MATERI PELATIHAN
MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
PERENCANAAN
Satuan BERBASIS DATA
Pendidikan
SATUAN PENDIDIKAN
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
02 Melakukan refleksi
Alat ukur yang diri dan perbaikan
berorientasi pada mutuberkelanjutan dari hasil
dan pemerataan tahunbelajar
ke tahun
(output).
02
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri
Alat
untukukur yang berorientasi
menemukan pada mutu dari
akar permasalahan dan tantangan
pemerataan hasil
yang belajar (output).
dihadapi
Tahapan:
Tahapan: Tahapan: Tahapan: ● Menetapkan daftar kegiatan
● Mengunduh data dari ● Dari masalah yang ● Membuat program yang akan dimasukkan
platform Rapor akan diintervensi, dan kegiatan sebagai
Tahapan
dalam RKAS
Pendidikan dilakukan analisis solusi untuk setiap ● Menetapkan barang dan
● Merujuk kepada daftar untuk mencari akar masalah yang jasa yang akan dibelanjakan
indikator prioritas akar masalah ditetapkan (termasuk harga satuan)
● Menetapkan indikator ● Memasukkan kegiatan dan
rapor sebagai masalah anggaran dalam ARKAS
yang akan diintervensi.
Kegiatan
Memilih dan menetapkan Merumuskan akar Menentukan program Memasukkan dalam dokumen
Masalah masalah dan kegiatan RKAS
Dokumen
1 Tuliskan hasil pemetaan Tuliskan seluruh daftar Pilih dan tetapkan indikator
indikator yang dianggap masih indikator prioritas yang yang akan diintervensi dari
perlu ditingkatkan dari capaian ditetapkan oleh daftar indikator yang perlu
rapor pendidikan Kemdikbudristek ditingkatkan dan dengan
mempertimbangkan
indikator prioritas
1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
2 A.2 Kemampuan Numerasi
beredar.
Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
3 A.3 Indeks Karakter
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.
Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
4
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.
Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
5 D. Iklim Kebinekaan
pendukung iklim pembelajaran.
1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
2 A.2 Kemampuan Numerasi
beredar.
Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
3 A.3 Indeks Karakter
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.
Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
4
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.
Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
5 D. Iklim Kebinekaan
pendukung iklim pembelajaran.
1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar
masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya: masalah
dari Indikator A.1 dapat ditemukan dari indikator A.1.1 dan dari dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input)
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar
masalah yang teridentifikasi.
2. Penentuan program dan kegiatan dapat merujuk pada contoh program dan kegiatan yang dirumuskan oleh
Kemdikbudristek (ada di paparan ini)
1 Pilih akar masalah dari tahap refleksi Tentukan program dan kegiatan untuk
menyelesaikan akar masalah
*Peserta Pelatihan memasukkan hasil tahapan identifikasi, refleksi, dan benahi dalam
format RKT di atas sebagai dokumen perencanaan satuan pendidikan
Masukkan Masukkan sub Masukkan Masukkan Item biaya jumlah Satuan rupiah Total
program program kegiatan yang kode reking biaya
(SNP) berasal dari dalam RKAS
lembar kerja 3
A.1 Kemampuan literasi rendah Indikator Level 2 dari literasi, numerasi, dan karakter:
A.2 Kemampuan numerasi rendah ● Kemampuan literasi rendah terutama di kompetensi membaca teks informasi
A.3 Indeks karakter rendah (A.1.1) dan teks sastra (A.1.2) masih rendah
● Kemampuan numerasi terutama dalam hal aljabar (A.2.2), geometeri (A.2.3),
serta data dan ketidakpastian (A.2.4) masih rendah
● Indeks karakter terutama di kebinekaan global (A.3.5) dan kemandirian
(A.3.6) masih rendah
Proses Pembelajaran (Dimensi D):
● Kualitas pembelajaran kurang baik (D.1), dengan manajemen kelas (D.1.1) dan
aktivasi kognitif (D.1.3) sebagai indikator dengan nilai paling rendah
● Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah (D.2) terutama refleksi
tentang pembelajaran (D.2.2)
● Kepemimpinan instruksional (D.3) masih rendah, terutama dalam hal
pengelolaan kurikulum (D.3.2)
D.4 Iklim Keamanan Sekolah masih Iklim keamanan sesuai urutan skor tertinggi adalah kekerasan seksual (D.4.5) ,
rendah hukuman fisik (D.4.4), perundungan (D.4.3), dan narkoba (D.4.3)
D.8 Iklim Kebhinekaan masih rendah Iklim kebinekaan yang skornya rendah adalah dukungan atas kesetaraan agama dan
budaya (D.8.3); toleransi agama dan budaya (D.8.1); dan sikap inklusif siswa dan
guru (D.8.2)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
A.1 Kemampuan literasi Kemampuan literasi rendah ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah terutama dalam hal kompetensi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi membaca teks informasi terkait materi literasi (Benahi 1)
rendah (A.1.1) dan teks sastra (A.1.2) ● Penguatan pembelajaran literasi dengan
A.3 Indeks karakter rendah menggunakan modul literasi berbasis tema dan
sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
● Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam
buku dari berbagai sumber dan genre secara rutin
oleh guru dan siswa (Benahi 3)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar
untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait literasi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah
untuk mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran literasi dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional
satuan pendidikan yang terkait peningkatan literasi
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(contohnya, dengan penerapan kurikulum merdeka
atau kurikulum darurat) (Benahi 6)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
A.1 Kemampuan literasi Kemampuan numerasi terutama ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah dalam hal aljabar (A.2.2), peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi geometeri (A.2.3), serta data terkait materi numerasi (Benahi 1)
rendah dan ketidakpastian (A.2.4) ● Penguatan pembelajaran numerasi dengan
A.3 Indeks karakter rendah masih rendah menggunakan modul numerasi berbasis tema
dan sumber lainnya di luar platform merdeka
mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait numerasi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran numerasi dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan numerasi sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi
6)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
A.1 Kemampuan literasi Indeks karakter terutama di ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah kebinekaan global (A.3.5) dan peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi kemandirian (A.3.6) masih terkait materi karakter (Benahi 1)
rendah rendah ● Penguatan pembelajaran karakter dengan
A.3 Indeks karakter rendah menggunakan sumber lain di luar platform
merdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaran karakter dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum
operasional satuan pendidikan yang terkait
peningkatan karakter sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait
penguatan profil pelajar pancasila (Benahi 6)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
A.1 Kemampuan literasi Kualitas pembelajaran kurang ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah baik (D.1), dengan manajemen peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi kelas (D.1.1) dan aktivasi terkait materi kualitas pembelajaran. (Benahi 1)
rendah kognitif (D.1.3) sebagai ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
A.3 Indeks karakter rendah indikator dengan nilai paling belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
rendah kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
A.1 Kemampuan literasi Kemampuan guru melakukan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
rendah refleksi masih rendah (D.2) peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
A.2 Kemampuan numerasi terutama refleksi tentang terkait materi refleksi pembelajaran. (Benahi 1)
rendah pembelajaran (D.2.2) ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
A.3 Indeks karakter rendah belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kemampuan melakukan
refleksi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
D.4 Iklim Keamanan Sekolah Iklim keamanan sesuai urutan skor ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
masih rendah tertinggi adalah kekerasan seksual belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
(D.4.5) , hukuman fisik (D.4.4), kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
perundungan (D.4.3), dan narkoba dan diskusi terkait iklim keamanan (Benahi 4)
(D.4.3)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait isu perundungan,
kekerasan seksual, intoleransi, dan pencegahan
penggunaan narkoba (Benahi 7)
● Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk
pencegahan perundungan dan kekerasan
berbasis sekolah (Benahi 8)
● Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah
terkait perundungan, kekerasan seksual,
intoleransi dan pencegahan penggunaan
narkoba (Benahi 9)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
D.8 Iklim Kebhinekaan masih Iklim kebinekaan yang skornya ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
rendah rendah adalah dukungan atas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kesetaraan agama dan budaya kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
(D.8.3); toleransi agama dan dan diskusi terkait iklim kebinekaan (Benahi 4)
budaya (D.8.1); dan sikap inklusif
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum
siswa dan guru (D.8.2)
operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama
terkait penguatan profil pelajar pancasila dalam
hal kebinekaan (Benahi 6)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta
pembelajaran terkait isu intoleransi,
keberagaman, kebinekaan, dan inklusivitas
(Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi pencegahan intoleransi,
penguatan keberagaman, kebinekaan global,
akhlak mulia, dan inklusivitas (Benahi 10)
Deskripsi Kegiatan
Rekomendasi Kegiatan dalam Benahi dideskripsikan dalam paparan berikut
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi literasi
# Benahi Deskripsi
# Benahi Deskripsi
# Benahi Deskripsi
2 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Pelatihan mandiri Profil Pelajar Pancasila
Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/18
komunitas belajar di topik Profil Pelajar Pancasila,
terutama modul Kebinekaan Global Tentang ke-6 dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila dan
implementasinya dalam pembelajaran khususnya kebinekaan global
# Benahi Deskripsi
Daftar Video:
● 01 Serial Guru Abad 21 - Mesin Scan Diri
● 02 Serial Guru Abad 21 - Gunung Es
● 03 Serial Guru Abad 21 - Pendengar Sejati
● 04 Serial Guru Abad 21 - Detektif Ekspresi
● 05 Serial Guru Abad 21 - Asal Usul Zebra
● 06 Serial Guru Abad 21 - Topi Berpikir
● 07 Serial Guru Abad 21 - Pabrik Solusi
● 08 Serial Guru Abad 21 - Blended Learning
● 09 Serial Guru Abad 21 - TANDUR
● 10 Serial Guru Abad 21 - Training Guru Abad 21
# Benahi Deskripsi
# Benahi Deskripsi
Deskripsi Kegiatan
Menguatkan fondasi literasi, termasuk minat baca dan
kemampuan merespon bahan bacaan yang melibatkan
proses berpikir tingkat tinggi membutuhkan peran serta
orangtua.
Terutama dalam kondisi di mana pembelajaran banyak
dilakukan di rumah (mis. pada masa pandemi
COVID-19), peran orangtua menjadi lebih signifikan
dalam mendukung perkembangan kompetensi literasi
anak.
Sebagian orangtua belum cukup kompeten untuk
membimbing anak sehingga membutuhkan panduan.
Satuan pendidikan dapat menggunakan modul yang
telah disediakan oleh Kemendikbudristek untuk Klik di sini untuk mengakses
berkolaborasi bersama orangtua dalam Modul Belajar Literasi dan
mengembangkan literasi anak. Numerasi jenjang SD dan di sini
untuk modul Literasi SMP atau
scan QR code berikut:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 31
Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan menggunakan modul literasi
dan Numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar
Deskripsi kegiatan
Literasi adalah kompetensi yang dikembangkan
dalam seluruh mata pelajaran, tidak terbatas
pada pelajaran Bahasa Indonesia dan/atau
Bahasa Inggris saja. Oleh karena itu kemampuan
mengajarkan literasi perlu dimiliki seluruh guru di
satuan pendidikan.
Satuan pendidikan dapat secara mandiri
meningkatkan kapasitasnya untuk mengajar
literasi dan numerasi secara lebih efektif,
diantaranya menggunakan modul yang
dikembangkan INOVASI dan Kemendikbud.
Modul ini tidak terbatas untuk guru tetapi juga
untuk pimpinan satuan pendidikan agar lebih
efektif dalam mendukung peningkatkan literasi
Klik di sini untuk mengakses Modul
dan numerasi peserta didik mereka. Pembelajaran Literasi dan Numerasi
untuk guru dan pimpinan sekolah
Jenjang SD atau scan QRcode berikut:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 32
Benahi 3: Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai sumber dan genre
secara rutin oleh guru dan siswa
Tujuan:
1. Mengedukasi anggota komunitas dengan
mengumpulkan dan berbagi informasi terkait
pertanyaan dan masalah terkait praktik
2. Memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara
anggota komunitas untuk mulai belajar secara
berkelanjutan
3. Mendorong anggota meningkatkan kompetensi
diri anggota melalui saling berbagi dan diskusi Materi terkait komunitas belajar dapat diunduh di:
4. Mengintegrasikan pembelajaran yang
didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan
sehari hari
Tujuan:
Siswa memahami apa itu kesetaraan gender, mengenali bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender, dan
mengetahui apa yang harus dilakukan jika menemukan kekerasan seksual di sekitar.
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
Tujuan:
Siswa memahami apa itu perundungan, mengenali perundungan dan mengetahui bagaimana mencegah
perundungan di sekitar.
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
Tujuan:
Siswa memahami bahaya narkoba dan bagaimana mencegah agar tidak terjerumus dan sekolah
mengetahui cara pencegahan dan penanganan narkoba
Cara:
1. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
2. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas dan di sekolah. \
3. Sekolah mengadopsi program Sekolah Bersinar
Materi:
Lepas dari Narkoba
Generasi Maju, Bebas Narkoba
Hikayat Ibu Muda Kurir Narkoba
Panduan Sekolah Bersinar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 39
Benahi 8: Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan perundungan dan kekerasan
berbasis sekolah
Tujuan:
Sekolah melibatkan guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai agen perubahan
Cara:
1. Kepala sekolah dan guru mempelajari panduan program Roots melalui LMS
2. Kepala sekolah dan guru memetakan prinsip apa yang mungkin untuk diadopsi sekolah
3. Kepala sekolah dan guru mengadaptasi dan menjalankan program/prinsip program Roots
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
Perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan narkoba masih menjadi masalah yang dihadapi oleh sebagian
sekolah. Beragam intervensi dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan hal tersebut. Salah satunya adalah dengan
membuat peraturan atau tata tertib yang mengatur hal hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk menjaga
agar tidak terjadi perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan penggunaan narkoba di sekolah
1. Membentuk satuan tugas yang terdiri dari beberapa unsur (siswa, guru dan orang tua) yang diberikan surat tugas oleh
Kepala Sekolah
2. Menyediakan kanal khusus aduan sesuai kemampuan sekolah seperti nomor SMS khusus, Whatsapp Khusus, Kotak
Saran/Aduan khusus, dan/atau kanal aduan kemdikbud.lapor.go.id
3. Bekerjasama dengan pakar pendidikan, perangkat pemerintah daerah setempat, tokoh masyarakat/agama untuk
memastikan tindakan penanganan sesuai prinsip kepentingan terbaik untuk peserta didik dan melindungi hak anak/hak
asasi manusia
4. Membuat sosialisasi/poster/mading yang berisi larangan Perundungan, Kekerasan Seksual, Intoleransi, dan
Penggunaan Narkoba dan kanal pelaporan
Peraturan yang sudah disepakati perlu diujicoba dan ditegakkan bersama sama warga sekolah dan dilakukan evaluasi
secara periodik sebagai masukan untuk revisi jika diperlukan.
Tujuan: Tujuan:
Guru memahami apa itu Kebinekaan Global, contoh Guru mendapatkan pemahaman mengapa toleransi penting
sehari-hari dan relevansinya bagi siswa dalam bagaimana kebinekaan konteks global, nasional,
personal dan kemudian dapat menyebarkannya dalam konteks
Cara: sekolah dan kelas
1. Guru menonton daftar video dengan Kebinekaan
Cara:
Global terlampir
1. Guru melakukan diskusi berdasarkan pertanyaan
2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan pemantik
untuk dapat menjadi pemantik diskusi bersama 2. Guru melakukan aktivitas permainan, simulasi, cerita
siswa 3. Guru merefleksikan makna dari aktivitas dan
3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut merefleksikan dalam pengalaman pribadi
dapat masuk ke materi ajar, bahan diskusi 4. Guru mensarikan pembelajaran baru dan memperkuat
sebelum kelas, atau menjadi materi pengayaan di dengan teori, data, dan fakta
kegiatan ekstra-kulikuler (misal dikaitkan dengan 5. Guru mengaplikasikan dalam konteks kelas dan
peringatan hari besar tertentu) sekolah
Materi: Materi:
(note: saat ini belum berdasarkan on demand, tapi masih
(Kebinekaan Global: Link materi dan penjelasan)
diinsert melalui PGP, PSP dan PPPPTK)
Tujuan:
Siswa memahami pentingnya toleransi dan keberagaman, Tujuan:
saling mengenal dengan kelompok yang berbeda dan Guru memahami pentingnya toleransi dan keberagaman,
bagaimana mempraktikkannya dalam lingkup kelas dan saling mengenal dengan kelompok yang berbeda dan
sekolah memilih materi-materi yang dapat menjadi bahan diskusi
dengan siswa.
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan Cara:
topik pembelajaran atau momen peringatan hari besar. 1. Guru menonton daftar video terlampir
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum 2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk
kelas atau nonton bersama di dalam kelas) dapat menjadi pemantik diskusi bersama siswa
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa: 3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut
a. Apa yang menarik dari video tersebut dapat masuk ke materi ajar, bahan diskusi sebelum
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video kelas, atau menjadi materi pengayaan di kegiatan
tersebut ekstrakulikuler (misal dikaitkan dengan peringatan
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan hari besar tertentu)
siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 43
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi pencegahan
intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global, akhlak mulia, dan inklusivitas.
Tujuan:
Siswa memahami keberagaman fisik yang ada di sekitar dan bagaimana menciptakan ruang aman bagi
perbedaan tersebut.
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Materi)
Tahapan:
Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: ● Menetapkan daftar kegiatan
● Mempelajari ● Mempelajari daftar ● Dari masalah ● Membuat program yang akan dimasukkan dalam
setiap indikator indikator prioritas yang akan dan kegiatan RKAS
Tahapan
dimensi D dan E ● Menetapkan diintervensi, sebagai solusi ● Menetapkan barang dan jasa
● Melakukan indikator rapor dilakukan untuk setiap akar yang akan dibelanjakan
evaluasi diri sebagai masalah analisis untuk masalah yang (termasuk harga satuan)
berdasarkan yang akan mencari akar ditetapkan ● Memasukkan kegiatan dan
indikator diintervensi. masalah anggaran dalam ARKAS (baru
akan dimasukkan ke dalam
aplikasi di 2023. Harapannya
ditarik secara otomatis)
evaluasi diri Memilih dan masalah dan kegiatan Memasukkan dalam dokumen
menetapkan Masalah RKAS
Dokumen
● Prima:
Memiliki dokumen ● Kondusif:
perencanaan ● Pra Kondusif
pembelajaran ● Perlu pengembangan
yang lengkap.
Tanpa adanya perencanaan pembelajaran yang efektif, sangat sulit untuk dapat
1 D.1 Perencanaan Pembelajaran menyediakan layanan pembelajaran yang dapat memfasilitasi tumbuh kembang
anak usia dini secara optimal.
E.6 Indeks Kemitraan dengan Orang Durasi kegiatan di PAUD umumnya pendek, sehingga satuan PAUD perlu menjalin
3 Tua/Wali untuk Kesinambungan kemitraan dengan orang tua agar terjadi kesinambungan antara upaya penguatan
Stimulasi di Satuan dan di Rumah tumbuh kembang anak di satuan dan di rumah.
D.1 Perencanaan untuk Proses Satuan belum memiliki kemampuan untuk Satuan PAUD mengadakan kegiatan belajar bersama
Pembelajaran yang Efektif menyusun dokumen perencanaan pembelajaran. / tentang cara menyusun rencana pembelajaran (internal
Satuan perlu penguatan agar dapat melakukan dan eksternal)
perencanaan pembelajaran
D.1 Perencanaan untuk Proses Satuan belum memiliki kemampuan Pendidik mengikuti pelatihan tentang perencanaan pembelajaran di
Pembelajaran yang Efektif untuk menyusun dokumen perencanaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) (bagi satuan PAUD yang
pembelajaran. menerapkan KM).
Tanpa adanya perencanaan pembelajaran yang efektif, sangat ● Satuan PAUD memastikan pendidiknya memiliki akun belajar.id agar dapat
sulit menyediakan layanan pembelajaran yang dapat mengakses PMM.
memfasilitasi tumbuh kembang anak usia dini secara optimal.
Rencana pembelajaran adalah panduan yang digunakan oleh ● Masuk ke PMM bagian pelatihan, lalu cari menu pelatihan dan memilih topik
satuan untuk memfasilitasi pembelajaran, yang sewaktu-waktu sebagai berikut:
○ “Menurunkan tujuan pembelajaran dari capaian pembelajaran”,
dapat disesuaikan dengan dinamika proses pembelajaran di
agar satuan dapat merancang tujuan pembelajaran.
satuan yang berasal dari kebutuhan belajar anak.
○ “Asesmen dalam pembelajaran”, agar satuan dapat menentukan
bentuk asesmen yang sesuai.
Dokumen perencanaan pembelajaran setidaknya berisikan tujuan
○ “Modul ajar PAUD”, agar satuan dapat mengidentifikasi kegiatan
pembelajaran yang ingin dicapai, ragam kegiatan yang dipercaya
yang dipercaya dapat mencapai tujuan pembelajaran dan
dapat mencapai tujuan pembelajaran, serta bentuk asesmen menuangkannya ke dalam sebuah dokumen perencanaan.
yang sesuai. Mengingat pentingnya perencanaan pembelajaran, ○ “Refleksi dalam pembelajaran”, agar satuan dapat melakukan
pendidik dapat mengikuti pelatihan untuk meningkatkan refleksi di dalam kelas dan menyesuaikan perencanaan
kemampuannya dalam menyusun dokumen perencanaan pembelajaran ke depannya.
pembelajaran. ● Satuan PAUD dapat mendiskusikan apa yang dipelajari di komunitas belajar virtual
di PMM.
Indeks Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Pendidik - 1/2
Identifikasi Refleksi Benahi
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)
E.4 Indeks Refleksi dan Belum ada wadah belajar bersama di Mendirikan komunitas belajar di tingkat satuan.
Perbaikan Pembelajaran oleh internal satuan
Pendidik
Pentingnya membangun budaya di satuan untuk terus berupaya ● Untuk dapat mewadahi kegiatan refleksi yang dilakukan secara rutin, kepala
meningkatkan kualitas layanannya, salah satunya melalui refleksi satuan dapat menginisiasi komunitas belajar di tingkat satuan dengan merujuk
diri yang dilakukan oleh pendidik dan kepala satuan. Refleksi diri pada Panduan Pendirian Komunitas Belajar yang disusun oleh GTK.
yang dilakukan bersama-sama, terutama yang dilakukan secara ● Satuan juga dapat menggunakan tips untuk membangun budaya belajar
rutin, akan mendorong terjadinya supervisi oleh kepala satuan bersama yang ada di Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 9
dan fokus pada peningkatan kualitas layanan satuan PAUD. (Lingkungan Belajar Partisipatif), misalnya belajar antar-rekan pendidik, di
mana pendidik dapat belajar dari pendidik lain di PAUD.
● Link Panduan Pendirian Komunitas Belajar – akan tersedia Mei 2022
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan Belajar
Partisipatif (Seri 9) – akan tersedia Juni 2022
Indeks Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Pendidik - 2/2
Identifikasi Refleksi Benahi
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)
E.4 Indeks Refleksi dan Belum ada budaya melakukan refleksi Koordinasi internal untuk mendorong terwujudnya budaya refleksi
Perbaikan Pembelajaran oleh praktik pembelajaran bersama dengan dan perbaikan pembelajaran.
Pendidik rekan sejawat.
Budaya refleksi dapat diperkuat dengan adanya regulasi yang ● Satuan dapat merancang kegiatan yang mendorong terwujudnya budaya refleksi
disusun dan disepakati bersama sehingga dapat menjadikan dalam rangka perbaikan pembelajaran dengan mempelajari Panduan
proses ini sebagai kebiasaan dan budaya di satuan PAUD. Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan Belajar Partisipatif (Seri 9).
Kegiatan ini sangat membutuhkan kepemimpinan dan kapasitas ● Panduan berisikan tips dalam membangun budaya belajar di satuan, misalnya:
pengelolaan dari kepala satuan. ○ strategi yang dapat digunakan oleh kepala satuan untuk membangun
budaya kolaborasi di satuan;
○ koordinasi yang rutin dan bermakna, artinya kegiatan dapat menghasilkan
tindak lanjut yang disepakati bersama untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, termasuk layanan lain yang diperlukan untuk memfasilitasi
tumbuh kembang anak yang optimal.
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan Belajar Partisipatif
(Seri 9) – akan tersedia Juni 2022
Indeks Kemitraan dengan Orang Tua/Wali untuk Kesinambungan Stimulasi di Satuan dan di Rumah
E.6 Indeks Kemitraan dengan Orang tua/wali belum merasa perlu Menyusun rencana kegiatan yang menjabarkan kegiatan di satuan
Orang Tua/Wali untuk mengetahui lebih lanjut mengenai PAUD (durasi semester/triwulan atau durasi lain).
Kesinambungan Stimulasi di proses pembelajaran dan layanan yang
Satuan dan di Rumah diberikan di PAUD.
Durasi kegiatan di PAUD umumnya pendek ● Menyusun rencana kegiatan yang berisikan topik/tema serta kegiatan di luar kelas yang
sehingga satuan PAUD perlu menjalin kemitraan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang ingin dikenalkan pada anak. Rencana kegiatan
dengan orang tua agar terjadi kesinambungan dibagikan ke orang tua sehingga orang tua lebih memahami layanan yang diberikan pada anak di
antara upaya penguatan tumbuh kembang anak di PAUD.
satuan dan di rumah. Namun, seringkali orang ● Rencana kegiatan disusun dalam durasi setidaknya per bulan, agar orang tua dapat memahami
tua/wali belum merasa perlu mengetahui lebih metode yang digunakan oleh satuan PAUD dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak melalui
lanjut mengenai proses pembelajaran dan layanan keterkaitan proses pembelajaran serta kegiatan lain yang sudah dirancang.
yang diberikan di PAUD. Agar orang tua/wali juga ● Untuk satuan PAUD yang sudah berhasil membangun kemitraan dengan orang tua, penyusunan
mendapatkan informasi tersebut, langkah awal rencana kegiatan dapat melibatkan orang tua. Pelibatan ini bisa dalam bentuk mendengarkan
yang dapat dilakukan oleh satuan PAUD adalah masukan dari orang tua mengenai rancangan kegiatan/topik yang sudah ada atau memberikan
membagikan rencana kegiatan per semester kesempatan bagi orang tua untuk mengusulkan tema pembelajaran serta kegiatannya.
kepada orang tua/wali. ● Satuan dapat melihat tips dan contoh di dalam Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 2
(Kemitraan dengan Orang Tua), misalnya tentang komponen minimal yang perlu ada di dalam
rencana kegiatan.
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Kemitraan dengan Orang Tua (Seri 2)
– akan tersedia Juni 2022
Indeks Layanan Holistik Integratif (Penyelenggaraan Kelas Orang Tua)
Identifikasi Refleksi Benahi
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan 1)
E.7 Indeks Layanan Holistik Pemahaman tentang manfaat kelas orang tua belum dimiliki Kegiatan koordinasi internal untuk
Integratif (E.7.1 Penyelenggaraan oleh satuan dan orang tua. Salah satu fungsi utama kelas merancang penyelenggaraan kelas orang
Kelas Orang Tua) orang tua adalah agar orang tua memahami cara bermitra tua di PAUD.
dengan satuan PAUD untuk memantau tumbuh kembang
anak.
Banyak satuan yang belum menyelenggarakan ● Satuan melakukan koordinasi internal untuk: i) menentukan mekanisme penyelenggaraan kelas
kelas orang tua karena kurangnya pemahaman orang tua yang dirasa paling sesuai berdasarkan pemetaan terhadap kondisi orang tua; ii)
satuan dan orang tua tentang tujuan dan manfaat menentukan topik yang diangkat menjadi kelas orang tua; serta memetakan narasumber.
dari kelas orang tua. Kelas orang tua dapat ● Tips untuk melakukan pemetaan kebutuhan yang menjadi pertimbangan dalam perancangan kelas
digunakan untuk memastikan kesinambungan orang tua tersedia di Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 3 (Kelas Orang Tua).
● Topik dapat beragam sesuai kebutuhan, namun yang minimal perlu diberikan adalah cara untuk
layanan pendidikan di satuan dan di rumah. Kelas
memantau tumbuh kembang anak tersedia. Materi dapat mengambil dari Panduan
orang tua juga merupakan salah satu indikator
Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 4 (Layanan Holistik Integratif).
layanan holistik integratif bagi satuan PAUD, karena ● Narasumber: Apabila satuan belum yakin untuk menjadi narasumber, maka satuan dapat meminta
merupakan bentuk intervensi gizi-sensitif dalam unit lain sebagai narasumber, misalnya dari BKB/Puskesmas untuk topik pemantauan tumbuh
rangka pengentasan stunting, utamanya dalam kembang anak. Narasumber kelas orang tua dapat terdiri dari pendidik, orang tua sendiri ataupun
memastikan penerapan perilaku hidup bersih sehat dari pihak lain, sesuai dengan topik.
(PHBS) di rumah. ● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Kelas Orang Tua (Seri 3) – akan
tersedia Juni 2022
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Layanan Holistik Integratif (Seri
4) – akan tersedia Juni 2022
SIMULASI PERENCANAAN BERBASIS DATA