MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
SATUAN PENDIDIKAN
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
02
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri
Alat
untukukur yang berorientasi
menemukan pada mutu dari
akar permasalahan dan tantangan
pemerataan hasil
yang belajar (output).
dihadapi
Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Lbr Kerja
Memilah capaian Merumuskan akar Menentukan solusi Menentukan target Memasukkan dalam dokumen
Indikator masalah dan rencana RKAS
kegiatan
Dokumen
Versi Ideal:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang sudah baik (warna hijau) ke kolom “Hal yang Sudah
Baik” dan yang belum baik (warna kuning dan merah) ke kolom “Hal yang Belum Baik” berdasarkan dimensinya di
Lembar Kerja 1a.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus untuk
meningkatkan kualitas layanan. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" terdapat indikator prioritas, maka indikator
tersebut wajib menjadi sasaran utama penguatan.
4. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" tidak terdapat indikator prioritas, maka Anda bisa melakukan prioritisasi sesuai
kebutuhan satuan Anda.
5. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang belum baik dan
dimasukkan di Lembar Kerja 1b. Jika satuan pendidikan memiliki indikator yang sudah baik dan ingin lebih
ditingkatkan, maka indikator tersebut tetap dapat dipilih.
Versi Sederhana:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan
2. Tentukan Indikator yang akan diintervensi sesuai dengan pilihan satuan pendidikan
1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
2 A.2 Kemampuan Numerasi
beredar.
Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
3 A.3 Indeks Karakter
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.
Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
4
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.
Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
5 D. Iklim Kebinekaan
pendukung iklim pembelajaran.
1 Dimensi A (output)
Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Mutu dan relevansi hasil belajar Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
dan kurang (merah)
murid
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
bermutu
3 Dimensi C (input)
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Kompetensi dan kinerja GTK dan kurang (merah)
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
partisipatif, transparan, dan dan kurang (merah)
akuntabel
1 Dimensi A (output)
Kemampuan numerasi Siswa terutama data &
Mutu dan relevansi hasil belajar Kemampuan Numerasi terutama Aljabar (A.2)
ketidakpastian (A.2.4)
murid
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
bermutu
3 Dimensi C (input)
Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6)
Kompetensi dan kinerja GTK
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
Tata cara memilih indikator yang akan diintervensi adalah sebagai berikut (sesuai urutan):
1. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai kurang dan sedang
2. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai baik tapi berada dibawah rata-rata satuan
pendidikan serupa, kab/kota/provinsi/nasional
3. Pilih Indikator yang memiliki nilai kurang dan sedang tapi tidak termasuk dalam isu
prioritas
Versi Ideal:
1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar
masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya, masalah
dari dimensi A, dapat ditemukan dari indikator di dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input)
Versi Sederhana:
Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah
seperti: Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses dan
dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input
Dimensi A Dimensi C
Setelah mengidentifikasi akar masalah lewat metode tertentu, kemungkinan akar masalah dimasukkan di
Lembar Kerja 2 di kolom “akar masalah” sesuai dengan hubungan sebab-akibatnya
Versi Ideal:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, silakan mengisi kolom Alternatif Solusi untuk menyelesaikan
akar masalah yang teridentifikasi.
2. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada
pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.
Versi Sederhana:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang
teridentifikasi.
1 Masukkan Tetapkan akar masalah hasil Buat daftar solusi untuk ● Tetapkan solusi yang
masalah dari analis dari lembar kerja 2 menyelesaikan akar efektif dan efisien
lembar kerja 2 masalah sebanyak mungkin ● Solusi boleh lebih dari
satu
1 Kemampuan Kualitas guru dalam 1. Optimalisasi platform merdeka Mengundang guru tamu dari
numerasi siswa hal numerasi masih mengajar yang terkait numerasi dunia kerja secara periodik
belum memadai rendah 2. Menerapkan kurikulum merdeka mengajar materi data &
3. Mengundang guru tamu dari dunia ketidakpastian
kerja secara periodik mengajar
materi data & ketidakpastian Optimalisasi platform
4. Berbagai pengetahuan dalam merdeka mengajar yang
pembelajaran numerasi antar guru terkait numerasi
5. Penyusunan materi ajar yang
relevan Menerapkan kurikulum
merdeka
Tuliskan sub Tetapkan target 1. Tuliskan rincian Pelaksana masukkan Masukka Sumber anggaran, SDM
kegiatan yang kegiatan dan hasil kegiatan sesuai urutan aktivitas 1 waktu muali n waktu
sesuai dengan kegiatan yang pengerjaan kegiatan selesai
kegiatan
solusi yang akan dicapai.
dipilih di lembar Target harus
kerja 3 spesifik, dapat
2. . Tuliskan rincian Pelaksana
diukur, dapat
kegiatan sesuai urutan aktivitas 2
dicapai, relevan
pengerjaan
dan memiliki
batas waktu
3. . Tuliskan rincian Pelaksana
kegiatan sesuai urutan aktivitas 3
pengerjaan
A.2 Kemampuan Kualitas guru dalam hal Mengundang guru tamu team teaching guru
Numerasi A.2 Kemampuan numerasi masih rendah dari dunia kerja secara materi data &
C.6. Kehadiran guru di Numerasi periodik mengajar ketidakpastian
kelas materi data &
ketidakpastian
LK 4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2.2. makan 300 pack 20,000 6,000,00025
CONTOH
Perumusan identifikasi, refleksi dan benahi
untuk enam indikator prioritas SMK
1 A.1 Kemampuan literasi - ● Kompetensi membaca teks sastra 1.Pelatihan guru dalam membaca teks
rendah A.1.2) rendah dibanding kompetensi sastra di Platform Merdeka Mengajar
membaca teks informasi (A.1.1) (PMM)
● Kompetensi pada domain Aljabar 2.Pelatihan guru dalam aljabar di PMM
3.Menerapkan kurikulum yang sesuai
lebih rendah (A.2.2)
dengan kebutuhan siswa dan kondisi
● Karakter Kemandirian masih rendah
sekolah, misalnya Kurikulum Merdeka
(A.3.6) atau Kurikulum Darurat
● Kualitas pembelajaran kurang baik 4.Menerapkan pembelajaran berbasis
(D.1), dengan manajemen kelas project yang berfokus pada karakter
(D.1.1) dan aktivasi kognitif (D.1.3) yang capaiannya rendah, salah
sebagai dimensi dengan nilai paling satunya melalui penerapan Kurikulum
rendah Merdeka
● Kemampuan guru melakukan refleksi 5.Menyelenggarakan kegiatan refleksi
masih rendah (D.2) terutama pada pembelajaran agar guru mengetahui
komponen refleksi tentang tantangan yang dihadapi siswa
melalui komunitas belajar
pembelajaran (D.2.2)
6.Menjadikan refleksi sebuah kegiatan
rutin dalam komunitas belajar Guru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
sehingga Guru dapat mencontoh
27
metode refleksi tersebut dalam
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen
1 A.1 Kemampuan literasi - ● Kompetensi membaca teks sastra 1. Pelatihan guru tentang pengajaran
rendah A.1.2) rendah dibanding kompetensi literasi lintas mata pelajaran
A.2 Kemampuan numerasi - membaca teks informasi (A.1.1) 2. Menguatkan kompetensi literasi
rendah ● Kompetensi pada domain Aljabar fondasi melalui pembelajaran sesuai
tahap capaian peserta didik
A.3 Kemampuan karakter - lebih rendah (A.2.2)
(teaching at the right level)
rendah ● Karakter Kemandirian masih rendah
3. Melakukan pembahasan manajemen
(A.3.6) kelas di komunitas belajar guru
● Kualitas pembelajaran kurang baik melalui pembahasan materi
(D.1), dengan manajemen kelas manajemen kelas di Platform
(D.1.1) dan aktivasi kognitif (D.1.3) Merdeka Mengajar
sebagai dimensi dengan nilai paling 4. Pelatihan guru tentang asesmen
rendah diagnostik dalam PMM
● Kemampuan guru melakukan refleksi 5. Guru mendiskusikan perkembangan
masih rendah (D.2) terutama pada karakter murid di komunitas belajar
komponen refleksi tentang 6. Pelatihan guru topik Positif Disiplin di
PMM dan merefleksikan
pembelajaran (D.2.2)
implementasinya di Komunitas
Belajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 28
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen
2 D.4 Iklim Keamanan Sekolah ● Angka perundungan (D.4.3) masih 1. Pelatihan guru tentang konsepsi
masih rendah tinggi perundungan
○ Pemahaman guru tentang 2. Pengembangan program dan
bentuk-bentuk perundungan kebijakan sekolah untuk mencegah
dan mengatasi perundungan,
masih rendah
contohnya program ROOTS
○ Kebijakan sekolah tentang
3. Pelaksanaan projek yang berfokus
pencegahan dan penanganan pada isu perundungan melalui
perundungan belum ada penerapan projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila dengan tema
Bangunlah Jiwa dan Raganya
4. Guru dan Kepala Sekolah
mengadakan workshop untuk
mendefinisikan tindakan/perilaku
perundungan dari guru dan murid
kepada guru dan murid dan
mendiskusikan langkah pencegahan
serta mitigasinya
3 D.8 Iklim Kebhinekaan masih ● Sikap inklusif siswa dan guru 1. Berbagi praktik baik terkait
rendah (D.8.2) di sekolah masih perlu inklusivitas dalam sekolah
ditingkatkan 2. Pertukaran siswa antar sekolah
dengan berbeda latar belakang
3. Pembelajaran berbasis project
yang berfokus pada kebinekaan,
salah satunya melalui penerapan
projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dengan tema Bhinneka
Tunggal Ika