Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
SATUAN PENDIDIKAN
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4

Merdeka Belajar Profil dan Perencanaan


Tema dan Perencanaan Monitoring dan
Platform Rapor Berbasis Data di
Berbasis Data Evaluasi
Pendidikan Satuan Pendidikan

● Memahami ● Memahami definisi, ● Mengidentifikasi ● Memahami bentuk


kebijakan Merdeka kerangka dan masalah dan akar monitoring dan
Belajar struktur Profil masalah evaluasi
● Memahami konsep Pendidikan berdasarkan Profil pelaksanaan
Perencanaan ● Memahami Pendidikan kegiatan
Berbasis Data indikator dalam ● Menetapkan solusi
Tujuan sebagai bagian dari Profil Pendidikan penyelesaian akar
Merdeka Belajar ● Mampu masalah
mengakses dan ● Memasukkan
menggunakan solusi dalam
platform Rapor dokumen
Pendidikan perencanaan dan
anggaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2


Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Mengidentifikasi masalah dan akar masalah berdasarkan Profil Pendidikan

02 Menetapkan solusi penyelesaian akar masalah

03 Memasukkan solusi dalam dokumen perencanaan dan anggaran

Perencanaan Berbasis Data terdiri dari tiga menu:


1. PAUD
2. Dikdasmen
3. SMK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 3


Perencanaan berbasis data membantu satuan pendidikan dan daerah untuk
melakukan perubahan bermakna dalam perumusan kegiatan dan anggaran bagi
peningkatan mutu pendidikan

01 Menggunakan data dari Rapor Pendidikan yang terintegrasi, komprehensif,


dan objektif

02 Alat ukur yang


Melakukan refleksi
berorientasi
diri dan perbaikan
pada mutuberkelanjutan
dan pemerataan
dari hasil
tahunbelajar
ke tahun
(output).

03 Melibatkan pemangku kepentingan secara aktif dalam proses perencanaan

04 Pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan

05 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang terus menerus

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


Tahapan pelaksanaan Perencanaan Berbasis Data disusun agar satuan pendidikan
dapat mengidentifikasi, merefleksikan, dan membenahi kondisi satuan pendidikan
menggunakan data yang tersedia di Rapor Pendidikan

01 Satuan pendidikan membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi kondisi


dan tantangan yang dihadapi

02
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri
Alat
untukukur yang berorientasi
menemukan pada mutu dari
akar permasalahan dan tantangan
pemerataan hasil
yang belajar (output).
dihadapi

Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah menentukan program


03 dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target capaian,
dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.

04 Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melaksanakan


program dan kegiatan yang sudah direncanakan

Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat


05 keterlaksanaan kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan
di tahun berikutnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Perencanaan Berbasis Data


Sekolah Menengah Kejuruan
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen

Identifikasi Refleksi Benahi

Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data ● Dari daftar capaian ● Membuat ● Menetapkan ● Menetapkan daftar kegiatan
profil pendidikan yang belum baik, alternatif solusi target dari solusi yang akan dimasukkan dalam
Tahapan

dari platform rumuskan masalah untuk setiap terpilih RKAS


Rapor Pendidikan
yang akan akar masalah ● Merumuskan sub ● Menetapkan barang dan jasa
● Merujuk kepada
daftar indikator
diperbaiki ● Memilih solusi kegiatan, yang akan dibelanjakan
prioritas ● Melakukan analisis yang akan koordinator (termasuk harga satuan)
● Memilah capaian untuk mencari akar dilakukan dari pelaksana, waktu ● Memasukkan kegiatan dan
yang sudah baik masalah alternatif solusi dan sumberdaya anggaran dalam ARKAS
dan yang belum
baik

Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Lbr Kerja

Memilah capaian Merumuskan akar Menentukan solusi Menentukan target Memasukkan dalam dokumen
Indikator masalah dan rencana RKAS
kegiatan
Dokumen

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah


Rencana Kerja Tahunan (RKAS)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 7


Lembar Kerja 1 (Identifikasi): Memilah capaian indikator dari Rapor Pendidikan

Versi Ideal:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang sudah baik (warna hijau) ke kolom “Hal yang Sudah
Baik” dan yang belum baik (warna kuning dan merah) ke kolom “Hal yang Belum Baik” berdasarkan dimensinya di
Lembar Kerja 1a.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus untuk
meningkatkan kualitas layanan. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" terdapat indikator prioritas, maka indikator
tersebut wajib menjadi sasaran utama penguatan.
4. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" tidak terdapat indikator prioritas, maka Anda bisa melakukan prioritisasi sesuai
kebutuhan satuan Anda.
5. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang belum baik dan
dimasukkan di Lembar Kerja 1b. Jika satuan pendidikan memiliki indikator yang sudah baik dan ingin lebih
ditingkatkan, maka indikator tersebut tetap dapat dipilih.

Versi Sederhana:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan
2. Tentukan Indikator yang akan diintervensi sesuai dengan pilihan satuan pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 8


Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah

No Menu Prioritas Dasmen Rasionalisasi

1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
2 A.2 Kemampuan Numerasi
beredar.

Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
3 A.3 Indeks Karakter
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.

Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
4
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.

Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
5 D. Iklim Kebinekaan
pendukung iklim pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 9


Lembar kerja 1a:
Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

1 Dimensi A (output)
Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Mutu dan relevansi hasil belajar Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
dan kurang (merah)
murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
bermutu

3 Dimensi C (input)
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Kompetensi dan kinerja GTK dan kurang (merah)

4 Dimensi D (proses) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)


Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) dan kurang (merah)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
partisipatif, transparan, dan dan kurang (merah)
akuntabel

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10


Lembar Kerja 1a:
Contoh indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik

No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

1 Dimensi A (output)
Kemampuan numerasi Siswa terutama data &
Mutu dan relevansi hasil belajar Kemampuan Numerasi terutama Aljabar (A.2)
ketidakpastian (A.2.4)
murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
bermutu

3 Dimensi C (input)
Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6)
Kompetensi dan kinerja GTK

4 Dimensi D (proses) Pengalaman pelatihan guru


Refleksi atas praktik mengajar (D.2.2)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
partisipatif, transparan, dan
akuntabel

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Lembar Kerja 1b (identifikasi): Memilih Indikator yang akan diintervensi

Tata cara memilih indikator yang akan diintervensi adalah sebagai berikut (sesuai urutan):
1. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai kurang dan sedang
2. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai baik tapi berada dibawah rata-rata satuan
pendidikan serupa, kab/kota/provinsi/nasional
3. Pilih Indikator yang memiliki nilai kurang dan sedang tapi tidak termasuk dalam isu
prioritas

No Daftar Indikator yang akan diintervensi

Masukkan indikator yang dipilih untuk diintervensi dalam satu tahun


perencanaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


Lembar Kerja 1b: Contoh Indikator yang dikuatkan

No Menu Prioritas SMK

1 A.1 Kemampuan Literasi

2 A.2 Kemampuan Numerasi

3 A.3 Indeks Karakter

4 D.1 Kualitas Pembelajaran

5 D.4 Iklim Keamanan Sekolah

6 D.13 Link and match dengan dunia kerja

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 13


Lembar Kerja 2 (Refleksi): Merumuskan Akar Masalah

Versi Ideal:

1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar
masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya, masalah
dari dimensi A, dapat ditemukan dari indikator di dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input)

Versi Sederhana:

1. Dari masalah yang sudah dipilih, langsung tentukan akar masalahnya

Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)

Pilih indikator yang berpotensi Pilih indikator yang berpotensi


Pilih masalah yang akan diatasi sebagai penyebab masalah di sebagai penyebab masalah di
dari daftar hal yang belum baik output dari hal yang belum baik proses dari hal yang belum baik

Output Proses Input

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Dari masalah yang sudah ditetapkan sebagai isu yang akan dikuatkan, dilakukan
analisis untuk menentukan akar masalah sebelumnya
Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W.
Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dari
suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah masalah terjadi
dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.
Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa.
Why? Why? Why? Why?

Problem Symptom Symptom Root Cause Corrective Actions

How? How? How? How?

Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah
seperti: Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses dan
dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input

Kualitas Capaian Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya


Pembelajaran Siswa Siswa Manusia dan Sekolah

Dimensi A Dimensi C

Mutu dan relevansi WHY Kompetensi dan


hasil belajar murid Dimensi D kinerja GTK
WHY WHY

Mutu dan relevansi WHY


pembelajaran
Dimensi B Dimensi E

Pemerataan Pengelolaan sekolah


pendidikan yang yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 17


Contoh Lembar Kerja 2: Identifikasi Akar Masalah

Setelah mengidentifikasi akar masalah lewat metode tertentu, kemungkinan akar masalah dimasukkan di
Lembar Kerja 2 di kolom “akar masalah” sesuai dengan hubungan sebab-akibatnya

Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)

Pilih indikator yang berpotensi Pilih indikator yang berpotensi


Pilih masalah yang akan diatasi sebagai penyebab masalah di sebagai penyebab masalah di
dari daftar hal yang belum baik output dari hal yang belum baik proses dari hal yang belum baik

Output Proses Input

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 18


Lembar Kerja 2: Contoh identifikasi akar masalah

Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)

● Kualitas pembelajaran masih ● Alokasi anggaran sekolah


● Kemampuan numerasi rendah untuk mendukung
rendah ● Pengelolaan kurikulum yang peningkatan numerasi masih
sesuai dengan kebutuhan kurang
dunia kerja masih kurang ● Kualitas guru dalam hal
numerasi masih perlu
ditingkatkan
● Pelatihan guru dalam
penyusunan kurikulum masih
kurang

Output Proses Input

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 19


Lembar Kerja 3 (Benahi): Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih

Versi Ideal:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, silakan mengisi kolom Alternatif Solusi untuk menyelesaikan
akar masalah yang teridentifikasi.
2. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada
pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.

Versi Sederhana:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang
teridentifikasi.

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Masukkan Tetapkan akar masalah hasil Buat daftar solusi untuk ● Tetapkan solusi yang
masalah dari analis dari lembar kerja 2 menyelesaikan akar efektif dan efisien
lembar kerja 2 masalah sebanyak mungkin ● Solusi boleh lebih dari
satu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 20


Lembar Kerja 3: Contoh daftar alternatif solusi dan solusi yang dipilih

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Kemampuan Kualitas guru dalam 1. Optimalisasi platform merdeka Mengundang guru tamu dari
numerasi siswa hal numerasi masih mengajar yang terkait numerasi dunia kerja secara periodik
belum memadai rendah 2. Menerapkan kurikulum merdeka mengajar materi data &
3. Mengundang guru tamu dari dunia ketidakpastian
kerja secara periodik mengajar
materi data & ketidakpastian Optimalisasi platform
4. Berbagai pengetahuan dalam merdeka mengajar yang
pembelajaran numerasi antar guru terkait numerasi
5. Penyusunan materi ajar yang
relevan Menerapkan kurikulum
merdeka

Pelatihan guru 1. Menerapkan kurikulum merdeka Berbagai praktik baik dalam


untuk penyusunan 2. Pelatihan guru melalui MGMP penyusunan kurikulum
kurikulum masih 3. Berbagai praktik baik dalam dengan sekolah lain
kurang penyusunan kurikulum dengan
sekolah lain Menerapkan kurikulum
merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 21
Lembar Kerja 4: Menyusun target dan rencana kegiatan
1. Hasil Solusi Terpilih di LK 3, dimasukkan ke dalam kolom kegiatan di LK 4.
2. Tentukan target capaian untuk satu tahun di kolom target.
3. Tentukan rincian kegiatan dan dimasukkan ke dalam kolom sub kegiatan, tentukan koordinator pelaksananya
serta waktu pelaksanaan.
4. Tentukan dukungan yang diperlukan untuk melaksanakan sub kegiatan di dalam kolom ‘sumber daya’.

Koordinator Waktu Waktu


Kegiatan Target Sub Kegiatan Sumber Daya
pelaksana Mulai Selesai

Tuliskan sub Tetapkan target 1. Tuliskan rincian Pelaksana masukkan Masukka Sumber anggaran, SDM
kegiatan yang kegiatan dan hasil kegiatan sesuai urutan aktivitas 1 waktu muali n waktu
sesuai dengan kegiatan yang pengerjaan kegiatan selesai
kegiatan
solusi yang akan dicapai.
dipilih di lembar Target harus
kerja 3 spesifik, dapat
2. . Tuliskan rincian Pelaksana
diukur, dapat
kegiatan sesuai urutan aktivitas 2
dicapai, relevan
pengerjaan
dan memiliki
batas waktu
3. . Tuliskan rincian Pelaksana
kegiatan sesuai urutan aktivitas 3
pengerjaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 22


Lembar Kerja 4: Contoh target dan rencana kegiatan
Kegiatan: Mengundang guru tamu dari dunia kerja secara periodik mengajar materi data & ketidakpastian
Koordinator Waktu Waktu
Kegiatan Target Sub Kegiatan Sumber Daya
pelaksana Mulai Selesai

team teaching 1. Terdapat 20 1. Menyusun rencana Guru 20 2 April BOS


guru materi data kali pertemuan pembelajaran dan Maret 2023
& ketidakpastian dalam satu jadwal mengajar 2023
tahun
2. Meningkatnya
2. Mengajar secara team Guru 23 Juni 26 Juni BOS
pengetahuan
teaching guru tamu
guru tentang
industri dan guru
materi data
adaptif/produktif materi
dan
data & ketidakpastian
ketidakpastian

3. Monitoring dan Kepala Juni Juli BOS


evaluasi pembelajaran Sekolah (periode
libur
sekolah)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 23


Rencana Kerja Tahunan (RKT): lembar kerja 1 sampai dengan lembar kerja 4
dimasukkan dalam format RKT
● Format RKT ini adalah bentuk yang lebih sederhana dari format RKT yang ada sebelumnya
● Sedang didiskusikan untuk membuat format RKT digital yang akan ditempatkan di platform ARKAS
LK 1 LK2 LK3

Isu yang akan


Hal yang belum baik Akar Masalah Solusi Kegiatan
dikuatkan

A.2 Kemampuan Kualitas guru dalam hal Mengundang guru tamu team teaching guru
Numerasi A.2 Kemampuan numerasi masih rendah dari dunia kerja secara materi data &
C.6. Kehadiran guru di Numerasi periodik mengajar ketidakpastian
kelas materi data &
ketidakpastian
LK 4

Koordinator Waktu Waktu


Target Aktivitas Sumber Daya
Pelaksana Mulai Selesai

1. Meningkatnya Mengajar secara team Guru 23 Juni 26 Juni BOS


pengetahuan guru teaching guru tamu industri
tentang materi data dan dan guru adaptif/produktif
ketidakpastian materi data & ketidakpastian

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 24


Lembar Kerja 5: Contoh memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke
dalam format RKAS
1. Satuan pendidikan memilih kegiatan didalam RKT yang akan dibiayai pada tahun perencanaan tersebut
2. Kegiatan yang terpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS:
a. Jika satuan pendidikan sudah menerapkan ARKAS, dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut
b. Jika satuan pendidikan menerapkan aplikasi RKAS diluar ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi yang tersedia dan
diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
c. Jika satuan pendidikan belum menggunakan aplikasi, sekolah dapat menggunakan format RKAS manual dan diharapkan
dapat bermigrasi ke ARKAS

Kode Uraian Satuan


Program Sub-Program Kegiatan Volume Satuan Jumlah
Rekening Kegiatan biaya

07.Pengemba 06.07. Berbagi 06.07.03. 1. 1. Fee 10 orang 1,500,000 15,000,000


ngan standar praktik baik Mengundang Narasumber narasumber
Guru dan implementasi guru tamu dari
Tenaga pedagogik dan dunia kerja
Pendidikan pengelolaan secara periodik
mengajar
materi data &
ketidakpastian

2. Konsumsi 2.1. snack 300 paket 10,000 3,000,000

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2.2. makan 300 pack 20,000 6,000,00025
CONTOH
Perumusan identifikasi, refleksi dan benahi
untuk enam indikator prioritas SMK

1. Contoh berikut dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai referensi


dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah dan menetapkan
kegiatan yang akan dilakukan
2. Satuan pendidikan dapat melakukan proses memilih masalah, merumuskan
akar masalah dan menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan
pilihan masing masing

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 26


Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen

Identifikasi Refleksi Benahi


No
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan)

1 A.1 Kemampuan literasi - ● Kompetensi membaca teks sastra 1.Pelatihan guru dalam membaca teks
rendah A.1.2) rendah dibanding kompetensi sastra di Platform Merdeka Mengajar
membaca teks informasi (A.1.1) (PMM)
● Kompetensi pada domain Aljabar 2.Pelatihan guru dalam aljabar di PMM
3.Menerapkan kurikulum yang sesuai
lebih rendah (A.2.2)
dengan kebutuhan siswa dan kondisi
● Karakter Kemandirian masih rendah
sekolah, misalnya Kurikulum Merdeka
(A.3.6) atau Kurikulum Darurat
● Kualitas pembelajaran kurang baik 4.Menerapkan pembelajaran berbasis
(D.1), dengan manajemen kelas project yang berfokus pada karakter
(D.1.1) dan aktivasi kognitif (D.1.3) yang capaiannya rendah, salah
sebagai dimensi dengan nilai paling satunya melalui penerapan Kurikulum
rendah Merdeka
● Kemampuan guru melakukan refleksi 5.Menyelenggarakan kegiatan refleksi
masih rendah (D.2) terutama pada pembelajaran agar guru mengetahui
komponen refleksi tentang tantangan yang dihadapi siswa
melalui komunitas belajar
pembelajaran (D.2.2)
6.Menjadikan refleksi sebuah kegiatan
rutin dalam komunitas belajar Guru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
sehingga Guru dapat mencontoh
27
metode refleksi tersebut dalam
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen

Identifikasi Refleksi Benahi


No
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan)

1 A.1 Kemampuan literasi - ● Kompetensi membaca teks sastra 1. Pelatihan guru tentang pengajaran
rendah A.1.2) rendah dibanding kompetensi literasi lintas mata pelajaran
A.2 Kemampuan numerasi - membaca teks informasi (A.1.1) 2. Menguatkan kompetensi literasi
rendah ● Kompetensi pada domain Aljabar fondasi melalui pembelajaran sesuai
tahap capaian peserta didik
A.3 Kemampuan karakter - lebih rendah (A.2.2)
(teaching at the right level)
rendah ● Karakter Kemandirian masih rendah
3. Melakukan pembahasan manajemen
(A.3.6) kelas di komunitas belajar guru
● Kualitas pembelajaran kurang baik melalui pembahasan materi
(D.1), dengan manajemen kelas manajemen kelas di Platform
(D.1.1) dan aktivasi kognitif (D.1.3) Merdeka Mengajar
sebagai dimensi dengan nilai paling 4. Pelatihan guru tentang asesmen
rendah diagnostik dalam PMM
● Kemampuan guru melakukan refleksi 5. Guru mendiskusikan perkembangan
masih rendah (D.2) terutama pada karakter murid di komunitas belajar
komponen refleksi tentang 6. Pelatihan guru topik Positif Disiplin di
PMM dan merefleksikan
pembelajaran (D.2.2)
implementasinya di Komunitas
Belajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 28
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen

Identifikasi Refleksi Benahi


No
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan)

2 D.4 Iklim Keamanan Sekolah ● Angka perundungan (D.4.3) masih 1. Pelatihan guru tentang konsepsi
masih rendah tinggi perundungan
○ Pemahaman guru tentang 2. Pengembangan program dan
bentuk-bentuk perundungan kebijakan sekolah untuk mencegah
dan mengatasi perundungan,
masih rendah
contohnya program ROOTS
○ Kebijakan sekolah tentang
3. Pelaksanaan projek yang berfokus
pencegahan dan penanganan pada isu perundungan melalui
perundungan belum ada penerapan projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila dengan tema
Bangunlah Jiwa dan Raganya
4. Guru dan Kepala Sekolah
mengadakan workshop untuk
mendefinisikan tindakan/perilaku
perundungan dari guru dan murid
kepada guru dan murid dan
mendiskusikan langkah pencegahan
serta mitigasinya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 29


Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen

Identifikasi Refleksi Benahi


No
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan)

3 D.8 Iklim Kebhinekaan masih ● Sikap inklusif siswa dan guru 1. Berbagi praktik baik terkait
rendah (D.8.2) di sekolah masih perlu inklusivitas dalam sekolah
ditingkatkan 2. Pertukaran siswa antar sekolah
dengan berbeda latar belakang
3. Pembelajaran berbasis project
yang berfokus pada kebinekaan,
salah satunya melalui penerapan
projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dengan tema Bhinneka
Tunggal Ika

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 30

Anda mungkin juga menyukai