Anda di halaman 1dari 50

1

NAMA : Drs. M Tahir Usemahu, M.Si, M.Mar.E


UMUR : 62 Tahun
STATUS : Menikah
ANAK : 5 Orang ( 2 P dan 3 W+5 Cucu)
PENDIDIKAN
FORMAL : Magister (S2)
PELAUT : Ahli Teknik Tingkat I (ATT-I)
INSTITUSI : Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
kontinu fungsional positif PERENCANAAN PEMBELAJARAN
YANG MENDIDIK
tetap
Pemodifikasian
Perubahan
tingkah laku
tingkah laku bertujuan

kompreh
ensif
Tingkah laku
kognetif

Individu
Tingkah laku Tingkah laku yang
lebih baik afektif bertanggung
jawab

Tingkah laku
Pusat pembelajaran psikomotor
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Komponen yang Langsung berhadapan
menentukan, dengan siswa

Guru
mengimplikasikan
sebagai
implementator

Sebagai perencana Desainer pembelajaran


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Sebagai
perencana kurikul
um yan
guru dituntut kara g berlak
kter u,
fas istik
ilit sisw
as a
da
ns
um
ber
da
ya

memahami secara
Dalam rencana dan
Benar
desain pembelajaran
komponenen-komponen
Aspek yang dapat mempengaruhi kualitas guru
Teacher formatif experience Teacher training experience
pengalaman hidup pengalaman-pengalaman

Teacher properties
sifat yang dimiliki
Faktor Peserta didik
Perkembangan pada seluruh aspek kepribadiannya

Peserta Didik adalah organisme yang unik

Latar belakang peserta didik

Pengetahuan dan sikap

Kemampuan dasar

Motivasi
Faktor sarana dan prasarana
media pembelajaran

langsung alat-alat pembelajaran

perlengkapan sekolah

kelancarana proses
pembelajaran

jalan menuju sekolah

penerangan
tidak langsung
ventilasi

kamar kecil
Proses Pembelajaran

DOSEN
Proses Pembelajaran

PENILAIAN
TES / UJIAN
DINAMIKA

HASIL
BELAJA
R

MAHASISWA
LULUS

TIDAK LULUS
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
IMPLEMENTASI
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1.Guru sebagai komponen


pendidikan dalam proses
pembelajaran berperan dalam
pembentukan SDM profesional
dibidang pembangunan.
2.Guru berperan aktif dan
kedudukannya sebagai tenaga
profesional sesuai dengan tuntutan
masyarakat yang berkembang.
3.Pada pundak guru terletak
tanggung jawab untuk membawa
siswanya pada suatu
kedewasaan atau taraf
kematangan tertentu.
4.Kapasitas guru tidak semata-mata
sebagai “Pengajar yang melakukan
transfer of knowledge semata, tetapi juga
sebagai “pendidik” yang melakukan
transfer of value, sekaligus sebagai
fasilitator kepada siswa, disini
profesionalisme sebagai guru dituntut.
Pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran

1.Rumusan tentang kegiatan guru


kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran unrtuk mecapai
tujuan /kompetensi dasar yang telah
ditentukan, sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan.
2.Dasar pengembangan pembelajaran
merupakan desain pembelajaran
atau istilahnya disebut sebagai
Prosedur Pengembangan Sistem
Pembelajaran  (PPSP).
3.Produk desain pembelajaran berupa
persiapan pembelajaran, silabus,
modul, bahan tutorial dan bentuk
saran pedagogis lainnya.
Proses pengembangan perencanaan
pembelajaran terkait erat dengan
unsur-unsur dasar kurikulum yaitu:
1.tujuan materi pelajaran,
2.pengalaman belajar dan
3.penilaian hasil belajar. 
 
