Identitas pasien
Nama : Tn. D
Umur : 25 th
Pekerjaan : Swasta
Status : belum menikah
Asal : Rejang Lebong
Tanggal Masuk : 11 Februari 2016
Tanggal keluar : 11 Februari 2016
Anamnesis
Diperoleh dari autoanamnesis pada tanggal 11 Februari
2016 pukul 18.00 WIB
Keluhan Utama
: Demam
Keluhan Tambahan :
Lemas,
peruhan siklus BAB,
BAB keras
Mual
Nyeri kepala
Nafsu makan menurun
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Demam dirasakan sejak 7 hari SMRS yang
mula mula dirasakan hanya meriang saja
terutama malam hari. Makin hari,
demam dirasakan semakin tinggi
dan berpola saat malam hari demam
lebih tinggi demamnya dari pada
siang hari
tetapi pasien tidak
mengukur suhu demamnya.
Anamnesis
Selain demam pasien juga mengeluh lemas dan BAB
lebih jarang dari biasanya yaitu 1 hari sekali,
sekarang menjadi 2 hari 3 hari sekali dan
berkonsistensi keras namun berwarna tidak hitam
dirasakan 7 hari SMRS. Pasien juga merasakan mual
mual dan nyeri kepala terutama saat badan lagi
demam, namun tidak muntah. Serta nafsu makan
pasien dikeluhkan agak berkurang.
Pasien mengaku sering makan diluar rumah atau jajan.
Tidak pernah keluar kota dalam 1 bulan terakhir.
Pasien tidak ada mengeluh saat BAK, batuk pilek (-),
luka / koreng (-)
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat mengalami gejala serupa
sebelumnya (-)
Riwayat diare sebelumnya (-)
Riwayat dirawat di rumah sakit
sebelumny (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Kepala
: Normocephal
Mata :
Konjungtiva : CA -/- ,injeksi -/ Sklera
: sklera tak ikterik
Pupil
: isokor
Reflex Cahaya: +/+
Hidung :
Septum deviasi
: (-)
Pernafasan cuping hidung : (-)
Mulut :
Bibir
: sianosis (-)
Mukosa
: kering
Lidah
: coated tounge (+)
Faring
: hiperemis (-)
Pemeriksaan Fisik
Leher :
Trakea
: deviasi (-)
JVP
: tidak meningkat
Pembesaran KGB
: tidak teraba pembesaran
Pulmo :
Inspeksi
:
Bentuk dada normal , AP : Lateral 1:2, simetris saat
statis dan dinamis
Palpasi :
Stem fremitus kanan = kiri, tak teraba massa
Perkusi :
sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi :
Suara nafas vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
Cor :
Inspeksi
Abdomen :
Inspeksi
: Tampak datar
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas :
Akral hangat
Sianosis (-)
Oedem (-)
Petekie (-)
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Hemoglobin
12,7
Gr%
13-16
Leukosit
14.400
LED
21
MM / Jam
0-10
- Basofil
0-1
- Eosinofil
1-3
- N. Batang
2-6
- N. Segmen
66
50-70
-Limfosit
34
20-40
-Monosit
2-8
Trombosit
206.000
/mm
150.000-450.000
Hematokrit
36
5.000-10.000
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Widal
Typhi O
1/320
Paratyphi OA
1/80
Paratyphi OB
1/80
Paratyphi OC
1/80
Typhi H
1/640
Paratyphi HA
1/160
Paratyphi HB
1/160
Paratyphi HC
1/80
Tatalaksana
Medikamentosa
Paracetamol tablet 500mg tiap 8 jam
sehari jika demam (suhu 38OC)
Ciprofloxasin tablet 500mg tiap 12 jam
dalam keadaan setelah makan sampai 6
hari
Metoclopramide tablet 10mg tiap 6 jam
(jika mual)
Tatalaksana
Non medikamentosa :
- Istirahat di rumah dan libur bekerja sampai gejala demam hilang
- Bergerak sesuai kemampuan pasien.
- Makan makanan lunak terlebih dahulu.
- Tambahkan asupan cairan jika demam sekitar 500 cc / 2 gelas air
sehari
- Minum obat secara teratur
- Antibiotik tetap diminum sampai 6 hari walaupun demam dan
gejala sudah hilang.
- Membeli termometer untuk mengukur suhu badan sebelum
minum obat
KIE
Kembali ke RS dengan segera jika
Gelisah,
penurunan kesadaran,
nyeri perut yang tak tertahankan,
setiap makan atau minum yang dikonsumsi termuntahkan
Antibiotik sudah diminum habis selama 6 hari demam
tidak turun
Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Epidemiologi
Dunia
Tifoid menginfeksi 21.6 miliar populasi
(dengan insidensi 3,6 / 1.000 polulasi)
dan membunuh setidaknya 200.000
populasi setiap tahun.
80% berasal dari negara berkembang
termasuk Indonesia.
Negara maju
Tahun 1900 di USA sukses menurunkan
insidensi dengan perbaikan sanitasi dan
antibiotik.
Tahun 1920 laporan kasus sebanyak
35,994 dan pada tahun 2006 hanya
tinggal 314 kasus yang sebagian besar
berasal dari traveler.
Patofisiol
ogi
Manifestasi klinis
(masa tunas 10 14)
Pada minggu pertama, muncul tanda
infeksi akut seperti
demam,
nyeri kepala,
pusing,
nyeri otot,
anoreksia,
mual,
muntah,
obstipasi,
atau diare,
Pemeriksaan Fisik
Pada tanda vital terdapat bradikardi
relatif
Nadi dan temperatur
THT
Coated Tongue
Paru
Rhonki jika terdapat gejala batuk
Gastrointestinal
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah perifer
leukosit tidak spesifik (meningkat,
menurun, bahkan normal)
Juga dapat terdapat anemia ringan,
Trombositopenia,
Laju endap darah (LED) meningkat.
Uji widal
Titer antibodi O > 1:320 atau antibodi H > 1:
640
Uji TUBEX
Sensitivitas 75 80 % dan spesifisitas 75 90%
Uji Typhidot
Sensitivitas 98%, spesifisitas 76%
Kultur darah
Hasil positif memastikan demam tifoid, yang
berarti (100% spesifik)
Radiologi
X-Foto yang tertuju pada ginjal, ureter, dan
kandung kemih berguna jika ada kecurigaan
perforasi
Tataksana
Non-Farmakologik (jika KU baik & tidak ada
komplikasi)
Disarankan tidak bekerja dan istirahat dirumah
Mobilisasi sesuai kemampuan
Diet lunak
Tambahkan asupan cairan jika demam sekitar 500 750cc / 2 3 gelas air sehari
Minum obat secara teratur
Antibiotik tetap diminum sampai 6 hari walaupun
demam dan gejala sudah hilang.
Membeli termometer untuk mengukur suhu badan
sebelum minum obat
Farmakologi
Kloramfenikol 500 mg tiap 6 jam peroral / IV hingga 7 hari
bebas demam.
Tiamfenikol 500 mg tiap 6 jam.
Kotrimoksazol 960 mg (2 tab 480 mg) tiap 12 jam selama 2
minggu.
Ampisilin dan amoksisilin 500mg tiap 8 jam selama 2 minggu
Seftriakson 3 4 gram dlm dextrosa 5% 100cc selama jam
perinfus sekali sehari, selama 3 5 hari.
Gologan florokuinolon:
Norfloksasin 400 mg tiap 12 jam selama 2 minggu.
Siprofloksasin 500 mg tiap 12 jam selama 6 hari.
Ofloksasin 400 mg tiap 12 jam selama 7 hari.
Dexametason
Diberikan hanya untuk kompliskasi
meningitis atau meningoesenfalitis.
Dosis : 3 mg/kgbb IV dalam 30 menit
dilanjutkan dengan 1 mg/kgbb setiap 6
jam sampai 8 dosis.
Follow Up
Tatalaksana diberikan dari awal-awal
demam
Remisi 2 hari
Kondisi membaik sekitar 4 5 hari
Perpanjangan terapi dilakukan jika terjadi
komplikasi
KIE
Kembali ke RS dengan segera jika
Gelisah,
penurunan kesadaran,
nyeri perut yang tak tertahankan,
setiap makan atau minum yang
dikonsumsi termuntahkan
Antibiotik sudah diminum habis selama
6 hari demam tidak turun
Komplikasi
Komplikasi intestinal
Perdarahan usus, perforasi usus, ileus paralitik
Komplikasi kardiovaskular
Syok kardiologi, miokarditis, trombosit, tromboflebitis
Komplikasi darah
Anemia hemolitik, trombositopenia, koagulasi
intravaskular diseminata, sindrom uremia hemolitik
Komplikasi paru
Pneumonia, empiema, pleuritis
Komplikasi ginjal
Glomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis
Komplikasi tulang
Osteomielitis, periositis, spondilitis, artritis
Komplikasi neuropsikiatrik
Delirium, meningismus, meningitis, polineuritis perifer,
sindrom Guillain-Barre, psikosis, sindrom katatonia.
Diagnosa Banding
Abdominal abses
Amuba hepatik abses
Apendisitis
Bruselosis
Demam dengue
Influenza
Leishmaniasis
Malaria
Riketsia
Toxoplasmosis
Tuberculosis
Tularemia
Daftar Pustaka
Medscape
Kapita selekta
TERIMA KASIH