Anda di halaman 1dari 185

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Perencanaan Berbasis Data


Satuan Pendidikan
Profil Pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan

Jakarta, Maret 2022


Pokok Bahasan

1▪ Pendahuluan - Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data

2▪ Konsep Perencanaan Berbasis Data

3▪ Profil dan Platform Rapor Pendidikan

4▪ Mekanisme Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

5▪ Monitoring dan Evaluasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 2


Pendahuluan - Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data (PBD)

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

1▪ Memahami tujuan dari kebijakan Merdeka Belajar

2▪ Memahami tujuan PBD sebagai salah satu solusi dalam kebijakan MB

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 3


VISI PENDIDIKAN INDONESIA

“ mewujudkan Indonesia maju yang


berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, bergotong royong,

dan berkebinekaan global

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 4


Angka partisipasi di Indonesia terus meningkat, fokus ke depan adalah
peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan

Berdasarkan skor PISA, peringkat kompetensi membaca, matematika dan sains perlu ditingkatkan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 5


Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai kebijakan Merdeka Belajar di bidang
pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia

MB 1 MB 7 Program Sekolah MB 13 Merdeka Berbudaya


Penggantian UN
Penggerak dengan Kanal Indonesiana

MB 2 MB 8 MB 14 Kampus Merdeka dari


Kampus Merdeka SMK Pusat Keunggulan
Kekerasan Seksual
MB 3 Penyesuaian Kebijakan MB 9 MB 15 Kurikulum Merdeka dan
KIP Kuliah Merdeka
Dana BOS Platform Merdeka Mengajar

MB 4 MB 10 Perluasan Program MB 16 Akselerasi dan Pendanaan


Program Organisasi
Beasiswa Lembaga Pengelola
Penggerak Satuan Pendidikan Tahun 2022
Dana Pendidikan
MB 5 MB 11 MB 17 Revitalisasi
Guru Penggerak Kampus Merdeka Vokasi
Bahasa Daerah
MB 6 Transformasi Dana MB 12 MB XX Episode Merdeka Belajar
Sekolah Aman
Pemerintah untuk Pendidikan
Berbelanja dengan SIPLah berikutnya
Tinggi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 6


Kebijakan Merdeka Belajar bertujuan mewujudkan pendidikan berkualitas bagi
seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai visi pendidikan Indonesia

Pendidikan Berkualitas

Memastikan peserta didik


mengalami kemajuan Fokus pada pengembangan
belajar sehingga lebih kompetensi dasar dan karakter
kompeten dan berkarakter

Bagi seluruh rakyat Indonesia


memastikan bahwa kelompok-
kelompok yang termarginalkan Intervensi asimetris berfokus
(sulit mendapat akses pada penguatan kelompok
pendidikan) dibantu untuk termarjinalkan
mendapatkan akses pendidikan
yg berkualitas

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 7


Merdeka Belajar bertujuan untuk mentransformasi layanan pendidikan yang
berdampak pada kualitas hasil belajar dan pemerataannya
Sebelum Menjadi

Belajar menjadi pengalaman yang


Belajar sebagai kewajiban/tugas
menyenangkan
Guru sebagai fasilitator yang
Guru sebagai penyampai
menginspirasi dalam kegiatan
informasi atau pengetahuan
belajar
Pendekatan homogen, Pendekatan berpusat pada siswa,
‘satu ukuran untuk semua’ berbasis kebutuhan individu

Kegiatan pembelajaran belum Pembelajaran memanfaatkan


optimal memanfaatkan teknologi teknologi

Pemangku kepentingan bekerja Kerjasama antar pemangku


dengan sistem sendiri kepentingan

Program dan ekosistem didorong Pemangku kepentingan sebagai


oleh pemerintah agen perubahan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 8


Pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia dapat dicapai salah satunya
melalui perbaikan pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 9


Perbaikan perencanaan dan pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel
dicapai melalui perencanaan berbasis data berdasarkan Profil Pendidikan

Kondisi Saat Ini Kondisi yang diharapkan


Hasil belajar dibawah rata - rata
1
Peningkatan hasil belajar baik
dan kesenjangan antar kelompok kompetensi kognitif maupun non
dan wilayah2 kognitif

Tantangan proses perencanaan saat ini x Proses perencanaan ke depanxxxxxxxxxxxx


● Perencanaan berdasarkan profil pendidikan
● Data atau laporan tidak valid dan beragam sebagai sumber utama yang valid
● Analisis tidak sampai ke akar masalah ● Analisis masalah dan akar masalah
● Perencanaan kegiatan tidak berdampak menggunakan pendekatan ilmiah
pada peningkatan mutu ● Kegiatan dan pengadaan merupakan solusi dari
● Dampak kegiatan tidak dievaluasi akar masalah
● Dampak pelaksanaan kegiatan dimonitor dan
dievaluasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 10


Peningkatan mutu pendidikan akan terwujud dengan perbaikan mutu secara
berkesinambungan melalui perencanaan berdasarkan Profil Pendidikan

Instrumen Evaluasi Eksternal


Profil Pendidikan Evaluasi Internal
evaluasi sistem Akreditasi
pendidikan Refleksi diri satuan pendidikan
dan Pemda Evaluasi kinerja sekolah
Evaluasi kinerja Pemda
Perbaikan
berkesinambungan

Pelaksanaan Rencana peningkatan


peningkatan mutu mutu pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 11


Konsep Perencanaan Berbasis Data

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

1▪ Memahami tujuan dan konsep Perencanaan Berbasis Data

2▪ Memahami posisi Perencanaan Berbasis Data dalam siklus perencanaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 12


Perencanaan kegiatan pendidikan diatur dalam PP No. 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan pada bagian Standar Pengelolaan

Bagian Kedelapan
Standar Pengelolaan
Pasal 27
1.Standar pengelolaan merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan agar penyelenggaraan
Pendidikan efisien dan efektif.
2.Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) pada pendidikan anak usia dini dan Jenjang Pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas
Pasal 28
3.Perencanaan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 bertujuan untuk
peningkatan kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri
Satuan Pendidikan.
4.Perencanaan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam rencana
kerja jangka pendek dan rencana kerja jangka menengah.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 13


Permasalahan perencanaan di satuan pendidikan meliputi Sumber Daya Manusia,
data, anggaran dan kebijakan

● Kurang memahami indikator ● Data tidak valid,belum ● Tergantung bantuan ● Kebijakan daerah belum
pendidikan dimutakhirkan pemerintah selaras dengan kebijakan
● Kurang kompeten ● Sumber data beragam ● Belum melibatkan pusat, dan satuan
menganalisis permasalahan ● Data disusun untuk pemangku kepentingan pendidikan lebih
di sekolah kepentingan akreditasi atau secara menyeluruh mengutamakan kebijakan
● Solusi perbaikan bersifat bantuan daerah
parsial ● Keterbatasan akses sumber ● Laporan dan dokumen yang
● Lemahnya kemampuan informasi yang utuh harus disiapkan untuk
dalam melakukan supervisi syarat kepatuhan memakan
● Kegiatan perencanaan tenaga dan waktu
bersifat formalitas
● Pergantian / rotasi pimpinan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 14


Perencanaan berbasis data adalah solusi bagi permasalahan perencanaan
PERMASALAHAN
PERENCANAAN
1. Kualitas SDM Sekolah
yang belum memadai
2. Keterbatasan data yang Perencanaan Berbasis Data
lengkap dan akurat
3. Kesulitan melaksanakan
kebijakan pusat di
sekolah

Step 2 Bahan untuk PERUBAHAN PERILAKU


Profil Pendidikan sebagai Step 1 Laporan potret refleksi diri PERENCANAAN
single source of data kondisi mutu
pendidikan 1. Berbasis data (terbiasa
Keselarasan dengan menggunakan data yang
kebijakan di pusat valid)
2. Diolah dan dianalisis dengan
SDM sekolah dilatih dan pendekatan ilmiah
didampingi dalam 3. Melibatkan berbagai pihak
melaksanakan perencanaan dan membangun komitmen
berbasis data rapor bersama
pendidikan Step 4 Pelaksanaan Step 3 Perencanaan
program program
perbaikan perbaikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 15


Penerapan Perencanaan Berbasis Data terintegrasi dalam siklus perencanaan satuan
pendidikan
Perencanaan berbasis data meningkatkan kualitas perencanaan satuan pendidikan melalui dukungan data
profil pendidikan, penggunaan pendekatan ilmiah dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan
solusi peningkatan mutu.

Langkah 2 Langkah 3
Langkah 1
Analisis Profil Pendidikan Analisis Akar Masalah Program Kerja

Langkah 5
Monitoring dan
Evaluasi

Langkah 4
Pelaksanaan RKJM
RKAS RKT Perencanaan Jangka
Kegiatan dan
Menengah
Anggaran Sekolah
Rencana Kerja Sekolah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 16


Profil dan Platform Rapor Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

1▪ Memahami definisi, kerangka dan struktur Profil Pendidikan

2▪ Memahami arti indikator dalam Profil Pendidikan

3▪ Mengakses dan menggunakan platform Rapor Pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 17


Evaluasi Sistem Pendidikan diatur dalam PP Nomor 57 tahun 2021

Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan menjadi dasar Kemedikbudristek menetapkan Profil Pendidikan.
Hal ini diatur dalam PP Nomor 57 tahun 2021
BAB V tentang Evaluasi
Bagian ketiga tentang Evaluasi Sistem Pendidikan
Pasl 43 sampai dengan pasal 49

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 18


Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang layanan pendidikan
PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan
Sumber data Laporan Evaluasi Bentuk evaluasi
Evaluasi diri internal
Platform Rapor Pendidikan
Asesmen Nasional
(AKM, Survei Karakter, & Evaluasi diri sekolah RKAS
Survei Lingkungan Belajar) PROFIL (mandiri, bagian siklus perencanaan)

Dapodik Profil Satuan Pendidikan


Profil Pendidikan Daerah Evaluasi diri Pemda RKPD
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
EMIS & Simpatika (isi komprehensif, bersifat diagnostik)

Evaluasi eksternal
Platform digital
guru dan kepala sekolah Evaluasi
RAPOR Pendidikan Daerah SPM
Tracer Study SMK
Rapor Satuan Pendidikan (re)akreditasi sekolah
oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah
Rapor Pendidikan Daerah Akredi
Data GTK dengan kriteria tertentu)
tasi
(bagian dari indikator Profil Pendidikan) Insentif kinerja sekolah
BAN PAUD, BPS, dst. dari Kemendikbud

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 19


Hubungan Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan

laporan komprehensif hasil Evaluasi Sistem Pendidikan yang


digunakan untuk evaluasi internal daerah dan satuan
Profil Pendidikan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang
berkesinambungan

bagian dari Profil Pendidikan dengan indikator tertentu yang


ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Rapor pendidikan digunakan
Rapor Pendidikan* untuk evaluasi eksternal untuk menilai kinerja daerah (SPM),
akreditasi satuan pendidikan, dan dasar insentif bagi daerah dan
satuan pendidikan yang berkinerja baik

aplikasi berbasis web yang menampilkan informasi Profil


Platform Profil Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh
Pendidikan pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan
kewenangannya

* Rapor pendidikan akan ditetapkan di tahun 2023, setelah terdapat data minimal 2 tahun berjalan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 20


Profil Pendidikan valid untuk digunakan sebagai bahan untuk perencanaan

Profil Pendidikan telah melalui proses simulasi, uji coba disusun oleh berbagai pakar
pendidikan
PENYIAPAN PENGEMBANGAN
KONSEP & REGULASI UJICOBA DAN PERAKITAN
INSTRUMEN INSTRUMEN
Kemendikbudristek, Pusmendik, warga sekolah,
Pusmendik, Pusmendik, Guru,
Praktisi dan dinas, konsultan nasional
Perguruan Tinggi, dan Perguruan
Komunitas/Penggiat dan internasional (ETS,
Pendidikan guru, dan praktisi Tinggi ACARA, INOVASI, ACER)

Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) sangat masif dan melibatkan seluruh elemen
pendidikan yang ada

266.706 3.145.230 6.507.864


Sekolah dan Madrasah Guru Siswa
SD / sederajat SMP/ sederajat

SMA / sederajat SMK / sederajat

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 21


Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan sebagai
penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
Profil Pendidikan menjadi:

01 Single source of data sebagai dasar analisis, perencanaan, dan


tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan

02 Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil


belajar (output)

03 Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara


keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal

Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di


04 tingkat satuan pendidikan dan perencanaan di tingkat
pemerintah daerah
Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan
05 pendidikan dengan mengurangi aplikasi beragam dalam proses
evaluasi internal dan eksternal
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 22
Profil Pendidikan disusun dalam model kerangka penilaian output, proses dan
input yang selaras dengan SNP

8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


2. Standar Isi 5. Standar Pengelolaan
1. Standar Kompetensi 3. Standar Proses 6. Standar PTK
Lulusan 4. Standar Penilaian 7. Standar Pembiayaan
5. Standar Pengelolaan 8. Standar Sarpras

PROFIL PENDIDIKAN

C.Kompetensi dan kinerja


A.Capaian hasil belajar PTK
D.Mutu dan relevansi
B.Pemerataan pendidikan E.Pengelolaan sekolah yang
pembelajaran
yang bermutu partisipatif, transparan,
dan akuntabel*

OUTPUT PROSES INPUT

*untuk PAUD, beberapa indikator di


dimensi E juga merupakan proses.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 23
Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam pohon indikator
Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan
indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3 yang disebut dengan pohon indikator. Beberapa
indikator level 2 tidak memiliki indikator level 3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.

Dimensi

Indikator
level 1

Indikator
level 2

Indikator
level 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 24


Beberapa miskonsepsi tentang Perencanaan Berbasis Data
Miskonsepsi tentang PBD Konsep PBD
Rapor Pendidikan tidak sama dengan rapor siswa.
Rapor Pendidikan mengevaluasi layanan
Rapor Pendidikan sama dengan pendidikan di sekolah dan daerah yang
rapor siswa diterbitkan oleh Kemdikbudristek.
Rapor siswa diterbitkan oleh sekolah untuk
menilai capaian hasil belajar siswa.

Mutu pendidikan dinilai dari Mutu pendidikan dinilai dari kemampuan hasil
kondisi sekolah, kelengkapan belajar siswa, berupa kemampuan kognitif dan non
sarpras dan media ajar, serta kognitif serta lingkungan belajar yang aman,
prestasi siswa dalam perlombaan nyaman, dan inklusif

Profil pendidikan bertujuan untuk memotret mutu


Apabila hasil profil pendidikan
pendidikan untuk dilakukan perbaikan
banyak yang kurang baik saya
berkelanjutan sehingga mutu pendidikan dapat
akan di ‘cap jelek’ dan di ‘hukum’
meningkat, bukan untuk alat ‘menghukum’.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 25


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Profil Pendidikan Anak Usia Dini


Struktur Profil Pendidikan PAUD

Outcome Output Proses Input


Tingkat Capaian Pemerataan Akses dan Kualitas Lingkungan Belajar PAUD Jumlah, Distribusi dan
Perkembangan Anak Kualitas Layanan PAUD (Transformasi Sekolah: PAUD Berkualitas) Kompetensi PTK

Capaian Pemerataan Akses Kualitas Ketersediaan,


Kualitas Proses
Perkembangan ke Layanan Pengelolaan Kompetensi,
Pembelajaran Satuan
Anak Berkualitas dan Kinerja
PTK

Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi E Dimensi C

Catatan untuk perencanaan tahun 2022:


● Indikator dalam dimensi A (Capaian Perkembangan Anak) belum ada di tahun 2022. Kemendikbudristek
mengikuti mekanisme pengukuran yang disepakati lintas sektor
● Satuan PAUD menggunakan indikator dalam dimensi D dan E (belum dengan skor) untuk proses
perencanaan. Skor untuk dimensi C belum tersedia untuk satuan PAUD di tahun 2022.
● Pemerintah daerah menggunakan indikator dalam dimensi B dan C (sudah dengan skor) untuk proses
perencanaannya. Skor untuk dimensi D dan E belum tersedia untuk pemerintah daerah, karena jumlah
satuan PAUD belum mewakili untuk diagregasikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 27
Indikator dimensi A PAUD - Capaian Perkembangan dan Hasil Belajar Anak
Capaian perkembangan PAUD diukur dari perkembangan pembelajaran, sosial-emosional dan fisik.

Kemampuan literasi (pengenalan huruf, dapat mengekspresikan


dirinya dengan bertanya, menjawab pertanyaan, memahami
Perkembangan
cerita sederhana, pra-menulis), kemampuan numerasi dasar Selaras
pembelajaran
(seperti pemahaman simbol, konsep bilangan) serta fungsi dengan
eksekutif (kemampuan meregulasi diri) STPPA1 dan
menggunakan
instrumen
Kemampuan anak berperilaku prososial (sesuai tuntutan pengukuran
Perkembangan sosial/aturan, berinteraksi dengan teman sebaya). Mengenali, capaian
sosial-emosional mengolah dan mengendalikan emosi untuk dapat merespon perkembangan
anak yang
secara positif kondisi yang dihadapi.
disepakati
lintas sektor

Kemampuan anak untuk bergerak membangun keseimbangan


Perkembangan
yang melibatkan otot besar.
fisik
Melakukan gerakan halus yang melibatkan otot kecil

1
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 28


Indikator dimensi B PAUD - Pemerataan Pendidikan yang Bermutu

Untuk mengukur pemerataan mutu pendidikan di PAUD, diukur kesenjangan kualitas proses pembelajaran,
kesenjangan layanan, dan pemerataan akses bagi penduduk dengan anak usia PAUD. Berapa banyak
pertumbuhan satuan PAUD yang sudah terakreditasi juga menjadi hal yang perlu diukur.

Kesenjangan Pertumbuhan
Kesenjangan Kesenjangan
kualitas proses satuan
akses layanan
pembelajaran terakreditasi

kelompok sosial-
APM anak usia Sarpras esensial
ekonomi
3-6 tahun
keluarga

desa/kelurahan Keamanan
Antar kelompok:
dalam kab/kota ●ABK bangunan
●Sosial ekonomi
●Gender Layanan holistik
integratif

Distribusi 1 desa Partisipasi orang


1 PAUD tua dan
masyarakat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 29
Indikator dimensi C PAUD - Ketersediaan, Kompetensi dan Kinerja PTK
Ketersediaan, kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara
mengajarkan materi, serta kinerja berdampak pada proses pembelajaran yang berkualitas yang
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berikut adalah indikator yang diukur untuk memotret ketersediaan, kompetensi, dan kinerja PTK:

Ketersediaan Kompetensi Kinerja

Indeks Distribusi Pengalaman


Sertifikasi PPG Ijazah
Guru menjadi pelatih

Ketersediaan
Sertifikasi PGP Nilai UKG
jumlah pengawas

Pemenuhan
Sertifikasi
kebutuhan
Pelatihan
pendidik
PPG: Program Pendidikan Profesi Guru
PGP: Program Guru Penggerak
UKG: Uji Kompetensi Guru

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 30


Indikator dimensi D dan E sebagai Transformasi Sekolah menuju PAUD Berkualitas
Daerah dan satuan dapat menggunakan indikator di dalam profil pendidikan agar dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja
yang perlu ada di satuan PAUD, serta merancang pendampingan yang diperlukan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
INPUT PROSES
Dimensi C Dimensi D Dimensi E

MENDUKUNG PEMENUHAN KEPEMIMPINAN DAN


KUALITAS PROSES KEMITRAAN DENGAN
LAYANAN ESENSIAL AUD DI PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN ORANG TUA
Pendidik dan LUAR PENDIDIKAN SUMBER DAYA
tenaga
● Perencanaan pembelajaran ● Adanya interaksi ● Pemantauan tumbuh kembang anak Mampu menghadirkan:
kependidikan yang efektif. terencana dengan orang (DDTK/KPSP/KMS/KIA) ● Sarpras Esensial yang
adalah fondasi ● Pendekatan pembelajaran tua/wali untuk ● Berkoordinasi dengan unit lain terkait berfokus pada keamanan
pemenuhan gizi dan kesehatan peserta didik dan
dari PAUD memberikan pengalaman membangun
● Kelas orang tua, wahana untuk berbagi esensial untuk
Berkualitas. menyenangkan, dan kesinambungan informasi mengenai kebutuhan esensial mendukung kualitas
berpusat pada anak, stimulasi dari PAUD
Kapasitas dan sesuai untuk anak usia dan di rumah (wadah
anak (intervensi gizi-sensitif). layanan.
● Menerapkan PHBS melalui pembiasaan. ● Iklim aman (fisik-psikis)
kesejahteraan dini. komunikasi, kelas orang ● Kepemilikan fasilitas sanitasi dan air ● Iklim inklusif
PTK perlu ● Muatan pengembangan yang tua, komite, kegiatan bersih (minimal, menggunakan material ● Iklim Partisipatif (trisentra)
selaras dengan kurikulum, yang melibatkan orang sederhana dan ada air mengalir) ● Pengelolaan sumber daya
menjadi ● Memberikan PMT dan/atau makanan melalui perencanaan
menguatkan aspek tua, dst).
perhatian agar perkembangan, ● Penguatan peran dan bergizi secara berkala (minimal 3 bulan berbasis data
keempat elemen kontekstual dan bermakna. kapasitas orang tua/wali
sekali) ● Refleksi dan perbaikan
● Memantau kepemilikan identitas (NIK) pembelajaran oleh guru
ini terwujud ● Asesmen yang sebagai mitra pengajar peserta didik.
meningkatkan kualitas dan sumber belajar.
pembelajaran.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Indikator PAUD
Dimensi Indikator Level 1
A.Capaian 1. % anak di bawah usia 5 tahun berkembang dengan baik dalam pembelajaran
Perkembangan dan 2. % anak di bawah usia 5 tahun berkembang dengan baik dari aspek sosial-emosional
Hasil Belajar Anak 3. % anak di bawah usia 5 tahun berkembang dengan baik dari perkembangan fisik

1. Kesenjangan indeks kualitas proses pembelajaran 7. Kesenjangan akses dalam distribusi 1 desa 1 PAUD
2. Angka Partisipasi Murni usia 3-6 tahun 8. Kesenjangan indeks sarana prasarana esensial
B.Pemerataan
3. APM negeri usia 3-6 tahun 9. Kesenjangan indeks keamanan bangunan
pendidikan yang 4. APM untuk ABK 10.Kesenjangan layanan holistik integratif
bermutu 5. Kesenjangan akses antar sosial-ekonomi 11.Kesenjangan partisipasi orangtua dan masyarakat
6. Kesenjangan akses antar gender 12.Pertumbuhan % satuan yang terakreditasi

1. Pertumbuhan proporsi pendidik PAUD dengan kualifikasi 7. Standar kompetensi pendidik


S1/D-IV 8. Proporsi GTK Penggerak
C.Ketersediaan, 2. Proporsi pendidik berkualifikasi 9. Kualitas Guru Penggerak (pengalaman menjadi
Kompetensi dan 3. Proporsi Kepala Satuan berkualifikasi pelatih)
Kinerja GTK 4. Proporsi PTK bersertifikat dari Program Profesi Guru 10.Teacher Distribution Index
5. Sertifikasi diklat berjenjang Kementerian 11.Ketersediaan jumlah pengawas
6. Proporsi PTK dalam diklat teknis 12.Pemenuhan kebutuhan pendidik (formasi guru ASN)

D.Kualitas Proses 1. Perencanaan untuk proses pembelajaran yang efektif 3. Muatan pembelajaran yang sesuai kurikulum
Pembelajaran 2. Pendekatan pembelajaran yg sesuai untuk anak usia dini 4. Asesmen yang meningkatkan kualitas pembelajaran

1. Ketersediaan sarana prasarana esensial 6. Indeks kemitraan dengan orang tua/wali untuk
2. Indeks iklim keamanan dan keselamatan sekolah kesinambungan stimulasi di satuan dan di rumah
E.Kualitas 3. Indeks iklim inklusivitas sekolah 7. Indeks layanan holistik integratif
pengelolaan 4. Indeks refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh pendidik 8. Indeks kapasitas perencanaan
Sekolah 5. Indeks kepemimpinan dan kebijakan satuan yang 9. Indeks akuntabilitas pembiayaan
mendukung refleksi dan perbaikan layanan 10.Pemanfaatan Sumber Daya Satuan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 32


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Profil Pendidikan
Dasar dan Menengah
Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK

Output Proses Input


Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya Manusia
Siswa Siswa dan Sekolah

Pengelolaan
Mutu dan Mutu dan sekolah yang
relevansi hasil relevansi partisipatif,
belajar murid pembelajaran transparan, dan
akuntabel
Pemerataan
Kompetensi dan
pendidikan yang
kinerja PTK
Dimensi A bermutu
Dimensi D Dimensi E

Dimensi B Dimensi C

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 34


Dimensi A Jenjang Dasmen - Mutu dan Relevansi Hasil Belajar Murid
Setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Berkualitas dalam
konteks ini bermakna bahwa proses pendidikan harus mampu meningkatkan hasil belajar berupa
kompetensi kognitif maupun non kognitif.
Kompetensi kognitif diukur dari kecakapan literasi dan numerasi yang merupakan modal dasar individu
untuk mengakses pendidikan dan memungkinkan untuk mengarungi kehidupan sosial, ekonomi, bahkan
politik.
Kompetensi non kognitif diukur dari karakter atau perilaku, yatu perilaku sesuai prinsip-prinsip Pancasila.

Kemampuan
literasi
Kompetensi
kognitif
Kemampuan
numerasi
Pendidikan Meningkatkan
Berkualitas hasil belajar

Kompetensi Karakter /
non kognitif perilaku

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 35


Karakter dirumuskan sebagai Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6 elemen
utama (1/2)
akhlak pada

manusia alam bernegara

1.Toleransi agama 1.Perasaan 1.Minat dan


2.Toleransi budaya terkoneksi dan kepedulian pada
1. Beriman, bertakwa kepada 3.Toleransi gender menjadi bagian komunitas
Tuhan YME dan berakhlak mulia 4.Kesetaraan dari alam sekolah
agama 2.Minat terhadap 2.Kontribusi pada
5.Kesetaraan pelestarian alam penyelesaian isu-
budaya 3.Berpartisipasi isu komunita
6.Kesetaraan dalam aktivitas sekolah
gender pelestarian alam

Kepedulian Berpartisipasi Perilaku berbagi

2. Gotong royong pada isu sosial dan dalam aktivitas dalam


lingkungan sosial memanfaatkan
fasilitas bersama

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 36


Karakter dirumuskan sebagai Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6 elemen
utama (2/2)

Senang berpikir Menerapkan ide baru Membuat karya-karya


3. Kreatif berbeda dalam memecahkan baru
masalah

Penelusuran informasi Analisis dan mencari Refleksi etis dalam


informasi pengambilan
4. Bernalar kritis keputusan

Minat terhadap budaya dari Kepedulian pada isu-isu global


5. Berkebhinekaan global berbagai negara

Melakukan perencanaan secara Pengelolaan emosi dan


6. Mandiri reflektif pengendalian diri

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 37


Khusus untuk jenjang SMK, kualitas hasil belajar diukur dari relevansi hasil
belajar murid berupa penyerapan, pendapatan dan kompetensi lulusan
1.Kuliah
2.Bekerja
Penyerapan 3.Wirausaha
lulusan 4.Kesesuaian bidang
kerja
5.Masa tunggu

1.Kuliah (part time)


Pendapatan
2.Bekerja
lulusan
3.Wirausaha

1.Lulusan dengan
sertifikasi keahlian
Kompetensi
2.Kepuasan dunia kerja
lulusan
terhadap budaya kerja
lulusan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 38


Dimensi B jenjang Dikdasmen - Pemerataan Pendidikan yang Bermutu
Selain peningkatan mutu pendidikan, ukuran luaran yang lain adalah pemerataan layanan pendidikan
yang bermutu. Ukuran pemerataan pendidikan yang bermutu adalah sebagai berikut:

Kemampuan
literasi Kesenjangan antara kelompok:
Kesenjangan Kemampuan 1.Gender
hasil belajar numerasi 2.Sosial ekonomi status
Karakter / 3.Wilayah
perilaku

Pemerataan
SD/MI/Paket
A/SDLB APS antara:
Angka
Partisipasi SMP/MTS/Paket 1.Perquantile status sosial ekonomi
Kasar dan B/SMPLB
2.Gender
Sekolah SMA/K/MA/ 3.Murid disabilitas
MAK/Paket
C/SMALB

Angka partisipasi adalah indikator khusus untuk daerah


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 39
Indikator dimensi C jenjang Dikdasmen - Kompetensi dan Kinerja PTK
● Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi,
dan kinerja berdampak pada proses pembelajaran yang berkualitas yang mempengaruhi hasil belajar
siswa.
● Indikator yang diukur untuk memotret hal diatas adalah sertifikasi pendidik, pelatihan, PGP, ijazah, nilai uji
kompetensi guru, dan tingkat kehadiran guru.
● Selain itu bagi kinerja daerah, diukur tingkat pemerataan distribusi guru dan pemenuhan kebutuhan guru.

Input Proses Output

Kompetensi Kualitas Hasil Belajar


Guru pembelajaran Murid

● Sertifikasi pendidik
● Sertifikasi pelatihan
● Sertifikasi guru penggerak
● Ijazah
● Nilai UKG
● Tingkat kehadiran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 40


Dimensi C, D dan E merupakan kelompok indikator proses dan input yang
berkontribusi terhadap hasil belajar siswa (output)

C.Kompetensi dan kinerja


A.Capaian hasil belajar GTK
D.Mutu dan relevansi
B.Pemerataan pendidikan E.Pengelolaan sekolah yang
pembelajaran
yang bermutu partisipatif, transparan,
dan akuntabel
Output Proses Input

Berdasarkan literatur ilmiah tentang efektivitas pengajaran dan efektivitas sekolah, sekolah yang baik adalah
sekolah yang efektif memfasilitasi belajar siswa. Terdapat tujuh komponen yang diasumsikan dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa:
1.Proses pembelajaran yang berkualitas
2.Guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya
3.Kepala sekolah yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran
4.Iklim sekolah yang aman
5.Iklim sekolah yang inklusif
6.Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi tsb
7.Latar belakang sosial-ekonomi siswa, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di
rumah.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 41


Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran (1/4)

Pengalaman siswa di kelas adalah penentu utama hasil belajar siswa. Hal ini dapat dipotret dari kualitas
praktik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Praktik pembelajaran yang baik harus memfasilitasi tiga
fungsi dasar, yaitu mengelola perilaku, memotivasi murid, dan membantu murid membangun
pengetahuan baru.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 42


Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran (2/4)
Kualitas pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor utama, yaitu:
1. Kompetensi guru (dimensi C,)
2. Praktik reflektif dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan guru

Terlepas dari kompetensinya, seorang guru dapat terus memperbaiki kualitas pembelajarannya dengan
cara:
a. Merefleksikan praktik yang biasa digunakannya,
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran baik secara individual maupun
kolaboratif, dan
c. Mencoba menerapkan gagasan-gagasan baru dalam praktik pembelajaran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 43


Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran (3/4)
Kualitas pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh refleksi dan tindakan guru sebagai individu, tetapi juga
oleh lingkungan sekolah secara lebih luas.
Agar dapat melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pembelajarannya, guru perlu didukung oleh
program dan kebijakan sekolah yang tepat.
Hal ini mencakup program dan kebijakan terkait perumusan dan komunikasi visi-misi sekolah, pengelolaan
kurikulum sekolah, dan penyediaan sumber daya pendukung (seperti waktu untuk melakukan refleksi)

Selain itu, keberhasilan kepala sekolah dalam merancang dan menerapkan program dan kebijakan
pembelajaran mencerminkan kinerjanya sebagai pemimpin instruksional. Kinerja ini dipengaruhi
oleh kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 44


Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran (4/4)

Selain dipengaruhi oleh praktik pembelajaran, pengalaman belajar siswa juga dipengaruhi oleh iklim sosial
di sekolah. Siswa yang merasa tidak aman di sekolah - misalnya karena mengalami perundungan atau
hukuman fisik - akan kesulitan mengikuti pelajaran. Demikian juga dengan siswa yang dikucilkan atau
mengalami diskriminasi karena identitas agama, etnis, kelompok sosial, atau kondisi fisiknya.

Iklim Sekolah (keamanan dan inklusivitas)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 45


Indikator dimensi E jenjang Dikdasmen - Pengelolaan Sekolah yang Partisipatif,
Transparan, dan Akuntabel

Untuk keperluan akreditasi dan memeriksa akuntabilitas dan transparansi pengelolaan sekolah, perlu diukur
aspek-aspek administrasi, perencanaan, dan pemanfaatan anggaran sekolah.
Pemanfaatan anggaran sekolah dapat dilihat apakah digunakan untuk pengadaan fasilitas sekolah yang
mendukung proses belajar, untuk peningkatan mutu.

Pengelolaan sekolah yang Fasilitas sekolah yang


partisipatif, transparan dan mendukung proses
akuntabel belajar (dimensi B)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 46


Indikator DASMEN
Dimensi Indikator Level 1
1. Kemampuan literasi 4. Penyerapan Lulusan
A.Mutu dan relevansi 2. Kemampuan numerasi 5. Pendapatan Lulusan
hasil belajar 3. Karakter 6. Kompetensi Lulusan

B.Pemerataan 1. Kesenjangan literasi 4. APK SD/MI/Paket A/SDLB 7. APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB


pendidikan yang 2. Kesenjangan numerasi 5. APS SD/MI/Paket A/SDLB 8. APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB
bermutu 3. Kesenjangan karakter 6. APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB 9. APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB

1. Proporsi GTK bersertifikat 4. Kualitas GTK penggerak 7. Indeks distribusi guru


C.Kompetensi dan
2. Proporsi GTK penggerak 5. Nilai UKG 8. Pemenuhan Kebutuhan Guru
Kinerja GTK 3. Pengalaman pelatihan guru 6. Kehadiran guru di kelas 9. Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi

1. Kualitas pembelajaran 10.Iklim inklusivitas


2. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru 11.Kesenjangan Iklim inklusivitas
3. Kepemimpinan instruksional 12.Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah
4. Iklim keamanan sekolah 13.Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk
D.Mutu dan Relevansi 5. Kesenjangan iklim keamanan sekolah sanitasi) antar wilayah
Pembelajaran 6. Iklim kesetaraan gender 14.Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
7. Kesenjangan Iklim kesetaraan gender 15.Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring
8. Iklim kebinekaan 16.Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
9. Kesenjangan Iklim kebinekaan 17.Link and match dengan Dunia Kerja

E.Pengelolaan
sekolah yang 1. Partisipasi warga sekolah
3. Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Partisipatif, 2. Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
4. Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Transparan, dan peningkatan mutu
Akuntabel

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 47


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Platform Rapor Pendidikan


Panduan Penggunaan
Rapor Pendidikan
untuk Satuan Pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan Dasar dan sederajat
Pendidikan Menengah dan sederajat
Pendidikan Vokasi

Versi: 0.1.0
Agenda

I. Masuk atau Login


II. Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan
III. Glosarium
IV. Unduh Data Rapor Pendidikan
V. Pusat Bantuan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 51


Pengguna Rapor Pendidikan

Tenaga Pendidik
Kepala Sekolah
yang ditunjuk
I

Masuk atau login

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


I Masuk atau login

Untuk dapat mengakses platform


Rapor Pendidikan, Anda perlu
masuk atau login terlebih dahulu.
1
Perlu diperhatikan bahwa Anda
hanya dapat mengakses platform
Rapor Pendidikan menggunakan
Akun Pembelajaran (belajar.id) yang
sudah aktif.

1. Pertama-tama, ketik
raporpendidikan.kemdikbud.go.
id pada peramban di perangkat
Anda
I Masuk atau login

2. Klik Masuk dengan akun


belajar.id

2
I Masuk atau login

3. Anda akan diarahkan menuju


laman login google. Masukkan
email Akun Pembelajaran
dengan alamat email berakhiran
@dinas.belajar.id atau
3 @admin.jenjang.belajar.id

Klik Berikutnya
4.

4
I Masuk atau login

5. Masukkan kata sandi email Anda

Klik Berikutnya
6.

6
I Masuk atau login

Anda sudah dapat mengakses dan


mengeksplorasi platform Rapor
Pendidikan Anda
II

Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan


II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

1. Pada laman Beranda, terdapat


informasi mengenai satuan
1 pendidikan Anda seperti nama
sekolah, NPSN, alamat, kota dan
provinsi, serta akreditasi satuan
pendidikan
2
Anda dapat melihat ringkasan
2. secara keseluruhan dari kualitas
pendidikan satuan pendidikan
Anda pada laman beranda
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

3. Anda dapat melihat laporan yang


lebih spesifik dengan klik tombol
Lihat Keseluruhan Data

Atau Anda dapat melihat rincian


4. data berdasarkan output, proses,
3 maupun input

4
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

5. Gunakan ini untuk melihat laporan


5 hasil capaian satuan pendidikan
Anda yang lebih spesifik
berdasarkan dimensinya
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

6. Arahkan kursor ke tanda i untuk


6 melihat penjelasan dari definisi
indikator tersebut
7

7. Berikut ini adalah hasil capaian


dari indikator tersebut

Klik Selengkapnya untuk melihat


8. daftar indikator yang lebih rinci
dari indikator tersebut
8
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

9. Lihat nilai persentase ini yang


merupakan distribusi kemampuan
peserta didik pada indikator
tersebut

Distribusi kemampuan peserta hanya muncul pada


indikator kemampuan numerasi dan kemampuan
literasi
II Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan

10. Lihat perbandingan hasil capaian


satuan pendidikan Anda dengan
satuan pendidikan serupa di
10 nasional, rata-rata kabupaten atau
kota, provinsi, dan nasional pada
indikator tersebut

Perbandingan dengan satuan pendidikan serupa


(tingkat nasional) diperlukan agar setiap pengguna
dapat mengetahui performanya jika dibandingkan
dengan satuan pendidikan lain yang memiliki
karakteristik lokasi dan sosial ekonomi yang mirip.
Sehingga, Anda dapat mengukur kualitas
pendidikan secara lebih adil, karena indikator yang
dipakai tidak hanya berdasarkan wilayah saja.
III

Glosarium
III Glosarium

1
Glosarium adalah daftar alfabetis dari
terminologi dan akronim yang umum
yang berhubungan dengan Rapor
Pendidikan yang disediakan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, yang dilengkapi
dengan definisi dan penjelasannya.

1. Untuk melihat menu Glosarium


pada platform Rapor Pendidikan,
klik menu Glosarium di bagian
atas laman situs Rapor Pendidikan
III Glosarium

Ketika Anda akan masuk ke laman


Glosarium, Anda dapat mencari kata
atau istilah sesuai dengan kebutuhan
1b dengan mencarinya di kolom pencarian
1a
atau sesuai dengan alfabet.
2

1. Kolom Pencarian
a. Arahkan kursor pada kolom
pencarian dan ketik kata
kunci yang dicari
Lalu, klik Cari
b.
2. Alfabet: Pilih salah satu alfabet
dengan huruf yang sama dengan
kata kunci
IV

Unduh Data Rapor Pendidikan


IV Unduh Data Rapor Pendidikan

1. Untuk mengunduh keseluruhan


1
data dari Rapor Pendidikan Anda,
klik Unduh Seluruh Data di
bagian bawah laman terakhir atau
klik menu Unduh di bagian atas
laman

1
IV Unduh Data Rapor Pendidikan

2. Pilih tahun data laporan yang


ingin diunduh

3. Klik Unduh

3
IV Unduh Data Rapor Pendidikan

4. Maka laporan pada tahun tersebut


akan terunduh dalam format
4 Microsoft Excel (.xlsx)

Hasil unduhan akan masuk ke


5. dalam folder Downloads di
perangkat Anda. Pastikan
perangkat Anda mempunyai
aplikasi Microsoft Excel karena
5 dokumen tersebut hanya bisa
dibuka menggunakan Microsoft
Excel
V

Pusat Bantuan
V Pusat Bantuan

1
Informasi lengkap terkait Rapor
Pendidikan dapat Anda simak pada
menu Pusat Bantuan
1. Untuk melihat menu Pusat
Bantuan pada platform Rapor
Pendidikan, klik menu Pusat
Bantuan di bagian atas laman
situs Rapor Pendidikan
V Pusat Bantuan

Cari detail informasi yang Anda


butuhkan, dengan cara:
1. Ketik kata kunci mengenai topik
atau isu yang dihadapi
1 2

2. Klik Cari

3 3. Klik Unduh untuk mengunduh


panduan penggunaan platform
Rapor Pendidikan. Panduan yang
tersedia dalam format PDF
V Pusat Bantuan

4. Lihat Infografik mengenai


informasi terkait maupun cara
menggunakan Rapor Pendidikan
di sini
4

5. Lihat video tutorial di sini untuk


mengetahui cara mengoperasikan
Rapor Pendidikan
5
V Pusat Bantuan

6. Isi formulir jika ada pertanyaan


atau isu lebih lanjut mengenai
Rapor Pendidikan

6
Mekanisme Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

1▪ Mengidentifikasi masalah dan akar masalah berdasarkan Profil Pendidikan

2▪ Menetapkan solusi penyelesaian akar masalah yang efektif dan efisien

3▪ Menetapkan kegiatan, menghitung anggaran dan sumber daya

Contoh simulasi Perencanaan Berbasis Data terbagi dalam 3 bagian:


1. PAUD
2. Dikdasmen (salah satu contoh jenjang)
3. SMK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 78


Proses perencanaan dilakukan berdasarkan analisis Profil Satuan Pendidikan
Proses perencanaan sebelumnya
Input kegiatan
Penetapan
Evaluasi Diri Rapor Mutu dan Pengesahan
kebutuhan
Sekolah pengadaan RKAS
Kebutuhan anggaran
kelas dan dalam RKAS
pembelajaran
Proses
Data lainnya
pelaksanaan
dan monev
Proses perencanaan perubahan
Profil Analisis profil Menyusun Input kegiatan
Satuan Pengesahan
satuan rencana dan anggaran
Pendidikan RKAS
pendidikan kegiatan dalam RKAS

Identifikasi Proses
Identifikasi solusi dan pelaksanaan
akar masalah penetapan dan monev
target
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 79
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan Berbasis Data


PAUD
Khusus untuk satuan PAUD PSP, refleksi diri menggunakan Profil Pendidikan sedangkan
PAUD non PSP berdasarkan evaluasi diri dengan menggunakan lembar kerja 0
Sasaran Data Kualitas Proses Pembelajaran (Dimensi D) Data Kualitas Pengelolaan Sekolah (Dimensi E)

Satuan PSP
Sumber data
PPA + IPV Survei Dampak PSP DAPODIK
Melakukan evaluasi diri (refleksi) berdasarkan penjabaran indikator serta deskriptor yang terdapat di dimensi
D dan E.
1. Satuan mempelajari indikator dari setiap dimensi. Setiap indikator kegiatan dan layanan dipercaya akan
menghadirkan lingkungan belajar yang dapat memberikan manfaat optimal bagi setiap anak usia dini yang
berpartisipasi di PAUD.
Satuan
non PSP
2. Satuan mempelajari hasil untuk mengetahui prioritas persoalan dengan melakukan refleksi diri. Satuan
non PSP yang sudah diakreditasi dengan instrumen akreditasi 2021 dapat menggunakan Penjelasan Hasil
Akreditasi (PHA) sebagai bahan untuk melakukan refleksi diri.
3. Satuan melakukan diskusi dengan berbagai pihak di satuan PAUD untuk mengidentifikasi sumber
masalah, dan solusi untuk upaya perbaikan layanan yang dapat dipenuhi oleh satuan.
4. Satuan unduh format RKAS dan menyusun perencanaan secara manual

PPA: Penilaian Persyaratan Akreditasi IPV; Instrumen Penilaian Visitasi PSP: Program Sekolah Penggerak

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 81


Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data PAUD
Identifikasi akar Identifikasi solusi dan penetapan Menyusun rencana
Proses

Analisis profil satuan pendidikan


masalah target kegiatan
Lbr Kerja

Lembar Kerja 0 Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Melakukan Memilah capaian Identifikasi akar Menentukan Menentukan Rencana kegiatan dan
evaluasi diri Indikator masalah solusi target intervensi anggaran

Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mempelajari ● Menggunakan ● Dari daftar ● Membuat ● Mendaftar ● Menetapkan daftar
setiap indikator hasil evaluasi diri. capaian yang alternatif solusi indikator yang kegiatan yang akan
dimensi D dan E ● Merujuk kepada belum baik, untuk setiap akan dimasukkan dlm RKAS
● Melakukan refleksi daftar indikator rumuskan akar masalah ditingkatkan ● Menetapkan barang
untuk melengkapi prioritas. masalah yang ● Memilih solusi capaiannya dan jasa yang akan
Tahapan

evaluasi diri. ● Memilah capaian akan diperbaiki yang akan ● Menetapkan dibelanjakan (termasuk
yang sudah baik ● Melakukan dilakukan dari target capaian harga satuan)
dan yang belum analisis untuk alternatif solusi jangka pendek, ● Memasukkan kegiatan
(khusus satuan baik mencari akar menengah, dan dan anggaran dalam
PAUD non PSP) masalah panjang ARKAS

Indikator Hasil Daftar


Dokumen

Metode analisis Indikator + Form Form Form


prioritas + Rubrik evaluasi Indikator + masalah kegiatan Kode deskriptor RKT ARKAS SIPD
deskriptor evaluasi diri deskriptor ARKAS kegiatan
diri daerah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 82


Lembar Kerja 0 - Evaluasi Diri (untuk PAUD non PSP)
● Satuan perlu melakukan evaluasi diri (refleksi) dengan memilih label berdasarkan penjabaran indikator
level 1 yang terdapat di dimensi D dan E serta deskriptor.
● Untuk ketajaman evaluasi diri, satuan dapat juga menggunakan deskriptor untuk indikator level 2 agar
lebih pasti dalam menentukan capaiannya sesuai dengan kategorisasi label.
● Setiap indikator kegiatan dan layanan dipercaya akan menghadirkan lingkungan belajar yang dapat
memberikan manfaat optimal bagi setiap anak usia dini yang berpartisipasi di PAUD.
Indikator Hasil Refleksi

D.1 Perencanaan untuk Proses Perlu pengembangan


Pembelajaran yang Efektif Lampiran
deskriptor per
D.2 Pendekatan Pembelajaran yang Prima
Sesuai untuk Anak Usia Dini
label per indikator

… dst … dst

Isi kolom Indikator dengan indikator level 1 Isi kolom hasil refleksi dengan pilihan label
pada dimensi D dan E menggunakan deskriptor dari setiap indikator
sebagai rubrik

Lembar kerja per indikator tersedia di form sebagai berikut: link

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 83


Lembar Kerja 1a:
Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Layanan yang sudah baik Layanan yang belum baik

D.2 Pendekatan Pembelajaran yang Sesuai D.1 Perencanaan untuk Proses Pembelajaran
Dimensi D untuk Anak Usia Dini yang Efektif
1 Kualitas Proses Pembelajaran D3. Muatan Pengembangan sesuai kurikulum
Elemen 1: Perencanaan D4. Asesmen yang meningkatkan kualitas
Pembelajaran yang Efektif pembelajaran

Dimensi E
Kualitas Pengelolaan Satuan

E.6 Kemitraan dengan Orang Tua/Wali untuk


Elemen 2: Kemitraan dengan
2 Orang Tua
Kesinambungan Stimulasi di Satuan dan di
Rumah

Elemen 3: Memantau E.7.3 Pemantauan tumbuh kembang anak E.7.1 Penyelenggaraan kelas orang tua
Pemenuhan Layanan Esensial E.7.5 Penerapan PHBS E.7.7 Pemantauan kepemilikan identitas peserta
3 AUD di Luar Pendidikan didik (NIK)
(layanan holistik integratif)

E.1. Ketersediaan Sarana Prasarana Esensial E.2. Indeks Iklim Keamanan dan Keselamatan
E.3. Indeks Iklim Inklusivitas Sekolah Sekolah
Elemen 4: Kepemimpinan dan
4 Pengelolaan Sumber Daya
E.4. Indeks Refleksi dan Perbaikan E.8. Indeks Kapasitas Perencanaan
Pembelajaran oleh Pendidik E.9. Indeks Akuntabilitas Pembiayaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 84


Lembar Kerja 1b: Penentuan Isu Layanan yang ingin Dikuatkan

Berdasarkan hasil evaluasi diri dengan menggunakan Profil Pendidikan, tetapkan isu layanan yang ingin dianalisis lebih
lanjut dan disusun rencana peningkatan kualitas layanannya. Disarankan maksimal 5 isu saja yang akan dikuatkan di
tahun ini agar upaya peningkatan layanan lebih fokus.

Utamakan 4 isu prioritas apabila hasil evaluasi diri dalam aspek tersebut menunjukkan hasil yang belum baik. Mengingat
ragamnya karakteristik dan kondisi satuan PAUD, satuan PAUD dapat menambahkan isu lain terkait layanan yang ingin
dikuatkan.
Menu Isu prioritas PAUD
No Isu Layanan yang ingin Dikuatkan
1.D.1 Perencanaan Pembelajaran
1 D.1 Perencanaan untuk Proses Pembelajaran yang Efektif
2.E.4 Indeks Refleksi dan Perbaikan
2 E.7.1 Penyelenggaraan kelas orang tua Pembelajaran oleh Pendidik
3 … dst 3.E.6 Indeks Kemitraan dengan Orang
Tua/Wali untuk Kesinambungan
4 … dst
Stimulasi di Satuan dan di Rumah
5 … dst 4.E.7 Indeks Layanan Holistik Integratif
(E.7.1 Penyelenggaraan Kelas Orang
Tua)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 85


Lembar Kerja 2: Identifikasi akar masalah

Identifikasi faktor yang berpotensi menyebabkan masalah tersebut terjadi.

Isu layanan yang ingin dikuatkan Akar permasalahan

Belum diselenggarakan kelas orang tua (E.7.1) 1.Kurangnya minat orang tua
2.Orangtua belum mengetahui manfaat dari kelas orangtua
3.Kepala sekolah belum memahami cara penyelenggaraan
kelas orang tua

Rencana pembelajaran belum selaras dengan tujuan 1.Satuan belum memiliki kemampuan cara menyelaraskan
pembelajaran dan asesmen (D.1) ragam dokumen perencanaan pembelajaran.
2.Satuan belum memahami apa yang dimaksud dengan
tujuan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 86


Lembar Kerja 3: Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih

Isi kolom Alternatif Solusi dengan kegiatan yang tersedia pada menu kegiatan prioritas berdasarkan isu
prioritas. Pilih satu alternatif solusi untuk kolom Solusi Terpilih.

No Isu Layanan Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Satuan belum Orang tua belum 1.Pertemuan dengan orang tua Pertemuan dengan
menyelenggarak mengetahui manfaat 2.Membentuk forum komunikasi orang tua
an kelas orang dari kelas orang tua 3.Sosialisasi melalui media
tua sosial

2 Kesesuaian Satuan belum memiliki 1.Guru mengikuti pelatihan di Guru mengikuti


rencana kemampuan cara gugus pelatihan tentang
pembelajaran menyelaraskan ragam 2.Guru mengikuti pelatihan perencanaan
dengan tujuan dokumen perencanaan tentang perencanaan pembelajaran di
pembelajaran pembelajaran pembelajaran di platform platform Merdeka
dan asesmen Merdeka Mengajar Mengajar

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 87


Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi

Tetapkan tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan indikator keberhasilan
masing-masing dari kegiatan, hasil kegiatan dan dampaknya.

Isu Layanan: Satuan belum menyelenggarakan kelas orang tua


Tujuan Indikator Keberhasilan

Dampak Terselenggarakannya kelas Dilaksanakannya kelas


Jangka Panjang
orang tua orang tua tiap 2 bulan

Hasil Pemahaman orang tua % orang tua yang


terkait manfaat dari kelas memahami manfaat dari Jangka Menengah
orang tua kelas orang tua

Keluaran Pertemuan dengan orang Jumlah orang tua yang hadir Jangka pendek
tua di pertemuan orang tua

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 88


Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi

Isu Layanan: Rencana pembelajaran belum selaras dengan tujuan pembelajaran dan asesmen
Tujuan Indikator Keberhasilan

Dampak Pembelajaran di satuan PAUD Adanya benang merah


berlangsung selaras antara (kesinambungan) antara KTSP/KOS
rencana, tujuan, dan asesmen dengan dokumen perencanaan
turunannya sehingga kompetensi Jangka Panjang
inti/capaian pembelajaran terpenuhi
oleh setiap peserta didik.

Hasil Guru mampu menyusun Adanya dokumen perencanaan


perencanaan pembelajaran pembelajaran yang sesuai dengan
dengan baik tujuan pembelajaran dan asesmen Jangka Menengah

Keluaran Guru mengikuti pelatihan Guru menyelesaikan dan memahami


mengenai perencanaan materi pelatihan mengenai
pembelajaran di platform perencanaan pembelajaran di Jangka pendek
Merdeka Mengajar platform Merdeka Mengajar

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 89


Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran (1/2)

Solusi Kegiatan PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya

Pertemuan Rapat persiapan Kepsek 16 Feb 16 Feb BOP PAUD


dengan orang
tua
Penyiapan materi Ketua tim 17 Feb 23 Feb BOP PAUD
pertemuan

Pelaksanaan pertemuan Tim 25 Feb 25 Feb BOP PAUD


orang tua Kontribusi orang tua

Penyusunan laporan Ketua tim 26 Feb 30 Feb BOP PAUD


dan Evaluasi

Catatan:
● Disesuaikan dengan format-format dalam ARKAS sehingga sekolah paham dengan ARKAS akan lebih mudah menerapkan PBD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 90


Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran (2/2)
Solusi Kegiatan PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya

Guru mengikuti Penugasan guru untuk Kepsek 16 Feb 16 Feb Tidak memerlukan biaya
pelatihan mengikuti pelatihan
mengenai
perencanaan Pendaftaran akun Guru 17 Feb 23 Feb BOP PAUD (06.07.03. >
pembelajaran belajar.id Pengembangan standar
pengelolaan > Langganan Daya
di platform dan Jasa > Biaya langganan
Merdeka internet)
Mengajar
Keikutsertaan dalam Guru 25 Feb 13 Mar BOP PAUD (06.07.03. >
pelatihan di platform Pengembangan standar
MM pengelolaan > Langganan Daya
dan Jasa > Biaya langganan
internet)

Penyusunan rencana Kepsek 14 Mar 16 Mar BOP PAUD


pembelajaran baru (02.03.18.Penyusunan Program
Tahunan
02.03.19. Penyusunan Program
Semester
Catatan: 02.03.21. Penyusunan RPP)
● Disesuaikan dengan format-format dalam ARKAS sehingga sekolah paham dengan ARKAS akan lebih mudah menerapkan PBD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 91


Rencana kegiatan dan anggaran diinput selaras dengan kegiatan pada ARKAS
Program Sub-Program Kegiatan Kode Uraian PIC Waktu Waktu Sumber Status Ket.
Rekening Kegiatan Mulai Selesai Daya (Monev.)

06.Pengemba 06.07. 06.07.03. 1. Belanja 1. Kepsek, 3 Juli 14 Juli BOS - -


ngan standar Langganan Biaya langganan Makanan & Konsumsi: Guru 2022 2022
pengelolaan Daya dan Jasa internet Minuman 270 Box
Pelatihan /
Diklat, …

02.03.21. 1. Belanja 1.1. Guru 14 Juli 21 Juli BOS - -


Penyusunan Alat Tulis Stofmap 2022 2022
RPP Kantor Kertas: 352
Kegiatan beranggaran lembar
yang selaras dengan
daftar kegiatan pada
ARKAS
2. Cetak 2.1. Cetak Guru 1 Agt 15 Des BOS - -
NISN Kartu NISN: 2022 2022
352 ea.

Tidak ada

Lain-lain
(CSR,
bantuan)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 92


Berikut format Rencana Kerja Tahunan yang perlu disusun oleh Satuan
Pendidikan sebagai dasar kegiatan monitoring dan evaluasi
Rencana Kegiatan Tahunan merupakan rencana jangka pendek (tahunan) satuan pendidikan yang
merupakan isi dari lembar kerja 1 sampai dengan 5.
Satuan pendidikan dapat menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah dengan menambah target selama 4
tahun kedepan.
LK 1 LK2 LK3 LK4

Isu Layanan Capaian Akar Masalah Solusi Sub Kegiatan Target

Satuan belum Perlu Orang tua belum Pertemuan dengan Pembuatan Pra kondusif
menyelenggarakan pengembangan mengetahui orang tua program kerja
kelas orang tua manfaat pertemuan Kepala Sekolah

LK3 LK 5

Waktu Waktu Sumber


Sub Kegiatan Kegiatan PIC
Mulai Selesai Daya

Pembuatan program kerja Persiapan Kepsek 16 Feb 16 Feb BOP


Kepala Sekolah Penyiapan materi Ketua tim 17 Feb 23 Feb

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 93


Rincian kegiatan dalam RKT yang memiliki anggaran kemudian diinput kedalam ARKAS sesuai
dengan jenis kegiatan berdasarkan komponen BOS

Profil Opsi untuk menyelaraskan kegiatan dari PBD (lembar kerja #5) dengan
daftar kegiatan yang ada pada ARKAS:
dan Rapor
Platform Rapor 1. Mendapatkan langsung melalui ARKAS; bisa dengan bantuan fitur
Pendidikan Pendidikan mencari (search) saat memilih kegiatan
2. Mendapatkan melalui Buku Saku daftar kegiatan ARKAS

Daftar Kegiatan
pada ARKAS

Perencanaan
Berbasis
Data 1)
Contoh bentuk
RKT Perhatian: pelaporan form K7a
1. Kegiatan harus selaras dengan
ARKAS
terkait pengelolaan
kegiatan yang ada pada ARKAS Pelaporan dana BOS melalui
2. Perencanaan belanja /pengadaan K7a 1) ARKAS
barang/jasa harus melekat sesuai
kegiatannya

Monitoring
& Evaluasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 94
Menu kegiatan prioritas berdasarkan 4 isu prioritas (1/4)

Isu Prioritas Kode (Menu) Intervensi Prioritas Deskripsi Kegiatan

D.1. Perencanaan 02.03.65. Penyusunan Kurikulum Koordinasi internal untuk meninjau


untuk Proses kesinambungan antara kurikulum
Pembelajaran yang 02.03.19. Penyusunan Program Semester (KTSP/KOS), program semester dengan
Efektif rencana pembelajaran (RPPM/RPPH)
02.03.21. Penyusunan RPP

04.06.50. Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS Peningkatan kompetensi guru melalui


pembelajaran melalui gugus (komunitas
belajar)

08.06.49. Pelatihan Peningkatan kompetensi guru melalui


pelatihan

06.07.03. Biaya langganan internet Peningkatan kompetensi guru melalui


wadah belajar digital

… … atau hal-hal lain yang diperlukan …


satuan pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 95


Menu kegiatan prioritas berdasarkan 4 isu prioritas (2/4)

Isu Prioritas Kode (Menu) Intervensi Prioritas Deskripsi Kegiatan

E.4 Indeks Refleksi 04.06.21. Peningkatan Kualitas Guru Kelas, Mata Biaya transportasi dalam rangka
dan Perbaikan Pelajaran peningkatan kompetensi guru PAUD
Pembelajaran oleh melalui pembelajaran melalui gugus
Pendidik (komunitas belajar) secara berkala

Atau biaya yang diperlukan untuk


kegiatan evaluasi diri atau pembelajaran
dengan rekan sebaya melalui wadah
komunitas praktisi internal sekolah

01.03.06. Pengayaan TIK untuk memfasilitasi Pengadaan fasilitas TIK yang dapat
kegiatan pembelajaran digunakan untuk menguatkan kualitas
proses pembelajaran

01.03.07. Pengembangan diri: TIK sebagai wahana Pelatihan pemanfaatan TIK untuk inovasi
kreativitas dan inovasi dalam proses belajar mengajar

… … atau hal-hal lain yang diperlukan …


satuan pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 96


Menu kegiatan prioritas
Isu Prioritas Kode berdasarkan
(Menu) 4 isu prioritas Deskripsi
Intervensi Prioritas (3/4) Kegiatan
E.6. Indeks Kemitraan 01.03.16. Pengembangan pendidikan Fasilitasi penggunaan wadah interaksi
dengan Orang karakter/penumbuhan budi pekerti, dan dua arah antara satuan dan orang tua
Tua/Wali untuk kegiatan program pelibatan keluarga di baik daring (untuk biaya pulsa) ataupun
Kesinambungan sekolah luring.
Stimulasi di Satuan
dan di Rumah

Fasilitasi kegiatan pemberian laporan


hasil perkembangan anak kepada orang
tua secara berkala.

Dukungan untuk penyelenggaraan


kegiatan untuk orang tua atau melibatkan
orang tua

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 97


Menu kegiatan prioritas
Isu Prioritas Kode berdasarkan
(Menu) 4 isu prioritas
Intervensi Prioritas (4/4) Kegiatan
Deskripsi

E.7 Indeks Layanan 01.03.10. Pengembangan diri: Melaksanakan Pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan
Holistik Integratif perilaku hidup bersih dan untuk dapat memfasilitasi kelas orang tua.
sehat/Pendidikan dan pengembangan Tujuan kelas orang adalah penguatan
(E.7.1 sekolah sehat, aman, ramah anak, dan kesinambungan pembelajaran serta
Penyelenggaraan menyenangkan pemenuhan kebutuhan esensial anak terkait
Kelas Orang Tua) perilaku hidup bersih sehat dalam rangka
pencegahan stunting, antara satuan dan di
rumah.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 98


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan Berbasis Data


Pendidikan Dasmen
(SD, SMP, SMA, SLB)
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
Analisis profil satuan Identifikasi akar
Proses

Identifikasi solusi dan penetapan target Menyusun rencana kegiatan


pendidikan masalah
Lbr Kerja

Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Memilah capaian Identifikasi akar Menentukan solusi Menentukan target Rencana kegiatan dan
Indikator masalah intervensi anggaran

Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data ● Dari daftar ● Membuat ● Mendaftar ● Menetapkan daftar
profil pendidikan dari capaian yang alternatif solusi indikator yang kegiatan yang akan
platform belum baik, untuk setiap akar akan ditingkatkan dimasukkan dlm RKAS
● Memilah capaian rumuskan masalah capaiannya ● Menetapkan barang dan
Tahapan

yang sudah baik dan masalah yang ● Memilih solusi ● Menetapkan jasa yang akan
yang belum baik akan diperbaiki yang akan target capaian dibelanjakan (termasuk
● Melakukan dilakukan dari jangka pendek, harga satuan)
analisis untuk alternatif solusi menengah, dan ● Memasukkan kegiatan
mencari akar panjang dan anggaran dalam
masalah ARKAS

Profil Metode analisis Daftar Indikator +


kegiatan Kode
Dokumen

Form Form Form


Pendidik Indikator + masalah deskriptor
ARKAS kegiatan
RKT ARKAS SIPD
an deskriptor
daerah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 100


Lembar kerja 1a:
Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

Diisi dengan indikator kasus Dasmen Diisi dengan indikator kasus Dasmen
Indikator dengan nilai baik Indikator dengan nilai sedang dan kurang

1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu

3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK

4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 101
Lembar kerja 1a:
Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

1 Dimensi A (output) A_3 Karkater A_1 Kemampuan Literasi


Mutu dan relevansi hasil belajar A_2 Kemampuan Numerasi
murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu

3 C_9 Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat C_1 Proporsi GTK bersertifikat
Dimensi C (input) kompetensi C_3 Pengalaman pelatihan guru
Kompetensi dan kinerja GTK C_5 Nilai uji kompetensi guru

4 D_1 Indeks kualitas pembelajaran


D_2 Indeks refleksi dan perbaikan
pembelajaran
Dimensi D (proses) D_3 Kepemimpinan instruksional
Mutu dan relevansi pembelajaran D_4 Iklim Keamanan sekolah
D_6 Iklim Kesetaraan Gender
D_8 Iklim Kebinekaan
D_10 Iklim Inklusivitas

5 Dimensi E (input) E_2 Pemanfaatan sumber daya sekolah E_3 Pemanfaatan TIK untuk
Pengelolaan sekolah yang administrasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 102
Lembar Kerja 1b: Penentuan Isu Layanan yang ingin Dikuatkan

Berdasarkan hasil evaluasi diri dengan menggunakan Profil Pendidikan, tetapkan isu layanan yang ingin dianalisis lebih
lanjut dan disusun rencana peningkatan kualitas layanannya. Disarankan maksimal 5 isu saja yang akan dikuatkan di
tahun ini agar upaya peningkatan layanan lebih fokus.

Utamakan 5 isu prioritas apabila hasil evaluasi diri dalam aspek tersebut menunjukkan hasil yang belum baik. Mengingat
ragamnya karakteristik dan kondisi Dikdasmen, Dikdasamen dapat menambahkan isu lain terkait layanan yang ingin
dikuatkan.

No Isu Layanan yang ingin Dikuatkan Menu Isu prioritas Dikdasmen


1 A.1 Kemampuan Literasi
1.A.1 Kemampuan Literasi
2 A.2 Kemampuan Numerasi 2.A.2 Kemampuan Numerasi

3 D.4 Iklim Keamanan Sekolah 3.C.1 Pengalaman Pelatihan Guru

4 … dst 4.D.1 Kualitas Pembelajaran


5 … dst 5. D.4 Iklim Keamanan Sekolah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 103


Lembar Kerja 1b: Penentuan Isu Layanan yang ingin Dikuatkan

Berdasarkan hasil evaluasi diri dengan menggunakan Profil Pendidikan, tetapkan isu layanan yang ingin dianalisis lebih
lanjut dan disusun rencana peningkatan kualitas layanannya. Disarankan maksimal 5 isu saja yang akan dikuatkan di
tahun ini agar upaya peningkatan layanan lebih fokus.

Utamakan 5 isu prioritas apabila hasil evaluasi diri dalam aspek tersebut menunjukkan hasil yang belum baik. Mengingat
ragamnya karakteristik dan kondisi Dikdasmen, Dikdasamen dapat menambahkan isu lain terkait layanan yang ingin
dikuatkan.

No Isu Layanan yang ingin Dikuatkan Menu Isu prioritas SD


1 A.1 Kemampuan Literasi
1.A.1 Kemampuan Literasi
2 A.2 Kemampuan Numerasi 2.A.2 Kemampuan Numerasi

3 C_1 Proporsi GTK bersertifikat 3.C.1 Pengalaman Pelatihan Guru

4 C_3 Pengalaman pelatihan guru 4.D.1 Kualitas Pembelajaran


5 E_3 Pemanfaatan TIK untuk administrasi 5. D.4 Iklim Keamanan Sekolah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 104


Analisis berikutnya adalah menentukan akar masalah dari masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya
Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W.

Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa
sebuah masalah terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.

Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa.

Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah seperti:
Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 105
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses
dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input
Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya Manusia
siswa Siswa dan Sekolah

Dimensi A Dimensi C

Mutu dan Kompetensi dan


relevansi hasil WHY kinerja GTK
belajar murid
Dimensi D
W
WHY Mutu dan H
relevansi Y
pembelajaran
Dimensi B WH Dimensi E
Y Pengelolaan
Pemerataan sekolah yang
pendidikan yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 106


Lembar Kerja 2: Identifikasi akar masalah
Berdasarkan hasil analisis Profil Pendidikan tetapkan masalah utama yang akan diselesaikan.

Identifikasi faktor yang berpotensi menyebabkan masalah tersebut terjadi berdasarkan indikator-indikator
dalam dimensi C, D dan E.
Level Permasalahan Akar Permasalahan

Output Pilih masalah yang akan diatasi Pindahkan indikator dari proses yang
dari daftar hal yang belum baik diyakini sebagai penyebab masalah di
output Permasalahan di level
proses dapat menjadi
akar masalah di output

Proses Pilih indikator yang berpotensi Pindahkan indikator dari input yang
sebagai penyebab masalah di diyakini sebagai penyebab masalah di
proses Permasalahan di level
output dari hal yang belum baik
input dapat menjadi
akar masalah di proses

Input Pilih indikator yang berpotensi


sebagai penyebab masalah di
proses dari hal yang belum baik

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 107


Lembar Kerja 2: Identifikasi akar masalah

Level Permasalahan Akar Permasalahan

Output Kemampuan literasi dan numerasi rendah Dukungan kepala sekolah terhadap refleksi guru
(nilai 1.50) kurang

Proses Dukungan kepala sekolah terhadap refleksi Kompetensi Pedagogik kurang


guru kurang Pemanfaatan TIK untuk administrasi rendah
Pengelolaan kurikulum sekolah kurang

Input Kompetensi Pedagogik kurang


Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu
guru dan tenaga kependidikan kurang
Pemanfaatan TIK untuk administrasi rendah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 108


Lembar Kerja 3: Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih
Tuliskan alternatif solusi sebanyak mungkin yang diyakini dapat mengatasi akar masalah yang telah
ditetapkan. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi
pada pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih


1 Pilih salah 1.Tetapkan akar 1.Buat daftar solusi untuk ● Tetapkan solusi
satu masalah masalah hasil menyelesaikan akar masalah yang efektif dan
yang akan analis LK2 sebanyak mungkin efisien
diselesaikan 2.dll ● Boleh lebih dari
satu

2.Tetapkan akar 1. aaa


masalah berikutnya 2. bbb
bila ada

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 109


Lembar Kerja 3: Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Kemampuan 1. Rendahnya 1.Pelatihan peningkatan Berbagi praktik baik di


literasi dan pengetahuan dan kompetensi pedagogik kelompok kerja guru
numerasi kompetensi 2.Berbagi praktik baik di (KKG)*
rendah pedagogik guru kelompok kerja guru (KKG)
(C_3_2) 3.Bermitra dengan lembaga *pemilihan dengan
2. Rendahnya pendidikan tenaga pertimbangan
kemampuan kependidikan (LPTK) untuk anggaran (cost minim,
manajerial guru peningkatan kompetensi kebermanfaatan
(C_3_3) pedagogik besar) disesuaikan
4.Guru menguatkan dengan kapasitas
kompetensi secara mandiri sekolah

2 Pemanfaatan Proporsi 1.Guru mengikuti pelatihan di Guru mengikuti


TIK untuk pembelanjaan dana gugus pelatihan tentang
administrasi BOS secara daring 2.Guru mengikuti pelatihan perencanaan
(E_3_1) tentang perencanaan pembelajaran di
pembelajaran di platform platform Merdeka
Merdeka Mengajar Mengajar

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 110


Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi

Tetapkan tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan indikator keberhasilan
masing-masing dari kegiatan, hasil kegiatan dan dampaknya.

Isu: Akar masalah yang akan diselesaikan

Tujuan Indikator Keberhasilan

Dampak Dampak yang diharapkan Indikator dampak Jangka Panjang


tercapai

Hasil Hasil yang diharapkan tercapai Indikator hasil


Jangka Menengah
dari pelaksanaan kegiatan

Keluaran Kegiatan yang direncanakan Indikator keberhasilan


Jangka pendek
dilakukan kegiatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 111


Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi

Tetapkan tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan indikator keberhasilan
masing-masing dari kegiatan, hasil kegiatan dan dampaknya.
Isu: Rendahnya pengetahuan dan kompetensi pedagogik guru

Tujuan Indikator Keberhasilan

Dampak Tumbuhnya budaya mutu di Aktifnya kegiatan KKG dalam


KKG peningkatan mutu guru
Jangka Panjang

Hasil Meningkatnya kemampuan Meningkatnya hasil belajar siswa


pedagogik guru
Jangka Menengah
Keluaran Berbagi praktik baik di 1. Meningkatnya kompetensi
kelompok kerja guru (KKG) pedagogik
2. Meningkatnya mutu Jangka pendek
pengelolaan pembelajaran
(kompetensi profesional)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 112


Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran
Susun kegiatan-kegiatan lebih rinci dari setiap sub-kegiatan yang telah ditetapkan. Tentukan siapa
penanggung jawab dari pelaksana kegiatan tersebut, tanggal mulai dan tanggal selesai serta sumber daya
yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Sub kegiatan Aktivitas PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya

Nama sub Rincian kegiatan Pelaksana jelas jelas Anggaran, SDM, bantuan
kegiatan yang kegiatan yang akan dipakai untuk
akan dilakukan
melakukan kegiatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 113


Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran
Sub kegiatan Aktivitas PIC Waktu Waktu Sumber Daya
Mulai Selesai

Berbagi 1. Pertemuan Kelompok Kerja Guru 14.00 16.00 Anggaran : BOS dan Anggaran lainnya yang
praktik baik Guru (1x/minggu) relevan
implementas Sumber Daya Manusia: Fasilitator, Guru
berprestasi, Guru pemandu bidang studi
i pedagogik
dan
pengelolaan 2. Pelatihan peningkatan Guru 23 Juni 26 Juni Anggaran : Kemendikbudristek (P4TK/GTK),
pembelajara kompetensi pedagogik dan Pemda
n Sumber Daya Manusia: Fasilitator
(Widyaiswara)

3. Guru menguatkan kompetensi Kepala Sekolah/ Juni Juli Anggaran : Mandiri


secara mandiri dengan Guru (period Sumber Daya:
mempelajari literatur tentang libur • Rumah Belajar
pedagogik dan melakukan sekolah • Ruang Guru
pelatihan secara online ) • Aplikasi literatur online lainnya

4. Simulasi pembelajaran Guru 08.00 12.00 Tidak memerlukan biaya


Sumber daya: guru berprestasi

5. Inhouse training mata Guru 14.00 16.00 Anggaran: BOS


pelajaran Sumber daya: Guru berprestasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 114


Berikut format Rencana Kerja Tahunan yang perlu disusun oleh Satuan
Pendidikan sebagai dasar kegiatan monitoring dan evaluasi
Rencana Kegiatan Tahunan merupakan rencana jangka pendek (tahunan) satuan pendidikan yang
merupakan isi dari lembar kerja 1 sampai dengan 5.
Satuan pendidikan dapat menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah dengan menambah target selama 4
tahun kedepan.
LK 1 LK2 LK3 LK4

Isu Layanan Capaian Akar Masalah Solusi Sub Kegiatan Target

Pengalaman 18.84 Refleksi diri belum Berbagi praktik baik Berbagi praktik baik 55
pelatihan guru dilakukan rutin Pelatihan mandiri implementasi
kurang Pelatihan belum melalui PMM pedagogik dan
prioritas pengelolaan
pembelajaran
LK3 LK 5

Waktu Waktu Sumber


Sub Kegiatan Kegiatan PIC
Mulai Selesai Daya

Berbagi praktik baik Pertemuan kelompok kerja Guru Tiap Sabtu Tiap Sabtu BOS
implementasi pedagogik dan guru Guru 23 Juni 26 Juni Pemda
pengelolaan pembelajaran Pelatihan peningkatan
pedagogik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 115
Rincian kegiatan dalam RKT yang memiliki anggaran kemudian diinput kedalam ARKAS sesuai
dengan jenis kegiatan berdasarkan komponen BOS

Profil Opsi untuk menyelaraskan kegiatan dari PBD (lembar kerja #5) dengan
daftar kegiatan yang ada pada ARKAS:
dan Rapor
Platform Rapor 1. Mendapatkan langsung melalui ARKAS; bisa dengan bantuan fitur
Pendidikan Pendidikan mencari (search) saat memilih kegiatan
2. Mendapatkan melalui Buku Saku daftar kegiatan ARKAS

Daftar Kegiatan
pada ARKAS

Perencanaan
Berbasis
Data 1)
Contoh bentuk
RKT Perhatian: pelaporan form K7a
1. Kegiatan harus selaras dengan
ARKAS
terkait pengelolaan
kegiatan yang ada pada ARKAS Pelaporan dana BOS melalui
2. Perencanaan belanja /pengadaan K7a 1) ARKAS
barang/jasa harus melekat sesuai
kegiatannya

Monitoring
& Evaluasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 116
Rencana kegiatan dan anggaran diinput selaras dengan kegiatan pada ARKAS
Program Sub-Program Sub Kegiatan Kode Uraian PIC Waktu Waktu Sumber Status Ket.
Rekening Kegiatan Mulai Selesai Daya (Monev.)

06.Pengemba 06.07. 06.07.03. 1. Belanja 1. Kepsek, 3 Juli 14 Juli BOS - -


ngan standar Langganan Biaya langganan Makanan & Konsumsi: Guru 2022 2022
pengelolaan Daya dan Jasa internet Minuman 270 Box
Pelatihan /
Diklat, …

02.03.21. 1. Belanja 1.1. Guru 14 Juli 21 Juli BOS - -


Penyusunan Alat Tulis Stofmap 2022 2022
RPP Kantor Kertas: 352
Kegiatan beranggaran lembar
yang selaras dengan
daftar kegiatan pada
ARKAS
2. Belanja 2.1. Cetak Guru 1 Agt 15 Des BOS - -
konsumsi Kartu NISN: 2022 2022
352 ea.

Tidak ada

Lain-lain
(CSR,
bantuan)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 117


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan Prioritas

Standar Pelaksanaan Kegiatan 01.03.10 Pengembangan diri: Melaksanakan perilaku hidup bersih
Kompetensi Pembelajaran dan dan sehat/Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat,
Lulusan Ekstrakurikuler aman, ramah anak, dan menyenangkan

01.03.11 Penyelenggaraan: pencegahan penyalahgunaan narkotika,


psikotropika, zat adiktif (narkoba), minuman keras,
merokok, dan HIV AIDS

01.03.16 Pengembangan pendidikan karakter/penumbuhan budi


pekerti, dan kegiatan program pelibatan keluarga di sekolah

01.03.66 Penyelenggaraan pembelajaran aktif kreatif efektif dan


nyaman

01.03.07. Pengembangan diri: TIK sebagai wahana kreativitas dan


inovasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 118


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan Prioritas

Standar Isi Pelaksanaan Kegiatan 02.03.21 Penyusunan RPP


Pembelajaran dan
Ekstrakurikuler 02.03.65 Penyusunan Kurikulum

02.03.20. Penyusunan Silabus

Pengembangan profesi guru 02.06.03. Workshop peningkatan kompetensi semua guru mapel
dan tenaga kependidikan tentang tingkat kesulitan mata pelajaran dalam penentuan
KKM

02.06.01. Workshop validasi RPP semua mapel dalam


MGMPS/MGMPK

Pengembangan Perpustakaan 02.02.01. Penyusunan Program Perpustakaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 119


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Proses Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 03.03.43 Penyusunan Program Ekstrakurikuler


dan Ekstrakurikuler
03.03.54 Penyelenggaraan Pesantren Kilat
.

03.03.12 Pembelian bahan untuk praktikum


.

Pelaksanaan Kegiatan 03.04.01 Pelaksanaan Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler


Asesmen/Evaluasi Pembelajaran
03.04.02 Fotokopi/penggandaan soal
.

03.04.05 Biaya konsumsi penyelenggaraan dan pemeriksaan


. ujian di sekolah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 120


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Proses Pengembangan Profesi Guru dan 03.06.16 Pelaksanaan pemantauan pembelajaran semua
Tenaga Kependidikan mapel/guru di sekolah

03.06.04 Workshop peningkatan kompetensi pengembangan


. bahan ajar bagi guru semua mapel

03.06.09 Magang guru peningkatan kompetensi guru tentang


. metode/strategi pembelajaran semua mapel

03.06.06 Workshop peningkatan kompetensi pengelolaan kelas


. bagi guru

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 121


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar PTK Pengembangan Profesi Guru dan 04.06.01 Pembiayaan kegiatan MGMP dan MKKS sekolah
Tenaga Kependidikan
04.06.03 Mengadakan workshop/lokakarya untuk peningkatan mutu

04.06.21 Peningkatan Kualitas Guru Kelas, Mata Pelajaran

04.06.22 Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah

04.06.28 Workshop peningkatan kompetensi bidang studi sesuai


dengan tugas guru untuk tiap guru mapel

04.06.24. Pembuatan Media Pembelajaran

04.06.32. Workshop peningkatan kompetensi pemanfaatan TIK


dalam manajemen sekolah

04.06.38. Pembinaan Tenaga UKS

Pengembangan Perpustakaan 04.02.07. Pembinaan Tenaga Perpustakaan/Peningkatan


Kompetensi Tenaga Perpustakaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 122


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Pengembangan Perpustakaan 05.02.09 Pengadaan Buku Pegangan atau Buku Teks Utama Guru
Sarpras
05.02.10 Pengadaan Buku Pelajaran Pokok atau Buku Teks Utama
Peserta Didik

05.01.02. Penyediaan buku non teks atau bahan ajar lainnya

05.02.13. Pemeliharaan/pembelian perabot perpustakaan

Pelaksanaan Kegiatan 05.03.61. Pengadaan alat peraga IPA


Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
05.07.01. Pemasangan Jaringan Internet baru

Pelaksanaan Administrasi 05.05.12. Pembuatan dan pemeliharaan Website


Kegiatan Sekolah
05.05.56. Pengembangan sekolah sehat, sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata dan sejenisnya

Penyediaan Alat Multi Media 05.09.02 Pengadaan LCD proyektor


Pembelajaran
05.09.04 Pengadaan laptop

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 123


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Pelaksanaan Administrasi 06.05.10 Membeli atau menyewa genset atau panel surya untuk
Pengelolaan Kegiatan Sekolah daerah yang belum ada listrik

06.05.46 Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan

06.05.17 Pelaksanaan Rapat Kerja Kepala Sekolah


.

06.05.11. Pelaksanaan sekolah hijau

06.05.19 Penyusunan Program RKJM/RPS/RKT/RAPBS/RAKS kecuali


. untuk pembayaran honor

06.05.08 Biaya mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK


.

06.05.36 Pengelolaan Sekolah Berbasis ICT/TIK misalnya


. pengembangan e-book

06.01.04 Pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 124


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Pelaksanaan Administrasi Kegiatan 07.05.58. Penyediaan pembiayaan untuk studi lanjut
Pembiayaan Sekolah pendidik/tenaga kependidikan

07.05.61. Pembelian alat tulis kantor (termasuk tinta printer, CD


dan flash disk)

Pembiayaan Langganan Daya dan 07.07.12. Pembayaran langganan Internet


Jasa

Pembayaran Honor 07.12.01. Pembayaran Honor Guru

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 125


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Pelaksanaan Kegiatan Asesmen dan 08.04.20 Simulasi dan pelaksanaan Asesmen Nasional
Penilaian Evaluasi Pembelajaran Berbasis Komputer

Pembiayaan Pengembangan Profesi 08.06.47 Workshop


Guru dan Tenaga Kependidikan
08.06.49 Pelatihan

Pengembangan profesi guru dan 08.06.44. Portofolio


tenaga kependidikan
08.06.45. Proyek

08.06.48. IHT

Pelaksanaan kegiatan asesmen dan 08.04.18. Pelaksanaan Penilaian Ujian Sekolah


evaluasi pembelajaran
08.04.14. Pelaksanaan Penilaian Ulangan Harian

08.04.15. Pelaksanaan Penilaian Ulangan Tengah Semester

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 126


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan Berbasis Data


SMK
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
Analisis profil satuan Identifikasi akar
Proses

Identifikasi solusi dan penetapan target Menyusun rencana kegiatan


pendidikan masalah
Lbr Kerja

Lembar Kerja 1 Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5
Memilah capaian Identifikasi akar Menentukan solusi Menentukan target Rencana kegiatan dan
Indikator masalah intervensi anggaran

Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data ● Dari daftar ● Membuat ● Mendaftar ● Menetapkan daftar
profil pendidikan dari capaian yang alternatif solusi indikator yang kegiatan yang akan
platform belum baik, untuk setiap akar akan ditingkatkan dimasukkan dlm RKAS
● Memilah capaian rumuskan masalah capaiannya ● Menetapkan barang dan
Tahapan

yang sudah baik dan masalah yang ● Memilih solusi ● Menetapkan jasa yang akan
yang belum baik akan diperbaiki yang akan target capaian dibelanjakan (termasuk
● Melakukan dilakukan dari jangka pendek, harga satuan)
analisis untuk alternatif solusi menengah, dan ● Memasukkan kegiatan
mencari akar panjang dan anggaran dalam
masalah ARKAS

Profil Metode analisis Daftar Indikator + Form


kegiatan Kode Form
Dokumen

Pendidik Indikator + masalah deskriptor ARKAS Juknis


an deskriptor ARKAS kegiatan BOS SIPD
daerah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 128


Lembar kerja 1a:
Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

Diisi dengan indikator kasus SMK Diisi dengan indikator kasus SMK
Indikator dengan nilai baik Indikator dengan nilai sedang dan kurang

1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu

3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK

4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 129
Lembar kerja 1a:
Lembarindikator
Memilah Kerja 1: Menilai
yang Hasil
sudah baik danProfil Pendidikan
indikator yang belum baik

No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

1 Dimensi A (output) Kemampuan Numerasi terutama Aljabar Kemampuan numerasi Siswa terutama
Mutu dan relevansi hasil belajar (A2) data & ketidakpastian (A.2.4)
murid

2 Dimensi B (output) Kesenjangan literasi (B.1) Kesenjangan numerasi (B.2)


Pemerataan pendidikan yang
bermutu

3 Dimensi C (input) Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6)
Kompetensi dan kinerja GTK

4 Dimensi D (proses) Refleksi atas praktik mengajar (D.2.2) Link and Match dengan dunia kerja
Mutu dan relevansi (D.13)
pembelajaran

5 Dimensi E (input) Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel

130
Lembar Kerja 1b: Penentuan Isu Layanan yang ingin Dikuatkan

Berdasarkan hasil evaluasi diri dengan menggunakan Profil Pendidikan, tetapkan isu layanan yang ingin dianalisis lebih
lanjut dan disusun rencana peningkatan kualitas layanannya. Disarankan maksimal 5 isu saja yang akan dikuatkan di
tahun ini agar upaya peningkatan layanan lebih fokus.

Utamakan 5 isu prioritas apabila hasil evaluasi diri dalam aspek tersebut menunjukkan hasil yang belum baik. Mengingat
ragamnya karakteristik dan kondisi SMK, SMK dapat menambahkan isu lain terkait layanan yang ingin dikuatkan.

No Isu Layanan yang ingin Dikuatkan Menu Isu prioritas SMK


1 A.1 Kemampuan Literasi
1.A.1 Kemampuan Literasi
2 A.2 Kemampuan Numerasi
2.A.2 Kemampuan Numerasi
3 C.1 Pengalaman Pelatihan Guru
3.C.1 Pengalaman Pelatihan Guru
4 D.1. Kualitas Pembelajaran 4.D.1 Kualitas Pembelajaran

5 D.13 Link and match dengan dunia kerja 5.D.13 Link and match dengan dunia kerja

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 131


Analisis berikutnya adalah menentukan akar masalah dari masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya
Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W.

Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa
sebuah masalah terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.

Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa.

Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah seperti:
Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 132
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses
dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input
Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya Manusia
siswa Siswa dan Sekolah

Dimensi A Dimensi C

Mutu dan Kompetensi dan


relevansi hasil WHY kinerja GTK
belajar murid
Dimensi D
W
WHY Mutu dan H
relevansi Y
pembelajaran
Dimensi B WH Dimensi E
Y Pengelolaan
Pemerataan sekolah yang
pendidikan yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 133


Lembar Kerja 2: Identifikasi akar masalah
Berdasarkan hasil analisis Profil Pendidikan tetapkan masalah utama yang akan diselesaikan.

Identifikasi faktor yang berpotensi menyebabkan masalah tersebut terjadi berdasarkan indikator-indikator
dalam dimensi C, D dan E.
Level Permasalahan Akar Permasalahan

Output Pilih masalah yang akan diatasi Pindahkan indikator dari proses yang
dari daftar hal yang belum baik diyakini sebagai penyebab masalah di
output Permasalahan di level
proses dapat menjadi
akar masalah di output

Proses Pilih indikator yang berpotensi Pindahkan indikator dari input yang
sebagai penyebab masalah di diyakini sebagai penyebab masalah di
proses Permasalahan di level
output dari hal yang belum baik
input dapat menjadi
akar masalah di proses

Input Pilih indikator yang berpotensi


sebagai penyebab masalah di
proses dari hal yang belum baik

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 134


Lembar Kerja 2: Identifikasi akar masalah

Level Permasalahan Akar Permasalahan

Output Kemampuan numerasi siswa terutama Link and match dengan dunia kerja masih
pada data & ketidakpastian yang minim
kaitannya penerapan di dunia kerja Belum
memadai

Proses Link and match dengan dunia kerja masih Partisipasi warga sekolah (guru produktif)
minim dalam program link and match masih rendah

Input Partisipasi warga sekolah (guru produktif)


dalam program link and match masih
rendah

135
Lembar Kerja 3: Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih
Tuliskan alternatif solusi sebanyak mungkin yang diyakini dapat mengatasi akar masalah yang telah
ditetapkan. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi
pada pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih


1 Pilih salah 1.Tetapkan akar 1.Buat daftar solusi untuk ● Tetapkan solusi
satu masalah masalah hasil menyelesaikan akar masalah yang efektif dan
yang akan analis LK2 sebanyak mungkin efisien
diselesaikan 2.dll ● Boleh lebih dari
satu

2.Tetapkan akar 1. aaa


masalah berikutnya 2. bbb
bila ada

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 136


Lembar Kerja 3: Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Kemampuan Link and match dengan dunia 1. Mengundang guru tamu dari Mengundang guru tamu dari
numerasi siswa kerja masih minim dunia kerja secara periodik dunia kerja secara periodik
terutama pada mengajar materi data & mengajar materi data &
ketidakpastian ketidakpastian
data & 2. Praktik industri bagi guru
ketidakpastian dan Siswa di industri yang
yang kaitannya relevan
penerapan di 3. Penyusunan materi ajar
dunia kerja antara sekolah dan dunia
Belum memadai kerja yang relevan

Partisipasi warga sekolah (guru 1. Kepala sekolah menugaskan Guru adaptif dan produktif
adaptif dan produktif) dalam guru menyusun bahan ajar mengidentifikasi dunia kerja
program link and match masih data & ketidakpastian yang relevan
rendah 2. Guru adaptif dan produktif
mengidentifikasi dunia kerja
yang relevan

137
Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi

Tetapkan tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan indikator keberhasilan
masing-masing dari kegiatan, hasil kegiatan dan dampaknya.

Isu: Akar masalah yang akan diselesaikan

Tujuan Indikator Keberhasilan

Dampak Dampak yang diharapkan Indikator dampak Jangka Panjang


tercapai

Hasil Hasil yang diharapkan tercapai Indikator hasil


Jangka Menengah
dari pelaksanaan kegiatan

Keluaran Kegiatan yang direncanakan Indikator keberhasilan


Jangka pendek
dilakukan kegiatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 138


Lembar Kerja 4: Menetapkan target dari indikator yang diintervensi

Isu: Link and match dengan dunia kerja masih minim

Tujuan Indikator Keberhasilan

Meningkatnya Nilai Kemampuan


kemampuan numerasi numerasi meningkat
Siswa terutama data & menjadi 2.5 Jangka Panjang
Dampak ketidakpastian yang
kaitannya penerapan di
dunia kerja

Meningkatnya kualitas 100 % Siswa mampu Jangka Menengah


Hasil pembelajaran pada materi mengerjakan tugas yang
data & ketidakpastian diberikan

Meningkatnya antusias 100 % Siswa aktif dalam Jangka pendek


Keluaran Siswa belajar materi data pembelajaran
& ketidakpastian

139
Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran
Susun kegiatan-kegiatan lebih rinci dari setiap sub-kegiatan yang telah ditetapkan. Tentukan siapa
penanggung jawab dari pelaksana kegiatan tersebut, tanggal mulai dan tanggal selesai serta sumber daya
yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Sub kegiatan Aktivitas PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya

Nama sub Rincian kegiatan Pelaksana jelas jelas Anggaran, SDM, bantuan
kegiatan yang kegiatan yang akan dipakai untuk
akan dilakukan
melakukan kegiatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 140


Lembar Kerja 5: Menyusun rencana kegiatan dan anggaran
Sub Kegiatan Aktivitas PIC Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya

Mengundang Membuat surat undangan ke Kepsek 1-3-22 4-3-22 BOS, ATK,


guru tamu dari industri yang relevan  
dunia kerja
secara periodik Menganalisis materi antara guru 7-3-22 9-3-22 BOS, ATK,
mengajar materi tamu dari industri dan guru adaptif
Wakasek
data & serta produktif yang relevan
 
ketidakpastian
Menyusun rencana pembelajaran Wakasek 10-3-22 11-3-22 BOS, ATK
dan jadwal mengajar  

Mengajar secara team teaching 14-3-22 2-6-22 BOS, ATK, Multimedia


guru tamu industri dan guru Guru
adaptif/produktif materi data &  
ketidakpastian

Monitoring dan evaluasi 25-4-22 2-6-22 BOS, Instrumen


Wakasek
pembelajaran

141
Berikut format Rencana Kerja Tahunan yang perlu disusun oleh Satuan
Pendidikan sebagai dasar kegiatan monitoring dan evaluasi
Rencana Kegiatan Tahunan merupakan rencana jangka pendek (tahunan) satuan pendidikan yang
merupakan isi dari lembar kerja 1 sampai dengan 5.
Satuan pendidikan dapat menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah dengan menambah target selama 4
tahun kedepan.
LK 1 LK2 LK3 LK4

Isu Layanan Capaian Akar Masalah Solusi Sub Kegiatan Target

Kemampuan 1.63 Link and match Mengundang guru Penyusunan 2.5


numerasi kurang dengan dunia kerja tamu dari dunia kerja RPP
masih minim

LK3 LK 5

Waktu Waktu Sumber


Sub Kegiatan Kegiatan PIC
Mulai Selesai Daya

Penyusunan RPP Mengundang guru tamu Kepsek 1 Mar 2022 4 Mar 2022 BOS, ATK
Menganalisis materi Wakasek 7 Mar 2022 11 Mar 2022
Menyusun RPP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 142


Rincian kegiatan dalam RKT yang memiliki anggaran kemudian diinput kedalam ARKAS sesuai
dengan jenis kegiatan berdasarkan komponen BOS

Profil Opsi untuk menyelaraskan kegiatan dari PBD (lembar kerja #5) dengan
daftar kegiatan yang ada pada ARKAS:
dan Rapor
Platform Rapor 1. Mendapatkan langsung melalui ARKAS; bisa dengan bantuan fitur
Pendidikan Pendidikan mencari (search) saat memilih kegiatan
2. Mendapatkan melalui Buku Saku daftar kegiatan ARKAS

Daftar Kegiatan
pada ARKAS

Perencanaan
Berbasis
Data 1)
Contoh bentuk
RKT Perhatian: pelaporan form K7a
1. Kegiatan harus selaras dengan
ARKAS
terkait pengelolaan
kegiatan yang ada pada ARKAS Pelaporan dana BOS melalui
2. Perencanaan belanja /pengadaan K7a 1) ARKAS
barang/jasa harus melekat sesuai
kegiatannya

Monitoring
& Evaluasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 143
Rencana kegiatan dan anggaran diinput selaras dengan kegiatan pada ARKAS
Program Sub-Program Kegiatan Kode Uraian PIC Waktu Waktu Sumber Status Ket.
Rekening Kegiatan Mulai Selesai Daya (Monev.)

06.Pengemba 06.07. 06.07.03. 1. Belanja 1. Kepsek, 3 Juli 14 Juli BOS - -


ngan standar Langganan Biaya langganan Makanan & Konsumsi: Guru 2022 2022
pengelolaan Daya dan Jasa internet Minuman 270 Box
Pelatihan /
Diklat, …

02.03.21. 1. Belanja 1.1. Guru 14 Juli 21 Juli BOS - -


Penyusunan Alat Tulis Stofmap 2022 2022
RPP Kantor Kertas: 352
Kegiatan beranggaran lembar
yang selaras dengan
daftar kegiatan pada
ARKAS
2. Belanja 2.1. Cetak Guru 1 Agt 15 Des BOS - -
konsumsi Kartu NISN: 2022 2022
352 ea.

Tidak ada

Lain-lain
(CSR,
bantuan)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 144


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan Prioritas

Standar Pelaksanaan Kegiatan 01.03.10 Pengembangan diri: Melaksanakan perilaku hidup bersih
Kompetensi Pembelajaran dan dan sehat/Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat,
Lulusan Ekstrakurikuler aman, ramah anak, dan menyenangkan

01.03.11 Penyelenggaraan: pencegahan penyalahgunaan narkotika,


psikotropika, zat adiktif (narkoba), minuman keras,
merokok, dan HIV AIDS

01.03.16 Pengembangan pendidikan karakter/penumbuhan budi


pekerti, dan kegiatan program pelibatan keluarga di sekolah

01.03.66 Penyelenggaraan pembelajaran aktif kreatif efektif dan


nyaman

01.03.07. Pengembangan diri: TIK sebagai wahana kreativitas dan


inovasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 145


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan Prioritas

Standar Isi Pelaksanaan Kegiatan 02.03.21 Penyusunan RPP


Pembelajaran dan
Ekstrakurikuler 02.03.65 Penyusunan Kurikulum

02.03.20. Penyusunan Silabus

Pengembangan profesi guru 02.06.03. Workshop peningkatan kompetensi semua guru mapel
dan tenaga kependidikan tentang tingkat kesulitan mata pelajaran dalam penentuan
KKM

02.06.01. Workshop validasi RPP semua mapel dalam


MGMPS/MGMPK

Pengembangan Perpustakaan 02.02.01. Penyusunan Program Perpustakaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 146


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Proses Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 03.03.43 Penyusunan Program Ekstrakurikuler


dan Ekstrakurikuler
03.03.54 Penyelenggaraan Pesantren Kilat
.

03.03.12 Pembelian bahan untuk praktikum


.

Pelaksanaan Kegiatan 03.04.01 Pelaksanaan Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler


Asesmen/Evaluasi Pembelajaran
03.04.02 Fotokopi/penggandaan soal
.

03.04.05 Biaya konsumsi penyelenggaraan dan pemeriksaan


. ujian di sekolah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 147


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas

SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Proses Pengembangan Profesi Guru dan 03.06.16 Pelaksanaan pemantauan pembelajaran semua
Tenaga Kependidikan mapel/guru di sekolah

03.06.04 Workshop peningkatan kompetensi pengembangan


. bahan ajar bagi guru semua mapel

03.06.09 Magang guru peningkatan kompetensi guru tentang


. metode/strategi pembelajaran semua mapel

03.06.06 Workshop peningkatan kompetensi pengelolaan kelas


. bagi guru

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 148


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar PTK Pengembangan Profesi Guru dan 04.06.01 Pembiayaan kegiatan MGMP dan MKKS sekolah
Tenaga Kependidikan
04.06.03 Mengadakan workshop/lokakarya untuk peningkatan mutu

04.06.21 Peningkatan Kualitas Guru Kelas, Mata Pelajaran

04.06.22 Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah

04.06.28 Workshop peningkatan kompetensi bidang studi sesuai


dengan tugas guru untuk tiap guru mapel

04.06.24. Pembuatan Media Pembelajaran

04.06.32. Workshop peningkatan kompetensi pemanfaatan TIK


dalam manajemen sekolah

04.06.38. Pembinaan Tenaga UKS

Pengembangan Perpustakaan 04.02.07. Pembinaan Tenaga Perpustakaan/Peningkatan


Kompetensi Tenaga Perpustakaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 149


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Pengembangan Perpustakaan 05.02.09 Pengadaan Buku Pegangan atau Buku Teks Utama Guru
Sarpras
05.02.10 Pengadaan Buku Pelajaran Pokok atau Buku Teks Utama
Peserta Didik

05.01.02. Penyediaan buku non teks atau bahan ajar lainnya

05.02.13. Pemeliharaan/pembelian perabot perpustakaan

Pelaksanaan Kegiatan 05.03.61. Pengadaan alat peraga IPA


Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
05.07.01. Pemasangan Jaringan Internet baru

Pelaksanaan Administrasi 05.05.12. Pembuatan dan pemeliharaan Website


Kegiatan Sekolah
05.05.56. Pengembangan sekolah sehat, sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata dan sejenisnya

Penyediaan Alat Multi Media 05.09.02 Pengadaan LCD proyektor


Pembelajaran
05.09.04 Pengadaan laptop

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 150


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Pelaksanaan Administrasi 06.05.10 Membeli atau menyewa genset atau panel surya untuk
Pengelolaan Kegiatan Sekolah daerah yang belum ada listrik

06.05.46 Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan

06.05.17 Pelaksanaan Rapat Kerja Kepala Sekolah


.

06.05.11. Pelaksanaan sekolah hijau

06.05.19 Penyusunan Program RKJM/RPS/RKT/RAPBS/RAKS kecuali


. untuk pembayaran honor

06.05.08 Biaya mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK


.

06.05.36 Pengelolaan Sekolah Berbasis ICT/TIK misalnya


. pengembangan e-book

06.01.04 Pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 151


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Pelaksanaan Administrasi Kegiatan 07.05.58. Penyediaan pembiayaan untuk studi lanjut
Pembiayaan Sekolah pendidik/tenaga kependidikan

07.05.61. Pembelian alat tulis kantor (termasuk tinta printer, CD


dan flash disk)

Pembiayaan Langganan Daya dan 07.07.12. Pembayaran langganan Internet


Jasa

Pembayaran Honor 07.12.01. Pembayaran Honor Guru

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 152


Berikut alternatif kegiatan dalam komponen BOS sebagai solusi menyelesaikan
akar masalah berdasarkan isu prioritas
SNP Komponen BOS Kode Kegiatan

Standar Pelaksanaan Administrasi Kegiatan 07.05.58. Penyediaan pembiayaan untuk studi lanjut
Pembiayaan Sekolah pendidik/tenaga kependidikan

07.05.61. Pembelian alat tulis kantor (termasuk tinta printer, CD


dan flash disk)

Pembiayaan Langganan Daya dan 07.07.12. Pembayaran langganan Internet


Jasa

Pembayaran Honor 07.12.01. Pembayaran Honor Guru

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 153


Monitoring dan Evaluasi

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:


1▪ Memahami mekanisme monitoring pelaksanaan kegiatan

2▪ Memahami mekanisme evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 154


Satuan pendidikan melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah
direncanakan berdasarkan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT)
Seluruh rincian kegiatan yang ada dalam RKT dilaksanakan, dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan
tujuan yang ditargetkan tercapai.
Kegiatan yang membutuhkan anggaran, rencana dan realisasi anggarannya dicatat dalam RKAS.

RKT

Proses Proses Proses


Pelaporan
pelaksanaan pemantauan evaluasi
hasil kegiatan
kegiatan kegiatan kegiatan
Pengesahan
anggaran
(RKAS)
Pencairan Laporan Verifikasi /
BOS termin penggunaan pertanggung
berikutnya BOS jawaban

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 155


Tahapan dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi
Kesesuaian antara rencana kerja dan
Tujuan

Bukti bukti perubahan Identifikasi hasil peningkatan mutu


pelaksanaan
Lbr Kerja

Lembar Monev 1 Lembar Monev 2 Lembar Monev 3


Evaluasi terhadap realisasi Pencatatan dan dokumentasi Evaluasi dampak pada capaian mutu
pelaksanaan kegiatan dan anggaran perubahan

Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data realisasi kegiatan ● Membuat perbandingan berbagai ● Membuat perbandingan capaian
dan anggaran dari platform ARKAS perubahan yang diperkirakan profil pendidikan dari tahun ke
atau bentuk lan merupakan hasil dari kegiatan tahun
Tahapan

● Melakukan review ketercapaian yang telah dilaksanakan ● Memberikan catatan terkait


pelaksanaan kegiatan dan serapan ● Membuat dokumentasi perubahan perbandingan data baik yang
anggaran dan bentuk foto/video atau bentuk meningkat, menurun, atau tetap
● Merumuskan rekomendasi lainnya ● Merumuskan rekomendasi atas
perbaikan temuan evaluasi dampak

Hasil Foto, Video,


Platform rapor
Dokumen

RKAS Metode analisis observasi dan catatan Analisis data


pendidikan
pengamatan perubahan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 156


Secara berkala kepala sekolah dan tim pelaksana melakukan pertemuan untuk
memonitor kemajuan pelaksanaan kegiatan

Dalam pertemuan minimal dibahas 4 hal, yaitu capaian minggu/bulan lalu, target yang akan dilakukan
minggu/bulan depan, kendala yang dialami dan rencana kegiatan yang akan dilakukan minggu/bulan depan

SD Negeri 1 Lembang, Kab. Bandung Barat Program peningkatan numerasi siswa


Kepala Sekolah: Bpk. Dadang S. Pd Target rata-rata nilai numerasi minimal 55

Capaian bulan lalu Target bulan depan

1.Pelatihan pedagogi seluruh guru 1.Menyempurnakan RPP


2.Berbagi praktik baik PBL terkait literasi 2.Pelaksanaan PBL

Kendala Rencana kegiatan

1.Masih ada guru yang belum menguasai PBL numerasi 1.Penyempurnaan RPP - 15 Juni 2022 - Tim Guru
2.Identifikasi bahan PBL yang sesuai - 2 Mei 2022 - Tim
pengadaan
3.Pengadaan bahan PBL - 7 Mei 2022-Tim pengadaan
4.Penguatan materi PBL - 4 Mei 2022 - Komite pembelajaran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 157


Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi sebelum dengan sesudah
program dilakukan menggunakan profil satuan pendidikan
Kondisi Semula Kondisi Menjadi Lembar Kerja
IMPACT / DAMPAK
M&E
Profil Pendidikan T - 1 Profil Pendidikan T0/T1 LM 3

OUTCOME / HASIL

Kondisi Output Sebelum Kondisi Setelah LM 2


OUTPUT / KELUARAN Perbaikan perbaikan

Rencana Aksi Realisasi Rencana Aksi


PROSES / KEGIATAN
1. Aktivitas 1. Realisasi Aktivitas
2. Volume LM 1
2. Realisasi Volume
3. Anggaran 3. Realisasi Anggaran
INPUT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 158


Lembar Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan diupdate
dalam laporan penggunaan RKAS
PIC Waktu Waktu Aktual Aktual Budget Realisasi
Aktivitas Mulai Selesai mulai Selesai Selisih

1. Workshop PBL Kepala 3 Juli 14 Juli 3 Juli 14 Juli 700,000 680,000 20,000
sekolah 2022 2022 2022 2022

2. Peningkatan Kepala 14 Juli 21 Juli 20 Juli 21 Juli 1,200,00 1,200,00 0


kualitas guru sekolah 2022 2022 2022 2022 0 0
dalam
perencanaan
pembelajaran

3. Pelaksanaan PBL Guru mapel 1 Agt 15 Des 5 Agt 15 Des 450,000 470,000 -20,000
2022 2022 2022 2022

Review:
1. Kegiatan peningkatan kualitas guru terlambat dilakukan karena kegiatan sebelumnya belum
selesai
2. Terdapat efisiensi dalam kegiatan workshop PBL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 159
Lembar Monev 2: Pencatatan Perubahan

Sebelum Sesudah

1. Perencanaan sekolah 1. Perencanaan sekolah


hanya melibatkan melibatkan beragam
internal sekolah (kepala pemangku kepentingan: warga
sekolah, guru) sekolah, komite sekolah, orang
2. Tidak terdapat kontrak tua siswa, tokoh agama, tokoh
kerja dan pembagian pendidikan, tokoh masyarakat
peran dan pengawas
2. Dewan guru bersama - sama
membuat kontrak kerja meliputi
waktu sekolah, pembagian
tugas, dll yang kemudian
ditandatangani bersama.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 160


Evaluasi keluaran melalui perubahan pembuatan RPP

Sebelum Sesudah

1. Penyusunan RPP 1. Memasukkan muatan lokal


kurang memasukkan dalam pembelajaran
muatan lokal 2. KBM sudah berpusat pada
2. KBM masih terpusat anak
pada guru 3. Tematik sudah mulai tampak
3. Tematik kurang
tampak 4. Pengaturan kelas sudah
4. Pengaturan kelas mulai bervariasi
masih tradisional 5. Penilaian sudah otentik dan
5. Penilaian kurang komprehensif
otentik dan
komprehensif

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 161


Evaluasi keluaran dengan membangun budaya karakter sebagai sistem kontrol

Semula
1. Reward hanya berupa pujian
2. Aktivitas siswa di sekolah tidak
terukur dan terkontrol

Menjadi
1. Ada Reward berupa bintang
2. Aktivitas siswa terukur dan
terkontrol
3. Siswa berlomba jadi yang terbaik

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 162


Lembar Monev 3: Perbandingan capaian dari profil Pendidikan

Hasil analisis:
1. Peningkatan
kemampuan numerasi
disebabkan oleh
kegiatan tambahan
pelajaran
2. Peningkatan karakter
siswa disebabkan
beragam kegiatan baru
terkait kedisiplinan,
kerja tim, dan ruang
inovasi yang diberikan
lebih luas bagi siswa

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 163


16
4

Terima kasih
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan Berbasis Data


Lampiran 1
Proses penyusunan Profil
Pendidikan
Profil Pendidikan disusun oleh berbagai pakar pendidikan, telah melalui proses
simulasi, uji coba sehingga valid untuk digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan

1. Indikator dalam profil pendidikan disusun dari dokumen pendidikan dan dipilih yang mewakili
indikator penting dalam mengukur capaian pendidikan
2. Pemilihan indikator mempertimbangkan obyektifitas indikator dan menghindari semaksimal
mungkin untuk dapat dimanipulasi.
3. Dalam hal indikator yang berasal dari AN, pelaksanaan AN dilakukan dengan instrumen yang
sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, serta dilakukan dengan metodologi yang dapat
dipertanggungjawabkan
4. Indikator profil pendidikan dapat diuji dan direvisi/ditambah dikemudian hari jika diperlukan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 166


Proses Pengembangan Instrumen AKM

Okt - Des 2019 Jan - Juli 2020 Ags 2020- Feb 2021 Mar - Ags 2021

KONSEP & PENYIAPAN PENGEMBANGAN UJICOBA DAN


REGULASI INSTRUMEN INSTRUMEN PERAKITAN

Melakukan kajian Penyusunan Ujicoba Pusmendik (774


framework, Penulisan & telaah sekolah di +- 11 provinsi), Trial
dan merumuskan soal; lokakarya GTK (22 sekolah di 6 provinsi),
stimulus, kisi-kisi
konsep serta pengembangan BAN S/M (6 provinsi +- 20000
soal, dimensi & butir instrumen murid & +- 700 guru); analisis
regulasi evaluasi konstruk survei hasil uji coba; seleksi butirl; dan
karakter & sulingjar
sistem pendidikan karakter & sulingjar perakitan

Framework,
Naskah akademik, Penyusunan
stimulus, kisi-kisi, &
PP, Permendikbud, instrumen dan Paket soal/butir instrumen
indikator survei
POS, juklak, juknis telaah instrumen
karakter & sulingjar
Kemendikbudristek, Pusmendik, warga sekolah,
Pusmendik, Pusmendik, Guru,
Praktisi dan dinas, konsultan nasional
Perguruan Tinggi, dan Perguruan
Komunitas/Penggiat dan internasional (ETS,
Pendidikan guru, dan praktisi Tinggi ACARA, INOVASI, ACER)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 167


Alur Pengolahan Asesmen Nasional

Framework & Butir Analisa dan Profil Satuan


Standard Setting
Soal Skoring Pendidikan dan Daerah

Menyusun framework Penentuan deskripsi, Analisa untuk


Pengembangan platform
indikator/ kisi-kisi, kategori baik, validasi butir soal,
digital untuk menampilkan
penulisan butir soal, sedang, kurang serta konstruk, skoring dan
hasil AN dan capaian
telaah pakar, ujicoba, penentuan batas nilai penetapan kategori
indikator pendidikan lainnya
validasi empirik setiap kategori capaian

Framework paket
Deskripsi capaian Skor dan indeks
soal, laporan Platform Profil dan Rapor
dan definisi satuan pendidikan
pengembangan Pendidikan
operasional dan daerah
instrumen
Kemendikbudristek, Pusmendik, Perguruan Kemendikbudristek,
Pusmendik, Guru, Tinggi, Praktisi,
Praktisi dan Wartek, PSPK, pemerintah
Perguruan Tinggi, dan Konsultan nasional dan
Komunitas/Penggiat daerah, satuan pendidikan,
praktisi internasional (, PSPK,
Pendidikan UNICEF, & praktisi praktisi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 168


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan Berbasis Data


Lampiran 2
Tabel Pohon Indikator
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi A PAUD

Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3

1.Kemampuan numerasi
1.% anak di bawah usia 5 tahun berkembang 2.Kemampuan bahasa ekspresif
dengan baik dalam pembelajaran 3.Kemampuan literasi
4.Fungsi eksekutif

2.% anak di bawah usia 5 tahun berkembang 1.Perkembangan sosial


dengan baik dari aspek sosial-emosional 2.Perkembangan emosional

3.% anak di bawah usia 5 tahun berkembang 1.Perkembangan motorik halus


dengan baik dari perkembangan fisik 2.Perkembangan motorik kasar

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 170


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi B PAUD - 1/2

Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3

1.Angka Kesiapan Sekolah

2.Angka Partisipasi Kasar usia 3-6 tahun

1.APM 3-4 tahun


3.Angka Partisipasi Murni usia 3-6 tahun
2.APM 5-6 tahun Angka Partisipasi
adalah indikator
4.Angka Partisipasi Murni di PAUD Negeri usia 1.APM di PAUD Negeri 3-4 tahun khusus untuk
3-6 tahun 2.APM di PAUD Negeri 5-6 tahun pemerintah daerah

1.Kesenjangan angka partisipasi anak usia 3-4


5.Kesenjangan akses anak usia dini ke tahun antarkelompok sosial-ekonomi
pendidikan berdasarkan status sosial ekonomi 2.Kesenjangan angka partisipasi anak usia 5-6
tahun antarkelompok sosial-ekonomi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 171


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi B PAUD - 2/2

Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3

1.Kesenjangan angka partisipasi anak usia 3-4


6.Kesenjangan akses PAUD berdasarkan tahun antarkelompok gender
kelompok gender 2.Kesenjangan angka partisipasi anak usia 5-6
tahun antarkelompok gender

1.Kesenjangan angka partisipasi anak usia 3-4


Akses, akreditasi
7.Kesenjangan akses PAUD dalam distribusi 1 tahun antar desa atau kelurahan
adalah indikator
Desa 1 PAUD 2.Kesenjangan angka partisipasi anak usia 5-6
khusus untuk
tahun antardesa atau kelurahan
pemerintah daerah
8.Pertumbuhan proporsi jumlah satuan PAUD
terakreditasi B

9.Pemerataan akses anak usia 3-6 tahun di


satuan yang terakreditasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 172


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi C PAUD - 1/2
Indikator Level 1 Indikator Level 2

1.Pertumbuhan proporsi pendidik PAUD


dengan kualifikasi S1/D4

2.Proporsi pendidik berijazah minimal S1/D4

1.Kepala Satuan berijazah S1/D4


3.Proporsi Kepala Satuan berijazah minimal
2.Kepala Satuan berijazah S2
S1/D4
3.Kepala Satuan berijazah S3

4.Proporsi PTK bersertifikat dari PPG (Program 1.Pendidik bersertifikat PPG


Profesi Guru) 2.Kepala Satuan bersertifikat PPG

1.Pendidik memiliki sertifikat diklat dasar


2.Pendidik memiliki sertifikat diklat lanjut
5.Sertifikasi diklat berjenjang Kementerian
3.Pendidik memiliki sertifikat diklat mahir
4.Pendidik memiliki sertifikat Pelatih

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 173


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi C PAUD - 2/2
Indikator Level 1 Indikator Level 2

1.Pendidik berpartisipasi dalam Diklat Teknis mengenai ke-PAUD-an


2.Kepala Satuan/pengelola berpartisipasi dalam Diklat Teknis mengenai ke-PAUD-an
6.Proporsi PTK dalam diklat teknis
3.Kepala Satuan/pengelola berpartisipasi dalam Diklat Teknis dengan materi
pengetahuan profesional mengenai manajerial

1.Kompetensi pedagogik
7.Standar kompetensi pendidik
2.Kompetensi profesional

1. Proporsi Guru Penggerak


8.Proporsi GTK Penggerak
2. Proporsi Kepala Satuan dan Pengawas Penggerak

1.Proporsi Guru Penggerak yang melakukan pelatihan


2.Jumlah pelatihan di tingkat gugus yang difasilitasi per Guru Penggerak
9.Kualitas Guru Penggerak
3.Jumlah pelatihan di luar gugus yang difasilitasi per Guru Penggerak
4.Rerata jumlah guru yang dilatih per Guru Penggerak

10.Indeks Distribusi Guru

11.Ketersediaan jumlah pengawas Indikator khusus untuk pemerintah daerah

12.Pemenuhan kebutuhan guru

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 174


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi D PAUD
Indikator Level 1 Indikator Level 2

1.Ketersediaan dokumen perencanaan pembelajaran yang lengkap


1.Perencanaan untuk proses
pembelajaran yang efektif 2.Kesesuaian rencana pembelajaran dengan tujuan pembelajaran dan asesmen
3.Pengaturan ruang kelas

1.Keteraturan suasana kelas


6.Panduan pendidik/teachers' scaffolding
2.Pendekatan pembelajaran 2.Penerapan disiplin positif
7.Pendekatan bermain-belajar
yang sesuai untuk anak 3.Ekspektasi pendidik
8.Berpikir aktif
usia dini 4.Perhatian dan dukungan pendidik
9.Pembelajaran kontekstual
5.Pembelajaran terdiferensiasi

1.Muatan agama dan budi pekerti


2.Muatan identitas diri
3.Muatan pengembangan 3.Muatan perilaku mandiri dan prososial
yang sesuai kurikulum 4.Muatan PHBS dan penguatan motorik kasar dan halus
5.Muatan praliterasi
6.Muatan kognitif

4.Asesmen yang
meningkatkan kualitas 1.Ketersediaan dokumen evaluasi pembelajaran dan monitoring hasil belajar anak
pembelajaran 2.Umpan balik konstruktif

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 175


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi E PAUD - 1/4

Elemen Kepemimpinan dan Pengelolaan Sumber Daya

Indikator Level 1 Indikator Level 2

1.Ketersediaan lahan 5.Ketersediaan fasilitas sanitasi


1.Indeks ketersediaan
2.Ketersediaan bangunan 6.Ketersediaan APE
sarana prasarana
3.Ketersediaan tempat bermain/belajar 7.Ketersediaan buku bacaan anak
esensial
4.Ketersediaan jaringan listrik 8.Ketersediaan perangkat TIK

4.Indeks tidak terjadinya hukuman fisik


2.Indeks iklim keamanan 1.Keamanan bangunan satuan 5.Indeks antiperundungan
dan keselamatan 2.Keamanan lingkungan satuan 6.Indeks antikekerasan seksual
sekolah 3.Ketersediaan P3K 7.Skor sikap antikekerasan pendidik dan
Kepala Satuan

1.Skor toleransi pendidik dan Kepala Satuan


3.Indeks iklim inklusivitas 2.Skor komitmen kebangsaan pendidik dan Kepala Satuan
sekolah 3.Skor multikultural
4.Skor konsepsi/pengetahuan/sikap pendidik terhadap anak berkebutuhan khusus

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 176


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi E PAUD - 2/4
Elemen Kepemimpinan dan Pengelolaan Sumber Daya

Indikator Level 1 Indikator Level 2

1.Belajar dari dan bersama orang lain


4.Indeks refleksi dan
2.Evaluasi praktik saat ini
perbaikan pembelajaran
3.Penerapan praktik baru
oleh pendidik
4.Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran

5.Indeks kepemimpinan
dan kebijakan satuan
yang mendukung
refleksi dan perbaikan
layanan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 177


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi E PAUD - 3/4

Elemen Kemitraan dengan Orang Tua

Indikator Level 1 Indikator Level 2

6.Indeks kemitraan
dengan orang tua/wali
untuk kesinambungan
stimulasi di satuan
dan di rumah

Elemen Dukungan Pemenuhan Kebutuhan Esensial Anak Usia Dini

1.Penyelenggaraan kelas orang tua


5.Penerapan PHBS
2.Pencatatan data tumbuh kembang anak
6.Pemberian PMT dan/atau pemberian makanan
3.Pemantauan tumbuh kembang anak
7.Indeks layanan dengan gizi sehat
4.Koordinasi dengan unit lain terkait
holistik integratif 7.Pemantauan kepemilikan identitas peserta didik
pemenuhan gizi dan kesehatan peserta
(NIK)
didik
8.Ketersediaan fasilitas sanitasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 178


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi E PAUD - 4/4

Elemen Kepemimpinan dan Pengelolaan Sumber Daya

Indikator Level 1 Indikator Level 2

1.Ketersediaan dokumen perencanaan


2.Ketersediaan dokumen pengorganisasian
8.Indeks kapasitas perencanaan 3.Ketersediaan dokumen pelaksanaan
4.Pengisian DAPODIK
5.Pengisian SIPLAH

1.Ketersediaan dokumen rencana anggaran tahun berjalan


9.Indeks akuntabilitas pembiayaan 2.Ketersediaan dokumen administrasi keuangan
3.Penyusunan RKAS dan pelaporan di aplikasi BOP

1.Penggunaan BOP untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain


2.Penggunaan BOP untuk pelaksanaan kegiatan pendukung pembelajaran dan
10.Pemanfaatan sumber daya satuan
bermain
3.Penggunaan BOP untuk pemenuhan administrasi satuan pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 179


Berikut Level 1
struktur pohon indikator untuk dimensiLevel 2
A jenjang Dikdasmen
4.Kompetensi menginterpretasi dan
1.Kompetensi membaca teks informasi
memahami isi teks
A1. Kemampuan literasi 2.Kompetensi membaca teks sastra
5.Kompetensi mengevaluasi dan
3.Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks
merefleksikan isi teks
1.Domain bilangan 5.Kompetensi mengetahui
2.Aljabar 6.Kompetensi menerapkan
A.2 Kemampuan numerasi
3.Geometri 7.Kompetensi menalar
4.Data dan ketidakpastian
1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak 4.Nalar kritis
mulia 5.Kebhinekaan global
A.3 Karakter 2.Gotong royong 6.Kemandirian
3.Kreativitas

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 180


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi B jenjang Dikdasmen

Level 1 Level 2
B.1 Kesenjangan literasi Dibandingkan antara:
1. kelompok gender (khusus iklim keamanan dan
B.2 Kesenjangan numerasi
inklusivitas, perbandingan dipisah antara siswa &
B.3 Kesenjangan karakter guru+KS)
2. kelompok status sosial ekonomi
3. Wilayah perkotaan vs pedesaan
B.4 APK SD/MI/Paket A/SDLB
B.5 APS SD/MI/Paket A/SDLB
B.6 APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB Dianalisa berdasarkan kelompok
1. Quintile status sosial ekonomi
B.7 APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB
2. Kelompok gender
B.8 APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB 3. Murid disabilitas
B.9 APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 181


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi C jenjang Dikdasmen
Level 1 Level 2
C.1 Proporsi GTK bersertifikat

1.% guru penggerak 3.% pengawas penggerak


C.2 Proporsi GTK penggerak
2.% KS/wakil KS penggerak 4.% pejabat disdik penggerak

1.Pengetahuan bidang studi 3.Manajerial


C.3 Pengalaman pelatihan guru
2.Pedagogi 4.Pelatihan lain

1.Jumlah guru penggerak yg menjadi pelatih 3.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per
C.4 Kualitas GTK penggerak 2.Jumlah pelatihan yang difasilitasi per guru kepala sekolah penggerak
penggerak 4.Rerata jumlah guru yang dilatih

1.Kompetensi pedagogik
C.5 Nilai UKG
2.Kompetensi profesional

1.Kehadiran guru menurut laporan murid


C.6 Kehadiran guru di kelas
2.Kehadiran guru menurut laporan kepsek

C.7 Indeks distribusi guru

C.8 Pemenuhan Kebutuhan Guru


C.7 dan C.8 adalah indikator khusus untuk daerah
C.9 Proporsi GTK di SMK yang
bersertifikat kompetensi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 182


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi D jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3

Keteraturan suasana kelas Disiplin positif


D.1.1 Manajemen kelas 1.menurut guru 3.menurut guru
2.menurut siswa 4.menurut siswa

1.Ekspektasi akademik
2.Perhatian dan kepedulian guru
D.1.2 Dukungan afektif
3.Umpan balik konstruktif
Masing-masing indikator diatas terdiri dari menurut guru dan siswa
D.1 Kualitas
pembelajaran 4.Pembelajaran literasi
1.Instruksi yang adaptif
5.Pembelajaran numerasi
2.Panduan guru
6.Iklim pembelajaran yang
D.1.3 Aktivasi cognitif 3.Aktivasi interaktif
terbuka

Indikator 1,2,3 dan 6 diatas terdiri dari menurut guru dan siswa

2.Survey guru
D.1.4 Pembelajaran praktik vs. teori 1.Survey kepsek
3.Survey siswa

D.2 Refleksi dan 1.Belajar tentang pembelajaran


perbaikan pembelajaran 2.Refleksi praktik mengajar
oleh guru 3.Penerapan praktik inovasi

1.Visi misi sekolah


D.3 Kepemimpinan
2.Pengelolaan kurikulum
instruksional
3.Dukungan refleksi guru
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 183
Berikut struktur
Indikator Level 1 pohon indikator untuk dimensi D jenjang
Indikator Level 2 Dikdasmen

1.Kesejahteraan psikologis siswa 4.Hukuman fisik


D.4 Iklim keamanan sekolah 2.Kesejahteraan psikologis guru 5.Kekerasan seksual
3.Perundungan 6.Narkoba

D.5 Kesenjangan iklim keamanan 1.Kesenjangan antar kelompok gender


3.Kesenjangan antar wilayah
sekolah 2.Kesenjangan antar kelompok SES

D.6 Iklim kesetaraan gender 1.Dukungan atas kesetaraan gender Akan ada tambahan indikator level 2 selain D.6.1

1.Toleransi agama dan budaya 3.Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
D.7 Iklim kebinekaan
2.Sikap inklusif 4.Komitmen kebangsaan

1.Layanan disabilitas 3.Sikap terhadap disabilitas


D.8 Iklim inklusivitas 2.Layanan sekolah untuk murid cerdas 4.Fasilitas dan Layanan Sekolah untuk Siswa
dan bakat istimewa Disabilitas dan Cerdas Berbakat Istimewa

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 184


Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi D jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2

D.12 Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah


Seluruh indikator yang membandingkan antar wilayah
D.13 Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk adalah indikator khusus daerah
sanitasi) antar wilayah

1.Kesenjangan antar kelompok SES


D.14 Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
2.Kesenjangan antar wilayah

1.Kesenjangan antar kelompok SES


D.15 Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring
2.Kesenjangan antar wilayah

1.Platform guru mengajar


D.16 Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
2.Platform guru karir

1.Proporsi SMK sebagai Pusat Keunggulan


2.Proporsi SMK yang kurikulumnya disusun bersama dengan
Dunia Kerja
3.Proporsi SMK yang ada pengajar dari dunia kerja
D.17 Link and match dengan Dunia Kerja
4.Proporsi SMK yang melakukan praktek kerja bersama
dengan dunia kerja
5.Proporsi siswa SMK yang mendapat sertifikat kompetensi
dari lembaga sertifikasi mandiri dan/atau dunia kerja
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 185
Berikut struktur pohon indikator untuk dimensi E jenjang Dikdasmen

Indikator Level 1 Indikator Level 2

1.Partisipasi orang tua


E.1 Partisipasi warga sekolah
2.Partisipasi murid

1.Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan


E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
tenaga kependidikan
peningkatan mutu
2.Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran

1.Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring


E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran 2.Penggunaan SDS: Ketepatan waktu dan kelengkapan
laporan

E4. Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan Indikator khusus daerah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 186

Anda mungkin juga menyukai