Berdasarkan skor PISA, peringkat kompetensi membaca, matematika dan sains perlu ditingkatkan
Pendidikan Berkualitas
Bagian Kedelapan
Standar Pengelolaan
Pasal 27
1.Standar pengelolaan merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan agar penyelenggaraan
Pendidikan efisien dan efektif.
2.Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) pada pendidikan anak usia dini dan Jenjang Pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas
Pasal 28
3.Perencanaan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 bertujuan untuk
peningkatan kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri
Satuan Pendidikan.
4.Perencanaan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam rencana
kerja jangka pendek dan rencana kerja jangka menengah.
● Kurang memahami indikator ● Data tidak valid,belum ● Tergantung bantuan ● Kebijakan daerah belum
pendidikan dimutakhirkan pemerintah selaras dengan kebijakan
● Kurang kompeten ● Sumber data beragam ● Belum melibatkan pusat, dan satuan
menganalisis permasalahan ● Data disusun untuk pemangku kepentingan pendidikan lebih
di sekolah kepentingan akreditasi atau secara menyeluruh mengutamakan kebijakan
● Solusi perbaikan bersifat bantuan daerah
parsial ● Keterbatasan akses sumber ● Laporan dan dokumen yang
● Lemahnya kemampuan informasi yang utuh harus disiapkan untuk
dalam melakukan supervisi syarat kepatuhan memakan
● Kegiatan perencanaan tenaga dan waktu
bersifat formalitas
● Pergantian / rotasi pimpinan
Langkah 2 Langkah 3
Langkah 1
Analisis Profil Pendidikan Analisis Akar Masalah Program Kerja
Langkah 5
Monitoring dan
Evaluasi
Langkah 4
Pelaksanaan RKJM
RKAS RKT Perencanaan Jangka
Kegiatan dan
Menengah
Anggaran Sekolah
Rencana Kerja Sekolah
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan menjadi dasar Kemedikbudristek menetapkan Profil Pendidikan.
Hal ini diatur dalam PP Nomor 57 tahun 2021
BAB V tentang Evaluasi
Bagian ketiga tentang Evaluasi Sistem Pendidikan
Pasl 43 sampai dengan pasal 49
Evaluasi eksternal
Platform digital
guru dan kepala sekolah Evaluasi
RAPOR Pendidikan Daerah SPM
Tracer Study SMK
Rapor Satuan Pendidikan (re)akreditasi sekolah
oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah
Rapor Pendidikan Daerah Akredi
Data GTK dengan kriteria tertentu)
tasi
(bagian dari indikator Profil Pendidikan) Insentif kinerja sekolah
BAN PAUD, BPS, dst. dari Kemendikbud
* Rapor pendidikan akan ditetapkan di tahun 2023, setelah terdapat data minimal 2 tahun berjalan
Profil Pendidikan telah melalui proses simulasi, uji coba disusun oleh berbagai pakar
pendidikan
PENYIAPAN PENGEMBANGAN
KONSEP & REGULASI UJICOBA DAN PERAKITAN
INSTRUMEN INSTRUMEN
Kemendikbudristek, Pusmendik, warga sekolah,
Pusmendik, Pusmendik, Guru,
Praktisi dan dinas, konsultan nasional
Perguruan Tinggi, dan Perguruan
Komunitas/Penggiat dan internasional (ETS,
Pendidikan guru, dan praktisi Tinggi ACARA, INOVASI, ACER)
Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) sangat masif dan melibatkan seluruh elemen
pendidikan yang ada
PROFIL PENDIDIKAN
Dimensi
Indikator
level 1
Indikator
level 2
Indikator
level 3
Mutu pendidikan dinilai dari Mutu pendidikan dinilai dari kemampuan hasil
kondisi sekolah, kelengkapan belajar siswa, berupa kemampuan kognitif dan non
sarpras dan media ajar, serta kognitif serta lingkungan belajar yang aman,
prestasi siswa dalam perlombaan nyaman, dan inklusif
1
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini
Untuk mengukur pemerataan mutu pendidikan di PAUD, diukur kesenjangan kualitas proses pembelajaran,
kesenjangan layanan, dan pemerataan akses bagi penduduk dengan anak usia PAUD. Berapa banyak
pertumbuhan satuan PAUD yang sudah terakreditasi juga menjadi hal yang perlu diukur.
