Anda di halaman 1dari 60

LANGKAH-LANGKAH

PENELITIAN
• Pemilihan tema, topik dan judul penelitian
Secara Umum : • Identifikasi kebutuhan obyektif (latar belakang)
penelitian
• Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
• Studi Pustaka/Telaah Teori
• Perumusan hipotesa
• Identifikasi variabel dan data penelitian
• Pemilihan alat pengumpul data
• Perancangan pengolahan data
• Penentuan sampling
• Pengumpulan data
• Pengolahan dan analisis data
• Penarikan kesimpulan
• Penyusunan laporan penelitian

 Merupakan penjabaran dari metode ilmiah


dalam menerapkan pola pikir induktif dan deduktif
1 Pemilihan Tema, Topik dan Judul Penelitian
Tema Penelitian diperlukan untuk mengarahkan ruang lingkup dan
bidang telaah yang akan dipelajari oleh peneliti (berkaitan dengan
bidang ilmu)
Topik Penelitian berkaitan dengan garis pembahasan (bersifat spesifik)
Dasar Pemilihan Tema dan Topik Penelitian :
• Daya tarik bagi peneliti
• Ada kemampuan utuk melaksanakan (keilmuan, sumber daya, fisik)
• Data dapat diamati (termasuk tersedianya alat pengumpul data)
• Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat (berkaitan dengan
pemecahan masalah-masalah praktis)
Judul Penelitian dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertajam
ruang lingkup dan bidang telaah dari tema dan topik penelitian
Dalam membuat judul penelitian :
• Singkat, jelas dan logis
• Tampak ruang lingkup dan metode pembahasannya
• Tampak ruang lingkup obyek penelitiannya (populasi/sampel)
• Berkaitan dengan tema dan topik penelitian
2 Identifikasi Kebutuhan Obyektif (Latar Belakang) Penelitian
 Memberikan deskripsi/gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian
Dalam mendeskripsikan kebutuhan obyektif/latar belakang penelitian
ini perlu dipaparkan :
• Fakta/kondisi/masalah yang ada atau terjadi saat ini
• Apa arti pentingnya penelitian yang akan dilakukan
• Bagaimana kaitannya dengan tuntutan kebutuhan saat ini dan
dan tuntutan perkembangan di masa yang akan datang
• Hal-hal strategis yang akan dicapai berkaitan dengan dilakukannya
penelitian tersebut
3 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah
Pengertian Masalah :
• Suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan memerlukan solusi
• Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam
kenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia atau
antara harapan dengan kenyataan dsb.

Suatu
Suatu masalah
masalah tidak
tidak harus
harus menuntut/menimbulkan
menuntut/menimbulkan suatu
suatu penelitian
penelitian tetapi
tetapi
Penelitian
Penelitian dilakukan
dilakukan oleh
oleh karena
karena adanya
adanya masalah.
masalah. Jadi
Jadi seseorang
seseorang yang
yang akan
akan
melakukan
melakukan penelitian
penelitian harus
harus menentukan
menentukan terlebih
terlebih dulu
dulu :: apa
apa masalahnya
masalahnya ??
Suatu
Suatu masalah
masalah berbeda
berbeda dengan
dengan fakta
fakta
Contoh
Fakta  mengarah pada adanya kebutuhan obyektif/latar belakang
File data di komputer banyak yang terkena virus
Masalah  mengarah pada adanya upaya untuk pemecahan
Bagaimana cara membersihkan virus pada file data tersebut ?
Suatu masalah ini membutuhkan penelitian untuk mencari solusinya
Identifikasi
Identifikasi Masalah
Masalah

