PENELITIAN
• Pemilihan tema, topik dan judul penelitian
Secara Umum : • Identifikasi kebutuhan obyektif (latar belakang)
penelitian
• Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
• Studi Pustaka/Telaah Teori
• Perumusan hipotesa
• Identifikasi variabel dan data penelitian
• Pemilihan alat pengumpul data
• Perancangan pengolahan data
• Penentuan sampling
• Pengumpulan data
• Pengolahan dan analisis data
• Penarikan kesimpulan
• Penyusunan laporan penelitian
Suatu
Suatu masalah
masalah tidak
tidak harus
harus menuntut/menimbulkan
menuntut/menimbulkan suatu
suatu penelitian
penelitian tetapi
tetapi
Penelitian
Penelitian dilakukan
dilakukan oleh
oleh karena
karena adanya
adanya masalah.
masalah. Jadi
Jadi seseorang
seseorang yang
yang akan
akan
melakukan
melakukan penelitian
penelitian harus
harus menentukan
menentukan terlebih
terlebih dulu
dulu :: apa
apa masalahnya
masalahnya ??
Suatu
Suatu masalah
masalah berbeda
berbeda dengan
dengan fakta
fakta
Contoh
Fakta mengarah pada adanya kebutuhan obyektif/latar belakang
File data di komputer banyak yang terkena virus
Masalah mengarah pada adanya upaya untuk pemecahan
Bagaimana cara membersihkan virus pada file data tersebut ?
Suatu masalah ini membutuhkan penelitian untuk mencari solusinya
Identifikasi
Identifikasi Masalah
Masalah
Perlu diperhatikan :
• Dalam mengutip/mencuplik bahan dari sumber pustaka hendaknya memegang
etika keilmiahan (mencantumkan sumber, nama pengarang, tahun dsb)
• Peneliti hendaknya menghindari praktek-praktek plagiat
Ingat
Ingat :: Tidak
Tidak semua
semua sumber
sumber bacaan
bacaan dapat
dapat dijadikan
dijadikan acuan
acuan penelitian
penelitian
6 Perumusan Hipotesis
Hipotesis :
Dugaan/Kesimpulan Sementara/Kesimpulan Awal
Pengertian Hipotesis :
• Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus
diuji secara empiris melaui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan)
• Kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan perlu diuji secara empiris
melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan)
Fungsi Hipotesis :
• Untuk memberikan batasan serta memperkecil ruang lingkup penelitian
• Untuk mempermudah pengumpulan dan pengolahan data
• Untuk mengetahui macam, jumlah dan hubungan variabel penelitian
• Untuk mengetahui variabel tak bebas yang harus di kontrol
Hipotesis Yang Baik :
• Dirumuskan dari teori/konsep yang sudah ada, sehingga relevan dengan fakta
• Dirumuskan dalam bentuk pernyataan (statement) singkat dan sederhana
• Berlaku dalam tingkat populasi sehingga mempuyai daya ramal yang tinggi
• Mencerminkan tentang hubungan antar variabel
• Dapat diuji untuk membuktikan kebenaran/kesalahannya
Tidak Semua Penelitian Memerlukan Hipotesis :
• Penelitian Deskriptif, Eksploratif, beberapa penelitian eksperimen/tindakan dsb.
Tidak Semua Peneliti Mampu Merumuskan Hipotesis :
• Tidak adanya kerangka teori/konsep yang relevan dengan tema penelitian
• Peneliti tidak mampu menggunakan kerangka teori yang ada
• Peneliti tidak mampu menguasai metodologi penelitian yang sesuai
Tidak Semua Hipotesis Terbukti/Dapat diterima :
• Teori sudah usang dan tidak relevan
• Alat pengumpul data utuk uji empiris tidak valid
• Data sudah usang dan tidak reliabel
• Penarikan sampel tidak tepat atau terlalu kecil
• Perumusan masalah tidak sejalan dengan teori yang mendasarinya
• Rancangan pengolahan data tidak memenuhi asumsi
• Kesalahan penafsiran atas hasil pengolahan data
• Fakta tidak sesuai dengan teori yang dipakai sebagai acuan, dll
Sumber Hipotesis : dapat disusun/dirumuskan dari
• Telaah teori
• Fakta berdasarkan pengamatan atau pengalaman peneliti
• Dugaan dan pengetahuan Peneliti
• Hasil penelitian pendahulu/sebelumnya yang relevan
Contoh Hipotesis :
• Terdapat hubungan yang berarti antara nilai STTB SLTA dengan IP mahasiswa
• Tidak ada perbedaan kecepatan pengomposan menggunakan metode
open windrow dengan pile
Teknik Pengujian Hipotesis :
• Dengan menggunakan uji-uji statistik (uji t, uji F, uji 2, uji Z dll)
7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
Secara Umum
Variabel :
Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
Contoh : IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
Data :
Nilai tertentu dari suatu variabel
Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Pengomposan = 22 hari
Kondisi Badan=Sehat dll
Variabel Penelitian :
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti
Kegunaan Variabel Penelitian :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
•
Variabel Penelitian Yang Baik :
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur
Alat ukur tidak harus berupa suatu peralatan secara fisik yang mempunyai skala
pengukuran tetap (misal timbangan, stopwatch, thermometer, penggaris dll)
tetapi dapat berupa suatu peralatan tertentu yang bersifat non fisik dengan skala
pengukuran tertentu yang dapat ditetapkan atau dikembangkan secara khusus
(misal test, ujian, wawancara, kuesioner dll).
Konsep alat ukur lebih mengacu kepada bagaimana data dapat digali
dari alat ukur yang digunakan tersebut
9 Perancangan Pengolahan Data
Sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan, perlu dipersiapkan dahulu
bagaimana rancangan untuk pengolahan/analisis datanya.
Tujuan Perancangan Pengolahan Data :
• Agar tidak terjadi bias pengamatan terhadap variabel yang diteliti
• Agar memudahkan dalam pemilihan alat dan metode analisis
• Untuk menjaga konsistensi antara data yang akan dikumpulkan dengan alat
atau metode analisis yang akan digunakan
Faktor Pemilihan Rancangan Pengolahan Data :
• Tujuan dan jenis penelitian
• Model/jenis data
• Taraf/tingkat kesimpulan
10 Metode Pengumpulan Data
Kualitas data tidak hanya ditentukan oleh reliabilitas dan validitas dari alat ukurnya saja,
tetapi juga ditentukan oleh bagaimana cara pengumpulannya
Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan Data :
• Data apa yang dikumpulkan (What)
• Dengan apa data itu dikumpulkan (With)
• Darimana data akan dikumpulkan (Where)
• Kapan data tersebut dikumpulkan (When)
• Bagaimana cara mengumpulkan (How)
Metode Pengumpulan Data :
• Observasi (Pengamatan Langsung)
• Survei
• Interview (Wawancara)
• Eksperimen (Percobaan/Pengukuran Langsung)
Observasi
Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data
terhadap gejala/peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian
Sifat :
Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data
Contoh :
• Observasi tentang jumlah kendaraan yang lewat di jalan tol Krapyak-Jatingaleh
untuk menganalisis tingkat kepadatan lalu lintas jalan tol di Kota Semarang
• Observasi tentang jumlah pengunjung swalayan Sri Ratu untuk menganalisis
minat konsumen dalam dalam menentukan pilihan tempat berbelanja
• Observasi pada pertandingan sepak bola untuk menentukan pemain
dan kesebelasan terbaik dalam suatu turnamen Liga Sepak Bola Indonesia
Kelebihan Observasi :
• Data yang diperoleh uptodate (terbaru) karena diperoleh dari keadaan yang
terjadi pada saat itu (pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut)
• Data lebih obyektif dan jujur karena obyek yang diteliti atau responden
tidak dapat mempengaruhi pengumpul data (menutup kemungkinan manipulasi)
Kelemahan Observasi :
• Memerlukan banyak waktu
• Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa mendatang
• Tidak dapat digunakan utuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap
dan motivasi serta perilaku responden
Persiapan Observasi :
• Isi pengamatan
data apa yang akan diamati ?
• Obyek Pengamatan
apa/siapa yang diamati ?
• Alat Pengamatan
pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu ?
• Waktu Pengamatan
kapan pengamatan akan dilakukan ?
• Dokumentasi Pengamatan
pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu ?
Survei
Pengumpulan data melalui permintaan keterangan/jawaban kepada sumber data
dengan menggunakan daftar pertanyan/kuesioner/angket sebagai alatnya
Cara Pemakaian Kuesioner :
• Tatap muka dengan sumber data/responden secara kelompok atau perorangan
• Melalui Telepon
• Melalui Pos (surat)
Sifat :
Terdapat interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data
Contoh :
• Survei mengenai merk sabun cuci yang paling diminati oleh ibu rumah tangga
• Survei mengenai sistem pengelolaan persediaan barang
di Apotik “Sehat Sejahtera” Semarang
Kelebihan Survei :
• Data yang diperoleh autentik, obyektif dan jujur karena berasal dari sumber
data
(responden) secara langsung
• Dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas
• Dalam hal tertentu, efisien dalam penggunaan waktu pengumpulan data
Kelemahan Survei :
• Ada informasi terselubung dari responden khususnya untuk informasi yang
berkaitan dengan sifat, motivasi atau perilaku responden
• Responden terkadang tidak menjawab apa adanya tetapi apa yang sebaiknya
• Responden terlalu dibatasi pada jawaban-jawaban tertentu
• Responden sering tidak mengembalikan kuesioner
• Sering muncul jawaban-jawaban yang tidak diinginkan dan
tidak sesuai dengan yang diinginkan
Persiapan Survei :
• Perancangan kuesioner
deskripsikan maksud dari kuesioner kepada responden
buat materi/daftar pertanyaan
buat kode jawaban
buat petunjuk menjawab pertanyaan
• Uji coba kuesioner
lakukan uji coba kuesioner dan analisis kekurangan/kelemahan kuesioner
• Perbaikan/Penyempurnaan kuesioner
lakukan perbaikan dan penyempurnaan kuesioner dari hasil uji coba
• Pemilihan responden
tetapkan secara jelas kriteria dan siapa responden yang akan diberi kuesioner
• Pelaksanaan
lakukan pembagian kuesioner dan tetapkan tehnis pelaksanaannya
Pembuatan Kuesioner yang baik :
• Ada petunjuk jelas mengenai maksud diberikannya kuesioner
• Ada petunjuk jelas mengenai cara pengisian kuesioner
• Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak bias arti
• Menghindari pertanyaan yang tidak jelas, tidak perlu dan tidak relevan
• Menghindari pertanyaan yang sugestif, bernada menekan/mengancam dll
• Menggunakan urutan pertanyaan yang logis dan sistematis
• Merahasiakan identitas responden agar responden obyektif dalam
menjawab
Interview / Wawancara
Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawan
cara (pengumupul data) dengan responden (sumber data)
Sifat :
Terdapat interaksi dan komunikasi antara pewawancara dengan responden
Sebelum Wawancara dimulai :
• Menerangkan maksud wawancara dikaitkan dengan tujuan penelitian
• Menjelaskan mengapa responden dipilih untuk diwawancarai
• Menjelaskan identitas dan asal usul pewawancara
• Menjelaskan sifat wawancara : terbuka atau tertutup (rahasia)
Komponen dan Faktor yang mempengaruhi dalam suatu Wawancara :
• Pewawancara : karakteristik sosial, kemampuan, motivasi, rasa aman
PEWAWANCARA
PEWAWANCARA RESPONDEN
RESPONDEN
MATERI
MATERI
Eksperimen/Percobaan
Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari percobaan/pengukuran
Sifat :
Terdapat penggunaan alat ukur atau metode eksperimen tertentu
Tahapan Eksperimen/Percobaan :
• Identifikasi semua variabel yang relevan
• Identifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu eksperimen
• Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai
• Tentukan rancangan dan metode eksperimen yang akan dilakukan
• Tentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen
• Lakukan eksperimen/pengukuran
• Catat data hasil eksperimen/pengukuran
Untuk mendapatkan eksperimen yang baik, perlu dilakukan eksperimen
yang berulang-ulang
11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)
Pengertian Populasi dan Sampel
• Populasi :
Kumpulan / keseluruhan anggota dari obyek penelitian dan memenuhi kriteria
tertentu yang telah ditetapkan dalam penelitian
Penelitian yang melibatkan populasi sebagai obyek penelitian disebut Sensus
• Sampel :
Bagian tertentu dari unit populasi
Penelitian yang melibatkan sampel sebagai obyek penelitian disebut Sampling
Sampel
Populasi
Kelebihan dan Kelemahan dari Populasi dan Sampel
• Populasi :
Kelebihan : ¤ Data dijamin lebih lengkap
¤ Pengambilan kesimpulan/generalisasi lebih akurat
Kelemahan : ¤ Membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu)
¤ Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat
didata/dilacak di lapangan
• Sampel :
Kelebihan : ¤ Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
¤ Anggota sampel lebih mudah didata/dilacak di lapangan
Kelemahan : ¤ Membutuhkan ketelitian dalam menentukan sampel
¤ Pengambilan kesimpulan/generalisasi perlu
analisis yang teliti dan dilakukan secara hati-hati
Dalam prakteknya, sangat jarang penelitian yang menerapkan sensus dalam upaya
pengumpulan datanya karena keterbatasan dalamoperasionalnya. Sehingga peneli-
tian lebih sering menggunakan teknik sampling. Namun perlu diperhatikan hal-
hal penting berkaitan dengan pemilihan sampel yang baik.
Sampel Yang Baik :
¤ Representatif (harus dapat mewakili populasi atau semua unsur sampel)
¤ Batasan sampel harus jelas
¤ Dapat dilacak di lapangan
¤ Tidak ada keanggotaan sampel yang ganda (di data dua kali atau lebih)
¤ Harus uptodate (terbaru dan sesuai dengan keadaan saat dilakukan penelitian)
Untuk mendapatkan sampel yang baik maka diperlukan metode pemilihan atau
pengambilan sampel (sampling) yang baik.
Metode Pengambilan Sampel Yang Baik :
¤ Prosedurnya sederhana dan mudah dilakukan
¤ Dapat memilih sampel yang representatif
¤ Efisien dalam penggunaan sumber daya
¤ Dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sampel
Berapa jumlah anggota sampel yang baik ?
Pada prinsipnya tidak ada ketentuan yang baku mengenai ukuran sampel. Yang
perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya sampel :
¤ Derajat keseragaman/heterogenitas dari populasi
¤ Metode analisis yang akan digunakan
¤ Ketersediaan sumber daya
¤ Presisi yang dikehendaki
Macam-macam Metode Sampling :
• Probability Sampling
Contoh :
¤ Simple Random Sampling
¤ Stratified Random Sampling
¤ Cluster Sampling
• Non Probability Sampling
Contoh :
¤ Quota Sampling
¤ Accidental Sampling
¤ Saturation Sampling
¤ Snowball Sampling
Simple Random Sampling
Semua unsur dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai anggota sampel. Anggota sampel dipilih secara acak dengan cara :
• Pengundian menggunakan nomor anggota sebagai nomor undian
• Menggunakan tabel angka random (bilangan acak) berdasarkan nomor anggota
Syarat Penggunaan Metode Simple Random Sampling :
• Sifat populasi adalah homogen
• Keadaan anggota populasi tidak terlau tersebar secara geografis
• Harus ada kerangka sampling (sampling frame) yang jelas
Kebaikan : Prosedur penggunaannya sederhana
Kelemahan : Persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi
Stratified Random Sampling
• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi berdasarkan kriteria tertentu
yang dimiliki unsur populasi. Masing-masing sub populasi diusahakan homogen
• Dari masing-masing sub populasi selanjutnya diambil sebagian anggota secara
acak dengan komposisi proporsional atau disproporsional
• Total anggota yang dipilih ditetapkan sebagai jumlah anggota sampel penelitian
Contoh : Dari 1000 populasi pemilih pada PEMILU akan diambil 100 orang
(10%) sebagai sampel berdasarkan usia pemilih secara proporsional
Usia Pemilih Jumlah Proporsi Sampel Jumlah Sampel
17 - 26 th 100 10 % 10
27 - 36 th 200 10 % 20
37 - 47 th 400 10 % 40
> 47 th 300 10 % 30
1000 100
Syarat Penggunaan Metode Stratified Random Sampling :
• Populasi mempunyai unsur heterogenitas
• Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratifikasi/lapisan sesuai dengan
unsur heterogenitas yang dimiliki
• Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan
dipilih (secara proporsional atau disproporsional)
Kebaikan : Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili
Kelemahan : Memerlukan pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untuk
menentukan ciri heterogenitas yang ada pada populasi
Cluster Sampling
• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergrombol (cluster)
• Dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil
• Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian
Contoh : Akan dipilih sampel penelitian untuk meneliti rata-rata tingkat
pendapatan buruh bangunan di Kodya Semarang
• Kodya Semarang di bagi menjadi 16 Kecamatan
Dari 16 Kecamatan dipilih 2 Kecamatan sebagai Populasi dari sampling I
• Dari 2 Kecamatan masing-2 dipilih 2 Kelurahan sebagai Populasi dari sampel II
• Dari 2 Kelurahan masing-2 dipilih 50 buruh bangunan sebagai sampel penelitian
Sehingga akan terpilih 100 buruh bangunan sebagai sampel penelitian
Sesuai jumlah tahapan pemilihannya, sampel dari Cluster sampling
dapat dipilih melalui One Stage Cluster Sampling, Two Stage
Cluster Sampling dst
Quota Sampling
Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau
quota yang diinginkan
Contoh : Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada peningkatan
kualitas proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu
Peneliti menentukan quota untuk masing-masing sampel :
jumlah mahasiswa = 50 orang
jumlah dosen = 5 orang
jumlah mata kuliah = 3 mata kuliah
Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan 15 dosen sebagai sampel penelitian untuk
3 mata kuliah yang memanfaatkan internet dalam proses belajar mengajarnya
Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan : Penentuan sampel cenderung subyektif bagi peneliti
Accidental Sampling
Metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai
Contoh : Akan diteliti mengenai minat ibu rumah tangga berbelanja di swalayan
Peneliti menentukan sampel dengan menjumpai ibu rumah tangga yang kebetulan
berbelanja di suatu swalayan tertentu untuk dimintai pendapat/motivasinya
Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan : Jumlah sampel mungkin tidak representatif karena tergantung
hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu
Saturation Sampling
Metode pengambilan sampel dengan mengikutsertakan semua anggota populasi
sebagai sampel penelitian
Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan
kurikulum baru di TL UNDIP
Peneliti menentukan sampel dengan menambil seluruh mahasiswa aktif di TL UNDIP
sebagai sampel penelitian
Kelebihan : Memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel
Kelemahan : Tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang besar
(hanya cocok untuk kelompok populasi kecil)
Snowball Sampling
Metode pengambilan sampel dengan secara berantai (multi level).
• Sampel awal ditetapkan dalam kelompok anggota kecil
• Masing-masing anggota diminta mencari anggota baru dalam jumlah tertentu
• Masing-masing anggota baru diminta mencari anggota baru lagi, dst.
Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan
kurikulum baru di TL UNDIP. Sampel ditentukan sebesar
100 mahasiswa
Peneliti menentukan sampel awal 10 mahasiswa. Masing-masing mencari 1 orang
mahasiswa lain untuk dimintai pendapatnya. Dan seterusnya hingga diperoleh
sampel dalam jumlah 100 mahasiswa
Kelebihan : Mudah digunakan
Kelemahan : Membutuhkan waktu yang lama
12 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan Pengolahan dan
Analisis Data. Kegiatan analisis data dimaksudkan untuk memberi
arti dan makna pada dataserta berguna untuk memecahkan masalah
dalam penelitian yang sudah dirumuskan. Sebelum analisis data
dilakukan maka data perlu diolah terlebih dulu.
Pengolahan data meliputi :
• Editing
• Coding
• Tabulating
Editing
Kegiatan untuk memeriksa data mentah yang telah dikumpulkan, meliputi :
• Melengkapi data yang kurang/kosong
• Memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangjelasan dari pencatatan data
• Memeriksa konsistensi data sesuai dengan data yang diinginkan
• Memeriksa keseragaman hasil pengukuran (misalnya keseragaman satuan dsb)
• Memeriksa reliabilitas data (misalnya membuang data-data yang ekstrim dsb)
Coding
Kegiatan untuk membuat peng-kode-an terhadap data sehingga memudahkan
untuk analisis data. Biasanya dilakukan untuk data-data kualitatif. Dengan koding
ini, data kualitatif dapat dikonversi menjadi data kuantitatif (kuantifikasi).
Proses kuantifikasi mengikuti prosedur yang berlaku, misalnya
dengan menerapkan skala pengukuran nominal dan ordinal.
Contoh
Data Agama Responden Skala Nominal (sekedar label)
Islam 1
Kristen 2
Katolik 3
Hindu 4
Budha 5
Untuk keperluan tertentu, koding dalam jumlah yang banyak, perlu dibuatkan
buku kode sebagai petunjuk peng-kode-an yang berguna bagi bagian analisis
data. Misalnya pada pengisian data formulir pendaftaran UMPTN, dibuat buku
petunjuk pengisian tersendiri secara terpisah untuk memudahkan pengisian.
Tabulating
Kegiatan untuk membuat tabel data (menyajikan data dalam bentuk tabel) untuk
memudahkan analisis data maupun pelaporan. Tabel data dibuat sesederhana
mungkin sehingga informasi mudah ditangkap oleh pengguna data maupun bagi
bagian analisis data.
Analisis Data
Kegiatan analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.
Pemecahan masalah penelitian dan penarikan kesimpulan dari suatu penelitian
sangat tergantung dari hasil analisis data ini. Sehingga perlu dilakukan dengan
teliti dan hati-hati sehingga tidak memberikan salah penafsiran terhadap hasil
penelitian. Seorang peneliti (bagian analisis data) harus menguasai kemampuan
keilmuan secara teknis dalam menerapkan metode analisis yang cocok
Metode analisis data yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis penelitiannya.
Pertimbangan pemilihan metode analisis dapat dilihat dari :
• Tujuan dan jenis penelitian
• Model/jenis data
• Tingkat/taraf kesimpulan
Contoh :
Judul : Studi tentang pengaruh pemilihan media promosi terhadap peningkatan
penjualan barang di PT “Graha Baru” Semarang
---> analisis statistika (deskriptif/inferensi)
Judul : Sistem Informasi Akademik di Fakultas Teknik UNDIP
---> analisis non statistika (analisis dan design sistem)
Judul : Pengaruh penggunaan “EM4” terhadap peningkatan
hasil kompos
---> analisis statistika (eksperimen design)
13 Penarikan Kesimpulan
Kegiatan untuk memberikan penafsiran terhadap hasil analisis data.
Pada penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis penelitian,kesimpulan
dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis.
Kesimpulan Penelitian harus sesuai dengan :
• Tema, topik dan judul penelitian
• Pemecahan permasalahan penelitian
• Hasil analisis data
• Pengujian hipotesis (bila ada)
• Teori/ilmu yang relevan
Kesimpulan hendaknya dibuat secara singkat, jelas dan padat.
14 Pelaporan
Tahapan akhir dalam kegiatan penelitian adalah pembuatan laporan penelitian.
Laporan ini berguna untuk kegiatan publikasi hasil penelitian maupun untuk
pertanggungjawaban secara ilmiah kegiatan penelitian yang telah dilakukan.
Dalam laporan penelitian, dituliskan secara sistematis semua tahapan yang telah
dilakukan mulai dari tahap perencanaan hingga penarikan kesimpulan penelitian
(termasuk didalamnya lampiran-lampiran yang diperlukan).
Sistematika pelaporan disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
lembaga/institusi/sponsor yang akan mengelola hasil penelitian tersebut.