PEMBIMBING :
dr. Tuty Rahayu, Sp.A
Pendahuluann
jaringan parut pada ginjal setelah APN adalah merupakan
kekhawatiran gejala sisa yang bersifat jangka panjang. Insiden
jaringan parut pada ginjal setelah APN berkisar dari 26,5%
sampai 57% . Beberapa telah menunjukkan bahwa proses
inflamasi berasal dari komponen bakteri yang bertanggung
jawab untuk kerusakan permanen pada ginjal Oleh karena itu,
Pencegahan scarring setelah pielonefritis akut tidak hanya
bergantung pada diagnosis awal dan perawatan segera untuk
eradikasi bakteri, tetapi juga pada cara mengatasi respons
inflamasi yang destruktif
Tujuan Peneliti
Uji klinis terbaru menunjukkan bahwa terapi pendamping
methylprednisolone
oral
dapat
menurunkan
kejadian
Methods
Delapan puluh empat subjek secara acak menerima antibiotik plus
methylprednisolone sodium phosphate (1,6 mg/kg/hari; n=19) atau antibiotik
plus plasebo (n=65) setiap 6 jam selama 3 hari. Endpoint primernya adalah
renal scarring yang terlihat pada pemeriksaan 6 bulan kemudian.
Pada awal studi, kedua kelompok memiliki karakteristik, parameter inflamasi
akut, dan temuan DMSA yang mirip. Enam bulan kemudian, 33,3% anak yang
diberi methyl prednisolone memperlihatkan renal scarring pada pemeriksaan
DMSA, sedangkan pada kelompok kontrol, 60% menunjukkan renal scarring
pada pemeriksaan DMSA (p<0,05), dengan nilai median volume defek
kortikal berturut-turut 0,0 mL (0-4,5 mL) dan 1,5 mL (0-14,8 mL) (p <0,01).
Dibandingkan dengan kelompok kontrol, demam pasien di kelompok
methylprednisolone turun lebih cepat.
Results
Terapi
pendamping
methylprednisolone
oral
dengan
pemberian antibiotik yang kuat dapat menjadi terapi yang
potensial mencegah atau mengurangi kerusakan jaringan
permanen
pada
pasien
pielonefritis
akut.
(AGN)
Critical
Appraisal
pada
halaman
497
bagian
method
study
for
enrollment
in
this
double-blind,
placebo-
6(a)
Tidak Terjadi
Total
jaringan parut pada
renal
12(b)
18
Antibiotik +
placebo
46(c)
19(d)
65
52
31
83
THANK YOU..
ALHAMDULILLAH..