MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
SATUAN PENDIDIKAN
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
02 Memahami konsep Perencanaan Berbasis Data sebagai bagian dari Merdeka Belajar
Pendidikan Berkualitas
MB 1 MB 7 MB 15
Program Sekolah Kurikulum Merdeka dan
Penggantian UN
Penggerak Platform Merdeka Belajar
MB 3 MB 8 MB 16
Akselerasi dan Pendanaan
Penyesuaian Kebijakan
SMK Pusat Keunggulan Satuan Pendidikan Tahun
Dana BOS 2022
MB 4 MB 10 MB 19
Program Organisasi Perluasan Program
Rapor Pendidikan
Beasiswa Lembaga
Penggerak Indonesia
Pengelola Pendidikan
MB 5 MB 12
Sekolah Aman Berbelanja
Guru Penggerak
dengan SIPLah
MERDEKA BELAJAR
Institusi Dunia
Guru
Pendidikan Usaha/Industri
“Sekolahkan Anak Indonesia” “Dorong Pembelajaran Siswa” “Tidak Ada Anak yang Tertinggal”
Angka Partisipasi Tinggi Hasil Belajar Berkualitas
Distribusi yang merata
>95% di seluruh jenjang pendidikan dasar Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Baik secara geografis maupun status sosial
dan menengah; >70% pada jenjang yang relevan, hasil penelitian berkualitas
ekonomi
pendidikan tinggi tinggi, dan >90% tingkat penempatan kerja
RKT
Perencanaan Tahunan
Langkah 6 Langkah 5 Langkah 4
Monitoring dan Pelaksanaan Memasukkan dalam
Evaluasi Kegiatan dokumen perencanaan RKAS
dan anggaran Dokumen Anggaran
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data bukanlah
perangkat dan cara untuk perangkat dan cara untuk
01 Single source of data sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut
peningkatan kualitas pendidikan.
02 Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
(output)
Rapor Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan
dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran
8 Standar Nasional Pendidikan
Output Proses Input
5 Standar Pengelolaan
B. Pemerataan pendidikan yang E. Pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel
bermutu
Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan
indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3. Beberapa indikator level 2 tidak memiliki indikator level
3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.
Dimensi
Indikator
Level 1
Indikator
Level 2
Indikator
Level 3
Output Input
Proses
Mutu dan relevansi Pemerataan Mutu dan relevansi Kompetensi dan Pengelolaan sekolah
hasil belajar murid pendidikan yang pembelajaran kinerja PTK yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel
APS SMA/K/MA/Paket
Kesenjangan literasi APS SD/MI/Paket A/SDLB
Output
APK SMA/K/MA/Paket
APK SD/MI/Paket A/SDLB C/SMALB
Kesenjangan iklim keamanan sekolah Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
Nilai UKG
Pengelolaan sekolah Partisipasi warga sekolah Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
yang Partisipatif,
E. Transparan, dan
Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Akuntabel peningkatan mutu
Versi: 0.1.0
Rapor Pendidikan
I. Masuk atau Login
II. Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan
III. Glosarium
IV. Unduh Data Rapor Pendidikan
V. Pusat Bantuan
Pengguna Rapor Pendidikan
Tenaga Pendidik
Kepala Sekolah
yang ditunjuk
I
2
I Masuk atau login
4
I Masuk atau login
Klik Berikutnya
6.
6
I Masuk atau login
4
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan
Glosarium
III Glosarium
1
Glosarium adalah daftar alfabetis dari
terminologi dan akronim yang umum
yang berhubungan dengan Rapor
Pendidikan yang disediakan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, yang dilengkapi
dengan definisi dan penjelasannya.
1. Kolom Pencarian
a. Arahkan kursor pada kolom
pencarian dan ketik kata
kunci yang dicari
Lalu, klik Cari
b.
1
IV Unduh Data Rapor Pendidikan
3. Klik Unduh
3
IV Unduh Data Rapor Pendidikan
Pusat Bantuan
V Pusat Bantuan
1
Informasi lengkap terkait Rapor
Pendidikan dapat Anda simak pada
menu Pusat Bantuan
1. Untuk melihat menu Pusat
Bantuan pada Rapor Pendidikan,
klik menu Pusat Bantuan di
bagian atas laman situs Rapor
Pendidikan
V Pusat Bantuan
2. Klik Cari
6
Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
02
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri
Alat
untukukur yang berorientasi
menemukan pada mutu dari
akar permasalahan dan tantangan
pemerataan hasil
yang belajar (output).
dihadapi
Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Lbr Kerja
Memilah capaian Merumuskan akar Menentukan solusi Menentukan target Memasukkan dalam dokumen
Indikator masalah dan rencana RKAS
kegiatan
Dokumen
Versi Ideal:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang sudah baik (warna hijau) ke kolom “Hal yang Sudah
Baik” dan yang belum baik (warna kuning dan merah) ke kolom “Hal yang Belum Baik” berdasarkan dimensinya di
Lembar Kerja 1a.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus untuk
meningkatkan kualitas layanan. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" terdapat indikator prioritas, maka indikator
tersebut wajib menjadi sasaran utama penguatan.
4. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" tidak terdapat indikator prioritas, maka Anda bisa melakukan prioritisasi sesuai
kebutuhan satuan Anda.
5. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang belum baik dan
dimasukkan di Lembar Kerja 1b. Jika satuan pendidikan memiliki indikator yang sudah baik dan ingin lebih
ditingkatkan, maka indikator tersebut tetap dapat dipilih.
Versi Sederhana:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan
2. Tentukan Indikator yang akan diintervensi sesuai dengan pilihan satuan pendidikan
1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
2 A.2 Kemampuan Numerasi
beredar.
Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
3 A.3 Indeks Karakter
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.
Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
4
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.
Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
5 D. Iklim Kebinekaan
pendukung iklim pembelajaran.
1 Dimensi A (output)
Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Mutu dan relevansi hasil belajar Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
dan kurang (merah)
murid
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
bermutu
3 Dimensi C (input)
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Kompetensi dan kinerja GTK dan kurang (merah)
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
partisipatif, transparan, dan dan kurang (merah)
akuntabel
1 Dimensi A (output)
Kemampuan numerasi Siswa terutama data &
Mutu dan relevansi hasil belajar Kemampuan Numerasi terutama Aljabar (A.2)
ketidakpastian (A.2.4)
murid
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
bermutu
3 Dimensi C (input)
Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6)
Kompetensi dan kinerja GTK
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
Tata cara memilih indikator yang akan diintervensi adalah sebagai berikut (sesuai urutan):
1. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai kurang dan sedang
2. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai baik tapi berada dibawah rata-rata satuan
pendidikan serupa, kab/kota/provinsi/nasional
3. Pilih Indikator yang memiliki nilai kurang dan sedang tapi tidak termasuk dalam isu
prioritas
Versi Ideal:
1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar
masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya, masalah
dari dimensi A, dapat ditemukan dari indikator di dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input)
Versi Sederhana:
Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah
seperti: Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 69
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses dan
dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input
Dimensi A Dimensi C
Setelah mengidentifikasi akar masalah lewat metode tertentu, kemungkinan akar masalah dimasukkan di
Lembar Kerja 2 di kolom “akar masalah” sesuai dengan hubungan sebab-akibatnya
Versi Ideal:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, silakan mengisi kolom Alternatif Solusi untuk menyelesaikan
akar masalah yang teridentifikasi.
2. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada
pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.
Versi Sederhana:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang
teridentifikasi.
1 Masukkan Tetapkan akar masalah hasil Buat daftar solusi untuk ● Tetapkan solusi yang
masalah dari analis dari lembar kerja 2 menyelesaikan akar efektif dan efisien
lembar kerja 2 masalah sebanyak mungkin ● Solusi boleh lebih dari
satu
1 Kemampuan Kualitas guru dalam 1. Optimalisasi platform merdeka Mengundang guru tamu dari
numerasi siswa hal numerasi masih mengajar yang terkait numerasi dunia kerja secara periodik
belum memadai rendah 2. Menerapkan kurikulum merdeka mengajar materi data &
3. Mengundang guru tamu dari dunia ketidakpastian
kerja secara periodik mengajar
materi data & ketidakpastian Optimalisasi platform
4. Berbagai pengetahuan dalam merdeka mengajar yang
pembelajaran numerasi antar guru terkait numerasi
5. Penyusunan materi ajar yang
relevan Menerapkan kurikulum
merdeka
Tuliskan sub Tetapkan target 1. Tuliskan rincian Pelaksana masukkan Masukka Sumber anggaran, SDM
kegiatan yang kegiatan dan hasil kegiatan sesuai urutan aktivitas 1 waktu muali n waktu
sesuai dengan kegiatan yang pengerjaan kegiatan selesai
kegiatan
solusi yang akan dicapai.
dipilih di lembar Target harus
kerja 3 spesifik, dapat
2. . Tuliskan rincian Pelaksana
diukur, dapat
kegiatan sesuai urutan aktivitas 2
dicapai, relevan
pengerjaan
dan memiliki
batas waktu
3. . Tuliskan rincian Pelaksana
kegiatan sesuai urutan aktivitas 3
pengerjaan
A.2 Kemampuan Kualitas guru dalam hal Mengundang guru tamu team teaching guru
Numerasi A.2 Kemampuan numerasi masih rendah dari dunia kerja secara materi data &
C.6. Kehadiran guru di Numerasi periodik mengajar ketidakpastian
kelas materi data &
ketidakpastian
LK 4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2.2. makan 300 pack 20,000 6,000,00078
CONTOH
Perumusan identifikasi, refleksi dan benahi
untuk enam indikator prioritas SMK
1 A.1 Kemampuan literasi - ● Kompetensi membaca teks sastra 1.Pelatihan guru dalam membaca teks
rendah A.1.2) rendah dibanding kompetensi sastra di Platform Merdeka Mengajar
membaca teks informasi (A.1.1) (PMM)
● Kompetensi pada domain Aljabar 2.Pelatihan guru dalam aljabar di PMM
3.Menerapkan kurikulum yang sesuai
lebih rendah (A.2.2)
dengan kebutuhan siswa dan kondisi
● Karakter Kemandirian masih rendah
sekolah, misalnya Kurikulum Merdeka
(A.3.6) atau Kurikulum Darurat
● Kualitas pembelajaran kurang baik 4.Menerapkan pembelajaran berbasis
(D.1), dengan manajemen kelas project yang berfokus pada karakter
(D.1.1) dan aktivasi kognitif (D.1.3) yang capaiannya rendah, salah
sebagai dimensi dengan nilai paling satunya melalui penerapan Kurikulum
rendah Merdeka
● Kemampuan guru melakukan refleksi 5.Menyelenggarakan kegiatan refleksi
masih rendah (D.2) terutama pada pembelajaran agar guru mengetahui
komponen refleksi tentang tantangan yang dihadapi siswa
melalui komunitas belajar
pembelajaran (D.2.2)
6.Menjadikan refleksi sebuah kegiatan
rutin dalam komunitas belajar Guru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
sehingga Guru dapat mencontoh
80
metode refleksi tersebut dalam
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen
1 A.1 Kemampuan literasi - ● Kompetensi membaca teks sastra 1. Pelatihan guru tentang pengajaran
rendah A.1.2) rendah dibanding kompetensi literasi lintas mata pelajaran
A.2 Kemampuan numerasi - membaca teks informasi (A.1.1) 2. Menguatkan kompetensi literasi
rendah ● Kompetensi pada domain Aljabar fondasi melalui pembelajaran sesuai
tahap capaian peserta didik
A.3 Kemampuan karakter - lebih rendah (A.2.2)
(teaching at the right level)
rendah ● Karakter Kemandirian masih rendah
3. Melakukan pembahasan manajemen
(A.3.6) kelas di komunitas belajar guru
● Kualitas pembelajaran kurang baik melalui pembahasan materi
(D.1), dengan manajemen kelas manajemen kelas di Platform
(D.1.1) dan aktivasi kognitif (D.1.3) Merdeka Mengajar
sebagai dimensi dengan nilai paling 4. Pelatihan guru tentang asesmen
rendah diagnostik dalam PMM
● Kemampuan guru melakukan refleksi 5. Guru mendiskusikan perkembangan
masih rendah (D.2) terutama pada karakter murid di komunitas belajar
komponen refleksi tentang 6. Pelatihan guru topik Positif Disiplin di
PMM dan merefleksikan
pembelajaran (D.2.2)
implementasinya di Komunitas
Belajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 81
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen
2 D.4 Iklim Keamanan Sekolah ● Angka perundungan (D.4.3) masih 1. Pelatihan guru tentang konsepsi
masih rendah tinggi perundungan
○ Pemahaman guru tentang 2. Pengembangan program dan
bentuk-bentuk perundungan kebijakan sekolah untuk mencegah
dan mengatasi perundungan,
masih rendah
contohnya program ROOTS
○ Kebijakan sekolah tentang
3. Pelaksanaan projek yang berfokus
pencegahan dan penanganan pada isu perundungan melalui
perundungan belum ada penerapan projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila dengan tema
Bangunlah Jiwa dan Raganya
4. Guru dan Kepala Sekolah
mengadakan workshop untuk
mendefinisikan tindakan/perilaku
perundungan dari guru dan murid
kepada guru dan murid dan
mendiskusikan langkah pencegahan
serta mitigasinya
3 D.8 Iklim Kebhinekaan masih ● Sikap inklusif siswa dan guru 1. Berbagi praktik baik terkait
rendah (D.8.2) di sekolah masih perlu inklusivitas dalam sekolah
ditingkatkan 2. Pertukaran siswa antar sekolah
dengan berbeda latar belakang
3. Pembelajaran berbasis project
yang berfokus pada kebinekaan,
salah satunya melalui penerapan
projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dengan tema Bhinneka
Tunggal Ika
pelaksanaan Mutu
Evaluasi terhadap realisasi pelaksanaan Pencatatan dan dokumentasi perubahan Evaluasi capaian mutu
kegiatan dan anggaran
1. Pelatihan guru Kepala 3 Juli 2022 20,000,000 18,000,000 Secara umum Perlu dicari
dalam hal sekolah terlaksana tambahan nara
numerasi dengan baik, sumber
perlu tambahan
nara sumber
2. Peningkatan Kepala 14 Juli 2022 12,000,000 13,000,000 Guru sudah Tahun depan
kualitas guru sekolah cukup dapat perlu diulang
dalam menyusun
perencanaan perencanaan
pembelajaran pembelajaran
Sebelum Sesudah
1. Perencanaan sekolah hanya melibatkan internal 1. Perencanaan sekolah melibatkan beragam pemangku
sekolah (kepala sekolah, guru) kepentingan: warga sekolah, komite sekolah, orang tua
2. Tidak terdapat kontrak kerja dan pembagian peran siswa, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat
dan pengawas
2. Dewan guru bersama - sama membuat kontrak kerja meliputi
waktu sekolah, pembagian tugas, dll yang kemudian
ditandatangani bersama.
A.3.1 Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 59.0 59.0 -