Anda di halaman 1dari 55

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Perencanaan Berbasis Data


Satuan Pendidikan
Profil Pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan

Jakarta, Maret 2022


Pokok Bahasan

1▪ Pendahuluan - Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data

2▪ Konsep Perencanaan Berbasis Data

3▪ Profil dan Platform Rapor Pendidikan

4▪ Mekanisme Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

5▪ Monitoring dan Evaluasi

2
Pendahuluan - Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data (PBD)

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

1▪ Memahami tujuan dari kebijakan Merdeka Belajar

2▪ Memahami tujuan PBD sebagai salah satu solusi dalam kebijakan MB

3
VISI PENDIDIKAN INDONESIA

“ mewujudkan Indonesia maju yang


berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, bergotong royong,

dan berkebinekaan global

4
Angka partisipasi di Indonesia terus meningkat, fokus ke depan adalah
peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan

Berdasarkan skor PISA, peringkat kompetensi membaca, matematika dan sains perlu ditingkatkan

5
Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai kebijakan Merdeka Belajar di bidang
pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia

MB 1 MB 7 Program Sekolah MB 13 Merdeka Berbudaya


Penggantian UN
Penggerak dengan Kanal Indonesiana
MB 2 MB 8 MB 14 Kampus Merdeka dari
Kampus Merdeka SMK Pusat Keunggulan
Kekerasan Seksual
MB 3 Penyesuaian Kebijakan MB 9 MB 15 Kurikulum Merdeka dan
KIP Kuliah Merdeka Platform Merdeka Mengajar
Dana BOS
MB 4 Program Organisasi MB 10 Perluasan Program MB 16Akselerasi dan Pendanaan Satuan
Beasiswa Lembaga Pengelola Dana
Penggerak Pendidikan Tahun 2022
Pendidikan

MB 5 MB 11 MB 17 Revitalisasi
Guru Penggerak Kampus Merdeka Vokasi
Bahasa Daerah
MB 6 Transformasi Dana MB 12 Sekolah Aman MB XX Episode Merdeka Belajar
Pemerintah untuk Pendidikan
Berbelanja dengan SIPLah berikutnya
Tinggi

6
Kebijakan Merdeka Belajar bertujuan mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh
rakyat Indonesia untuk mencapai visi pendidikan Indonesia

Pendidikan Berkualitas

Memastikan peserta
Fokus pada pengembangan
didik mengalami
kompetensi dasar dan karakter
kemajuan belajar
sehingga lebih kompeten
dan berkarakter

Bagi seluruh rakyat Indonesia

memastikan bahwa Intervensi asimetris berfokus pada


kelompok-kelompok yang penguatan kelompok termarjinalkan
termarginalkan (sulit
mendapat akses pendidikan)
dibantu untuk mendapatkan
akses pendidikan yg
berkualitas 7
Merdeka Belajar bertujuan untuk mentransformasi layanan pendidikan yang
berdampak pada kualitas hasil belajar dan pemerataannya
Sebelum Menjadi
Belajar menjadi pengalaman yang
Belajar sebagai kewajiban/tugas
menyenangkan
Guru sebagai fasilitator yang
Guru sebagai penyampai informasi
menginspirasi dalam kegiatan
atau pengetahuan
belajar
Pendekatan homogen, Pendekatan berpusat pada siswa,
‘satu ukuran untuk semua’ berbasis kebutuhan individu

Kegiatan pembelajaran belum Pembelajaran memanfaatkan


optimal memanfaatkan teknologi teknologi

Pemangku kepentingan bekerja Kerjasama antar pemangku


dengan sistem sendiri kepentingan

Program dan ekosistem didorong Pemangku kepentingan sebagai


oleh pemerintah agen perubahan

8
Pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia dapat dicapai salah satunya
melalui perbaikan pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel

9
Perbaikan perencanaan dan pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel
dicapai melalui perencanaan berbasis data berdasarkan Profil Pendidikan

Kondisi Saat Ini Kondisi yang diharapkan


Hasil belajar dibawah rata - rata1 Peningkatan hasil belajar baik
dan kesenjangan antar kelompok kompetensi kognitif maupun non
dan wilayah2 kognitif

Tantangan proses perencanaan saat ini x Proses perencanaan ke depanxxxxxxxxxxxx


● Perencanaan berdasarkan profil
● Data atau laporan tidak valid dan pendidikan sebagai sumber utama yang
beragam valid
● Analisis tidak sampai ke akar masalah ● Analisis masalah dan akar masalah
● Perencanaan kegiatan tidak menggunakan pendekatan ilmiah
berdampak pada peningkatan mutu ● Kegiatan dan pengadaan merupakan
● Dampak kegiatan tidak dievaluasi solusi dari akar masalah
● Dampak pelaksanaan kegiatan dimonitor
dan dievaluasi 10
Peningkatan mutu pendidikan akan terwujud dengan perbaikan mutu secara
berkesinambungan melalui perencanaan berdasarkan Profil Pendidikan

Instrumen Evaluasi Internal Evaluasi Eksternal


Profil Pendidikan Refleksi diri satuan pendidikan
evaluasi dan Pemda
Akreditasi
sistem Evaluasi kinerja
pendidikan sekolah
Perbaikan
Evaluasi kinerja
berkesinambungan
Pemda

Rencana
Pelaksanaan peningkatan mutu
peningkatan pendidikan
mutu 11
Konsep Perencanaan Berbasis Data

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

1▪ Memahami tujuan dan konsep Perencanaan Berbasis Data

2▪ Memahami posisi Perencanaan Berbasis Data dalam siklus perencanaan

12
Perencanaan kegiatan pendidikan diatur dalam PP No. 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan pada bagian Standar Pengelolaan

Bagian Kedelapan
Standar Pengelolaan
Pasal 27
1.Standar pengelolaan merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan agar penyelenggaraan Pendidikan efisien
dan efektif.
2.Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada pendidikan anak usia dini dan Jenjang Pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen
berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas
Pasal 28
3.Perencanaan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 bertujuan untuk peningkatan
kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri Satuan Pendidikan.
4.Perencanaan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam rencana kerja
jangka pendek dan rencana kerja jangka menengah.

13
Permasalahan perencanaan di satuan pendidikan meliputi Sumber Daya Manusia,
data, anggaran dan kebijakan

●Kurang memahami indikator ●Data tidak valid,belum ●Tergantung bantuan ●Kebijakan daerah belum
pendidikan dimutakhirkan pemerintah selaras dengan kebijakan pusat,
●Kurang kompeten menganalisis ●Sumber data beragam ●Belum melibatkan pemangku dan satuan pendidikan lebih
permasalahan di sekolah ●Data disusun untuk kepentingan secara menyeluruh mengutamakan kebijakan
●Solusi perbaikan bersifat kepentingan akreditasi atau daerah
parsial bantuan ●Laporan dan dokumen yang
●Lemahnya kemampuan dalam ●Keterbatasan akses sumber harus disiapkan untuk syarat
melakukan supervisi informasi yang utuh kepatuhan memakan tenaga
●Kegiatan perencanaan bersifat dan waktu
formalitas
●Pergantian / rotasi pimpinan

14
Perencanaan berbasis data adalah solusi bagi permasalahan perencanaan
PERMASALAHAN
PERENCANAAN
1. Kualitas SDM Sekolah
yang belum memadai
2. Keterbatasan data yang Perencanaan Berbasis Data
lengkap dan akurat
3. Kesulitan melaksanakan
kebijakan pusat di
sekolah

Step 2 Bahan untuk PERUBAHAN PERILAKU


Profil Pendidikan sebagai Step 1 Laporan potret refleksi diri PERENCANAAN
single source of data kondisi mutu
pendidikan 1. Berbasis data (terbiasa
Keselarasan dengan menggunakan data yang
kebijakan di pusat valid)
2. Diolah dan dianalisis dengan
SDM sekolah dilatih dan pendekatan ilmiah
didampingi dalam 3. Melibatkan berbagai pihak
melaksanakan perencanaan dan membangun komitmen
berbasis data rapor bersama
pendidikan Step 4 Pelaksanaan Step 3 Perencanaan
program program
perbaikan perbaikan

15
Penerapan Perencanaan Berbasis Data terintegrasi dalam siklus perencanaan satuan
pendidikan
Perencanaan berbasis data meningkatkan kualitas perencanaan satuan pendidikan melalui dukungan data
profil pendidikan, penggunaan pendekatan ilmiah dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi
peningkatan mutu.
Langkah 1
Analisis Profil Langkah 2 Langkah 3
Pendidikan Analisis Akar Masalah Program Kerja

Langkah 5
Monitoring dan
Evaluasi

Langkah 4 RKJM
Pelaksanaan RKAS RKT Perencanaan
Kegiatan dan
Jangka Menengah
Anggaran Sekolah
Rencana Kerja Sekolah
16
Profil dan Platform Rapor Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

1▪ Memahami definisi, kerangka dan struktur Profil Pendidikan

2▪ Memahami arti indikator dalam Profil Pendidikan

3▪ Mengakses dan menggunakan platform Rapor Pendidikan

17
Evaluasi Sistem Pendidikan diatur dalam PP Nomor 57 tahun 2021

Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan menjadi dasar Kemedikbudristek menetapkan Profil Pendidikan.
Hal ini diatur dalam PP Nomor 57 tahun 2021
BAB V tentang Evaluasi
Bagian ketiga tentang Evaluasi Sistem Pendidikan
Pasl 43 sampai dengan pasal 49

18
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang layanan pendidikan
PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan
Sumber data Laporan Evaluasi Bentuk evaluasi
Evaluasi diri internal
Platform Rapor Pendidikan
Asesmen Nasional
(AKM, Survei Karakter, & Evaluasi diri sekolah
Survei Lingkungan Belajar) PROFIL (mandiri, bagian siklus perencanaan)
RKAS

Dapodik Profil Satuan Pendidikan


Profil Pendidikan Daerah Evaluasi diri Pemda RKPD
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
EMIS & Simpatika (isi komprehensif, bersifat diagnostik)

Evaluasi eksternal
Platform digital
guru dan kepala sekolah Evaluasi
RAPOR Pendidikan Daerah SPM
Tracer Study SMK
Rapor Satuan Pendidikan (re)akreditasi sekolah
oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah
Data GTK
Rapor Pendidikan Daerah dengan kriteria tertentu) Akred
(bagian dari indikator Profil Pendidikan)
itasi
Insentif kinerja sekolah
BAN PAUD, BPS, dst. dari Kemendikbud

19
Hubungan Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan

laporan komprehensif hasil Evaluasi Sistem Pendidikan yang


digunakan untuk evaluasi internal daerah dan satuan pendidikan
Profil Pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang
berkesinambungan

bagian dari Profil Pendidikan dengan indikator tertentu yang


ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Rapor pendidikan digunakan
Rapor Pendidikan* untuk evaluasi eksternal untuk menilai kinerja daerah (SPM),
akreditasi satuan pendidikan, dan dasar insentif bagi daerah dan
satuan pendidikan yang berkinerja baik

aplikasi berbasis web yang menampilkan informasi Profil


Platform Profil Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh
Pendidikan pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan
kewenangannya

* Rapor pendidikan akan ditetapkan di tahun 2023, setelah terdapat data minimal 2 tahun berjalan

20
Profil Pendidikan valid untuk digunakan sebagai bahan untuk perencanaan

Profil Pendidikan telah melalui proses simulasi, uji coba disusun oleh berbagai pakar
pendidikan
PENGEMBANGAN
KONSEP & REGULASI PENYIAPAN INSTRUMEN UJICOBA DAN PERAKITAN
INSTRUMEN
Kemendikbudristek, Pusmendik, warga sekolah,
Pusmendik, Perguruan Pusmendik, Guru,
Praktisi dan dinas, konsultan nasional dan
Tinggi, guru, dan dan Perguruan
Komunitas/Penggiat internasional (ETS, ACARA,
Pendidikan praktisi Tinggi INOVASI, ACER)

Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) sangat masif dan melibatkan seluruh elemen
pendidikan yang ada

266.706 3.145.230 6.507.864


Sekolah dan Madrasah Guru Siswa
SD / sederajat SMP/ sederajat

SMA / sederajat SMK / sederajat

21
Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan sebagai
penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
Profil Pendidikan menjadi:

01 Single source of data sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak


lanjut peningkatan kualitas pendidikan

02 Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar
(output)

03 Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara


keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal

04 Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di tingkat


satuan pendidikan dan perencanaan di tingkat pemerintah daerah

Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan pendidikan


05 dengan mengurangi aplikasi beragam dalam proses evaluasi internal
dan eksternal
22
Profil Pendidikan disusun dalam model kerangka penilaian output, proses dan
input yang selaras dengan SNP

8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


2. Standar Isi 5. Standar Pengelolaan
1. Standar Kompetensi 3. Standar Proses 6. Standar PTK
Lulusan 4. Standar Penilaian 7. Standar Pembiayaan
5. Standar Pengelolaan 8. Standar Sarpras

PROFIL PENDIDIKAN

C. Kompetensi dan kinerja PTK


A. Capaian hasil belajar
D. Mutu dan relevansi E. Pengelolaan sekolah yang
B. Pemerataan pendidikan yang
pembelajaran partisipatif, transparan, dan
bermutu
akuntabel*

OUTPUT PROSES INPUT

*untuk PAUD, beberapa indikator di dimensi


E juga merupakan proses.
23
Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam pohon indikator
Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan
indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3 yang disebut dengan pohon indikator. Beberapa indikator
level 2 tidak memiliki indikator level 3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.

Dimensi

Indikator
level 1

Indikator
level 2

Indikator
level 3

24
Beberapa miskonsepsi tentang Perencanaan Berbasis Data
Miskonsepsi tentang PBD Konsep PBD
Rapor Pendidikan tidak sama dengan rapor siswa. Rapor
Pendidikan mengevaluasi layanan pendidikan di sekolah
Rapor Pendidikan sama dan daerah yang diterbitkan oleh Kemdikbudristek.
dengan rapor siswa Rapor siswa diterbitkan oleh sekolah untuk menilai
capaian hasil belajar siswa.

