalah kondisi peradangan
pembuluh darah akibat bekuan darah tepat di bawah
permukaan kulit.
Gejala :
Eritem
Peradangan kulit
Perubahan suhu
Permukaan kulit menjadi lembut dan sakit
Etiologi
Aterosklerosis
Operasi (umum)
Merokok
Operasi ortopedi
Hipertensi
Artroskopi
Diabetes melitus
Trauma
Gangguan protein C
Kolestrol LDL
Keganasan
Gangguan protein S
Hipertrigliserida
Imobilisasi
Gangguan antitrombin
Sepsis
Gangguan plasminogen
Kontrasepsi oral
Sindrom nefrotik
Gangguan
plasmnogen
inhibitor
Estrogen
Obesitas
Lipoprotein
Varicose vein
Disdibrogenemia
Polisitemia
Sindrom pascaflebitis
Homosisteinemia
Sindrom hiperviskositas
Kontrasepsi oral
activator
Epidemiologi
Di Amerika Serikat, dilaporkan 2 juta kasus
trombosis vena dalam yang di rawat di rumah sakit
dan di perkirakan pada 600.000 kasus terjadi emboli
paru dan 60.000 kasus meninggal karena proses
penyumbatan pembuluh darah.
Patogenesis
Triad Virchow
Patogenesis
Trombosis
Faktor Trombogenik
Gangguan sel endotel
Terpaparnya
subendotel
hilangnya sel endotel
Mekanisme Protektif
Faktor antitrombotik
akibat Pemecahan faktor pembekuan
Aktivasi trombosit
Lisisnya thrombus
Aktivasi koagulasi
Terganggunya fibrinolisis
Faktor Resiko
Faktor utama :
Imobilisasi
Trauma
Pembedahan
Infeksi
Post-partum period
Faktor lainnya :
Umur
Obesitas
Kehamilan
Varises vena
Dehidrasi
Terapi hormonal
Gejala Klinis
Asimptomatik
Edem/bengkak
Nyeri tekan
Perubahan suhu kulit
Perubahan warna kulit : Plegmasia alba dolens
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan DVT pada fase akut :
Menghentikan bertambahnya thrombus
Membatasi bengkak yang progesif pada tungkai
Melisiskan
atau
membuang
bekuan
darah
(trombektomi) dan mencegah disfungsi vena atau
sindrom pasca thrombosis di kemudian hari
Mencegah emboli
Penatalaksanaan
Bolus 80 IU/kg BB I.V.
Dilanjutkan dengan infus 18
IU/kgBB/jam dengan pemantauan
nilai
Activated
Partial
Thromboplastin Time (APTT)
sekitar 6 jam = 1,5-2,5 kali.
Penatalaksanaan
Antikoagulan oral :
Warfarin atau coumarin/derivatnya
Terapi trombolitik
Filter vena kava inferior : filter ini digunakan pada
thrombosis di atas lutut pada kasus dimana
antikoagulan merupakan kontraindikasi atau gagal
mencegah emboli berulang
Komplikasi
Emboli paru
Sindrom pasca phlebitis
Prognosis
20%
10-20%
: Emboli paru
: Kematian
Kesimpulan
Hipotesis benar bahwa seorang laki-laki tersebut
menderita Deep Vein Thrombosis (DVT) dengan
faktor resikonya adalah setelah operasi penggantian
sendi panggul.