Anda di halaman 1dari 19

Penuaan Penduduk dan

Pembangunan :
Dokumentasi, Tantangangan
dan Langkah Lanjut

PENGALAMAN DARI
PEMERINTAH

RUANG LINGKUP
Penuaan Penduduk
Kondisi umum Lansia
Komitmen Pemerintah
Identifikasi masalah
Upaya Pemerintah dan
Masyarakat
Upaya Komnas Lansia
Langkah kedepan

PENUAAN PENDUDUK
DUNIA

Revolusi Demografik
Penduduk Lansia dunia (60 tahun)
tumbuh sangat cepat bahkan lebih cepat
dibanding kelompok usia lain
Tahun 2000 jumlah lansia dunia sekitar
600 juta diperkirakan menjadi 1,2 M pada
tahun 2025 dan menjadi 2 M ditahun 2050
Pada saat itu kita akan terdapat lebih
banyak Lansia dibanding anak-anak usia
1-14 tahun

DINEGARA BERKEMBANG
Tahun 2002 sekitar 61% (400 juta)
penduduk Lansia berada di negara
berkembang, pada tahun 2025
diperkirakan menjadi 70% (840 juta) dan
tahun 2050 akan mencapai 80% (1,6 M)
Separuh jumlah Penduduk Lansia Dunia
hidup di Asia dan proporsinya cenderung
terus meningkat
Indonesia berada pada posisi keempat di
Asia, setelah China, India dan Jepang
(Sumber : UNDESA 2006)

PENUAAN PENDUDUK
Merupakan trend terpenting dalam abad ke 21
Berimplikasi luas terhadap seluruh aspek kehidupan
Di dunia terdapat 2 oranf berulangtahun ke 60 setiap
detiknya
Atau sekita 58 juta peristiwa ultah ke 60 per tahunnya
Saat ini terdapat 1 dari 9 orang berusia 60 tahun atau
lebih
Tahun 2050 diproyeksikan 1 dari 5 orang berusia 60
tahun atau lebih
Saat ini UHH 80 tahun ada di 33 negara, 5 tahun yang
lalu hanya ada di 19 negara
Saat ini hanya jepang yang penduduk Lansianya >
30%, tahun 2050 akan ada di 64 negara

PERTUMBUHAN LANSIA
INDONESIA
TAHUN

UHH

JUMLAH
LANSIA

PROPORSI

1980

52,2

7,988,543

5,45%

1990

59,8

11,227,557

6,29%

2000

64,5

14,439,907

7,18%

2010

67,4

23,992,553

9,77%

2020

70,2

28,882,879

11,34%

PROVINSI DENGAN JUMLAH LANSIA


>7% DARI TOTAL PENDUDUK

DIY
(14,02%)
JATENG
(10,99%)
JATIM
(10,92%)
BALI
(10,79%)
SULSEL
(9,03%)
SULUT
(8,91%)
SUMBAR (8,69%)
LAMPUNG (8,29%)
NUSTRA BAR
(8,21%)
NUSTRA TIM
(8,01%)
JABAR
(7,95%)
MALUKU (7,27%)

KONDISI UMUM LANSIA


Jumlah Lansia tahun 2000, 14,4 juta (7,18%),
diprediksi pada tahun 2020 akan mencapai 28,8 juta
(11,34%), saat ini sudah berjumlah sekitar 23 juta
(10%)
Kondisi sosial, ekonomi dan kesehatan Lansia di
perdesaan pada umumnya memprihatinkan
Lansia terlantar sekitar 2,7 juta orang
Rasio ketergantungan penduduk Lansia 13,52
Pendidikan umumnya rendah. Tak tamat SD dan tidak
sekolah, diperdesaan 75,05%, diperkotaan 50,28%
Sekitar 72% Lansia Laki-laki dan 59% Lansia
perempuan bekerja, mayoritas disektor pertanian
Peran Lansia sebagai kepala rumah tangga 89,42%
laki-laki, 32% perempuan

POTENSI LANSIA
UHH penduduk Indonesia saat ini 71 tahun, kondisi
kesehatan, aktifitas dan kemandirian terus membaik
Lansia terlantar sekitar 15%, rawan terlantar 27%
dan tidak terlantar 58%
Diantara yang tidak terlantar terdapat Werdha tama,
Akademisi, Purnakaryawan BUMN/swasta,
Purnawirawan TNI/Polri, dan komponen masyarakat
lainnya yang masih potensia
Kenyataan, potensi ini tidak banyak didaya gunakan
untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan
Potensi ini diharapkan terwadahi dalam kelembagaan
masyarakt, sehingga dapat beraktifitas, berinovasi
dan kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan
Lansia

KOMITMEN PEMERINTAH
UU No. 13/1998 tentang kesejahteraan Lansia
PP No. 43/2004 tentang pelaksanaan upaya
peningkatan kesejahteraan sosial Lansia
Keppres 52/ 2004 tentang Komnas Lansia
Permendagri No. 60/2008 tentang pembentukan
Komda Lansia dan pemberdayaan masyarakat
dalam penanganan Lansia didaerah
RAN 2003 dan 2008 (Rencana Aksi Nasional)
untuk kesejahteraan Lansia
UU No. 11/2009 tentang kesejahteraan sosial
UU lain, peraturan, keputusan dan edaran menteri
yang terkait dengan Lansia

IDENTIFIKASI MASALAH
Implementasi UU 13/1998, UU lain, peraturan dan
kebijakan yang terkait dengan penanganan Lansia
masih terbatas
Sosialisasi UU, peraturan dan kebijakan dibidang Lansia
dikalangan pemerintah dan unsur masyarakat minim
Komda Lansia belum sepenuhnya berfungsi efektif
Koordinasi lintas sektoral dalam penanganan Lansia
sesuai pedoman RAN belum optimal
Pelibatan kalangan Perguruan Tinggi, LSM, swasta
terbatas
Program Penanganan Lansia belum menjadi priorotas
Masih berkembang stigma negatif tentang Lansia
Sumber : Hasil Penelitian KOMNAS LANSIA 2006

UPAYA PEMERINTAH
Kemensos : Prog Yansos Panti/Non Panti, KUBE, UEP,
DC/HC, ASLUT (JSLU), Pelembagaan Yansos
Kemenkes : Puskesmas Santun Lansia, Posyandu Lansia
Program Jamkesmas, UKBM, penyuluhan dll
BKKBN
: BKL, pemantapan fungsi kel dalam 3
generasi
Kemendari
: Pembentukan Komda Lansia,
pemberdayaan masyarakat, pelayanan administrasi
publik, dll
Kemen PU : UU 28/ 2004 ttg bang gedung dan
aksesibilitas
Kemenhub
: Aksesibilitas penggunaan sarana dan
prasarana serta reduksi transportasi
Instansi lainnya

UPAYA BERBASIS
MASYARAKAT

86 PSTW yang dikelola masyarakat


dari jumlah seluruhnya 157
438 organisasi sosial Lansia (LSM),
357 LSM bergerak di non panti
(homecare/daycare, yayasan,
paguyuban, klub-klub Lansia dll)
dan 81 LSM di panti
Pepabri, LVRI, PWRI, Pergeri, LLI,
Pusaka, dll

TUGAS POKOK KOMNAS


LANSIA

Membantu Presiden dalam


mengkoordinasikan pelaksanaan
upaya peningkatan kesejahteraan
sosial Lansia
Memberikan saran dan
pertimbangan kepada Presiden
dalam penyusunan kebijakan
upaya peningkatan kesejahteraan
Lansia

UPAYA KOMNAS LANSIA


MELAKUKAN UPAYA KOORDINASI
Dalam rapat koordinasi bulanan (paripurna)
Koordinasi dalam penyusunan progja kementrian
terkait
Koordinasi dan sosialisasi dengan unsur
masyarakat, swasta, LSM dll
Koordinasi dan sosialisasi ke Komda Lansia
Koordinasi dan kerjasama dengan perguruan tinggi
Koordinasi dan Kerjasama dengan lembaga
internasional
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komnas
Lansia

MEMBERIKAN SARAN DAN PERTIMBANGAN


KEPADA PEMERINTAH
Revisi UU 13/1998 tentang kesejahteraan Lansia
agar lebih implementatif
Masukan untuk PP dari UU 40/2004 tentang SJSN,
a.I tentang Jaminan Sosial dan Pensiunan Sosial
Lansia
Tindak lanjut dari hasil pengkajian RAN 2009-2014
Pemberdayaan dan pendayagunaan Lansia
potensial dalam dunia kerja dan pembangunan
Pengembangan kurikulum gerontologi sebagai
mata ajar multidisiplin
Mendorong dibentuknya wadah penggiat Lansia
dilingkungan perguruan tinggi

LANGKAH KEDEPAN
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat dan mendorong pengurus
utamaan penanganan Lansia dalam
pembangunan
Penguatan Komnas dan Komda Lansia serta
lembaga lain yang terkait penanganan
Lansia dalam upaya peningkatan
kesejahteraan Lansia
Berpartisipasi aktif dalam peningkatan
implementasi kebijakan serta percepatan
terwujudnya semua komitmen pemerintah
dalam penganan Lansia

MENGHADAPI
TANTANGAN REVOLUSI
Perlu pendekatan baru agar masyarakat dalam
hubungan sosial, antar generasi, dll terstruktur
DEMOGRAFI
dengan biak
Perlu dukungan komitmen politik yang kuat dan
pengarus utamaan Lansia dalam program
pembangunan
Ditunjang data dan dasar ilpengtek yang mendalam
Memastikan integrasi penuaan penduduk dapat
efektif dalam proses pembangunan
Memastikan setiap orang dapat menjadi tua ecara
bermartabat dan sejahteraserta menikmati hidup
dengan kesadaran hak asasi dan kebebasan
dasarnya

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai