702014018
702014019
702014022
702014024
702014028
702014035
702014047
702014058
702014062
702014087
Skenario Kasus
An. Andi, seorang anak laki-laki 10 tahun, dibawa ibunya datang ke
poliklinik RSMP dengan keluhan mudah mengantuk terutama saat di sekolah
sejak 1 bulan yang lalu. Pada malam hari, andi sering terbangun tiba-tiba dari
tidur karena kesulitan bernafas. Pasien suka mengonsumsi mie instan (dua porsi
sehari) disamping makan nasi. Pasien juga sering ngemil makanan dan
minuman yang manis. Sehari hari pasien diantar ke sekolah menggunakan
sepeda motor walaupun jarak dari rumah ke sekolah hanya 500 meter. Dirumah
sering menonton TV dan main game. Pasien tidak suka berolahraga. Perawakan
kedua orang tua dan adik juga sama seperti pasien. Tidak ada riwayat penyakit
sesak nafas dalam kelurga.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang, kesadaran komposmentis.
Tanda vital
temperatur
Leher
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas
Pemeriksaan genital
Pemeriksaan Laboratorium :
Darah rutin
Kimia darah
Urin rutin
KLARIFIKASI
ISTILAH
Sesak Nafas
BMI-TS
Reduksi
Epitel
Kristal
IDENTIFIKASI
MASALAH
1.
An. Andi, seorang anak laki-laki 10 tahun, dibawa ibunya datang ke poliklinik
RSMP dengan keluhan mudah mengantuk terutama saat di sekolah sejak 1 bulan
yang lalu.
2.
Pada malam hari, Andi sering terbangun tiba-tiba dari tidur karena kesulitan
bernafas.
3.
Pasien suka mengonsumsi mie instan (dua porsi sehari) disamping makan nasi.
Pasien juga sering ngemil makanan dan minuman yang manis.
4.
5.
Perawakan kedua orang tua dan adik juga sama seperti pasien. Tidak ada riwayat
penyakit sesak nafas dalam kelurga.
6.
Pemeriksaan fisik
.
Keadaan umum
temperatur
37,c.
.
Pemeriksaan Spesifik :
Kepala
Abdomen
7.
Pemeriksaan Laboratorium :
.
Darah rutin
Kimia darah
.
.
Urin rutin
Analisis Masalah
No.1
1c. Apa makna Andi sering terbangun pada malam hari tiba-tiba
akibat kesulitan bernafas?
Jawab:
Kemungkinan Andi mengalami gangguan nafas saat tidur, yaitu
Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS).
Non-Struktural
Hipertrofi
Adenoid
Obesitas
Hipertrofi Tonsil
Penggunaan
Alkohol
Kraniofasial
Posisi tidur
supine
Obstruksi Retro
Glossal
Kelainan
Endokrin
Genetik
Analisis Masalah
No.2
Mie Instan
Energi
: 1620kJ (390Cal)
Protein
: 8g
: 0mg
Karbohidrat
: 52g
Gula
: 8,5g
Natrium
: 830m
Obesitas
Kesulitan bernafas
Tidur terganggu
Analisis Masalah
No.3
Obesitas
2.
Diabetus melitus
3.
Dislipidemia
4.
Penyakit kardiovaskular
Asupan nutrisi
meningkat
Glukosa meingkat namun
tidak di ubah menjadi
energi
OBESITAS
Pola Makan
Obesitas
Aktivitas
kurang
Kesulitan bernafas
Tidur terganggu
Analisis Masalah
No.4
4a. Apa makna perawakan ke-2 orang tua dan adik pasien sama
seperti pasien?
Jawab:
Pada kasus diketahui bahwa orang tua dan adik an. Andi
memiiki perawakan yang sama seperti an. Andi maknanya adalah
obesitas yang dialami andi selain life style juga dipengaruhi oleh
faktor genetik.
Klasifikasi
IMT (kg/m2)
Underweight
<18,5
Normal
18,5-24,9
Pre-Obese
25,0-29,9
Obes Tingkat I
30,0-34,9
Obes Tingkat II
35,0-39,9
>40,0
Genetik
Lingkungan
4d. Apa makna tidak ada riwayat sesak nafas pada pasien?
Jawab:
Maknanya adalah untuk menyingkirkan diagnosis asma
bronkial. Dimana penyakit asma juga ditandai dengan adanya
kesulitan bernapas dan dipengaruhi oleh faktor genetic. Namun
pada kasus tidak ada riwayat penyakit sesak napas dalam keluarga.
Analisis Masalah
No.5
Interpretasi
Abnormal
TD 120/80 mmHg
Hipotensi
Kesadaran:
Tampak sakit sedang
TD 110/70 mmHg
Abdomen:
Membuncit serta dinding perut
perut (abnormal).
Peningkatan
berlipat-lipat
Pemeriksaan genital:
lemak
kadar
Status nutrisi:
IMT =
Obesitas II
andi.
Faktor resiko (genetic, kurang aktivitas, makan tinggi kalori dan suka makan
manis) input > output kelebihan asupan makanan disimpan dalam jaringan
adipose obesitas penimbunan lemak di sekitar muka wajah membulat,
pipi tembem dan dagu rangkap.
Faktor resiko (genetic, kurang aktivitas, makan tinggi kalori dan suka makan
manis) input > output kelebihan asupan makanan disimpan dalam jaringan
adipose obesitas penimbunan lemak di sekitar leher leher relatif
pendek.
Faktor resiko (genetic, kurang aktivitas, makan tinggi kalori dan suka makan
manis) input > output kelebihan asupan makanan disimpan dalam jaringan
adipose obesitas penimbunan lemak di sekitar dada payudara tampak
membesar.
Faktor resiko (genetic, kurang aktivitas, makan tinggi kalori dan suka makan
manis) input > output kelebihan asupan makanan disimpan dalam jaringan
adipose obesitas penimbunan lemak di perut perut buncit dan berlipatlipat.
Faktor resiko (genetic, kurang aktivitas, makan tinggi kalori dan suka makan
manis) input > output kelebihan asupan makanan disimpan dalam jaringan
adipose obesitas peningkatan lemak tubuh peningkatan enzim aromatase
peningkatan konversi testosterone menjadi estrogen GnRH ditekan LH
menurun sehingga sel leydig rusak testosterone menurun penis tampak
kecil.
Analisis Masalah
No.6
Test laboratorium
Nilai normal
Hasil
Trigliserid
200-250 mg/dl
Kolesterol
6b.
Bagaimana
mekanisme
abnormal
dari
pemeriksaan
Laboratorium?
Jawab:
1.
Faktor resiko (genetic, kurang aktivitas, makan tinggi kalori dan suka makan
manis) input > output peningkatan metabolisme karbohidrat
peningkatan asetil KoA peningkatan lipogenesis peningkatan trigliseride
dalam jaringan adipose dan jaringan otot rangka trigliseride meningkat
2.
Faktor resiko (genetic, kurang aktivitas, makan tinggi kalori dan suka makan
manis) input > output peningkatan metabolisme karbohidrat
peningkatan
asetil
KoA
peningkatan
lipogenesis
peningkatan
Anamnesis
Kesulitan bernafas pada saat
malam hari, mengantuk,
mendengkur, dsb.
Laboratorium
Trigliserida meningkat,
Kolestrol meningkat.
(menandakan obesitas akibat
kurang gerak)
Pemeriksaan Fisik
1.
Diagnosis OSAS
Nocturnal Symptoms
Mendengkur, kesulitan bernafas,
dsb.
Daytime Symptoms
Rasa lelah dan sakit kepala
dipagi hari, dsb.
Uji Tapis
Skor OSAS = 1,42D + 1,41A + 0,71S 3,83
OSAS ec Obesitas
Sindroma Metabolik
Cushing Syndrome
Obesitas
Mendengkur
+/-
+/-
-/+ (komplikasi)
+/-
Tidur gelisah
Hipersomnolen
+/-
+/-
Hiperglikemia
Dislipidemia
Hipertensi
Moon face
keras
Terbangun
malam apnea
1. Mengurangi
makanan
Dislipidemia
yang
tinggi kalori
2. Penurunan berat badan. Pada
anak-anak bisa dilakukan dengan
cara bersepeda, berenang
3. Mengurangi
aktivitas
yang
Non-farmako:
Pembatasan jumlah kalori dan lemak
Mengurangi asupan lemak jenuh dan
karbohidrat
Peningkatan aktivitas fisik
Farmako:
Mengurangi kolesterol
Diberi Atorvastatin (golongan HMGCoA Reduktase Inhibitor) 10mg/hari.
Menghambat kerja dari enzim HMGCoA Reduktase yang berperan dalam
pemecahan kolesterol di hati.
OSAS adalah:
a)
Komplikasi Neurobehavioral
b)
Hipertensi pulmonal
c)
Enuresis
d)
Gagal tumbuh
e)
Infeksi Respiratorik
f)
OSAS : 1
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran
klinik penyakit dan mengetahui cara yang paling tepat untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
KESIMPULAN
Kerangka Konsep
intake
Aktivitas
Genetik
Dislipidemia (trigliserid &
kolesterol
)
Obesitas
Akumulasi lemak pada
jaringan tubuh
meningkat
Wajah
Pipi tembem
Pipi bulat
Dagu rangkap
Lidah
Penyempitan/
sumbatan sal.
Pernafasan atas saat
tidur
Konversi
testosteron
Penis kecil
perut
Leher
Strech mark
Perut buncit
OSAS
AROVSAL
Mudah
mengatuk saat
siang hari