Anda di halaman 1dari 89

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
PEMERINTAH DAERAH
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Pemerintah Daerah

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4

Merdeka Belajar Profil dan Perencanaan


Tema dan Perencanaan Monitoring dan
Platform Rapor Berbasis Data di
Berbasis Data Evaluasi
Pendidikan Pemerintah Daerah

● Memahami ● Memahami definisi, ● Mengidentifikasi ● Memahami bentuk


kebijakan Merdeka kerangka dan masalah dan akar monitoring dan
Belajar struktur Profil masalah evaluasi
● Memahami konsep Pendidikan berdasarkan Profil pelaksanaan
Perencanaan ● Memahami Pendidikan kegiatan
Berbasis Data indikator dalam ● Menetapkan solusi
Tujuan sebagai bagian dari Profil Pendidikan penyelesaian akar
Merdeka Belajar ● Mampu masalah
mengakses dan ● Memasukkan
menggunakan solusi dalam
platform Rapor dokumen
Pendidikan perencanaan dan
anggaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2


Bab 1: Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami kebijakan Merdeka Belajar

02 Memahami konsep Perencanaan Berbasis Data sebagai bagian dari Merdeka Belajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 3


Kemdikbudristek telah menetapkan Visi Pendidikan Indonesia sebagai panduan
dalam merumuskan kerja pendidikan

“Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,


mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif,
mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong,
dan berkebinekaan global.”

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dikeluarkan kebijakan Merdeka
Belajar bagi tercapainya pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia

Pendidikan Berkualitas

Memastikan peserta didik Fokus pada pengembangan


mengalami kemajuan belajar kompetensi dasar dan
sehingga lebih kompeten dan
karakter
berkarakter

Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Memastikan bahwa kelompok-


Intervensi asimetris
kelompok yang termarginalkan
(sulit mendapat akses berfokus pada penguatan
pendidikan) dibantu untuk kelompok termarjinalkan
mendapatkan akses pendidikan
yg berkualitas.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 5
Berbagai kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan
bagi seluruh masyarakat Indonesia sudah diluncurkan

MB 1 MB 7 MB 15
Program Sekolah Kurikulum Merdeka dan
Penggantian UN
Penggerak Platform Merdeka Belajar

MB 3 MB 8 MB 16
Akselerasi dan Pendanaan
Penyesuaian Kebijakan
SMK Pusat Keunggulan Satuan Pendidikan Tahun
Dana BOS 2022

MB 4 MB 10 MB 19
Program Organisasi Perluasan Program
Rapor Pendidikan
Beasiswa Lembaga
Penggerak Indonesia
Pengelola Pendidikan

MB 5 MB 12
Sekolah Aman Berbelanja
Guru Penggerak
dengan SIPLah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6


Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data adalah bagian dari Merdeka
Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia

MERDEKA BELAJAR

Pendidikan Berkualitas bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keluarga Masyarakat

Institusi Dunia
Guru
Pendidikan Usaha/Industri

“Sekolahkan Anak Indonesia” “Dorong Pembelajaran Siswa” “Tidak Ada Anak yang Tertinggal”
Angka Partisipasi Tinggi Hasil Belajar Berkualitas
Distribusi yang merata
>95% di seluruh jenjang pendidikan dasar Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Baik secara geografis maupun status sosial
dan menengah; >70% pada jenjang yang relevan, hasil penelitian berkualitas
ekonomi
pendidikan tinggi tinggi, dan >90% tingkat penempatan kerja

Rapor Pendidikan Perencanaan Berbasis Data

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 7


Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data memperbaiki permasalahan
peningkatan mutu pendidikan dengan lebih sederhana dan bermakna

Dahulu Sekarang

Hanya AN dan Dapodik serta tidak ada


Berbagai sumber dan melakukan pengisian
pengisian borang-borang tambahan lagi
borang berkali-kali

Hasilnya evaluasi yang beragam Evaluasi hanya satu

Mengukur hal yang kunci:


Mengukur beragam hal Mutu hasil belajar
dan layanan pendidikan

Perencanaan sebagai pemenuhan dokumen Proses perencanaan sebagai kegiatan


administrasi bermakna yang berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 8
Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk mendorong
satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah menyusun kegiatan peningkatan capaian
pembelajaran berdasarkan fakta

1. Mengidentifikasi masalah 2. Melakukan refleksi 3. Melakukan pembenahan


1. Mengidentifikasi masalah 2. Melakukan refleksi dan
capaian, pemerataan, 3. Menyusun kegiatan
melalui perumusan dalam
kegiatan
berdasarkan indikator yang
berdasarkan indikator yang capaian, pemerataan,di
proses pembelajaran dan bentuk rencanarencana
dalam bentuk kegiatan dan
ditampilkan di dalam Rapor
ditampilkan proses pembelajaran
satuan pendidikan dandi anggaran satuan
kegiatan dan pendidikan
anggaran satuan
Pendidikan di dalam Rapor satuan
Pendidikan daerah pendidikan dan
masing-masing (BOS dan BOP) dan daerah
pendidikan (BOS dan BOP)
daerah masing-masing (APBD)
dan daerah (APBD)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Perencanaan Berbasis Data adalah proses yang berkelanjutan dan
terintegrasi dalam siklus perencanaan pemerintah daerah

Langkah 2 Langkah 3 RPJMD


Langkah 1
Analisis Akar Perumusan Program Perencanaan Jangka
Analisis Profil
Masalah dan Kegiatan Menengah
Pendidikan

RKPD
Rencana Tahunan

Langkah 6 Langkah 5 Langkah 4


Monitoring dan Pelaksanaan Memasukkan dalam RKA SKPD
Evaluasi Kegiatan dokumen perencanaan Dokumen Anggaran
dan anggaran
RPJMD: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RKPD: Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RKA SKPD: Rencana Kerja Anggaran SKPD APBD
APBD: Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10
Perencanaan berbasis data dilakukan di tingkat pemerintah daerah dan
satuan pendidikan

Perencanaan Daerah

● Provinsi untuk SMA, SMK, dan SLB


● Kabupaten/Kota untuk PAUD, SD, dan SMP

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Kemendikbudristek akan memfasilitasi satuan pendidikan dan pemerintah daerah
untuk melakukan perencanaan berbasis data

1. Bimbingan teknis dan 2. Dukungan materi untuk 3. Pusat Bantuan disiapkan


pendampingan perencanaan belajar mandiri disiapkan untuk menjawab semua
berbasis data akan dilakukan sehingga pemerintah daerah pertanyaan terkait rapor
mulai bulan Mei hingga sepanjang dan satuan pendidikan dapat pendidikan dan perencanaan
tahun 2022 bekerjasama dengan mendalami materi berbasis data, serta menerima
berbagai pemangku kepentingan perencanaan berbasis data masukan untuk perbaikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


Bab 2: Profil Pendidikan dan Platform Rapor Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami definisi, kerangka, dan struktur Profil Pendidikan

02 Memahami indikator dalam Profil Pendidikan

03 Mampu mengakses dan menggunakan platform Rapor Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 13


Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan
sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya

01 Single source of data sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut
peningkatan kualitas pendidikan.

02 Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
(output)

03 Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan


baik untuk evaluasi internal maupun eksternal.

04 Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di tingkat satuan


pendidikan dan perencanaan di tingkat pemerintah daerah.

05 Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan pendidikan dengan


mengurangi aplikasi beragam dalam proses evaluasi internal dan eksternal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Definisi Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan

laporan komprehensif mengenai layanan pendidikan sebagai hasil dari


Profil Pendidikan Evaluasi Sistem Pendidikan yang digunakan sebagai landasan untuk
peningkatan mutu layanan pendidikan dan penetapan Rapor Pendidikan

indikator terpilih dari Profil Pendidikan yang merefleksikan prioritas


Kemendikbudristek yang digunakan untuk menilai kinerja daerah dan
Rapor Pendidikan
satuan pendidikan. Rapor Pendidikan diperoleh dari perbandingan nilai
indikator antar tahun (akan ditampilkan mulai tahun 2023).

aplikasi berbasis web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan dan


Platform Rapor
Rapor Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh
Pendidikan
pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan kewenangannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15


Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah alat bantu bagi satuan
pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama memperbaiki kualitas layanan
pendidikan

Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data bukanlah
perangkat dan cara untuk perangkat dan cara untuk

Mengidentifikasi akar permasalahan Menghukum dan mencari siapa yang salah

Refleksi capaian pendidikan sejauh ini Memeringkatkan satuan dan daerah

Didiskusikan secara konstruktif dengan Membanding-bandingkan pencapaian


berbagai pemangku kepentingan
pendidikan untuk membenahi mutu
pendidikan Menjadi tambahan beban dokumen
administrasi yang tidak bermakna

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16


Dasar Hukum perencanaan berbasis data diatur dalam PP No. 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Permendikbudristek No. 09 tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem
Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
PP No 57 Tahun 2021 Permendikbudristek No 09 tahun 2022
Pasal 24
Pasal 28
● Perencanaan kegiatan Pendidikan bertujuan untuk peningkatan ● Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan profil
kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan pendidikan daerah.
berdasarkan evaluasi diri Satuan Pendidikan. ● Evaluasi sistem pendidikan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan terhadap:
● Perencanaan kegiatan Pendidikan dituangkan dalam rencana a. Pendidikan Anak Usia Dini; dan
b. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
kerja jangka pendek dan rencana kerja jangka menengah.
Pasal 26
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh Pemerintah
Pasal 48
Daerah sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan perencanaan
3. Evaluasi sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah
program dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan terhadap: a. penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
pendidikan anak usia dini; dan b. pendidikan dasar dan Pasal 28
menengah. Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
4. Evaluasi sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh Satuan Pendidikan untuk:
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk perluasan
akses dan peningkatan mutu layanan Pendidikan daerah ● mengidentifikasi masalah pendidikan yang perlu mendapatkan prioritas
berdasarkan indikator dalam profil Satuan Pendidikan atau profil program
sesuai kebutuhan Satuan Pendidikan dan program Pendidikan.
pendidikan kesetaraan;
● mendalami hasil identifikasi masalah pendidikan untuk menemukan akar
masalah dan merumuskan langkah perbaikan; dan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ● melakukan perencanaan program untuk mengatasi akar masalah 17
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang layanan
pendidikan PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan

Laporan Evaluasi Bentuk Evaluasi


Sumber Data
Platform Rapor Pendidikan Evaluasi Diri Internal
Asesmen Nasional PROFIL Evaluasi Diri Satuan Pendidikan
(AKM, Survei Karakter, & (mandiri, bagian siklus perencanaan)
RKTS
Survei Lingkungan Belajar)
Profil Satuan Pendidikan
Dapodik Profil Pendidikan Daerah Evaluasi Diri Pemda
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
RKPD
(isi komprehensif, bersifat diagnostik)
Data Pendidikan Kemenag
Evaluasi Eksternal
Platform Digital SPM
Evaluasi Pendidikan Daerah
Guru dan Kepala Sekolah
RAPOR (re)akreditasi Sekolah
Tracer Study SMK oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah Akredi
Rapor Satuan Pendidikan dengan kriteria tertentu) tasi
Data GTK Rapor Pendidikan Daerah
Insentif Kinerja Sekolah
(bagian dari indikator Profil Pendidikan) dari Kemendikbud
BPS, dll.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 18


Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan
sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya

Rapor Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan
dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran
8 Standar Nasional Pendidikan
Output Proses Input

1 Standar Kompetensi Lulusan 2 Standar Isi 6 Standar GTK


3 Standar Proses 7 Standar Pembiayaan

4 Standar Penilaian 8 Standar Sarpras

5 Standar Pengelolaan

A. Mutu dan relevansi hasil belajar D. Mutu dan relevansi pembelajaran


C. Kompetensi dan kinerja GTK
peserta didik

B. Pemerataan pendidikan yang E. Pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel
bermutu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 19


Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam beberapa tingkatan

Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan
indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3. Beberapa indikator level 2 tidak memiliki indikator level
3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.

Dimensi

Indikator
Level 1

Indikator
Level 2

Indikator
Level 3

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 20


Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK

Output Input
Proses

Kualitas Proses Kualitas Sumber Daya Manusia dan


Kualitas Capaian Pembelajaran Siswa
Belajar Siswa Sekolah

Mutu dan relevansi Pemerataan Mutu dan relevansi Kompetensi dan Pengelolaan sekolah
hasil belajar murid pendidikan yang pembelajaran kinerja PTK yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi C Dimensi E

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 21


Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Mutu dan Relevansi Kemampuan literasi Indeks Karakter Pendapatan Lulusan SMK
A. Hasil Belajar
Kemampuan numerasi Penyerapan Lulusan SMK Kompetensi Lulusan SMK

APS SMA/K/MA/Paket
Kesenjangan literasi APS SD/MI/Paket A/SDLB
Output

Pemerataan Pendidikan C/SMALB


B. Yang Bermutu
Kesenjangan numerasi APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB

Kesenjangan karakter APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB

APK SMA/K/MA/Paket
APK SD/MI/Paket A/SDLB C/SMALB

Hanya ada di level Di level daerah dan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi daerah satuan pendidikan 22
Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Kualitas pembelajaran Iklim inklusivitas
Mutu dan Relevansi
D. Pembelajaran
Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru Kesenjangan Iklim inklusivitas

Kepemimpinan instruksional Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah

Iklim keamanan sekolah Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk sanitasi)


antar wilayah
Proses

Kesenjangan iklim keamanan sekolah Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi

Iklim kesetaraan gender Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring

Kesenjangan Iklim kesetaraan gender Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran

Iklim kebinekaan Link and match dengan Dunia Kerja

Kesenjangan Iklim kebinekaan

Hanya ada di level Di level daerah dan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi daerah satuan pendidikan 23
Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Proporsi GTK bersertifikat Kehadiran guru di kelas
Kompetensi dan
C. Kinerja GTK
Proporsi GTK penggerak Indeks distribusi guru

Pengalaman pelatihan guru Pemenuhan Kebutuhan Guru


Input

Kualitas GTK penggerak Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi

Nilai UKG

Pengelolaan sekolah Partisipasi warga sekolah Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
yang Partisipatif,
E. Transparan, dan
Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Akuntabel peningkatan mutu

Hanya ada di level Di level daerah dan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi daerah satuan pendidikan 24
Permasalahan yang terjadi di suatu indikator dapat dicari akar masalahnya
dari indikator yang lain
● Peserta didik merasa aman dan ● Seluruh GTK bersertifikat pendidik
nyaman (secara fisik dan psikologis) ● Guru mengikuti pelatihan sesuai
● Satuan pendidikan menerima kebutuhan
perbedaan dan keberagaman ● Melakukan pengimbasan

● Memiliki kompetensi literasi, Kompetensi guru dan


numerasi, dan karakter melebihi Lingkungan Belajar
kepala sekolah
level yang diharapkan (dimensi D)
(dimensi C)
● Hasil belajar merata untuk semua
kelompok gender, sosial ekonomi

Kualitas Proses Tata kelola dan perbaikan


Hasil belajar murid
Pembelajaran pembelajaran
(dimensi A dan B)
(dimensi D) (dimensi E)
● Berpusat pada peserta didik
● Suasana kelas kondusif untuk ● Menyusun perencanaan, anggaran,
pembelajaran dan kebijakan berbasis data
● Penerapan disiplin positif ● Pelibatan masyarakat dalam
● Peserta didik merasa kompeten dan perbaikan pengelolaan satuan
dihargai sebagai bagian dari kelas pendidikan
● Mendukung siswa membangun
pemahaman baru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 25
Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Pemerintah Daerah

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Mengidentifikasi masalah berdasarkan Rapor Pendidikan

02 Melakukan refleksi untuk mendapatkan akar masalah

Melakukan pembenahan dengan menetapkan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar
03 masalah

Contoh simulasi Perencanaan Berbasis Data terbagi dalam 2 bagian:


1. Provinsi
2. Kabupaten/Kota

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 26


Perencanaan berbasis data membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah
untuk melakukan perubahan bermakna dalam perumusan kegiatan dan anggaran bagi
peningkatan mutu pendidikan

01 Menggunakan data dari Rapor Pendidikan yang terintegrasi, komprehensif,


dan objektif

02 Alat ukur yang


Melakukan refleksi
berorientasi
diri dan perbaikan
pada mutuberkelanjutan
dan pemerataan
dari hasil
tahunbelajar
ke tahun
(output).

03 Melibatkan pemangku kepentingan secara aktif dalam proses perencanaan

04 Pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan

05 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang terus menerus

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 27


Tahapan pelaksanaan Perencanaan Berbasis Data disusun agar pemerintah daerah
dapat mengidentifikasi, merefleksikan, dan membenahi kondisi layanan pendidikan
menggunakan data yang tersedia di Rapor Pendidikan

01 Pemerintah daerah membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi


kondisi dan tantangan yang dihadapi

02
Disdik dan pemangku kepentingan di daerah melakukan refleksi diri untuk
Alat ukur yang
menemukan berorientasi
akar padadari
permasalahan mutu dan pemerataan
tantangan hasil belajar (output).
yang dihadapi

Disdik dan pemangku kepentingan di daerah menentukan program dan


03 kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target capaian, dan
memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.

04 Disdik dan pemangku kepentingan di daerah melaksanakan program dan


kegiatan yang sudah direncanakan

Disdik melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat keterlaksanaan


05 kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan di tahun
berikutnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 28
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Perencanaan Berbasis Data


Tingkat Provinsi
Jadwal perencanaan pemerintah daerah dimulai dari perencanaan pembangunan
daerah sampai disahkannya APBD

Rancangan
Akhir RKPD Rancangan Rancangan
Rancangan Perkada RKPD KUA APBD APBD
RKPD PPAS
Ranwal
RKPD RKA APBD
SKPD

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

eRakortek
Dinas dapat memasukkan detail
tingkat kegiatan dari sub kegiatan yang ada
provinsi eRakortek
tingkat
kab/kota RKPD adalah dokumen perencanaan
dimana daerah memasukkan sub
kegiatan sampai dengan Rancangan
akhir RKPD ditutup

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 30


Terdapat 14 indikator kinerja urusan pendidikan
Kelompok Indikator
untuk Provinsi sebagai Standar
Indikator Kinerja Urusan Provinsi
Pelayanan Minimal yang harus diprioritaskan terlebih dahulu

1.Jumlah Anak Usia 16-18 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah (APS)
1 2.Jumlah Anak Usia 4-18 disabilitas yang berpartisipasi dalam pendidikan khusus (APS)

Angka Partisipasi
Sekolah (APS)

2 3.Rata-rata kompetensi Literasi SMA berdasarkan AN


4.Rata-rata kompetensi Numerasi SMA berdasarkan AN
5.Rata-rata kompetensi Literasi SMK berdasarkan AN
6.Rata-rata kompetensi Numerasi SMK berdasarkan AN
7.Rata-rata kompetensi Literasi SDLB berdasarkan AN
Kualitas Hasil Belajar
8.Rata-rata kompetensi Literasi SMPLB berdasarkan AN
3 9.Rata-rata kompetensi Literasi SMALB berdasarkan AN
10.Rata-rata kompetensi Numerasi SDLB berdasarkan AN
11.Rata-rata kompetensi Numerasi SMALB berdasarkan AN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
12.Rata-rata kompetensi Numerasi SMALB berdasarkan AN 31
Pemenuhan Minimal
Perumusan identifikasi, refleksi dan benahi
untuk indikator SPM
1. Perumusan berikut dapat digunakan oleh pemerintah daerah sebagai
referensi pemenuhan minimal dalam memilih masalah, merumuskan akar
masalah dan menetapkan kegiatan yang akan dilakukan. Pemerintah daerah
memprioritaskan perumusan minimal ini untuk dipilih dalam perencanaan
daerah.
2. Jika suatu daerah pemenuhan SPM nya sudah tercapai dan mempunyai
kemampuan keuangan lebih, maka dapat menambahkan kegiatan/sub
kegiatan dalam dokumen perencanaan daerah di luar yang ditetapkan dalam
pemenuhan minimal ini

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 32


Indikator kinerja urusan: Akses (Angka Partisipasi Sekolah) Dasmen

Mengapa APS belum 100%?

Ada berapa jumlah anak usia


sekolah yang tidak bersekolah?

Apakah jumlah ruang kelas Apakah anak usia tertentu


Apakah karena isu sosial
dan/atau sekolah sudah tersebut tidak bersekolah
budaya atau adat istiadat?
mencukupi? karena terkendala biaya?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 33


Identifikasi Refleksi Benahi Benahi
Pemenuhan minimal Angka Partisipasi Sekolah di Provinsi
(Masalah) (Akar Masalah) (Nomenklatur Sub Kegiatan) (Deskripsi Kegiatan)

● Pendataan warga negara usia 16-18


Belum tersedianya data
Angka Partisipasi tahun yang tidak bersekolah
jumlah anak usia 16-18 Koordinasi, Perencanaan, Supervisi dan Evaluasi
Sekolah belum ● Pendataan warga negara usia 4-18
tahun dan 4-18 tahun Layanan di Bidang Pendidikan
mencapai target tahun penyandang disabilitas yang
yang tidak bersekolah
tidak bersekolah

Jumlah kelas/sekolah Penambahan Ruang Kelas Sekolah


kurang dibandingkan
Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah
jumlah anak usia Penyediaan layanan pendidikan di daerah
sekolah Pembangunan USB (Unit Sekolah Baru) yang kekurangan daya tampung,
terutama di wilayah 3T
Pengadaan Perlengkapan Peserta Didik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 34


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan Angka
Partisipasi Sekolah tingkat Provinsi
Kegiatan: Pendataan warga negara usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah

Deskripsi kegiatan Metode


1. Perhitungan jumlah anak tidak sekolah dapat
Pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk dilakukan dengan membandingkan jumlah anak
memastikan semua anak usia sekolah yang sekolah dari dapodik dan jumlah anak usia
bersekolah. Oleh karena itu, Pemda perlu sekolah dari data dukcapil. Hasilnya adalah data
mengetahui jumlah anak usia sekolah yang tidak awal anak tidak sekolah
bersekolah di daerahnya. Data yang dibutuhkan 2. Pemda kemudian melakukan verifikasi melalui
adalah: perangkat pemerintahan dari RT, RW, Kelurahan,
a) Karakteristik demografis (nama, alamat, Kecamatan, dan kabupaten/kota, termasuk
dll) mendata alasan tidak sekolah
b) Alasan tidak sekolah (ekonomi, sosial, 3. Data yang terkumpul dikelola dalam sistem
bekerja, menikah, tidak termotivasi) pendataan yang dibangun oleh Pemda

Data yang detail terkait karakteristik anak dan


latar belakang penting sebagai dasar untuk Kemdikbudristek membangun aplikasi untuk mendata
merumuskan program dan kegiatan yang sesuai anak tidak sekolah yang informasinya dapat
dengan permasalahan yang dihadapi. menghubungi Ditjen Pauddasmen

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 35


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan Angka
Partisipasi Sekolah tingkat Provinsi
Pendataan warga negara usia 4-18 tahun penyandang disabilitas yang tidak bersekolah
Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk memastikan Olahan data Susenas, BPS dan data Dapodik
semua anak usia 4-18 penyandang disabilitas untuk
bersekolah. Oleh karena itu, Pemda perlu mengetahui jumlah
anak usia usia 4-18 penyandang disabilitas yang tidak
bersekolah di daerahnya.

Data yang dibutuhkan adalah:


1. Karakteristik demografis (nama, alamat, dll)
2. Alasan tidak sekolah (ekonomi, sosial, bekerja,
menikah, tidak termotivasi) Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
Data yang detail terkait karakteristik anak dan latar belakang
penting sebagai dasar untuk merumuskan program dan
kegiatan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 36


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan Angka
Partisipasi Sekolah di tingkat Provinsi
Penyediaan layanan pendidikan di daerah yang kekurangan daya tampung/wilayah 3T
Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk 1. Permendikbud No. 23 Tahun 2020 tentang Pedoman
memastikan penyediaan layanan pendidikan di daerah yang Penetapan Daerah Khusus dalam Pelaksanaan
kekurangan daya tampung/wilayah 3T. Oleh karena itu, Kebijakan Pendidikan Nasional
2. Permendikbud No. 14 tahun 2021 tentang Perubahan
Pemda perlu mengetahui jumlah layanan pendidikan yang
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
kekurangan daya tampung/wilayah 3T di daerahnya. Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pedoman Penetapan
Daerah Khusus dalam Pelaksanaan Kebijakan
Data yang dibutuhkan adalah: Pendidikan Nasional
1. Karakteristik demografis (jenis wilayah, aksesibilitas, 3. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan
ketersediaan listrik dan internet) Teknologi Republik Indonesia Nomor 160/P/2021
2. Jumlah satuan pendidikan yang tersedia (per tentang Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis
jenjang, per wilayah, jarak antar satuan pendidikan).

Tautan untuk mengakses dokumen / informasi


1. https://jdih.kemdikbud.go.id/detail_peraturan?main=2194
2. https://jdih.kemdikbud.go.id/detail_peraturan?main=2407
3. https://jdih.kemdikbud.go.id/detail_peraturan?main=2413

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 37


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan Angka
Partisipasi Sekolah di tingkat Provinsi
Penyediaan layanan pendidikan di daerah yang kekurangan daya tampung/wilayah 3T
Deskripsi kegiatan C. Mengusulkan sekolah-sekolah tersebut untuk mendapatkan
RKB melalui program DAK Fisik;
Upaya memenuhi target APS tersebut dapat dilakukan D. mengidentifikasi sekolah-sekolah yang RKB-nya mengalami
dalam 3 hal: kerusakan;
1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan E. Mengusulkan rehabilitasi RKB melalui program DAK Fisik.
melalui penambahan ruang kelas baru (RKB) &
rehabilitasi RKB sehingga dapat digunakan kembali 2. Mengembalikan anak tidak sekolah (ATS) ke pendidikan
formal / non formal
A. Menghitung jumlah RKB yang diperlukan secara
agregat. Dengan cara APS=jumlah siswa bersekolah : A. Melakukan pendataan secara berjenjang dari level
jumlah penduduk usia sekolah. Dengan asumsi 1 RKB Kab/Kota, Kecamatan, & Kelurahan;
bisa menampung 36 siswa dan dengan target APS B. Mendata identitas individu (ATS);
tertentu (selisih target APS dengan riil APS), kebutuhan C. Menyediakan alternatif layanan pendidikan formal &
RKB dapat dihitung dengan membagi selisih jumlah informal;
siswa bersekolah hasil target dikurangi kondisi riil. D. karena alasan fleksibilitas waktu untuk bekerja, ATS
B. Melakukan pemetaan mikro (di level sekolah) sekolah mungkin lebih memilih pendidikan non formal & untuk
mana sajakah yang “urgently” memerlukan penambahan meningkatkan keterampilan bekerja
RKB;

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 38


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan Angka
Partisipasi Sekolah di tingkat Provinsi
Penyediaan layanan pendidikan di daerah yang kekurangan daya tampung/wilayah 3T
Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

3. Mencegah siswa putus sekolah Buku strategi pencegahan siswa rentan putus sekolah agar tidak
A. Memfasilitasi & mengadvokasi sekolah untuk putus sekolah
melakukan pencegahan siswa putus sekolah;
B. Strategi pencegahan dini siswa putus sekolah dapat
dilakukan dengan mengidentifikasi siswa yang
rentan putus sekolah (banyak absen, berperilaku
indisipliner, perkembangan belajar terganggu);
C. Melakukan pendampingan secara intensif & per Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
individu siswa rentan putus sekolah sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan. 1. https://pustaka-sma.kemdikbud.go.id:4353/index.php?p=show_
detail&id=106&keywords=
2. https://www.youtube.com/watch?v=fCgLwFHWD2s

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 39


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan Angka
Partisipasi Sekolah di tingkat Provinsi
Pemberian biaya pendidikan kepada Peserta Didik dan Peserta Didik berkebutuhan khusus dari keluarga
tidak mampu sampai lulus

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk memastikan Dapodik


pembiayaan pendidikan kepada Peserta Didik dan Peserta Data BPS
Didik berkebutuhan khusus dari keluarga tidak mampu
sampai lulus di daerahnya.

Data yang dibutuhkan adalah:


1. Data Peserta Didik dan Peserta Didik berkebutuhan
khusus dari keluarga tidak mampu.
2. Alasan tidak sekolah (ekonomi, sosial, bekerja, menikah, Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
tidak termotivasi).
3. Pembiayaan biaya non personel melalui BOS Daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 40


Indikator kinerja urusan: kualitas hasil belajar (kompetensi literasi dan numerasi)

Mengapa kompetensi literasi dan numerasi masih rendah?