Kesenjangan Pertumbuhan
Kesenjangan Kesenjangan
kualitas proses satuan
akses layanan
pembelajaran terakreditasi
kelompok sosial-
APM anak usia Sarpras esensial
ekonomi
3-6 tahun
keluarga
desa/kelurahan Keamanan
Antar kelompok:
dalam kab/kota ●ABK bangunan
●Sosial ekonomi
●Gender Layanan holistik
integratif
Ketersediaan
Sertifikasi PGP Nilai UKG
jumlah pengawas
Pemenuhan
Sertifikasi
kebutuhan
Pelatihan
pendidik
PPG: Program Pendidikan Profesi Guru
PGP: Program Guru Penggerak
UKG: Uji Kompetensi Guru
1. Kesenjangan indeks kualitas proses pembelajaran 7. Kesenjangan akses dalam distribusi 1 desa 1 PAUD
2. Angka Partisipasi Murni usia 3-6 tahun 8. Kesenjangan indeks sarana prasarana esensial
B.Pemerataan
3. APM negeri usia 3-6 tahun 9. Kesenjangan indeks keamanan bangunan
pendidikan yang 4. APM untuk ABK 10.Kesenjangan layanan holistik integratif
bermutu 5. Kesenjangan akses antar sosial-ekonomi 11.Kesenjangan partisipasi orangtua dan masyarakat
6. Kesenjangan akses antar gender 12.Pertumbuhan % satuan yang terakreditasi
D.Kualitas Proses 1. Perencanaan untuk proses pembelajaran yang efektif 3. Muatan pembelajaran yang sesuai kurikulum
Pembelajaran 2. Pendekatan pembelajaran yg sesuai untuk anak usia dini 4. Asesmen yang meningkatkan kualitas pembelajaran
1. Ketersediaan sarana prasarana esensial 6. Indeks kemitraan dengan orang tua/wali untuk
2. Indeks iklim keamanan dan keselamatan sekolah kesinambungan stimulasi di satuan dan di rumah
E.Kualitas 3. Indeks iklim inklusivitas sekolah 7. Indeks layanan holistik integratif
pengelolaan 4. Indeks refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh pendidik 8. Indeks kapasitas perencanaan
Sekolah 5. Indeks kepemimpinan dan kebijakan satuan yang 9. Indeks akuntabilitas pembiayaan
mendukung refleksi dan perbaikan layanan 10.Pemanfaatan Sumber Daya Satuan
Profil Pendidikan
Dasar dan Menengah
Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK
Pengelolaan
Mutu dan Mutu dan sekolah yang
relevansi hasil relevansi partisipatif,
belajar murid pembelajaran transparan, dan
akuntabel
Pemerataan
Kompetensi dan
pendidikan yang
kinerja PTK
Dimensi A bermutu
Dimensi D Dimensi E
Dimensi B Dimensi C
Kemampuan
literasi
Kompetensi
kognitif
Kemampuan
numerasi
Pendidikan Meningkatkan
Berkualitas hasil belajar
Kompetensi Karakter /
non kognitif perilaku
1.Lulusan dengan
sertifikasi keahlian
Kompetensi
2.Kepuasan dunia kerja
lulusan
terhadap budaya kerja
lulusan
Kemampuan
literasi Kesenjangan antara kelompok:
Kesenjangan Kemampuan 1.Gender
hasil belajar numerasi 2.Sosial ekonomi status
Karakter / 3.Wilayah
perilaku
Pemerataan
SD/MI/Paket
A/SDLB APS antara:
Angka
Partisipasi SMP/MTS/Paket 1.Perquantile status sosial ekonomi
Kasar dan B/SMPLB
2.Gender
Sekolah SMA/K/MA/ 3.Murid disabilitas
MAK/Paket
C/SMALB
● Sertifikasi pendidik
● Sertifikasi pelatihan
● Sertifikasi guru penggerak
● Ijazah
● Nilai UKG
● Tingkat kehadiran
Berdasarkan literatur ilmiah tentang efektivitas pengajaran dan efektivitas sekolah, sekolah yang baik adalah
sekolah yang efektif memfasilitasi belajar siswa. Terdapat tujuh komponen yang diasumsikan dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa:
1.Proses pembelajaran yang berkualitas
2.Guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya
3.Kepala sekolah yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran
4.Iklim sekolah yang aman
5.Iklim sekolah yang inklusif
6.Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi tsb
7.Latar belakang sosial-ekonomi siswa, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di
rumah.
Pengalaman siswa di kelas adalah penentu utama hasil belajar siswa. Hal ini dapat dipotret dari kualitas
praktik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Praktik pembelajaran yang baik harus memfasilitasi tiga
fungsi dasar, yaitu mengelola perilaku, memotivasi murid, dan membantu murid membangun
pengetahuan baru.
Terlepas dari kompetensinya, seorang guru dapat terus memperbaiki kualitas pembelajarannya dengan
cara:
a. Merefleksikan praktik yang biasa digunakannya,
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran baik secara individual maupun
kolaboratif, dan
c. Mencoba menerapkan gagasan-gagasan baru dalam praktik pembelajaran
Selain itu, keberhasilan kepala sekolah dalam merancang dan menerapkan program dan kebijakan
pembelajaran mencerminkan kinerjanya sebagai pemimpin instruksional. Kinerja ini dipengaruhi
oleh kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah
Selain dipengaruhi oleh praktik pembelajaran, pengalaman belajar siswa juga dipengaruhi oleh iklim sosial
di sekolah. Siswa yang merasa tidak aman di sekolah - misalnya karena mengalami perundungan atau
hukuman fisik - akan kesulitan mengikuti pelajaran. Demikian juga dengan siswa yang dikucilkan atau
mengalami diskriminasi karena identitas agama, etnis, kelompok sosial, atau kondisi fisiknya.
Untuk keperluan akreditasi dan memeriksa akuntabilitas dan transparansi pengelolaan sekolah, perlu diukur
aspek-aspek administrasi, perencanaan, dan pemanfaatan anggaran sekolah.
Pemanfaatan anggaran sekolah dapat dilihat apakah digunakan untuk pengadaan fasilitas sekolah yang
mendukung proses belajar, untuk peningkatan mutu.
E.Pengelolaan
sekolah yang 1. Partisipasi warga sekolah
3. Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Partisipatif, 2. Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
4. Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Transparan, dan peningkatan mutu
Akuntabel
Versi: 0.1.0
Agenda
Tenaga Pendidik
Kepala Sekolah
yang ditunjuk
I
1. Pertama-tama, ketik
raporpendidikan.kemdikbud.go.
id pada peramban di perangkat
Anda
I Masuk atau login
2
I Masuk atau login
Klik Berikutnya
4.
4
I Masuk atau login
Klik Berikutnya
6.
6
I Masuk atau login
4
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan
Glosarium
III Glosarium
1
Glosarium adalah daftar alfabetis dari
terminologi dan akronim yang umum
yang berhubungan dengan Rapor
Pendidikan yang disediakan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, yang dilengkapi
dengan definisi dan penjelasannya.
1. Kolom Pencarian
a. Arahkan kursor pada kolom
pencarian dan ketik kata
kunci yang dicari
Lalu, klik Cari
b.
2. Alfabet: Pilih salah satu alfabet
dengan huruf yang sama dengan
kata kunci
IV
1
IV Unduh Data Rapor Pendidikan
3. Klik Unduh
3
IV Unduh Data Rapor Pendidikan
Pusat Bantuan
V Pusat Bantuan
1
Informasi lengkap terkait Rapor
Pendidikan dapat Anda simak pada
menu Pusat Bantuan
1. Untuk melihat menu Pusat
Bantuan pada platform Rapor
Pendidikan, klik menu Pusat
Bantuan di bagian atas laman
situs Rapor Pendidikan
V Pusat Bantuan
2. Klik Cari
6
Mekanisme Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
Identifikasi Proses
Identifikasi solusi dan pelaksanaan
akar masalah penetapan dan monev
target
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 79
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Memilah capaian Identifikasi akar Menentukan solusi Menentukan target Rencana kegiatan dan
Indikator masalah intervensi anggaran
yang sudah baik dan masalah yang ● Memilih solusi ● Menetapkan jasa yang akan
yang belum baik akan diperbaiki yang akan target capaian dibelanjakan (termasuk
● Melakukan dilakukan dari jangka pendek, harga satuan)
analisis untuk alternatif solusi menengah, dan ● Memasukkan kegiatan
mencari akar panjang dan anggaran dalam
masalah ARKAS
Diisi dengan indikator kasus SMK Diisi dengan indikator kasus SMK
Indikator dengan nilai baik Indikator dengan nilai sedang dan kurang
1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu
3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK
4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 82
Lembar kerja 1a:
Lembarindikator
Memilah Kerja 1: Menilai
yang Hasil
sudah baik danProfil Pendidikan
indikator yang belum baik
1 Dimensi A (output) Kemampuan Numerasi terutama Aljabar Kemampuan numerasi Siswa terutama
Mutu dan relevansi hasil belajar (A2) data & ketidakpastian (A.2.4)
murid
3 Dimensi C (input) Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6)
Kompetensi dan kinerja GTK
4 Dimensi D (proses) Refleksi atas praktik mengajar (D.2.2) Link and Match dengan dunia kerja
Mutu dan relevansi (D.13)
pembelajaran
5 Dimensi E (input) Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
83
Lembar Kerja 1b: Penentuan Isu Layanan yang ingin Dikuatkan
Berdasarkan hasil evaluasi diri dengan menggunakan Profil Pendidikan, tetapkan isu layanan yang ingin dianalisis lebih
lanjut dan disusun rencana peningkatan kualitas layanannya. Disarankan maksimal 5 isu saja yang akan dikuatkan di
tahun ini agar upaya peningkatan layanan lebih fokus.
Utamakan 5 isu prioritas apabila hasil evaluasi diri dalam aspek tersebut menunjukkan hasil yang belum baik. Mengingat
ragamnya karakteristik dan kondisi SMK, SMK dapat menambahkan isu lain terkait layanan yang ingin dikuatkan.
5 D.13 Link and match dengan dunia kerja 5.D.13 Link and match dengan dunia kerja
Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa
sebuah masalah terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.
Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah seperti:
Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 85
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses
dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input
Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya Manusia
siswa Siswa dan Sekolah
Dimensi A Dimensi C
Identifikasi faktor yang berpotensi menyebabkan masalah tersebut terjadi berdasarkan indikator-indikator
dalam dimensi C, D dan E.
Level Permasalahan Akar Permasalahan
Output Pilih masalah yang akan diatasi Pindahkan indikator dari proses yang
dari daftar hal yang belum baik diyakini sebagai penyebab masalah di
output Permasalahan di level
proses dapat menjadi
akar masalah di output
Proses Pilih indikator yang berpotensi Pindahkan indikator dari input yang
sebagai penyebab masalah di diyakini sebagai penyebab masalah di
proses Permasalahan di level
output dari hal yang belum baik
input dapat menjadi
akar masalah di proses
Output Kemampuan numerasi siswa terutama Link and match dengan dunia kerja masih
pada data & ketidakpastian yang minim
kaitannya penerapan di dunia kerja Belum
memadai
Proses Link and match dengan dunia kerja masih Partisipasi warga sekolah (guru produktif)
minim dalam program link and match masih rendah
88
Lembar Kerja 3: Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih
Tuliskan alternatif solusi sebanyak mungkin yang diyakini dapat mengatasi akar masalah yang telah
ditetapkan. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi
pada pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.
1 Kemampuan Link and match dengan dunia 1. Mengundang guru tamu dari Mengundang guru tamu dari
numerasi siswa kerja masih minim dunia kerja secara periodik dunia kerja secara periodik
terutama pada mengajar materi data & mengajar materi data &
ketidakpastian ketidakpastian
data & 2. Praktik industri bagi guru
ketidakpastian dan Siswa di industri yang
yang kaitannya relevan
penerapan di 3. Penyusunan materi ajar
dunia kerja antara sekolah dan dunia
Belum memadai kerja yang relevan
Partisipasi warga sekolah (guru 1. Kepala sekolah menugaskan Guru adaptif dan produktif
adaptif dan produktif) dalam guru menyusun bahan ajar mengidentifikasi dunia kerja
program link and match masih data & ketidakpastian yang relevan
rendah 2. Guru adaptif dan produktif
mengidentifikasi dunia kerja
yang relevan
90
Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi
Tetapkan tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan indikator keberhasilan
masing-masing dari kegiatan, hasil kegiatan dan dampaknya.
92
Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran
Susun kegiatan-kegiatan lebih rinci dari setiap sub-kegiatan yang telah ditetapkan. Tentukan siapa
penanggung jawab dari pelaksana kegiatan tersebut, tanggal mulai dan tanggal selesai serta sumber daya
yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Sub kegiatan Aktivitas PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Nama sub Rincian kegiatan Pelaksana jelas jelas Anggaran, SDM, bantuan
kegiatan yang kegiatan yang akan dipakai untuk
akan dilakukan
melakukan kegiatan
94
Berikut format Rencana Kerja Tahunan yang perlu disusun oleh Satuan
Pendidikan sebagai dasar kegiatan monitoring dan evaluasi
Rencana Kegiatan Tahunan merupakan rencana jangka pendek (tahunan) satuan pendidikan yang
merupakan isi dari lembar kerja 1 sampai dengan 5.
Satuan pendidikan dapat menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah dengan menambah target selama 4
tahun kedepan.
LK 1 LK2 LK3 LK4
LK3 LK 5
Penyusunan RPP Mengundang guru tamu Kepsek 1 Mar 2022 4 Mar 2022 BOS, ATK
Menganalisis materi Wakasek 7 Mar 2022 11 Mar 2022
Menyusun RPP
Profil Opsi untuk menyelaraskan kegiatan dari PBD (lembar kerja #5) dengan
daftar kegiatan yang ada pada ARKAS:
dan Rapor
Platform Rapor 1. Mendapatkan langsung melalui ARKAS; bisa dengan bantuan fitur
Pendidikan Pendidikan mencari (search) saat memilih kegiatan
2. Mendapatkan melalui Buku Saku daftar kegiatan ARKAS
Daftar Kegiatan
pada ARKAS
Perencanaan
Berbasis
Data 1)
Contoh bentuk
RKT Perhatian: pelaporan form K7a
1. Kegiatan harus selaras dengan
ARKAS
terkait pengelolaan
kegiatan yang ada pada ARKAS Pelaporan dana BOS melalui
2. Perencanaan belanja /pengadaan K7a 1) ARKAS
barang/jasa harus melekat sesuai
kegiatannya
Monitoring
& Evaluasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 96
Rencana kegiatan dan anggaran diinput selaras dengan kegiatan pada ARKAS
Program Sub-Program Kegiatan Kode Uraian PIC Waktu Waktu Sumber Status Ket.
Rekening Kegiatan Mulai Selesai Daya (Monev.)
Tidak ada
Lain-lain
(CSR,
bantuan)
Standar Pelaksanaan Kegiatan 01.03.10 Pengembangan diri: Melaksanakan perilaku hidup bersih
Kompetensi Pembelajaran dan dan sehat/Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat,
Lulusan Ekstrakurikuler aman, ramah anak, dan menyenangkan
Pengembangan profesi guru 02.06.03. Workshop peningkatan kompetensi semua guru mapel
dan tenaga kependidikan tentang tingkat kesulitan mata pelajaran dalam penentuan
KKM
Standar Proses Pengembangan Profesi Guru dan 03.06.16 Pelaksanaan pemantauan pembelajaran semua
Tenaga Kependidikan mapel/guru di sekolah
Standar PTK Pengembangan Profesi Guru dan 04.06.01 Pembiayaan kegiatan MGMP dan MKKS sekolah
Tenaga Kependidikan
04.06.03 Mengadakan workshop/lokakarya untuk peningkatan mutu
Standar Pengembangan Perpustakaan 05.02.09 Pengadaan Buku Pegangan atau Buku Teks Utama Guru
Sarpras
05.02.10 Pengadaan Buku Pelajaran Pokok atau Buku Teks Utama
Peserta Didik
Standar Pelaksanaan Administrasi 06.05.10 Membeli atau menyewa genset atau panel surya untuk
Pengelolaan Kegiatan Sekolah daerah yang belum ada listrik
Standar Pelaksanaan Administrasi Kegiatan 07.05.58. Penyediaan pembiayaan untuk studi lanjut
Pembiayaan Sekolah pendidik/tenaga kependidikan
Standar Pelaksanaan Administrasi Kegiatan 07.05.58. Penyediaan pembiayaan untuk studi lanjut
Pembiayaan Sekolah pendidik/tenaga kependidikan
RKT
Dalam pertemuan minimal dibahas 4 hal, yaitu capaian minggu/bulan lalu, target yang akan dilakukan
minggu/bulan depan, kendala yang dialami dan rencana kegiatan yang akan dilakukan minggu/bulan depan
1.Masih ada guru yang belum menguasai PBL numerasi 1.Penyempurnaan RPP - 15 Juni 2022 - Tim Guru
2.Identifikasi bahan PBL yang sesuai - 2 Mei 2022 - Tim
pengadaan
3.Pengadaan bahan PBL - 7 Mei 2022-Tim pengadaan
4.Penguatan materi PBL - 4 Mei 2022 - Komite pembelajaran
OUTCOME / HASIL
1. Workshop PBL Kepala 3 Juli 14 Juli 3 Juli 14 Juli 700,000 680,000 20,000
sekolah 2022 2022 2022 2022
3. Pelaksanaan PBL Guru mapel 1 Agt 15 Des 5 Agt 15 Des 450,000 470,000 -20,000
2022 2022 2022 2022
Review:
1. Kegiatan peningkatan kualitas guru terlambat dilakukan karena kegiatan sebelumnya belum
selesai
2. Terdapat efisiensi dalam kegiatan workshop PBL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 112
Lembar Monev 2: Pencatatan Perubahan
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
Semula
1. Reward hanya berupa pujian
2. Aktivitas siswa di sekolah tidak
terukur dan terkontrol
Menjadi
1. Ada Reward berupa bintang
2. Aktivitas siswa terukur dan
terkontrol
3. Siswa berlomba jadi yang terbaik
Hasil analisis:
1. Peningkatan
kemampuan numerasi
disebabkan oleh
kegiatan tambahan
pelajaran
2. Peningkatan karakter
siswa disebabkan
beragam kegiatan baru
terkait kedisiplinan,
kerja tim, dan ruang
inovasi yang diberikan
lebih luas bagi siswa
Terima kasih
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1. Indikator dalam profil pendidikan disusun dari dokumen pendidikan dan dipilih yang mewakili
indikator penting dalam mengukur capaian pendidikan
2. Pemilihan indikator mempertimbangkan obyektifitas indikator dan menghindari semaksimal
mungkin untuk dapat dimanipulasi.
3. Dalam hal indikator yang berasal dari AN, pelaksanaan AN dilakukan dengan instrumen yang
sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, serta dilakukan dengan metodologi yang dapat
dipertanggungjawabkan
4. Indikator profil pendidikan dapat diuji dan direvisi/ditambah dikemudian hari jika diperlukan
Okt - Des 2019 Jan - Juli 2020 Ags 2020- Feb 2021 Mar - Ags 2021
Framework,
Naskah akademik, Penyusunan
stimulus, kisi-kisi, &
PP, Permendikbud, instrumen dan Paket soal/butir instrumen
indikator survei
POS, juklak, juknis telaah instrumen
karakter & sulingjar
Kemendikbudristek, Pusmendik, warga sekolah,
Pusmendik, Pusmendik, Guru,
Praktisi dan dinas, konsultan nasional
Perguruan Tinggi, dan Perguruan
Komunitas/Penggiat dan internasional (ETS,
Pendidikan guru, dan praktisi Tinggi ACARA, INOVASI, ACER)
Framework paket
Deskripsi capaian Skor dan indeks
soal, laporan Platform Profil dan Rapor
dan definisi satuan pendidikan
pengembangan Pendidikan
operasional dan daerah
instrumen
Kemendikbudristek, Pusmendik, Perguruan Kemendikbudristek,
Pusmendik, Guru, Tinggi, Praktisi,
Praktisi dan Wartek, PSPK, pemerintah
Perguruan Tinggi, dan Konsultan nasional dan
Komunitas/Penggiat daerah, satuan pendidikan,
praktisi internasional (, PSPK,
Pendidikan UNICEF, & praktisi praktisi
Level 1 Level 2
B.1 Kesenjangan literasi Dibandingkan antara:
1. kelompok gender (khusus iklim keamanan dan
B.2 Kesenjangan numerasi
inklusivitas, perbandingan dipisah antara siswa &
B.3 Kesenjangan karakter guru+KS)
2. kelompok status sosial ekonomi
3. Wilayah perkotaan vs pedesaan
B.4 APK SD/MI/Paket A/SDLB
B.5 APS SD/MI/Paket A/SDLB
B.6 APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB Dianalisa berdasarkan kelompok
1. Quintile status sosial ekonomi
B.7 APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB
2. Kelompok gender
B.8 APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB 3. Murid disabilitas
B.9 APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB
1.Jumlah guru penggerak yg menjadi pelatih 3.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per
C.4 Kualitas GTK penggerak 2.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per guru kepala sekolah penggerak
penggerak 4.Rerata jumlah guru yang dilatih
1.Kompetensi pedagogik
C.5 Nilai UKG
2.Kompetensi profesional
1.Ekspektasi akademik
2.Perhatian dan kepedulian guru
D.1.2 Dukungan afektif
3.Umpan balik konstruktif
Masing-masing indikator diatas terdiri dari menurut guru dan siswa
D.1 Kualitas
pembelajaran 4.Pembelajaran literasi
1.Instruksi yang adaptif
5.Pembelajaran numerasi
2.Panduan guru
6.Iklim pembelajaran yang
D.1.3 Aktivasi cognitif 3.Aktivasi interaktif
terbuka
Indikator 1,2,3 dan 6 diatas terdiri dari menurut guru dan siswa
2.Survey guru
D.1.4 Pembelajaran praktik vs. teori 1.Survey kepsek
3.Survey siswa
D.6 Iklim kesetaraan gender 1.Dukungan atas kesetaraan gender Akan ada tambahan indikator level 2 selain D.6.1
1.Toleransi agama dan budaya 3.Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
D.7 Iklim kebinekaan
2.Sikap inklusif 4.Komitmen kebangsaan