OLEH:
KELOMPOK 4
AYU WANDIRA
RISKI WULANDARI
SUCI SRI OKTAVIA
ULIL AZMI
P EM ER IK S A A N PA JA K
Evaluasi hasil
usaha
dsb.
Pemeriksaan eksternal >>> oleh akuntan pulik yang
menghasilkan laporan akuntan yang berisi pendapat
atas laporan keuangan (opini), yaitu:
Pendapat setuju ( unqualified opinion)
Pendapat setuju dengan pembatasan ( qualified
opinion)
Laporan tanpa pendapat (disclaimer of opinion)
9.
2.
PKP
. Wajib Pajak mengajukan keberatan;
. Pengumpulan bahan untuk penyusunan Norma
Pemeriksaan
kantor
Pemeriksaan
lapangan
5.JAN G KA W AKTU
PEM ERIKSAAN
Jangka waktu yang dipelukan untuk
melakukan pemeriksaan oleh akuntan publik
tidak diatur secara khusus dalam norma
pemeriksaan akuntan. Lama pemeriksaan
secara teoritis sangat tergantng pada mutu
atau kondisi pengendalian intern perusahaan.
Apabila pengEndaliannya baik (kuat) maka
semakin sempit pemeriksaan yang dilakukan.
Demikian pula sebaliknya, hingga
mempengaruhi waktu yang dibutuhkan
dalam pemeriksaan oleh akuntan publik.
berubah
. Memberitahukan secara tertulis hasil pemeriksaan pada WP
. Melakukan Pembahasan Akhir hasil pemeriksaan apabila WP
hadir dalam batas waktu yang ditentukan
. Memberi petunjuk kepada WP dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya
. Mengembalikan buku, dokumen, dll yang dipinjam dari WP
. Merahasiakan segala yang diberitahukan oleh WP
berwenang:
. Melihat/meminjam buku, catatan, dokumen, dll
. Mengakses/mengunduh data elektronik (Pem.
Lap.)
. Memasuki tempat/ruangan yang dianggap
perlu
. Meminta kepada WP untuk memberi bantuan
guna kelancaran pemerikaan
. Melakukan penyegelan tempat atau ruang
. Meminta keterangan tertulis/lisan dar WP
. Meminta keterangan/bukti dari pihak ketiga
berwenang:
. Memanggil WP datang ke kantor dengan
Surat Panggilan (Pem. Kantor)
. Melihat/meminjam buku, catatan,
dokumen, dll
. Meminta kepada WP memberi bantuan jika
diperlukan
. Meminta keterangan tertulis/lisan dari WP
. Meminjam KKP yang dibuat Akuntan Publik
melalui WP (Pem. Kantor)
. Meminta keterangan/bukti dari pihak ketiga
.
.
.
.
P EN Y ID IK A N PA JA K
TU G AS PEN YID IK
Tugas penyidik adalah mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan
bukti itu membuat terang tindak
pidana di bidang perpajakan yang
terjadi serta menemukan
tersangkanya.
W EW EN AN G PEN YID IK
menerima, mencari, mengumpulkan, dan
panggilan tanpa alasan yang patut dan wajar atau menolak untuk
menerima dan menandatangani surat panggilan, kepadanya
diterbitkan dan disampaikan panggilan kedua. Apabila masih
bersikap sama maka penyidik pajak dapat meminta bantuan Polri
untuk menghadirkan yang bersangkutan
Sebelum penyidikan dimulai, penyidik pajak harus memberitahukan
kepada tersangka hak untuk mendapatkan bantuan hukum dari
penasehat hukum serta menjelaskan apa yang disangkakan
kepadanya dengan jelas dan dalam bahasa yang dimengerti
Apabila Saksi diperkirakan tidak dapat hadir pada saat persidangan
maka pemeriksaan terhadapnya dilakukan terlebih dahulu diambil
sumpahnya oleh penyidik pajak
Apabila tersangka atau saksi dikhawatirkan akan meninggalkan
wilayah Indonesia maka penyidik pajak dapat segera meminta
bantuan kepada Kejaksaan Agung untuk melakukan pencekalan
Dalam melakukan penyidikan penyidik pajak harus memperhatikan
asas hukum dan norma penyidikan yang berlaku
berlandaskan kepada ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan, KUHAP dan hukum pidana yang
berlaku
Penyidik pajak sebagai penegak hukum wajib memelihara dan
meningkatkan sikap terpuji sejalan dengan tugas, fungsi,
wewenang serta tanggung jawabnya
Penyidik pajak harus membawa tanda pengenal pajak dan
surat perintah penyidikan pada saat melakukan penyidikan
Penyidik dapat dibantu oleh peetugas pajak lain atas
tanggung jawabnya berdasarkan izin tertulis dari atasannya
Penyidikan dilaksanakan berdasarkan Laporan Bukti
Permulaan dan Surat Perintah Penyidikan
Penyidik pajak dalam setiap tindakannya harus membuat
Laporan dan Berita Acara
S U R AT K ETETA PA N PA JA K
( SK P )
Penerbitan SKP
Penerbitan suatu surat ketetapan
pajak hanya terbatas pada Wajib
Pajak tertentu yang disebabkan oleh
ketidakbenaran dalam pengisian
Surat Pemberitahuan atau karena
ditemukannya data fiskal yang tidak
dilaporkan oleh Wajib Pajak.
FungsiSKPKB
Sebagai koreksi atas jumlah pajak
yang terutang
Sebagai alat atau sarana untuk
mengenakan sanksi
Sebagai alat atau sarana untuk
menagih pajak
SanksiBerkenaan dengan
SKPKB
1. Apabila SKPKB diterbitkan berdasarkan hasil
Sanksi
Pokok pajak yang kurang atau
tidak dibayar di dalam SKPKB
ditambah sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 48%dari jumlah
pajak yang tidak atau kurang
dibayar.
FungsiSKPKBT
Sebagai alat untuk mengoreksi
Sanksi
Tagihan di dalam SKPKB ditambah
dengan kenaikan sebesar 100% dari
pajak yang kurang dibayar.
FungsiSKPLB
Sebagai sarana atau alat untuk
mengembalikan kelebihan
pembayaran pajak yang telah
dilakukan oleh Wajib Pajak
TER IM A K A S IH