• Upaya untuk melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang


akan dibahas
• Pencarian masalah dapat dilakukan dari sumber-sumber masalah :
1. Bacaan
2. Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
3. Pengalaman Pribadi
4. Pertemuan Ilmiah : Seminar, Diskusi, Lokakarya dll
5. Pernyataan Pemegang Otoritas
6. Perasaan Intuitif Pribadi
Pemilihan
Pemilihan Masalah
Masalah
Setelah masalah-masalah diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua
masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Sehingga perlu dipilih salah
satu atau beberapa masalah yang paling baik dan layak untuk diteliti.
Pertimbangan pemilihan masalah ini dapat dilakukan dengan 2 arah :
1. Dari Arah Masalahnya
Pertimbangan kelayakan berdasarkan arah masalah atau sudut obyektifnya
atau nilai penelitiannya. Apakah penelitian memberikan sumbangan kepada
pengembangan dan penerapan IPTEKS atau pemecahan masalah praktis ?
2. Dari Arah Penelitinya
Pertimbangan berdasarkan kelayakan dan kesesuaian penelitinya
menyangkut kelayakan biaya, waktu, sarana, kemampuan keilmuan
Perumusan
Perumusan Masalah
Masalah
Masalah perlu dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan jelas dan tidak
menimbulkan keragu-raguan atau tafsir yang berbeda-beda sebab masalah tsb
nantinya akan digunakan sebagai dasar : pengajuan teori dan hipotesis,
pengumpulan data, pemilihan metode analisis dan penarikan kesimpulan
Teknik merumuskan masalah :
• Dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan
• Singkat, jelas dan padat
• Memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode
pemecahannya
Masalah
Masalah Yang
Yang Baik
Baik
• Mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari segi manfaat/kontribusi
• Fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) dimana ada data dan metode pemecahannya
• Menarik bagi peneliti yang didukung kemampuan keilmuan
• Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya)
• Berguna untuk mengembangkan suatu teori
Sekali
Sekali lagi
lagi :: suatu
suatu masalah
masalah berbeda
berbeda dengan
dengan fakta
fakta
Fakta/Latar Belakang :
Sistem manual administrasi penjualan banyak menimbulkan kesalahan dan kinerja
nya lambat
Perumusan Masalah :
Bagaimana perancangan sistem komputerisasi yang dapat menangani
administrasi penjualan dengan baik, efektif dan efisien ?
4 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian :
• Untuk menjelaskan tujuan akhir yang akan dicapai oleh peneliti setelah penelitian
selesai dilakukan
• Untuk memberikan gambaran yang tegas tentang sasaran dan ruang lingkup
penelitian
Teknik merumuskan tujuan penelitian :
• Singkat dan spesifik
• Diarahkan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
Manfaat Penelitian :
• Untuk menjelaskan manfaat/kontribusi yang akan diperoleh dari hasil penelitian
dan siapa pihak yang akan mendapatkan manfaat tersebut

Teknik merumuskan manfaat penelitian :


• Disebutkan secara detail siapa saja yang mendapatkan manfaat dan apa manfaat
yang dapat diperoleh dari hasil penelitian
• Manfaat dapat dikaitkan dengan orientasi penelitian, apakah mempunyai kontribusi
pada pengembangan dan penerapan IPTEKS, pengembangan kelembagaan/organisasi
atau untuk pemecahan masalah-masalah praktis/menunjang pembangunan dsb.
5 Studi Pustaka/Telaah Teori
Tujuan :
• Untuk mencari teori/konsep/generalisasi yang dapat digunakan sebagai
landasan teori/kerangka bagi penelitian yang akan dilakukan
• Untuk mencari metodologi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
• Untuk membandingkan antara fakta di lapangan dengan teori yang ada
 dilakukan dengan membaca sumber-sumber pustaka
Sumber Pustaka/Bacaan :
• Sumber Acuan Umum : Buku Teks, Ensiklopedi, Monograph dll
(Sumber teori-teori dan konsep-konsep)
• Sumber Acuan Khusus : Jurnal, Buletin, Tesis, Disertasi, Majalah Ilmiah,
Laporan Penelitian, Makalah Seminar, Internet dll
(Sumber generalisasi)
Sumber Pustaka Yang Baik :
• Relevan dengan tema dan topik penelitian
• Mutakhir/Uptodate (bukan sumber pustaka yang sudah usang)
• Berbobot ilmiah
Kualitas
Kualitas Penelitian
Penelitian tidak
tidak ditentukan
ditentukan oleh
oleh berapa
berapa jumlah
jumlah pustaka
pustaka yang
yang dipakai
dipakai

Perlu diperhatikan :
• Dalam mengutip/mencuplik bahan dari sumber pustaka hendaknya memegang
etika keilmiahan (mencantumkan sumber, nama pengarang, tahun dsb)
• Peneliti hendaknya menghindari praktek-praktek plagiat

Ingat
Ingat :: Tidak
Tidak semua
semua sumber
sumber bacaan
bacaan dapat
dapat dijadikan
dijadikan acuan
acuan penelitian
penelitian
6 Perumusan Hipotesis
Hipotesis :
 Dugaan/Kesimpulan Sementara/Kesimpulan Awal
Pengertian Hipotesis :
• Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus
diuji secara empiris melaui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan)
• Kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan perlu diuji secara empiris
melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan)
Fungsi Hipotesis :
• Untuk memberikan batasan serta memperkecil ruang lingkup penelitian
• Untuk mempermudah pengumpulan dan pengolahan data
• Untuk mengetahui macam, jumlah dan hubungan variabel penelitian
• Untuk mengetahui variabel tak bebas yang harus di kontrol
Hipotesis Yang Baik :
• Dirumuskan dari teori/konsep yang sudah ada, sehingga relevan dengan fakta
• Dirumuskan dalam bentuk pernyataan (statement) singkat dan sederhana
• Berlaku dalam tingkat populasi sehingga mempuyai daya ramal yang tinggi
• Mencerminkan tentang hubungan antar variabel
• Dapat diuji untuk membuktikan kebenaran/kesalahannya
Tidak Semua Penelitian Memerlukan Hipotesis :
• Penelitian Deskriptif, Eksploratif, beberapa penelitian eksperimen/tindakan dsb.
Tidak Semua Peneliti Mampu Merumuskan Hipotesis :
• Tidak adanya kerangka teori/konsep yang relevan dengan tema penelitian
• Peneliti tidak mampu menggunakan kerangka teori yang ada
• Peneliti tidak mampu menguasai metodologi penelitian yang sesuai
Tidak Semua Hipotesis Terbukti/Dapat diterima :
• Teori sudah usang dan tidak relevan
• Alat pengumpul data utuk uji empiris tidak valid
• Data sudah usang dan tidak reliabel
• Penarikan sampel tidak tepat atau terlalu kecil
• Perumusan masalah tidak sejalan dengan teori yang mendasarinya
• Rancangan pengolahan data tidak memenuhi asumsi
• Kesalahan penafsiran atas hasil pengolahan data
• Fakta tidak sesuai dengan teori yang dipakai sebagai acuan, dll
Sumber Hipotesis : dapat disusun/dirumuskan dari
• Telaah teori
• Fakta berdasarkan pengamatan atau pengalaman peneliti
• Dugaan dan pengetahuan Peneliti
• Hasil penelitian pendahulu/sebelumnya yang relevan

Contoh Hipotesis :
• Terdapat hubungan yang berarti antara nilai STTB SLTA dengan IP mahasiswa
• Tidak ada perbedaan kecepatan pengomposan menggunakan metode
open windrow dengan pile
Teknik Pengujian Hipotesis :
• Dengan menggunakan uji-uji statistik (uji t, uji F, uji 2, uji Z dll)
7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
Secara Umum
Variabel :
 Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
 Contoh : IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
Data :
 Nilai tertentu dari suatu variabel
 Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Pengomposan = 22 hari
Kondisi Badan=Sehat dll
Variabel Penelitian :
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti
Kegunaan Variabel Penelitian :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis

Variabel Penelitian Yang Baik :
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur

Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasi


dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar
tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan
data serta dalam pengujian hipotesis
Identifikasi Variabel Penelitian :
• Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
• Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas
Contoh :
Suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen untuk membeli Sepeda Motor “Honda”
Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan, misalnya :
• Selera Konsumen
• Tingkat Pendapatan Konsumen
• Kualitas Sepeda Motor Honda
• Harga Beli dan Harga Jual
Klasifikasi Variabel Penelitian :
• Untuk menentukan jenis variabel
• Untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data

Jenis Klasifikasi Variabel dan Data Penelitian :


