Anda di halaman 1dari 27

MATERI GENERATOR DAN TRANSFORMATOR

• Transformator
• Prinsip kerja trafo
• Generator
• Prinsip kerja generator

Prev<<
Back next menu exit
BAB II
TRANSFORMATOR dan GENERATOR
A. Tranformator / Trafo

Back next menu exit


 disebut juga trafo adalah alat untuk mengubah besarnya
tegangan listrik.
 bekerja berdasarkan induksi magnetik pada sebuah kumparan
oleh kumparan lain
 kumparan yang dihubungkan dengan tegangan input / masukan
disebut kumparan primer dan kumparan yang dihubungkan
dengan tegangan keluaran disebut kumparan sekunder. Kedua
kumparan dililitkan pada inti besi lunak.
 dibedakan menjadi dua : trafo step up dan trafo step down
 trafo step up memiliki jumlah lilitan primer (Np) < jumlah
lilitan sekunder (Ns).
 trafo step down memiliki Np > Ns.

Back next menu exit


Prinsip Kerja Tranformator
Sebuah trafo terbuat dari kumparan primer dan sekunder yang
dililitkan pada inti besi lunak yang disusun berlapis-lapis, agar tidak
terjadi arus pusar yang besar.

Gb. 1. diagram trafo

Back next menu exit


Trafo dapat bekerja pada tegangan masukan adalah tegangan bolak-
balik (AC), dan tidak dapat bekerja pada tegangan masukan DC.

Gb. 2. prinsip kerja trafo


Klik untuk animasi

Back next menu exit


Perhatikan lagi gb berikut!

Gb. 3. prinsip kerja trafo


Klik untuk animasi

Back next menu exit


Gb. i Gb.
ii
Gb.i inti besi lunak yang dililiti kumparan tampak dari samping,
dengan inti besi berlapis-lapis maka arus pusar sangat kecil.
Gb. ii , inti besi yang utuh, maka akan timbul arus pusar yang besar,
sehingga akan merugikan. Banyak energi listrik yang berubah menjadi
kalor.

Klik untuk animasi


Back next menu exit
Karena kumparan primer dialiri arus bolak-balik, maka akan terjadi
perubahan fluks. Hal ini menimbulkan ggl induksi pada kumparan
sekunder.
Beda potensial pada ujung-ujung kumparan sebanding dengan
jumlah lilitan.
 untuk trafo step up, Ns > Np sehingga Vs > Vp.
 untuk trafo step down, Ns < Np sehingga Vs< Vp.

Hubungan Np,Ns,Vp dan Vs :

Np : Ns = Vp : Vs
Untuk trafo ideal berlaku :

Pp = Ps atau Vp.ip = Vs.is atau Vp : Vs = is : ip

Back next menu exit


Pada kenyataannya tidak ada trafo yang ideal, selalu terjadi kehilangan energi
dari primer ke sekunder. Hal ini disebabkan karena adanya arus pusar dan
pemanasan joule.
Untuk memperkecil kehilangan energi tersebut maka pada susunan kumparan
primer dan sekunder dibuat dalam susunan tertutup dengan teras inti besi lunak.
Inti besi lunak dibuat berlapis-lapis dan dilekatkan satu sama lain untuk
memperkecil arus pusar yang terjadi.
Effisiensi / daya Guna trafo :
Dengan ;
Np = jumlah lilitan primer
η= Ps X 100%
Pp Ns = jumlah lilitan sekunder
Vp = beda potensial pada ujung-ujung kumparan
Vs.Is primer
η= X 100%
Vp.Ip Vs = beda potensial pada ujung-ujung kumparan
sekunder
Pp = daya primer (watt)
Ip = kuat arus primer
Ps = daya sekunder (watt)
Is = kuat arus sekunder

Back next menu exit


Contoh Soal :

1. Sebuah trafo memiliki jumlah lilitan primer dan sekunder masing-masing


4000 lilitan dan 2000 lilitan. Kumparan primer dihubungkan dengan
tegangan 220 V, berapa tegangan yang timbul pada ujung-ujung kumparan
sekundernya ?
2. Sebuah trafo memiliki jumlah lilitan primer dan sekunder masing-masing
2000 lilitan dan 1000 lilitan memiliki effisiensi 80 %. Apabila daya yang
diberikan pada kumparan primer 400 watt dengan kuat arus 2 A, hitung :
a. Daya sekundernya
b. Kuat arus sekundernya !
3. Sebuah trafo digunakan ntuk mengubah tegangan dari 12 volt menjadi 220
volt. Bila effisiensi trafo 75 % dan kumparan sekundernya dihubungkan
dengan lampu 220V,20W berapa kuat arus pada kumparan primernya?
4. Sebuah trafo step down dengan effisiensi 75 % menurunkan tegangan dari 200 V
menjadi 100 V. Kumparan sekunder dihubungkan dengan lampu 50 V, 20 W.
Tentukan kuat arus pada lilitan primer!

Penyelesaian 1 Penyelesaian 2 Penyelesaian 3


Contoh Soal :
1. Sebuah trafo memiliki jumlah lilitan primer dan sekunder masing-masing
4000 lilitan dan 2000 lilitan. Kumparan primer dihubungkan dengan
tegangan 220 V, berapa tegangan yang timbul pada ujung-ujung kumparan
sekundernya ?

Penyelesaian : Jawab :
Diketahui : Np : Ns = Vp : Vs
4000 : 2000 = 220 : Vs
Np = 4000 4000 Vs = 2000 . 220
Ns = 2000
4000 Vs = 440000
Vp = 220 V
Vs = 110 V
Ditanya : Vs ……?

Back next menu exit


Contoh Soal :

2. Sebuah trafo memiliki jumlah lilitan primer dan sekunder masing-masing


2000 lilitan dan 1000 lilitan memiliki effisiensi 80 %. Apabila daya yang
diberikan pada kumparan primer 400 watt dengan kuat arus 2 A, hitung :
a. Daya sekundernya
b. Kuat arus sekundernya !

Penyelesaian : Ditanyakan :
Diketahui : a. Ps
Np = 2000 b. Is
Ns = 1000 Jawab :
η = 80%
Pp = 400 W
Ip = 2 A

Back next menu exit


Ps
a. η= X 100%
Pp Dari Np : Ns = Vp : Vs, maka :

Ps 2000 : 1000 = 200 : Vs


80 % = X 100%
400 2000 Vs = 1000 . 200
Ps 2000 Vs = 200000
0,8 =
400
Vs = 100 volt.
Ps = 400 . 0,8
= 320 watt Sehingga Is = Ps / Vs
b. Dari Pp = Vp.Ip, maka : Is = 320 / 100
Vp = Pp/Ip
Vp = 400 / 2 Is = 3,2 A
Vp = 200 volt

Back next menu exit


Contoh Soal :
3. Sebuah trafo digunakan ntuk mengubah tegangan dari 12 volt
menjadi 220 volt. Bila effisiensi trafo 75 % dan kumparan
sekundernya dihubngkan dengan lampu 220V,20W berapa kuat arus
pada kumparan primernya?

Penyelesaian : Ps
η= X 100%
Diketahui : Pp Sehingga :
Vp = 12 volt 20 Pp = Vp . Ip
75 % = X 100%
Vs = 220 volt Pp 26,67 = 12 . Ip
η = 75 % 20 Ip = 26,67/12
0,75 =
Ps = 20 W Pp Ip = 2,2 A
Ditanya Ip ….?
Pp = 20 / 0,75
= 26,67 W

Back next menu exit


SOAL LATIHAN :
1. Sebuah trafo menghasilkan tegangan sekunder 220 volt dengan kuat arus 2 A.
apabila jumlah lilitan kumparan primer 400 lilitan dan tegangan primernya 110
volt, hitung :
a. Jumlah lilitan sekundernya
b. Kuat arus pada kumparan primernya!
2. Trafo step up mengubah tegangan 25 V menjadi 250 V. Bila kumparan sekunder
dihubungkan dengan lampu 40 W, 250V dan effisiensi trafo 80 %, tentukan kuat
arus pada kumparan primernya!
3. Sebuah trafo step up mengubah tegangan 40 volt menjadi 220 volt. Bila effisiensi
trafo 75 % dan kumpraan sekunder dihubungkan lampu 60W,220V, tentukan kuat
arus yang mengalir pada lampu tersebut
4. Sebuah trafo step down digunakanuntuk menurunkan tegangan dari 220 V
menjadi 110 V. Kumparan sekundernya dihubungkan dengan seterika 300
W,220V. Bila effisiensi trafo 80 %, tentukan kuat arus pada kumparan primernya!

Back next menu exit


B. Generator AC

Gb. 4 . Generator

Back next menu exit


Prinsip Kerja generator :
Generator AC adalah sebuah alat yang digunakan untukmembangkitkan
tegangan Ac, yang bekerja berdasarkan prinsip atau hukum Faraday.
Dengan memutar kumparan pada medan magnet atau memutar magnet
dalam kumparan maka akan terjadi perubahan fluks magnetik yang
melalui kumparan, sehingga pada ujung-ujung kumparan akan timbul
tegangan induksi / ggl induksi. Generatorr terdiri dari 2 bagian utama
yaitu rotor dan stator.

Gb. 5. Rotor Gb.6. Stator

Back next menu exit


Bagian-bagian generator AC

magnet

komutator
Sikat
Sikat

Loop kumparan

Back next menu exit


Back next menu exit
Back next menu exit
F B
sesuai kaidah tangan kanan lorentz,
C ketika kumparan diputar dari posisi
mendatar, maka sisi AB mendapat
A gaya keatas dan sisi CD mendapat
gaya ke bawah. Karena arah medan
magnet ke kanan maka pada
D F kumparan timbul ggl induksi
F C sehingga mengalir arus induksi, pada
sisi AB mengalir dari B ke A,
sedang pada sisi CD dari D ke C.
B Hal ini terjadi selama ½ putaran.
Setelah ½ putaran maka arah arus
D akan berbalik arah, pada sisi AB yg
tadinya dari B ke A berbalik dari A
A ke B, demikian juga pada sisi Cd
F
akan berbalik menjadi dari C ke D.

Back next menu exit


Fluks magnet adalah hasil kali antara
kuat medan magnet dan luasan yang
di tembus secara tegak lurus oleh
garis gaya magnet.

 = B.A cos  = B.A cos ωt


A 
Dari hukum Faraday :
A cos 

ε=-N
dt
d (BA cos ωt)
ε=-N
dt

Klik untuk animasi


Back next menu exit
d (BA cos ωt) Dari persamaan di atas diketahui
ε=-N
dt bahwa ggl induksi yang dihasilkan
generator merupakan fungsi sinus,
d cos ωt sehingga disebut juga tegangan
ε = - NBA
dt sinusiodal.
•Untuk memperbesar ggl induksi yang
ε = - NBA (- ω sin ωt) dihasilkan generator, dapat dilakukan
ε = NBA ω sin ωt beberapa cara :
Ggl mencapai maksimum bila • memperbanyak lilitan (N)
ωt = 90o • memperbesar medan magnet (B)

εm = NBA ω • memperluas permukaan kumparan (A)


• mempercepat putaran rotor (ω)

Back next menu exit


ε (volt)
ε = εm sin ωt
εm

A B

π/2 π 3π/2 2π
ωt

εm A B
A B

B B A A
A B
A B B A A B
Klik untuk animasi B A
Gb grafik tegangan bolak-balik yang dihasilkan generator

Back next menu exit


2. Generator DC
Bagian-bagian generator DC :

sikat

sikat

Cincin belah

Back next menu exit


ε (volt)

Gb. 9. Grafik ggl terhadap waktu pada generator DC

Back next menu exit


Contoh Soal
1. Sebuah generator ketika berputar pada 1000 rpm menghasilkan ggl
maksimum 200 volt. Agar ggl maksimumnya menjadi 250 volt, berapa
putaran yang diperlukan?
2. Sebuah loop kumparan luas 20 cm2 terdiri dari 300 lilitan diputar pada
medan magnet homogen 4 . 10-2 tesla pada kecepatan sudut 100 rad/s. Hitung
ggl maksimum yang dihasilkan!
3. Sebuah generator menghasilkan ggl dengan persamaan ε = 220 sin 100πt
volt. Tentukan :
a. ggl maksimum
b. kecepatan sudutnya
c. frekuensinya
d. periodenya!
e. gambar grafiknya!

Back next menu exit

Anda mungkin juga menyukai