Anda di halaman 1dari 88

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
SATUAN PENDIDIKAN
Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4

Merdeka Belajar Profil dan Perencanaan


Tema dan Perencanaan Monitoring dan
Platform Rapor Berbasis Data di
Berbasis Data Evaluasi
Pendidikan Satuan Pendidikan

● Memahami ● Memahami definisi, ● Mengidentifikasi ● Memahami bentuk


kebijakan Merdeka kerangka dan masalah dan akar monitoring dan
Belajar struktur Profil masalah evaluasi
● Memahami konsep Pendidikan berdasarkan Profil pelaksanaan
Perencanaan ● Memahami Pendidikan kegiatan
Berbasis Data indikator dalam ● Menetapkan solusi
Tujuan sebagai bagian dari Profil Pendidikan penyelesaian akar
Merdeka Belajar ● Mampu masalah
mengakses dan ● Memasukkan
menggunakan solusi dalam
platform Rapor dokumen
Pendidikan perencanaan dan
anggaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2


Bab 1: Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami kebijakan Merdeka Belajar

02 Memahami konsep Perencanaan Berbasis Data sebagai bagian dari Merdeka Belajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 3


Kemdikbudristek telah menetapkan Visi Pendidikan Indonesia sebagai panduan
dalam merumuskan kerja pendidikan

“Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,


mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif,
mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong,
dan berkebinekaan global.”

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dikeluarkan kebijakan Merdeka
Belajar bagi tercapainya pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia

Pendidikan Berkualitas

Memastikan peserta didik Fokus pada pengembangan


mengalami kemajuan belajar kompetensi dasar dan
sehingga lebih kompeten dan
karakter
berkarakter

Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Memastikan bahwa kelompok-


Intervensi asimetris
kelompok yang termarginalkan
(sulit mendapat akses berfokus pada penguatan
pendidikan) dibantu untuk kelompok termarjinalkan
mendapatkan akses pendidikan
yg berkualitas.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 5
Berbagai kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan
bagi seluruh masyarakat Indonesia sudah diluncurkan

MB 1 MB 7 MB 15
Program Sekolah Kurikulum Merdeka dan
Penggantian UN
Penggerak Platform Merdeka Belajar

MB 3 MB 8 MB 16
Akselerasi dan Pendanaan
Penyesuaian Kebijakan
SMK Pusat Keunggulan Satuan Pendidikan Tahun
Dana BOS 2022

MB 4 MB 10 MB 19
Program Organisasi Perluasan Program
Rapor Pendidikan
Beasiswa Lembaga
Penggerak Indonesia
Pengelola Pendidikan

MB 5 MB 12
Sekolah Aman Berbelanja
Guru Penggerak
dengan SIPLah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6


Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data adalah bagian dari Merdeka
Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia

MERDEKA BELAJAR

Pendidikan Berkualitas bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keluarga Masyarakat

Institusi Dunia
Guru
Pendidikan Usaha/Industri

“Sekolahkan Anak Indonesia” “Dorong Pembelajaran Siswa” “Tidak Ada Anak yang Tertinggal”
Angka Partisipasi Tinggi Hasil Belajar Berkualitas
Distribusi yang merata
>95% di seluruh jenjang pendidikan dasar Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Baik secara geografis maupun status sosial
dan menengah; >70% pada jenjang yang relevan, hasil penelitian berkualitas
ekonomi
pendidikan tinggi tinggi, dan >90% tingkat penempatan kerja

Rapor Pendidikan Perencanaan Berbasis Data

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 7


Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk mendorong
satuan pendidikan dan dinas pendidikan menyusun kegiatan peningkatan capaian
pembelajaran berdasarkan fakta

1. Mengidentifikasi masalah 2. Melakukan refleksi 3. Melakukan pembenahan


berdasarkan indikator yang capaian, pemerataan, dan melalui perumusan kegiatan
1. Mengidentifikasi masalah 2. Melakukan refleksi di
proses pembelajaran 3. Menyusun
dalam bentuk kegiatan
rencanadalam
ditampilkan di dalam Rapor capaian, pemerataan,
berdasarkan indikator yang
Pendidikan satuan pendidikan dandan bentuk
kegiatanrencana kegiatansatuan
dan anggaran dan
ditampilkan di dalam Rapor proses
daerah pembelajaran
masing-masing di anggaran
pendidikan satuan
(BOSpendidikan
dan BOP)
Pendidikan satuan pendidikan dan (BOS
dan dan BOP)
daerah dan daerah
(APBD)
daerah masing-masing (APBD)
AN, Dapodik,
BPS
Lembar Kerja 1-5 RKT
Rapor Satuan
Pendidikan RKAS 8

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Rapor Pendidikan hadir untuk membantu satuan pendidikan mengatasi permasalahan
dalam melakukan peningkatan kualitas pendidikan

1. Satuan pendidikan terbebani oleh banyak lembar-lembar evaluasi


yang beragam

2. Seluruh lembar evaluasi tersebut, menghasilkan hasil yang juga


beragam, berbeda, dan kadangkala hasilnya bertentangan antara
satu dengan lainnya

3. Akibatnya, satuan pendidikan juga tidak memahami apa yang perlu


diperbaiki dari beragam hasil evaluasi tersebut

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 9


Perencanaan berbasis data adalah proses yang berkelanjutan dan terintegrasi dalam
siklus perencanaan satuan pendidikan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3


Analisis Profil Analisis Akar Perumusan Program
RKJM
Pendidikan Masalah dan Kegiatan
Perencanaan Jangka
Menengah

RKT
Perencanaan Tahunan
Langkah 6 Langkah 5 Langkah 4
Monitoring dan Pelaksanaan Memasukkan dalam
Evaluasi Kegiatan dokumen perencanaan RKAS
dan anggaran Dokumen Anggaran

RKJM: Rencana Kerja Jangka Menengah


RKT: Rencana Kerja Tahunan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10
RKAS: Rencana Kerja Anggaran Sekolah
Perencanaan berbasis data dilakukan di tingkat pemerintah daerah dan
satuan pendidikan

Perencanaan Daerah Perencanaan Satuan Pendidikan

● Pendidikan Usia Dini


● Provinsi ● Pendidikan Dasar Menengah
● Kabupaten/Kota ● Sekolah Menengah Kejuruan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Kemendikbudristek akan memfasilitasi satuan pendidikan dan pemerintah daerah
untuk melakukan perencanaan berbasis data

1. Bimbingan teknis dan 2. Dukungan materi untuk 3. Pusat Bantuan disiapkan


pendampingan perencanaan belajar mandiri disiapkan untuk menjawab semua
berbasis data akan dilakukan sehingga pemerintah daerah pertanyaan terkait rapor
mulai bulan Mei hingga sepanjang dan satuan pendidikan dapat pendidikan dan perencanaan
tahun 2022 bekerjasama dengan mendalami materi berbasis data, serta menerima
berbagai pemangku kepentingan perencanaan berbasis data masukan untuk perbaikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


Bab 2: Profil Pendidikan dan Platform Rapor Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami definisi, kerangka, dan struktur Profil Pendidikan

02 Memahami indikator dalam Profil Pendidikan

03 Mampu mengakses dan menggunakan platform Rapor Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 13


Definisi Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan

laporan komprehensif mengenai layanan pendidikan sebagai hasil dari


Profil Pendidikan Evaluasi Sistem Pendidikan yang digunakan sebagai landasan untuk
peningkatan mutu layanan pendidikan dan penetapan Rapor Pendidikan

indikator terpilih dari Profil Pendidikan yang merefleksikan prioritas


Kemendikbudristek yang digunakan untuk menilai kinerja daerah dan
Rapor Pendidikan
satuan pendidikan. Rapor Pendidikan diperoleh dari perbandingan nilai
indikator antar tahun (akan ditampilkan mulai tahun 2023).

aplikasi berbasis web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan dan


Platform Rapor
Rapor Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh
Pendidikan
pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan kewenangannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah alat bantu bagi satuan
pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama memperbaiki kualitas layanan
pendidikan

Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data bukanlah
perangkat dan cara untuk perangkat dan cara untuk

Mengidentifikasi akar permasalahan Menghukum dan mencari siapa yang salah

Refleksi capaian pendidikan sejauh ini Memeringkatkan satuan dan daerah

Didiskusikan secara konstruktif dengan Membanding-bandingkan pencapaian


berbagai pemangku kepentingan
pendidikan untuk membenahi mutu
pendidikan Menjadi tambahan beban dokumen
administrasi yang tidak bermakna

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15


Dasar Hukum perencanaan berbasis data diatur dalam PP No. 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Permendikbudristek No. 09 tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem
Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
PP No 57 Tahun 2021 Permendikbudristek No 09 tahun 2022
Pasal 24
Pasal 28
● Perencanaan kegiatan Pendidikan bertujuan untuk peningkatan ● Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan profil
kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan pendidikan daerah.
berdasarkan evaluasi diri Satuan Pendidikan. ● Evaluasi sistem pendidikan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan terhadap:
● Perencanaan kegiatan Pendidikan dituangkan dalam rencana a. Pendidikan Anak Usia Dini; dan
b. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
kerja jangka pendek dan rencana kerja jangka menengah.
Pasal 26
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh Pemerintah
Pasal 48
Daerah sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan perencanaan
3. Evaluasi sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah
program dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan terhadap: a. penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
pendidikan anak usia dini; dan b. pendidikan dasar dan Pasal 28
menengah. Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
4. Evaluasi sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh Satuan Pendidikan untuk:
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk perluasan
akses dan peningkatan mutu layanan Pendidikan daerah ● mengidentifikasi masalah pendidikan yang perlu mendapatkan prioritas
berdasarkan indikator dalam profil Satuan Pendidikan atau profil program
sesuai kebutuhan Satuan Pendidikan dan program Pendidikan.
pendidikan kesetaraan;
● mendalami hasil identifikasi masalah pendidikan untuk menemukan akar
masalah dan merumuskan langkah perbaikan; dan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ● melakukan perencanaan program untuk mengatasi akar masalah 16
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang layanan pendidikan
PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan

Laporan Evaluasi Bentuk Evaluasi


Sumber Data
Platform Rapor Pendidikan Evaluasi Diri Internal
Asesmen Nasional PROFIL Evaluasi Diri Sekolah
(AKM, Survei Karakter, & (mandiri, bagian siklus perencanaan)
RKTS
Survei Lingkungan Belajar)
Profil Satuan Pendidikan
Dapodik Profil Pendidikan Daerah Evaluasi Diri Pemda
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
RKPD
(isi komprehensif, bersifat diagnostik)
Data Pendidikan Kemenag
Evaluasi Eksternal
Platform Digital SPM
Evaluasi Pendidikan Daerah
Guru dan Kepala Sekolah
RAPOR (re)akreditasi Sekolah
Tracer Study SMK oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah Akredi
Rapor Satuan Pendidikan dengan kriteria tertentu) tasi
Data GTK Rapor Pendidikan Daerah
Insentif Kinerja Sekolah
(bagian dari indikator Profil Pendidikan) dari Kemendikbud
BPS, dll.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 17


Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan
sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya

01 Single source of data sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut
peningkatan kualitas pendidikan.

02 Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
(output)

03 Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan


baik untuk evaluasi internal maupun eksternal.

04 Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di tingkat satuan


pendidikan dan perencanaan di tingkat pemerintah daerah.

05 Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan pendidikan dengan


mengurangi aplikasi beragam dalam proses evaluasi internal dan eksternal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 18


Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan
sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya

Rapor Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan
dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran
8 Standar Nasional Pendidikan
Output Proses Input

1 Standar Kompetensi Lulusan 2 Standar Isi 6 Standar GTK


3 Standar Proses 7 Standar Pembiayaan

4 Standar Penilaian 8 Standar Sarpras

5 Standar Pengelolaan

A. Mutu dan relevansi hasil belajar D. Mutu dan relevansi pembelajaran


C. Kompetensi dan kinerja GTK
peserta didik

B. Pemerataan pendidikan yang E. Pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel
bermutu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 19


Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam beberapa tingkatan

Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan
indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3. Beberapa indikator level 2 tidak memiliki indikator level
3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.

Dimensi

Indikator
Level 1

Indikator
Level 2

Indikator
Level 3

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 20


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Profil Pendidikan Dasar dan Menengah


Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK

Output Input
Proses

Kualitas Proses Kualitas Sumber Daya Manusia dan


Kualitas Capaian Pembelajaran Siswa
Belajar Siswa Sekolah

Mutu dan relevansi Pemerataan Mutu dan relevansi Kompetensi dan Pengelolaan sekolah
hasil belajar murid pendidikan yang pembelajaran kinerja PTK yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi C Dimensi E

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 22


Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Mutu dan Relevansi Kemampuan literasi Indeks Karakter Pendapatan Lulusan
A. Hasil Belajar
Kemampuan numerasi Penyerapan Lulusan Kompetensi Lulusan

APS SMA/K/MA/Paket
Kesenjangan literasi APS SD/MI/Paket A/SDLB
Output

Pemerataan Pendidikan C/SMALB


B. Yang Bermutu
Kesenjangan numerasi APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB

Kesenjangan karakter APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB

APK SMA/K/MA/Paket
APK SD/MI/Paket A/SDLB C/SMALB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 23


Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Kualitas pembelajaran Iklim inklusivitas
Mutu dan Relevansi
D. Pembelajaran
Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru Kesenjangan Iklim inklusivitas

Kepemimpinan instruksional Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah

Iklim keamanan sekolah Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk sanitasi)


antar wilayah
Proses

Kesenjangan iklim keamanan sekolah Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi

Iklim kesetaraan gender Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring

Kesenjangan Iklim kesetaraan gender Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran

Iklim kebinekaan Link and match dengan Dunia Kerja

Kesenjangan Iklim kebinekaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 24


Indikator DASMEN

Dimensi Indikator Level 1


Proporsi GTK bersertifikat Kehadiran guru di kelas
Kompetensi dan
C. Kinerja GTK
Proporsi GTK penggerak Indeks distribusi guru

Pengalaman pelatihan guru Pemenuhan Kebutuhan Guru


Input

Kualitas GTK penggerak Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi

Nilai UKG

Pengelolaan sekolah Partisipasi warga sekolah Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
yang Partisipatif,
E. Transparan, dan
Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Akuntabel peningkatan mutu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 25


Permasalahan yang terjadi di suatu indikator dapat dicari akar masalahnya dari
indikator yang lain
● Peserta didik merasa aman dan ● Seluruh GTK bersertifikat pendidik
nyaman (secara fisik dan psikologis) ● Guru mengikuti pelatihan sesuai
● Satuan pendidikan menerima kebutuhan
perbedaan dan keberagaman ● Melakukan pengimbasan

● Memiliki kompetensi literasi, Kompetensi guru dan


numerasi, dan karakter melebihi Lingkungan Belajar
kepala sekolah
level yang diharapkan (dimensi D)
(dimensi C)
● Hasil belajar merata untuk semua
kelompok gender, sosial ekonomi

Kualitas Proses Tata kelola dan perbaikan


Hasil belajar murid
Pembelajaran pembelajaran
(dimensi A dan B)
(dimensi D) (dimensi E)
● Berpusat pada peserta didik
● Suasana kelas kondusif untuk ● Menyusun perencanaan, anggaran,
pembelajaran dan kebijakan berbasis data
● Penerapan disiplin positif ● Pelibatan masyarakat dalam
● Peserta didik merasa kompeten dan perbaikan pengelolaan satuan
dihargai sebagai bagian dari kelas pendidikan
● Mendukung siswa membangun
pemahaman baru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 26
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Platform Rapor Pendidikan


membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan mempelajari kondisi
masing-masing dan melakukan perbaikan

Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan Dasar dan sederajat
Pendidikan Menengah dan sederajat
Pendidikan Vokasi

Versi: 0.1.0
Rapor Pendidikan
I. Masuk atau Login
II. Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan
III. Glosarium
IV. Unduh Data Rapor Pendidikan
V. Pusat Bantuan
Pengguna Rapor Pendidikan

Tenaga Pendidik
Kepala Sekolah
yang ditunjuk
I

Masuk atau login


I Masuk atau login

Untuk dapat mengakses Rapor


Pendidikan, Anda perlu masuk atau
login terlebih dahulu.
1
Perlu diperhatikan bahwa Anda
hanya dapat mengakses Rapor
Pendidikan menggunakan Akun
Pembelajaran (belajar.id) yang sudah
aktif.
1. Pertama-tama, ketik
raporpendidikan.kemdikbud.go.
id pada peramban di perangkat
Anda
I Masuk atau login

2. Klik Masuk dengan akun


belajar.id

2
I Masuk atau login

3. Anda akan diarahkan menuju


laman login google. Masukkan
email Akun Pembelajaran
dengan alamat email berakhiran
@admin.jenjang.belajar.id
3
Klik Berikutnya
4.

4
I Masuk atau login

5. Masukkan kata sandi email Anda

Klik Berikutnya
6.

6
I Masuk atau login

Anda sudah dapat mengakses dan


mengeksplorasi Rapor Pendidikan
Anda
II

Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan


II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

1. Pada laman Beranda, terdapat


informasi mengenai satuan
1 pendidikan Anda seperti nama
sekolah, NPSN, alamat, kota dan
provinsi, serta akreditasi satuan
pendidikan
2
Anda dapat melihat ringkasan
2. secara keseluruhan dari kualitas
pendidikan satuan pendidikan
Anda pada laman Beranda
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

3. Anda dapat melihat laporan yang


lebih spesifik dengan klik tombol
Lihat Keseluruhan Data

Atau Anda dapat melihat rincian


4. data berdasarkan output, proses,
3 maupun input

4
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

5. Gunakan ini untuk melihat laporan


5 hasil capaian satuan pendidikan
Anda yang lebih spesifik
berdasarkan dimensinya
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

6. Arahkan kursor ke tanda i untuk


6 melihat penjelasan dari definisi
indikator tersebut
7

7. Berikut ini adalah hasil capaian


dari indikator tersebut

Klik Selengkapnya untuk melihat


8. daftar indikator yang lebih rinci
dari indikator tersebut
8
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

9. Lihat nilai persentase ini yang


merupakan distribusi kemampuan
peserta didik pada indikator
tersebut

Distribusi kemampuan peserta hanya muncul pada


indikator kemampuan numerasi dan kemampuan
literasi
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

10. Lihat perbandingan hasil capaian


satuan pendidikan Anda dengan
satuan pendidikan serupa di
10 nasional, rata-rata kabupaten atau
kota, provinsi, dan nasional pada
indikator tersebut

Perbandingan dengan satuan pendidikan serupa


(tingkat nasional) diperlukan agar setiap pengguna
dapat mengetahui performanya jika dibandingkan
dengan satuan pendidikan lain yang memiliki
karakteristik lokasi dan sosial ekonomi yang mirip.
Sehingga, Anda dapat mengukur kualitas
pendidikan secara lebih adil, karena indikator yang
dipakai tidak hanya berdasarkan wilayah saja.
III

Glosarium
III Glosarium

1
Glosarium adalah daftar alfabetis dari
terminologi dan akronim yang umum
yang berhubungan dengan Rapor
Pendidikan yang disediakan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, yang dilengkapi
dengan definisi dan penjelasannya.

1. Untuk melihat menu Glosarium


pada Rapor Pendidikan, klik
menu Glosarium di bagian atas
laman Rapor Pendidikan
III Glosarium

Ketika Anda akan masuk ke laman


Glosarium, Anda dapat mencari kata
atau istilah sesuai dengan kebutuhan
1b dengan mencarinya di kolom pencarian
1a
atau sesuai dengan alfabet.
2

1. Kolom Pencarian
a. Arahkan kursor pada kolom
pencarian dan ketik kata
kunci yang dicari
Lalu, klik Cari
b.

2. Alfabet: Pilih salah satu alfabet


dengan huruf yang sama dengan
kata kunci
IV

Unduh Data Rapor Pendidikan


IV Unduh Data Rapor Pendidikan

1. Untuk mengunduh keseluruhan


1
data dari Rapor Pendidikan Anda,
klik Unduh Seluruh Data di
bagian bawah laman terakhir atau
klik menu Unduh di bagian atas
laman

1
IV Unduh Data Rapor Pendidikan

2. Pilih tahun data laporan yang


ingin diunduh

3. Klik Unduh

3
IV Unduh Data Rapor Pendidikan

4. Maka laporan pada tahun tersebut


akan terunduh dalam format
4 Microsoft Excel (.xlsx)

Hasil unduhan akan masuk ke


5. dalam folder Downloads di
perangkat Anda. Pastikan
perangkat Anda mempunyai
aplikasi Microsoft Excel karena
5 dokumen tersebut hanya bisa
dibuka menggunakan Microsoft
Excel
IV Unduh Data Rapor Pendidikan

Tampilan fitur unduh dashboard


V

Pusat Bantuan
V Pusat Bantuan

1
Informasi lengkap terkait Rapor
Pendidikan dapat Anda simak pada
menu Pusat Bantuan
1. Untuk melihat menu Pusat
Bantuan pada Rapor Pendidikan,
klik menu Pusat Bantuan di
bagian atas laman situs Rapor
Pendidikan
V Pusat Bantuan

Cari detail informasi yang Anda


butuhkan, dengan cara:
1. Ketik kata kunci mengenai topik
atau isu yang dihadapi
1 2

2. Klik Cari

3 3. Klik Unduh untuk mengunduh


panduan penggunaan Rapor
Pendidikan. Panduan yang tersedia
dalam format PDF
V Pusat Bantuan

4. Lihat Infografik mengenai


informasi terkait maupun cara
menggunakan Rapor Pendidikan
di sini
4

5. Lihat video tutorial di sini untuk


mengetahui cara mengoperasikan
Rapor Pendidikan
5
V Pusat Bantuan

6. Isi formulir jika ada pertanyaan


atau isu lebih lanjut mengenai
Rapor Pendidikan

6
Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Mengidentifikasi masalah dan akar masalah berdasarkan Profil Pendidikan

02 Menetapkan solusi penyelesaian akar masalah

03 Memasukkan solusi dalam dokumen perencanaan dan anggaran

Perencanaan Berbasis Data terdiri dari tiga menu:


1. PAUD
2. Dikdasmen
3. SMK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 56


Perencanaan berbasis data membantu satuan pendidikan dan daerah untuk
melakukan perubahan bermakna dalam perumusan kegiatan dan anggaran bagi
peningkatan mutu pendidikan

01 Menggunakan data dari Rapor Pendidikan yang terintegrasi, komprehensif,


dan objektif

02 Alat ukur yang


Melakukan refleksi
berorientasi
diri dan perbaikan
pada mutuberkelanjutan
dan pemerataan
dari hasil
tahunbelajar
ke tahun
(output).

03 Melibatkan pemangku kepentingan secara aktif dalam proses perencanaan

04 Pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan

05 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang terus menerus

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 57


Tahapan pelaksanaan Perencanaan Berbasis Data disusun agar satuan pendidikan
dapat mengidentifikasi, merefleksikan, dan membenahi kondisi satuan pendidikan
menggunakan data yang tersedia di Rapor Pendidikan

01 Satuan pendidikan membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi kondisi


dan tantangan yang dihadapi

02
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan refleksi diri
Alat
untukukur yang berorientasi
menemukan pada mutu dari
akar permasalahan dan tantangan
pemerataan hasil
yang belajar (output).
dihadapi

Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah menentukan program


03 dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target capaian,
dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.

04 Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melaksanakan


program dan kegiatan yang sudah direncanakan

Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat


05 keterlaksanaan kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan
di tahun berikutnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 58
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Perencanaan Berbasis Data


Sekolah Menengah Kejuruan
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen

Identifikasi Refleksi Benahi

Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data ● Dari daftar capaian ● Membuat ● Menetapkan ● Menetapkan daftar kegiatan
profil pendidikan yang belum baik, alternatif solusi target dari solusi yang akan dimasukkan dalam
Tahapan

dari platform rumuskan masalah untuk setiap terpilih RKAS


Rapor Pendidikan
yang akan akar masalah ● Merumuskan sub ● Menetapkan barang dan jasa
● Merujuk kepada
daftar indikator
diperbaiki ● Memilih solusi kegiatan, yang akan dibelanjakan
prioritas ● Melakukan analisis yang akan koordinator (termasuk harga satuan)
● Memilah capaian untuk mencari akar dilakukan dari pelaksana, waktu ● Memasukkan kegiatan dan
yang sudah baik masalah alternatif solusi dan sumberdaya anggaran dalam ARKAS
dan yang belum
baik

Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Lbr Kerja

Memilah capaian Merumuskan akar Menentukan solusi Menentukan target Memasukkan dalam dokumen
Indikator masalah dan rencana RKAS
kegiatan
Dokumen

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah


Rencana Kerja Tahunan (RKAS)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 60


Lembar Kerja 1 (Identifikasi): Memilah capaian indikator dari Rapor Pendidikan

Versi Ideal:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang sudah baik (warna hijau) ke kolom “Hal yang Sudah
Baik” dan yang belum baik (warna kuning dan merah) ke kolom “Hal yang Belum Baik” berdasarkan dimensinya di
Lembar Kerja 1a.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus untuk
meningkatkan kualitas layanan. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" terdapat indikator prioritas, maka indikator
tersebut wajib menjadi sasaran utama penguatan.
4. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" tidak terdapat indikator prioritas, maka Anda bisa melakukan prioritisasi sesuai
kebutuhan satuan Anda.
5. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang belum baik dan
dimasukkan di Lembar Kerja 1b. Jika satuan pendidikan memiliki indikator yang sudah baik dan ingin lebih
ditingkatkan, maka indikator tersebut tetap dapat dipilih.

Versi Sederhana:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan
2. Tentukan Indikator yang akan diintervensi sesuai dengan pilihan satuan pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 61


Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah

No Menu Prioritas Dasmen Rasionalisasi

1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
2 A.2 Kemampuan Numerasi
beredar.

Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
3 A.3 Indeks Karakter
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.

Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
4
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.

Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
5 D. Iklim Kebinekaan
pendukung iklim pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 62


Lembar kerja 1a:
Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

1 Dimensi A (output)
Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Mutu dan relevansi hasil belajar Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
dan kurang (merah)
murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
bermutu

3 Dimensi C (input)
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Kompetensi dan kinerja GTK dan kurang (merah)

4 Dimensi D (proses) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)


Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) dan kurang (merah)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
partisipatif, transparan, dan dan kurang (merah)
akuntabel

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 63


Lembar Kerja 1a:
Contoh indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik

No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

1 Dimensi A (output)
Kemampuan numerasi Siswa terutama data &
Mutu dan relevansi hasil belajar Kemampuan Numerasi terutama Aljabar (A.2)
ketidakpastian (A.2.4)
murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
bermutu

3 Dimensi C (input)
Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6)
Kompetensi dan kinerja GTK

4 Dimensi D (proses) Pengalaman pelatihan guru


Refleksi atas praktik mengajar (D.2.2)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
partisipatif, transparan, dan
akuntabel

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 64


Lembar Kerja 1b (identifikasi): Memilih Indikator yang akan diintervensi

Tata cara memilih indikator yang akan diintervensi adalah sebagai berikut (sesuai urutan):
1. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai kurang dan sedang
2. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai baik tapi berada dibawah rata-rata satuan
pendidikan serupa, kab/kota/provinsi/nasional
3. Pilih Indikator yang memiliki nilai kurang dan sedang tapi tidak termasuk dalam isu
prioritas

No Daftar Indikator yang akan diintervensi

Masukkan indikator yang dipilih untuk diintervensi dalam satu tahun


perencanaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 65


Lembar Kerja 1b: Contoh Indikator yang dikuatkan

No Menu Prioritas SMK

1 A.1 Kemampuan Literasi

2 A.2 Kemampuan Numerasi

3 A.3 Indeks Karakter

4 D.1 Kualitas Pembelajaran

5 D.4 Iklim Keamanan Sekolah

6 D.13 Link and match dengan dunia kerja

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 66


Lembar Kerja 2 (Refleksi): Merumuskan Akar Masalah

Versi Ideal:

1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar
masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya, masalah
dari dimensi A, dapat ditemukan dari indikator di dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input)

Versi Sederhana:

1. Dari masalah yang sudah dipilih, langsung tentukan akar masalahnya

Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)

Pilih indikator yang berpotensi Pilih indikator yang berpotensi


Pilih masalah yang akan diatasi sebagai penyebab masalah di sebagai penyebab masalah di
dari daftar hal yang belum baik output dari hal yang belum baik proses dari hal yang belum baik

Output Proses Input

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 67


Dari masalah yang sudah ditetapkan sebagai isu yang akan dikuatkan, dilakukan
analisis untuk menentukan akar masalah sebelumnya
Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W.
Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dari
suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah masalah terjadi
dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.
Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa.
Why? Why? Why? Why?

Problem Symptom Symptom Root Cause Corrective Actions

How? How? How? How?

Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah
seperti: Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 69
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses dan
dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input

Kualitas Capaian Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya


Pembelajaran Siswa Siswa Manusia dan Sekolah

Dimensi A Dimensi C

Mutu dan relevansi WHY Kompetensi dan


hasil belajar murid Dimensi D kinerja GTK
WHY WHY

Mutu dan relevansi WHY


pembelajaran
Dimensi B Dimensi E

Pemerataan Pengelolaan sekolah


pendidikan yang yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 70


Contoh Lembar Kerja 2: Identifikasi Akar Masalah

Setelah mengidentifikasi akar masalah lewat metode tertentu, kemungkinan akar masalah dimasukkan di
Lembar Kerja 2 di kolom “akar masalah” sesuai dengan hubungan sebab-akibatnya

Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)

Pilih indikator yang berpotensi Pilih indikator yang berpotensi


Pilih masalah yang akan diatasi sebagai penyebab masalah di sebagai penyebab masalah di
dari daftar hal yang belum baik output dari hal yang belum baik proses dari hal yang belum baik

Output Proses Input

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 71


Lembar Kerja 2: Contoh identifikasi akar masalah

Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)

● Kualitas pembelajaran masih ● Alokasi anggaran sekolah


● Kemampuan numerasi rendah untuk mendukung
rendah ● Pengelolaan kurikulum yang peningkatan numerasi masih
sesuai dengan kebutuhan kurang
dunia kerja masih kurang ● Kualitas guru dalam hal
numerasi masih perlu
ditingkatkan
● Pelatihan guru dalam
penyusunan kurikulum masih
kurang

Output Proses Input

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 72


Lembar Kerja 3 (Benahi): Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih

Versi Ideal:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, silakan mengisi kolom Alternatif Solusi untuk menyelesaikan
akar masalah yang teridentifikasi.
2. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada
pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.

Versi Sederhana:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang
teridentifikasi.

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Masukkan Tetapkan akar masalah hasil Buat daftar solusi untuk ● Tetapkan solusi yang
masalah dari analis dari lembar kerja 2 menyelesaikan akar efektif dan efisien
lembar kerja 2 masalah sebanyak mungkin ● Solusi boleh lebih dari
satu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 73


Lembar Kerja 3: Contoh daftar alternatif solusi dan solusi yang dipilih

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Kemampuan Kualitas guru dalam 1. Optimalisasi platform merdeka Mengundang guru tamu dari
numerasi siswa hal numerasi masih mengajar yang terkait numerasi dunia kerja secara periodik
belum memadai rendah 2. Menerapkan kurikulum merdeka mengajar materi data &
3. Mengundang guru tamu dari dunia ketidakpastian
kerja secara periodik mengajar
materi data & ketidakpastian Optimalisasi platform
4. Berbagai pengetahuan dalam merdeka mengajar yang
pembelajaran numerasi antar guru terkait numerasi
5. Penyusunan materi ajar yang
relevan Menerapkan kurikulum
merdeka

Pelatihan guru 1. Menerapkan kurikulum merdeka Berbagai praktik baik dalam


untuk penyusunan 2. Pelatihan guru melalui MGMP penyusunan kurikulum
kurikulum masih 3. Berbagai praktik baik dalam dengan sekolah lain
kurang penyusunan kurikulum dengan
sekolah lain Menerapkan kurikulum
merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 74
Lembar Kerja 4: Menyusun target dan rencana kegiatan
1. Hasil Solusi Terpilih di LK 3, dimasukkan ke dalam kolom kegiatan di LK 4.
2. Tentukan target capaian untuk satu tahun di kolom target.
3. Tentukan rincian kegiatan dan dimasukkan ke dalam kolom sub kegiatan, tentukan koordinator pelaksananya
serta waktu pelaksanaan.
4. Tentukan dukungan yang diperlukan untuk melaksanakan sub kegiatan di dalam kolom ‘sumber daya’.

Koordinator Waktu Waktu


Kegiatan Target Sub Kegiatan Sumber Daya
pelaksana Mulai Selesai

Tuliskan sub Tetapkan target 1. Tuliskan rincian Pelaksana masukkan Masukka Sumber anggaran, SDM
kegiatan yang kegiatan dan hasil kegiatan sesuai urutan aktivitas 1 waktu muali n waktu
sesuai dengan kegiatan yang pengerjaan kegiatan selesai
kegiatan
solusi yang akan dicapai.
dipilih di lembar Target harus
kerja 3 spesifik, dapat
2. . Tuliskan rincian Pelaksana
diukur, dapat
kegiatan sesuai urutan aktivitas 2
dicapai, relevan
pengerjaan
dan memiliki
batas waktu
3. . Tuliskan rincian Pelaksana
kegiatan sesuai urutan aktivitas 3
pengerjaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 75


Lembar Kerja 4: Contoh target dan rencana kegiatan
Kegiatan: Mengundang guru tamu dari dunia kerja secara periodik mengajar materi data & ketidakpastian
Koordinator Waktu Waktu
Kegiatan Target Sub Kegiatan Sumber Daya
pelaksana Mulai Selesai

team teaching 1. Terdapat 20 1. Menyusun rencana Guru 20 2 April BOS


guru materi data kali pertemuan pembelajaran dan Maret 2023
& ketidakpastian dalam satu jadwal mengajar 2023
tahun
2. Meningkatnya
2. Mengajar secara team Guru 23 Juni 26 Juni BOS
pengetahuan
teaching guru tamu
guru tentang
industri dan guru
materi data
adaptif/produktif materi
dan
data & ketidakpastian
ketidakpastian

3. Monitoring dan Kepala Juni Juli BOS


evaluasi pembelajaran Sekolah (periode
libur
sekolah)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 76


Rencana Kerja Tahunan (RKT): lembar kerja 1 sampai dengan lembar kerja 4
dimasukkan dalam format RKT
● Format RKT ini adalah bentuk yang lebih sederhana dari format RKT yang ada sebelumnya
● Sedang didiskusikan untuk membuat format RKT digital yang akan ditempatkan di platform ARKAS
LK 1 LK2 LK3

Isu yang akan


Hal yang belum baik Akar Masalah Solusi Kegiatan
dikuatkan

A.2 Kemampuan Kualitas guru dalam hal Mengundang guru tamu team teaching guru
Numerasi A.2 Kemampuan numerasi masih rendah dari dunia kerja secara materi data &
C.6. Kehadiran guru di Numerasi periodik mengajar ketidakpastian
kelas materi data &
ketidakpastian
LK 4

Koordinator Waktu Waktu


Target Aktivitas Sumber Daya
Pelaksana Mulai Selesai

1. Meningkatnya Mengajar secara team Guru 23 Juni 26 Juni BOS


pengetahuan guru teaching guru tamu industri
tentang materi data dan dan guru adaptif/produktif
ketidakpastian materi data & ketidakpastian

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 77


Lembar Kerja 5: Contoh memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke
dalam format RKAS
1. Satuan pendidikan memilih kegiatan didalam RKT yang akan dibiayai pada tahun perencanaan tersebut
2. Kegiatan yang terpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS:
a. Jika satuan pendidikan sudah menerapkan ARKAS, dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut
b. Jika satuan pendidikan menerapkan aplikasi RKAS diluar ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi yang tersedia dan
diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
c. Jika satuan pendidikan belum menggunakan aplikasi, sekolah dapat menggunakan format RKAS manual dan diharapkan
dapat bermigrasi ke ARKAS

Kode Uraian Satuan


Program Sub-Program Kegiatan Volume Satuan Jumlah
Rekening Kegiatan biaya

07.Pengemba 06.07. Berbagi 06.07.03. 1. 1. Fee 10 orang 1,500,000 15,000,000


ngan standar praktik baik Mengundang Narasumber narasumber
Guru dan implementasi guru tamu dari
Tenaga pedagogik dan dunia kerja
Pendidikan pengelolaan secara periodik
mengajar
materi data &
ketidakpastian

2. Konsumsi 2.1. snack 300 paket 10,000 3,000,000

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2.2. makan 300 pack 20,000 6,000,00078
CONTOH
Perumusan identifikasi, refleksi dan benahi
untuk enam indikator prioritas SMK

1. Contoh berikut dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai referensi


dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah dan menetapkan
kegiatan yang akan dilakukan
2. Satuan pendidikan dapat melakukan proses memilih masalah, merumuskan
akar masalah dan menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan
pilihan masing masing

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 79


Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen

Identifikasi Refleksi Benahi


No
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan)

1 A.1 Kemampuan literasi - ● Kompetensi membaca teks sastra 1.Pelatihan guru dalam membaca teks
rendah A.1.2) rendah dibanding kompetensi sastra di Platform Merdeka Mengajar
membaca teks informasi (A.1.1) (PMM)
● Kompetensi pada domain Aljabar 2.Pelatihan guru dalam aljabar di PMM
3.Menerapkan kurikulum yang sesuai
lebih rendah (A.2.2)
dengan kebutuhan siswa dan kondisi
● Karakter Kemandirian masih rendah
sekolah, misalnya Kurikulum Merdeka
(A.3.6) atau Kurikulum Darurat
● Kualitas pembelajaran kurang baik 4.Menerapkan pembelajaran berbasis
(D.1), dengan manajemen kelas project yang berfokus pada karakter
(D.1.1) dan aktivasi kognitif (D.1.3) yang capaiannya rendah, salah
sebagai dimensi dengan nilai paling satunya melalui penerapan Kurikulum
rendah Merdeka
● Kemampuan guru melakukan refleksi 5.Menyelenggarakan kegiatan refleksi
masih rendah (D.2) terutama pada pembelajaran agar guru mengetahui
komponen refleksi tentang tantangan yang dihadapi siswa
melalui komunitas belajar
pembelajaran (D.2.2)
6.Menjadikan refleksi sebuah kegiatan
rutin dalam komunitas belajar Guru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
sehingga Guru dapat mencontoh
80
metode refleksi tersebut dalam
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen

Identifikasi Refleksi Benahi


No
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan)

1 A.1 Kemampuan literasi - ● Kompetensi membaca teks sastra 1. Pelatihan guru tentang pengajaran
rendah A.1.2) rendah dibanding kompetensi literasi lintas mata pelajaran
A.2 Kemampuan numerasi - membaca teks informasi (A.1.1) 2. Menguatkan kompetensi literasi
rendah ● Kompetensi pada domain Aljabar fondasi melalui pembelajaran sesuai
tahap capaian peserta didik
A.3 Kemampuan karakter - lebih rendah (A.2.2)
(teaching at the right level)
rendah ● Karakter Kemandirian masih rendah
3. Melakukan pembahasan manajemen
(A.3.6) kelas di komunitas belajar guru
● Kualitas pembelajaran kurang baik melalui pembahasan materi
(D.1), dengan manajemen kelas manajemen kelas di Platform
(D.1.1) dan aktivasi kognitif (D.1.3) Merdeka Mengajar
sebagai dimensi dengan nilai paling 4. Pelatihan guru tentang asesmen
rendah diagnostik dalam PMM
● Kemampuan guru melakukan refleksi 5. Guru mendiskusikan perkembangan
masih rendah (D.2) terutama pada karakter murid di komunitas belajar
komponen refleksi tentang 6. Pelatihan guru topik Positif Disiplin di
PMM dan merefleksikan
pembelajaran (D.2.2)
implementasinya di Komunitas
Belajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 81
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen

Identifikasi Refleksi Benahi


No
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan)

2 D.4 Iklim Keamanan Sekolah ● Angka perundungan (D.4.3) masih 1. Pelatihan guru tentang konsepsi
masih rendah tinggi perundungan
○ Pemahaman guru tentang 2. Pengembangan program dan
bentuk-bentuk perundungan kebijakan sekolah untuk mencegah
dan mengatasi perundungan,
masih rendah
contohnya program ROOTS
○ Kebijakan sekolah tentang
3. Pelaksanaan projek yang berfokus
pencegahan dan penanganan pada isu perundungan melalui
perundungan belum ada penerapan projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila dengan tema
Bangunlah Jiwa dan Raganya
4. Guru dan Kepala Sekolah
mengadakan workshop untuk
mendefinisikan tindakan/perilaku
perundungan dari guru dan murid
kepada guru dan murid dan
mendiskusikan langkah pencegahan
serta mitigasinya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 82


Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi Dasmen

Identifikasi Refleksi Benahi


No
(Masalah) (Akar Masalah) (Kegiatan)

3 D.8 Iklim Kebhinekaan masih ● Sikap inklusif siswa dan guru 1. Berbagi praktik baik terkait
rendah (D.8.2) di sekolah masih perlu inklusivitas dalam sekolah
ditingkatkan 2. Pertukaran siswa antar sekolah
dengan berbeda latar belakang
3. Pembelajaran berbasis project
yang berfokus pada kebinekaan,
salah satunya melalui penerapan
projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dengan tema Bhinneka
Tunggal Ika

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 83


Bab 4: Monitoring dan Evaluasi

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami bentuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 84


Bentuk melakukan Monitoring dan Evaluasi
Kesesuaian antara rencana kerja dan Identifikasi Hasil Peningkatan
Bukti-bukti Perubahan
Tujuan

pelaksanaan Mutu

Lembar Monev 1 Lembar Monev 2 Lembar Monev 3


Lbr Kerja

Evaluasi terhadap realisasi pelaksanaan Pencatatan dan dokumentasi perubahan Evaluasi capaian mutu
kegiatan dan anggaran

Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data realisasi kegiatan dan ● Membuat perbandingan berbagai ● Membuat perbandingan
anggaran dari platform ARKAS atau perubahan yang diperkirakan merupakan capaian profil pendidikan dari
bentuk lan hasil dari kegiatan yang telah tahun ke tahun
Tahapan

● Melakukan review ketercapaian dilaksanakan ● Memberikan catatan terkait


pelaksanaan kegiatan dan serapan ● Membuat dokumentasi perubahan dan perbandingan data baik yang
anggaran bentuk foto/video atau bentuk lainnya meningkat, menurun, atau
● Merumuskan rekomendasi perbaikan tetap
● Merumuskan rekomendasi
atas temuan evaluasi
Dokumen

Hasil observasi dan Foto, video, catatan Platform Rapor Analisis


RKAS perubahan Pendidikan Data
pengamatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 85


Lembar Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan diupdate dalam
laporan penggunaan RKAS
Koordinator Pelaksanaan Review Rekomendasi
Aktivitas Budget Realisasi
pelaksana Kegiatan Kegiatan ke depan

1. Pelatihan guru Kepala 3 Juli 2022 20,000,000 18,000,000 Secara umum Perlu dicari
dalam hal sekolah terlaksana tambahan nara
numerasi dengan baik, sumber
perlu tambahan
nara sumber

2. Peningkatan Kepala 14 Juli 2022 12,000,000 13,000,000 Guru sudah Tahun depan
kualitas guru sekolah cukup dapat perlu diulang
dalam menyusun
perencanaan perencanaan
pembelajaran pembelajaran

3. Berbagi Guru 1 Agt 2022 8,000,000 8,000,000 Jumlah peserta Pemberitahuan


praktik baik blm seperti yg acara perlu
dalam diharapkan lebih awal
pedagogik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 86


Lembar Monev 2: Pencatatan Perubahan

Sebelum Sesudah

1. Perencanaan sekolah hanya melibatkan internal 1. Perencanaan sekolah melibatkan beragam pemangku
sekolah (kepala sekolah, guru) kepentingan: warga sekolah, komite sekolah, orang tua
2. Tidak terdapat kontrak kerja dan pembagian peran siswa, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat
dan pengawas
2. Dewan guru bersama - sama membuat kontrak kerja meliputi
waktu sekolah, pembagian tugas, dll yang kemudian
ditandatangani bersama.

Unggah dokumentasi: Unggah dokumentasi:

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 87


Lembar Monev 3: Perbandingan capaian Profil Pendidikan
No Indikator 2021 2022 Delta 20..

A.1 Kemampuan Literasi 75.0 75.0 -

A.2 Kemampuan Numerasi 28.0 30.0 +2.0


Hasil analisis:
1.Peningkatan kemampuan
A.3 Karakter 27.0 40.0 +13.0 numerasi disebabkan oleh
kegiatan tambahan
No Indikator 2021 2022 Delta 20..
pelajaran.
A.1.1 Kemampuan memahami bacaan informasional (non-fiksi) 89.0 89.0 - 2.Peningkatan karakter siswa
A.1.2 Kemampuan memahami bacaan fiksi 88.0 75.0 -13.0
disebabkan beragam
kegiatan baru terkait
A.2.1 Domain bilangan 98.0 98.0 -
kedisiplinan, kerja tim, dan
A.2.2 Aljabar 14.0 30.0 +16.0 ruang inovasi yang
diberikan lebih luas bagi
A.2.3 Geometri 48.0 60.0 +12.0
siswa.
A.2.4 Data dan ketidakpastian 53.0 45.0 -12.0

A.3.1 Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 59.0 59.0 -

A.3.2 Gotong royong 48.0 48.0 -

A.3.4 Kreativitas 19.0 40.0 +21.0

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 88


TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai