Latar Belakang
Masalah
Hepatitis merupakan penyakit hepar yang paling sering mengenai
wanita hamil. Hepatitis virus merupakan komplikasi yang
mengenai 0,2 % dari seluruh kehamilan. Kejadian abortus, IUFD
dan persalinan preterm merupakan komplikasi yang paling sering
terjadi pada wanita hamil dengan infeksi hepatitis (cunningham,
2010).
Besar masalah
Infeksi virus hepatitis dapat menimbulkan masalah baik pada
kehamilan, persalinan, maupun pada bayi yang dilahirkan (vertikel
transmission) yang nantinya dapat menjadi pengidap hepatitis
kronis dengan kemungkinan terjadinya kanker hati primer atau
sirosis hepatis setelah dewasa
Kronologi
Ibu hamil dengan Hepatitis B masuk dalam kategori ibu hamil
risiko tinggi yang dapat mengancam kehidupannya maupun
janinnya. Prosentase sasaran ibu hamil risiko tinggi di kota
semarang adalah 20% dari ibu hamil yang ada di masyarakat.
Pada tahun 2014 jumlah Kebidanan/komplikasi yang ditangani
sebesar 2.904 kasus atau 100% dari total 2.904 komplikasi
kebidanan. Adapun jumlah ibu hamil adalah 29.026 orang.
neonatal risiko tinggi dikota semarang pada tahun 2014 yang
ditangani masih belum sesuai harapan yaitu sebesar 3.350 kasus
atau 82,7% dari total perkiraan 4.049 neonatal risti, meningkat
dari tahun 2013 jumlah neonatal risti yang ditangani sebesar
2.980 kasus atau 74,8 % dari total perkiraan 3.982 neonatal risti.
Upaya pemecahan masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk
membahas kasus Hepatitis B pada kehamilan di Wilayah Kerja
Puskesmas Pandanaran periode November 2015 sampai Januari
2016.
Rumusan masalah
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kehamilan dengan hepatitis B berdasarkan
pendekatan H.L. Blum.
Tujuan Khusus
Untuk memberikan solusi terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kehamilan dengan hepatitis B
Manfaat
Analisa Situasi
Identitas pasien
Nama
: Ny. WA
Tempat, Tanggal Lahir
: 28 September 1982
Umur
: 34 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
:Mugas dalam 8 no.18 rt 7 rw 5,
kelurahan mugas sari, kecamatan semarang selatan,
semarang
Keluhan utama
mual, muntah , pusing bertambah berat, nafsu makan
menurun
Riwayat obstetri
Menarche : 15th
Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 28 hari
HPHT : 28-11-2015
HPL : 5-9-2016
Usia kehamilan 14 minggu, 6 hari
Menikah satu kali pada tanggal 22 mei 2000, dengan lama pernikahan 16
tahun.
G3P1A1
Kehamilan pertama tahun 2003, perempuan, BB 3500 gram, cukup bulan,
spontan di bidan
Kehamilan kedua tahun 2010, laki-laki, BB 2900, cukup bulan, IUFD,
RS.Tugu, semarang
Riw. Kontrasepsi : kb suntik 3 bulan
Riwayat ANC
2 kali dibidan dan 2 kali di puskesmas pandanaran
Riwayat Imunisasi
TT 2kali
Riwayat Operasi
Tidak pernah operasi
Diabetes mellitus
Hipertensi
Penyakit jantung
Alergi
Asma
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Diabetes mellitus
Hipertensi
Penyakit jantung
Alergi
Asma
TB Paru
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Pemeriksaan Fisik
Kesan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
:
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x/ menit
Laju nafas : 20 x/ menit
Suhu : 36,8 C (axilla)
Data Antropometri
Berat Badan
: 48 kg
Tinggi Badan
: 158 cm
Lingkar Lengan Atas
: 22,5 cm
Indeks Massa Tubuh
: 18,82 kg/m2 (berat badan
rendah)
Pasien termasuk hamil dengan berat badan rendah, dengan
kenaikan 1kg dari berat badan awal.
Pasien seharusnya naik 2,3kg pada trimester 1
Status internus
Kepala
: Mesocephale
Mata
: Konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik(-/-)
Hidung : Bentuk normal, sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Telinga
: Bentuk normal, discharge (-/-)
Mulut
: Bentuk normal, bibir kering (-), bibir sianosis (-),
Mucosa buccal pucat (-), lidah kotor (-)
Tenggorok
: Tonsil T1/T1, detritus (-), hiperemis (-), faring hiperemis(-)
Leher
: Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
Dinding thorax
:
Paru
Inspeksi
: Tidak ada retraksi
Palpasi
: Pergerakan hemithorak yang tertinggal (-),
stem fremitus
: tidak dinilai
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
: Suara dasar : Vesikuler, suara tambahan : (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
:
:
:
:
Abdomen
: Status obstetrikus
Ekstremitas :
Superior
Akral dingin
-/ Akral sianosis
-/ Oedem
-/ Capillary refill
< 2
Kulit: Turgor kembali < 2 detik
Inferior
-/-/-/< 2
Status Obstretikus
Pemeriksaan
Inspeksi
:
Perut terlihat membesar
TFU = 13 cm, setinggi 2 cm di bawah umbilicus
Strie gravidum (+)
Palpasi :
Ballotment (+)
Leopold I : Tidak dapat dinilai
Leopold II : Tidak dapat dinilai
Leopold III : Tidak dapat dinilai
Leopold IV : Tidak dapat dinilai
Auscultasi :
Bising usus 13x/menit
DJJ : (+)
Perkusi :
timpani
Hasil laboratorium
Diagnosis
Kehamilan Risiko tinggi dengan Hepatitis B
Terapi yang diberikan selama sakit
Vitamin B komplex
Sulfas Ferosus
Asam folat
Lamivudine
Data perkesmas
Data identitas keluarga
Data Lingkungan
Ekonomi
Lingkungan
Data Perilaku
Data Pelayanan
Kesehatan
Data Genetika
Diagram H.L.BLUM
ANALISA HASIL
lingkungan
pada lingkungan pasien yang dapat berpengaruh terhadap
kejadian hepatitis B, tetapi lingkungan rumah yang tidak sehat
dapat menyebabkan timbulnya penyakit baru yang dapat
memperburuk kondisi pasien.
pelayanan kesehatan
kami menemukan bahwa pasien tidak mengetahui tentang
hepatitis B. mulai dari definisi penakit hepatitis B, gejala, cara
penularan, dan resiko pada kehamilan maupun saat persalinan.
Pasien belum pernah mendapatkan informasi tentang hepatitis B
dari pelayanan kesehatan.
Genetika
tidak berpengaruh terhadap kejadian hepatitis B, karena hepatitis
B tidak diwariskan secara genetik.
Penyebab Masalah
POA
Kesimpulan
Faktor perilaku yang mempengaruhi terjadinya penyakit Hepatitis B pada
Ny. WA adalah hubungan seks tanpa pengaman dengan orang yang
berresiko terkena hepatitis B dan penggunaan alat yang terkontaminasi
darah secara bersamaan.
faktor lingkungan tidak mempengaruhi terjadinya penyakit Hepatitis B
pada Ny. WA
Faktor pelayanan kesehatan yang mempengaruhi terjadinya penyakit
Hepatitis B pada Ny. WA adalah pasien tidak pernah memperoleh
penyuluhan tentang Hepatitis B dari petugas kesehatan.
Faktor genetik tidak mempengaruhi terjadinya penyakit Hepatitis B pada
Ny. WA.
Saran
Untuk Penderita
Pemberian edukasi tentang cara penularan, pencegahan,
gejala, pengobatan dan prognosis hepatitis B dalam
kehamilan
Memotivasi penderita untuk memperbaikin pola makan
untuk kesehatan ibu dan janin.
Memotivasi penderita untuk rajin minum obat sesuai
aturan dokter dan periksa ANC secara rutin.
Memotivasi penderita untuk tetap semangat dan
mempunyai keinginan untuk sembuh dengan penyakit
hepatitis B yang diderita.
Untuk Puskesmas
Puskesmas melakukan penyuluhan tentang Hepatitis B
kedepannya.
Meningkatkan kegiatan kunjungan rumah yang dirasa efektif
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai hepatitis B
Dokumentasi
Hasil lab