Anda di halaman 1dari 60

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

MATERI PELATIHAN
MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
PERENCANAAN
Satuan BERBASIS DATA
Pendidikan
SATUAN PENDIDIKAN
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4

Merdeka Belajar Perencanaan


Profil dan Platform Monitoring dan
Tema dan Perencanaan Berbasis Data di
Rapor Pendidikan Evaluasi
Berbasis Data Satuan Pendidikan

● Memahami ● Memahami definisi, ● Mengidentifikasi ● Memahami bentuk


kebijakan Merdeka kerangka dan masalah dan akar monitoring dan
Belajar struktur Profil masalah evaluasi
● Memahami konsep Pendidikan berdasarkan Profil pelaksanaan
Perencanaan ● Memahami Pendidikan kegiatan
Berbasis Data indikator dalam ● Menetapkan solusi
Tujuan sebagai bagian dari Profil Pendidikan penyelesaian akar
Merdeka Belajar ● Mampu mengakses masalah
dan menggunakan ● Memasukkan
platform Rapor solusi dalam
Pendidikan dokumen
perencanaan dan
anggaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2


Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Mengidentifikasi masalah dan akar masalah berdasarkan Profil Pendidikan

02 Menetapkan solusi penyelesaian akar masalah

03 Memasukkan solusi dalam dokumen perencanaan dan anggaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 3


Perencanaan berbasis data membantu satuan pendidikan dan daerah untuk
melakukan perubahan bermakna dalam perumusan kegiatan dan anggaran bagi
peningkatan mutu pendidikan

01 Menggunakan data dari Rapor Pendidikan yang terintegrasi, komprehensif, dan


objektif

02 Melakukan refleksi
Alat ukur yang diri dan perbaikan
berorientasi pada mutuberkelanjutan dari hasil
dan pemerataan tahunbelajar
ke tahun
(output).

03 Melibatkan pemangku kepentingan secara aktif dalam proses


perencanaan

04 Pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan

05 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang terus menerus

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


Tahapan pelaksanaan Perencanaan Berbasis Data disusun agar satuan pendidikan dapat
mengidentifikasi, merefleksikan, dan membenahi kondisi satuan pendidikan
menggunakan data yang tersedia di Rapor Pendidikan

01 Satuan pendidikan membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi kondisi


dan tantangan yang dihadapi

02
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri
Alat
untukukur yang berorientasi
menemukan pada mutu dari
akar permasalahan dan tantangan
pemerataan hasil
yang belajar (output).
dihadapi

Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah menentukan program


03 dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target capaian,
dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.

04 Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melaksanakan program


dan kegiatan yang sudah direncanakan

Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat


05 keterlaksanaan kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan
di tahun berikutnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

PERENCANAAN BERBASIS DATA


PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Perencanaan
(SD, Berbasis
SMP, SMA, SMK, SLB) Data
Pendidikan Dasar dan Menengah
(SD, SMP, SMA, SMK, SLB)
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen

Identifikasi Refleksi Benahi RKAS

Tahapan:
Tahapan: Tahapan: Tahapan: ● Menetapkan daftar kegiatan
● Mengunduh data dari ● Dari masalah yang ● Membuat program yang akan dimasukkan
platform Rapor akan diintervensi, dan kegiatan sebagai
Tahapan

dalam RKAS
Pendidikan dilakukan analisis solusi untuk setiap ● Menetapkan barang dan
● Merujuk kepada daftar untuk mencari akar masalah yang jasa yang akan dibelanjakan
indikator prioritas akar masalah ditetapkan (termasuk harga satuan)
● Menetapkan indikator ● Memasukkan kegiatan dan
rapor sebagai masalah anggaran dalam ARKAS
yang akan diintervensi.
Kegiatan

Memilih dan menetapkan Merumuskan akar Menentukan program Memasukkan dalam dokumen
Masalah masalah dan kegiatan RKAS
Dokumen

Rencana Kegiatan dan Anggaran


Rencana Kerja Tahunan Sekolah
(RKAS)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


7
Identifikasi: Memilih dan Menetapkan Masalah

1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.


2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang masih bermasalah.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus
untuk meningkatkan kualitas layanan sebagai indikator yang perlu diprioritaskan. .
4. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang
bermasalah.

No Indikator Rapor yang Menu Prioritas Indikator yang akan


bermasalah diintervensi

1 Tuliskan hasil pemetaan Tuliskan seluruh daftar Pilih dan tetapkan indikator
indikator yang dianggap masih indikator prioritas yang yang akan diintervensi dari
perlu ditingkatkan dari capaian ditetapkan oleh daftar indikator yang perlu
rapor pendidikan Kemdikbudristek ditingkatkan dan dengan
mempertimbangkan
indikator prioritas

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


8
Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah

No Menu Prioritas Dasmen Rasionalisasi

1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
2 A.2 Kemampuan Numerasi
beredar.

Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
3 A.3 Indeks Karakter
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.

Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
4
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.

Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
5 D. Iklim Kebinekaan
pendukung iklim pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


9
Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah

No Menu Prioritas Dasmen Rasionalisasi

1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
2 A.2 Kemampuan Numerasi
beredar.

Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
3 A.3 Indeks Karakter
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.

Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
4
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.

Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
5 D. Iklim Kebinekaan
pendukung iklim pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


10
Refleksi: Merumuskan Akar Masalah

1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar
masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya: masalah
dari Indikator A.1 dapat ditemukan dari indikator A.1.1 dan dari dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input)

Permasalahan Akar Masalah

● Pilih indikator level 2 yang berkontribusi


Pilih indikator yang sudah ditetapkan di tahap pada masalah di indikator level 1
identifikasi sebagai masalah yang akan ● Pilih indikator yang berpotensi sebagai
diintervensi penyebab masalah dari dimensi yang lain

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


11
Benahi: Menentukan program dan kegiatan

1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar
masalah yang teridentifikasi.
2. Penentuan program dan kegiatan dapat merujuk pada contoh program dan kegiatan yang dirumuskan oleh
Kemdikbudristek (ada di paparan ini)

No Akar Masalah Program dan Kegiatan

1 Pilih akar masalah dari tahap refleksi Tentukan program dan kegiatan untuk
menyelesaikan akar masalah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


12
Rencana Kerja Tahunan (RKT):
Tahapan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi dalam satu dokumen
● Format RKT ini adalah bentuk yang lebih sederhana dari format RKT yang ada sebelumnya
● Sedang didiskusikan untuk membuat format RKT digital yang akan ditempatkan di platform ARKAS

Identifikasi Refleksi Benahi

No Masalah Akar Masalah Program dan Kegiatan

*Peserta Pelatihan memasukkan hasil tahapan identifikasi, refleksi, dan benahi dalam
format RKT di atas sebagai dokumen perencanaan satuan pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


13
RKAS: memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke dalam format RKAS
1. Satuan pendidikan memilih program dan kegiatan di dalam RKT yang akan dibiayai pada tahun perencanaan tersebut
2. Program dan kegiatan tersebut dicarikan bentuk kegiatannya dalam ARKAS. Jika tidak ditemukan, dapat diusulkan agar
dimasukkan dalam ARKAS.
3. Kegiatan yang terpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS:
a. Jika satuan pendidikan sudah menerapkan ARKAS, dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut
b. Jika satuan pendidikan menerapkan aplikasi RKAS diluar ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi yang tersedia
dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
c. Jika satuan pendidikan belum menggunakan aplikasi, sekolah dapat menggunakan format RKAS manual dan
diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS

Kode Uraian Satuan


Program Sub-Program Kegiatan Volume Satuan Jumlah
Rekening Kegiatan biaya

Masukkan Masukkan sub Masukkan Masukkan Item biaya jumlah Satuan rupiah Total
program program kegiatan yang kode reking biaya
(SNP) berasal dari dalam RKAS
lembar kerja 3

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


14
CONTOH
Perumusan identifikasi, refleksi dan benahi
untuk lima indikator prioritas

1. Perumusan berikut dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai


referensi utama dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah dan
menetapkan kegiatan yang akan dilakukan
2. Satuan pendidikan dapat melakukan proses memilih masalah, merumuskan
akar masalah dari hasil analisis rapor pendidikan dan menetapkan
kegiatan sesuai dengan pilihan dan kemampuan masing masing satuan
pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


15
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah)

A.1 Kemampuan literasi rendah Indikator Level 2 dari literasi, numerasi, dan karakter:
A.2 Kemampuan numerasi rendah ● Kemampuan literasi rendah terutama di kompetensi membaca teks informasi
A.3 Indeks karakter rendah (A.1.1) dan teks sastra (A.1.2) masih rendah
● Kemampuan numerasi terutama dalam hal aljabar (A.2.2), geometeri (A.2.3),
serta data dan ketidakpastian (A.2.4) masih rendah
● Indeks karakter terutama di kebinekaan global (A.3.5) dan kemandirian
(A.3.6) masih rendah
Proses Pembelajaran (Dimensi D):
● Kualitas pembelajaran kurang baik (D.1), dengan manajemen kelas (D.1.1) dan
aktivasi kognitif (D.1.3) sebagai indikator dengan nilai paling rendah
● Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah (D.2) terutama refleksi
tentang pembelajaran (D.2.2)
● Kepemimpinan instruksional (D.3) masih rendah, terutama dalam hal
pengelolaan kurikulum (D.3.2)

D.4 Iklim Keamanan Sekolah masih Iklim keamanan sesuai urutan skor tertinggi adalah kekerasan seksual (D.4.5) ,
rendah hukuman fisik (D.4.4), perundungan (D.4.3), dan narkoba (D.4.3)

D.8 Iklim Kebhinekaan masih rendah Iklim kebinekaan yang skornya rendah adalah dukungan atas kesetaraan agama dan
budaya (D.8.3); toleransi agama dan budaya (D.8.1); dan sikap inklusif siswa dan
guru (D.8.2)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.1 Kemampuan literasi Kemampuan literasi rendah ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah terutama dalam hal kompetensi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi membaca teks informasi terkait materi literasi (Benahi 1)
rendah (A.1.1) dan teks sastra (A.1.2) ● Penguatan pembelajaran literasi dengan
A.3 Indeks karakter rendah menggunakan modul literasi berbasis tema dan
sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
● Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam
buku dari berbagai sumber dan genre secara rutin
oleh guru dan siswa (Benahi 3)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar
untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait literasi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah
untuk mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran literasi dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional
satuan pendidikan yang terkait peningkatan literasi
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(contohnya, dengan penerapan kurikulum merdeka
atau kurikulum darurat) (Benahi 6)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.1 Kemampuan literasi Kemampuan numerasi terutama ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah dalam hal aljabar (A.2.2), peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi geometeri (A.2.3), serta data terkait materi numerasi (Benahi 1)
rendah dan ketidakpastian (A.2.4) ● Penguatan pembelajaran numerasi dengan
A.3 Indeks karakter rendah masih rendah menggunakan modul numerasi berbasis tema
dan sumber lainnya di luar platform merdeka
mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait numerasi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran numerasi dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan numerasi sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi
6)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.1 Kemampuan literasi Indeks karakter terutama di ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah kebinekaan global (A.3.5) dan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi kemandirian (A.3.6) masih terkait materi karakter (Benahi 1)
rendah rendah ● Penguatan pembelajaran karakter dengan
A.3 Indeks karakter rendah menggunakan sumber lain di luar platform
merdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait
penguatan profil pelajar pancasila (Benahi 6)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.1 Kemampuan literasi Kualitas pembelajaran kurang ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah baik (D.1), dengan manajemen peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi kelas (D.1.1) dan aktivasi terkait materi kualitas pembelajaran. (Benahi 1)
rendah kognitif (D.1.3) sebagai ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
A.3 Indeks karakter rendah indikator dengan nilai paling belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
rendah kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.1 Kemampuan literasi Kemampuan guru melakukan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah refleksi masih rendah (D.2) peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi terutama refleksi tentang terkait materi refleksi pembelajaran. (Benahi 1)
rendah pembelajaran (D.2.2) ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
A.3 Indeks karakter rendah belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kemampuan melakukan
refleksi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)

Kepemimpinan instruksional ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk


(D.3) masih rendah, terutama peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
dalam hal pengelolaan terkait materi kepemimpinan Instruksional.
kurikulum (D.3.2) (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kepemimpinan instruksional
(Benahi 4)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

D.4 Iklim Keamanan Sekolah Iklim keamanan sesuai urutan skor ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
masih rendah tertinggi adalah kekerasan seksual belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
(D.4.5) , hukuman fisik (D.4.4), kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
perundungan (D.4.3), dan narkoba dan diskusi terkait iklim keamanan (Benahi 4)
(D.4.3)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait isu perundungan,
kekerasan seksual, intoleransi, dan pencegahan
penggunaan narkoba (Benahi 7)
● Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk
pencegahan perundungan dan kekerasan
berbasis sekolah (Benahi 8)
● Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah
terkait perundungan, kekerasan seksual,
intoleransi dan pencegahan penggunaan
narkoba (Benahi 9)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

D.8 Iklim Kebhinekaan masih Iklim kebinekaan yang skornya ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
rendah rendah adalah dukungan atas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kesetaraan agama dan budaya kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
(D.8.3); toleransi agama dan dan diskusi terkait iklim kebinekaan (Benahi 4)
budaya (D.8.1); dan sikap inklusif
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum
siswa dan guru (D.8.2)
operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama
terkait penguatan profil pelajar pancasila dalam
hal kebinekaan (Benahi 6)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait isu intoleransi,
keberagaman, kebinekaan, dan inklusivitas
(Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi pencegahan intoleransi,
penguatan keberagaman, kebinekaan global,
akhlak mulia, dan inklusivitas (Benahi 10)
Deskripsi Kegiatan
Rekomendasi Kegiatan dalam Benahi dideskripsikan dalam paparan berikut
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi literasi

# Benahi Deskripsi

1 Guru mempelajari dan mendiskusikan video inspirasi seri https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=21


Proyek Peningkatan Literasi di Platform Merdeka Anda dapat mempelajari contoh-contoh bagaimana
Mengajar membangun pemahaman literasi dan numerasi dasar di
berbagai daerah

2 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Platform https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8


Merdeka Mengajar dan membahasnya di komunitas ● Pemahaman dan Identifikasi kebutuhan dan
belajar di topik Penyesuaian Pembelajaran dengan karakteristik murid
Kebutuhan dan Karakteristik Murid modul Strategi Literasi
● Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari
terlebih dahulu topik Perencanaan Pembelajaran
sebagai konsep dasarnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 25


Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi numerasi

# Benahi Deskripsi

1 Guru mempelajari buku matematika https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-ajar/books/XrAm6oYZMy?index=1


terjemahan dari Jepang yang sudah tersedia
di PMM Ini contoh buku murid yang tersedia dan masih banyak lagi buku pendukung
numerasi yang dapat anda temukan di platform Merdeka Mengajar

2 Guru membaca modul numerasi di laman https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-modul-belajar-literas


bersama hadapi korona i-numerisasi/

3 Guru mempelajari asesmen awal https://guru.kemdikbud.go.id/assessment/packets


pembelajaran dan akm kelas pada domain
aljabar, geometri dan data-ketidakpastian Asesmen numerasi untuk murid dapat ditemukan melalui link di atas atau
kemudian merefleksikan diri kemampuannya pada aplikasi Merdeka Mengajar
dan bagaimana akan mengajarkannya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 26


Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi karakter

# Benahi Deskripsi

1 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Pelatihan mandiri modul projek


Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/16
komunitas belajar di topik Projek Penguatan Profil Contoh Perangkat ajar Modul Projek
Pelajar pancasila dan mencari contoh Perangkat https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-ajar/toolkits?subject=Modul+proj
Ajar Modul Projek tema Kebhinekaan dan ek+-+Bhinneka+Tunggal+Ika&phase=E
Kemandirian di Platform Merdeka Mengajar
Anda dapat mencari lebih banyak contoh di Platform Merdeka Mengajar

2 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Pelatihan mandiri Profil Pelajar Pancasila
Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/18
komunitas belajar di topik Profil Pelajar Pancasila,
terutama modul Kebinekaan Global Tentang ke-6 dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila dan
implementasinya dalam pembelajaran khususnya kebinekaan global

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 27


Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi kualitas pembelajaran

# Benahi Deskripsi

1 Guru mempelajari dan https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=50


mendiskusikan video inspirasi Kompetensi Abad 21 tidak hanya ditujukan kepada murid, tetapi guru juga perlu memilikinya untuk menghadirkan pembelajaran yang
seri Guru Abad 21 di Platform relevan sesuai kebutuhan murid. Maka, Guru yang menjadi pembelajar sepanjang hayat dapat menuntun muridnya pula menjadi
Merdeka Mengajar pembelajaran sepanjang hayat.

Daftar Video:
● 01 Serial Guru Abad 21 - Mesin Scan Diri
● 02 Serial Guru Abad 21 - Gunung Es
● 03 Serial Guru Abad 21 - Pendengar Sejati
● 04 Serial Guru Abad 21 - Detektif Ekspresi
● 05 Serial Guru Abad 21 - Asal Usul Zebra
● 06 Serial Guru Abad 21 - Topi Berpikir
● 07 Serial Guru Abad 21 - Pabrik Solusi
● 08 Serial Guru Abad 21 - Blended Learning
● 09 Serial Guru Abad 21 - TANDUR
● 10 Serial Guru Abad 21 - Training Guru Abad 21

2 Guru mempelajari Pelatihan https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8


Mandiri dalam Platform Merdeka ● Pemahaman dan Identifikasi kebutuhan dan karakteristik murid
Mengajar dan membahasnya di ● Penerapan strategi menyesuaikan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran pada setiap jenjang
komunitas belajar di topik
● Penerapan strategi penguatan literasi di dalam kelas pada setiap jenjang
Penyesuaian Pembelajaran
dengan Kebutuhan dan ● *Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih dahulu topik Perencanaan Pembelajaran
Karakteristik Murid sebagai konsep dasarnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 28
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi refleksi pembelajaran

# Benahi Deskripsi

1 Guru mempelajari topik Perencanaan https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/12


Pembelajaran pada PMM dan mendiskusikan ● Merencanakan pembelajaran terstruktur dan kompeten
modul Refleksi Pembelajaran dalam Komunitas ● Menjadikan pembelajaran menjadi agenda menyenangkan
Belajar Guru di Sekolah
● Belajar tidak hanya harus di kelas dan bangku formal
● *Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih
dahulu topik Kurikulum sebagai konsep dasarnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 29


Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi kepemimpinan instruksional

# Benahi Deskripsi

1 Kepala Sekolah https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=46


mempelajari video Satuan Pendidikan memerlukan pengelolaan yang tepat dan sesuai, sehingga
inspirasi seri Memahami dampaknya dapat dirasakan oleh murid-muridnya. Pengelolaan yang berorientasi pada
Diri: Mengelola Satuan murid akan dapat mendorong perbaikan proses pembelajaran secara terus-menerus
Pendidikan di Platform kepada murid
Merdeka Mengajar ● Kepemimpinan Pembelajaran di Sekolah
● Jawa Timur - Kepemimpinan Inovatif Kepala SDN Sumbergondo 2 Batu
● Program Sekolah Penggerak Kepala Sekolah Penggerak
● [Kepemimpinan] Batu, Jawa Timur: Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan
mutu pembelajaran
● [Kepemimpinan] Sumba Barat, NTT: Testimoni Program Rintisan Kepemimpinan
dan Pembelajaran
● [Kepemimpinan] Sumenep, Jawa Timur: Kepemimpinan inovatif Kepala SDN
Pamolokan 3
● PAUD KEPEMIMPINAN SUMBER DAYA PAUD

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 30


Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan menggunakan modul literasi
dan Numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar

Deskripsi Kegiatan
Menguatkan fondasi literasi, termasuk minat baca dan
kemampuan merespon bahan bacaan yang melibatkan
proses berpikir tingkat tinggi membutuhkan peran serta
orangtua.
Terutama dalam kondisi di mana pembelajaran banyak
dilakukan di rumah (mis. pada masa pandemi
COVID-19), peran orangtua menjadi lebih signifikan
dalam mendukung perkembangan kompetensi literasi
anak.
Sebagian orangtua belum cukup kompeten untuk
membimbing anak sehingga membutuhkan panduan.
Satuan pendidikan dapat menggunakan modul yang
telah disediakan oleh Kemendikbudristek untuk Klik di sini untuk mengakses
berkolaborasi bersama orangtua dalam Modul Belajar Literasi dan
mengembangkan literasi anak. Numerasi jenjang SD dan di sini
untuk modul Literasi SMP atau
scan QR code berikut:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 31
Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan menggunakan modul literasi
dan Numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar

Deskripsi kegiatan
Literasi adalah kompetensi yang dikembangkan
dalam seluruh mata pelajaran, tidak terbatas
pada pelajaran Bahasa Indonesia dan/atau
Bahasa Inggris saja. Oleh karena itu kemampuan
mengajarkan literasi perlu dimiliki seluruh guru di
satuan pendidikan.
Satuan pendidikan dapat secara mandiri
meningkatkan kapasitasnya untuk mengajar
literasi dan numerasi secara lebih efektif,
diantaranya menggunakan modul yang
dikembangkan INOVASI dan Kemendikbud.
Modul ini tidak terbatas untuk guru tetapi juga
untuk pimpinan satuan pendidikan agar lebih
efektif dalam mendukung peningkatkan literasi
Klik di sini untuk mengakses Modul
dan numerasi peserta didik mereka. Pembelajaran Literasi dan Numerasi
untuk guru dan pimpinan sekolah
Jenjang SD atau scan QRcode berikut:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 32
Benahi 3: Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai sumber dan genre
secara rutin oleh guru dan siswa

Contoh bentuk kegiatan:


● Kegiatan membaca nyaring yang dilakukan oleh guru atau
Deskripsi kegiatan
salah satu siswa menggunakan buku bacaan dari Literacy
Membaca untuk kesenangan adalah salah satu
Cloud atau buku lainnya saat istirahat pelajaran
faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi.
● Apabila memungkinkan, menyediakan buku-buku bacaan di
Terutama untuk anak-anak, frekuensi membaca
kelas untuk dibaca oleh siswa yang telah menyelesaikan
buku membantu memperkaya kosakata serta
tugas atau waktu senggang lainnya
menguatkan logika berbahasa. Oleh karena itu,
anak-anak perlu sebanyak-banyaknya
berinteraksi dengan buku termasuk di waktu
senggang mereka.
Bagi satuan pendidikan SD yang memberikan
akses teknologi kepada peserta didik, berbagai
buku bacaan anak yang telah terkurasi dapat
diakses melalui https://literacycloud.org/ . Untuk
buku dalam bahasa Indonesia, dapat langsung
klik tautan ini.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 33


Benahi 4: Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi

Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga


kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki
semangat dan kepedulian yang sama terhadap
transformasi pembelajaran melalui interaksi secara
rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif.

Tujuan:
1. Mengedukasi anggota komunitas dengan
mengumpulkan dan berbagi informasi terkait
pertanyaan dan masalah terkait praktik
2. Memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara
anggota komunitas untuk mulai belajar secara
berkelanjutan
3. Mendorong anggota meningkatkan kompetensi
diri anggota melalui saling berbagi dan diskusi Materi terkait komunitas belajar dapat diunduh di:
4. Mengintegrasikan pembelajaran yang
didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan
sehari hari

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 34


Benahi 5: Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah

Guru melakukan refleksi pembelajaran untuk mengidentifikasi tantangan agar


mendapatkan masukan bagi perbaikan pembelajaran selanjutnya. Kompetensi
utama yang diharapkan dalam proses refleksi pembelajaran adalah guru
menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri

Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan agar guru dapat:


1. Melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan pendidikan
2. Menetapkan tujuan dan rencana pengembangan diri
3. Menemukan aspek kekuatan dan kelemahan sebagai guru
4. Menentukan cara dan beradaptasi dalam melakukan pengembangan diri

Tautan matari untuk refleksi pembelajaran adalah:


https://docs.google.com/spreadsheets/d/1ygj6qxK-PUGtlkTiO6m9h8bV016CS0XSz
yftedAnP-c/edit#gid=1574633887

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 35


Benahi 6: Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait penguatan profil pelajar pancasila dalam
hal kebinekaan

Deskripsi kegiatan Langkah kegiatan


Dalam Kurikulum Merdeka, projek 1. Pelajari projek penguatan profil pelajar Pancasila melalui Panduan
penguatan profil pelajar Pancasila yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek (klik untuk akses panduan)
dirancang untuk mengembangkan 2. Unduh contoh modul projek dengan tema Bhineka Tunggal Ika dan
karakter. Bangunlah Jiwa dan Raganya, pelajari contoh-contoh modul projek
Ada 7 tema projek yang dapat dipilih, dua tersebut
diantaranya adalah Bhineka Tunggal Ika 3. Guru menyepakati topik apa yang akan digunakan berdasarkan tema
yang ditujukan untuk mengembangkan projek, serta bagaimana modul projek akan dikembangkan
sikap dan perilaku toleran serta Bangunlah berdasarkan contoh yang telah dipelajari
Jiwa dan Raganya untuk mengembangkan 4. Tim guru merancang kegiatan projek dengan membuat modul projek
keterampilan mengelola emosi dan (mengembangkan dari awal atau memodifikasi contoh modul projek)
regulasi diri. 5. Memfasilitasi siswa dalam melaksanakan projek serta memberikan
Projek penguatan profil pelajar Pancasila umpan balik secara berkala
dapat diterapkan juga untuk sekolah yang 6. Guru dapat melibatkan masyarakat (misalnya pakar, akademisi,
menggunakan Kurikulum 2013, dengan komunitas) dalam pengembangan dan pelaksanaan projek
konsekuensi penambahan jam pelajaran. 7. Melakukan penilaian hasil belajar projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan melaporkannya secara terpisah dari penilaian
intrakurikuler

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 36


Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim
Keamanan

Tujuan:
Siswa memahami apa itu kesetaraan gender, mengenali bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender, dan
mengetahui apa yang harus dilakukan jika menemukan kekerasan seksual di sekitar.

Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan di sekolah.

Materi:
(Link materi dan penjelasan)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 37


Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim
Keamanan

Tujuan:
Siswa memahami apa itu perundungan, mengenali perundungan dan mengetahui bagaimana mencegah
perundungan di sekitar.

Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan di sekolah.

Materi:
(Link materi dan penjelasan)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 38


Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim
Keamanan

Tujuan:
Siswa memahami bahaya narkoba dan bagaimana mencegah agar tidak terjerumus dan sekolah
mengetahui cara pencegahan dan penanganan narkoba

Cara:

1. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
2. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas dan di sekolah. \
3. Sekolah mengadopsi program Sekolah Bersinar

Materi:
Lepas dari Narkoba
Generasi Maju, Bebas Narkoba
Hikayat Ibu Muda Kurir Narkoba
Panduan Sekolah Bersinar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 39
Benahi 8: Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan perundungan dan kekerasan
berbasis sekolah

Tujuan:
Sekolah melibatkan guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai agen perubahan

Cara:
1. Kepala sekolah dan guru mempelajari panduan program Roots melalui LMS
2. Kepala sekolah dan guru memetakan prinsip apa yang mungkin untuk diadopsi sekolah
3. Kepala sekolah dan guru mengadaptasi dan menjalankan program/prinsip program Roots

Materi:
(Link materi dan penjelasan)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 40


Benahi 9: Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait perundungan, kekerasan seksual,
intoleransi dan pencegahan penggunaan narkoba

Perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan narkoba masih menjadi masalah yang dihadapi oleh sebagian
sekolah. Beragam intervensi dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan hal tersebut. Salah satunya adalah dengan
membuat peraturan atau tata tertib yang mengatur hal hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk menjaga
agar tidak terjadi perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan penggunaan narkoba di sekolah

Beberapa tahapan yang dapat dilakukan sekolah:

1. Membentuk satuan tugas yang terdiri dari beberapa unsur (siswa, guru dan orang tua) yang diberikan surat tugas oleh
Kepala Sekolah
2. Menyediakan kanal khusus aduan sesuai kemampuan sekolah seperti nomor SMS khusus, Whatsapp Khusus, Kotak
Saran/Aduan khusus, dan/atau kanal aduan kemdikbud.lapor.go.id
3. Bekerjasama dengan pakar pendidikan, perangkat pemerintah daerah setempat, tokoh masyarakat/agama untuk
memastikan tindakan penanganan sesuai prinsip kepentingan terbaik untuk peserta didik dan melindungi hak anak/hak
asasi manusia
4. Membuat sosialisasi/poster/mading yang berisi larangan Perundungan, Kekerasan Seksual, Intoleransi, dan
Penggunaan Narkoba dan kanal pelaporan

Peraturan yang sudah disepakati perlu diujicoba dan ditegakkan bersama sama warga sekolah dan dilakukan evaluasi
secara periodik sebagai masukan untuk revisi jika diperlukan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 41


Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi pencegahan
intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global, akhlak mulia, dan inklusivitas

Tujuan: Tujuan:
Guru memahami apa itu Kebinekaan Global, contoh Guru mendapatkan pemahaman mengapa toleransi penting
sehari-hari dan relevansinya bagi siswa dalam bagaimana kebinekaan konteks global, nasional,
personal dan kemudian dapat menyebarkannya dalam konteks
Cara: sekolah dan kelas
1. Guru menonton daftar video dengan Kebinekaan
Cara:
Global terlampir
1. Guru melakukan diskusi berdasarkan pertanyaan
2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan pemantik
untuk dapat menjadi pemantik diskusi bersama 2. Guru melakukan aktivitas permainan, simulasi, cerita
siswa 3. Guru merefleksikan makna dari aktivitas dan
3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut merefleksikan dalam pengalaman pribadi
dapat masuk ke materi ajar, bahan diskusi 4. Guru mensarikan pembelajaran baru dan memperkuat
sebelum kelas, atau menjadi materi pengayaan di dengan teori, data, dan fakta
kegiatan ekstra-kulikuler (misal dikaitkan dengan 5. Guru mengaplikasikan dalam konteks kelas dan
peringatan hari besar tertentu) sekolah

Materi: Materi:
(note: saat ini belum berdasarkan on demand, tapi masih
(Kebinekaan Global: Link materi dan penjelasan)
diinsert melalui PGP, PSP dan PPPPTK)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 42


Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi pencegahan
intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global, akhlak mulia, dan inklusivitas

Tujuan:
Siswa memahami pentingnya toleransi dan keberagaman, Tujuan:
saling mengenal dengan kelompok yang berbeda dan Guru memahami pentingnya toleransi dan keberagaman,
bagaimana mempraktikkannya dalam lingkup kelas dan saling mengenal dengan kelompok yang berbeda dan
sekolah memilih materi-materi yang dapat menjadi bahan diskusi
dengan siswa.
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan Cara:
topik pembelajaran atau momen peringatan hari besar. 1. Guru menonton daftar video terlampir
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum 2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk
kelas atau nonton bersama di dalam kelas) dapat menjadi pemantik diskusi bersama siswa
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa: 3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut
a. Apa yang menarik dari video tersebut dapat masuk ke materi ajar, bahan diskusi sebelum
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video kelas, atau menjadi materi pengayaan di kegiatan
tersebut ekstrakulikuler (misal dikaitkan dengan peringatan
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan hari besar tertentu)
siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 43
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi pencegahan
intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global, akhlak mulia, dan inklusivitas.

Tujuan:
Siswa memahami keberagaman fisik yang ada di sekitar dan bagaimana menciptakan ruang aman bagi
perbedaan tersebut.

Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas dan di sekolah.

Materi:
(Materi)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 44


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

PERENCANAAN BERBASIS DATA


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD)
Prinsip Perbedaan antara perencanaan di PAUD dan di Dasmen

● Tahapan perencanaan di satuan PAUD secara umum sama dengan Dasmen.


● Perbedaannya adalah PAUD belum memiliki profil pendidikan yang dapat diunduh dari platform
rapor pendidikan, maka ditambahkan lembar kerja 0 yang digunakan oleh satuan PAUD untuk
evaluasi diri.
● Yang dipaparkan dalam materi ini hanya contoh LK 0, tahap selanjutnya sama dengan tahapan di
Dasmen.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


46
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data PAUD
Identifikasi Refleksi Benahi RKAS

Tahapan:
Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: ● Menetapkan daftar kegiatan
● Mempelajari ● Mempelajari daftar ● Dari masalah ● Membuat program yang akan dimasukkan dalam
setiap indikator indikator prioritas yang akan dan kegiatan RKAS
Tahapan

dimensi D dan E ● Menetapkan diintervensi, sebagai solusi ● Menetapkan barang dan jasa
● Melakukan indikator rapor dilakukan untuk setiap akar yang akan dibelanjakan
evaluasi diri sebagai masalah analisis untuk masalah yang (termasuk harga satuan)
berdasarkan yang akan mencari akar ditetapkan ● Memasukkan kegiatan dan
indikator diintervensi. masalah anggaran dalam ARKAS (baru
akan dimasukkan ke dalam
aplikasi di 2023. Harapannya
ditarik secara otomatis)

Melakukan Merumuskan akar Menentukan program Lembar Kerja RKAS


Kegiatan

evaluasi diri Memilih dan masalah dan kegiatan Memasukkan dalam dokumen
menetapkan Masalah RKAS
Dokumen

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah


Rencana Kerja Tahunan (RKAS)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


47
Lembar Kerja 0: Evaluasi Diri (versi sederhana)
● Satuan perlu melakukan evaluasi diri dengan mempelajari apa saja indikator kualitas layanan yang menjadi fokus evaluasi serta
melakukan refleksi bagaimana praktik di satuan untuk masing-masing indikator tersebut.
● Setiap indikator kegiatan dan layanan dipercaya akan menghadirkan lingkungan belajar yang dapat memberikan manfaat
optimal bagi setiap anak usia dini yang berpartisipasi di PAUD.
● Dari hasil evaluasi, satuan dapat melakukan identifikasi apa saja aspek layanan yang ingin dikuatkan. Ada empat indikator yang
disarankan sebagai prioritas. Namun, satuan PAUD tetap dapat melakukan prioritisasi sesuai kebutuhannya. Disarankan
maksimum jumlah indikator yang dijadikan fokus maksimum 5 agar upaya penguatan lebih terfokus.
● Saat melakukan evaluasi diri, satuan dapat menggunakan kategorisasi yang sudah disiapkan sebagai panduan refleksi.

D1. Perencanaan Pembelajaran yang Efektif


Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran yang efektif?

Indikator Rujukan evaluasi diri Identifikasi Catatan


Kondisi satuan anda (silahkan (anda dapat mencatat Lembar kerja 0 tersedia
pilih kategorisasi di drop down list diskusi yang terjadi saat
yang paling menggambarkan melakukan evaluasi diri di di form sebagai berikut:
kondisi satuan anda kolom ini) link

● Prima:
Memiliki dokumen ● Kondusif:
perencanaan ● Pra Kondusif
pembelajaran ● Perlu pengembangan
yang lengkap.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


48
Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Anak Usia Dini

No Indikator Prioritas PAUD Rasionalisasi

Tanpa adanya perencanaan pembelajaran yang efektif, sangat sulit untuk dapat
1 D.1 Perencanaan Pembelajaran menyediakan layanan pembelajaran yang dapat memfasilitasi tumbuh kembang
anak usia dini secara optimal.

Pentingnya membangun budaya di satuan untuk terus berupaya meningkatkan


E.4 Indeks Refleksi dan Perbaikan
2 kualitas layanannya, baik melalui refleksi diri maupun dengan belajar dan berbagi
Pembelajaran oleh Pendidik
di komunitas atau wadah belajar yang tersedia.

E.6 Indeks Kemitraan dengan Orang Durasi kegiatan di PAUD umumnya pendek, sehingga satuan PAUD perlu menjalin
3 Tua/Wali untuk Kesinambungan kemitraan dengan orang tua agar terjadi kesinambungan antara upaya penguatan
Stimulasi di Satuan dan di Rumah tumbuh kembang anak di satuan dan di rumah.

Selain untuk penguatan pembelajaran, penyelenggaraan kelas orang tua adalah


E.7 Indeks Layanan Holistik Integratif salah satu indikator layanan holistik integratif yang didukung oleh satuan PAUD.
4 (E.7.1 Penyelenggaraan Kelas Orang Kelas orang tua juga merupakan intervensi gizi-sensitif dalam rangka
Tua) pengentasan stunting, utamanya dalam memastikan penerapan perilaku hidup
bersih sehat di rumah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


49
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi di PAUD
Identifikasi Refleksi Benahi
(masalah) (akar masalah) (Solusi/Program/Kegiatan)

● Satuan belum memiliki kemampuan ● Kegiatan belajar bersama tentang


cara menyelaraskan ragam dokumen cara menyusun rencana
perencanaan pembelajaran. pembelajaran.
● Satuan juga belum terlalu memahami ● Pendidik mengikuti pelatihan
D.1 Perencanaan Pembelajaran
apa yang dimaksud dengan tujuan tentang perencanaan pembelajaran
pembelajaran. di Platform Merdeka Mengajar
● Satuan tidak memiliki budaya untuk (PMM) (bagi satuan PAUD yang
mengevaluasi praktik pembelajaran menerapkan KM).

● Belum ada budaya di satuan yang


● Mendirikan komunitas belajar di
secara rutin mendorong terjadinya
tingkat satuan
E.4 Indeks Refleksi dan Perbaikan supervisi oleh kepala satuan,
● Menyusun regulasi untuk mendorong
Pembelajaran oleh Pendidik ● Belum ada budaya melakukan refleksi
terwujudnya budaya refleksi dan
praktik pembelajaran bersama dengan
perbaikan pembelajaran.
rekan sejawat

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


50
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi di PAUD
Identifikasi Refleksi Benahi
(masalah) (akar masalah) (Solusi/Program/Kegiatan)

Orang tua/wali belum merasa


● Menyusun rencana kegiatan per semester untuk
E.6 Indeks Kemitraan dengan Orang perlu mengetahui lebih lanjut
dibagikan ke orang tua sehingga orang tua lebih
Tua/Wali untuk Kesinambungan mengenai proses
memahami topik pembelajaran yang diberikan
Stimulasi di Satuan dan di Rumah pembelajaran dan layanan
pada anak di PAUD.
yang diberikan di PAUD

Kelas orang tua belum dapat


E.7 Indeks Layanan Holistik Integratif disediakan karena pendidik
● Kegiatan koordinasi internal untuk merancang
(E.7.1 Penyelenggaraan Kelas Orang merasa tidak memiliki
penyelenggaraan kelas orang tua di PAUD.
Tua) kemampuan sebagai
narasumber

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


51
MENU BENAHI SATUAN PAUD
Perumusan identifikasi, refleksi dan
deskripsi benahi untuk empat indikator
prioritas.
6 kegiatan
1. Satuan pendidikan dapat melakukan proses memilih masalah, merumuskan
akar masalah dan menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan
pilihan masing masing.
2. Menu benahi dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai referensi
dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah dan utamanya,
menetapkan kegiatan yang akan dituangkan ke dalam RKT dan RKAS
(apabila ada implikasi anggaran).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


52
Perencanaan untuk Proses Pembelajaran yang Efektif - 1/2
Identifikasi Refleksi Benahi
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)

D.1 Perencanaan untuk Proses Satuan belum memiliki kemampuan untuk Satuan PAUD mengadakan kegiatan belajar bersama
Pembelajaran yang Efektif menyusun dokumen perencanaan pembelajaran. / tentang cara menyusun rencana pembelajaran (internal
Satuan perlu penguatan agar dapat melakukan dan eksternal)
perencanaan pembelajaran

Rasional: Deskripsi usulan kegiatan:


● Kepala satuan bersama para pendidik mempelajari tips melakukan
Tanpa adanya perencanaan pembelajaran yang efektif, sangat perencanaan pembelajaran di Panduan Penyelenggaraan PAUD
sulit menyediakan layanan pembelajaran yang dapat Berkualitas Seri 1 (tersedia di PAUDpedia/PMM) dan Buku 1 Panduan
memfasilitasi tumbuh kembang anak usia dini secara optimal. bagi Guru bagi PAUD yang menerapkan KM (tersedia di PMM).
○ Panduan berisikan tips dalam menentukan tujuan pembelajaran, prinsip
Rencana pembelajaran adalah panduan yang digunakan oleh
merancang kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan bentuk
satuan untuk memfasilitasi pembelajaran, yang sewaktu-waktu asesmennya.
dapat disesuaikan dengan dinamika proses pembelajaran di ● Satuan dapat juga melakukan kegiatan belajar bersama untuk
satuan yang berasal dari kebutuhan belajar anak. penyusunan rencana pembelajaran melalui komunitas di luar satuan
seperti PKG, komunitas PSP, mitra yang terkurasi dalam komunitas
Dokumen perencanaan pembelajaran setidaknya berisikan tujuan
belajar atau satuan PAUD lain yang dapat menjadi mentor. Tips dapat
pembelajaran yang ingin dicapai, ragam kegiatan yang dipercaya
ditemukan di Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan
dapat mencapai tujuan pembelajaran, serta bentuk asesmen
Partisipatif (seri 9)
yang sesuai. Mengingat pentingnya perencanaan pembelajaran,
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Proses Pembelajaran
satuan PAUD dapat mengadakan kegiatan belajar bersama untuk
Berkualitas (Seri 1) dan Lingkungan Partisipatif (seri 9) – akan tersedia Juni
meningkatkan kemampuannya dalam menyusun dokumen
2022
perencanaan pembelajaran.
● Link Buku 1 Panduan Guru untuk KM PAUD – akan tersedia Juni 2022
Perencanaan untuk Proses Pembelajaran yang Efektif - 2/2
Identifikasi Refleksi Benahi
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)

D.1 Perencanaan untuk Proses Satuan belum memiliki kemampuan Pendidik mengikuti pelatihan tentang perencanaan pembelajaran di
Pembelajaran yang Efektif untuk menyusun dokumen perencanaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) (bagi satuan PAUD yang
pembelajaran. menerapkan KM).

Rasional: Deskripsi usulan kegiatan:

Tanpa adanya perencanaan pembelajaran yang efektif, sangat ● Satuan PAUD memastikan pendidiknya memiliki akun belajar.id agar dapat
sulit menyediakan layanan pembelajaran yang dapat mengakses PMM.
memfasilitasi tumbuh kembang anak usia dini secara optimal.
Rencana pembelajaran adalah panduan yang digunakan oleh ● Masuk ke PMM bagian pelatihan, lalu cari menu pelatihan dan memilih topik
satuan untuk memfasilitasi pembelajaran, yang sewaktu-waktu sebagai berikut:
○ “Menurunkan tujuan pembelajaran dari capaian pembelajaran”,
dapat disesuaikan dengan dinamika proses pembelajaran di
agar satuan dapat merancang tujuan pembelajaran.
satuan yang berasal dari kebutuhan belajar anak.
○ “Asesmen dalam pembelajaran”, agar satuan dapat menentukan
bentuk asesmen yang sesuai.
Dokumen perencanaan pembelajaran setidaknya berisikan tujuan
○ “Modul ajar PAUD”, agar satuan dapat mengidentifikasi kegiatan
pembelajaran yang ingin dicapai, ragam kegiatan yang dipercaya
yang dipercaya dapat mencapai tujuan pembelajaran dan
dapat mencapai tujuan pembelajaran, serta bentuk asesmen menuangkannya ke dalam sebuah dokumen perencanaan.
yang sesuai. Mengingat pentingnya perencanaan pembelajaran, ○ “Refleksi dalam pembelajaran”, agar satuan dapat melakukan
pendidik dapat mengikuti pelatihan untuk meningkatkan refleksi di dalam kelas dan menyesuaikan perencanaan
kemampuannya dalam menyusun dokumen perencanaan pembelajaran ke depannya.
pembelajaran. ● Satuan PAUD dapat mendiskusikan apa yang dipelajari di komunitas belajar virtual
di PMM.
Indeks Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Pendidik - 1/2
Identifikasi Refleksi Benahi
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)

E.4 Indeks Refleksi dan Belum ada wadah belajar bersama di Mendirikan komunitas belajar di tingkat satuan.
Perbaikan Pembelajaran oleh internal satuan
Pendidik

Rasional: Deskripsi usulan kegiatan:

Pentingnya membangun budaya di satuan untuk terus berupaya ● Untuk dapat mewadahi kegiatan refleksi yang dilakukan secara rutin, kepala
meningkatkan kualitas layanannya, salah satunya melalui refleksi satuan dapat menginisiasi komunitas belajar di tingkat satuan dengan merujuk
diri yang dilakukan oleh pendidik dan kepala satuan. Refleksi diri pada Panduan Pendirian Komunitas Belajar yang disusun oleh GTK.
yang dilakukan bersama-sama, terutama yang dilakukan secara ● Satuan juga dapat menggunakan tips untuk membangun budaya belajar
rutin, akan mendorong terjadinya supervisi oleh kepala satuan bersama yang ada di Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 9
dan fokus pada peningkatan kualitas layanan satuan PAUD. (Lingkungan Belajar Partisipatif), misalnya belajar antar-rekan pendidik, di
mana pendidik dapat belajar dari pendidik lain di PAUD.
● Link Panduan Pendirian Komunitas Belajar – akan tersedia Mei 2022
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan Belajar
Partisipatif (Seri 9) – akan tersedia Juni 2022
Indeks Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Pendidik - 2/2
Identifikasi Refleksi Benahi
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)

E.4 Indeks Refleksi dan Belum ada budaya melakukan refleksi Koordinasi internal untuk mendorong terwujudnya budaya refleksi
Perbaikan Pembelajaran oleh praktik pembelajaran bersama dengan dan perbaikan pembelajaran.
Pendidik rekan sejawat.

Rasional: Deskripsi usulan kegiatan:

Budaya refleksi dapat diperkuat dengan adanya regulasi yang ● Satuan dapat merancang kegiatan yang mendorong terwujudnya budaya refleksi
disusun dan disepakati bersama sehingga dapat menjadikan dalam rangka perbaikan pembelajaran dengan mempelajari Panduan
proses ini sebagai kebiasaan dan budaya di satuan PAUD. Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan Belajar Partisipatif (Seri 9).
Kegiatan ini sangat membutuhkan kepemimpinan dan kapasitas ● Panduan berisikan tips dalam membangun budaya belajar di satuan, misalnya:
pengelolaan dari kepala satuan. ○ strategi yang dapat digunakan oleh kepala satuan untuk membangun
budaya kolaborasi di satuan;
○ koordinasi yang rutin dan bermakna, artinya kegiatan dapat menghasilkan
tindak lanjut yang disepakati bersama untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, termasuk layanan lain yang diperlukan untuk memfasilitasi
tumbuh kembang anak yang optimal.
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan Belajar Partisipatif
(Seri 9) – akan tersedia Juni 2022
Indeks Kemitraan dengan Orang Tua/Wali untuk Kesinambungan Stimulasi di Satuan dan di Rumah

Identifikasi Refleksi Benahi


(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)

E.6 Indeks Kemitraan dengan Orang tua/wali belum merasa perlu Menyusun rencana kegiatan yang menjabarkan kegiatan di satuan
Orang Tua/Wali untuk mengetahui lebih lanjut mengenai PAUD (durasi semester/triwulan atau durasi lain).
Kesinambungan Stimulasi di proses pembelajaran dan layanan yang
Satuan dan di Rumah diberikan di PAUD.

Rasional: Deskripsi usulan kegiatan:

Durasi kegiatan di PAUD umumnya pendek ● Menyusun rencana kegiatan yang berisikan topik/tema serta kegiatan di luar kelas yang
sehingga satuan PAUD perlu menjalin kemitraan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang ingin dikenalkan pada anak. Rencana kegiatan
dengan orang tua agar terjadi kesinambungan dibagikan ke orang tua sehingga orang tua lebih memahami layanan yang diberikan pada anak di
antara upaya penguatan tumbuh kembang anak di PAUD.
satuan dan di rumah. Namun, seringkali orang ● Rencana kegiatan disusun dalam durasi setidaknya per bulan, agar orang tua dapat memahami
tua/wali belum merasa perlu mengetahui lebih metode yang digunakan oleh satuan PAUD dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak melalui
lanjut mengenai proses pembelajaran dan layanan keterkaitan proses pembelajaran serta kegiatan lain yang sudah dirancang.
yang diberikan di PAUD. Agar orang tua/wali juga ● Untuk satuan PAUD yang sudah berhasil membangun kemitraan dengan orang tua, penyusunan
mendapatkan informasi tersebut, langkah awal rencana kegiatan dapat melibatkan orang tua. Pelibatan ini bisa dalam bentuk mendengarkan
yang dapat dilakukan oleh satuan PAUD adalah masukan dari orang tua mengenai rancangan kegiatan/topik yang sudah ada atau memberikan
membagikan rencana kegiatan per semester kesempatan bagi orang tua untuk mengusulkan tema pembelajaran serta kegiatannya.
kepada orang tua/wali. ● Satuan dapat melihat tips dan contoh di dalam Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 2
(Kemitraan dengan Orang Tua), misalnya tentang komponen minimal yang perlu ada di dalam
rencana kegiatan.
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Kemitraan dengan Orang Tua (Seri 2)
– akan tersedia Juni 2022
Indeks Layanan Holistik Integratif (Penyelenggaraan Kelas Orang Tua)
Identifikasi Refleksi Benahi
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)

E.7 Indeks Layanan Holistik Pemahaman tentang manfaat kelas orang tua belum dimiliki Kegiatan koordinasi internal untuk
Integratif (E.7.1 Penyelenggaraan oleh satuan dan orang tua. Salah satu fungsi utama kelas merancang penyelenggaraan kelas orang
Kelas Orang Tua) orang tua adalah agar orang tua memahami cara bermitra tua di PAUD.
dengan satuan PAUD untuk memantau tumbuh kembang
anak.

Rasional: Deskripsi usulan kegiatan:

Banyak satuan yang belum menyelenggarakan ● Satuan melakukan koordinasi internal untuk: i) menentukan mekanisme penyelenggaraan kelas
kelas orang tua karena kurangnya pemahaman orang tua yang dirasa paling sesuai berdasarkan pemetaan terhadap kondisi orang tua; ii)
satuan dan orang tua tentang tujuan dan manfaat menentukan topik yang diangkat menjadi kelas orang tua; serta memetakan narasumber.
dari kelas orang tua. Kelas orang tua dapat ● Tips untuk melakukan pemetaan kebutuhan yang menjadi pertimbangan dalam perancangan kelas
digunakan untuk memastikan kesinambungan orang tua tersedia di Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 3 (Kelas Orang Tua).
● Topik dapat beragam sesuai kebutuhan, namun yang minimal perlu diberikan adalah cara untuk
layanan pendidikan di satuan dan di rumah. Kelas
memantau tumbuh kembang anak tersedia. Materi dapat mengambil dari Panduan
orang tua juga merupakan salah satu indikator
Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 4 (Layanan Holistik Integratif).
layanan holistik integratif bagi satuan PAUD, karena ● Narasumber: Apabila satuan belum yakin untuk menjadi narasumber, maka satuan dapat meminta
merupakan bentuk intervensi gizi-sensitif dalam unit lain sebagai narasumber, misalnya dari BKB/Puskesmas untuk topik pemantauan tumbuh
rangka pengentasan stunting, utamanya dalam kembang anak. Narasumber kelas orang tua dapat terdiri dari pendidik, orang tua sendiri ataupun
memastikan penerapan perilaku hidup bersih sehat dari pihak lain, sesuai dengan topik.
(PHBS) di rumah. ● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Kelas Orang Tua (Seri 3) – akan
tersedia Juni 2022
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Layanan Holistik Integratif (Seri
4) – akan tersedia Juni 2022
SIMULASI PERENCANAAN BERBASIS DATA

1. Silakan berkelompok sesuai pembagiannya oleh fasilitator.


2. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan salah
satu anggota kelompok.
3. Lakukan analisis dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada
pada LK 5.a.
4. Gunakan LK 5.a. Untuk mengerjakan simulasi.
5. Presentasikan hasilnya di kelas.

Kumpulkan tugas di: s.id/Tugas_2_Analisis


(Login terlebih dahulu menggunakan akun belajar.id)
59
TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai