Anda di halaman 1dari 42

MATERI PELATIHAN KTSP 2009

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

1 - 39

HALAMAN

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2 - 39

HALAMAN

PROSES PEMBELAJARAN

PENILAIAN/UJI KD
KKM (LULUS)

< KKM
REMEDIAL

PENGAYAAN
BISA

LULUS

PORTOFOLIO
T U N T A S
KD berikutnya
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

3 - 39

HALAMAN

Hakikat Belajar
dan Mengajar
Hakikat Belajar

Aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku


(behavioral change) pada individu yang belajar.
Hakikat mengajar

Membantu peserta didik memperoleh informasi, ide,


keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk
mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar
bagaimana belajar.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

4 - 39

HALAMAN

Prinsip-Prinsip Umum Pembelajaran


Responsif;
2.
Kondusif untuk menciptakan perilaku tertentu;
3.
Menyenangkan;
4.
Kontekstual;
5.
Generalisasi dan pembedaan;
6.
Status mental
7.
Membagi kegiatan ke dalam langkah-langkah kecil;
8.
Pemodelan;
9.
Dari keterampilan dasar ke tinggi;
10. Informasi perkembangan kemampuan peserta didik;
11. Variasi dalam kecepatan belajar;
12. Persiapan/kesiapan.
1.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

5 - 39

HALAMAN

Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Pembelajaran bukan hanya terbatas
pada peristiwa yang dilakukan oleh guru
saja, melainkan mencakup semua
peristiwa yang mempunyai pengaruh
langsung pada proses belajar manusia.
Menempatkan peserta didik sebagai
subjek didik, yakni lebih banyak
mengikutsertakan peserta didik dalam
proses pembelajaran.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

6 - 39

HALAMAN

Pembelajaran tuntas

Pembelajaran tuntas (mastery learning) adalah


pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik menguasai secara
tuntas seluruh standar kompetensi maupun
kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.

Pembelajaran tuntas dilakukan dengan pendekatan


diagnostik. Strategi pembelajaran tuntas
sebenarnya menganut pendekatan individual.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

7 - 39

HALAMAN

Belajar Tuntas (mastery learning):


All students can learn
tergantung: kecepatan dan cara
Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan
tingkat kemampuannya untuk beberapa mata
pelajaran dan diajarkan sesuai dengan karakteristik
mereka, maka sebagian besar dari mereka akan
mencapai ketuntasan.
(John B. Carrol, A Model of School Learning)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

8 - 39

HALAMAN

Belajar Tuntas

lanjutan

Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu


lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat
berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis
secara benar dan mereka diajar dengan metode dan
materi yang berurutan, mulai dari tingkat
kompetensi awal mereka
(JH. Block, B. Bloom)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

9 - 39

HALAMAN

Belajar Tuntas (mastery learning):


Pemecahan masalah belajar:
1) more time for learning, 2) different media or
materials, 3) diagnosis to determine what missing
prerequisite knowledge or skills he must acquire to
master the objective
(Gagne, dkk, principles of instructional design)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

10 - 39

HALAMAN

Belajar Tuntas

lanjutan

Belajar tuntas: 90% peserta didik menguasai 90%

kompetensi (tujuan).

(Gagne, dkk, principles of instructional design)

Perlu kriteria
Belajar Tuntas (mastery learning): peserta didik

tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan


berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil
yang baik.
(John B. Carrol, A Model of School Learning)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

11 - 39

HALAMAN

Pembelajaran Konvensional
normal
bakat

normal
prestasi

Pembelajaran Tuntas
normal

condong

bakat

prestasi

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

12 - 39

HALAMAN

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN TUNTAS


1. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik

dirumuskan dengan urutan yang hirarkis,


2. Penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi
harus diberikan feedback,
3. Pemberian pembelajaran remedial serta
bimbingan yang diperlukan,
4. Pemberian program pengayaan bagi peserta
didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih
awal.
(Gentile & Lalley: 2003)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

13 - 39

HALAMAN

Mengapa harus pembelajaran tuntas?


Proses pendidikan dalam sistem persekolahan
kita, selama ini umumnya belum menerapkan
pembelajaran sampai peserta didik menguasai
materi pembelajaran secara tuntas.
Akibatnya, tidak aneh bila banyak peserta didik
yang tidak menguasai materi pembelajaran
meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah.
Tidak heran pula kalau mutu pendidikan secara
nasional masih rendah.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

14 - 39

HALAMAN

Metode Pembelajaran
Dalam pembelajaran tuntas, metode pembelajaran yang

sangat ditekankan adalah pembelajaran individual,


pembelajaran dengan teman atau sejawat (peer
instruction), dan bekerja dalam kelompok kecil. Berbagai
jenis metode (multi metode) pembelajaran harus
digunakan untuk kelas atau kelompok.

Pembelajaran tuntas lebih efektif menggunakan

pendekatan tutorial dengan sesion-sesion kelompok


kecil, tutorial orang perorang, pembelajaran terprogram,
buku-buku kerja, permainan dan pembelajaran berbasis
komputer (Kindsvatter, 1996)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

15 - 39

HALAMAN

Peran Peserta Didik


Peserta didik sebagai subjek didik.
Fokus pada Peserta didik dan yang
akan dikerjakannya.
Kemajuannya bertumpu pada usaha
serta ketekunannya secara individual.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

16 - 39

HALAMAN

Peran Guru Pada Pembelajaran Tuntas


1. Menjabarkan KD (Kompetensi Dasar) ke dalam satuan-satuan
(unit-unit) yang lebih kecil dengan memperhatikan
pengetahuan prasyarat.
2. Menata indikator berdasarkan cakupan serta urutan unit.
3. Menyajikan materi dengan metode dan media yang sesuai.
4. Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik.
5. Menilai perkembangan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif).
6. Menggunakan teknik diagnostik.
7. Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi
peserta didik yang mengalami kesulitan.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

17 - 39

HALAMAN

PENILAIAN
Sistem penilaian menggunakan ulangan/ujian berkelanjutan,

yang ciri-cirinya adalah:


Ulangan dilaksanakan untuk melihat ketuntasan setiap
Kompetensi Dasar.
Ulangan dapat dilaksanakan untuk satu atau lebih Kompetensi
Dasar.
Hasil ulangan dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program
remedial, program pengayaan.
Ulangan mencakup aspek kognitif dan psikomotor.
Aspek afektif diukur melalui kegiatan inventori afektif
seperti:pengamatan, kuesioner, dsb.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

18 - 39

HALAMAN

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

19 - 39

HALAMAN

PEMBELAJARAN REMEDIAL

Pembelajaran remedial adalah pembelajaran


yang diberikan kepada peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan pada KD
tertentu, menggunakan berbagai metode
yang diakhiri dengan penilaian untuk
mengukur kembali tingkat ketuntasan
belajar peserta didik.

Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat


mencapai standar kompetensi yang ditentukan,
hanya waktu pencapaian yang berbeda. Oleh
karenanya perlu adanya program pembelajaran
remedial (perbaikan)
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

20 - 39

HALAMAN

o Adaptif

Prinsip
Pembelajaran
Remedial

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

o Interaktif
o Fleksibilitas dalam metode

pembelajaran dan penilaian


o Pemberian umpan balik
sesegera mungkin
o Pelayanan sepanjang waktu

21 - 39

HALAMAN

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR


PESERTA DIDIK

Kesulitan ringan (kurang perhatian saat


mengikuti pelajaran)
Kesulitan sedang (gangguan belajar dari luar
peserta didik, misalnya : faktor keluarga,
lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan)
Kesulitan berat (ketunaan pada diri peserta
didik misalnya tuna rungu, tuna netra, dan
tuna daksa)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

22 - 39

HALAMAN

TEKNIK UNTUK MENDIAGNOSIS


KESULITAN BELAJAR
Tes prasyarat
Tes diagnosis
Wawancara
Observasi

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

23 - 39

HALAMAN

Waktu Pelaksanaan
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial diberikan
setelah peserta didik mempelajari satu
atau beberapa KD tertentu yang diuji
melalui Ulangan Harian.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

24 - 39

HALAMAN

PELAKSANAAN REMEDIAL

Pembelajaran ulang dengan metode dan


media yang berbeda,
Belajar mandiri atau pemberian
bimbingan secara khusus,
Pemberian tugas/latihan,
Belajar kelompok dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya,
dan lain-lain, yang semuanya diakhiri
dengan ulangan.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

25 - 39

HALAMAN

Penilaian ulang diberikan kepada


peserta didik yang telah mengikuti
program pembelajaran remedial agar
dapat diketahui apakah peserta didik
telah mencapai ketuntasan dalam
penguasaan kompetensi yang telah
ditetapkan.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

26 - 39

HALAMAN

Nilai Remedial

Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM.


Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap
peserta didik (termasuk yang sudah mencapai
KKM) berhak mengikuti remedi untuk memperbaiki
nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100).

Oleh karena itu, mempertimbangkan kepraktisan


dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat
menetapkan nilai remedi sama dengan nilai KKM.
Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal
tahun pelajaran.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

27 - 39

HALAMAN

Contoh:

Teknik pelaksanaan
penugasan/pembelajaran
remedial

Penugasan individu diakhiri dengan tes


(lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20%.
Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian
individual bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang
dari 50%.
Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian
individual bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 50 %.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

28 - 39

HALAMAN

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

29 - 39

HALAMAN

PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Peserta didik yang telah mencapai

kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain


dapat mengembangkan dan memperdalam
kecakapannya secara optimal melalui
pembelajaran pengayaan.

Pembelajaran pengayaan dapat diartikan

sebagai suatu pengalaman atau kegiatan


peserta didik yang telah melampaui
persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan
oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua
peserta didik dapat melakukannya.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

30 - 39

HALAMAN

PEMBELAJARAN PENGAYAAN
lanjutan

Pembelajaran pengayaan memberikan

kesempatan bagi peserta didik yang memiliki


kelebihan sehingga mereka dapat
mengembangkan minat dan bakat serta
mengoptimalkan kecakapannya.

Pengayaan merupakan penguatan pada KD

tertentu dengan memberi tugas membaca,


tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

31 - 39

HALAMAN

Identifikasi Tingkat Kelebihan


Kemampuan Belajar

Belajar lebih cepat


Menyimpan informasi lebih mudah
Keingintahuan yang tinggi
Berpikir mandiri
Superior dalam berpikir abstrak
Memiliki banyak minat

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

32 - 39

HALAMAN

TEKNIK IDENTIFIKASI

Tes IQ (Intelligence Quotient)


Tes inventori
Wawancara
Pengamatan (observasi)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

33 - 39

HALAMAN

Jenis Pembelajaran Pengayaan

Kegiatan
Eksplorasi

Kegiatan yang dirancang untuk


disajikan kepada peserta didik. Sajian
dimaksud dapat berupa peristiwa
sejarah, buku, tokoh masyarakat, yang
secara regular tidak tercakup dalam
kurikulum.

Keterampilan
Proses

Kegiatan yang diperlukan oleh peserta


didik agar berhasil dalam melakukan
pendalaman dan investigasi terhadap
topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran mandiri.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

34 - 39

HALAMAN

Jenis Pembelajaran Pengayaan

Pemecahan
Masalah

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Program yang diberikan kepada


peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih
tinggi berupa pemecahan
masalah nyata dengan
menggunakan pendekatan
pemecahan masalah atau
pendekatan investigatif
35 - 39

HALAMAN

Bentuk
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pengayaan

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

1. Belajar Kelompok
2. Belajar mandiri
3. Pembelajaran

berbasis tema
4. Pemadatan
kurikulum

36 - 39

HALAMAN

Belajar
Kelompok

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Sekelompok peserta didik


yang memiliki minat
tertentu diberikan
pelajaran bersama pada
jam-jam pelajaran sekolah
biasa, sambil menunggu
teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran
remedial

37 - 39

HALAMAN

Belajar
Mandiri

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Secara mandiri
peserta didik
belajar tentang
sesuatu yang
diminati

38 - 39

HALAMAN

Memadukan
kurikulum di bawah
tema besar sehingga
peserta didik dapat
mempelajari
hubungan berbagai
disiplin ilmu

Pembelajaran
Berbasis Tema

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

39 - 39

HALAMAN

Pemadatan
Kurikulum

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Pemberian
pembelajaran hanya
untuk kompetensi
materi yang belum
diketahui peserta didik

40 - 39

HALAMAN

Penilaian
Sebagai bagian integral dari kegiatan

pembelajaran, kegiatan pengayaan ini


tidak lepas dengan penilaian.

Penilaian hasil belajar kegiatan

pengayaan tidak sama dengan kegiatan


pembelajaran biasa tetapi cukup dalam
bentuk portofolio dan harus dihargai
sebagai nilai lebih dari peserta didik yang
lainnya

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

41 - 39

HALAMAN

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

HALAMAN

42

Anda mungkin juga menyukai