Mutu pendidikan dinilai dari


kondisi sekolah, kelengkapan Mutu pendidikan dinilai dari kemampuan hasil belajar
sarpras dan media ajar, serta siswa, berupa kemampuan kognitif dan non kognitif serta
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif
prestasi siswa dalam
perlombaan

Apabila hasil profil Profil pendidikan bertujuan untuk memotret mutu


pendidikan banyak yang pendidikan untuk dilakukan perbaikan berkelanjutan
kurang baik saya akan di ‘cap sehingga mutu pendidikan dapat meningkat, bukan untuk
alat ‘menghukum’.
jelek’ dan di ‘hukum’
25
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan Berbasis Data


SMK
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
Analisis profil satuan Identifikasi akar
Identifikasi solusi dan penetapan target Menyusun rencana kegiatan
Proses

pendidikan masalah

Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Lbr Kerja

Memilah capaian Identifikasi akar Menentukan solusi Menentukan target Rencana kegiatan dan anggaran
Indikator masalah intervensi

Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data ● Dari daftar ● Membuat ● Mendaftar ● Menetapkan daftar
profil pendidikan dari capaian yang alternatif solusi indikator yang kegiatan yang akan
platform belum baik, untuk setiap akar akan ditingkatkan dimasukkan dlm RKAS
● Memilah capaian rumuskan masalah capaiannya ● Menetapkan barang dan
Tahapan

yang sudah baik dan masalah yang ● Memilih solusi ● Menetapkan jasa yang akan
yang belum baik akan diperbaiki yang akan target capaian dibelanjakan (termasuk
● Melakukan dilakukan dari jangka pendek, harga satuan)
analisis untuk alternatif solusi menengah, dan ● Memasukkan kegiatan
mencari akar panjang dan anggaran dalam
masalah ARKAS

Profil Metode analisis Daftar Form


Kode Indikator + deskriptor Form
Dokumen

Pendidika Indikator + masalah kegiatan


kegiatan ARKAS Juknis
SIPD
n deskriptor ARKAS BOS
daerah

27
Lembar kerja 1a:
Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

Diisi dengan indikator kasus SMK Diisi dengan indikator kasus SMK
Indikator dengan nilai baik Indikator dengan nilai sedang dan kurang

1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang bermutu

3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK

4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang partisipatif,
transparan, dan akuntabel

28
Lembar kerja 1a:
Lembarindikator
Memilah Kerja 1: Menilai
yang Hasil
sudah baik danProfil Pendidikan
indikator yang belum baik

No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

1 Dimensi A (output) Kemampuan Numerasi terutama Kemampuan numerasi Siswa terutama


Mutu dan relevansi hasil belajar Aljabar (A2) data & ketidakpastian (A.2.4)
murid

2 Dimensi B (output) Kesenjangan literasi (B.1) Kesenjangan numerasi (B.2)


Pemerataan pendidikan yang
bermutu

3 Dimensi C (input) Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6)
Kompetensi dan kinerja GTK

4 Refleksi atas praktik mengajar (D.2.2) Link and Match dengan dunia kerja
Dimensi D (proses) (D.13)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input) Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel

29
Lembar Kerja 1b: Penentuan Isu Layanan yang ingin Dikuatkan

Berdasarkan hasil evaluasi diri dengan menggunakan Profil Pendidikan, tetapkan isu layanan yang ingin dianalisis lebih
lanjut dan disusun rencana peningkatan kualitas layanannya. Disarankan maksimal 5 isu saja yang akan dikuatkan di tahun
ini agar upaya peningkatan layanan lebih fokus.

Utamakan 5 isu prioritas apabila hasil evaluasi diri dalam aspek tersebut menunjukkan hasil yang belum baik. Mengingat
ragamnya karakteristik dan kondisi SMK, SMK dapat menambahkan isu lain terkait layanan yang ingin dikuatkan.

No Isu Layanan yang ingin Dikuatkan Menu Isu prioritas SMK


1 A.1 Kemampuan Literasi
1.A.1 Kemampuan Literasi
2 A.2 Kemampuan Numerasi
2.A.2 Kemampuan Numerasi
3 C.1 Pengalaman Pelatihan Guru
3.C.1 Pengalaman Pelatihan Guru
4 D.1. Kualitas Pembelajaran 4.D.1 Kualitas Pembelajaran

5 D.13 Link and match dengan dunia kerja 5.D.13 Link and match dengan dunia kerja

30
Analisis berikutnya adalah menentukan akar masalah dari masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya
Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W.
Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat
dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah masalah
terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.

Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa.

Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah seperti:
Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
31
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses
dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input
Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya Manusia
siswa Siswa dan Sekolah

Dimensi A Dimensi C

Mutu dan Kompetensi dan


relevansi hasil WHY kinerja GTK
belajar murid
Dimensi D
W
WHY Mutu dan H
relevansi Y
pembelajaran
Dimensi B WH Dimensi E
Y Pengelolaan
Pemerataan sekolah yang
pendidikan yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

32
Lembar Kerja 2: Identifikasi akar masalah
Berdasarkan hasil analisis Profil Pendidikan tetapkan masalah utama yang akan diselesaikan.

Identifikasi faktor yang berpotensi menyebabkan masalah tersebut terjadi berdasarkan indikator-indikator dalam dimensi C,
D dan E.
Level Permasalahan Akar Permasalahan

Output Pilih masalah yang akan diatasi Pindahkan indikator dari proses yang
dari daftar hal yang belum baik diyakini sebagai penyebab masalah di
output Permasalahan di level
proses dapat menjadi
akar masalah di output

Proses Pilih indikator yang berpotensi Pindahkan indikator dari input yang
sebagai penyebab masalah di diyakini sebagai penyebab masalah di
output dari hal yang belum baik proses Permasalahan di level
input dapat menjadi
akar masalah di proses

Input Pilih indikator yang berpotensi


sebagai penyebab masalah di
proses dari hal yang belum baik

33
Lembar Kerja 2: Identifikasi akar masalah

Level Permasalahan Akar Permasalahan

Output Kemampuan numerasi siswa terutama Link and match dengan dunia kerja masih
pada data & ketidakpastian yang minim
kaitannya penerapan di dunia kerja
Belum memadai

Proses Link and match dengan dunia kerja masih Partisipasi warga sekolah (guru produktif)
minim dalam program link and match masih rendah

Input Partisipasi warga sekolah (guru produktif)


dalam program link and match masih
rendah

34
Lembar Kerja 3: Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih
Tuliskan alternatif solusi sebanyak mungkin yang diyakini dapat mengatasi akar masalah yang telah ditetapkan.
Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada pencapaian
tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Pilih salah 1.Tetapkan akar 1.Buat daftar solusi untuk ●Tetapkan solusi
satu masalah hasil menyelesaikan akar yang efektif dan
masalah analis LK2 masalah sebanyak mungkin efisien
yang akan 2.dll ●Boleh lebih dari
diselesaikan satu

2.Tetapkan akar 1.aaa


masalah 2.bbb
berikutnya bila
ada
35
Lembar Kerja 3: Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Kemampuan Link and match dengan dunia 1. Mengundang guru tamu dari Mengundang guru tamu dari
numerasi siswa kerja masih minim dunia kerja secara periodik dunia kerja secara periodik
mengajar materi data & mengajar materi data &
terutama pada ketidakpastian ketidakpastian
data & 2. Praktik industri bagi guru dan
ketidakpastian Siswa di industri yang relevan
yang kaitannya 3. Penyusunan materi ajar
penerapan di antara sekolah dan dunia
kerja yang relevan
dunia kerja
Belum memadai

Partisipasi warga sekolah (guru 1. Kepala sekolah menugaskan Guru adaptif dan produktif
adaptif dan produktif) dalam guru menyusun bahan ajar mengidentifikasi dunia kerja
program link and match masih data & ketidakpastian yang relevan
rendah 2. Guru adaptif dan produktif
mengidentifikasi dunia kerja
yang relevan

36
Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi

Tetapkan tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan indikator
keberhasilan masing-masing dari kegiatan, hasil kegiatan dan dampaknya.
Isu: Akar masalah yang akan diselesaikan
Tujuan Indikator Keberhasilan

Dampak Dampak yang diharapkan tercapai Indikator dampak Jangka Panjang

Hasil Hasil yang diharapkan tercapai Indikator hasil


dari pelaksanaan kegiatan Jangka Menengah

Keluaran Kegiatan yang direncanakan Indikator keberhasilan kegiatan


dilakukan Jangka pendek

37
Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi

Isu: Link and match dengan dunia kerja masih minim


Tujuan Indikator Keberhasilan

Meningkatnya kemampuan Nilai Kemampuan numerasi


numerasi Siswa terutama data meningkat menjadi 2.5
& ketidakpastian yang
Dampak kaitannya penerapan di dunia Jangka Panjang
kerja

Meningkatnya kualitas 100 % Siswa mampu


pembelajaran pada materi data mengerjakan tugas yang diberikan Jangka Menengah
Hasil & ketidakpastian

Meningkatnya antusias Siswa 100 % Siswa aktif dalam Jangka pendek


belajar materi data & pembelajaran
Keluaran ketidakpastian

38
Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran
Susun kegiatan-kegiatan lebih rinci dari setiap sub-kegiatan yang telah ditetapkan. Tentukan siapa
penanggung jawab dari pelaksana kegiatan tersebut, tanggal mulai dan tanggal selesai serta sumber daya
yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Sub kegiatan Aktivitas PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya

Nama sub kegiatan Rincian kegiatan Pelaksana jelas jelas Anggaran, SDM,
yang akan
dilakukan kegiatan bantuan yang akan
dipakai untuk
melakukan kegiatan

39
Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran
Sub Kegiatan Aktivitas PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya

Mengundang Membuat surat undangan ke Kepsek 1-3-22 4-3-22 BOS, ATK,


guru tamu dari industri yang relevan  
dunia kerja
secara periodik
Menganalisis materi antara guru 7-3-22 9-3-22 BOS, ATK,
mengajar materi tamu dari industri dan guru adaptif Wakasek
data & serta produktif yang relevan  
ketidakpastian

Menyusun rencana pembelajaran Wakasek 10-3-22 11-3-22 BOS, ATK


dan jadwal mengajar  

Mengajar secara team teaching 14-3-22 2-6-22 BOS, ATK, Multimedia


guru tamu industri dan guru Guru
adaptif/produktif materi data &  
ketidakpastian

Monitoring dan evaluasi 25-4-22 2-6-22 BOS, Instrumen


pembelajaran Wakasek

40
Berikut format Rencana Kerja Tahunan yang perlu disusun oleh Satuan
Pendidikan sebagai dasar kegiatan monitoring dan evaluasi
Rencana Kegiatan Tahunan merupakan rencana jangka pendek (tahunan) satuan pendidikan yang merupakan isi dari
lembar kerja 1 sampai dengan 5.
Satuan pendidikan dapat menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah dengan menambah target selama 4 tahun kedepan.

LK 1 LK2 LK3 LK4

Isu Layanan Capaian Akar Masalah Solusi Sub Kegiatan Target

Kemampuan
numerasi kurang
1.63 Link and match dengan
dunia kerja masih
Mengundang guru tamu
dari dunia kerja
Penyusunan
RPP
2.5
minim

LK3 LK 5

Sub Kegiatan Kegiatan PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya

Penyusunan RPP Mengundang guru tamu Kepsek 1 Mar 2022 4 Mar 2022 BOS, ATK
Menganalisis materi Wakasek 7 Mar 2022 11 Mar 2022
Menyusun RPP

41
Rincian kegiatan dalam RKT yang memiliki anggaran kemudian diinput kedalam ARKAS sesuai
dengan jenis kegiatan berdasarkan komponen BOS

Profil Opsi untuk menyelaraskan kegiatan dari PBD (lembar kerja #5) dengan daftar
kegiatan yang ada pada ARKAS:
dan Rapor
Platform Rapor 1. Mendapatkan langsung melalui ARKAS; bisa dengan bantuan fitur
Pendidikan Pendidikan mencari (search) saat memilih kegiatan
2. Mendapatkan melalui Buku Saku daftar kegiatan ARKAS

Daftar Kegiatan
pada ARKAS

Perencanaan
Berbasis
Data 1)
Contoh bentuk
RKT Perhatian: pelaporan form K7a
1. Kegiatan harus selaras dengan
ARKAS
terkait pengelolaan
kegiatan yang ada pada ARKAS Pelaporan dana BOS melalui
2. Perencanaan belanja /pengadaan K7a 1) ARKAS
barang/jasa harus melekat sesuai
kegiatannya

Monitoring
& Evaluasi
42
Rencana kegiatan dan anggaran diinput selaras dengan kegiatan pada ARKAS
Program Sub-Program Kegiatan Kode Uraian PIC Waktu Waktu Sumber Status Ket.
Rekening Kegiatan Mulai Selesai Daya (Monev.)

06.Pengemba 06.07. 06.07.03. 1. Belanja 1. Kepsek, 3 Juli 14 Juli BOS - -


ngan standar Langganan Biaya langganan Makanan & Konsumsi: Guru 2022 2022
pengelolaan Daya dan Jasa internet Minuman 270 Box
Pelatihan /
Diklat, …

02.03.21. 1. Belanja 1.1. Guru 14 Juli 21 Juli BOS - -


Kegiatan beranggaran Penyusunan RPP Alat Tulis Stofmap 2022 2022
Kantor Kertas: 352
yang selaras dengan lembar
daftar kegiatan pada
ARKAS

2. Belanja 2.1. Cetak Guru 1 Agt 15 Des BOS - -


konsumsi Kartu NISN: 2022 2022
352 ea.

Tidak ada

Lain-lain
(CSR,
bantuan)
43
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan Berbasis Data


Lampiran 1
Proses penyusunan Profil
Pendidikan
Profil Pendidikan disusun oleh berbagai pakar pendidikan, telah melalui proses
simulasi, uji coba sehingga valid untuk digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan

1. Indikator dalam profil pendidikan disusun dari dokumen pendidikan dan dipilih yang
mewakili indikator penting dalam mengukur capaian pendidikan
2. Pemilihan indikator mempertimbangkan obyektifitas indikator dan menghindari
semaksimal mungkin untuk dapat dimanipulasi.
3. Dalam hal indikator yang berasal dari AN, pelaksanaan AN dilakukan dengan
instrumen yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, serta dilakukan dengan
metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan
4. Indikator profil pendidikan dapat diuji dan direvisi/ditambah dikemudian hari jika
diperlukan

45
Proses Pengembangan Instrumen AKM

Okt - Des 2019 Jan - Juli 2020 Ags 2020- Feb 2021 Mar - Ags 2021

KONSEP & PENYIAPAN PENGEMBANGAN UJICOBA DAN


REGULASI INSTRUMEN INSTRUMEN PERAKITAN

Penyusunan Penulisan & telaah Ujicoba Pusmendik (774 sekolah di


Melakukan kajian dan +- 11 provinsi), Trial GTK (22
framework, stimulus, soal; lokakarya
merumuskan konsep sekolah di 6 provinsi), BAN S/M (6
kisi-kisi soal, dimensi pengembangan butir
provinsi +- 20000 murid & +- 700
serta regulasi evaluasi & konstruk survei instrumen karakter guru); analisis hasil uji coba; seleksi
sistem pendidikan karakter & sulingjar & sulingjar butirl; dan perakitan

Framework, stimulus,
Naskah akademik, PP, Penyusunan
kisi-kisi, & indikator
Permendikbud, POS, instrumen dan Paket soal/butir instrumen
survei karakter &
juklak, juknis telaah instrumen
sulingjar
Kemendikbudristek, Pusmendik, warga sekolah,
Pusmendik, Perguruan Pusmendik, Guru,
Praktisi dan dinas, konsultan nasional dan
Tinggi, guru, dan dan Perguruan
Komunitas/Penggiat internasional (ETS, ACARA,
Pendidikan praktisi Tinggi INOVASI, ACER)

46
Alur Pengolahan Asesmen Nasional

Profil Satuan
Framework & Analisa dan
Standard Setting Pendidikan dan
Butir Soal Skoring
Daerah
Menyusun framework Penentuan deskripsi,
Analisa untuk validasi Pengembangan platform
indikator/ kisi-kisi, kategori baik, sedang,
butir soal, konstruk, digital untuk menampilkan
penulisan butir soal, kurang serta penentuan
skoring dan penetapan hasil AN dan capaian indikator
telaah pakar, ujicoba, batas nilai setiap
kategori capaian pendidikan lainnya
validasi empirik kategori

Framework paket soal, Skor dan indeks


Deskripsi capaian dan Platform Profil dan Rapor
laporan pengembangan satuan pendidikan
definisi operasional Pendidikan
instrumen dan daerah

Kemendikbudristek, Pusmendik, Perguruan


Pusmendik, Guru, Kemendikbudristek, Wartek,
Praktisi dan Tinggi, Praktisi, Konsultan
Perguruan Tinggi, dan PSPK, pemerintah daerah,
Komunitas/Penggiat nasional dan internasional
praktisi (, PSPK, UNICEF, & praktisi satuan pendidikan, praktisi
Pendidikan

47
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan Berbasis Data


Lampiran 2
Tabel Pohon Indikator
Level 1
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi Level 2
A jenjang Dikdasmen
4.Kompetensi menginterpretasi dan
1.Kompetensi membaca teks informasi memahami isi teks
A1. Kemampuan literasi 2.Kompetensi membaca teks sastra 5.Kompetensi mengevaluasi dan
3.Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks merefleksikan isi teks

1.Domain bilangan 5.Kompetensi mengetahui


2.Aljabar 6.Kompetensi menerapkan
A.2 Kemampuan numerasi 7.Kompetensi menalar
3.Geometri
4.Data dan ketidakpastian
1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak 4.Nalar kritis
mulia 5.Kebhinekaan global
A.3 Karakter 2.Gotong royong 6.Kemandirian
3.Kreativitas

49
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi B jenjang Dikdasmen

Level 1 Level 2
B.1 Kesenjangan literasi Dibandingkan antara:
B.2 Kesenjangan numerasi 1.kelompok gender (khusus iklim keamanan dan
inklusivitas, perbandingan dipisah antara siswa &
B.3 Kesenjangan karakter guru+KS)
2.kelompok status sosial ekonomi
3.Wilayah perkotaan vs pedesaan
B.4 APK SD/MI/Paket A/SDLB
B.5 APS SD/MI/Paket A/SDLB
B.6 APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Dianalisa berdasarkan kelompok
B.7 APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB 1.Quintile status sosial ekonomi
B.8 APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB 2.Kelompok gender
3.Murid disabilitas

B.9 APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB

50
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi C jenjang Dikdasmen
Level 1 Level 2
C.1 Proporsi GTK bersertifikat

1.% guru penggerak 3.% pengawas penggerak


C.2 Proporsi GTK penggerak 2.% KS/wakil KS penggerak 4.% pejabat disdik penggerak

1.Pengetahuan bidang studi 3.Manajerial


C.3 Pengalaman pelatihan guru 2.Pedagogi 4.Pelatihan lain

1.Jumlah guru penggerak yg menjadi pelatih 3.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per
C.4 Kualitas GTK penggerak 2.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per guru kepala sekolah penggerak
penggerak 4.Rerata jumlah guru yang dilatih

1.Kompetensi pedagogik
C.5 Nilai UKG 2.Kompetensi profesional

C.6 Kehadiran guru di kelas 1.Kehadiran guru menurut laporan murid


2.Kehadiran guru menurut laporan kepsek

C.7 Indeks distribusi guru

C.8 Pemenuhan Kebutuhan Guru


C.7 dan C.8 adalah indikator khusus untuk daerah
C.9 Proporsi GTK di SMK yang
bersertifikat kompetensi

51
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi D jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3

Keteraturan suasana kelas Disiplin positif


D.1.1 Manajemen kelas 1.menurut guru 3.menurut guru
2.menurut siswa 4.menurut siswa

1.Ekspektasi akademik
2.Perhatian dan kepedulian guru
D.1.2 Dukungan afektif
3.Umpan balik konstruktif
Masing-masing indikator diatas terdiri dari menurut guru dan siswa
D.1 Kualitas pembelajaran
1.Instruksi yang adaptif 4.Pembelajaran literasi
2.Panduan guru 5.Pembelajaran numerasi
D.1.3 Aktivasi cognitif 3.Aktivasi interaktif 6.Iklim pembelajaran yang terbuka

Indikator 1,2,3 dan 6 diatas terdiri dari menurut guru dan siswa

2.Survey guru
D.1.4 Pembelajaran praktik vs. teori 1.Survey kepsek 3.Survey siswa

D.2 Refleksi dan 1.Belajar tentang pembelajaran


perbaikan pembelajaran 2.Refleksi praktik mengajar
oleh guru 3.Penerapan praktik inovasi

D.3 Kepemimpinan 1.Visi misi sekolah


2.Pengelolaan kurikulum
instruksional 3.Dukungan refleksi guru
52
Berikut struktur
Indikator Level 1 pohon indikator untuk dimensi D jenjang
Indikator Level 2 Dikdasmen
1.Kesejahteraan psikologis siswa 4.Hukuman fisik
D.4 Iklim keamanan sekolah 2.Kesejahteraan psikologis guru 5.Kekerasan seksual
3.Perundungan 6.Narkoba

D.5 Kesenjangan iklim keamanan 1.Kesenjangan antar kelompok gender


sekolah 2.Kesenjangan antar kelompok SES 3.Kesenjangan antar wilayah

D.6 Iklim kesetaraan gender 1.Dukungan atas kesetaraan gender Akan ada tambahan indikator level 2 selain D.6.1

1.Toleransi agama dan budaya 3.Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
D.7 Iklim kebinekaan
2.Sikap inklusif 4.Komitmen kebangsaan

1.Layanan disabilitas 3.Sikap terhadap disabilitas


D.8 Iklim inklusivitas 2.Layanan sekolah untuk murid cerdas dan 4.Fasilitas dan Layanan Sekolah untuk Siswa Disabilitas
bakat istimewa dan Cerdas Berbakat Istimewa

53
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi D jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2

D.12 Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah


Seluruh indikator yang membandingkan antar wilayah adalah
D.13 Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk sanitasi) indikator khusus daerah
antar wilayah

1.Kesenjangan antar kelompok SES


D.14 Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi 2.Kesenjangan antar wilayah

1.Kesenjangan antar kelompok SES


D.15 Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring 2.Kesenjangan antar wilayah

1.Platform guru mengajar


D.16 Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
2.Platform guru karir

1.Proporsi SMK sebagai Pusat Keunggulan


2.Proporsi SMK yang kurikulumnya disusun bersama dengan
Dunia Kerja
3.Proporsi SMK yang ada pengajar dari dunia kerja
D.17 Link and match dengan Dunia Kerja
4.Proporsi SMK yang melakukan praktek kerja bersama
dengan dunia kerja
5.Proporsi siswa SMK yang mendapat sertifikat kompetensi
dari lembaga sertifikasi mandiri dan/atau dunia kerja
54
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi E jenjang Dikdasmen

Indikator Level 1 Indikator Level 2

1.Partisipasi orang tua


E.1 Partisipasi warga sekolah 2.Partisipasi murid

E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk 1.Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga
kependidikan
peningkatan mutu
2.Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran

1.Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring


E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran 2.Penggunaan SDS: Ketepatan waktu dan kelengkapan laporan

E4. Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan Indikator khusus daerah

55

Anda mungkin juga menyukai