Anda di halaman 1dari 2

Notulensi Materi kurikulum merdeka

Kritik 1 (Pendidikan yang materialistis)(Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013)


Rasional pengembangan K13 terkait dengan penguatan materi

Materi yang penting untuk hidup serperti calistung (solusi dari kritik pertama)
Pendidikan yang terlalu materialistis akan mendidik siswa yang menjadi materi (UANG)
terlalu ke intelegensi tanpa ada rasionalitas
Terlalu banyak menguji siswa itu materi materialistik, menghilangkan PTS dan PAS pada
kalender akademik
Formatif memperbaiki proses pembelajaran,
Angka mutlak KKM dihilangkan karena , KKP (Kriteria Kelulusan) angka bersifat interval
Selalu banyak opsi dalam kurikulum merdeka
Menurut Ki Hadjar Dewantara, materialistik, Individualistis,

Kritik 2 (tidak ada filosofi yang menjadi filter)(Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013)
Tidak ada satupun filosofi Pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia berkualitas
Tidak ada spesifikasi filosofi jadi filosofi dunia
John Lock, tabula rasa (anak terlahir seperti kertas kosong yang bisa diisi)

Kritik 3 (kompetensi yang dipisah/tidak holistic)(Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013)


Rumusan kompetensi inti terdiri atas KI-1 (Sikap Spiritual), KI-2 (Sikap Sosial), KI-3
(Pengetahuan), KI-4 (Keterampilan)
Tidak ada pemisah adanya satu CP (Capaian Pembelajaran)

Kritik 4 (tidak ada alas an disebut minimal dan harus dikuasai)(Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016)
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus
dicapai peserta didik untuk suatu mata ….

Kritik 5 (kompetensi harus dikuasi dalam waktu satu tahun dengan materi yang padat)
(Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus peserta
didik pada setiap tingkat kelas
Dalam kurikulum merdeka ada dua kelas dan fase, kelas tentang usia, fase itu terkait
kemampuan. Anak beda kemampuan dalam kurikulum ini.
Anak sd itu memandang secara holistik. Kkm dihilangkan karena merupakan angka mutlak di
ganti KKTP.

Kritik 8 (pembelajaran tidak mempertimbangkan kehasan bidang studi)(permendikbud


Nomor 22 Tahun 2016)
Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan saintifik (5M) diperkuat dengan
diskoveri/inkuri, Pbl dan Pjbl.

Kritik 9 (pilihan taksonomi yang kaku/tidak fleksibel)(permendikbud Nomor 22 Tahun 2016)


Taksonomi Anderson (Bloom Terevisi

Kritik 10 (silabus dikembangkan oleh kemendikbud/Pemerintah)

Kritik 13 (Projek tidak tematik, integrative, kaku, tidak kolaboratif, dan terkait materi
pembelajaran)

Anda mungkin juga menyukai