Anda di halaman 1dari 61

PROGRAM

PENGENDALIAN
PENYAKIT
KUSTA

GLOBAL LEPROSY SITUATION IN 2004

GLOBAL LEPROSY SITUATION IN


JANUARY 2004

Annual new case detection 2003

GLOBAL
Prevalence
as of 1LEPROSY
J anuary 2004 SITUATION IN 2003*

1%
81%

69%

0%

Africa

1%

2%
9%

19%

0%

East Mediterranean
South-East Asia
Western Pacific

Africa

Americas

Eas t Mediterranea n

South-East Asia

Western Pacific

Europe

7%

Americas

Europe

1%

10%

Leprosy Situation in South-East Asia Region


Annual new case detection 2003

91.0%

2.4%
0.0%
Bangladesh

Bhutan

India

Indonesia

Maldives

Myanmar

Nepal

Sri Lanka

Thailand

Timor-Leste

0.0%
1.9%

2.7%
0.4%

0.1%
0.2%

1.4%

LEPROSY INDICATORS
SEAR & INDONESIA

elimination

20000

Leprosy PR 2005
NAD

1.37

South
Kalimantan

Central
Sulawesi

Gorontalo

North
Sulawesi

North
Maluku

1.03

1.41

3.56

2.62

10.32

< 1/10,000
1 2/ 10,000

East
Java

South
Sulawesi

NTT

South East
Sulawesi

Maluku

Papua

> 2/10,000

1.77

2.18

1.13

1.45

3.20

5.58

Leprosy NCDR 2005


Central
Sulawesi

Gorontalo

North
Sulawesi

North
Maluku

16.25

31.02

22.96

53.38

< 10/100,000
10 - 20/100,000
> 20/100,000

East Java

South
Sulawesi

South East
Sulawesi

Maluku

Papua

17.64

20.87

13.36

25.93

45.84

2004

5
1
1

7
19
1
7

140

KAB

10

16
3

20

LEPROSY INDICATORS
INDONESIA

INDONESIA:

PREVALENSI RATE TH. 2003 - 2005


PR/10.000 pddk

INDONESIA:

PENEMUAN KASUS BARU TH. 2003 2005

NCDR/100.000 pddk

INDONESIA:

PENEMUAN CACAT TK. II DIANTARA KASUS


BARU TH. 2003 - 2005
%

INDONESIA:

PROPORSI ANAK DI ANTARA KASUS


BARU TH. 2003 - 2005
%

Visi
Membebaskan rakyat Indonesia
dari beban sosial ekonomi
akibat kusta

Misi
Meningkatkan kualitas
hidup penderita & mantan
penderita kusta

Tujuan Umum
Menurunnya transmisi
penyakit kusta pada suatu
keadaan tertentu,
sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan
masyarakat

Tujuan khusus
1. Dicegahnya kecacatan pada penderita kusta

yang baru ditemukan melalui penemuan dan


pengobatan dini serta perawatan yang tepat.
2. Diberikannya perawatan yang tepat dan
adekuat dan pelayanan rehabilitasi kepada
penderita kusta yang menderita cacat
3. Dilaksanakannya kegiatan promosi untuk
meningkatkan periksa sukarela dan
menurunkan stigma masyarakat ttg kusta

TARGET
Indonesia eliminasi th 2000

Kusta tidak menjadi


masalah tahun 2015/2020

Indonesian stated
policy
Leprosy registration < 1 / 10,000
at national level
at provincial level
at district level

Leprosy in the list of 12 priority


CDC programme

Kebijakan
Penderita kusta tidak boleh
diisolasi
Obat kusta diberikan secara
Cuma-Cuma
Regimen MDT sesuai
rekomendasi WHO
Integrasi program kedalam
sistem pelayanan kesehatan
dan rujukan

Strategi
1. In high endemic areas (PR > 1 / 10,000)
an accelerated approach - IEC, advocacy,
focal intensified CF in endemic pockets,
deployment of focal point personnel
2. In low endemic areas (PR < 1 / 10,000,
CDR > than 0.5 / 10,000) all health
centres will continue leprosy services as
it is.
3.In low endemic areas (PR < 1 / 10,000, CDR
< 0.5 / 10,000 for 5 consecutive years)
leprosy services will be reduced to 1-3
health centers per district, while others
suspect and refer.

KEGIATAN

KEGIATAN
Tatalaksana
penderita
Penemuan &
pengobatan
POD
Rehabilitasi

Pengelolaan
Program
Training
Seminar
IEC/Health Education
Advokasi

Monitoring
Supervisi
Logistik

Rendah
CDR>0,5

Rendah
CDR<0,5

Aktif & Pasif


Semua
penderita
Selektif

Pasif
Semua penderita
Selektif

Wasor & HC
Masyarakat
Print material
Propinsi

Wasor & Ref. HC


Petugas
kesehatan lain
Print material
Propinsi

2 x / tahun
2 x / tahun
Semua

1 x / tahun
12 x / tahun
(PRK)

CDR > 0,5

Kegiatan utama
Semua PKM
Kegiatan pendukung
Kegiatan utama

CDR < 0,5

Pelayanan Terbatas

PRK
Non PRK

Mem
pertahankan
PR < 1

Kegiatan pendukung

KAPAN PEMBENTUKAN
PRK di Kab/Kota?
CDR > 0,5

NO - PRK

PR < 1/10.000
Jml pdrt < 10

NO - PRK

CDR< 0,5
Jml pdrt > 10

PRK

Kegiatan utama
PATIENT SERVICES
Suspect cases
Diagnosis
Treatment
Reaction management
Self-care
Physical rehabilitation
Socio-economic rehabilitation

Kegiatan penunjang
Monitor
Evaluate
Human
resources

Planning
Patient
management

Recording
Reporting

Logistics
I.E.C.

INDIKATOR
ANGKA KESAKITAN (PR)
ANGKA PENEMUAN

PENDERITA BARU (NCDR)


ANGKA CACAT TK II
PROPORSI ANAK

ANGKA KESEMBUHAN

Faktor yg
mempengaruhi
Meningkat karena:
penemuan
Tk. transmisi
tinggi
Aktif Case finding
Penemuan di
daerah kantong yg
belum dijamah
Kesadaran
petugas dan
masyarakat tinggi
Over diagnosis

Menurun karena
Tk. transmisi
rendah
Pasif Case finding
Kesadaran
petugas dan
masyarakat
menurun
Under diagnosis

Faktor yg
mempengaruhi
Meningkat karena:
prevalensi
Tk. transmisi
tinggi
Aktif Case finding
Pengobatan yg
lama
Tidak dikeluarkan
dari register
Over diagnosis

Menurun karena
Tk. transmisi
rendah
Pasif Case finding
Pengobatan pendek
Pembersihan
register
Under diagnosis

Faktor yg mempengaruhi
prop. kecacatan
Meningkat karena:
Keterlambatan
Dx >>
Case detection di
daerah kantong
Kegagalan
mengetahui
kecacatan pada
penderita baru

Menurun karena
Keterlambatan Dx
<<
Kesadaran petugas
dan masyarakat
meningkat
Kegagalan
mengetahui
kecacatan tk. I

SIKLUS MANAGEMENT
Analisa
situasi
Evaluas
i

Tujuan

Monitorin
g

Perencana
an

Supervision

Pelaksana
an

UKURA
N
UNTUK
MENIL
AI
SITUAS
I

Kondisi Internal
Posisi terhadap
target
Kinerja
Permasalahan
Potensi
Kondisi eksternal
Epid. dan
demografi
Kondisi Sos-ek
masyarakat
Kebijakan,
peraturan
Perubahan

Hasil akhir yg

TUJUAN

diinginkan
Menggambarkan arah
strategi
Meletakkan kerangka
prioritas untuk fokus
arah
Menggambarkan isuisu strategis yang
merupakan masalah
yang ingin diatasi

PERENCANA
AN Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Alokasi sumberdaya

PELAKSANA
AN

Jenis kegiatan
Kapan dilaksanakan
Dimana
Siapa yang melaksanakan
Kepada siapa (sasaran)
kegiatan
Bagaimana cara
melaksanakan dan
pembiayaannya

MONITORI
NG
Dilakukan terhadap pelaksanaan

program yang sedang


berlangsung
Dibandingkan dengan
perencanaan
Sampai seberapa kemajuan yang
telah dicapai ?
Biasanya dilakukan secara pasif
(analisa hasil laporan)

EVALUASI
Apa yang sudah dilakukan
Melihat hasil akhir luaran

program
Apakah tujuan sudah tercapai
Dilakukan secara periodik
akhir atau pertengahan tahun
Hasil dipakai untuk
perencanaan yad

SUPERVISI
Membantu orang untuk
memperbaiki kinerjanya
Interaksi wasor dengan petugas
langsung untuk memperkuat kinerja

Mengetahui alasan luaran/target yang tidak

memuaskan / tercapai
Memecahkan masalah & memotivasi petugas
Dapat dipakai sebagai OJT

SUPERVISI
Apa yang dikerjakan
petugas puskesmas
Tugas dan tanggung
jawab petugas
Supervisi ceklis
Rencana supervisi
Laporan supervisi

Tugas
Penemuan
SUPERVISI
Apa yang
pdrt
telah
Dokter/juru
Dx &
dikerjaka
kusta
klasifikasi
n
Pengobatan
POD
Penyuluhan
RR
Memahami suspek dan
memeriksa pdrt dg benar
Memberikan pengobatan sesuai
dg klasifikasi Melakukan pod
setiap bulan
Memberikan penyuluhan kepada
pdrt, kel. & masy. Mengisi

Proporsi pdrt

UKURAN
PENILAIA
N HASIL
SUPERVI
SI

didiagnosis/klasifika
si dg benar
Proporsi pdrt yang
diberi Tx sesuai
klasifikasi
Proporsi pdrt yang
di POD setiap bulan
Proporsi kartu pdrt
yang diisi dengan
benar

KONDISI
(2002)

KONDISI
(2005)

Apa yang
Nat.
Nat.
harus
Eliminasi
eliminasi
dikerjakan
???
Prop. 60 %
Prop. 100%
Kab. 60%
Kab 100%
Penemuan Kec 100% ?
Kec.
?Tingkat
penderita
Puskesm
Dianosa &
as
klasifikasi
Pengobatan
Pencegahan cacat
Penyuluhan
Pencatatan dan
pelaporan

KONDISI
(2002)

KONDISI
(2005)

Apa yang
Nat.
Nat.
harus
Eliminasi
eliminasi
dikerjakan
???
Prop. 60 %
Prop. 100%
Kab. 60%
Kab 100%
Kec
Kec.
?
Tingkat
Membantu dalam
CF100% ?
kabupat
Konfirmasi Dx dan reaksi
en
Supervisi
kinerja puskesmas
Menyediakan MDT
Menstimualsi pelaksanaan
KIE

Strategy Global untuk


lebih menurunkan beban
penyakit Kusta
dan
kesinambungan

Issue strategis
Pelayanan penderita
Pelayanan rujukan dan pelayanan jangka
panjang
Pencegahan dan penanganan kecacatan
Rehabilitasi

Daerah Endemik Rendah


Equity and social justice

Gender
Kelompok masyarakat tertentu
Kusta di daerah perkotaan

Riset
Kemitraan

Issue Operational
Kualitas pelayanan
MDT gratis
Pencatatan & pelaporan
Kapasitas dan kompetensi vs
program integrasi
Pemahaman dan peran serta
masyarakat
Supervisi dan Monev

Peluang
Hasil Kampanye Eliminasi Kusta a.l
Meningkatnya pehamaman
masyarakat tentang kusta
Komitmen politis
Keterlibatan Pelayanan Kesehatan
Umum

Perubahan
yang
diharapkan
Pendekatan Kampanye
eliminasi

Proses jangka panjang:


Pelayanan penderita
yang berkesinambungan

Pelayanan
terintegrasi yg
berkualitas.

Prinsip
Pengendalian Kusta
Belum ada tehnologi baru
Tidak akan berubah dalam

beberapa waktu mendatang

Penemuan penderita baru tepat


waktu

Pengobatan efektif dengan MDT

Penekanan
Penyediaan pelayanan

penderita yang berkualitas,


terjangkau dan terdistribusi
secara merata

Indikator
Indikator utama untuk monitoring kemajuan

Jml dan rate penemuan kasus baru/100.000 pddk


RFT rate
Prevalen rate (daerah yang belum eliminasi)
Indikator tambahan penemuan kasus baru
Cacat tingkat 2
Proporsi Anak
Proporsi MB
Proporsi perempuan
Indikator tatalaksana & follow up penderita
Dx kasus baru yang benar berdasarkan validasi
Proporsi penderita yang putus pengobatan
Jml penderita relaps
Proporsi cacat selama MDT

Out Put yang diharapkan Th


2010
Penurunan lebih lanjut beban penyakit kusta pada tingkat

yang sangat rendah


Perbaikan kualitas diagnosis, case management, RR dan
MIS
Pelayanan kusta yang berkelanjutan
Kemudahan dan kesetaraan akses bagi penderita kusta ke
pelayanan yang berkualitas termasuk jejaring rujukan yang
efisien dan terintegrasi
Tersedianya cara dan sarana pencegahan kecacatan dan
rehabilitasi
Penguatan kemitraan dan kerjasama dengan semua mitra

KUNCI SUKSES DALAM


PEMBANGUNAN KESEHATAN

KOMITMEN POLITIK
MEMPRIOTASKAN BIDANG2 YG
STRATEGIS

STRATEGI
Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat.
UTAMA
Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas
Meningkatkan sistem surveilans,
monitoring dan informasi kesehatan
Meningkatkan pembiayaan kesehatan

Percepatan untuk
eliminasi disemua
kabupaten
2010
Advokasi

Memperkuat kemitraan
Penyuluhan kepada masyarakat
Pembentukan Kemampuan
Penemuan kasus di daerah fokus
Monitoring Eliminasi Kusta
& Validasi Kasus
Kemitraan dengan swasta
Pemberantasan Kusta di Perkotaan

Upaya untuk
mempertahankan
pelayanan
pasca
eliminasi
Integrasi
kedalam pelayanan
kesehatan
dasar
Deteksi kasus didaerah endemis rendah
Tatalaksana kasus termasuk rehabilitasi
Pelayanan rujukan dan capacity building
Logistik dan suplai MDT
Pendekatan subnasional
Surveilans Supervisi Monev
Komitmen Politis dan Kemitraan

Advokasi
Kemitraan
Peran stakeholder (termasuk international agencies)

Perbaikan Kualitas
Hidup

Pelatihan bedah kusta


Pelatihan Physiotherapy
Bengkel Prosthesis
Self care group
Rehabilitasi Sosio Ekonomi

KESIMPULAN
MASIH DIPERLUKAN :

Kesinambungan kegiatan & keahlian


Kesinambungan kemitraan
Rehabilitasi fisik, sosek
Upaya-2 perubahan sosial
Studi Operational

PENGENDALIAN
KUSTA
CDR >
% ANAK >
Cacat Tk2
>
Bukan

Kesinambung
an pelayanan

Kualitas ?

Pengetahuan
masyarakat

KEGIATAN
INTEGRASI

program
prioritas
Komitmen stakeholder
utama
Planning yang baik
Monev
berkesinambungan
OJT

Kegiatan
terintegrasi
berkualitas

Kusta..
Tidak ada lagi
keadaan seperti
ini.

NOTHING IS IMPOSSIBLE,
INCLUDING ERADICATION OF LEPROSY

Anda mungkin juga menyukai