1. Menurut Skala Pengukurannya
Variabel Data Keterangan
• Nominal : Jenis Kelamin Pria, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang
• Ordinal : Juara I, II, III Terdapat tingkatan/jenjang
• Interval : Suhu Ruangan 5oC– 10oC Tidak mengenal nilai mutlak
• Rasio : Berat Badan 76 kg Mengenal nilai mutlak
2. Menurut Sifat Fisik
Variabel Data Keterangan
• Kualitatif : Selera Suka, Tidak Suka Bukan Angka
• Kuantitatif : Harga Rp. 1.750.000,- Angka
3. Menurut Cara Pengukurannya
• Diskrit : Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan
• Kontinu : Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran
4. Menurut Cara Pengumpulan
• Primer : Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung
(pendataan langsung di lab. Komputer)
• Sekunder : Jumlah penduduk Semarang thn 1990 Tidak langsung
(dokumentasi data di Kantor BPS)
Definisi Operasional Variabel Penelitian :
• Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
• Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang bias
Contoh :
• Penghasilan Karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari
komponen gaji tetap ditambah upah lain yang berlaku di Perusahaan
• Prestasi Akademik Mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi
mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa
8 Pemilihan Alat Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data (instrumen penelitian) sangat
menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan sekaligus akan menentukan
kualitas penelitian itu sendiri
Kriteria alat pengumpulan data yang baik :
• Reliabilitas atau Keterandalan
• Validitas atau Kesahihan
Apa komentar Anda tentang alat ukur di bawah ini ?
• Sikap petani terhadap program kerja bakti diukur melalui wawancara dengan
Lurah dan perangkat desanya
• Tingkat kesabaran seseorang hanya diukur melalui pengisian angket
• Berat surat diukur dengan timbangan beras
Reliabilitas alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan keajegan hasil
pengukuran (konsistensi) apabila digunakan untuk pengukuran pada waktu
yang berbeda dan tidak tergantung siapa yang menggunakannya
Reliabilitas dapat dilihat dari besarnya simpangan baku dari hasil pengukuran
yang berulang-ulang atau dari besarnya tingkat kesalahan (error) pengukuran
Validitas alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan kesesuaian atau
kecocokan antara alat ukur dengan apa yang diukur
Contoh :
Thermometer untuk mengukur/mengamati suhu
Ujian Tertulis untuk mengukur prestasi belajar mahasiswa
Test IQ untuk mengukur tingkat kecerdasan/kecakapan seseorang
Timbangan Elektronika untuk mengukur berat suatu barang/benda
Pertimbangan Pemilihan Alat Ukur :
• Kesesuaian dengan variabel yang akan diamati
• Kualitas alat dari segi reliabilitas dan validitas
• Biaya Pengadaan dan Pemakaian
• Pengguna Alat
• Tingkat kesukaran pemakaian

Alat ukur tidak harus berupa suatu peralatan secara fisik yang mempunyai skala
pengukuran tetap (misal timbangan, stopwatch, thermometer, penggaris dll)
tetapi dapat berupa suatu peralatan tertentu yang bersifat non fisik dengan skala
pengukuran tertentu yang dapat ditetapkan atau dikembangkan secara khusus
(misal test, ujian, wawancara, kuesioner dll).
Konsep alat ukur lebih mengacu kepada bagaimana data dapat digali
dari alat ukur yang digunakan tersebut
9 Perancangan Pengolahan Data
Sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan, perlu dipersiapkan dahulu
bagaimana rancangan untuk pengolahan/analisis datanya.
Tujuan Perancangan Pengolahan Data :
• Agar tidak terjadi bias pengamatan terhadap variabel yang diteliti
• Agar memudahkan dalam pemilihan alat dan metode analisis
• Untuk menjaga konsistensi antara data yang akan dikumpulkan dengan alat
atau metode analisis yang akan digunakan
Faktor Pemilihan Rancangan Pengolahan Data :
• Tujuan dan jenis penelitian
• Model/jenis data
• Taraf/tingkat kesimpulan
10 Metode Pengumpulan Data
Kualitas data tidak hanya ditentukan oleh reliabilitas dan validitas dari alat ukurnya saja,
tetapi juga ditentukan oleh bagaimana cara pengumpulannya
Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan Data :
• Data apa yang dikumpulkan (What)
• Dengan apa data itu dikumpulkan (With)
• Darimana data akan dikumpulkan (Where)
• Kapan data tersebut dikumpulkan (When)
• Bagaimana cara mengumpulkan (How)
Metode Pengumpulan Data :
• Observasi (Pengamatan Langsung)
• Survei
• Interview (Wawancara)
• Eksperimen (Percobaan/Pengukuran Langsung)
Observasi
Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data
terhadap gejala/peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian
Sifat :
Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data
Contoh :
• Observasi tentang jumlah kendaraan yang lewat di jalan tol Krapyak-Jatingaleh
untuk menganalisis tingkat kepadatan lalu lintas jalan tol di Kota Semarang
• Observasi tentang jumlah pengunjung swalayan Sri Ratu untuk menganalisis
minat konsumen dalam dalam menentukan pilihan tempat berbelanja
• Observasi pada pertandingan sepak bola untuk menentukan pemain
dan kesebelasan terbaik dalam suatu turnamen Liga Sepak Bola Indonesia
Kelebihan Observasi :
• Data yang diperoleh uptodate (terbaru) karena diperoleh dari keadaan yang
terjadi pada saat itu (pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut)
• Data lebih obyektif dan jujur karena obyek yang diteliti atau responden
tidak dapat mempengaruhi pengumpul data (menutup kemungkinan manipulasi)
Kelemahan Observasi :
• Memerlukan banyak waktu
• Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa mendatang
• Tidak dapat digunakan utuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap
dan motivasi serta perilaku responden
Persiapan Observasi :
• Isi pengamatan
 data apa yang akan diamati ?
• Obyek Pengamatan
 apa/siapa yang diamati ?
• Alat Pengamatan
 pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu ?
• Waktu Pengamatan
 kapan pengamatan akan dilakukan ?
• Dokumentasi Pengamatan
 pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu ?
Survei
Pengumpulan data melalui permintaan keterangan/jawaban kepada sumber data
dengan menggunakan daftar pertanyan/kuesioner/angket sebagai alatnya
Cara Pemakaian Kuesioner :
• Tatap muka dengan sumber data/responden secara kelompok atau perorangan
• Melalui Telepon
• Melalui Pos (surat)
Sifat :
Terdapat interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data
Contoh :
• Survei mengenai merk sabun cuci yang paling diminati oleh ibu rumah tangga
• Survei mengenai sistem pengelolaan persediaan barang
di Apotik “Sehat Sejahtera” Semarang
Kelebihan Survei :
• Data yang diperoleh autentik, obyektif dan jujur karena berasal dari sumber
data
(responden) secara langsung
• Dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas
• Dalam hal tertentu, efisien dalam penggunaan waktu pengumpulan data
Kelemahan Survei :
• Ada informasi terselubung dari responden khususnya untuk informasi yang
berkaitan dengan sifat, motivasi atau perilaku responden
• Responden terkadang tidak menjawab apa adanya tetapi apa yang sebaiknya
• Responden terlalu dibatasi pada jawaban-jawaban tertentu
• Responden sering tidak mengembalikan kuesioner
• Sering muncul jawaban-jawaban yang tidak diinginkan dan
tidak sesuai dengan yang diinginkan
Persiapan Survei :
• Perancangan kuesioner
 deskripsikan maksud dari kuesioner kepada responden
 buat materi/daftar pertanyaan
 buat kode jawaban
 buat petunjuk menjawab pertanyaan
• Uji coba kuesioner
 lakukan uji coba kuesioner dan analisis kekurangan/kelemahan kuesioner
• Perbaikan/Penyempurnaan kuesioner
 lakukan perbaikan dan penyempurnaan kuesioner dari hasil uji coba
• Pemilihan responden
 tetapkan secara jelas kriteria dan siapa responden yang akan diberi kuesioner
• Pelaksanaan
 lakukan pembagian kuesioner dan tetapkan tehnis pelaksanaannya
Pembuatan Kuesioner yang baik :
• Ada petunjuk jelas mengenai maksud diberikannya kuesioner
• Ada petunjuk jelas mengenai cara pengisian kuesioner
• Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak bias arti
• Menghindari pertanyaan yang tidak jelas, tidak perlu dan tidak relevan
• Menghindari pertanyaan yang sugestif, bernada menekan/mengancam dll
• Menggunakan urutan pertanyaan yang logis dan sistematis
• Merahasiakan identitas responden agar responden obyektif dalam
menjawab
Interview / Wawancara
Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawan
cara (pengumupul data) dengan responden (sumber data)
Sifat :
Terdapat interaksi dan komunikasi antara pewawancara dengan responden
Sebelum Wawancara dimulai :
• Menerangkan maksud wawancara dikaitkan dengan tujuan penelitian
• Menjelaskan mengapa responden dipilih untuk diwawancarai
• Menjelaskan identitas dan asal usul pewawancara
• Menjelaskan sifat wawancara : terbuka atau tertutup (rahasia)
Komponen dan Faktor yang mempengaruhi dalam suatu Wawancara :
• Pewawancara : karakteristik sosial, kemampuan, motivasi, rasa aman

• Responden : karakteristik sosial, kemampuan, motivasi, rasa aman


• Materi Wawancara : kepekaan pertanyaan, kesukaran pertanyaan, substansi
• Situasi Wawancara : waktu, tempat, kehadiran orang lain, sikap masyarakat
SITUASI
SITUASI

PEWAWANCARA
PEWAWANCARA RESPONDEN
RESPONDEN

MATERI
MATERI
Eksperimen/Percobaan
Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari percobaan/pengukuran
Sifat :
Terdapat penggunaan alat ukur atau metode eksperimen tertentu
Tahapan Eksperimen/Percobaan :
• Identifikasi semua variabel yang relevan
• Identifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu eksperimen
• Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai
• Tentukan rancangan dan metode eksperimen yang akan dilakukan
• Tentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen
• Lakukan eksperimen/pengukuran
• Catat data hasil eksperimen/pengukuran
Untuk mendapatkan eksperimen yang baik, perlu dilakukan eksperimen
yang berulang-ulang
11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)
Pengertian Populasi dan Sampel
• Populasi :
Kumpulan / keseluruhan anggota dari obyek penelitian dan memenuhi kriteria
tertentu yang telah ditetapkan dalam penelitian
Penelitian yang melibatkan populasi sebagai obyek penelitian disebut Sensus
• Sampel :
Bagian tertentu dari unit populasi
Penelitian yang melibatkan sampel sebagai obyek penelitian disebut Sampling

Sampel
Populasi
Kelebihan dan Kelemahan dari Populasi dan Sampel
• Populasi :
Kelebihan : ¤ Data dijamin lebih lengkap
¤ Pengambilan kesimpulan/generalisasi lebih akurat
Kelemahan : ¤ Membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu)
¤ Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat
didata/dilacak di lapangan
• Sampel :
Kelebihan : ¤ Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
¤ Anggota sampel lebih mudah didata/dilacak di lapangan
Kelemahan : ¤ Membutuhkan ketelitian dalam menentukan sampel
¤ Pengambilan kesimpulan/generalisasi perlu
analisis yang teliti dan dilakukan secara hati-hati
Dalam prakteknya, sangat jarang penelitian yang menerapkan sensus dalam upaya
pengumpulan datanya karena keterbatasan dalamoperasionalnya. Sehingga peneli-
tian lebih sering menggunakan teknik sampling. Namun perlu diperhatikan hal-
hal penting berkaitan dengan pemilihan sampel yang baik.
Sampel Yang Baik :
¤ Representatif (harus dapat mewakili populasi atau semua unsur sampel)
¤ Batasan sampel harus jelas
¤ Dapat dilacak di lapangan
¤ Tidak ada keanggotaan sampel yang ganda (di data dua kali atau lebih)
¤ Harus uptodate (terbaru dan sesuai dengan keadaan saat dilakukan penelitian)
Untuk mendapatkan sampel yang baik maka diperlukan metode pemilihan atau
pengambilan sampel (sampling) yang baik.
Metode Pengambilan Sampel Yang Baik :
¤ Prosedurnya sederhana dan mudah dilakukan
¤ Dapat memilih sampel yang representatif
¤ Efisien dalam penggunaan sumber daya
¤ Dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sampel
Berapa jumlah anggota sampel yang baik ?
Pada prinsipnya tidak ada ketentuan yang baku mengenai ukuran sampel. Yang
perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya sampel :
¤ Derajat keseragaman/heterogenitas dari populasi
¤ Metode analisis yang akan digunakan
¤ Ketersediaan sumber daya
¤ Presisi yang dikehendaki
Macam-macam Metode Sampling :
• Probability Sampling
Contoh :
¤ Simple Random Sampling
¤ Stratified Random Sampling
¤ Cluster Sampling
• Non Probability Sampling
Contoh :
¤ Quota Sampling
¤ Accidental Sampling
¤ Saturation Sampling
¤ Snowball Sampling
Simple Random Sampling
Semua unsur dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai anggota sampel. Anggota sampel dipilih secara acak dengan cara :
• Pengundian menggunakan nomor anggota sebagai nomor undian
• Menggunakan tabel angka random (bilangan acak) berdasarkan nomor anggota
Syarat Penggunaan Metode Simple Random Sampling :
• Sifat populasi adalah homogen
• Keadaan anggota populasi tidak terlau tersebar secara geografis
• Harus ada kerangka sampling (sampling frame) yang jelas
Kebaikan : Prosedur penggunaannya sederhana
Kelemahan : Persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi
Stratified Random Sampling
• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi berdasarkan kriteria tertentu
yang dimiliki unsur populasi. Masing-masing sub populasi diusahakan homogen
• Dari masing-masing sub populasi selanjutnya diambil sebagian anggota secara
acak dengan komposisi proporsional atau disproporsional
• Total anggota yang dipilih ditetapkan sebagai jumlah anggota sampel penelitian
Contoh : Dari 1000 populasi pemilih pada PEMILU akan diambil 100 orang
(10%) sebagai sampel berdasarkan usia pemilih secara proporsional
Usia Pemilih Jumlah Proporsi Sampel Jumlah Sampel
17 - 26 th 100 10 % 10
27 - 36 th 200 10 % 20
37 - 47 th 400 10 % 40
> 47 th 300 10 % 30
1000 100
Syarat Penggunaan Metode Stratified Random Sampling :
• Populasi mempunyai unsur heterogenitas
• Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratifikasi/lapisan sesuai dengan
unsur heterogenitas yang dimiliki
• Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan
dipilih (secara proporsional atau disproporsional)
Kebaikan : Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili
Kelemahan : Memerlukan pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untuk
menentukan ciri heterogenitas yang ada pada populasi
Cluster Sampling
• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergrombol (cluster)
• Dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil
• Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian
Contoh : Akan dipilih sampel penelitian untuk meneliti rata-rata tingkat
pendapatan buruh bangunan di Kodya Semarang
• Kodya Semarang di bagi menjadi 16 Kecamatan
Dari 16 Kecamatan dipilih 2 Kecamatan sebagai Populasi dari sampling I
• Dari 2 Kecamatan masing-2 dipilih 2 Kelurahan sebagai Populasi dari sampel II
• Dari 2 Kelurahan masing-2 dipilih 50 buruh bangunan sebagai sampel penelitian
Sehingga akan terpilih 100 buruh bangunan sebagai sampel penelitian
Sesuai jumlah tahapan pemilihannya, sampel dari Cluster sampling
dapat dipilih melalui One Stage Cluster Sampling, Two Stage
Cluster Sampling dst
Quota Sampling
Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau
quota yang diinginkan
Contoh : Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada peningkatan
kualitas proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu
Peneliti menentukan quota untuk masing-masing sampel :
jumlah mahasiswa = 50 orang
jumlah dosen = 5 orang
jumlah mata kuliah = 3 mata kuliah
Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan 15 dosen sebagai sampel penelitian untuk
3 mata kuliah yang memanfaatkan internet dalam proses belajar mengajarnya
Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan : Penentuan sampel cenderung subyektif bagi peneliti
Accidental Sampling
Metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai
Contoh : Akan diteliti mengenai minat ibu rumah tangga berbelanja di swalayan
Peneliti menentukan sampel dengan menjumpai ibu rumah tangga yang kebetulan
berbelanja di suatu swalayan tertentu untuk dimintai pendapat/motivasinya
Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan : Jumlah sampel mungkin tidak representatif karena tergantung
hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu
Saturation Sampling
Metode pengambilan sampel dengan mengikutsertakan semua anggota populasi
sebagai sampel penelitian
Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan
kurikulum baru di TL UNDIP
Peneliti menentukan sampel dengan menambil seluruh mahasiswa aktif di TL UNDIP
sebagai sampel penelitian
Kelebihan : Memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel
Kelemahan : Tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang besar
(hanya cocok untuk kelompok populasi kecil)
Snowball Sampling
Metode pengambilan sampel dengan secara berantai (multi level).
• Sampel awal ditetapkan dalam kelompok anggota kecil
• Masing-masing anggota diminta mencari anggota baru dalam jumlah tertentu
• Masing-masing anggota baru diminta mencari anggota baru lagi, dst.
Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan
kurikulum baru di TL UNDIP. Sampel ditentukan sebesar
100 mahasiswa
Peneliti menentukan sampel awal 10 mahasiswa. Masing-masing mencari 1 orang
mahasiswa lain untuk dimintai pendapatnya. Dan seterusnya hingga diperoleh
sampel dalam jumlah 100 mahasiswa
Kelebihan : Mudah digunakan
Kelemahan : Membutuhkan waktu yang lama
12 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan Pengolahan dan
Analisis Data. Kegiatan analisis data dimaksudkan untuk memberi
arti dan makna pada dataserta berguna untuk memecahkan masalah
dalam penelitian yang sudah dirumuskan. Sebelum analisis data
dilakukan maka data perlu diolah terlebih dulu.
Pengolahan data meliputi :
• Editing
• Coding
• Tabulating
Editing
Kegiatan untuk memeriksa data mentah yang telah dikumpulkan, meliputi :
• Melengkapi data yang kurang/kosong
• Memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangjelasan dari pencatatan data
• Memeriksa konsistensi data sesuai dengan data yang diinginkan
• Memeriksa keseragaman hasil pengukuran (misalnya keseragaman satuan dsb)
• Memeriksa reliabilitas data (misalnya membuang data-data yang ekstrim dsb)
Coding
Kegiatan untuk membuat peng-kode-an terhadap data sehingga memudahkan
untuk analisis data. Biasanya dilakukan untuk data-data kualitatif. Dengan koding
ini, data kualitatif dapat dikonversi menjadi data kuantitatif (kuantifikasi).
Proses kuantifikasi mengikuti prosedur yang berlaku, misalnya
dengan menerapkan skala pengukuran nominal dan ordinal.
Contoh
Data Agama Responden Skala Nominal (sekedar label)
Islam 1
Kristen 2
Katolik 3
Hindu 4
Budha 5
Untuk keperluan tertentu, koding dalam jumlah yang banyak, perlu dibuatkan
buku kode sebagai petunjuk peng-kode-an yang berguna bagi bagian analisis
data. Misalnya pada pengisian data formulir pendaftaran UMPTN, dibuat buku
petunjuk pengisian tersendiri secara terpisah untuk memudahkan pengisian.
Tabulating
Kegiatan untuk membuat tabel data (menyajikan data dalam bentuk tabel) untuk
memudahkan analisis data maupun pelaporan. Tabel data dibuat sesederhana
mungkin sehingga informasi mudah ditangkap oleh pengguna data maupun bagi
bagian analisis data.
Analisis Data
Kegiatan analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.
Pemecahan masalah penelitian dan penarikan kesimpulan dari suatu penelitian
sangat tergantung dari hasil analisis data ini. Sehingga perlu dilakukan dengan
teliti dan hati-hati sehingga tidak memberikan salah penafsiran terhadap hasil
penelitian. Seorang peneliti (bagian analisis data) harus menguasai kemampuan
keilmuan secara teknis dalam menerapkan metode analisis yang cocok
Metode analisis data yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis penelitiannya.
Pertimbangan pemilihan metode analisis dapat dilihat dari :
• Tujuan dan jenis penelitian
• Model/jenis data
• Tingkat/taraf kesimpulan
Contoh :
Judul : Studi tentang pengaruh pemilihan media promosi terhadap peningkatan
penjualan barang di PT “Graha Baru” Semarang
---> analisis statistika (deskriptif/inferensi)
Judul : Sistem Informasi Akademik di Fakultas Teknik UNDIP
---> analisis non statistika (analisis dan design sistem)
Judul : Pengaruh penggunaan “EM4” terhadap peningkatan
hasil kompos
---> analisis statistika (eksperimen design)
13 Penarikan Kesimpulan
Kegiatan untuk memberikan penafsiran terhadap hasil analisis data.
Pada penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis penelitian,kesimpulan
dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis.
Kesimpulan Penelitian harus sesuai dengan :
• Tema, topik dan judul penelitian
• Pemecahan permasalahan penelitian
• Hasil analisis data
• Pengujian hipotesis (bila ada)
• Teori/ilmu yang relevan
Kesimpulan hendaknya dibuat secara singkat, jelas dan padat.
14 Pelaporan
Tahapan akhir dalam kegiatan penelitian adalah pembuatan laporan penelitian.
Laporan ini berguna untuk kegiatan publikasi hasil penelitian maupun untuk
pertanggungjawaban secara ilmiah kegiatan penelitian yang telah dilakukan.
Dalam laporan penelitian, dituliskan secara sistematis semua tahapan yang telah
dilakukan mulai dari tahap perencanaan hingga penarikan kesimpulan penelitian
(termasuk didalamnya lampiran-lampiran yang diperlukan).
Sistematika pelaporan disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
lembaga/institusi/sponsor yang akan mengelola hasil penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai