Anda di halaman 1dari 143

PERENCANAAN BERBASIS DATA

(DATA BASED PLANNING)

ABDUL GAFUR MARZUKI

09:13 1
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4

Merdeka Belajar Perencanaan


Profil dan Platform Monitoring dan
Tema dan Perencanaan
Rapor Pendidikan
Berbasis Data di
Evaluasi
Berbasis Data Satuan Pendidikan

● Memahami ● Memahami ● Mengidentifikasi ● Memahami


kebijakan definisi, kerangka masalah dan akar bentuk
Merdeka Belajar dan struktur Profil masalah monitoring dan
● Memahami Pendidikan berdasarkan Profil evaluasi
konsep ● Memahami Pendidikan pelaksanaan
Perencanaan indikator dalam ● Menetapkan solusi kegiatan
Berbasis Data Profil Pendidikan penyelesaian akar
Tujuan sebagai bagian ● Mampu masalah
dari Merdeka mengakses dan ● Memasukkan
Belajar menggunakan solusi dalam
platform Rapor dokumen
Pendidikan perencanaan dan
anggaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2


Bab 1: Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami kebijakan Merdeka Belajar

02 Memahami konsep Perencanaan Berbasis Data sebagai bagian dari Merdeka Belajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 3


Kemdikbudristek telah menetapkan Visi Pendidikan Indonesia sebagai
panduan dalam merumuskan kerja pendidikan

“ Mewujudkan Indonesia maju yang


berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
mandiri, bernalar kritis, kreatif,


bergotong royong, dan berkebinekaan
global.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


Enam Profil Pelajar Pancasila sebagai Dasar Pendidikan

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan


YME, dan Berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah
Mandiri
pelajar yang berakhlak dalam hubungannya Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan
agama dan kepercayaan serta menerapkan hasil belajarnya.
pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, Bernalar Kritis
loyalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif
terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lainnya, memproses informasi baik kualitatif maupun
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai kuantitatif, membangun keterkaitan antar
dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang berbagai informasi, menganalisis informasi,
positif dan bertetangga dengan budaya luhur mengevaluasi dan menyimpulkannya.
bangsa.

Gotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong- Kreatif
royong, yaitu kemampuan untuk melakukan Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan
kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela menghasilkan suatu yang orisinil, bermakna,
agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan bermanfaat, dan berdampak.
lancar, mudah dan ringan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Terdapat isu kompetensi peserta didik di Indonesia dengan
perbedaan capaian per jenjang

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6


Isu-Isu Perundungan dan Kekerasan Seksual Perlu Menjadi Perhatian
Khusus dalam Satuan Pendidikan

24,4% 22,4%
peserta didik peserta didik
menjawab “Pernah”
berpotensi mengalami
pada pertanyaan
insiden perundungan
survei yang
di satuan pendidikan
menunjukkan
dalam satu tahun
potensi insiden
terakhir*
kekerasan seksual*

*data bersumber dari AN seluruh jenjang (SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/sederajat)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 7


Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dikeluarkan kebijakan
Merdeka Belajar bagi tercapainya pendidikan berkualitas bagi seluruh
rakyat Indonesia

Pendidikan Berkualitas Fokus pada pengembangan


Memastikan peserta didik
mengalami kemajuan belajar kompetensi dasar dan
sehingga lebih kompeten dan karakter
berkarakter

Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia
Memastikan bahwa kelompok-
Intervensi asimetris berfokus
kelompok yang termarginalkan
(sulit mendapat akses pada penguatan kelompok
pendidikan) dibantu untuk termarjinalkan
mendapatkan akses pendidikan
yg berkualitas.

Intervensi Asimetris: intervensi yang


disesuaikan dengan kondisi sasaran (misal 8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
letak geografis, kondisi sosial ekonomi, dll)
Berbagai kebijakan Merdeka Belajar (MB) untuk meningkatkan mutu
pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia sudah diluncurkan

MB 1 MB 7 MB 15
Program Sekolah Kurikulum Merdeka dan
Penggantian UN
Penggerak Platform Merdeka Belajar

MB 8 MB 16
MB 3
Akselerasi dan Pendanaan
Penyesuaian Kebijakan SMK Pusat Keunggulan
Paud dan Pendidikan
Dana BOS Kesetaraan

MB 10
MB 4 MB 19
Perluasan Program
Program Organisasi Beasiswa Lembaga Rapor Pendidikan
Penggerak Pengelola Pendidikan Indonesia

MB 5 MB 12
Sekolah Aman Berbelanja
Guru Penggerak dengan SIPLah
*Merdeka Belajar yang tercantum hanya yang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terkait dengan Rapor Pendidikan dan PBD 9
Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data adalah bagian dari
Merdeka Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas untuk
seluruh rakyat Indonesia

MERDEKA BELAJAR

Pendidikan Berkualitas bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keluarga Masyarakat

Guru Institusi Dunia


Pendidikan Usaha/Industri

“Sekolahkan Anak Indonesia” “Dorong Pembelajaran Siswa” “Tidak Ada Anak yang Tertinggal”
Angka Partisipasi Tinggi Hasil Belajar Berkualitas
Distribusi yang merata
>95% di seluruh jenjang pendidikan dasar Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Baik secara geografis maupun status sosial
dan menengah; >70% pada jenjang yang relevan, hasil penelitian berkualitas
ekonomi
pendidikan tinggi tinggi, dan >90% tingkat penempatan kerja

Rapor Pendidikan Perencanaan Berbasis Data

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10


Transformasi satuan pendidikan dalam Merdeka Belajar

Satuan pendidikan berpihak Satuan pendidikan


kepada murid mengembangkan budaya refleksi

Satuan pendidikan menciptakan Hasil belajar murid harus terus


lingkungan belajar yang aman, mengalami peningkatan,
nyaman, menyenangkan dan terutama dalam kompetensi
inklusif fondasi seperti literasi, numerasi
dan karakter

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Maka dari itu, Kurikulum Merdeka dan Asesmen Nasional (AN) dibuat
untuk mengakselerasi transformasi satuan pendidikan sebagai
perwujudan Merdeka Belajar

Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang


Kurikulum Merdeka beragam dengan konten yang lebih optimal agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi.

Salah satu evaluasi sistem pendidikan yang berfokus pada

Asesmen Nasional kompetensi literasi, numerasi, dan karakter, serta penilaian


kondisi lingkungan belajar yang mendukung proses
pembelajaran yang efektif.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data memperbaiki
permasalahan peningkatan mutu pendidikan dengan lebih sederhana
dan bermakna
Dahulu Sekarang

Pengisian data yang berulang dan


Penyederhanaan pengisian data
belum terintegrasi
dan terintegrasi

Berbagai bentuk evaluasi dilakukan


Berbagai bentuk evaluasi dilakukan
dengan sumber data yang sama
dengan sumber data yang beragam
(Profil Pendidikan)

Mengukur banyak indikator dan Lebih sederhana dan mengukur hal yang kunci:
tidak fokus pada hal-hal utama dan Mutu hasil belajar
penting dan layanan pendidikan

Sebagian perencanaan dilakukan untuk Proses perencanaan sebagai kegiatan


pemenuhan dokumen administrasi dan bermakna yang berorientasi pada
belum menyelesaikan permasalahan peningkatan mutu pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 13


Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk
mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan menyusun kegiatan
peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan fakta

Mengidentifikasi masalah 2. Melakukan


Melakukan refleksi
refleksi 3. Menyusunpembenahan
Melakukan kegiatan
berdasarkan indikator capaian,
capaian, pemerataan,
pemerataan, dan dalam
melalui bentuk rencana
perumusan
yang ditampilkan di dalam dan proses
proses pembelajaran di kegiatan
kegiatan danbentuk
dalam anggaran
Rapor Pendidikan pembelajaran
satuan pendidikan didan satuankegiatan
rencana pendidikan
dan (BOS
satuan
daerah pendidikan
masing-masing dan BOP)
anggaran dan daerah
satuan
dan daerah masing- (APBD) (BOS dan BOP)
pendidikan
masing dan daerah (APBD)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Perencanaan berbasis data adalah proses yang berkelanjutan dan
terintegrasi dalam siklus perencanaan satuan pendidikan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3


Analisis Profil Analisis Akar Perumusan Program
dan Kegiatan RKJM
Pendidikan Masalah
Perencanaan Jangka
Menengah

RKT
Perencanaan Tahunan
Langkah 6 Langkah 5 Langkah 4
Monitoring dan Pelaksanaan Memasukkan hasil
Evaluasi Kegiatan rumusan dalam
dokumen perencanaan RKAS
dan anggaran Dokumen Anggaran

RKJM: Rencana Kerja Jangka Menengah


Profil Pendidikan: Laporan
RKT: Rencana Kerja Tahunan
Komprehensif mengenai layanan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RKAS: Rencana Kerja dan Anggaran 15
pendidikan sebagai hasil dari Evaluasi
Sekolah
Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan
dimulai dengan perencanaan berbasis data

Aktivitas Luaran Capaian Dampak

Seluruh Provinsi dan


Kabupaten/kota
melaksanakan Terjadinya
perencanaan berbasis transformasi satuan
data dengan
menggunakan capaian
pendidikan:
Rapor Pendidikan 1) berpihak pada Peningkatan Mutu
Perencanaan dan
Daerah murid; 2) lingkungan Pendidikan
penganggaran di
belajar yang aman,
satuan Murid dengan
nyaman,
Seluruh satuan pendidikan yang karakter Profil
menyenangkan dan
pendidikan sudah tepat Pelajar Pancasila
inklusif; 3) adanya
melaksanakan
perencanaan berbasis budaya refleksi; 4)
data dengan hasil belajar
menggunakan capaian meningkat
Rapor Pendidikan
satuan pendidikan*

*untuk PAUD menggunakan indikator dalam


Rapor Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Perencanaan berbasis data dilakukan di tingkat pemerintah daerah
dan satuan pendidikan

Perencanaan Satuan Pendidikan

1 2 Pendidikan
Pendidikan
Usia Dini Dasar dan
Menengah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 17


Kemendikbudristek akan memfasilitasi satuan pendidikan dan
pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan berbasis data

1. Bimbingan teknis dan 2. Dukungan materi 3. Pusat Bantuan disiapkan


pendampingan untuk belajar mandiri untuk menjawab semua
disiapkan sehingga pertanyaan terkait rapor
perencanaan berbasis
pemerintah daerah dan pendidikan dan perencanaan
data akan dilakukan mulai berbasis data, serta
satuan pendidikan dapat
bulan Mei hingga sepanjang menerima masukan untuk
mendalami materi
tahun 2022 bekerjasama perbaikan
perencanaan berbasis data
dengan berbagai pemangku
kepentingan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 18


Bab 2: Profil Pendidikan dan Platform Rapor Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami definisi, kerangka, dan struktur Profil Pendidikan

02 Memahami indikator dalam Profil Pendidikan

03 Mampu mengakses dan menggunakan platform Rapor Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 19


Definisi Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor
Pendidikan

Laporan Komprehensif mengenai layanan pendidikan sebagai hasil


dari Evaluasi Sistem Pendidikan yang digunakan sebagai landasan
Profil Pendidikan
untuk peningkatan mutu layanan pendidikan dan penetapan Rapor
Pendidikan

Indikator* terpilih Dari Profil Pendidikan yang merefleksikan prioritas


Rapor Kemendikbudristek yang digunakan untuk menilai kinerja daerah
dan satuan pendidikan. Rapor Pendidikan diperoleh dari
Pendidikan
perbandingan nilai indikator antar tahun (akan ditampilkan mulai
tahun 2023).

Aplikasi Berbasis Web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan


Platform Rapor dan Rapor Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh
Pendidikan pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan
kewenangannya.

*contoh penggunaan Indikator Rapor Pendidikan:


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indikator SPM (Daerah) dan Indikator BOS kinerja (Satpen) 20
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah alat bantu
bagi satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama
memperbaiki kualitas layanan pendidikan

Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis
Data adalah perangkat dan cara untuk data bukanlah perangkat dan cara untuk

I (Identifikasi) Menghukum dan mencari siapa yang


mencari permasalahan salah
R (Refleksi) Memeringkatkan satuan
pendidikan dan daerah
menemukan akar masalah
B (Benahi) Membandingkan pencapaian
menentukan program dan
Menjadi tambahan beban
kegiatan untuk menyelesaikan
dokumen administrasi yang tidak
akar masalah
bermakna

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 21


Dasar Hukum perencanaan berbasis data diatur dalam PP No. 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Permendikbudristek No. 09 tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah

PP No 57 Tahun 2021 Permendikbudristek No 09 tahun 2022

Pasal 24
Pasal 28
● Perencanaan kegiatan Pendidikan bertujuan untuk ● Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan profil
peningkatan kualitas proses dan hasil belajar secara pendidikan daerah.
● Evaluasi sistem pendidikan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan terhadap:
berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri Satuan Pendidikan.
a. Pendidikan Anak Usia Dini; dan
● Perencanaan kegiatan Pendidikan dituangkan dalam rencana
b. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
kerja jangka pendek dan rencana kerja jangka menengah.
Pasal 26
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh
Pasal 48 Pemerintah Daerah sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan
3. Evaluasi sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah perencanaan program dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan tata kelola penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
terhadap: a. pendidikan anak usia dini; dan b. pendidikan
Pasal 28
dasar dan menengah.
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah
4. Evaluasi sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah Daerah dimanfaatkan oleh Satuan Pendidikan untuk:
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
perluasan akses dan peningkatan mutu layanan ● mengidentifikasi masalah pendidikan yang perlu mendapatkan prioritas
Pendidikan daerah sesuai kebutuhan Satuan Pendidikan berdasarkan indikator dalam profil Satuan Pendidikan atau profil program
dan program Pendidikan. pendidikan kesetaraan;
● mendalami hasil identifikasi masalah pendidikan untuk menemukan akar
masalah dan merumuskan langkah perbaikan; dan
● melakukan perencanaan program untuk mengatasi akar masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 22
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang
layanan pendidikan PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi
sistem pendidikan
Laporan Evaluasi
Bentuk Evaluasi
Sumber Data Platform Rapor
Pendidikan Evaluasi Diri Internal
Asesmen Nasional PROFIL Evaluasi Diri Satuan Pendidikan
(AKM, Survei Karakter, & (mandiri, bagian siklus perencanaan) RKTS
Survei Lingkungan Belajar)
Profil Satuan Pendidikan
Dapodik Profil Pendidikan Daerah Evaluasi Diri Pemda
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
RKPD
Data Pendidikan (isi komprehensif, bersifat diagnostik)
Kemenag
Evaluasi Eksternal
Platform Digital SPM
Evaluasi Pendidikan Daerah
Guru dan Kepala Sekolah
RAPOR
(re)akreditasi Sekolah
Tracer Study SMK oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah Akreditasi
Rapor Satuan Pendidikan dengan kriteria tertentu)
Rapor Pendidikan Daerah
Data GTK
Insentif Kinerja Sekolah BOS Kinerja
(bagian dari indikator Profil dari Kemendikbud
Pendidikan)
BPS, dll.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 23


Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan
sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya

01
Single sourceof
Single source ofdata
data sebagai
sebagai dasar
dasar analisis,
analisis, perencanaan,
perencanaan, dan tindak lanjut
dan tindak lanjut
peningkatan peningkatan
kualitas pendidikan.kualitas pendidikan.

02 Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar
(output).

03 Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara


keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal.

04 Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di tingkat


satuan pendidikan dan perencanaan di tingkat pemerintah daerah.

Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan pendidikan


05 dengan mengurangi aplikasi beragam dalam proses evaluasi internal dan
eksternal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 24


Kerangka Penilaian terdiri dari lima dimensi yang merefleksikan 8 SNP

Profil Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional
Pendidikan dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran
8 Standar Nasional Pendidikan
Output Proses Input

1 Standar Kompetensi Lulusan 2 Standar Isi 6 Standar GTK

3 Standar Proses 7 Standar Pembiayaan

4 Standar Penilaian 8 Standar Sarpras

5 Standar Pengelolaan

A. Mutu dan relevansi hasil belajar C. Kompetensi dan kinerja GTK


D. Mutu dan relevansi pembelajaran
peserta didik

B. Pemerataan pendidikan yang E. Pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan
bermutu akuntabel

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 25


Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam beberapa
tingkatan

Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level
2, dan indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3. Beberapa indikator level 2 tidak memiliki
indikator level 3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.

Dimensi

Indikator
Level 1

Indikator
Level 2

Indikator
Level 3

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 26


Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK

Output Proses Input

Kualitas
Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Sumber Daya Manusia
Proses
Siswa dan Sekolah
Belajar Siswa
Mutu dan relevansi Pemerataan Mutu dan relevansi Kompetensi dan Pengelolaan sekolah
hasil belajar murid pendidikan yang pembelajaran kinerja PTK yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi C Dimensi E

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 27


Keterkaitan antar indikator

Iklim sekolah
Karakteristik kepala sekolah Karakteristik guru
(a) keamanan (fisik dan psikis)
(a) kualifikasi (a) kualifikasi
(b) inklusivitas
(b) kompetensi (b) kompetensi
(c) kebhinekaan
(c) sikap/keyakinan/nilai-nilai (c) sikap/keyakinan/ nilai-nilai
(d) kesetaraan gender

Program dan kebijakan pembelajaran Hasil belajar murid


Refleksi guru dan
sekolah Praktik (a) literasi
perbaikan pembelajaran
(a) visi-misi berpusat pada murid. pembelajaran (b) numerasi
(a) refleksi atas praktik
(b) manajemen berorientasi pada mutu (a) kehadiran (c) karakter
mengajar
pembelajaran. (b) manajemen kelas (d) Keterserapan lulusan*
(b) belajar meningkatkan
(c) sumber daya dan dukungan untuk (c) dukungan afektif (e) Pendapatan lulusan*
kemampuan mengajar
refleksi dan inovasi guru. (d) aktivasi kognitif (f) kompetensi lulusan*
(c) penerapan praktik
(d) kinerja sebagai penggerak (guru dan metakognitif.
inovatif
mengembangkan kompetensi guru lain) *khusus SMK

Pengelolaan sekolah Sarana-prasarana


Karakteristik murid
(a) pelibatan warga sekolah dan (b) pengelolaan program sekolah
(a) pendidikan & profesi orangtua
dan anggaran yang transparan, berorientasi pada mutu (a) fasilitas belajar literasi
(b) fasilitas belajar di rumah
pembelajaran, dan berbasis data dan refleksi diri. (b) fasilitas belajar daring

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 28


Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Mutu dan Kemampuan literasi Indeks Karakter Pendapatan Lulusan SMK
A.
Relevansi Hasil
Belajar
Kemampuan numerasi Penyerapan Lulusan SMK Kompetensi Lulusan SMK

APS SMA/K/MA/Paket
Output

Pemerataan Kesenjangan literasi APS SD/MI/Paket A/SDLB


B. Pendidikan Yang C/SMALB
Bermutu
APK SMP/MTS/Paket
Kesenjangan numerasi
B/SMPLB

APS SMP/MTS/Paket
Kesenjangan karakter
B/SMPLB

APK SMA/K/MA/Paket
APK SD/MI/Paket A/SDLB
C/SMALB

Hanya ada di level Di level daerah dan


daerah satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 29
Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Mutu dan Kualitas pembelajaran Iklim inklusivitas
D. Relevansi Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh
Pembelajaran Kesenjangan Iklim inklusivitas
guru

Kepemimpinan instruksional Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah

Iklim keamanan sekolah Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk


sanitasi) antar wilayah
Proses

Kesenjangan iklim keamanan sekolah Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi

Iklim kesetaraan gender Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring

Kesenjangan Iklim kesetaraan gender Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran

Iklim kebinekaan Link and match dengan Dunia Kerja

Kesenjangan Iklim kebinekaan

Hanya ada di level Di level daerah dan


daerah satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 30
Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Proporsi GTK bersertifikat Kehadiran guru di kelas
Kompetensi dan
C. Kinerja GTK
Proporsi GTK penggerak Indeks distribusi guru

Pengalaman pelatihan guru Pemenuhan Kebutuhan Guru


Belum tersedia
di Rapor 2022
Input

Kualitas GTK penggerak Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi

Nilai UKG

Pengelolaan sekolah Partisipasi warga sekolah Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
yang Partisipatif,
E. Transparan, dan Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah
Akuntabel Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
untuk peningkatan mutu

Hanya ada di level Di level daerah dan


daerah satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 31
Struktur Profil Pendidikan PAUD

Outcome Output Proses Input

Tingkat Capaian Pemerataan Akses Kualitas Lingkungan Belajar PAUD Jumlah, Distribusi
Perkembangan dan Kualitas (Transformasi Sekolah: PAUD dan Kompetensi
Anak Layanan PAUD Berkualitas) PTK

Capaian Pemerataan Akses Kualitas Proses Kualitas Ketersediaan,


Perkembangan ke Layanan Pembelajaran Pengelolaan Satuan Kompetensi, dan
Anak Berkualitas Kinerja PTK

Dimensi Dimensi Dimensi Dimensi Dimensi


A B D E C
Catatan untuk perencanaan tahun 2022:

➔ Indikator dalam dimensi A (Capaian Perkembangan Anak) belum ada di tahun 2022. Kemendikbudristek mengikuti mekanisme
pengukuran yang disepakati lintas sektor
➔ Satuan PAUD menggunakan indikator dalam dimensi D dan E untuk proses perencanaan lewat instrumen evaluasi diri yang belum
terintegrasi dengan rapor pendidikan. Indikator dalam dimensi C belum tersedia untuk satuan PAUD di tahun 2022.
➔ Pemerintah daerah menggunakan indikator dalam dimensi B dan C untuk proses perencanaannya. Indikator D dan E belum
tersedia untuk pemerintah daerah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 33


Indikator PAUD

Dimensi Indikator Level 1


Perencanaan untuk proses pembelajaran yang
Muatan pengembangan yang sesuai kurikulum
efektif
Kualitas Proses
D.
Pembelajaran Pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk Asesmen yang meningkatkan kualitas
anak usia dini pembelajaran

Indeks kemitraan dengan orang tua/wali untuk


Indeks ketersediaan sarana prasarana esensial
kesinambungan stimulasi di satuan dan di
Kualitas
rumah
E. Pengelolaan
Proses

Satuan Indeks iklim keamanan dan keselamatan sekolah


Indeks layanan holistik integratif

Belum tersedia Indeks iklim inklusivitas sekolah


Indeks kapasitas perencanaan

Indeks refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh


E. pendidik Indeks akuntabilitas pembiayaan

Indeks kepemimpinan dan kebijakan satuan Pemanfaatan sumber daya satuan


yang mendukung refleksi dan perbaikan layanan

Hanya ada di level Di level daerah dan


daerah satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 36
Indikator dimensi D dan E sebagai Transformasi Sekolah menuju PAUD
Berkualitas
Daerah dan satuan dapat menggunakan indikator di dalam profil pendidikan agar dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja yang
perlu ada di satuan PAUD, serta merancang pendampingan yang diperlukan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

INPUT PROSES

Dimensi C Dimensi D Dimensi E

KEMITRAAN DENGAN DUKUNGAN PEMENUHAN KEPEMIMPINAN


KUALITAS PROSES
ORANG TUA
LAYANAN ESENSIAL AUD DI DAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN LUAR PENDIDIKAN SUMBER DAYA
Pendidik dan
tenaga ● Perencanaan ● Adanya interaksi ● Kelas orang tua, wahana untuk
Mampu menghadirkan:
berbagi informasi mengenai
kependidikan pembelajaran yang terencana dengan orang kebutuhan esensial anak
● Sarpras Esensial yang
adalah fondasi efektif. tua/wali untuk (intervensi gizi-sensitif). berfokus pada
● Pendekatan membangun ● Pemantauan pertumbuhan anak keamanan peserta
dari PAUD pembelajaran (tinggi badan, lingkar kepala, didik dan esensial
kesinambungan
Berkualitas. memberikan
stimulasi dari PAUD dan
berat badan) untuk mendukung
pengalaman ● Pemantauan perkembangan kualitas layanan.
Kapasitas dan menyenangkan, dan di rumah (wadah anak (DDTK/KPSP/KMS/KIA)
● Iklim aman (fisik-psikis)
kesejahteraan berpusat pada anak, komunikasi, kelas orang ● Berkoordinasi dengan unit lain
terkait pemenuhan gizi dan
● Iklim inklusif
PTK perlu sesuai untuk anak usia tua, komite, kegiatan kesehatan ● Iklim Partisipatif
dini. yang melibatkan orang ● Menerapkan PHBS melalui (trisentra)
menjadi ● Muatan pengembangan pembiasaan. ● Pengelolaan sumber
tua, dst).
perhatian agar yang selaras dengan ● Penguatan peran dan ● Kepemilikan fasilitas sanitasi dan daya melalui
kurikulum, menguatkan air bersih (minimal, perencanaan berbasis
keempat kapasitas orang tua/wali menggunakan material
aspek perkembangan, data
elemen ini kontekstual dan sebagai mitra pengajar sederhana dan ada air mengalir)
● Refleksi dan perbaikan
dan sumber belajar. ● Memberikan PMT dan/atau
terwujud bermakna. makanan bergizi secara berkala pembelajaran oleh
● Asesmen yang (minimal 3 bulan sekali) guru
meningkatkan kualitas ● Memantau kepemilikan identitas
pembelajaran. (NIK) peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 37


Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan
Pendidikan

Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan


Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan terdiri atas Platform Rapor
Pendidikan dan File Unduhan Excel yang memiliki fungsi yang berbeda

Rangkuman ketercapaian indikator


Platform Rapor ●
● Memperlihatkan capaian sampai indikator
Pendidikan level 1
● Digunakan untuk mengetahui kondisi
pendidikan secara umum

● Menunjukkan detail ketercapaian


File Unduhan indikator di seluruh level
● Digunakan untuk melakukan analisis
Excel mendalam pada setiap indikator
● Terdapat perbandingan data dengan
satpen/daerah lain yang setara

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 39


Atribut Platform Rapor Pendidikan

Tampilan data dari indikator Profil Pendidikan di Persentase peserta didik berdasarkan
kemampuan dalam memahami, menggunakan,
Platform Rapor Pendidikan dilengkapi dengan merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis
atribut-atribut: teks (teks informasional dan teks fiksi)

1. Nama Indikator
Penjelasan terkait mekanisme
2. Definisi Operasional perhitungan untuk mendapatkan
nilai indikator tersebut

Kategori capaian berdasarkan


3. Nilai dan nilai satuan pendidikan/daerah
pada indikator tertentu.
Label Capaian
Label berbeda untuk setiap
indikator

4. Definisi Label Makna dari label capaian

Ambang batas nilai yang menjadi


5. Cut-off penentu kategori label capaian
Tahapan dalam Mengakses Platform Rapor Pendidikan

1 2
Memiliki akun belajar.id untuk
mengakses platform rapor Mengakses platform rapor
pendidikan pendidikan
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id untuk Mengakses
Platform Rapor Pendidikan

Status Akun:
Buat Akun Belajar.id
Tidak Ditemukan

Cari tahu Status


Akun Belajar.id

Status Akun: Lakukan aktivasi akun


Belum diaktivasi Belajar.id

Status Akun:
Ditemukan

Status Akun: Sudah dapat mengakses


Sudah diaktivasi platform Rapor Pendidikan
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id
1A
Status Akun:
Buat Akun Belajar.id
Tidak Ditemukan

1
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
2
Status Akun: Lakukan aktivasi akun
Belum diaktivasi Belajar.id
1B
Status Akun:
Ditemukan

3
Status Akun: Sudah dapat mengakses
Sudah diaktivasi platform Rapor Pendidikan
1 Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id

Untuk mengecek Akun Belajar.id, buka https://belajar.id pada


peramban di perangkat Anda
1 Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id

1. Pilih tipe pengguna:


● Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
● Peserta didik
● Dinas
3
2. Klik ‘Cari Akun Pembelajaran’
4
3. Masukkan Nomor Pokok
Satuan Pendidikan Nasional
(NPSN)

1 4. Jika lupa NPSN, Anda dapat


Cek NPSN sesuai jenjang
2 sekolah Anda saat ini.

Semua data yang dimasukkan harus


sesuai dengan data yang ada pada
Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
1 Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id

5. Masukkan nama lengkap sesuai


dengan data Data Pokok
8 Pendidikan (Dapodik)

6. Masukkan tanggal lahir sesuai


5 format yang ada.
6 7 7. Status Akun Anda akan muncul
(aktif atau tidak aktif). Jika ingin
tahu perbedaan kedua status
tersebut, klik ‘Cari Tahu Status
Akun Anda’.

8. Jika status akun Anda aktif,


namun lupa password akun,
klik ‘Lupa Password’ untuk
panduan selengkapnya
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id untuk Mengakses
Platform Rapor Pendidikan

1A
Status Akun:
Buat Akun Belajar.id
Tidak Ditemukan

1
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
2
Status Akun: Lakukan aktivasi akun
Belum diaktivasi Belajar.id
1B
Status Akun:
Ditemukan

3
Status Akun: Sudah dapat mengakses
Sudah diaktivasi platform Rapor Pendidikan
1A Status Akun Pembelajaran Tidak Ditemukan

Jika tampilan akun belum ditemukan


muncul. Lakukan hal-hal berikut:

1. Cek kembali data yang Anda


masukkan di awal. Pastikan data
sesuai Dapodik dan tidak ada
kesalahan dalam penulisan atau ejaan.
2
2. Jika sudah sesuai namun tetap tidak
bisa, tanyakan status Anda ke
Operator Sekolah Anda.
1
3. Jika tetap tidak bisa, Anda dapat
menghubungi helpdesk melalui tombol
‘Butuh Bantuan’ atau temukan panduan
lengkapnya di laman
https://bit.ly/faqakunbelajarid

4. Untuk memasukkan kembali data


pribadi Anda yang benar, dapat
3
menekan tombol ‘Kembali ke Beranda’

4
1A Satuan Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Operator Satuan Pendidikan

Operator Sekolah dapat mengajukan Akun Belajar.id dengan cara:

1. Buka laman http://pd.data.kemdikbud.go.id/

2. Login menggunakan akun SSO Data Pokok Pendidikan (Dapodik)


dimana akun terdaftar di http://sdm.data.kemdikbud.go.id

3. Klik tombol “Unduh Akun”, pilih “Peserta Didik” atau “PTK” untuk
mengunduh data dengan format .csv berisi nama akun (User ID) dan
akses masuk kata sandi akun (password)

4. Buka data dengan format .csv yang sudah diunduh,

5. Operator Sekolah memberikan informasi akun (User ID dan kata


sandi atau password) kepada pengguna.

Pastikan informasi hanya diberikan kepada pemilik resmi akun


Data yang dibutuhkan:

1. Nama sesuai dengan data di Dapodik


2. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
3. Tanggal lahir

Cek Video Tutorial Cara Mendapatkan dan Aktivasi Akun Belajar.id Melalui Tautan Ini >>
https://bit.ly/VideoTutorialAkunBelajarid
1A Satuan Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui website Belajar.id

Jika Operator Sekolah tidak bisa, silakan menghubungi tombol Butuh Bantuan

*Jam Operasional Tombol Butuh Bantuan: Senin - Jumat, Pukul 09.00 - 17.00 WIB
1A Dinas Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id

Kunjungi Laman: https://belajar.id/


1A Dinas Pendidikan - Tahapan Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id
1A Dinas Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id

Surat Edaran Pengajuan Akun Pembelajaran

● Surat Edaran dikirim via pos kepada seluruh


Dinas Pendidikan dari Dirjen Pauddasmen, 4
Maret 2022

● Surat elektronik dikirim ke UPT atau BPMP


dan BBPMP di setiap wilayah dinas
1A Dinas Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id

Surat Edaran Pengajuan Akun Pembelajaran

Pada Surat Edaran fisik yang dikirim via pos secara individu ke setiap Dinas Pendidikan →
Kode referral akan tercantum

Pada Surat Edaran elektronik yang dikirim oleh UPT atau BPMP & BBPMP per wilayah →
bersifat general, kode referral masing-masing Dinas bisa dimintakan ke UPT atau BPMP
dan BBPMP terkait
1A Dinas Pendidikan - Tahapan Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id
1A
Status Akun:
Buat Akun Belajar.id
Tidak Ditemukan

1
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
2
Status Akun: Lakukan aktivasi akun
Belum diaktivasi Belajar.id
1B
Status Akun:
Ditemukan (pilih
metode aktivasi)

3
Status Akun: Sudah dapat mengakses
Sudah diaktivasi platform Rapor Pendidikan
1B Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id - Akun Ditemukan

1. Apabila Akun ditemukan

2. Klik tombol ‘Aktifkan Akun’.


1
Proses perubahan status akun
akan memakan waktu maksimal
3 hari kerja setelah diaktivasi

3. Pilih metode untuk detail Akun


Pembelajaran Anda dikirimkan ke
‘Email Pribadi’ atau ‘Nomor Pribadi’
Anda.

3
1B Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id - Akun Ditemukan

4. Jika memilih dikirimkan melalui


email pribadi, masukkan email
pribadi Anda. Lalu klik ‘Kirim detail
akun’

Jika memilih dikirimkan melalui


nomor pribadi, masukkan nomor
pribadi Anda sesuai yang terdaftar
di Dapodik. Lalu klik ‘Kirim detail
akun’. Apabila nomor Anda tidak
ditemukan, Anda dapat
menghubungi Operator Sekolah
untuk mengganti nomor
handphone Anda.

4 4
1B Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id - Akun Ditemukan

5. Terakhir, email dan password


akun belajar.id Anda akan
dikirimkan ke metode yang sesuai
Anda tentukan. Mohon periksa
email atau SMS Anda secara
berkala.

5
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id untuk Mengakses
Platform Rapor Pendidikan

1A
Status Akun:
Buat Akun Belajar.id
Tidak Ditemukan

1
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
2
Status Akun: Lakukan aktivasi akun
Belum diaktivasi Belajar.id
1B
Status Akun:
Ditemukan

3
Status Akun: Sudah dapat mengakses
Sudah diaktivasi platform Rapor Pendidikan
2 Aktivasi Akun Belajar.id

Detail informasi yang terdiri dari


nama akun (User ID) dan Kata
Sandi (Password) akan dikirimkan
ke email pribadi Anda. Khusus
pendidik dan tenaga kependidikan
dapat dikirimkan melalui SMS

1 1. Pastikan detail informasi Akun


Belajar.id sudah benar
2
2. Klik ‘Mulai Aktifkan Akun
Pembelajaran Saya’
2 Aktivasi Akun Belajar.id

3. Selanjutnya, aktivasi Akun


Belajar.id dapat dilakukan
3
dengan mengunjungi laman
https://mail.google.com atau
https://accounts.google.com di
peramban (browser: Google
chrome, mozilla, atau safari)
2 Aktivasi Akun Belajar.id

4. Masukkan User ID dan


Password baru yang Anda
dapatkan dari email pribadi
Anda

5. Klik ‘Berikutnya’ untuk ke tahap


selanjutnya

5
2 Aktivasi Akun Belajar.id

6. Baca syarat dan ketentuan


dalam penggunaan Akun
Belajar.id Anda

6 7. Jika sudah, klik ‘Terima’

7
2 Aktivasi Akun Belajar.id

8. Buat kata sandi yang baru


untuk menjaga kerahasiaan
akun Anda. Kata sandi minimal 8
karakter dan terdiri dari huruf
besar dan angka

9. Masukkan kembali kata sandi


yang baru

10. Jika sudah, klik ‘Ubah Sandi’

8
Selamat! Akun Belajar.id
Anda telah aktif
9
10
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id untuk Mengakses
Platform Rapor Pendidikan

1A
Status Akun:
Buat Akun Belajar.id
Tidak Ditemukan

1
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
2
Status Akun: Lakukan aktivasi akun
Belum diaktivasi Belajar.id
1B
Status Akun:
Ditemukan

3
Status Akun: Sudah dapat mengakses
Sudah diaktivasi platform Rapor Pendidikan
Tahapan dalam Mengakses Platform Rapor Pendidikan

1 2
Memiliki akun belajar.id untuk
mengakses platform rapor Mengakses platform rapor
pendidikan pendidikan
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan PAUD
1 2 3
Kunjungi Masuk Mengakses
menggunakan Unduh
Laman Rapor Tindak
akun belajar.id Lembar PBD
Pendidikan Lanjut

1
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan PAUD
1 2 3
Kunjungi Masuk Mengakses
menggunakan Unduh
Laman Rapor Tindak
akun belajar.id Lembar PBD
Pendidikan Lanjut

2
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan PAUD
1 2 3
Kunjungi Masuk Mengakses
menggunakan Unduh
Laman Rapor Tindak
akun belajar.id Lembar PBD
Pendidikan Lanjut

3
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan
Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 Unduh Excel
Masuk Mengakses
Kunjungi Mengakses Mengakses Mengakses Data &
menggunakan Mengakses Pengelolaan
Laman Rapor Mutu Hasil Mutu Kompetensi & Rekomendasi
akun belajar.id Ringkasan Sekolah
Pendidikan Belajar Pembelajaran Kinerja GTK PBD
Partisipatif…

1
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan
Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 Unduh Excel
Masuk Mengakses
Kunjungi Mengakses Mengakses Mengakses Data &
menggunakan Mengakses Pengelolaan
Laman Rapor Mutu Hasil Mutu Kompetensi & Rekomendasi
akun belajar.id Ringkasan Sekolah
Pendidikan Belajar Pembelajaran Kinerja GTK PBD
Partisipatif…

2
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan
Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 Unduh Excel
Masuk Mengakses
Kunjungi Mengakses Mengakses Mengakses Data &
menggunakan Mengakses Pengelolaan
Laman Rapor Mutu Hasil Mutu Kompetensi & Rekomendasi
akun belajar.id Ringkasan Sekolah
Pendidikan Belajar Pembelajaran Kinerja GTK PBD
Partisipatif…

3
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan
Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 Unduh Excel
Masuk Mengakses
Kunjungi Mengakses Mengakses Mengakses Data &
menggunakan Mengakses Pengelolaan
Laman Rapor Mutu Hasil Mutu Kompetensi & Rekomendasi
akun belajar.id Ringkasan Sekolah
Pendidikan Belajar Pembelajaran Kinerja GTK PBD
Partisipatif…

4
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan
Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 Unduh Excel
Masuk Mengakses
Kunjungi Mengakses Mengakses Mengakses Data &
menggunakan Mengakses Pengelolaan
Laman Rapor Mutu Hasil Mutu Kompetensi & Rekomendasi
akun belajar.id Ringkasan Sekolah
Pendidikan Belajar Pembelajaran Kinerja GTK PBD
Partisipatif…

5
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan
Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 Unduh Excel
Masuk Mengakses
Kunjungi Mengakses Mengakses Mengakses Data &
menggunakan Mengakses Pengelolaan
Laman Rapor Mutu Hasil Mutu Kompetensi & Rekomendasi
akun belajar.id Ringkasan Sekolah
Pendidikan Belajar Pembelajaran Kinerja GTK PBD
Partisipatif…
Perjalanan pengguna (“user journey”) untuk mengakses Rapor Pendidikan
Dasmen
1 2 3 4 5 6 7
Masuk Mengakses Unduh Excel
Kunjungi Mengakses Mengakses Mengakses
menggunakan Mengakses Pengelolaan Data &
Laman Rapor Mutu Hasil Mutu Kompetensi &
akun belajar.id Ringkasan Sekolah Rekomendasi
Pendidikan Belajar Pembelajaran Kinerja GTK
Partisipatif… PBD

7
Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Mengidentifikasi masalah dan akar masalah berdasarkan Profil Pendidikan

02 Menetapkan solusi penyelesaian akar masalah

03 Memasukkan solusi dalam dokumen perencanaan dan anggaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 78


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

PERENCANAAN BERBASIS DATA


PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Perencanaan
(SD, Berbasis
SMP, SMA, SMK, SLB) Data
Pendidikan Dasar dan Menengah
(SD, SMP, SMA, SMK, SLB)
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen

Identifikasi Refleksi Benahi RKAS

Tahapan:
Tahapan: Tahapan: Tahapan: ● Menetapkan daftar
● Mengunduh data dari ● Dari masalah ● Membuat kegiatan yang akan
platform Rapor
Tahapan

yang akan program dan dimasukkan dalam


Pendidikan diintervensi, kegiatan sebagai RKAS
● Merujuk kepada
dilakukan solusi untuk setiap ● Menetapkan barang
daftar indikator
prioritas
analisis untuk akar masalah dan jasa yang akan
● Menetapkan indikator mencari akar yang ditetapkan dibelanjakan (termasuk
rapor sebagai masalah harga satuan)
masalah yang akan ● Memasukkan kegiatan
diintervensi. dan anggaran dalam
ARKAS

Memilih dan Merumuskan Menentukan Memasukkan dalam


Kegiatan

menetapkan akar masalah program dan dokumen RKAS


Masalah kegiatan
Dokumen

Rencana Kegiatan dan


Rencana Kerja Tahunan Anggaran Sekolah
(RKAS)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 81
Identifikasi: Memilih dan Menetapkan Masalah
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Jumlah masalah yang dipilih disesuaikan dengan kapasitas finansial dan SDM, dianjurkan memilih
maksimal 5 indikator.
3. Pilih indikator yang akan diintervensi dengan tata cara yang dijelaskan pada bagan di bawah.

Tata Cara Memilih Indikator yang akan diintervensi

Tahap 1: Pilih indikator level 1 yang Tahap 2: Pilih indikator level 1 yang
bermasalah di dimensi A bermasalah di dimensi D
1. Pilih indikator merah 1. Lihat skor D4 dan D8, jika D4 dan/atau D8 berwarna
2. Jika tidak ada indikator merah, pilih indikator kuning merah atau kuning, pilih indikator tersebut
3. Jika tidak ada indikator kuning, dapat memilih 2. Jika D4 dan D8 hijau, pilih indikator lain yang merah
indikator hijau 3. Jika tidak ada indikator merah, pilih indikator kuning
4. Jika hanya ada indikator biru tapi nilainya lebih 4. Jika hanya ada indikator hijau tapi nilainya lebih
rendah dari sekolah setara, pilih indikator tersebut rendah dari sekolah setara, pilih indikator tersebut
5. Jika hanya ada indikator biru tapi masih ada siswa 5. Jika hanya ada indikator hijau dengan nilai lebih
yang masuk kategori dasar dan perlu intervensi tinggi dari sekolah setara, pilih indikator dengan skor
khusus, maka pilih indikator tersebut* paling rendah diantara yang hijau*

Catatan: Kemendikbudristek telah menetapkan 5 indikator prioritas (lihat pada slide berikutnya) dan dapat memilih lebih dari 5 indikator
dengan tata cara memilih yang sama.

*Jika tidak memenuhi kriteria di atas, sekolah dapat mengambil keputusan untuk
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 82
memilih atau tidak memilih indikator ini berdasarkan pertimbangan sekolah
Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah

No Menu Prioritas Rasionalisasi


Dasmen

A.1 Kemampuan
1
Literasi Literasi dan numerasi adalah pondasi kemampuan belajar. Kemampuan
literasi dan numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi
dan digital terutama di kancah internasional. Mampu menyaring informasi
A.2 Kemampuan
2 yang valid dengan hoax yang beredar.
Numerasi

Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi
3 A.3 Indeks Karakter antara kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.

Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan


dalam hal perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan
D.4 Iklim Keamanan
4 seksual, dan narkoba di lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan
Sekolah
berdampak pada kualitas pembelajaran.

Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah


D.8. Iklim
5 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
satu faktor pendukung iklim pembelajaran.
Kebhinekaan Teknologi 83
Refleksi: Merumuskan Akar Masalah

1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode
perumusan akar masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana
sampai penggunaan analisis data yang kompleks.
2. Jika identifikasi masalah adalah 5 menu prioritas, maka akar masalah dapat merujuk pada contoh di
Slide contoh refleksi
3. Akar masalah dapat dilakukan dengan:
a) Melihat indikator level 2 dari masalah yang sudah ditentukan
b) Melihat indikator dari dimensi lain yang capaiannya rendah

Tata Cara Memilih akar masalah

Memilih indikator level 2 dari masalah yang Memilih indikator dari dimensi lain
sudah ditentukan

1. Pilih beberapa indikator level 1 dimensi D yang merah


1. Pilih beberapa indikator level 2 yang berwarna merah
atau kuning di luar yang sudah terpilih menjadi
atau kuning
masalah
2. Jika semua indikator level 2 berwarna hijau, pilih
2. Jika semua indikator berwarna hijau, pilih beberapa
beberapa indikator dengan skor paling rendah
indikator dengan skor paling rendah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 85


Benahi: Menentukan program dan kegiatan

1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan program untuk menyelesaikan akar masalah
yang teridentifikasi.
2. Penentuan program dapat merujuk pada contoh program yang dirumuskan oleh Kemendikbudristek
di slide contoh Benahi
3. Pilihlah benahi yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas satpen.
4. Pilihlah program yang memiliki potensi dampak paling tinggi untuk mengatasi akar masalah dengan
anggaran seefisien mungkin

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 86


Rencana Kerja Tahunan (RKT):
Tahapan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi dalam satu dokumen

● Dari tahapan identifikasi, refleksi dan benahi sebelumnya, selanjutnya dimasukkan dalam format RKT
● Rumuskan kegiatan berdasarkan benahi yang sudah ditetapkan
● Kegiatan yang diisi adalah kegiatan yang butuh dibiayai maupun yang tidak butuh dibiayai
● Kegiatan yang tidak perlu pembiayaan tetap dijalankan meski tidak ada di dalam RKAS
● Format RKT ini adalah bentuk yang lebih sederhana dari format RKT yang ada sebelumnya

Identifikasi Refleksi Benahi Kegiatan

No Masalah Akar Masalah Program Kegiatan Detail

*Peserta Pelatihan memasukkan hasil tahapan identifikasi, refleksi, dan benahi dalam format RKT
di atas sebagai dokumen perencanaan satuan pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 87


Cara Pengisian Rencana Kerja Tahunan (RKT) dengan Otomasi PBD

1. Unduh file di Platform Rapor Pendidikan


2. Di file, akan muncul seluruh masalah (hanya untuk 5 masalah prioritas), akar masalah, dan saran program secara
otomatis. Namun, karena banyaknya poin yang muncul di file, satpen perlu memprioritaskan kegiatan
3. Pilih masalah yang akan diselesaikan (dengan menghapus yang tidak akan diselesaikan di tahun perencanaan)
4. Pilih akar masalah yang akan diselesaikan (dengan menghapus akar masalah yang tidak akan diselesaikan di
tahun perencanaan)
5. Tentukan kegiatan benahi yang akan dilaksanakan (hapus yg tidak akan dilakukan)
6. Satpen dapat menambahkan masalah, akar masalah, maupun kegiatan yang belum tertulis di otomasi
7. Dari benahi yang dipilih, tambahkan kolom “kegiatan di RKAS” lalu tuliskan kegiatan RKAS sesuai dengan
referensi kegiatan RKAS

Identifikasi Refleksi Benahi Kegiatan

No Masalah Akar Masalah Program dan Kegiatan Kegiatan Detail

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Ditambahkan secara manual 88


RKAS: memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke dalam
format RKAS
1. Satuan pendidikan memilih program dan kegiatan di dalam RKT yang akan dibiayai pada tahun perencanaan
tersebut
2. Program dan kegiatan tersebut dicarikan bentuk kegiatan detailnya dalam ARKAS. Jika tidak ditemukan,
dapat diusulkan agar dimasukkan dalam ARKAS.
3. Kegiatan yang terpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS:
a. Jika satuan pendidikan sudah menerapkan ARKAS, dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut
b. Jika satuan pendidikan menerapkan aplikasi RKAS diluar ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi
yang tersedia dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
c. Jika satuan pendidikan belum menggunakan aplikasi, sekolah dapat menggunakan format RKAS
manual dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
Otomatis

Uraian Harga
Program Sub-Program Kode Kegiatan Kegiatan Jumlah Satuan Total
Kegiatan satuan

Standar Klasifikasi kode Nama Kegiatan Jumlah Satuan Harga Total


Nasional sesuai kegiatan kegiatan dalam barang volume satuan Anggaran
Pendidikan kegiatan dalam RKAS RKT dan dan barang (rupiah)
BOS kegiatan penjelas jasa dan
RKAS annya jasa

*Satuan pendidikan hanya perlu memilih kegiatan detail di bagian “kegiatan”, kolom “program”, “sub-program”, dan “kode kegiatan” akan
otomatis terisi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 89


CONTOH

Perumusan identifikasi, refleksi dan


benahi untuk lima indikator prioritas
1. Perumusan identifikasi, refleksi, benahi berikut dapat digunakan oleh satuan pendidikan
sebagai referensi dalam dalam menyusun perencanaan berbasis data
2. Langkah yang bisa dilakukan:
a. Pilihlah satu masalah dari daftar identifikasi. Kemudian, pilih satu akar masalah
yang menyebabkan masalah itu terjadi dari daftar refleksi. Dari akar masalah
tersebut, pilih satu atau lebih kegiatan dari daftar benahi.
b. Jika satuan pendidikan ingin menambah akar masalah lain, pilih satu lagi akar
masalah dari daftar refleksi dan selanjutnya pilih kegiatan dari daftar benahi.
Demikian selanjutnya hingga satuan pendidikan merasa cukup sesuai dengan
kapasitas sumberdaya yang dipunyai.
3. Rumusan identifikasi, refleksi, dan benahi ini adalah contoh. Satuan pendidikan dapat
memilih satu atau lebih daftar yang ada, atau satuan pendidikan juga dapat memilih di
luar daftar tersebut.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 90


Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah)

A.1 Kemampuan literasi A.1. Sebagian besar siswa dalam kategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalam hal membaca
teks informasi, membaca teks sastra, mengakses dan menemukan isi teks, menginterpretasi dan
memahami isi teks, dan Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks
D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik
D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah
D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik

A.2 Kemampuan numerasi A.2. Sebagian besar siswa dalam kategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalam hal Domain
bilangan, Aljabar, Geometri, Data dan ketidakpastian, Kompetensi mengetahui, Kompetensi
menerapkan, dan Kompetensi menalar
D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik
D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi masih rendah
D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik

A.3 Indeks Karakter A.3.1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia masih kurang
A.3.2. Gotong royong masih rendah
A.3.3. Kreativitas masih rendah
A.3.4. Nalar kritis masih kurang D.1. Kualitas pembelajaran kurang baik
A.3.5. Kebhinekaan global masih rendah D.2. Kemampuan guru melakukan refleksi
masih rendah
A.3.6. Kemandirian masih rendah D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik

D.4 Iklim Keamanan Sekolah D.4.1 Kesejahteraan psikologis siswa masih rendah D.4.4 Hukuman fisik masih tinggi
D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru masih rendah D.4.5 Kekerasan seksual masih tinggi
D.4.3 Perundungan masih tinggi D.4.6 Narkoba masih tinggi
Rekap 10 Kegiatan Benahi (1/2)
Berikut merupakan daftar kegiatan benahi yang telah diterapkan oleh Kemendikbudristek
yang dapat diadopsi oleh satuan pendidikan

No Kegiatan Benahi

1 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan


kepala sekolah

2 Penguatan pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis tema dan sumber


lainnya di luar platform merdeka mengajar

3 Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai sumber dan
genre secara rutin oleh guru dan siswa

4 Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru


dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi

5Kementerian
Refleksi pembelajaran
Pendidikan, oleh
Kebudayaan, Riset dan guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
Teknologi
Rekap 10 Kegiatan Benahi (2/2)
Berikut merupakan daftar kegiatan benahi yang telah diterapkan oleh Kemendikbudristek
yang dapat diadopsi oleh satuan pendidikan

No Kegiatan Benahi

6 Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan


kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, contohnya, dengan penerapan kurikulum
merdeka atau kurikulum darurat

7 Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Kesejahteraan psikologis
siswa atau guru

8 Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan perundungan

9 Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah

10 Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.1 Kemampuan literasi A.1. Sebagian besar siswa dalam ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kategori perlu intervensi kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi (Benahi 1)
khusus dan dasar terutama ● Penguatan pembelajaran literasi dengan menggunakan modul
literasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka
dalam hal membaca teks
mengajar (Benahi 2)
informasi, membaca teks
● Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari
sastra, mengakses dan berbagai sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa
menemukan isi teks, (Benahi 3)
menginterpretasi dan ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
memahami isi teks, dan peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
Kompetensi mengevaluasi pengetahuan dan diskusi terkait literasi (Benahi 4)
dan merefleksikan isi teks ● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran literasi dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan literasi sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, contohnya, dengan
penerapan kurikulum merdeka atau kurikulum darurat (Benahi 6)

D.1. Kualitas pembelajaran ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kurang baik kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
Identifikasi Refleksi (Akar Benahi (Kegiatan)
(Masalah) Masalah)

A.1 Kemampuan literasi D.2. Kemampuan guru ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar
melakukan refleksi masih untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
rendah sekolah terkait materi refleksi pembelajaran.
(Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kemampuan melakukan
refleksi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)

D.3. Kepemimpinan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar


instruksional belum baik untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi kepemimpinan
Instruksional. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.2. Kemampuan A.2. Sebagian besar siswa ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
numerasi dalam kategori perlu intervensi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
khusus dan dasar terutama materi numerasi (Benahi 1)
dalam hal Domain bilangan, ● Penguatan pembelajaran numerasi dengan
menggunakan modul numerasi berbasis tema dan
Aljabar, Geometri, Data dan
sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar
ketidakpastian, Kompetensi (Benahi 2)
mengetahui, Kompetensi ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
menerapkan, dan Kompetensi peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah
menalar dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait
numerasi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah
untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran
numerasi dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional
satuan pendidikan yang terkait peningkatan numerasi
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)

D.1. Kualitas pembelajaran ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk


kurang baik peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
materi kualitas pembelajaran. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.2. Kemampuan D.2. Kemampuan guru ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
numerasi melakukan refleksi masih peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
rendah terkait materi refleksi pembelajaran. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar
untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kemampuan melakukan refleksi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam
kualitas pembelajaran dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)

D.3. Kepemimpinan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk


instruksional belum baik peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi kepemimpinan Instruksional.
(Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar
untuk peningkatan kompetensi kepala sekolah
Identifikasi Refleksi (Akar Benahi (Kegiatan)
(Masalah) Masalah)

A.3 Indeks Karakter A.3.1. Beriman, ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
bertakwa kepada kepala sekolah terkait materi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan
Tuhan YME dan berakhlak mulia (Benahi 1)
berakhlak mulia ● Penguatan pembelajaran karakter terkait tema Beriman, bertakwa kepada Tuhan
masih kurang YME dan berakhlak mulia dengan menggunakan sumber lain di luar platform
merdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi
guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait
karakter Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi
tantangan dalam pembelajaran karakter Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi
5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang
terkait peningkatan karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)

A.3.2. Gotong ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
royong masih kepala sekolah terkait materi karakter gotong royong (Benahi 1)
rendah ● Penguatan pembelajaran karakter gotong royong dengan menggunakan sumber
lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi
guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait
karakter gotong royong (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi
tantangan dalam pembelajaran karakter gotong royong dengan melibatkan
Identifikasi Refleksi (Akar Benahi (Kegiatan)
(Masalah) Masalah)

A.3 Indeks Karakter A.3.3. Kreativitas ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
masih rendah guru dan kepala sekolah terkait materi kreativitas (Benahi 1)
● Penguatan pembelajaran karakter terkait tema kreativitas dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait karakter kreativitas (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi
tantangan dalam pembelajaran karakter kreativitas dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang
terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan siswa
dan kondisi sekolah (Benahi 6)

A.3.4. Nalar Kritis ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
masih kurang guru dan kepala sekolah terkait materi karakter nalar kritis (Benahi 1)
● Penguatan pembelajaran karakter nalar kritis dengan menggunakan
sumber lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait karakter nalar kritis (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi
tantangan dalam pembelajaran karakter nalar kritis dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.3 Indeks Karakter A.3.5. Kebhinekaan Global ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
masih rendah kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kebhinekaan
Global (Benahi 1)
● Penguatan pembelajaran karakter Kebhinekaan Global dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter Kebhinekaan
Global (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter
Kebhinekaan Global dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan karakter Kebhinekaan
Global sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)

A.3.6. Kemandirian masih ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


rendah kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter
Kemandirian (Benahi 1)
● Penguatan pembelajaran karakter Kemandirian dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

A.3. Indeks Karakter D.1. Kualitas pembelajaran ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kurang baik kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kualitas pembelajaran (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)

D.2. Kemampuan guru ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


melakukan refleksi masih rendah kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi
pembelajaran. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kemampuan melakukan refleksi
(Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)

D.3. Kepemimpinan instruksional ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


belum baik kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan
Instruksional. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

D.4 Iklim Keamanan D.4.1. Kesejahteraan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Sekolah psikologis siswa masih kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kesejahteraan
psikologis siswa (Benahi 1)
rendah ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait Kesejahteraan psikologis siswa
(Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Kesejahteraan psikologis siswa (Benahi 7)

D.4.2. Kesejahteraan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


psikologis guru masih kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kesejahteraan
psikologis guru (Benahi 1)
rendah ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait Kesejahteraan psikologis guru
(Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Kesejahteraan psikologis guru (Benahi 7)

D.4.3. Perundungan masih ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


tinggi kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Perundungan
(Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait Perundungan (Benahi 4)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

D.4 Iklim Keamanan D.4.4. Hukuman Fisik ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
Sekolah masih tinggi guru dan kepala sekolah terkait materi Hukuman Fisik (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait Hukuman Fisik (Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Hukuman
Fisik (Benahi 7)

D.4.5. Kekerasan Seksual ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
masih tinggi guru dan kepala sekolah terkait materi Kekerasan Seksual (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait Kekerasan Seksual (Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Kekerasan
Seksual (Benahi 7)
● Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan Kekerasan
Seksual (Benahi 8)
● Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait Kekerasan Seksual
(Benahi 9)

D.4.6. Narkoba masih ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
tinggi guru dan kepala sekolah terkait materi Penyalahgunaan Narkoba (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait Penyalahgunaan Narkoba (Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

D.8 Iklim Kebhinekaan D.8.1. Toleransi beragama dan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
budaya masih rendah peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
materi Toleransi beragama dan budaya (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Toleransi beragama
dan budaya (Benahi 4)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait Toleransi beragama dan budaya
(Benahi 6)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran
terkait Toleransi beragama dan budaya (Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Toleransi beragama dan budaya (Benahi 10)

D.8.2. Sikap Inklusif masih ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk


rendah peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
materi Sikap Inklusif (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Sikap Inklusif
(Benahi 4)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)

D.8 Iklim Kebhinekaan D.8.3. Dukungan atas ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
kesetaraan agama dan budaya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
masih kurang materi Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
(Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Dukungan atas
kesetaraan agama dan budaya (Benahi 4)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait Dukungan atas kesetaraan agama
dan budaya (Benahi 6)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran
terkait Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
(Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
(Benahi 10)

D.8.4. Komitmen Kebangsaan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk


masih rendah peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
materi Komitmen Kebangsaan (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Komitmen
Kebangsaan (Benahi 4)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
Deskripsi Kegiatan
Rekomendasi Kegiatan dalam Benahi dideskripsikan dalam paparan berikut
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Guru mempelajari dan mendiskusikan video https://guru.kemdikbud.go.id/video-


inspirasi seri Proyek Peningkatan Literasi di inspirasi/playlists/?id=21
Platform Merdeka Mengajar Anda dapat mempelajari contoh-contoh bagaimana
membangun pemahaman literasi dan numerasi dasar di
berbagai daerah

2 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8


Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya ● Pemahaman dan Identifikasi kebutuhan dan
di komunitas belajar di topik Penyesuaian karakteristik murid
Pembelajaran dengan Kebutuhan dan
● Penerapan strategi menyesuaikan kebutuhan
Karakteristik Murid modul Strategi Literasi
murid dengan tujuan pembelajaran pada jenjang
PAUD
● Penerapan strategi penguatan literasi di dalam
kelas pada jenjang PAUD
● *Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari
terlebih dahulu topik Perencanaan Pembelajaran
sebagai konsep dasarnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 107
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi numerasi

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Guru mempelajari buku https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-


matematika terjemahan dari ajar/books/XrAm6oYZMy?index=1
Jepang yang sudah tersedia di PMM Ini contoh buku murid yang tersedia dan masih banyak lagi
buku pendukung numerasi yang dapat anda temukan di
platform Merdeka Mengajar

2 Guru membaca modul numerasi di https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-


laman bersama hadapi korona modul-belajar-literasi-numerisasi/

3 Guru mempelajari asesmen awal https://guru.kemdikbud.go.id/assessment/packets


pembelajaran dan akm kelas pada Asesmen numerasi untuk murid dapat ditemukan melalui
domain aljabar, geometri dan data- link di atas atau pada aplikasi Merdeka Mengajar
ketidakpastian kemudian
merefleksikan diri kemampuannya
dan bagaimana akan
mengajarkannya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 108
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri Pelatihan mandiri modul projek


dalam Platform Merdeka Mengajar dan https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/16
membahasnya di komunitas belajar di Contoh Perangkat ajar Modul Projek
topik Projek Penguatan Profil Pelajar https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-
pancasila dan mencari contoh ajar/toolkits?subject=Modul+projek+-
Perangkat Ajar Modul Projek tema +Bhinneka+Tunggal+Ika&phase=E
Kebhinekaan dan Kemandirian di
Platform Merdeka Mengajar Anda dapat mencari lebih banyak contoh di Platform
Merdeka Mengajar

2 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri Pelatihan mandiri Profil Pelajar Pancasila


dalam Platform Merdeka Mengajar dan https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/18
membahasnya di komunitas belajar di
topik Profil Pelajar Pancasila, terutama Tentang ke-6 dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila dan
modul Kebhinekaan Global implementasinya dalam pembelajaran khususnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi kebhinekaan global 109
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas pembelajaran

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Guru mempelajari dan https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=50


mendiskusikan video inspirasi seri Kompetensi Abad 21 tidak hanya ditujukan kepada murid, tetapi guru juga perlu memilikinya untuk
Guru Abad 21 di Platform Merdeka menghadirkan pembelajaran yang relevan sesuai kebutuhan murid. Maka, Guru yang menjadi
Mengajar pembelajar sepanjang hayat dapat menuntun muridnya pula menjadi pembelajaran sepanjang
hayat.

Daftar Video:
● 01 Serial Guru Abad 21 - Mesin Scan Diri
● 02 Serial Guru Abad 21 - Gunung Es
● 03 Serial Guru Abad 21 - Pendengar Sejati
● 04 Serial Guru Abad 21 - Detektif Ekspresi
● 05 Serial Guru Abad 21 - Asal Usul Zebra
● 06 Serial Guru Abad 21 - Topi Berpikir
● 07 Serial Guru Abad 21 - Pabrik Solusi
● 08 Serial Guru Abad 21 - Blended Learning
● 09 Serial Guru Abad 21 - TANDUR
● 10 Serial Guru Abad 21 - Training Guru Abad 21

2 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8


dalam Platform Merdeka Mengajar ● Pemahaman dan Identifikasi kebutuhan dan karakteristik murid
dan membahasnya di komunitas ● Penerapan strategi menyesuaikan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran pada
belajar di topik Penyesuaian
setiap jenjang
Pembelajaran dengan Kebutuhan
dan Karakteristik Murid ● Penerapan strategi penguatan literasi di dalam kelas pada setiap jenjang
● *Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih dahulu topik Perencanaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 110
Pembelajaran sebagai konsep dasarnya.
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi pembelajaran

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Guru mempelajari topik Perencanaan https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/12


Pembelajaran pada PMM dan
mendiskusikan modul Refleksi ● Merencanakan pembelajaran terstruktur dan kompeten
Pembelajaran dalam Komunitas Belajar
● Menjadikan pembelajaran menjadi agenda
Guru di Sekolah
menyenangkan
● Belajar tidak hanya harus di kelas dan bangku formal

*Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih


dahulu topik Kurikulum sebagai konsep dasarnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 111


Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan
instruksional

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Kepala Sekolah https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=46


mempelajari video
inspirasi seri Satuan Pendidikan memerlukan pengelolaan yang tepat dan sesuai, sehingga
Memahami Diri: dampaknya dapat dirasakan oleh murid-muridnya. Pengelolaan yang berorientasi
Mengelola Satuan pada murid akan dapat mendorong perbaikan proses pembelajaran secara terus-
Pendidikan di menerus kepada murid
Platform Merdeka ● Kepemimpinan Pembelajaran di Sekolah
Mengajar ● Jawa Timur - Kepemimpinan Inovatif Kepala SDN Sumbergondo 2 Batu
● Program Sekolah Penggerak Kepala Sekolah Penggerak
● [Kepemimpinan] Batu, Jawa Timur: Strategi Kepala Sekolah dalam
meningkatkan mutu pembelajaran
● [Kepemimpinan] Sumba Barat, NTT: Testimoni Program Rintisan
Kepemimpinan dan Pembelajaran
● [Kepemimpinan] Sumenep, Jawa Timur: Kepemimpinan inovatif Kepala SDN
Pamolokan 3
● PAUD KEPEMIMPINAN SUMBER DAYA PAUD

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 112


Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan
menggunakan modul literasi dan Numerasi berbasis tema dan sumber
lainnya di luar platform merdeka mengajar

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Pelibatan orang tua https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-modul-belajar-literasi-


dalam penguatan numerisasi/
pembelajaran literasi
dan numerasi
Selama pandemi, banyak proses pembelajaran yang terjadi di rumah sehingga
membutuhkan pelibatan orang tua yang signifikan dalam prosesnya. Selain itu,
peningkatan kemampuan literasi melibatkan proses berpikir tingkat tinggi yang
membutuhkan peran orang tua untuk mendampingi anak belajar di rumah. Untuk
memberikan penguatan kapasitas, Kemendikbudristek menyediakan modul sebagai
bahan kolaborasi antara guru dan orang tua untuk mendampingi pembelajaran
literasi dan numerasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 113


Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan
menggunakan modul literasi dan Numerasi berbasis tema dan sumber
lainnya di luar platform merdeka mengajar

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Peningkatan https://www.inovasi.or.id/id/modul-pembelajaran/
kapasitas satuan
pendidikan secara Literasi adalah kompetensi yang dikembangkan dalam seluruh mata pelajaran, tidak
mandiri untuk terbatas pada pelajaran Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris saja. Oleh karena
mengajar literasi dan itu kemampuan mengajarkan literasi perlu dimiliki seluruh guru di satuan
numerasi secara lebih pendidikan.
efektif. Modul pendampingan ini dikembangkan oleh INOVASI dan Kemendikbudristek
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan literasi dan numerasi
lebih baik. Modul ini tidak terbatas untuk guru tetapi juga untuk pimpinan satuan
pendidikan agar lebih efektif dalam mendukung peningkatan literasi dan numerasi
peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 114


Benahi 3: Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari
berbagai sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Peningkatan interaksi Bagi satuan pendidikan SD yang memberikan akses teknologi kepada peserta didik,
anak dengan sumber berbagai buku bacaan anak yang telah terkurasi dapat diakses melalui
bacaan untuk https://literacycloud.org/ . Untuk buku dalam bahasa Indonesia, dapat langsung klik
meningkatkan tautan ini.
kemampuan literasi.
Membaca untuk kesenangan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
kemampuan literasi. Terutama untuk anak-anak, frekuensi membaca buku
membantu memperkaya kosakata serta menguatkan logika berbahasa. Untuk
meningkatkan interaksi anak dengan bahan bacaan, terdapat beberapa contoh
kegiatan yang bisa menjadi rujukan:

Contoh bentuk kegiatan:


● Kegiatan membaca nyaring yang dilakukan oleh guru atau salah satu siswa
menggunakan buku bacaan dari Literacy Cloud atau buku lainnya saat
istirahat pelajaran
● Apabila memungkinkan, menyediakan buku-buku bacaan di kelas untuk
dibaca oleh siswa yang telah menyelesaikan tugas atau waktu senggang
lainnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 115
Benahi 4: Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Pembentukan Materi terkait komunitas belajar dapat diunduh di:


komunitas belajar https://drive.google.com/drive/folders/1i2vYl3mWDJfHEMBSdrMCCe9nLZi2Of5q

Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik


lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi
pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah di mana mereka
berpartisipasi aktif.

Tujuan pembentukan komunitas belajar:


1. Mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi
informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik
2. Memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas untuk mulai
belajar secara berkelanjutan
3. Mendorong anggota meningkatkan kompetensi diri anggota melalui saling
berbagi dan diskusi
4. Mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam
pekerjaan sehari hari

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 116


Benahi 5: Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah

# Deskripsi Kegiatan Sumber

1 Refleksi kepala Tautan materi untuk refleksi pembelajaran adalah:


sekolah dan guru https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1hNvstFODF5-oSqcFH1tdZ7Msx7GYvMPf
terhadap proses
pembelajaran Guru melakukan refleksi pembelajaran untuk mengidentifikasi tantangan agar
mendapatkan masukan bagi perbaikan pembelajaran selanjutnya. Kompetensi
utama yang diharapkan dalam proses refleksi pembelajaran adalah guru
menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri

Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan agar guru dapat:


1. Melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan pendidikan
2. Menetapkan tujuan dan rencana pengembangan diri
3. Menemukan aspek kekuatan dan kelemahan sebagai guru
4. Menentukan cara dan beradaptasi dalam melakukan pengembangan diri

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 117


Benahi 6: Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan terkait penguatan profil pelajar pancasila sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah

# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan

1 Dalam Kurikulum Langkah kegiatan


Merdeka, projek 1. Pelajari projek penguatan profil pelajar Pancasila melalui Panduan yang
penguatan profil diterbitkan oleh Kemendikbudristek (klik untuk akses panduan)
pelajar Pancasila 2. Unduh contoh modul projek dengan tema Bhineka Tunggal Ika dan
dirancang untuk Bangunlah Jiwa dan Raganya, pelajari contoh-contoh modul projek tersebut
mengembangkan 3. Guru menyepakati topik apa yang akan digunakan berdasarkan tema projek,
karakter. Projek serta bagaimana modul projek akan dikembangkan berdasarkan contoh yang
penguatan profil telah dipelajari
pelajar Pancasila 4. Tim guru merancang kegiatan projek dengan membuat modul projek
dapat diterapkan juga (mengembangkan dari awal atau memodifikasi contoh modul projek)
untuk sekolah yang 5. Memfasilitasi siswa dalam melaksanakan projek serta memberikan umpan
menggunakan balik secara berkala
Kurikulum 2013, 6. Guru dapat melibatkan masyarakat (misalnya pakar, akademisi, komunitas)
dengan konsekuensi dalam pengembangan dan pelaksanaan projek
penambahan jam 7. Melakukan penilaian hasil belajar projek penguatan profil pelajar Pancasila
pelajaran. dan melaporkannya secara terpisah dari penilaian intrakurikuler

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 118


Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan
pembelajaran terkait Iklim Keamanan: Kesetaraan Gender dan
Kekerasan Seksual

# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan

1 Tujuan: Cara:
Siswa memahami apa itu 1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik
kesetaraan gender, mengenali pembelajaran atau momen peringatan hari besar.
bentuk-bentuk kekerasan berbasis 2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton
gender, dan mengetahui apa yang bersama di dalam kelas)
harus dilakukan jika menemukan 3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
kekerasan seksual di sekitar. a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
Keunggulan kegiatan ini antara c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan
lain: di sekolah.
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan waktu yang Materi:
relatif singkat (bisa (Link materi dan penjelasan)
diintegrasikan dengan
kegiatan yang sudah ada)
● Tidak membutuhkan biaya
yang besar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 119


Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan
pembelajaran terkait Iklim Keamanan: Perundungan

# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan

2 Tujuan: Cara:
Siswa memahami apa itu 1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik
perundungan, mengenali pembelajaran atau momen peringatan hari besar.
perundungan dan mengetahui 2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton
bagaimana mencegah bersama di dalam kelas)
perundungan di sekitar. 3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
Keunggulan kegiatan ini antara b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
lain: c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan
● Mudah dilaksanakan di sekolah.
● Membutuhkan waktu yang
relatif singkat (bisa Materi:
diintegrasikan dengan (Link materi dan penjelasan)
kegiatan yang sudah ada)
● Tidak membutuhkan biaya
yang besar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 120


Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan
pembelajaran terkait Iklim Keamanan: Narkoba

# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan

3 Tujuan: Cara:
Siswa memahami bahaya narkoba 1. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton
dan bagaimana mencegah agar bersama di dalam kelas)
tidak terjerumus dan sekolah 2. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
mengetahui cara pencegahan dan a. Apa yang menarik dari video tersebut
penanganan narkoba b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas dan di
Keunggulan kegiatan ini antara sekolah. \
lain: 3. Sekolah mengadopsi program Sekolah Bersinar
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan waktu yang Materi:
relatif singkat (bisa Lepas dari Narkoba
diintegrasikan dengan Generasi Maju, Bebas Narkoba
kegiatan yang sudah ada) Hikayat Ibu Muda Kurir Narkoba
● Tidak membutuhkan biaya Panduan Sekolah Bersinar
yang besar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 121


Benahi 8: Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan
perundungan dan kekerasan berbasis sekolah

# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan

1 Roots adalah program Cara:


pencegahan perundungan dan
kekerasan berbasis sekolah. 1. Fasilitator Guru dan Siswa Agen Perubahan
Program Roots melibatkan siswa mempelajari panduan program Roots melalui LMS
(seluruh jenjang) sebagai Agen
Perubahan dan guru sebagai
2. Kepala sekolah dan guru memetakan prinsip apa
Fasilitator Roots. yang mungkin untuk diadopsi sekolah
3. Kepala sekolah dan guru mengadaptasi dan
Tujuan:
Sekolah melibatkan guru
menjalankan program/prinsip program Roots di
sebagai fasilitator dan siswa sekolah
(seluruh jenjang) sebagai agen
perubahan Materi:
Keunggulan program ini: (Link materi dan penjelasan)
1. Pelajar sebagai agen
perubahan sehingga
pendekatan lebih relevan
dengan konteks remaja
di sekolah
2. Kegiatan dan modul
Kementerian Pendidikan, 122
untukKebudayaan,
kegiatan Riset
siswa dandiTeknologi
Benahi 9: Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait
perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan
penggunaan narkoba

# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan

1 Peraturan dan tata tertib Beberapa aspek dan langkah yang dapat dilakukan sekolah:
mengatur hal hal yang harus
Pencegahan:
dilakukan dan tidak boleh 1. Membentuk satuan tugas yang terdiri dari beberapa unsur (siswa, guru dan orang tua)
dilakukan untuk menjaga agar yang diberikan surat tugas oleh Kepala Sekolah untuk memikirkan kegiatan pencegahan
tidak terjadi perundungan, di sekolah.
kekerasan seksual, intoleransi 2. Membuat sosialisasi/poster/mading yang berisi larangan Perundungan, Kekerasan Seksual,
Intoleransi, dan Penggunaan Narkoba dan kanal pelaporan.
dan penggunaan narkoba di Penanganan
sekolah. Peraturan yang dapat 1. Menyediakan kanal khusus aduan sesuai kemampuan sekolah seperti nomor SMS khusus,
menjadi rujukan adalah Whatsapp Khusus, Kotak Saran/Aduan khusus, dan/atau kanal aduan
Permendikbud 82/2015 tentang kemdikbud.lapor.go.id
Pencegahan Penanggulangan 2. Bekerjasama dengan perangkat pemerintah daerah setempat yaitu UPTD PPA (Unit)
Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak dan pekerja sosial untuk
Tindak Kekerasan di melakukan penanganan kasus-kasus kekerasan yang membutuhkan konseling, bantuan
Lingkungan Satuan hukum, bantuan sosial dan penanganan kasus lebih lanjut
Pendidikan. 3. Menentukan sanksi.
Jika pelaku adalah peserta didik, satuan pendidikan dapat memberikan sanksi kepada
peserta didik dalam rangka pembinaan berupa: (a) teguran lisan; (b) teguran tertulis; dan
Peraturan yang sudah (c) tindakan lain yang bersifat edukatif.
disepakati perlu diuji coba dan Jika pelaku adalah guru dan tenaga pendidik: (a) teguran lisan; (b) teguran tertulis;(c)
ditegakkan bersama sama pengurangan hak; dan (d) pemberhentian sementara/tetap dari jabatan sebagai
warga sekolah dan dilakukan pendidik/tenaga kependidikan atau pemutusan/pemberhentian hubungan kerja.
evaluasi secara periodik
sebagaiPendidikan,
Kementerian masukan untuk revisi
Kebudayaan, Riset dan Teknologi 123
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi kebhinekaan global

# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber

1 Tujuan: Cara:
Guru memahami apa itu 1. Guru menonton daftar video dengan Kebhinekaan Global terlampir
Kebhinekaan Global, contoh 2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk dapat menjadi
sehari-hari dan relevansinya pemantik diskusi bersama siswa
bagi siswa 3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut dapat masuk ke materi
ajar, bahan diskusi sebelum kelas, atau menjadi materi pengayaan di
Keunggulan kegiatan ini antara kegiatan ekstrakurikuler (misal dikaitkan dengan peringatan hari besar
lain: tertentu)
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan waktu Materi:
yang relatif singkat (bisa (Kebhinekaan Global: Link materi dan penjelasan)
diintegrasikan dengan
kegiatan yang sudah
ada)
● Tidak membutuhkan
biaya yang besar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 124


Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Toleransi

# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber

2 Tujuan: Cara:
Guru mendapatkan pemahaman 1. Guru melakukan diskusi berdasarkan pertanyaan pemantik
mengapa toleransi penting dalam 2. Guru melakukan aktivitas permainan, simulasi, cerita
bagaimana kebhinekaan konteks 3. Guru merefleksikan makna dari aktivitas dan merefleksikan dalam
global, nasional, personal dan
pengalaman pribadi
kemudian dapat menyebarkannya
dalam konteks sekolah dan kelas
4. Guru meyarikan pembelajaran baru dan memperkuat dengan teori, data,
dan fakta
Keunggulan kegiatan ini antara 5. Guru mengaplikasikan dalam konteks kelas dan sekolah
lain:
● Menarik dan Materi:
menyenangkan karena (note: saat ini belum berdasarkan on demand, tapi masih diinsert melalui PGP,
mengikuti alur Mulai dari PSP dan PPPPTK)
Diri, Aktivitas, Refleksi,
Konsep, dan Aplikasi
● Dapat mengundang
narasumber dari luar
● Topik mencakup konteks
global, nasional, personal
dan sekolah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 125


Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Toleransi dan Keberagaman untuk Siswa

# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber

3 Tujuan: Cara:
Siswa memahami pentingnya 1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik
toleransi dan keberagaman, pembelajaran atau momen peringatan hari besar.
saling mengenal dengan 2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton
kelompok yang berbeda dan bersama di dalam kelas)
bagaimana mempraktikkannya 3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
dalam lingkup kelas dan a. Apa yang menarik dari video tersebut
sekolah b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan
Keunggulan kegiatan ini antara di sekolah.
lain: Materi:
● Mudah dilaksanakan (Link materi dan penjelasan)
● Membutuhkan waktu
yang relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan
kegiatan yang sudah
ada)
● Tidak membutuhkan
biaya yang besar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 126


Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Toleransi dan Keberagaman untuk Guru

# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber

4 Tujuan: Cara:
Guru memahami pentingnya 1. Guru menonton daftar video terlampir
toleransi dan keberagaman, 2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk dapat menjadi
saling mengenal dengan pemantik diskusi bersama siswa
kelompok yang berbeda dan 3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut dapat masuk ke materi
memilih materi-materi yang ajar, bahan diskusi sebelum kelas, atau menjadi materi pengayaan di
dapat menjadi bahan diskusi kegiatan ekstrakurikuler (misal dikaitkan dengan peringatan hari besar
dengan siswa. tertentu)

Keunggulan kegiatan ini antara Materi:


lain: (Link materi dan penjelasan)
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan waktu
yang relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan
kegiatan yang sudah
ada)
● Tidak membutuhkan
biaya yang besar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 127


Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi keragaman fisik

# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber

5 Tujuan: Cara:
Siswa memahami 1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik
keberagaman fisik yang ada pembelajaran atau momen peringatan hari besar.
di sekitar dan bagaimana 2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau
menciptakan ruang aman nonton bersama di dalam kelas)
bagi perbedaan tersebut. 3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
Keunggulan kegiatan ini antara b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
lain: c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas
● Mudah dilaksanakan dan di sekolah.
● Membutuhkan waktu
yang relatif singkat Materi:
(bisa diintegrasikan (Materi)
dengan kegiatan yang
sudah ada)
● Tidak membutuhkan
biaya yang besar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 128


Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi di PAUD
Identifikasi Refleksi Benahi
(masalah) (akar masalah) (Solusi/Program/Kegiatan)

● Satuan belum memiliki kemampuan ● Benahi 1. Kegiatan Belajar


cara menyelaraskan ragam Bersama untuk penguatan
dokumen perencanaan kualitas perencanaan
pembelajaran. pembelajaran
● Satuan juga belum terlalu
memahami apa yang dimaksud ● Benahi 2. Mengikuti Pelatihan di
D.1 Perencanaan Pembelajaran dengan tujuan pembelajaran. Platform Merdeka Mengajar
● Satuan tidak memiliki budaya untuk untuk Penguatan Kualitas
mengevaluasi praktik pembelajaran Perencanaan Pembelajaran

● Belum ada budaya di satuan yang ● Benahi 3. Refleksi untuk


secara rutin mendorong terjadinya Perbaikan Pembelajaran berkala
supervisi oleh kepala satuan, melalui aktivasi Komunitas
● Belum ada budaya melakukan Belajar Satuan
refleksi praktik pembelajaran
E.4 Indeks Refleksi dan bersama dengan rekan sejawat ● Benahi 4. Mendorong pendidik
Perbaikan Pembelajaran oleh untuk belajar di komunitas
Pendidik belajar. Tersedia panduan untuk
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tips. 129
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi di PAUD
Identifikasi Refleksi Benahi
(masalah) (akar masalah) (Solusi/Program/Kegiatan)

E.6 Indeks Kemitraan dengan Orang tua/wali belum ● Benahi 5. Menyampaikan rencana
Orang Tua/Wali untuk merasa perlu kegiatan satu tahun ajaran di satuan PAUD
Kesinambungan Stimulasi di mengetahui lebih lanjut pada orang tua
Satuan dan di Rumah mengenai proses
pembelajaran dan
layanan yang diberikan
di PAUD

E.7 Indeks Layanan Holistik Kelas orang tua belum ● Benahi 6. Melakukan persiapan
Integratif (E.7.1 dapat disediakan karena penyelenggaraan kelas orang tua
Penyelenggaraan Kelas Orang pendidik merasa tidak
Tua) memiliki kemampuan
sebagai narasumber

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 130


MENU BENAHI PRIORITAS PAUD
Perumusan identifikasi, refleksi dan deskripsi
benahi untuk empat indikator prioritas.
6 Benahi PAUD
1. Perumusan berikut dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai
referensi utama dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah dan
menetapkan kegiatan yang akan dilakukan
2. Satuan pendidikan dapat melakukan proses memilih masalah,
merumuskan akar masalah dari hasil evaluasi diri dan menetapkan
kegiatan sesuai dengan pilihan dan kemampuan masing masing satuan
pendidikan
3. Menu benahi dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai referensi
dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah dan utamanya,
menetapkan kegiatan yang akan dituangkan ke dalam RKT dan RKAS
(apabila ada implikasi anggaran).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 131


BENAHI 1:
Kegiatan Belajar Bersama untuk menguatkan kualitas perencanaan pembelajaran

Cara:
Tujuan: Pendidik PAUD terbiasa berkolaborasi ● Kepala satuan bersama para pendidik mempelajari tips melakukan
dalam menyusun perencanaan pembelajaran perencanaan pembelajaran di Panduan Penyelenggaraan PAUD
dengan baik Berkualitas Seri 1 dan Buku 1 Panduan bagi Guru bagi PAUD yang
menerapkan KM
Tanpa adanya perencanaan pembelajaran yang ○ Panduan berisikan tips dalam menentukan tujuan
efektif, sangat sulit menyediakan layanan pembelajaran, prinsip merancang kegiatan untuk mencapai
pembelajaran yang dapat memfasilitasi tumbuh tujuan pembelajaran, dan bentuk asesmennya.
● Satuan dapat juga melakukan kegiatan belajar bersama untuk
kembang anak usia dini secara optimal.
penyusunan rencana pembelajaran melalui komunitas di luar satuan
seperti gugus, komunitas PSP, mitra yang terkurasi dalam komunitas
Rencana pembelajaran adalah panduan yang
belajar atau satuan PAUD lain yang dapat menjadi mentor. Tips dapat
digunakan oleh satuan untuk memfasilitasi ditemukan di Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan
pembelajaran, yang sewaktu-waktu dapat Partisipatif (seri 9)
disesuaikan dengan dinamika proses pembelajaran ● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Proses
di satuan yang berasal dari kebutuhan belajar anak. Pembelajaran Berkualitas (Seri 1) dan Lingkungan Partisipatif (seri 9)

Dokumen perencanaan pembelajaran setidaknya ● Link Buku 1 Panduan Guru untuk KM PAUD
berisikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
ragam kegiatan yang dipercaya dapat mencapai
tujuan pembelajaran, serta bentuk asesmen yang
sesuai.
Kegiatan dalam ARKAS

1. Pengembangan inovasi terkait konten pembelajaran dan metode


pembelajaran
2. Penyusunan Kurikulum

3. Penyusunan dokumen perencanaan pembelajaran


BENAHI 2:
Mengikuti Pelatihan di Platform Merdeka Mengajar untuk Penguatan Perencanaan Pembelajaran

Tujuan: Pendidik PAUD menggunakan PMM untuk meningkatkan kemampuan melakukan perencanaan pembelajaran.

Tanpa adanya perencanaan pembelajaran yang efektif, sangat sulit menyediakan layanan pembelajaran yang dapat memfasilitasi tumbuh kembang
anak usia dini secara optimal. Rencana pembelajaran adalah panduan yang digunakan oleh satuan untuk memfasilitasi pembelajaran, yang sewaktu-
waktu dapat disesuaikan dengan dinamika proses pembelajaran di satuan yang berasal dari kebutuhan belajar anak.

Dokumen perencanaan pembelajaran setidaknya berisikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ragam kegiatan yang dipercaya dapat mencapai
tujuan pembelajaran, serta bentuk asesmen yang sesuai. Mengingat pentingnya perencanaan pembelajaran, pendidik dapat mengikuti pelatihan
untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun dokumen perencanaan pembelajaran.

Cara:
● Satuan PAUD memastikan pendidiknya memiliki akun belajar.id agar dapat mengakses PMM.

● Masuk ke PMM bagian pelatihan, lalu cari fitur Pelatihan Mandiri dan memilih topik sebagai berikut:
○ “Perencanaan Pembelajaran”, agar satuan dapat merancang tujuan pembelajaran dan melakukan refleksi di
dalam kelas dan menyesuaikan perencanaan pembelajaran ke depannya.
○ “Asesmen PAUD”, agar satuan dapat menentukan bentuk asesmen yang sesuai.
○ “Membuat dan Memodifikasi Modul ajar PAUD”, agar satuan dapat mengidentifikasi kegiatan yang dipercaya
dapat mencapai tujuan pembelajaran dan menuangkannya ke dalam sebuah dokumen perencanaan.
● Satuan PAUD dapat mendiskusikan apa yang dipelajari di komunitas belajar virtual di PMM.

Kegiatan dalam ARKAS


1. Pengembangan/peningkatan kompetensi pendidik
2. Pengembangan inovasi terkait konten pembelajaran dan metode pembelajaran
3. Pemasangan jaringan internet
4. Pengembangan diri terkait kapasitas perencanaan pembelajaran melalui Platform Merdeka Mengajar
BENAHI 3:
Refleksi untuk Perbaikan Pembelajaran berkala melalui aktivasi Komunitas Belajar Satuan
Tujuan: PAUD memiliki komunitas belajar di satuan dan memiliki budaya melakukan refleksi bersama

Pentingnya membangun budaya di satuan untuk terus berupaya meningkatkan kualitas layanannya, salah satunya melalui refleksi diri yang dilakukan
oleh pendidik dan kepala satuan. Refleksi diri yang dilakukan bersama-sama, terutama yang dilakukan secara rutin, akan mendorong terjadinya
supervisi oleh kepala satuan dan fokus pada peningkatan kualitas layanan satuan PAUD. Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga
kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara
rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif. Budaya refleksi dapat diperkuat dengan adanya regulasi yang disusun dan disepakati bersama
sehingga dapat menjadikan proses ini sebagai kebiasaan dan budaya di satuan PAUD. Kegiatan ini sangat membutuhkan kepemimpinan dan
kapasitas pengelolaan dari kepala satuan.

Cara:
● Untuk dapat mewadahi kegiatan refleksi yang dilakukan secara rutin, kepala satuan dapat menginisiasi komunitas belajar di tingkat
satuan dengan merujuk pada Buku Saku Penggerak Komunitas Belajar untuk mendirikan komunitas belajar di tingkat satuan, serta
menggunakan Panduan Komunitas Belajar sebagai referensi dalam menyelenggarakan komunitas belajar.
● Satuan juga dapat menggunakan tips untuk membangun budaya belajar bersama yang ada di Panduan Penyelenggaraan PAUD
Berkualitas Seri 9 (Lingkungan Belajar Partisipatif). Tips meliputi:
○ strategi yang dapat digunakan oleh kepala satuan untuk membangun budaya kolaborasi di satuan;
○ koordinasi yang rutin dan bermakna, artinya kegiatan dapat menghasilkan tindak lanjut yang disepakati bersama untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk layanan lain yang diperlukan untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak
yang optimal.
● Link Buku Saku dan Panduan Pendirian Komunitas Belajar
● Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Lingkungan Belajar Partisipatif (Seri 9)

Kegiatan dalam ARKAS


1. Pengembangan/peningkatan kompetensi pendidik
2. Aktivasi komunitas belajar di satuan PAUD
3. Pengembangan inovasi terkait konten pembelajaran dan metode pembelajaran

4. Pengembangan/peningkatan kompetensi kepala satuan


BENAHI 4:
Mendorong pendidik untuk belajar di komunitas belajar antar satuan

Tujuan: PAUD aktif melakukan kegiatan belajar bersama di


wadah belajar yang ada di luar satuan Cara:

Satuan PAUD tidak dapat bergerak sendiri dalam ● Bergabung dalam komunitas belajar antar satuan yang sudah aktif
meningkatkan kualitas pembelajarannya. Pendidik perlu ● Jika tidak ada komunitas belajar yang aktif, pendidik dapat menggunakan
didukung agar dapat secara aktif belajar di gugus PAUD mendirikan atau aktivasi komunitas belajar di luar satuan (gugus PAUD atau
ataupun bentuk komunitas belajar antar satuan lainnya. forum guru) dengan merujuk pada Buku Saku Penggerak Komunitas Belajar, di
mana pendidik dapat belajar dari pendidik lain di PAUD lain atau berbagi
ilmunya.
Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga
kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat
● Link Buku Saku dan Panduan Pendirian
dan kepedulian yang sama terhadap transformasi
pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah di Komunitas Belajar
mana mereka berpartisipasi aktif.

Tujuan:
1. Mengedukasi anggota komunitas dengan
mengumpulkan dan berbagi informasi terkait
pertanyaan dan masalah terkait praktik
2. Memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara anggota
komunitas untuk mulai belajar secara berkelanjutan
3. Mendorong anggota meningkatkan kompetensi diri
anggota melalui saling berbagi dan diskusi
4. Mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan
melalui komunitas dalam pekerjaan sehari hari

Kegiatan dalam ARKAS


1. Pengembangan/peningkatan kompetensi pendidik

2. Partisipasi di komunitas belajar antar satuan


BENAHI 5:
Menyampaikan rencana kegiatan satu tahun ajaran di satuan PAUD pada orang tua

Tujuan: Orang tua wali memahami manfaat dari kegiatan yang dilakukan di PAUD, dan menguatkannya di rumah.

Durasi kegiatan di PAUD umumnya pendek sehingga satuan PAUD perlu menjalin kemitraan dengan orang tua agar terjadi kesinambungan antara
upaya penguatan tumbuh kembang anak di satuan dan di rumah. Namun, seringkali orang tua/wali belum merasa perlu mengetahui lebih lanjut
mengenai proses pembelajaran dan layanan yang diberikan di PAUD. Agar orang tua/wali juga mendapatkan informasi tersebut, langkah awal yang
dapat dilakukan oleh satuan PAUD adalah membagikan rencana kegiatan per semester kepada orang tua/wali.

Cara:

● Menyusun rencana kegiatan yang berisikan topik/tema serta kegiatan di luar kelas yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang
ingin dikenalkan pada anak. Rencana kegiatan dibagikan ke orang tua sehingga orang tua lebih memahami layanan yang diberikan pada
anak di PAUD.
● Rencana kegiatan disusun dalam durasi setidaknya per bulan, semester atau 1 tahun, agar orang tua dapat memahami metode yang
digunakan oleh satuan PAUD dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak melalui keterkaitan proses pembelajaran serta kegiatan lain yang
sudah dirancang.
● Untuk satuan PAUD yang sudah berhasil membangun kemitraan dengan orang tua, penyusunan rencana kegiatan dapat melibatkan orang
tua. Pelibatan ini bisa dalam bentuk mendengarkan masukan dari orang tua mengenai rancangan kegiatan/topik yang sudah ada atau
memberikan kesempatan bagi orang tua untuk mengusulkan tema pembelajaran serta kegiatannya.
● Satuan dapat melihat tips dan contoh di dalam Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 2 (Kemitraan dengan Orang Tua), misalnya
tentang komponen minimal yang perlu ada di dalam rencana kegiatan.
○ Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Kemitraan dengan Orang Tua (Seri 2)

Kegiatan dalam ARKAS


1. Penguatan kemitraan dengan orang tua
2. Penyusunan Program Tahunan
3. Penyusunan Program Semester
4. Kegiatan pertemuan kelas orang tua/wali pada Satuan PAUD
BENAHI 6:
Melakukan persiapan penyelenggaraan kelas orang tua

Tujuan: PAUD menyelenggarakan kelas orang tua

Banyak satuan yang belum menyelenggarakan kelas orang tua karena kurangnya pemahaman satuan dan orang tua tentang tujuan dan manfaat
dari kelas orang tua. Kelas orang tua dapat digunakan untuk memastikan kesinambungan layanan pendidikan di satuan dan di rumah. Kelas orang
tua juga merupakan salah satu indikator layanan holistik integratif bagi satuan PAUD, karena merupakan bentuk intervensi gizi-sensitif dalam rangka
pengentasan stunting, utamanya dalam memastikan penerapan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di rumah.

Cara

● Satuan melakukan koordinasi internal untuk: i) menentukan mekanisme penyelenggaraan kelas orang tua yang dirasa paling sesuai
berdasarkan pemetaan terhadap kondisi orang tua; ii) menentukan topik yang diangkat menjadi kelas orang tua; serta memetakan
narasumber.
● Tips untuk melakukan pemetaan kebutuhan yang menjadi pertimbangan dalam perancangan kelas orang tua tersedia di Panduan
Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 3 (Kelas Orang Tua).
● Topik dapat beragam sesuai kebutuhan, namun yang minimal perlu diberikan adalah cara untuk memantau tumbuh kembang anak tersedia.
Materi dapat mengambil dari Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 4 (Layanan Holistik Integratif).
● Narasumber: Apabila satuan belum yakin untuk menjadi narasumber, maka satuan dapat meminta unit lain sebagai narasumber, misalnya dari
BKB/Puskesmas untuk topik pemantauan tumbuh kembang anak. Narasumber kelas orang tua dapat terdiri dari pendidik, orang tua sendiri
ataupun dari pihak lain, sesuai dengan topik.

○ Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Kelas Orang Tua (Seri 3)


○ Link Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas: Layanan Holistik Integratif (Seri 4)

Kegiatan dalam ARKAS


1. Kegiatan lain yang relevan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi,
dan kebersihan.
2. Kegiatan pertemuan kelas orang tua/wali pada Satuan PAUD
Rancangan RKAS: memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan
dalam ke dalam format RKAS
1. Kegiatan Benahi dan Kegiatan RKAS yang telah diisikan di RKT disalin ke dalam Tabel di dalam
Lembar.
2. Silahkan isi kolom Deskripsi Kegiatan dengan rincian belanja untuk setiap kegiatan RKAS.
3. Isikan Jumlah dan Satuan sesuai kebutuhan satuan PAUD, serta Harga Satuan sesuai dengan harga
setempat. Total akan terisi secara otomatis.
4. Pengisian kolom Satuan disediakan opsi dalam bentuk drop down list, dan apabila tidak ada opsi
yang sesuai, silahkan mengetikkan Satuan yang dirasa paling sesuai.

Rancangan RKAS dapat dimasukkan ke dalam ARKAS. Satuan Pendidikan hanya perlu
memasukkan Kegiatan, serta rincian belanja, jumlah, satuan, dan harga satuan untuk setiap
kegiatan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 138


Bab 4: Monitoring dan Evaluasi

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami bentuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 139


Bentuk melakukan Monitoring dan Evaluasi
Kesesuaian antara rencana kerja dan Identifikasi Hasil Peningkatan
Bukti-bukti Perubahan
Tujuan

pelaksanaan Mutu

Monev Tahap 1 Monev Tahap 2 Monev Tahap 3*


Tahap

Evaluasi terhadap realisasi pelaksanaan Pencatatan dan dokumentasi Evaluasi capaian mutu
kegiatan dan anggaran perubahan

Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data realisasi kegiatan ● Membuat perbandingan berbagai ● Membuat perbandingan
dan anggaran dari platform ARKAS perubahan yang diperkirakan capaian profil pendidikan
atau bentuk lan merupakan hasil dari kegiatan yang dari tahun ke tahun
Tahapan

● Melakukan review ketercapaian telah dilaksanakan ● Memberikan catatan


pelaksanaan kegiatan dan serapan ● Membuat dokumentasi perubahan terkait perbandingan data
anggaran dan bentuk foto/video atau bentuk baik yang meningkat,
● Merumuskan rekomendasi lainnya menurun, atau tetap
perbaikan ● Merumuskan rekomendasi
atas temuan evaluasi

Foto, video, Platform


Dokumen

Metode analisis Hasil observasi Analisis


RKAS catatan Rapor
masalah dan pengamatan Data
perubahan Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi *Berlaku hanya untuk pendidikan dasar dan menengah 140
Lembar Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan
di update dalam laporan penggunaan RKAS

Koordinator Pelaksanaan Review Rekomendasi


Aktivitas Budget Realisasi
pelaksana Kegiatan Kegiatan ke depan

1. Pelatihan Kepala 3 Juli 2022 20,000,000 18,000,000 Secara umum Perlu dicari
guru dalam sekolah terlaksana tambahan
hal dengan baik, nara sumber
numerasi perlu
tambahan
nara sumber

2. Peningkatan Kepala 14 Juli 2022 12,000,000 13,000,000 Guru sudah Tahun depan
kualitas sekolah cukup dapat perlu diulang
guru dalam menyusun
perencanaa perencanaan
n pembelajaran
pembelajara
n

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 141


Lembar Monev 2: Pencatatan Perubahan

Sebelum Sesudah

1. Perencanaan sekolah hanya melibatkan 1. Perencanaan sekolah melibatkan beragam


internal sekolah (kepala sekolah, guru) pemangku kepentingan: warga sekolah, komite
2. Tidak terdapat kontrak kerja dan sekolah, orang tua siswa, tokoh agama, tokoh
pembagian peran pendidikan, tokoh masyarakat dan pengawas
2. Dewan guru bersama - sama membuat kontrak kerja
meliputi waktu sekolah, pembagian tugas, dll yang
kemudian ditandatangani bersama.

Unggah dokumentasi: Unggah dokumentasi:

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 142


Lembar Monev 3: Perbandingan capaian Profil Pendidikan
No Indikator 2021 2022 Delta 20..

A.1 Kemampuan Literasi 75.0 75.0 -

A.2 Kemampuan Numerasi 28.0 30.0 +2.0


Hasil analisis:
1. Peningkatan
A.3 Karakter 27.0 40.0 +13.0 kemampuan numerasi
disebabkan oleh
No Indikator 2021 2022 Delta 20..
kegiatan tambahan
A.1.1 Kemampuan memahami bacaan informasional (non-fiksi) 89.0 89.0 - pelajaran.
2.Peningkatan karakter
A.1.2 Kemampuan memahami bacaan fiksi 88.0 75.0 -13.0 siswa disebabkan
berbagai kegiatan baru
A.2.1 Domain bilangan 98.0 98.0 -
terkait kedisiplinan,
kerja tim, dan ruang
A.2.2 Aljabar 14.0 30.0 +16.0
inovasi yang diberikan
A.2.3 Geometri 48.0 60.0 +12.0
lebih luas bagi siswa.

A.2.4 Data dan ketidakpastian 53.0 45.0 -12.0

A.3.1 Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 59.0 59.0 -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 143


A.3.2 Gotong royong 48.0 48.0 -
Tahapan pelaksanaan Perencanaan Berbasis Data disusun agar satuan
pendidikan dapat mengidentifikasi, merefleksikan, dan membenahi kondisi
satuan pendidikan menggunakan data yang tersedia di platform Rapor
Pendidikan

01 Satuan pendidikan membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi kondisi


dan tantangan yang dihadapi

02
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri
Alat
untukukur yang berorientasi
menemukan pada mutu dari
akar permasalahan dan tantangan
pemerataan hasil
yang belajar (output).
dihadapi

Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah menentukan program


03 dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target capaian,
dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.

04 Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melaksanakan program


dan kegiatan yang sudah direncanakan

Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat


05 keterlaksanaan kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan
di tahun berikutnya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 144


TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


REFERENCES
1. Albana, H. H., Marzuki, A. G., Alek, A., & Hidayat, D. N. (2020). Cohesive Devices in Student’s Writing (A Discourse Analysis on Argumentative Text).
Jurnal Pendidikan Humaniora, 8(1), 6-11.
2. Alek, A., Marzuki, A. G., Farkhan, M., & Deni, R. (2020). Self-Assessment in Exploring EFL Students’ Speaking Skill. Al-Ta lim Journal, 27(2), 208-214.
3. Alek, A., Marzuki, A. G., Farkhan, M., Surahman, D., Daryanto, D., & Febrianto, S. (2020). Computer Based Testing in Senior High School on National
Examination. Indonesian Journal of Learning Education and Counseling, 2(2), 204-210.
4. Alek, A., Marzuki, A. G., Hidayat, D. N., & Fauzji, F. (2022). The Discourse Structure and Linguistic Features of Research Articles and Thesis Abstracts
in English by Indonesian Academics. JELITA: Journal of Education, Language Innovation, and Applied Linguistics, 1(1), 37-44.
5. Alek, A., Marzuki, A. G., Hidayat, D. N., & Sari, E. N. A. (2020). A Critical Discourse Analysis of song “Look What You Made Me Do” by Taylor Swift.
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra, 4(2), 154-161.
6. Alek, A., Marzuki, A. G., Hidayat, D. N., Islamiati, F. A., & Raharjo, A. R. (2020). ‘‘Why She Disappeared’’(A Study of Illeism in Poetic Discourse).
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature, 7(2), 447-453.
7. Haucsa, G. M., Marzuki, A. G., Alek, A., & Hidayat, D. N. (2020). Illocutionary Speech Acts Analysis in Tom Cruise's Interview. Academic Journal
Perspective: Education, Language, and Literature, 8(1), 11-19.
8. Iftitah, A. N., Marzuki, A. G., & Kuliahana, A. (2020). Developing Vocabulary Mastery through Guessing Words Game for the Seventh Grade Students
of SMP Negeri 10 Palu. Datokarama English Education Journal, 1(1), 19-37.
9. Kuliahana, A., & Marzuki, A. G. (2020). Repetition Technique in an EFL Speaking Class in Islamic Higher Education in Indonesia. Academic Journal
Perspective: Education, Language, and Literature, 8(1), 20-28.
10. Marzuki, A. G. (2019). The Implementation of SQ3R Method to Develop Students’ Reading Skill on Islamic Texts in EFL Class in Indonesia. Register
Journal, 12(1), 49-61.
11. Marzuki, A. G. (2019). The Roles of School Principal Leadership in Developing English Teachers’ Creativities in Palu. Al-Ta lim Journal, 26(3), 267-279.
12. Marzuki, A. G. (2019). Utilizing Recorded English Dialogues in Teaching English Word Stress to Islamic Higher Education Students in Indonesia. Jurnal
Pendidikan Islam, 5(1), 53-64.
13. Marzuki, A. G. (2022). The Effectiveness of Digital Learning in EFL Classroom. Retrieved from
osf.io/zd4yx
14. Marzuki, A. G. (2022, August 18). Model Pembelajaran KIP (Kreatif, Inovatif, Dan Produktif) Sebagai
Solusi Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Retrieved from osf.io/turgc
15. Marzuki, A. G., & Kuliahana, A. (2021). Using Language Games to Enhance EFL Students’ Speaking
Skill in Indonesia. Al-Ta lim Journal, 28(3), 213-222.
16. Marzuki, A. G., & Santiana, S. (2022, August 16). Fostering Students’ Autonomous Learning With
Padlet in Writing Class. Retrieved from osf.io/qbjmv
17. Marzuki, A. G., & Santiana, S. (2022, August 17). Boosting Students Motivation in Learning through
the Use of Social Media Applications. Retrieved from osf.io/3t6qu
18. Marzuki, A. G., & Santiana, S. (2022, August 17). Integrating LMS Canvas in EFL Classroom.
https://doi.org/10.31219/osf.io/raf3h
19. Marzuki, A. G., & Santiana, S. (2022, August 17). Optimizing Kahoot! as Digital Games-Based
Learning ?for Online Assessment in EFL Class. Retrieved from osf.io/8mkdb
20. Marzuki, A. G., & Ulfah, A. K. (2022, August 17). Transformation of Accounting Education in the 4.0
Era, A must or Not ?. Retrieved from osf.io/znu98
21. Marzuki, A. G., Alim, N., & Wekke, I. S. (2018). Improving the reading comprehension through
cognitive reading strategies in language class of coastal area in indonesia. In IOP Conference Series:
Earth and Environmental Science, 156(1), 012050). IOP Publishing.
22. Marzuki, A. G., Amelia, Y., & Syam, H. (2021). The Effect of Anxiety Toward Students’ Learning Motivation of the Eleventh
Grade at SMAN 4 Palu. Datokarama English Education Journal, 2(1), 49-57.
23. Marzuki, A. G., Santiana, A. K., Alek, N. F., Darmawati, B., & Bin-Tahir, S. Z. The Teaching of EFL Vocabulary through
Anticipatory Learning Strategy in Islamic Higher Education Context in Indonesia.
24. Marzuki, A.G. (2016b). Utilizing cooperative learning in islamic college students’ classroom, IJEE (Indonesian Journal of
English Education), 3(2), 123-139.
25. Marzuki, A.G. (2017). Developing speaking skill through oral report in an efl class in indonesia, Al-Ta’lim Journal, 24(3), 243-
254.
26. Muthmainnah, M., Marzuki, A. G., Santiana, S., Erizar, E., & Nursyam, N. (2022). Utilizing smartphone-based Pinterest
applications in developing EFL students speaking skills in Indonesia. JEES (Journal of English Educators Society), 7(2), 205-
209.
27. Prasetyono, H., Nurfarkhana, A., Ramdayana, I. P., Abdillah, A., & Asikin, I. (2023). PELATIHAN PERENCANAAN BERBASIS DATA
DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA SEKOLAH. Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat, 5(6), 607-617.
28. Prasetya, S. P. (2014). Memfasiltasi pembelajaran berpusat pada siswa. Jurnal Geografi, 12(1), 1-12.
29. Prawitasari, B., & Suharto, N. (2020, February). The Role of Guru Penggerak (Organizer Teacher) in Komunitas Guru Belajar
(Teacher Learning Community). In 3rd International Conference on Research of Educational Administration and Management
(ICREAM 2019) (pp. 86-89). Atlantis Press.
30. Sandria, A., Asy'ari, H., & Fatimah, F. S. (2022). Pembentukan Karakter Religius Melalui Pembelajaran Berpusat pada Siswa
Madrasah Aliyah Negeri. At-Tadzkir: Islamic Education Journal, 1(1), 63-75.
31. Santiana, S., Efendi, S. N., Pujasari, R. S., Marzuki, A. G., & Erizar, E. (2021). Digital Games-Based Learning: An Innovative
Language Learning in EFL Classroom by Utilizing Kahoot! Jurnal Pendidikan, 9(4).
32. Santiana, S., Lesmana, D. S., Marzuki, A. G., & Erizar, E. (2021). An Insight of Anitales Apps Perceived by Digital Storytelling
Students. In Proceeding of International Conference on Islamic Education (ICIED) (Vol. 6, No. 1, pp. 23-30).

Anda mungkin juga menyukai