 Perangkat yang harus dipersiapkan dalam
perencanaan pembelajaran adalah :
(a) memahami kurikulum;
(b) menguasai bahan ajar;
(c) menyusun program pengajaran;
(d) melaksanaka program pengajaram dan
(e) menilai program pengajaran hasil
proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
 Perenanaan pembelajaran mempergunakan
pendekatan sistem, artinya perencanaan
pembelajaran merupakan kesatuan utuh
yang memiliki komponen:
1. tujuan,
2. materi,
3. pengalaman belajar dan
4. evaluasi
Yang satu sama lain saling berinteraksi.
Perencanaan pembelajaran yg efectif
dan Eficient
Ditentukan oleh peran seorang Guru a/l:
1. Menentukan scenario
2. Membuat strategi
Sehingga tercipta suasana belajar yang
menyenangkan
Agar pelaksanaan proses pembelajaran
berjalan secara efektif dan efisien
diperlukan suatu, perencanaan yang
tersusun secara sistematis
 Banyak cara atau bentuk pembelajaran
dalam proses pembelajaran, misalnya :
 menekankan pada latihan,
 pengulangan,
 pemahaman
 Dsb
Bentuk pembelajaran yang dilakukan
sebenarnya mengacu pada suatu teori atau
konsep psikologi tertentu.
EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Menurut M Sobby Sutikno (2007: 40),


evalusi adalah suatu tindakan atau
proses untuk menentukan nilai dari
suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu.
2. Sedangkan menurut Masitoh,dkk
(2005 :47) evaluasi adalah suatu proses
memilih mengumpulkan dan menafsirkan
informasi utuk membuat keputusan.
3. Evaluasi dalam perencanaan pembelajaran
dimaksudkan untuk mengukur apakah
tujuan atau kemampuan yang sudah di
tetapkan dapat tercapai.
4. Evaluasi merupakan aspek yang penting,
berguna untuk mengukur dan menilai
seberapa jauh tujuan pembelajaran telah
tercapai. sesuai tujuan pembelajaran
tersebut.
EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20


Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi
belajar siswa dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar siswa secara
berkesinambungan.
1. Syarat-syarat umum evaluasi yaitu:
a. Validitas
b.Realiabilitas
c. Objektivitas
d.Efisiensi, dan
e. Kegunaan / kepraktisan.
Selain syarat-syarat umum evaluasi diatas,
dalam evaluasi juga terdapat teknik-
tekniknya. Pada umumnya, teknik evaluasi
ada dua macam, yaitu dengan menggunakan
tes dan non-tes (M. Sobry Sutikno(2008:118)
a. Tes
 Ditinjau dari pengukurannya, tes dibagi
menjadu dua, yaitu:
(1) Tes kepribadian; dan
(2) Tes hasil belajar.
 Ditinjau dari fungsinya tes dibagi atas empat
jenis, yaitu tes penempatan, tes formatif, tes
diagnostik, dan tes sumatif.
 Ditinjau dari bentuknya, tes dibagi atas tes
tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
b.Non-Tes
Yang termasuk teknik nontes,
seperti: observasi, wawancara, skala
sikap, angket, chek list, dan ranting
scale.
Evaluasi
pembelajaran
evaluasi pembelajaran didasarkan pada
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai,
dari evaluasi inilah dapat diketahui hasil
belajar peserta didik.
TAKSONOMI TUJUAN KOGNITIF
MENURUT BLOOM (1956)
EVALNUATION
EVALUASI
* Memban dingkan
SYNTESIS nilainilai, ide-ide,
SINTESIS metode dsb.
* Menggabungkan dengan standar

ANALYSIS bagianbagian
menjadi
ANALISIS satu kesatuan
* Memecahkan
konsep menjadi
APPLICATION bagian- bagian
PENERAPAN * Mencari hubungan
* Menggunakan konsep antar bagian
COMPREHENSION prinsip, dan prosedur
untuk memecahkan
PEMAHAMAN masalah
KNOWLEDGE * Menerjemahkan
* Menginterpretasikan
PENGETAHUAN * Menyimpulkan
* Mengingat
* Menghafal
TAKSONOMI TUJUAN PSIKOMOTOR
(Harrow, 1972)

NATURALIZATION
NATURALISASI
* Melakukan gerak secara
ARTICULATION wajar dan efisien
PERANGKAIAN
* Merangkaikan
PRECISION berbagai gerakan secara
berkesinambungan
KETEPATAN
* Melakukan gerak dgn
MANIPULATION teliti dan benar
PENGGUNAAN
* Menggunakan konsep
IMITATION untuk melakukan
PENIRUAN gerak
* Menirukan gerak
yang telah diamati
TAKSONOMI TUJUAN AFEKTIF
(Krathwohl, Bloom & Masia,1964)
CHARACTERIZATION
ORGANIZATION PENGAMALAN
• Internalisasi nilai-nilai
PENGORGANISASIAN
• Menghubungkan nilai yg menjadi pola hidup
VALUING
PENGHARGAAN dipilih dengan sistem nilai
yg ada
TERHADAP NILAI
• Mengintegrasikan nilai-
• Menerima ni-lainilai,
nilai tersebut ke dalam
RESPONDING setia kepada nilainilai
hidupnya
RECEIVI PEMBERIAN • Memegang teguh
PENGENALAN RESPON nilainilai
• Ingin menerima • Activ hadir
• Ingin menghadiri • Berpartisipasi
• Sadar akan suatu
situasi, objek,
fenomena
BEBERAPA ISTILAH DALAM DUNIA PENDIDIKAN
YANG
TERKADANG CUKUP MEMBINGUNGKAN
Secara sederhana istilah tersebut dapat dibedakan sbb:
 TES
himpunan pertanyaan/soal yang harus dijawab siswa, digunakan untuk mendapatkan informasi atau mengukur
kemampuan siswa.
 UJIAN
pengumpulan data kemampuan siswa yang digunakan untuk menentukan kelulusan siswa pada suatu program
 PENGUKURAN
proses pengolahan informasi tentang kemampuan siswa dalam bentuk data kuantitatif.
 PENILAIAN
penafsiran data yang diolah dalam pengukuran untuk menentukan kualitas. Digunakan untuk menentukan
pengambilan keputusan
 EVALUASI
prosedur penilaian proses pembelajaran, namun sifatnya lebih luas , tidak terbatas pada pengukuran
kemampuan siswa. Tetapi semua faktor lainnya
ALAT EVALUASI
I. TES
1. PERFORMANCE (PERFORMA)
2. VERBAL
1) WRITEN
a. ESSAY ( bebas dan singkat) - SUBYEKTIVE
b. OBYEKTIVE
(1) supply
1.short answer (jawaban singkat) . 2 completion (penyelesaian)
(2) selection
1, True False (b. s) 2. Matching (hitng) 3. Multiple chpoce (pg) 4.
Rearrangement(menyusun kembali) 5. Analogy (analogi)
2) ORAL(SUBYEKTIVE)
3. NON VERBAL
II NON TES
PERFORMANCE TEST/ TES PERFORMA
1. Tes Performa adalah untuk mengukur taraf kompetensi yang
berhubungan dengan berbagai bentuk aktivitas fisik.
(Psikomotor)
2. Tes Performa pendekatan adalah Penilaian Acuan Patokan (PAP).
3. Tes Performa lebih sulit dari pada tes pengetahuan (kognitif),
butuh banyak waktu, sulit menentukan kriteria dst
4. Tes Performa dapat mengetahui kelemahan per individu dan dpt
diinformasikan perbaikannya (lebih berarti d/p sekedar angka-
angka)
1. Bentuk Tes Performa;
 Simulasi
 Sampel kerja
 Tes tertulis (menceritakan atau menjelaskan)
 Oral Tes ?

2. Tes Oral jika dilakukan sebelum peserta mengikuti practical tes dapat menyeleksi
peserta yang dapat mengikuti practical test maka dapat menghemat waktu, efisien
penggunaan sarana dan hemat biaya pada practical tes.
3. KOMPETENSI yang dipersyaratkan pada STCW memerlukan tes performa untuk
meyakini asesor bahwa kandidat telah memiliki keterampilan yang dipersyaratkan.

4. PENILAIAN KOMPETENSI tidak dapat digunakan dengan penilaian kelompok, harus


penilaian individual (permasalahannya; waktu, sarana dan biaya)
PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
 Penilaian berbasis kompetensi harus ditujukan untuk mengetahui tercapainya
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. (Kompetensi Dasar = Kolom 2 Tabel
Standar minimal Kompetensi / Knowledge, Understanding dan Proficiency) atau
Model Course
 Penilaian DIKLAT KEPELAUTAN sejalan dengan perundangundangan berikut:
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PM Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
4. PM Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
5. PM Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
INDIKATOR PENILAIAN

 INDIKATOR PENILAIAN menggunakan kata kerja


terukur.
 Sistem ujian berbasis kompetensi adalah sistem
berkelanjutan, dimana semua komponen indikator
dibuat soal yang kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan kompetensi yang telah dimiliki dan belum
dimiliki serta kesulitannya.
SOAL UJIAN / TEST
Linn dan Gronlund (1995) bahwa tes yang baik harus memenuhi 3
karakteristik, yaitu VALIDITAS, RELIABILITAS, dan USABILITAS.
 Valid (keabsahannya)
ketepatan interpretasi hasil prosedur pengukuran. Mengukur apa yang
seharusnya diukur menggunakan alat yang tepat dan sahih.
 Reliable (dapat diandalkan)
konsistensi hasil pengukuran, adil dan obyektif
 Usable (dapat digunakan)
praktis prosedurnya, berkesinambungan dan berorientasi pada proses
dan hasil.
COMPETENCY BASED TRAINING
(CBT)
DIKLAT PELAUT WAJIB MEMENUHI MINIMUM STANDAR
COMPETENSI PADA STCW CODE, MAKA PROGRAM DIKLAT
BERBASISI KOMPETENSI
 Pelatihan Berbasis Kompetensi dirancang untuk memungkinkan peserta
didik dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam melakukan sesuatu.
 Apakah ujian pelaut menggunakan CBT hasilnya harus yes or no, tidak
dengan angka nilai
 Peserta didik diharapkan untuk melakukan tugas lebih baik dari pada
yang lain, atau bersaing dengan orang lain. Misalnya, tidak ada "poin
tambahan" untuk usaha ekstra atau kinerja.
CONTROL OF QUALITY
 SELURUH LEMBAGA/INSTITUSI DIKLAT KEPELAUTAN, PROSES BELAJAR MENGAJARNYA WAJIB
DIEVALUASI UNTUK KEPERLUAN MONITOR SEBAGAI BENTUK/BAGIAN QUALITY STANDARD
SYSTEM (QSS) (REGULATION I/8)
 QSS merupakan system yang dibuat untuk menjamin bahwa STANDAR KOMPETENSI PELAUT telah
memenuhi.
 QSS wajib untuk keperluan standard :

1. Pemberian aproval setiap program pelatihan pelaut yang sertifikatnya berdasarkan Konvensi STCW.
2. Assessment of competence
3. Certification, endorsement and revalidation
4. approval laboratory, equipment and simulators
5. Approval in service experience and training ships experience
6. Approval of trainers and assessors
 Approval diberikan berdasarkan evaluasi terhadap terpenuhinya STANDAR dan PROSEDUR sebagaimana
yang ditetapkan dalam QSS.
RESUME
Instruktur / Guru / Dosen / Tenaga Pendidik harus dapat :
 Menjadikan evaluasi dan asesmen sebagai alat bantu proses belajar mengajar.
 Menjadikan evaluasi dan asesmen sebagai alat bantu analisis kelebihan dan
kekurangan masing-masing peserta didik.
 Menjadikan evaluasi dan asesmen sebagai dasar memperbaiki rencana dan design
belajar mengajar.
 Memanfaatkan evaluasi dan asesmen sebagai sarana mendapatkan masukan
balik (feed back) dan evaluasi diri.
 Mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat untuk evaluasi dan
asesmen kompetensi yang distandarkan.
 Menggunakan evaluasi dan asesmen sebagai bagian dari mempertahankan mutu
program pendidikan.
EXERCISE
 Buatpertanyaan/soal yang tepat dan yang dapat mengevaluasi
REQUIRED PERFORMANCE untuk knowledge, understanding dan
proficiency , Pilih competence yang terdapat pada table STCW Code
atau Performance yang terdapat pada Model Course.
 Gunakan form berikut ini :

COMPETENCE KNOWLEDGE, PERFORMANCE EVALUATION


UNDERSTANDING
AND PROFICIENCY
GOOD LUCK
AND
BE THE BEST
INSTRUCTOR
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai