OSTEOARTRITIS
Pembimbing :
dr. Hernawan, Sp.S
Oleh:
GANDA SAPTO E.P.
G4A015127
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
: Ny. D
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat
: Banjarharja RT 03 RW 06 Pangandaran
Pekerjaan : Menikah
Agama
: Buruh Tani
Suku
: Jawa
Tanggal pemeriksaan: 18 Mei 2016
No RM
: 00198694
ANAMNESIS
Kualitas :
Mengganggu aktivitas
Kuantitas :
Hampir setiap hari
Gejala Penyerta
Kaku sendi lutut pada pagi hari
kurang lebih sekitar setengah jam
RPS
Faktor Memperberat :
Melipat lutut, menggerakkan kaki,
Faktor Memperingan :
Istirahat.
Mual
(-)
Muntah
(-)
BB turun
(-)
Kakui sendi
pagi hari (+)
Pilek
(-)
Pusing
(-)
Nyeri dada
(-)
Nyeri perut
(-)
Demam
(-)
Batuk
(-)
Gemetar
(-)
Kesemutan
(-)
Rasa baal
(-)
Kelemahan
agt gerak
(-)
Kejang
(-)
Makan/
Minum
(+/+)
Cidera
(-)
Obat2an
(-)
Keringat
berlebih
(-)
Berdebar
debar
(-)
BAK (+)
Angkat
beban berat
(+)
Menopause
BAB (+)
(+)
RPD
Keluhan serupa
: disangkal
Riwayat hipertensi : diakui
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat trauma
: disangkal
RPK
Keluhan serupa
: disangkal
Riwayat hipertensi : diakui
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat trauma
: disangkal
RPSE :
Pasien tinggal bersama suaminya di rumah dan
anak-anaknya sudah berkeluarga. Pasien
bekerja sebagai buruh tani di sawah. Dan
kadang-kadang bekerja sebagai buruh kebun.
Hubungan keluarga:
Hubungan
harmonis
antarkeluarga
berjalan
Riwayat gizi
Pasien makan terautr 3x sehari dengan nasi, sayur,
dan lauk seadanya.
Riwayat psikologis
Pasien menyangkal adanya stressor psikologis
dalam keluarga maupun lingkungan
Riwayat spiritual
Pasien beragama Islam dan taat beribadah
-Kepala : normocephal,
- Mata
Cor
Hasil Pemeriksaan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Depan
Belakang
Simetris,
Simetris,
Fremitus normal
Fremitus normal
Sonor
Sonor
SDV (+/+)
SDV (+/+)
Wh (-/-), Rh (-/-)
Wh (-/-), Rh (-/-)
Abdomen
Inspeksi
Hasil Pemeriksaan
Permukaan perut sama tinggi dengan permukaan
dada, tidak ada sikatrik
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas
Hasil Pemeriksaan
Superior dextra
Superior sinistra
Inferior dextra
Inferior sinistra
STATUS PSIKIS
Cara berpikir
Orientasi
: baik
: baik
Perasaan hati
Tingkah laku
: normal
: normoaktif
Ingatan
: baik
STATUS NEUROLOGIS
GCS E44V55 M 66
Kepala
Bentuk
: normocephal
Simetri
: simetri
Leher
Sikap
: normal
Pergerakan
: bebas
Kaku kuduk
: tidak ada
Nyeri tekan
: tidak ada
Bentuk vertebra : normal
Kanan
Kiri
Subyektif
Dengan Bahan
Kiri
Daya penglihatan
6/6
6/6
Pengenalan warna
Medan penglihatan
Fundus okuli
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Papil
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Arteri / vena
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Perdarahan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kiri
Ptosis
(-)
(-)
Diplopia
(-)
(-)
Strabismus divergen
(-)
(-)
Gerak mata
Ukuran pupil
3 mm
3 mm
Bentuk pupil
bulat, isokor,
bulat, isokor,
batas licin
batas licin
(+)
(+)
(+)
(+)
Kanan
Kiri
Strabismus konvergen
Diplopia
Membuka mulut
Menggigit
Sensibilitas muka
+/+
Refleks kornea
+/+
Refleks bersin
Refleks maseter
Trismus
-/-
Kanan
Kiri
Strabismus konvergen
Diplopia
+/+
Kedipan mata
+/+
Lipatan naso-labial
+/+
Sudut mulut
+/+
Mengerutkan dahi
+/+
Mengerutkan alis
+/+
Menutup mata
+/+
Meringis
+/+
Menggembungkan pipi
+/+
Tiks fasial
-/-
Lakrimasi
N/N
Refleks Gabella
-/-
Tanda Chovstek
Bersiul
Kanan
Kiri
Tes Rinne
(+)
(+)
Tes Schwabach
Tes Weber
Sama dengan
pemeriksa
Sama dengan
pemeriksa
Tidak ada
lateralisasi
Tidak ada
lateralisasi
Interpretasi
Arkus faring
Daya kecap lidah 1/3 belakang
uvula di tengah
N
Reflek muntah
(+)
Tersedak
(-)
Sengau
(-)
Interpretasi
Arkus faring
uvula di tengah
Nadi
Bersuara
(+)
Gangguan menelan
(-)
Kanan
Memalingkan kepala
Sikap bahu
Mengangkat bahu
Trofi otot bahu
(+)
N (simetris)
(+)
Eutrofi
Kiri
(+)
N ( simetris)
(+)
Eutrofi
Interpretasi
Sikap lidah
Artikulasi
Tremor lidah
(-)
Menjulurkan lidah
Kekuatan lidah
Fasikulasi lidah
STATUS NEUROLOGIS-BADAN
Eutrofi
(+)
Dalam batas normal
Eutrofi
Supel, distensi (-), nyeri tekan (-)
Terbatas
N
Drop hand
(-/-)
Pitchers hand
(-/-)
Warna kulit
Sawo matang
Claw hand
(-/-)
Kontraktur
(-)
Lengan atas
Lengan bawah
Tangan
Gerakan
Bebas/Bebas
Bebas/Bebas
Bebas/Bebas
Kekuatan
5/5
5/5
5/5
Tonus
Normotonus
Normotonus
Normotonus
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Nyeri
N/N
N/N
N/N
Termis
N/N
N/N
N/N
Taktil
N/N
N/N
N/N
Diskriminasi
N/N
N/N
N/N
Posisi
N/N
N/N
N/N
Reflek fisiologis
Perluasan refleks
Refleks silang
Refleks Patologis
Hoffman
Tromner
Biceps
(+/+)
(-/-)
(-/-)
Triceps
(+/+)
(-/-)
(-/-)
Interpretasi
-/-/-
Drop foot
-/-
Palpasi : oedem
-/-
Kontraktur
-/-
Warna kulit
Sawo matang
Tungkai atas
Tungkai bawah
Kaki
Gerakan
bebas/bebas
Kekuatan
5/5
5/5
5/5
Tonus
normotonus
normotonus
normotonus
Trofi
eutrofi
eutrofi
eutrofi
Nyeri
N/N
N/N
N/N
Termis
N/N
N/N
N/N
Taktil
N/N
N/N
N/N
Diskriminasi
N/N
N/N
N/N
Posisi
N/N
N/N
N/N
Vibrasi
N/N
N/N
N/N
Reflek fisiologis
Perluasan refleks
Refleks silang
Refleks patologis
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Patella
+/+
-/-/-
Achilles
+/+
-/-/Interpretasi
-/-/-/-/-/-
Kanan
Kiri
Tes Lasegue
(-)
(-)
Tes Oconnel
(-)
(-)
Tes Patrick
(-)
(-)
(-)
(-)
Cara Berjalan :
normal
Tes Romberg :
normal
Diadokokinesis
Ataksia
(-)
Dismetri :
(-)
Nistagmus
(-)
normal
Tremor : (-)
Atetosis : (-)
Miksi
Defekasi
: normal
: normal
: (-)
RESUME PEMERIKSAAN
Kesadaran
Meningeal sign
: (-)
N.Craniales
Gerakan badan
Kiri
RESUME PEMERIKSAAN
Kekuatan Otot
Tonus
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
5/5/5
5/5/5
5/5/5
5/5/5
Kanan
Kiri
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Klonus
Kanan
(-)
Trofi
Kiri
(-)
RESUME PEMERIKSAAN
Reflek Fisiologis
Reflek Patologis
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
(+)
(+)
(-)
(-)
(+)
(+)
(-)
(-)
RESUME PEMERIKSAAN
Test Provokasi Nyeri
Kanan
Kiri
Tes Laseque
(-)
(-)
Tes Patrick
(-)
(-)
(-)
(-)
Tes OConnel
(-)
(-)
DIAGNOSIS AKHIR
Diagnosis
Klinis
Nyeri Lutut
Diagnosis
Topik
Kartilago Sendi
Diagnosis
Etiologi
Diagnosis
lain
Hipertensi stage II
USULAN PEMERIKSAAN
Foto RO :
Genu AP-Lateral
Kimia Klinik: LED & RF
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
PO Natrium Diklofenak 2x50 mg
tab
PO Omeprasole 2x20 mg tab
PO Glukosamin 2x500 mg tab
PO Amlodipin 1x10 mg tab
Medikamentosa
PROGNOSIS
Vitam :dubia ad
bonam
Fungsionam
:dubia ad bonam
Sanationam:dubia
ad bonam
OSTEOARTHRITIS ????
Osteo
Osteo
bone
bone // tulang
tulang
Arth
Arth
joint
joint // sendi
sendi
-itis
-itis
inflammation
inflammation
degenerative
arthritis
degenerative joint
disease,
OA ??
009
2
,
d
dhea
o
o
W
Moskowitz,
1990
Gosh,
1990;
Pelletier
1990
Jejas mekanis dan kimiawi ini diduga merupakan
faktor penting yang merangsang terbentuknya
molekul abnormal dan produk degradasi kartilago di
dalam cairan sinovial sendi yang mengakibatkan
terjadi inflamasi sendi, kerusakan khondrosit dan
nyeri.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit sendi paling banyak dijumpai
Terjadi pada orang dari segala etnis, lebih sering
mengenai wanita, dan merupakan penyebab tersering
disabilitas jangka panjang pada pasien dengan usia
lebih dari 65 tahun.
> 1/3 orang dgn usia > 45 tahun mengeluhkan gejala
persendian yang bervariasi mulai dari sensasi kekakuan
sendi tertentu dan rasa nyeri intermiten yang
berhubungan dengan aktivitas, sampai kelumpuhan
anggota gerak dan nyeri hebat yang menetap, biasanya
dirasakan akibat deformitas dan ketidakstabilan sendi.
PREDILEKSI OA
SENDI SYNOVIAL
Permukaan sendi
Diliputi oleh tulang rawan/fibrosa
Memperoleh nutrisi dari cairan synovial
melapisi sendi)
Lapis dalam : membran synovial
Lapis luar : membran fibrosa
Rongga sendi
Berisi cairan synovial : warna jernih, kental, albumin (+)
jaringan ikat khusus avaskuler , tidak memiliki jaringan saraf maupun limfe.
Fungsi :
sebagai bantalan yang menerima (meredam) beban benturan yang terjadi
selama gerakan sendi normal,
melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi
menjadi mulus/licin,
Tulan rawan
sendi
Matriks
ekstraselular
Proteoglikan
Serabut
kolagen
Sel
Air
Kondrosit
Proteoglikan
Kolagen :
air
meliputi
meliputi 10%
10% berat
berat kering
kering rawan
rawan sendi
sendi
tersusun
tersusun atas
atas inti
inti protein
protein dan
dan molekul
molekul glikosaminoglikan
glikosaminoglikan
hal
hal inilah
inilah yang
yang menyebabkan
menyebabkan tahan
tahan terhadap
terhadap tekanan
tekanan dan
dan
memungkinkan
rawan
sendi
elastis
memungkinkan rawan sendi elastis
meliputi
meliputi 50%
50% berat
berat kering
kering rawan
rawan sendi,
sendi, sangat
sangat tahan
tahan terhadap
terhadap
tarikan.
tarikan.
Makin
Makin kearah
kearah ujung
ujung rawan
rawan sendi
sendi makin
makin tebal,
tebal, sehingga
sehingga rawan
rawan sendi
sendi
yang
tebal
kolagennya
akan
tahan
terhadap
tarikan
yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan
sebagai
sebagai kerangka
kerangka bagi
bagi rawan
rawan sendi
sendi yang
yang akan
akan membatasi
membatasi
pengembangan
berlebihan
agregat
proteoglikan.
pengembangan berlebihan agregat proteoglikan.
FAKTOR RESIKO
Umur
Jenis kelamin
Ras
Faktor genetik
ETIOPATOGENESIS
sampai saat ini belum dapat dijelaskan melalui satu teori yang pasti.
Telah diketahui bahwa tidak ada satupun pemeriksaan tunggal yang dapat menjelaskan
proses kerusakan rawan sendi pada OA.
Etiopatogenesis OA diduga merupakan interaksi antara faktor intrinsik dan ekstrinsik dan OA
merupakan keseimbangan di antara faktor etiologik dan proses jaringan. (Isbagio, 2000)
Patofisiologi
PERUBAHAN DEGENERASI
dimulai dengan matriks kehilangan proteoglikan
degradasi kolagen
mengubah keseimbangan metabolisme rawan
sendi.
Kelebihan produk hasil degradasi matriks rawan
sendi berakumulasi di sendi
dan menghambat fungsi rawan sendi serta
mengawali suatu respons imun
menyebabkan inflamasi sendi.
Manifestasi klinis
Nyeri sendi
Kaku pada pagi hari (morning stiffness)
Hambatan pergerakan sendi
Krepitasi
Perubahan bentuk sendi
Perubahan gaya berjalan
Diagnosis
Diagnosis osteoarthritis lutut berdasrkan klinis,
Diagnosis klinis :
Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di bawah ini:
Umur > 50 tahun
Kaku sendi < 30 menit
Krepitus
Nyeri tekan tepi tulang
Pembesaran tulang sendi lutut
Tidak teraba hangat pada sendi
Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan Radiologi
Gambaran radiografi sendi yang menyokong
diagnosis OA, ialah:
Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris
(lebih berat pada daerah yang menanggung beban)
Peningkatan densitas (sclerosis) tulang
subkondral
Kista tulang
Osteofit pada pinggir sendi
Perubahan struktur anatomi sendi
(A)Anteroposterior shows
medial joint space
narrowing(arrow).
(B)Lateral shows sclerosis
with marked osteophyte
formation(arrows). (C)medial
joint space narrowing(white
arrow)causing a varus
deformity of the knee with
destruction of the medial
cartilage and the
subchondral cortex(open
arrowheads). (D)Subchondral
cysts(solid arrowhead)are
noted.
Pemeriksaan penunjang
b) Pemeriksaan Laboratorium
c) Pemeriksaan Marker
Keratan sulfat,
Konsentrasi fragmen agrekan,
fragmen COMP (cartilage alogometric matrix
protein),
metaloproteinase matriks dan inhibitornya
dalam cairan sendi
Penatalaksanaan
Terapi non-farmakologis:
Edukasi
Menurunkan berat badan
Terapi fisik dan Rehabilitasi medik/fisioterapi
Penatalaksanaan
Terapi Farmakologis:
A. Obat Sistemik
1.Analgetik oral
Non narkotik: Meloxicam
Opioid (kodein, tramadol)
2. Antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs)
Chondroprotective
Tranuzemad
Penatalaksanaan
C. Injeksi intraartikular/intra lesi
D. Pembedahan
Pertimbangan dilakukan tindakan operatif bila:
Deformitas menimbulkan gangguan mobilisasi
Nyeri yang tidak dapat teratasi dengan
penganan medikamentosa dan rehabilitatif