Anda di halaman 1dari 33

PENYAKIT SISTEMIK

DENGAN KELUHAN
KELAINAN PADA
KULIT

Klasifikasi
Hubungan antara kelainan kulit dengan penyakit
sitemik yaitu penyakit yang mempengaruhi sejumlah
organ atau jaringan atau mempengaruhi tubuh secara
keseluruhan terdiri atas dua golongan :
Dermatosis yang menyebabkan keterlibatan
sistemik atau seluruh tubuh
- Manifestasi kutan (kulit) akibat penyakit sistemik.

Dermatosis
Definisi

: suatu penyakit yang menyerang organ kulit


dimana kulit mengalami inflamasi.

Contoh : kombustio dengan syok (Luka bakar atau


kombustio adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi), Impegtigo yang
disebabkan oleh bakteri S.beta hemolyticus tipe tertentu
dapat menyebabkan nefritis (kerusakan pada bagian
glomerulus ginjal akibat infeksi kuman)

Kelainan kelainan Kulit yang


disebabkan Penyakit Sistemik

Dilihat berdasarkan :
KUALITAS KULIT
WARNA KULIT
PRURITUS

KUALITAS KULIT
Kualitas atau mutu kulit adalah tingkat baik buruknya
atau taraf atau derajat kulit, dimana dengan melihat
kualitas kulit seseorang dapat ditarik kesimpulan
diagnosa suatu penyakit.
Kualitas kulit terdiri atas :
Kelembapan,
Turgor atau elastisitas
emfisema subkutan
edema

Kelembapan Kulit
Hiperhidrosis

: sekresi (pengeluaran) keringat dalam


jumlah yang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk
mendinginkan tubuh.

Dibagi Atas :
Hiperhidrosis primer merupakan gangguan yang
paling sering dijumpai, penyebabnya tidak diketahui.
- Hiperhidrosis sekunder biasanya berhubungan
dengan penyakit sistemik.

Hiperhidrosis

yang terjadi akibat manifestasi


penyakit sistemik biasanya generalisata bukan
lokalisata, maksudnya kelebihan pengeluaran
keringat yang terjadi pada seluruh bagian tubuh,
bukan hanya satu bagian saja seperti pada ketiak
atau daerah inguinal, tetapi pada seluruh tubuh.

Hipohidrosis (Anhidrosis) :
keadaan dimana dijumpai berkurangnya keringat yang
abnormal, pada kondisi yang jika dalam keadaan normal
harusnya mengeluarkan keringat.

Etiologi : terjadi ketika kelenjar keringat berhenti bekerja, dan


ini bisa terjadi karena beberapa alasan, termasuk kerusakan
saraf, kerusakan kulit (cedera fisik pada kulit terutama pada
luka bakar atau permanen), berbagai macam obat tertentu
termasuk obat jantung dan tekanan darah, obat kandung
kemih, dan obat mual, faktor genetik, serta dehidrasi.

Tanda dan gejala : Sedikit atau tidak ada keringat, Pusing,


Kejang otot atau kelemahan, Merasa panas, flushing, Pada
kasus kronis bisa ditandai dengan halusinasi. Kurangnya
keringat dapat terjadi: pada sebagian besar tubuh, atau di
suatu area tubuh.

Nama Penyakit

Turgor

kulit atau elastisitas kulit :

Elastisitas kulit atau turgor menggambarkan


keadaan keseimbangan cairan tubuh (melihat
derajat kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi)

Turgor kulit - Jika dicubit, maka kulit individu


yang sehat, akan kembali keposisi yang normal
saat dilepaskan karena elastisitas jaringan.
Sedangkan jika turgor kulit menurun, maka kulit
masih elevasi selama beberapa detik setelah
cubitan dilepaskan.

Penyakit dengan turgor kulit menurun


dapat ditemukan pada:

Emfisema subkutan :
adanya udara atau gas di dalam lapisan jaringan kulit (dalam
jaringan subkutan). Subkutan mengacu pada jaringan di bawah
kutis dari kulit , dan emfisema mengacu pada terperangkap udara.

Px. Fisik :
Emfisema subkutan dapat dirasakan dengan palpasi dan terdapat
sensai gemercik. Gelembung udara di jaringan subcutan, berupa
nodul yang mobil yang dapat dengan mudah digerakkan.

Patogenesis :
Emfisema subkutis spontan dapat terjadi karena peningkatan
tekanan udara di paru yang menyebabkan rupture pada alveoli.
Udara berpindah dari alveoli yang rupture tadi menuju
intersisium dan sepanjang pembuluh darah paru, menuju
mediastinum dan ke jaringan.

Diagnosis

Differensial :
Emfisema subkutis dibedakan dari edema pada kulit
dengan kelunakannya dan tidak dapat dipencet. Tidak
seperti edema peradangan, emfisema subkutan tidak
menimbulkan kemerahan pada kulit. Pada emfisema
subkutis teraba adanya gelembung gelembung udara
seperti Kertas tissue atau Rice Krispies.
Beberapa

keadaan atau penyakit yang berhubungan


dengan Emfisema subkutis :
Pneumotorax, Pneumomediastinum, Emfisema pulmonary
interstistial, Perforasi viscus yang berongga didaerah lehe,
Trauma penetrasi, Pembedahan, Intervensi perkutaneus,
Adanya infeksi yang memproduksi gas ganggren.

Edema

:
Akumulasi eksesif cairan didalam sela-sela jaringan.
Keadaan tersebut disebabkan oleh gangguan
mekanisme peredaran darah, sehngga penekanan
kulit dengan ujung jari mengakibatkan terlihatnya
lekuk (pitting edema)

edema

umumnya mempunyai berbagai kausa atau


penyebab :

Inflamasi dinding pembuluh darah


Perembesan cairan lewat diding pembuluh darah
bertambah. Contoh edema lokal alergik (utikaria,
edema angionerotik, dermatitis)
Tekanan osmotik koloid plasma menurun, hal
tersebut disebabkan oleh kehilangan protein atau
kekurangan produksi protein. Contoh edema
nefrotik, edema kelaparan, dan edema kakeksia.

Beberapa

keadaan atau penyakit dengan dijumpai edema

Warna Kulit
Penentuan

diagnosa suatu penyakit selain dari


kualitas kulit, juga dapat di tentukan dari
perubahan warna kulit. Beberapa perubahan warna
kulit ini meliputi :

kepucatan (pallor)
eritema
sianosis
warna kuning

Kepucatan

pada kulit disebabkan oleh :

Vaskularisasi yang berkurang, yaitu pada syok dan


kaget
Anemia
Kekurangan vitamin D

Beberapa

kondisi atau penyakit yang berhubungan


dengan kepucatan pada kulit

Common cold
Kanker
Hipoglikemia
Leukemia
Hipotiroidisme
Kurang tidur
Reaksi terhadap etanol dan / atau obat-obatan lain
seperti ganja

Eritema

Eritema adalah kulit berwarna kemerahan.


Contoh : Merah karena tersipu (blushing)
disebabkan oleh vasodilatasi temporal. Merah karena
tersipu (blushing) disebabkan oleh vasodilatasi
temporal.
Eritrema terdapat pada banyak dermatosis, penyakit
infeksi (akut dan kronik) dan erupsi.

Sianosis

Sianosis ialah suatu gejala klinis berupa diskolorisasi


biru mukosa dan kulit (paling tampak pada muka
dan bibir) karena adanya haemoglobin tereduksi
didalam kapiler.
Sianosis dapat dibagi di dalam :
sianosis umum : sianosis pulmonal atau kardial dan
sianosis local
sianosis vera dan sianosis spuria.

Sianosis Umum
Sianosis

pulmonal

Misalnya disebabkan oleh sebagian jaringan paru


tidak bekerja karena tuberculosis, pneumonia atau
pneumothoraks.
Penyebab sianosis pulmonal ialah :
Karena daya ventilisasi thoraks berkurang.
Karena tekanan pada trakea dan bronchi utama,
misalnya karena trauma mediastinuim.

Sianosis Umum
Sianosis

kardial
Misalnya pada morbus caeruleus s. maladiae blue
(duktus botali terbuka)
Sianosis

local
Contoh pada sirkulasi perifer di tungkai buruk,
karena darah vena mengalir sangat pelan.

Sianosis Vera dan Spuria


Sianosis

vera
Keadaan tersebut disebabkan oleh haemoglobin
tereduksi yang terlalu banyak didalam darah.
Sianosis

spuria
Hal tersebut disebabkan oleh sulfhaemoglobin dan
methemoglobin berkurang didalam darah. Kulit
akan berwarna hijau bila kekurangan
sulfhemoglobin. Kulit berwarna coklat , bila
kekurangan methaemoglobin,.

Beberapa

keadaan dan penyakit yang sering dijumpai


dengan keluhan syanosis

Pruritus
Pruritus

adalah sensasi kulit yang iritatif dan


menimbulkan rangsangan untuk menggaruk.
Pruritus merupakan gejala dan berbagai penyakit
kulit.
Bila tidak disertai kelainan kulit, maka disebut
pruritus esensial atau pruritus sine material.
Adakalanya juga disebut sebagai pruritus
simtomatik.

Berikut beberapa keadaan yang berhubungan dengan


keluhan pruritus:
Kehamilan

Pruritus pada kehamilan atau dikenal dengan pruritus


gravidarum di induksi oleh hormone ekstrogen dan
kadang-kadang ada hubungannya dengan kolestatis
(obstruksi dan statis dalam saluran empedu)
Pruritus terutama terdapat pada trisemester terakhir
kehamilan, mulai pada abdomen atau badan, kemudian
menjadi generalisata.
Pruritus akan menghilang setelah melahirkan, tetapi dapat
residif atau berulang kembali pada kehamilan berikutnya.

Penyakit

ginjal

Pruritus generalisata mempunyai insidens sampai 80%


pada penyakit payah ginjal menahun.
Kulit penderita kering karena atrofi kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat.
Selain itu terdapat pula gangguana metabolism kalsium
dan fosfor, sedangkan kadar magnesium dalam serum
meninggi. Keadaan uremia menyebabkan pruritus, diduga
penyebabnya adalah bahan-bahan yang mengalami retensi
karena ginjal gagal mengekskresinya.

DAFTAR BEBERAPA PENYAKIT SISTEMIK DENGAN KELUHAN


KELAINAN PADA KULIT

UPN JAYAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!
Matur

Nuwun Rencang - rencang

Anda mungkin juga menyukai