Anak
Senida Ayu Rahmadika
030.09.230
Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti
Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Kota Bekasi
-LAPORAN KASUSIdentitas
Nama
: An. W
Usia
: 11 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Anak ke
: 1 dari 3 bersaudara
Anamnesis
Alloanamnesa tgl 21 Juni 2016
Keluhan Utama
Batuk sejak 3 minggu SMRS
Batuk 3 minggu
Dahak (+), Kuning
Keringat malam (+)
Demam (+)
Sesak (-)
Benjolan di leher 2 tahun
Riwayat kontak TB
Umur
Penyakit
Umur
Penyakit
Umur
Alergi
Difteria
Jantung
Cacingan
Diare
Ginjal
DBD
Kejang
Darah
Typhoid
Gastritis
Radang Paru
Otitis
Varicela
Tuberkulosis
Parotis
Asma
Morbili
Morbiditas
Tidak ada
Perawatan antenatal
KELAHIRAN
Tempat kelahiran
dikatakan BBLR.
RSUD Kota Bekasi
Penolong persalinan
Cara persalinan
Sectio Cesaria
Masa gestasi
38 minggu
Keadaan bayi
Riwayat Perkembangan
Perkembangan
Usia (bulan)
Membalik
Tengkurap
Duduk
Merangkak
11
Berdiri
11
Berjalan
11
Tertawa
Bercoleteh
12
Memanggil Mama
12
Memanggil Papa
12
Riwayat Makanan
Jenis Makanan
Usia (bulan)
ASI
0 12
PASI
4 12
Bubur Susu
4 12
Bubur Saring
8 12
Bubur Halus
8 12
Nasi Lembek
12 24
Riwayat Imunisasi
Lupa
Tidak Ingat
Khilaf
Pemeriksaan Fisik
Antropometri
Berat badan : 24 kg
Tinggi badan : 138 cm
Status Gizi (Z-score)
Status Generalis
DALAM
BATAS
NORMAL
KGB
LEHER
Malaria
: negatif
Hematokrit
: 27,7 %
Hb
: 9,1 gr/dL
(37 - 47%)
(12 - 16 gr/dl)
Eritrosit
Leukosit
: 7.800/L
(4.000 - 10.000/L)
Trombosit
Ureum
: 302.000/L
(150.000- 450.000/L)
: 16 mg/dL
(10 - 50 mg/dL)
Kreatinin
: 0,9 mg/dL
Na
: 135 mEq/L
: 3,8 mEq/L
(3,5 - 5 mEq/L)
Cl
: 105 mEq/L
Ro Thorax
Scoring TB Anak
Riwayat kontak
:2
Batuk 3 minggu
:1
Demam 2 minggu
:1
Pembesaran KGB
:1
Gizi kurang
:1
TB tulang/sendi
:0
Tes Mantoux
Rontgen toraks
:1
TOTAL SKOR
:7
Diagnosa
Diagnosa Kerja
TB paru
Gizi Kurang
TB kelenjar
Tatalaksana
Non-medikamentosa
Rawat Inap
Pemeriksaan LED
Diet
Tes
Mantoux
Sputum
BTA
Tatalaksana
Medikamentosa
IVFD NaCl 0,45% in D 5 (1/2 HS) : 34 - 35 cc/jam 11 - 12
gtt/menit
ANALISA KASUS
Temuan Kasus
Tinjauan Pustaka
Batuk 3 minggu
Demam 1 bulan
Temuan Kasus
Tinjauan Pustaka
Rontgen Thorax
TERIMAKASIH
DANKEE
THANKYOU
ARIGATO
Tinjauan Pustaka
Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin,
pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet
nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada
dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara
sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan
selama beberapa jam dalam keadaan gelap dan lembab. Daya penularan seorang
pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin
tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien
tersebut. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan
oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut
Parameter
Skor
BTA (+)
laporan keluarga,
Kontak TB
tidak jelas
BTA (-)/
tidak tahu/
BTA tidak jelas
Positif
Uji Tuberkulin (Mantoux)
negatif
( 10 mm atau
5 mm pada keadaan
imunosupresif)
atau
2 minggu
Batuk kronik
3 minggu
1 cm,
jumlah > 1, tidak nyeri
ada pembengkakan
normal/
Foto toraks
TOTAL SKOR
kelainan tidak
jelas
gambaran sugestif TB
10
1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB positif.
1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS
pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan
setelah pemberian antibiotika non OAT (Obat Anti Tuberkulosis).
Kategori I adalah pasien kasus dengan dahak yang positif dan penderita
Kategori II adalah kasus relaps atau gagal dengan dahak yang tetap positif.
Kategori III adalah kasus dengan dahak yang negatif dan kelainan paru
yang tidak luas dan kasus tuberkulosis ekstrapulmoner selain dari yang
disebut dalam kategori I.