Apakah Apakah Apakah Apakah Apakah


jumlah distribusi kualitas kualitas Apakah
sekolah sudah
pendidik dan pendidik dan pendidik dan proses tersedia
kondusif untuk
tenaga tenaga tenaga pembelajaran perlengkapan
melakukan
kependidikan kependidikan kependidikan sudah baik? pembelajaran
pembelajaran?
sudah sudah sudah baik? ?
terpenuhi? merata?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 41
Identifikasi Refleksi
Pemenuhan minimal kemampuan Benahi
literasi dan numerasi di ProvinsiBenahi
(1/2)
(Masalah) (Akar Masalah) (Nomenklatur Sub Kegiatan) (Deskripsi Kegiatan)

Pemetaan dan penataan pendidik dan tenaga kependidikan


Kemampuan
literasi (A.1)
Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga
dan numerasi Data PTK belum Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan
terpetakan Pendidikan Khusus
rendah (A.2)
Pemetaan kecukupan jumlah pengawas sekolah untuk satuan
pendidikan
Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Distribusi pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas untuk
Distribusi PTK belum Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan pemerataan pendidik dan tenaga kependidikan
merata Pendidikan Khusus
Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pengajuan formasi guru ASN (PPPK)
Jumlah PTK belum bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah
mencukupi Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Pendidikan Penyediaan guru pembimbing khusus paling sedikit 1 (satu) orang pada
Khusus satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif
Jumlah pengawas dan Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan calon kepala
Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga sekolah/lulusan guru penggerak sebagai kepala sekolah
kepala sekolah yang Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan calon pengawas
berkualitas belum Menengah (Atas/Kejuruan) sekolah/lulusan guru penggerak sebagai pengawas sekolah
mencukupi
Iklim keamanan sekolah Sosialisasi dan Advokasi Kebijakan Bidang Pemberian layanan pendampingan kepada satuan pendidikan untuk
masih perlu ditingkatkan Pendidikan mencegah perundungan kekerasan pada anak

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 42


Identifikasi Refleksi
Pemenuhan minimal kemampuan Benahi
literasi dan numerasi di ProvinsiBenahi
(2/2)
(Masalah) (Akar Masalah) (Nomenklatur Sub Kegiatan) (Deskripsi Kegiatan)

Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga


Kemampuan kependidikan yang belum memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang
literasi (A.1) dipersyaratkan
dan numerasi
rendah (A.2)
Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum memiliki sertifikat guru
penggerak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan guru penggerak
Kualitas PTK dan/atau Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Bidang Fasilitasi pelatihan/seminar/lokakarya penguatan kompetensi kepala
kualitas proses Pendidikan sekolah dan guru
pembelajaran perlu Pembentukan komunitas belajar dan memastikan guru, kepala sekolah,
ditingkatkan dan pengawas sekolah terlibat aktif dalam komunitas tersebut
Membentuk komunitas belajar dan memastikan tutor, kepala sekolah,
dan pengawas sekolah terlibat aktif dalam komunitas tersebut
Fasilitasi pertemuan guru/pendidik dalam wadah berbasis komunitas
untuk meningkatkan kualitas layanan
Pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dalam peningkatan
kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
Pembinaan Penggunaan Teknologi, Informasi Pelatihan TIK untuk pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan
dan Komunikasi (TIK) untuk Pendidikan
Pengadaan Perlengkapan Peserta Didik Pengadaan buku teks dan non teks
Perlengkapan
pembelajaran belum
mencukupi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 43


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pemetaan dan penataan pendidik dan tenaga kependidikan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

1.Dapodik
Pemerintah Provinsi dapat melakukan penataan untuk 2.Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan
memastikan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
terdistribusi secara merata. Untuk melakukan penataan, Sekolah
langkah yang dapat dilakukan:
1.Memiliki data jumlah PTK yang terdata di Dapodik dan
memastikan seluruh PTK terdata dengan benar di Dapodik Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
2.Memiliki peta kelebihan dan kekurangan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan berdasarkan Dapodik pada setiap
satuan Pendidikan.
3.Melakukan distribusi dari satuan pendidikan yang memiliki
kelebihan PTK ke satuan pendidikan yang kekurangan
PTK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 44
Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pemetaan kecukupan jumlah pengawas sekolah untuk satuan pendidikan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi perlu memiliki peta kebutuhan Pengawas PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Sekolah. Langkah yang dapat dilakukan: Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
1. Memiliki data satuan pendidikan yang berada dalam
kewenangan
2. Memiliki data jumlah Pengawas dan memastikan seluruh
pengawas terdaftar di SIMTendik Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
3. Membuat peta kebutuhan Pengawas Sekolah terhadap
Satuan Pendidikan binaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 45


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Distribusi pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas untuk pemerataan pendidik dan tenaga
kependidikan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi perlu melakukan distribusi Dapodik


Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang
berkualitas agar tidak menumpuk pada satu satuan
pendidikan. Untuk melakukan distribusi, langkah
yang dapat dilakukan:
1.Memiliki data jumlah PTK beserta status
kualifikasi dan sertifikat pendidik yang terdata di Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
Dapodik.
2.Melakukan distribusi PTK berkualitas dari satu
satuan pendidikan ke satuan pendidikan lain yang
kekurangan PTK berkualitas

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 46


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pengajuan formasi guru ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi dapat mengajukan formasi Dapodik


untuk mengisi kekurangan Guru ASN baik yang E-Formasi KemenPANRB
diakibatkan oleh pensiun ataupun lainnya, dengan
langkah sebagai berikut:
1. Memiliki peta kelebihan dan kekurangan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan berdasarkan
Dapodik pada setiap satuan Pendidikan. Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
2. Mengajukan formasi Guru ASN melalui aplikasi
E-Formasi KemenPANRB disertai dengan
SPTJM Kepala Daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 47


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Penyediaan guru pembimbing khusus paling sedikit 1 (satu) orang pada satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan inklusif

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi bertanggung jawab menyediakan Pedoman Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing
minimal 1 (satu) orang Guru Pembimbing Khusus pada Khusus
Satuan Pendidikan Inklusif. Langkah yang dapat dilakukan
adalah melaksanakan Bimbingan Teknis Pemenuhan
Guru Pembimbing Khusus

Tautan untuk mengakses dokumen / informasi

https://gpk.gtk.kemdikbud.go.id

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 48


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Kemendikbud ristek telah menyiapkan program 1.Dokumen Salinan:


percepatan karir guru menjadi kepala sekolah https://bit.ly/Dokumen_Permendikbudristek40_2021
2.Surat Edaran (SE):
melalui Program Guru Penggerak dan
https://bit.ly/SE_Permendikbudristek40_2021
penerbitan Permenbdikbudristek nomor 40
tahun 2021.
Kebijakan percepatan guru penggerak menjadi Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
pengawas juga sedang dirancang.
1.Booklet: https://bit.ly/Booklet_Permendikbudristek40_2021
2.Paparan Sosialisasi:
https://bit.ly/Paparan_Permendikbudristek40_2021
3.Video Dukungan Pemda:
https://bit.ly/VideoDukunganPemda_PGP
4.FAQ:
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/faq

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 49


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pemberian layanan pendampingan kepada satuan pendidikan untuk mencegah perundungan
kekerasan pada anak

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan


Pemerintah provinsi bertanggung jawab memfasilitasi
sekolah untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah Roots Program https://rootsindonesia.id/
yang menuju bebas perundungan dan perilaku kekerasan.
Alternatif aktivitas yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
Provinsi meliputi:
1. https://www.youtube.com/watch?v=XQhhMuy1uzM&t=27s
1. Mengidentifikasi sekolah yang relatif besar terjadinya
2. https://www.youtube.com/watch?v=CMAMZuOJmIw&t=123s
tindak perundungan dan kekerasan;
3. https://www.youtube.com/watch?v=c_YCCkQXbJE&t=27s
2. Melakukan pendampingan pada sekolah point 1 tersebut
4. https://www.youtube.com/watch?v=nV7qGAWjNyg&t=392s
di atas, dapat dilakukan dengan mengacu pada program
5. https://www.youtube.com/watch?v=a0L2-2hlRM4&t=476s
roots
6. https://www.youtube.com/watch?v=hXJ1M6Kz3f8
3. Melakukan kampanye anti perundungan untuk sekolah
7. https://www.youtube.com/watch?v=CpFoowN-tV8&t=12s
secara keseluruhan agar tercipta kesadaran tentang
8. https://www.youtube.com/watch?v=4fNgJS5eRWY&t=47s
pentingnya pencegahan tindak kekerasan. Direktorat
9. “sekolah gaul anti kekerasan” pada link
SMA punya tag line “Gen Arung” dalam hal ini
https://pustaka-sma.kemdikbud.go.id:4353/index.php?p=sh
kepanjangan dari Generasi Anti Perundungan ow_detail&id=74&keywords=

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 50


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Sosialisasi kepada satuan pendidikan mengenai peningkatan kualitas layanan termasuk pentingnya inklusivitas
dan kebinekaan untuk mencegah diskriminasi terhadap ekonomi, gender, fisik, agama, suku, dan budaya

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah daerah dapat melakukan: 1. Definisi & Pemahaman Perilaku Radikalisme & Intoleransi
1. Sosialisasi kepada sekolah tentang apa yang dimaksud 2. Strategi Sekolah Mencegah Radikalisme & Intoleransi
dengan perilaku radikalisme & intoleransi;
2. Sosialisasi kepada sekolah tentang jenis-jenis perilaku
radikalisme & intoleransi yang mungkin saja terjadi di
sekolah;
3. Langkah-langkah pencegahan dan penanganan perilaku
radikalisme & intoleransi yang bisa saja terjadi di sekolah; Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
4. Hasil yang bisa diwujudkan adalah penanaman perilaku
saling menghormati perbedaan agama, suku, bangsa, 1. https://www.youtube.com/watch?v=0m8JCMVkUAI
pemikiran, ide yang mencerminkan profile pelajar 2. https://www.youtube.com/watch?v=ymYiofzGi4M&t=104s
Pancasila yaitu berkebhinekaan global

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 51


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memenuhi
kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi bertanggungjawab terhadap peningkatan


kualifikasi dan kompetensi PTK di wilayahnya. Langkah yang
dapat dilakukan antara lain:
1.Mendorong PTK untuk memiliki kualifikasi minimal S-1/D-IV
2.Mempersiapkan PTK mengikuti pre-test dan Uji Kompetensi
program sertifikasi Tautan untuk mengakses dokumen / informasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 52


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum memiliki sertifikat guru penggerak untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan guru penggerak

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pendidikan Guru Penggerak adalah program Merdeka Belajar 5 Program Guru Penggerak
pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi
pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi
pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan
Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru
Penggerak. Selama program, guru tetap
menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
Pemerintah Provinsi dapat mendorong Guru atau
Kepala Sekolah untuk mengikuti Program Guru https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupen
Penggerak. ggerak/

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 53


Program / kegiatan yang
Opsi program/kegiatan dapat
yang dapat dipilih pemerintah daerah
dipilih: untuktambahan
Keterangan peningkatan
Kemampuan
1.Merdeka Belajar Literasi dan
7 (PSP) dan Numerasi di tingkat
atau; Provinsi
a.Penguatan Pokja Manajemen Operasional (PMO)
b.Bimtek penguatan komite pembelajaran
Fasilitasi pelatihan/seminar/lokakarya penguatan kompetensi kepala sekolah dan guru

2.IKM atau Merdeka Belajar 15 (Kurikulum a.Bimtek Kurikulum Merdeka


Merdeka & Platform Merdeka Mengajar) dan b.Bimtek/seminar/lokakarya Platform Merdeka Mengajar
atau;
3.Merdeka Belajar 19 (Platform Rapor Pendidikan) a.Bimtek Perencanaan Berbasis Data
dan atau; b.Bimtek platform rapor pendidikan
4.Merdeka Belajar 4 (Program Organisasi
Penggerak)
Rujukan dokumen program / kegiatan:

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 54


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pembentukan komunitas belajar dan memastikan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah terlibat aktif
dalam komunitas tersebut

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi dapat membentuk dan menetapkan


komunitas belajar antara lain:
1. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
2. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
3. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKPS)

Tautan untuk mengakses dokumen / informasi


serta memastikan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah aktif dalam kelompok kerja .

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 55


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Fasilitasi pertemuan guru/pendidik dalam wadah berbasis komunitas untuk meningkatkan kualitas layanan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi dapat memfasilitasi pertemuan di MGMP,


MKKS, dan MKPS secara berkala dan memberikan insentif
agar pertemuan di komunitas dapat terus terselenggara
dengan baik

Tautan untuk mengakses dokumen / informasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 56


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dalam peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi dapat mendorong PTK mengikuti


program beasiswa pendidikan indonesia.
Pemerintah Provinsi juga dapat memberikan beasiswa atau
bantuan biaya pendidikan agar PTK dapat memiliki kualifikasi
minimal S-1/D-IV serta dapat mengikuti program sertifikasi.

Tautan untuk mengakses dokumen / informasi

https://beasiswa.kemdikbud.go.id/

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 57


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pelatihan TIK untuk pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi dapat mendorong Guru mengikuti


program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan atau;
mengikuti Bimtek/seminar/lokakarya Platform Merdeka
Mengajar
Dinas Pendidikan Provinsi dapat mensosialisasikan tentang
program Guru Belajar dan Berbagi kepada para guru sebagai Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
wadah guru untuk bertukar informasi dan memperkaya ilmu
terkait pembelajaran 1. https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/
2. https://guru.kemdikbud.go.id/
3. https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id/

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 58


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pengadaan buku teks dan non teks

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pengadaan Buku melalui e-Katalog LKPP


Dinas pendidikan dapat memfasilitasi pengadaan buku teks
dan non teks melalui e-Katalog LKPP.
Selain itu, dinas pendidikan juga dapat mendukung sekolah-
sekolah yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan
(CSR) dalam hal pengadaan buku-buku yang dibutuhkan
untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Tautan untuk mengakses dokumen / informasi

https://buku.kemdikbud.go.id/
Dinas Pendidikan dapat mendorong sekolah untuk
memanfaatkan buku elektronik dari Kemendikbudristek yang
tersedia di laman Kemendikbudristek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 59


Program / kegiatan yang dapat dipilih pemerintah daerah untuk peningkatan
Kemampuan Literasi dan Numerasi di tingkat Provinsi
Pengadaan TIK untuk pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah dapat mengajukan DAK Fisik untuk Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2022 tentang
pemenuhan sarana prasarana TIK Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik
Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2022
Pemerintah dapat mendorong sekolah untuk
menggunakan platform SIPlah dalam proses
pengadaan barang

Tautan untuk mengakses dokumen / informasi

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/dana-alokasi-khus
us-dak

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 60


Indikator kinerja urusan: kualitas lulusan SMK

Mengapa kualitas lulusan SMK belum optimal?

Apakah fasilitas
Apakah sudah ada Apakah sudah ada
Apakah tersedia data peningkatan
kemitraan antara SMK sertifikasi kompetensi
keterserapan lulusan? kompetensi lulusan
dengan dunia kerja? PTK dan peserta didik?
SMK tersedia?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 61


Identifikasi Refleksi Benahi Benahi
Pemenuhan minimal Kualitas Lulusan SMK di Provinsi
(Masalah) (Akar Masalah) (Nomenklatur Sub Kegiatan) (Deskripsi Kegiatan)

Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi


Data keterserapan Penyediaan data penelusuran lulusan untuk mengukur keterserapan
Satuan Pendidikan Menengah
lulusan belum tersedia lulusan
Kejuruan

Kemitraan antara SMK Pembinaan Kelembagaan dan


Fasilitasi kemitraan antara dunia kerja dan SMK untuk penyesuaian
dan dunia kerja belum Manajemen Sekolah Menengah
pembelajaran di SMK terhadap kebutuhan dunia kerja
terjalin Kejuruan
Tingkat
Penyerapan
Lulusan SMK Fasilitas peningkatan Membangun Bengkel/Unit Produksi/Teaching Factory untuk
kompetensi lulusan SMK Pembangunan Bengkel/Unit Produksi mendukung penguatan kompetensi siswa dan kerjasama dengan
belum tersedia industri

Sertifikasi kompetensi
Penyediaan Biaya Personil Peserta Pemetaan lembaga sertifikasi dan dunia kerja yang memiliki sistem
PTK dan peserta didik
Didik Sekolah Menengah Kejuruan sertifikasi untuk mendorong sertifikasi kompetensi bagi Peserta Didik
masih rendah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 62


Program kegiatan yang dapat dipilih oleh pemerintah daerah untuk peningkatan
Tingkat Penyerapan Lulusan SMK
Penyediaan data penelusuran lulusan untuk mengukur keterserapan lulusan
Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi bertanggung jawab dalam memastikan SMK melakukan Tracer Study Dit Mitras DUDI 2021
penelusuran lulusan untuk mendapatkan umpan balik terhadap kesesuaian
pembelajaran di SMK dengan kebutuhan dunia kerja.

Hal ini dapat dilakukan dengan :


1) Memastikan SMK melakukan pendataan terhadap alumni atau lulusannya, Tautan untuk mengakses dokumen /
seperti: alamat surel, nomor telepon, dst. informasi
2) Melakukan kegiatan survey kepada alumni atau lulusan SMK tersebut
dengan cara mengontak mereka melalui jalur komunikasi yang sudah di data Tracervokasi.kemdikbud.go.id
3) Data survey yang diminta kepada alumni setidaknya meliputi:
a) Tahun kelulusan, konsentrasi keahlian
b) status bekerja/wirausaha/melanjutkan studi
c) lokasi bekerja/wirausaha/melanjutkan studi,
d) Jenis pekerjaan/wirausaha/studi lanjut
e) rentang gaji/pendapatan,
f) Umpan balik mengenai kesesuaian antara materi yang dipelajari di SMK
dan yang dibutuhkan di dunia kerjanya
4) Melakukan analisis terhadap hasil survey untuk dapat melihat persentase
keterserapan dan prospek kebekerjaan lulusan SMK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 63


Program kegiatan yang dapat dipilih oleh pemerintah daerah untuk peningkatan
Tingkat Penyerapan Lulusan SMK
Fasilitasi kemitraan antara dunia kerja dan SMK untuk penyesuaian pembelajaran di SMK terhadap kebutuhan
dunia kerja

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan 1. Dokumen kurikulum operasional sekolah
fasilitasi antara dunia kerja dan SMK dalam rangka 2. Dokumen panduan Projek Penguatan Profil Pelajar
menyesuaikan pembelajaran di SMK. Pancasila
3. Dokumen panduan pembelajaran dan asesmen
Hal ini dapat dilakukan dengan cara: 4. Permendikbud 50/2020 mengenai praktek kerja
1) Secara rutin memetakan dunia kerja yang berpotensi lapangan
menjadi mitra SMK. Hal ini dapat dilakukan dengan
bekerjasama dengan dinas ketenagakerjaan, dinas
perindustrian, dan asosiasi industri/pengusaha daerah
Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
atau nasional yang relevan
1. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/
2) Melakukan promosi bagi potensi mitra agar mau Panduan_KOS.pdf
bekerja sama dengan SMK. Contoh: melakukan 2. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/
kegiatan ekspo karya SMK untuk industri PPA_2021.pdf
3) Mendorong agar mitra dunia kerja bekerja sama 3. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/
dengan SMK secara strategis dan taktis. Contoh: PP5_2021.pdf
dunia kerja turut serta dalam penyelarasan kurikulum 4. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/163849/
di konsentrasi keahlian yang relevan di SMK, memberi permendikbud-no-50-tahun-2020
kesempatan praktek kerja lapangan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 64


Program kegiatan yang dapat dipilih oleh pemerintah daerah untuk peningkatan
Tingkat Penyerapan Lulusan SMK
Membangun Bengkel/Unit Produksi/Teaching Factory untuk mendukung penguatan kompetensi siswa dan
kerjasama dengan industri

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan

Pemerintah Provinsi bertanggung jawab untuk memastikan 1. Praktik baik pengelolaan bengkel/unit
pembelajaran berbasis dunia kerja terwujudkan di SMK. produksi/teaching factory di SMK
2. Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2022 tentang
Hal ini dapat dilakukan dengan: Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik
1) Merujuk pada pemetaan kondisi pembelajaran SMK di Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2022
daerahnya dan bagaimana pelaksanaan praktek/
dalam SMK tersebut yang ada di rapor pendidikan
2) Mengalokasikan dana dari Dana Alokasi Khusus bagi
SMK untuk mendukung pengembangan project based
Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
learning dalam berbasis dunia kerja
3) Meningkatkan kapasitas guru dan kepala sekolah SMK 1. https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id/
mengenai pengelolaan project based learning dalam 2. http://103.40.55.195/tefa
bengkel/unit produksi/teaching factory 3. http://kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/video
4) Mendorong kerja sama industri dan SMK dalam
mengembangkan project based learning di
Bengkel/Unit Produksi/Teaching Factory

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 65


Program kegiatan yang dapat dipilih oleh pemerintah daerah untuk peningkatan
Tingkat Penyerapan Lulusan SMK
Pemetaan lembaga sertifikasi dan dunia kerja yang memiliki sistem sertifikasi untuk mendorong sertifikasi
kompetensi bagi Peserta Didik

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan


1. Standar Isi Pendidikan Nasional
Pemerintah Provinsi bertanggung jawab mendukung
ekosistem pendidikan vokasi di SMK dengan memberikan
akses informasi terkait lembaga sertifikasi dan dunia kerja
yang memiliki sistem sertifikasi

Hal ini dapat dilakukan dengan:


1) Memetakan konsentrasi keahlian yang dilatih di SMK
di daerah masing-masing
2) Memetakan sertifikasi yang dibutuhkan bagi peserta
Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
didik dalam konsentrasi keahlian terkait
1. https://jdih.kemdikbud.go.id/sjdih/siperpu/dokumen/
3) Memetakan lembaga sertifikasi dan dunia kerja yang
salinan/salinan_20220211_105800_Salinan
memiliki sistem sertifikasi di daerah maupun di
%20Permendikbudristek%20Nomor%207%20Tahun
nasional yang mendorong sertifikasi kompetensi bagi
%202022_JDIH.pdf
peserta didik.
4) Memberikan informasi pemetaan ini kepada SMK,
dunia kerja dan publik agar dapat menjadi rujukan bagi
kerja sama

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 66


Program kegiatan yang dapat dipilih oleh pemerintah daerah untuk peningkatan
Kepuasan Dunia Kerja terhadap Budaya Kerja Lulusan SMK
Fasilitasi kelembagaan dan manajemen BKK dalam rangka meningkatkan penyerapan lulusan SMK

Deskripsi kegiatan Rujukan dokumen program / kegiatan


1. Pelaksanaan BKK di SMK
Pemerintah provinsi bertanggung jawab untuk mendukung
keterserapan lulusan SMK melalui BKK yakni pelayanan dan
informasi lowongan kerja, pelaksana pemasaran, penyaluran
dan penempatan tenaga kerja untuk lulusan SMK.
Pelaksanaan BKK dilakukan dengan bekerja sama dengan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Hal ini dapat dilakukan dengan


1) Meningkatkan kapastias Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Tautan untuk mengakses dokumen / informasi
Sekolah (bidang hubungan industri, atau yang
1. https://bkk.ditpsmk.net/
relevan), dan guru dalam pemahaman mengenai
kelembagaan dan pengelolaan BKK di SMK
2) Melakun penelurusan lulusan SMK melalui BKK
3) Melakukan fasilitasi kegiatan di daerah bersama BKK
SMK dan dunia kerja dalam rangka mempromosikan
taut suai pembelajaran di SMK dan keterserapan
lulusan SMK.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 67


Seluruh kegiatan dan anggaran dimasukkan dalam ke dalam format RKA SKPD dalam
aplikasi SIPD
No Urusan Kinerja Indikator Kinerja Satuan Target Nasional Capaian Target Daerah
Urusan Urusan Daerah
2022 2023 2022 2023

1.01 URUSAN Terpenuhinya Jumlah Warga Negara % 100 76.28 84.78 85.12
PEMERINTAHA kebutuhan dasar Usia 16-18 tahun yang
N BIDANG SPM bidang berpartisipasi dalam
PENDIDIKAN pendidikan Pendidikan Menengah

Dukungan Sub Kegiatan Berdasarkan Catatan Catatan Catatan Catatan Kesepakatan Kesepakatan
Prioritas Daerah Daerah K/L Bangda Bappenas Pembahasan Rencana
Target Daerah

Sub Kegiatan Kinerja Indikator Target Satuan Pagu

1.01.02.1.03.02- Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas 6 ruang 1.277.304.000,00


Penambahan Ruang Sekolah Bertambah Sekolah yang
Kelas Sekolah Bertambah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 68


Target nasional sudah dimasukkan dalam form Rakortekrenbang

Satuan Nasional Satuan Nasional


Indikator 2021 2022 2023 Indikator 2021 2022 2023
No Indikator Kinerja Urusan No Indikator Kinerja Urusan Kinerja
Kinerja
Urusan Capaian Targe Target Urusan Capaian Target Target
t

Jumlah Anak Usia 16-18 tahun Rata-rata kompetensi Literasi SDLB


5.1 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai 1.7 1.8 1.9
1 yang berpartisipasi dalam % 73.09 100 100
pendidikan menengah (APS)
Rata-rata kompetensi Literasi SMPLB
5.2 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai 1.7 1.8 1.9
Jumlah Anak Usia 4-18
2 disabilitas yang berpartisipasi % 28.31 100 100 Rata-rata kompetensi Literasi SMALB
dalam pendidikan khusus (APS) 5.3 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai 1.7 1.85 2
Rata-rata kompetensi Literasi Rata-rata kompetensi Numerasi SDLB
3.1 SMA berdasarkan Asesmen nilai 1.7 1.85 2 5.4 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai 1.6 1.7 1.8
Nasional
Rata-rata kompetensi Numerasi SMPLB
Rata-rata kompetensi Numerasi 5.5 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai 1.6 1.7 1.8
3.2 SMA berdasarkan Asesmen nilai 1.6 1.75 1.9
Nasional Rata-rata kompetensi Numerasi SMALB
5.6 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai 1.6 1.75 1.9
Rata-rata Kompetensi Literasi
4.1 SMK berdasarkan Asesmen nilai 1.7 1.85 2 6 Tingkat Penyerapan Lulusan SMK % 29.93 52% 56%
Nasional
Tingkat Kepuasan dunia kerja
Rata-rata Kompetensi Numerasi 7 terhadap budaya kerja lulusan SMK % 70.9 70.9 80
4.2 SMK berdasarkan Asesmen nilai 1.6 1.75 1.9
Nasional
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Target provinsi sudah dimasukkan dalam form Rakortekrenbang (Provinsi)

Satuan Nasional Satuan Nasional


Indikator 2021 2022 2023 Indikator 2021 2022 2023
No Indikator Kinerja Urusan No Indikator Kinerja Urusan Kinerja
Kinerja
Urusan Capaian Targe Target Urusan Capaian Target Target
t

Jumlah Anak Usia 16-18 tahun Rata-rata kompetensi Literasi SDLB


5.1 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai
1 yang berpartisipasi dalam %
pendidikan menengah (APS) Rata-rata kompetensi Literasi SMPLB
5.2 nilai
Jumlah Anak Usia 4-18 berdasarkan Asesmen Nasional. Capaian dan
2 disabilitas yang berpartisipasi % Capaian dan Rata-rata kompetensi Literasi SMALB
5.3 nilai target masing-
dalam pendidikan khusus (APS) berdasarkan Asesmen Nasional.
target masing- masing provinsi
Rata-rata kompetensi Literasi Rata-rata kompetensi Numerasi SDLB
masing provinsi 5.4 nilai dapat dilihat
3.1 SMA berdasarkan Asesmen nilai berdasarkan Asesmen Nasional.
Nasional dapat dilihat pada tautan
Rata-rata kompetensi Numerasi SMPLB
Rata-rata kompetensi Numerasi pada tautan 5.5 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai berikut:
3.2 SMA berdasarkan Asesmen nilai berikut: https:// https://bit.ly/Info
Nasional bit.ly/Info Rata-rata kompetensi Numerasi SMALB
5.6 berdasarkan Asesmen Nasional. nilai
Rata-rata Kompetensi Literasi Rakortek Rakortek
4.1 SMK berdasarkan Asesmen nilai 6 Tingkat Penyerapan Lulusan SMK %
Nasional Tingkat Kepuasan dunia kerja
Rata-rata Kompetensi Numerasi 7 terhadap budaya kerja lulusan SMK %
4.2 SMK berdasarkan Asesmen nilai
Nasional KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Daftar minimum prioritas kodefikasi sub kegiatan urusan provinsi
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Kode Sub Kegiatan
Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
SMA SMK SLB

● Pendataan warga negara usia 16-18 tahun yang


Koordinasi, Perencanaan, Supervisi dan Evaluasi Layanan tidak bersekolah
01/02/1.01/60 01/02/1.02/53 01/02/1.03/60 di Bidang Pendidikan ● Pendataan warga negara usia 4-18 tahun
penyandang disabilitas yang tidak bersekolah

01/02/1.01/02 01/02/1.02/02 01/02/1.03/02 Penambahan Ruang Kelas Sekolah

01/02/1.01/19 01/02/1.02/15 01/02/1.03/18 Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah Penyediaan layanan pendidikan di daerah yang
kekurangan daya tampung/wilayah 3T
01/02/1.01/40 01/02/1.02/32 01/02/1.03/30 Pengadaan Sarana Mobilitas Sekolah

01/02/1.01/01 01/02/1.02/01 01/02/1.03/01 Pembangunan USB (Unit Sekolah Baru)

01/02/1.01/39 01/02/1.02/31 01/02/1.03/38 Pengadaan Perlengkapan Peserta Didik


Pemberian biaya pendidikan kepada Peserta Didik
Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah dan Peserta Didik berkebutuhan khusus dari
01/02/1.01/45 01/02/1.02/37 01/02/1.03/44 (Menengah Atas/Menengah Kejuruan/pendidikan keluarga tidak mampu sampai lulus
Khusus)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Daftar minimum prioritas kodefikasi sub kegiatan urusan provinsi
Kualitas hasil belajar - kompetensi literasi dan numerasi (1/2)
Kode Sub Kegiatan
SDLB/SMPLB/ Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
SMA SMK SMALB
Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Pemetaan dan penataan penempatan untuk pemerataan pendidik dan
01/04/1.01/01 01/04/1.01/01 01/04/1.01/01 Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan tenaga kependidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
Menengah dan Pendidikan Khusus Pemetaan kecukupan jumlah pengawas sekolah untuk satuan pendidikan
Penataan Pendistribusian Pendidik dan Distribusi pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas untuk
01/04/1.01/02 01/04/1.01/02 01/04/1.01/02 Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan pemerataan pendidik dan tenaga kependidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus
Penyediaan Pendidik dan Tenaga Pengajuan formasi guru ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Kependidikan bagi Satuan Pendidikan undangan
01/02/1.01/50 01/02/1.02/42 01/02/1.03/49 Sekolah Menengah Atas/Sekolah
Penyediaan guru pembimbing khusus paling sedikit 1 (satu) orang pada
Menengah Kejuruan/Pendidikan Khusus satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif
Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/lulusan
Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga guru penggerak sebagai kepala sekolah
01/02/1.01/51 01/02/1.02/43 01/02/1.03/50 Kependidikan Pada Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah (Atas/Kejuruan) Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan calon pengawas
sekolah/lulusan guru penggerak sebagai pengawas sekolah
Pemberian layanan pendampingan kepada satuan pendidikan untuk
mencegah perundungan kekerasan pada anak paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan
Sosialisasi dan Advokasi Kebijakan Bidang Sosialisasi kepada satuan pendidikan mengenai peningkatan kualitas layanan
01/02/1.01/61 01/02/1.02/54 01/02/1.03/60 Pendidikan
termasuk pentingnya inklusivitas dan kebinekaan untuk mencegah
diskriminasi terhadap ekonomi, gender, fisik, agama, suku, dan budaya
kepada satuan pendidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
ajaran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Daftar minimum prioritas kodefikasi sub kegiatan urusan provinsi
Kualitas hasil belajar - kompetensi literasi dan numerasi (2/2)
Kode Sub Kegiatan
SDLB/SMPLB/ Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
SMA SMK SMALB
Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga
kependidikan yang belum memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang
dipersyaratkan
Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum memiliki sertifikat guru
penggerak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan guru penggerak
Fasilitasi pelatihan/seminar/lokakarya penguatan kompetensi kepala
sekolah dan guru
Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pembentukan komunitas belajar dan memastikan guru, kepala sekolah,
01/02/1.01/62 01/02/1.02/55 01/02/1.03/61 Bidang Pendidikan
dan pengawas sekolah terlibat aktif dalam komunitas tersebut
Membentuk komunitas belajar dan memastikan tutor, kepala sekolah,
dan pengawas sekolah terlibat aktif dalam komunitas tersebut
Fasilitasi pertemuan guru/pendidik dalam wadah berbasis komunitas
untuk meningkatkan kualitas layanan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan
Pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dalam peningkatan
kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
Pembinaan Penggunaan Teknologi, Informasi Pelatihan TIK untuk pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan
01/02/1.01/57 01/02/1.02/50 01/02/1.03/56 dan Komunikasi (TIK) untuk Pendidikan
01/02/1.01/39 01/02/1.02/31 01/02/1.03/38 Pengadaan Perlengkapan Peserta Didik Pengadaan buku teks dan non teks
Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Pengadaan TIK untuk pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan
01/02/1.01/41 01/02/1.02/38 01/02/1.03/45 Didik

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Daftar minimum prioritas kodefikasi sub kegiatan urusan provinsi
Kualitas lulusan SMK
Kode Sub
Indikator Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Kegiatan

Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Penyediaan data penelusuran lulusan untuk mengukur keterserapan
01/02/1.02/40 Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan lulusan

Pembinaan Kelembagaan dan Fasilitasi kemitraan antara dunia kerja dan SMK untuk penyesuaian
01/02/1.02/45 Manajemen Sekolah Menengah pembelajaran di SMK terhadap kebutuhan dunia kerja..
Tingkat Penyerapan Kejuruan
Lulusan SMK
Membangun Bengkel/Unit Produksi/Teaching Factory untuk mendukung
01/02/1.02/44 Pembangunan Bengkel/Unit Produksi penguatan kompetensi siswa dan kerjasama dengan industri

Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pemetaan lembaga sertifikasi dan dunia kerja yang memiliki sistem
01/02/1.02/37 Sekolah Menengah Kejuruan sertifikasi untuk mendorong sertifikasi kompetensi bagi Peserta Didik

Fasilitasi kelembagaan dan manajemen BKK dalam rangka meningkatkan


Tingkat Kepuasan dunia Pembinaan Kelembagaan dan penyerapan lulusan SMK
kerja terhadap budaya 01/02/1.02/45 Manajemen Sekolah Menengah
kerja lulusan SMK Kejuruan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Definisi operasional indikator kinerja urusan pendidikan level provinsi (1/2)
Indikator Kinerja Urusan Pendidikan
No Level Provinsi Definisi Operasional Keterangan

Jumlah Anak Usia 16-18 tahun yang Jumlah anak usia 16 (tiga belas) sampai dengan 18 (lima belas) tahun yang sedang belajar di
1 berpartisipasi dalam pendidikan satuan pendidikan dibagi dengan jumlah anak usia 16 (tiga belas) sampai dengan 18 (lima
menengah (APS) belas) tahun pada provinsi yang bersangkutan.
Jumlah Anak Usia 4-18 disabilitas Jumlah anak disabilitas usia 4 (empat) sampai dengan 18 (lima belas) tahun yang sedang
2 yang berpartisipasi dalam belajar di satuan pendidikan dibagi dengan jumlah anak disabilitas usia 4 (empat) sampai
pendidikan khusus (APS) dengan 18 (lima belas) tahun pada provinsi yang bersangkutan
Nilai peserta didik jenjang Sekolah Menegah Atas sederajat berdasarkan kemampuan dalam
Rata-rata kompetensi Literasi SMA memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks Rentang nilai dari 1
3 berdasarkan Asesmen Nasional hingga 3
informasional dan teks fiksi)
Nilai peserta didik jenjang Sekolah Menengah Atas sederajat berdasarkan kemampuan dalam
Rata-rata kompetensi Numerasi berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan Rentang nilai dari 1
4 SMA berdasarkan Asesmen Nasional masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan. hingga 3

Nilai peserta didik jenjang Sekolah Menegah Kejuruan sederajat berdasarkan kemampuan
Rata-rata Kompetensi Literasi SMK dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks Rentang nilai dari 1
5 berdasarkan Asesmen Nasional hingga 3
informasional dan teks fiksi)
Nilai peserta didik jenjang Sekolah Menengah Kejuruan sederajat berdasarkan kemampuan
Rata-rata Kompetensi Numerasi dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk Rentang nilai dari 1
6 SMK berdasarkan Asesmen Nasional menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan. hingga 3

Nilai peserta didik berkebutuhan khusus jenjang Sekolah Dasar Luar biasa berdasarkan
Rata-rata kompetensi Literasi SDLB kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis Rentang nilai dari 1
7 berdasarkan Asesmen Nasional. hingga 3
teks (teks informasional dan teks fiksi)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Definisi operasional indikator kinerja urusan pendidikan level provinsi (2/2)
Indikator Kinerja Urusan
No Pendidikan Level Provinsi Definisi Operasional Keterangan

Rata-rata kompetensi Literasi Nilai peserta didik berkebutuhan khusus jenjang Sekolah Menengah Pertama Luar biasa berdasarkan
SMPLB berdasarkan Asesmen kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks Rentang nilai
8 dari 1 hingga 3
Nasional. informasional dan teks fiksi)
Rata-rata kompetensi Literasi Nilai peserta didik berkebutuhan khusus jenjang Sekolah Menengah Atas Luar biasa berdasarkan
SMALB berdasarkan Asesmen kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks Rentang nilai
9 dari 1 hingga 3
Nasional. informasional dan teks fiksi)
Rata-rata kompetensi Nilai peserta didik berkebutuhan khusus jenjang Sekolah Dasar Luar Biasa sederajat berdasarkan
Rentang nilai
10 Numerasi SDLB berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
dari 1 hingga 3
Asesmen Nasional. menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.
Rata-rata kompetensi Nilai peserta didik berkebutuhan khusus jenjang Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa sederajat
Rentang nilai
11 Numerasi SMPLB berdasarkan berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika dari 1 hingga 3
Asesmen Nasional. untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.
Rata-rata kompetensi Nilai peserta didik berkebutuhan khusus jenjang Sekolah Menengah Atas Luar Biasa sederajat
Numerasi SMALB berdasarkan berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika Rentang nilai
12 dari 1 hingga 3
Asesmen Nasional. untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.
Total jumlah individu lulusan SMK satu tahun sebelumnya yang bekerja atau berwirausaha atau
Tingkat Penyerapan Lulusan melanjutkan studi dibagi total jumlah individu lulusan SMK satu tahun sebelumnya berdasarkan rapor
13 SMK
pendidikan
Tingkat Kepuasan dunia kerja
Jumlah lulusan SMK satu tahun sebelumnya yang mengikuti pelatihan perubahan budaya kerja industri
14 terhadap budaya kerja lulusan satu tahun sebelumnya dibagi jumlah lulusan SMK satu tahun sebelumnya
SMK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Bab 4: Monitoring dan Evaluasi

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami bentuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 77


Bentuk melakukan Monitoring dan Evaluasi
Kesesuaian antara rencana kerja dan Identifikasi Hasil Peningkatan
Bukti-bukti Perubahan
Tujuan

pelaksanaan Mutu

Lembar Monev 1 Lembar Monev 2 Lembar Monev 3


Lbr Kerja

Evaluasi terhadap realisasi pelaksanaan Pencatatan dan dokumentasi perubahan Evaluasi capaian mutu
kegiatan dan anggaran

Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data realisasi kegiatan dan ● Membuat perbandingan berbagai ● Membuat perbandingan
anggaran dari platform RKA SKPD atau perubahan yang diperkirakan merupakan capaian profil pendidikan dari
bentuk lan hasil dari kegiatan yang telah tahun ke tahun
Tahapan

● Melakukan review ketercapaian dilaksanakan ● Memberikan catatan terkait


pelaksanaan kegiatan dan serapan ● Membuat dokumentasi perubahan dan perbandingan data baik yang
anggaran bentuk foto/video atau bentuk lainnya meningkat, menurun, atau
● Merumuskan rekomendasi perbaikan tetap
● Merumuskan rekomendasi
atas temuan evaluasi
Dokumen

Hasil observasi dan Foto, video, catatan Platform Rapor Analisis


RKA SKPD perubahan Pendidikan Data
pengamatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 78


Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan diupdate dalam RKA
SKPD

Berikut contoh rencana kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan dan distribusi guru

Pelaksanaan Review Rekomendasi


Aktivitas PIC Budget Realisasi
Kegiatan Kegiatan ke depan

1. Perhitungan dan Kadis, kabid 12 Feb 2022 50,000,000 40,000,000 Terdapat 1 Melanjutkan
pemetaan kecukupan PTK kota belum pemetaan
guru didata

2. Pengajuan formasi Kadis, Kabid 2 Mar 2022 150,000,000 150,000,00 Sesuai DIlakukan
guru ASN PTK 0 rencana berkala

3. Distribusi guru Kepala daerah, 15 Jul 2022 50,000,000 40,000,000 Terdapat 2 Melanjutkan
Kadis orang guru rotasi
yang belum
rotasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 79


Monev 2: Pencatatan Perubahan

Sebelum Sesudah

1. Pelatihan guru masih sedikit jumlahnya 1. Jumlah pelatihan guru meningkat drastis terutama terkait
2. Belum ada program khusus terkait peningkatan literasi, numerasi, dan karakter
litarasi dan numerasi di daerah 2. Terdapat beberapa program inovatif untuk peningkatan
literasi dan numerasi bagi guru.

Unggah dokumentasi: Unggah dokumentasi:

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 80


Monev 3: Perbandingan capaian Profil Pendidikan
No Indikator 2021 2022 Delta 20..

A.1 Kemampuan Literasi 75.0 75.0 -

A.2 Kemampuan Numerasi 28.0 30.0 +2.0


Hasil analisis:
1.Peningkatan kemampuan
A.3 Karakter 27.0 40.0 +13.0 numerasi disebabkan oleh
kegiatan tambahan
No Indikator 2021 2022 Delta 20..
pelajaran.
A.1.1 Kemampuan memahami bacaan informasional (non-fiksi) 89.0 89.0 - 2.Peningkatan karakter siswa
A.1.2 Kemampuan memahami bacaan fiksi 88.0 75.0 -13.0
disebabkan beragam
kegiatan baru terkait
A.2.1 Domain bilangan 98.0 98.0 -
kedisiplinan, kerja tim, dan
A.2.2 Aljabar 14.0 30.0 +16.0 ruang inovasi yang
diberikan lebih luas bagi
A.2.3 Geometri 48.0 60.0 +12.0
siswa.
A.2.4 Data dan ketidakpastian 53.0 45.0 -12.0

A.3.1 Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 59.0 59.0 -

A.3.2 Gotong royong 48.0 48.0 -

A.3.4 Kreativitas 19.0 40.0 +21.0

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 81


TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Kerangka perhitungan biaya

83
Perhitungan kebutuhan dalam pemenuhan akses pendidikan

Kontak yang dapat dihubungi terkait akses:


Nafis Khoirul (0822-2754-6463)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 84


Contoh perhitungan kebutuhan dalam pemenuhan akses Pendidikan (SMP/MTs)

Kontak yang dapat dihubungi terkait akses:


Nafis Khoirul (0822-2754-6463)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 85


Perhitungan biaya pendidikan

Asumsi kriteria siswa tidak mampu:


1. Match dengan pemadanan Dapodik dan DTKS
2. Ditandai oleh satuan pendidikan untuk layak
mendapatkan PIP

Kontak yang dapat dihubungi terkait akses:


Nafis Khoirul (0822-2754-6463)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 86


Perhitungan Kebutuhan Guru - Beban Kerja Guru

PP 19/2017 : Guru
Pasal 13
Kebutuhan Guru <24 Jam = 1 (1) Pemenuhan paling sedikit 24 jam Tatap Muka per minggu;
(2) dapat dikecualikan bagi: Guru tidak dapat memenuhi
ketentuan minimal 24 (dua puluh empat) jam Tatap Muka per
Sekolah di daerah kondisi khusus
atau
minggu, berdasarkan struktur kurikulum;
Sekolah kondisi khusus

● Kebutuhan Guru <24 Jam = 1


● Kebutuhan Guru (24 Jam + 12 Jam) = 2
● Kebutuhan Guru (24 Jam + 13-48 Jam + 12 Jam) = 2
● Kebutuhan Guru (48 Jam + 13-72 Jam + 12 Jam) = 3
Sekolah kondisi normal

Permendikbud 15/2018 : Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
Pasal 5 (1): Ekuivalensi 12 jam Tatap Muka per minggu bagi guru mata pelajaran
Kontak yang dapat dihubungi terkait guru:
Dicky (0813-8678-4919)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 87


Perhitungan Kebutuhan Guru
Ilustrasi Perhitungan Kebutuhan Guru Mapel Matematika
Alokasi Kelas Jumlah
No Mata Pelajaran Waktu Rombel
Kurikulum
Kelas VII 6
1 Pend. Agama 2 Kelas VIII 6
2 PKn 2 Kelas IX 6
3 B. Indonesia 4
4 B. Inggris 4
5 Matematika 4
6 IPA 4
Keterangan: 7 IPS 4
KG = kebutuhan guru 8 Seni Budaya 2
JTM = jumlah Jam beban kerja per mata pelajaran per minggu 9 PJOK 2
MP = alokasi jam mata pelajaran per minggu sesuai kurikulum 10 Keterampilan TIK 2
∑K = jumlah Kelas/rombongan belajar 11 Muatan Lokal 2
40 = wajib mengajar per minggu, digunakan angka 40 150-250
12 Bimbingan Karir
org
1,2,3 = tingkat 1, 2 dan 3

(4x6) + (4x6) + (4x6)


Kebutuhan Guru = =3
24
Kontak yang dapat dihubungi terkait guru:
Dicky (0813-8678-4919)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 88


Kebutuhan Guru di Sekolah Negeri
Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan
guru, telah ditetapkan nominal gaji PPPK pada
Perpres 98/2020 : Gaji dan Tunjangan PPPK.

Target: Seluruh guru yang bertugas di Sekolah


Negeri berstatus ASN

Jumlah Kekurangan Guru dan Kebutuhan Alokasi


Anggaran:

● Alokasi gaji guru ASN PPPK melalui DAU;


● Golongan gaji guru ASN PPPK paling rendah adalah IX dengan
masa kerja 0 (nol) tahun (Permenpan-RB 72/2020)

Kontak yang dapat dihubungi terkait guru:


Dicky (0813-8678-4919)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 89

Anda mungkin juga menyukai