Kebijakan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 43

I.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN:


A. Kemajuan Pembangunan Kesehatan
B. Masalah yg dihadapi
C. Kebijakan Pembangunan Keseheatan

II.

KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMB. KES.


A. HIRARKHI PERENCANAAN
B. ISU STRATEGIS
C. GRAND STRATEGY
D. KEBIJAKAN PERENCAAN DAN ANGGARAN

A. KEMAJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


B. MASALAH YANG DIHADAPI
C. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PROGRAM ASKESKIN

Th. 2005 : 36,1 juta jiwa (semester 1)


60 juta jiwa (semester 2)
Th. 2006 : 60 juta jiwa
Th. 2007 : 76,4 juta jiwa

PEMANFAATAN PROGRAM ASKESKIN


TAHUN 2005 DAN 2006
(dalam ribuan)
2006

2006

2005
2005

2006
2006

2005
2005

PENURUNAN HARGA
OBAT

Harga 157 item/jenis obat generik telah dapat diturunkan


sampai dengan 70%
Harga 1.418 item / jenis obat esensial generik bermerk
dapat diturunkan antara 10 80 %
Telah dilakukan labelisasi obat generik pada kemasan
dan pencantuman Harga Eceran Tertinggi (HET)
Nilai penggunaan obat generik terus meningkat dari Rp
604,5 Miliar pada tahun 2004 menjadi Rp 2,6 Triliun pada
tahun 2006.
Obat murah/Obat paket seribu & Apotek Rakyat.

HASIL PENANGGULANGAN
PENYAKIT MENULAR
Tidak ada lagi kasus baru polio sejak Februari 2006.
Angka kematian (CFR) penyakit DBD dapat diturunkan dari 1,2%

pada tahun 2004 menjadi 1,04% pada tahun 2006.


Angka kematian Flu Burung pada manusia dapat diturunkan dari
65% pada tahun 2005 menjadi 60% pada tahun 2007.
Dengan peningkatan active case finding, kasus AIDS yang diobati
meningkat dari 2.682 pada tahun 2004 menjadi 8.194 pada tahun
2006, melalui pelayanan komprehensif HIV/AIDS dari 25 RS pada
tahun 2004 menjadi 153 RS pada tahun 2006.
Menurunnya incidence rate penyakit TB dari 110/100.000 penduduk
pada tahun 2004 menjadi 107/100.000 penduduk pada tahun 2005.
Malaria di Jawa-Bali sejak tahun 2005 sudah tidak menjadi
masalah kesehatan masyarakat.

HASIL PENANGGULANGAN
MASALAH GIZI DAN KRISIS
KESEHATAN AKIBAT BENCANA

Prevalensi gizi kurang pada balita telah


dapat diturunkan dari 25,8% pada
tahun 2004 menjadi 23,6% pada
tahun 2006.

Krisis kesehatan akibat bencana telah


dapat ditanggulangi secara cepat dan
tepat melalui sistem penanggulangan
gawat darurat terpadu dengan
pembangunan 9 Pusat Regional
Penanggulangan Krisis Kesehatan.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Jenis
UKBM

Pencapaian

Sasaran

2004

2005

2006

2007

2008

2009

Posyandu

206.971

228.659

248.358

260.000

270.000

280.000

Polindes

26.975

27.538

18.238
**)

0***)

Poskesde
s

*)

*)

12.942

42.000

58.000

70.000

Poskestren

*)

*)

200

600

1.000

1.400

Mushola
Sehat

*)

*)

229

629

1.029

1.429

*) Baru dibentuk pada tahun 2006


**) 9.300 Polindes di Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi Poskesdes
***) Semua Polindes telah menjadi Poskesdes

MASALAH
PEMBANGUNAN KESEHATAN
1.

2.

3.
4.

5.

Sumberdaya kesehatan (SDM, Anggaran, Sarana/prasarana) yang


terbatas, belum merata, dan belum efisien.
Disparitas status sosial-ekonomi, pendidikan, lingkungan
pemukiman dan PHBS
Sistem Pelayanan Kesehatan (UKM dan UKP) belum terpadu
Meningkatnya beban penyakit: Emerging epidemics and Persistent
Problems. Berbagai penyakit menular seperti malaria, demam
berdarah, TBC, dan HIV/AIDS masih belum dapat diatasi, sementara
angka kesakitan penyakit tidak menular dan degeneratif seperti
penyakit pembuluh darah dan jantung, kanker, dan diabetes
mellitus telah meningkat, serta munculnya permasalahan mendesak
serta akut dan mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan
masyarakat, seperti: bencana alam dan masalah kesehatan akibat
konflik sosial dan kecelakaan transportasi dan timbulnya penyakit2
baru.
Status kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah yang
ditunjukkan oleh masih tingginya angka kematian bayi (AKB) dan
angka kematian ibu maternal (AKI).

RPJMN

SKN

RENSTRA

RENBANGKES

PENYELENGGARAAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN

TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
MENINGKATKAN KESADARAN,
KEMAUAN, DAN KEMAMPUAN
HIDUP SEHAT BAGI SETIAP ORANG
AGAR TERWUJUD DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT YANG
SETINGGI-TINGGINYA

Kesehatan Ibu dan Anak


Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
Penanggulangan masalah kesehatan akibat
bencana
Penanggulangan penyakit menular dan masalah
gizi
Pemerataan sarana pelayanan kesehatan dan
pendayagunaan tenaga kesehatan

SASARAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN 2004-2009
Pencapaian
N
O

INDIKATOR

2004

2005 2006

Sasaran
2007

2008

2009

1 IMR (PER 1.000


LH)

35

32

30,8

29,2

27,6

26

307

262

253

244

235

226

25,8

24,7

23,6

22,5

21,4

20

66,2

67,8

69,4

69,8

70,2

70,6

3
4

MMR (PER 100.000 LH)


GIZI KURANG
BALITA (%)
UHH (TAHUN)

PENINGKATAN JUMLAH JARINGAN DAN KUALITAS


PUSKESMAS

PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS TENAGA


MEDIS

PENGEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN BAGI


PENDUDUK MISKIN

PENINGKATAN SOSIALISASI KESEHATAN


LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP SEHAT

PENINGKATAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA


MASYARAKAT SEJAK USIA DINI

PEMERATAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS


KESEHATAN DASAR

PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


TAHUN 2008

Peningkatan Investasi, Ekspor, dan Kesempatan Kerja;


Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan
Pembangunan Perdesaan;
Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan
Peningkatan Pengelolaan Energi;

Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan


dan Kesehatan;
Peningkatan Efektivitas Penanggulangan
Kemiskinan;

Pemberantasan Korupsi dan Percepatan Pelaksanaan


Reformasi Birokrasi;
Penguatan Kemampuan Pertahanan dan Pemantapan
Keamanan Dalam Negeri;

Penanganan Bencana, Pengurangan Risiko


Bencana, dan Peningkatan Pemberantasan
Penyakit Menular.

SASARAN PENINGKATAN AKSES


& KUALITAS KESEHATAN
Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di
Puskesmas dan kelas III rumah sakit mencakup 100 persen;
2. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan di 28.000 desa;
3. Meningkatnya persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI)
mencakup 95 persen;
4. Meningkatnya case detection rate tuberkulosis (TBC) mencakup lebih dari 70
persen;
5. Meningkatnya persentase penderita demam berdarah dengue (DBD) yang
ditemukan dan ditangani mencakup 100 persen;
6. Meningkatnya persentase penderita malaria yang ditemukan dan diobati mencakup
100 persen;
7. Meningkatnya persentase orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ditemukan dan
mendapat pertolongan anti retroviral treatment (ART) mencakup 100 persen;
8. Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat tablet zat besi (Fe) mencakup
80 persen;
9. Meningkatnya persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif mencakup 65 persen;
10.Meningkatnya persentase balita yang mendapat Vitamin A mencapai 80 persen;
11. Meningkatnya persentase peredaran produk pangan yang memenuhi syarat
keamanan mencakup 70 persen;
12.Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dalam rangka cara
pembuatan obat yang baik (CPOB) mencakup 45 persen;
13.Menurunnya TFR menjadi sekitar 2,17 per wanita;
1.

SASARAN PENINGKATAN
EFEKTIVITAS
PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Meningkatnya Akses
Masyarakat Miskin Kepada
Pelayanan Dasar

SASARAN PENANGANAN BENCANA, PENGURANGAN


RISIKO BENCANA, DAN PENINGKATAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. Meningkatnya kinerja penanganan pasca bencana,
baik pada tahap tanggap darurat maupun
pemulihan, khususnya dalam penyelesaian
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di
wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan
Kepulauan Nias, serta di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah;
2. Meningkatnya kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana melalui penerapan Rencana Aksi Nasional
Pengurangan Resiko Bencana, di antaranya dengan
pendayagunaan penataan ruang wilayah,
koordinasi kelembagaan antardaerah, dan
pemanfaatan berbagai teknologi yang terkait upaya
pengurangan risiko bencana;
3. Meningkatnya pemberantasan penyakit menular,
khususnya flu burung.

A. HIRARKHI PERENCANAAN
B. ISU STRATEGIS
C. GRAND STRATEGY
D. KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN

Nasional

Kementerian

Daerah

20 n
Th

RPJP
NASIONAL

RPJPK

RPJPD

5
n
h
T

RPJM
NASIONAL

RENSTRA
KL (Depkes)

RENSTRA
SKPD

RKP

RK-KL
(Depkes)

RKPD &
RKSKPD

1
n
h
T

TENTATIVE AGENDA
PAGU
INDIKATIF

PAGU
SEMENTAR
A

PAGU
DEFINITIF

Pagu Indikatif (Maret - April)


Pagu untuk RKP dan Renja-KL
Exercise di tingkat pemerintah.
SEB Menneg PPN/Kepala Bappenas dan
Menkeu.
Pagu Sementara (Juli-Agustus)
Pagu untuk penyusunan RAPBN (Nota
Keuangan) dan RKA-KL.
Hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan
RAPBN dengan DPR.
Disusun berpedoman pada RKP berikut Pagu
Indikatif-nya.
Ditetapkan dengan SE Menkeu.
Pagu Definitif (Oktober)
Pagu APBN dan RKA-KL untuk penyusunan
DIPA.
Hasil pembahasan RAPBN dengan DPR.
Ditetapkan dengan SE Menkeu.

ISU STRATEGIS
NASIONAL

ISU STRATEGIS KES


1.

1. KEMISKINAN
2. KEADAAN DAN

KEMAMPUAN ANTAR
DAERAH YG SANGAT
BERBEDA
3. DESENTRALISASI
KESEHATAN YG
BELUM OPTIMAL
4. PROSES
PEMBELAJARAN
DEMOKRATISASI
5. BENCANA ALAM DAN
KLB PENYAKIT

2.
3.

Banyak masalah kesehatan


seharusnya dapat dideteksi dan
diatasi secara dini pada tingkat
paling bawah (GRASS ROOT)
Jumlah, kualitas dan penyebaran
tenaga kesehatan
Aksessibilitas dan mutu sarana
pelayanan kesehatan

4.

Pembiayaan kesehatan belum


fokus dan belum sinkron.

5.

ASKESKIN : TT kelas 3 RS
kurang; sistem pengelolaan
(Planning & Governance) belum
optimal

6.

Kesadaran masarakat thd phbs


masih sangat rendah

BAMBANG H

MENINGKATKAN
SISTEM SURVEILANS,
MONITORING &
INFORMASI KES

MENGGERAKKAN
& MEMBERDAYAKAN
MASY UTK
HIDUP SEHAT

MENINGKATKAN
PEMBIAYAAN
KESEHATAN

MENINGKATKAN
AKSES MASY THD
YANKES YANG
BERKUALITAS

M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T

GRAND STRATEGI DAN SASARAN DEPKES


Menggerakkan
Menggerakkan Dan
Dan
Memberdayakan
Memberdayakan
Masyarakat
Masyarakat Untuk
Untuk
Hidup
Hidup Sehat
Sehat

Meningkatkan
Meningkatkan Akses
Akses
Masyarakat
Masyarakat Terhadap
Terhadap
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
Yang
Yang Berkualitas
Berkualitas

1.Seluruh
2.Seluruh
3.Seluruh

Desa Menjadi Desa Siaga


Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Keluarga Sadar Gizi

1.Setiap Orang Miskin Mendapat Pelayanan Kesehatan Yang

Bermutu
2.Setiap Bayi, Anak, Ibu Hamil Dan Kelompok Masyarakat Risiko
Tinggi Terlindungi Dari Penyakit.
3.Di Setiap Desa Tersedia Sdm Kesehatan Yang Kompeten
4.Di Setiap Desa Tersedia Cukup Obat Esensial Dan Alat
Kesehatan Dasar
5.Setiap Puskesmas Dan Jaringannya Dapat Menjangkau Dan
Dijangkau Seluruh Masyarakat Di Wilayah Kerjanya
6.Pelayanan Kesehatan Di Setiap Rumah Sakit, Puskesmas Dan
Jaringannya Memenuhi Standar Mutu
1. Setiap Kejadian Penyakit Terlaporkan Secara Cepat Kepada Kepala Desa/Lurah

Meningkatkan
Sistem
Surveillance,
Monitoring &
Inf. Kesehatan

Meningkatkan
Pembiayaan
Kesehatan

Untuk Kemudian Diteruskan Ke Instansi Kesehatan Terdekat


2. Setiap Kejadian Luar Biasa (Klb) Dan Wabah Penyakit Tertanggulangi Secara
Cepat Dan Tepat Sehingga Tidak Menimbulkan Dampak Kesehatan Masyarakat
3. Semua Sediaan Farmasi, Makanan Dan Perbekalan Kesehatan Memenuhi Syarat
4. Terkendalinya Pencemaran Lingkungan Sesuai Dengan Standar Kesehatan
5. Berfungsinya Sistem Informasi Kesehatan Yang Evidence Based Di Seluruh
Indonesia

1. Pembangunan Kesehatan Memperoleh Prioritas Penganggaran Pemerintah Pusat Dan

Daerah
2. Anggaran Kesehatan Pemerintah Diutamakan Untuk Upaya Pencegahan Dan Promosi
Kesehatan.
3. Terciptanya Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan Terutama Bagi Rakyat Miskin.

V.

SASARAN RPK 2008 (1)

1. Meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku


2.

3.
4.
5.
6.
7.

hidup bersih dan sehat.


Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah
yang memenuhi syarat kesehatan mencakup 50%;
persentase keluarga menggunakan air bersih mencakup
61%; dan persentase keluarga menggunakan jamban
yang memenuhi syarat kesehatan mencakup 66,5%.
Meningkanya persentase tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan mencakup 80%.
Meningkatnya cakupan rawat jalan mencakup 15%.
Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan mencakup 85%.
Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal (K4)
mencakup 87%; cakupan kunjungan neonatus (KN2)
87%.
Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
secara cuma-cuma di Puskesmas dan kelas III Rumah
Sakit mencakup 100%.

SASARAN RPK 2008 (2)


8.

9.
10.
11.
12.
13.
14.

Meningkatnya persentase rumah sakit yang memiliki


pelayanan gawat darurat yang memenuhi standar mutu
mencakup 50%; persentase rumah sakit yang
melaksanakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi
komprehensif mencakup 70%; meningkatnya persentase
rumah sakit yang terakreditasi mencakup 70%.
Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan di 28.000 desa.
Meningkatnya persentase desa yang mencapai Universal
Child Immunization (UCI) mencakup 95%.
Meningkatnya Case Detection Rate TB mencakup > 70%.
Menurunnya angka Acute Flaccid Paralysis menjadi 1 per
100 ribu anak usia kurang dari 15 tahun.
Meningkatnya persentase penderita demam berdarah
(DBD) yang ditangani mencakup 100%.
Meningkatnya persentase penderita malaria yang diobati
mencakup 100%.

SASARAN RPK 2008 (3)


15. Menurunnya Case Fatality Rate diare saat KLB
16.
17.
18.
19.
20.

mencakup < 1,2%.


Meningkatnya persentase orang dengan HIV/AIDS
(ODHA) yang mendapat pertolongan Anti Retroviral
Treatment (ART) mencakup 100%.
Meningkatnya persentase penderita flu burung yang
ditangani mencakup 100%.
Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat
tablet Fe mencakup 80%.
Meningkatnya persentase bayi yang mendapat ASI
Eksklusif mencakup 65%.
Meningkatnya persentase balita yang mendapatkan
Vitamin A mencapai 80%.

SASARAN RPK 2008 (4)


21. Meningkatnya persentase guru, dosen dan instruktur

bidang kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya


mencakup 12%.
22. Meningkatnya persentase peredaran produk pangan
yang memenuhi syarat mencakup 70%.
23. Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi
dalam rangka cara pembuatan obat yang baik (CPOB)
mencakup 45%.

Prioritas 2008
Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas
Pelayanan Kesehatan
Arahan Presiden (dlm sidang kabinet):
Bidang kesehatan :
murah/gratis dan
berkualitas (World
Class)

A. PENGUATAN SISTEM PERENCANAAN KESEHATAN


B. PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
C. PENATAAN ALOKASI DAN UTILISASI DANA
PEMERINTAH:
a) Pemanfaatan SPM
b) Pro-equity Basis Formula
D. PENGEMBANGAN SISTEM PERENCANAAN TERPADU
E. PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM PEMBIAYAAN KESEHATAN
F. PELAKSANAAN KAJIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN

INPUT

PROSES

PEMBIAYAAN
KES

PEMBERDAYAAN
MASY
DINKES

SEDIAAN
FARMASI &
PERBEKALAN
KES

R.S

UPAYA
KESEHATAN
UPT

SDM KES
MANAJEMEN
KES

OUTPUT

PEMBANGUNAN
KES YG
BERMUTU &
BERKEADILAN

OUTCOME

DERAJAD
KES MASY
YG
SETINGGITINGGINYA

Indikator
Pencapaian

Status Keseh
DALE

Tkt Ketanggpn
(Respsvness)

106/
191

Obat dan
perbekalan
kesehatan

Distribusi
Tgkt Keseh

Distrbs Tgkt
Ketanggapan
Distrbs Tgkt
Pembiayaan

Pbiayaan
kesehatan
Sumber
daya
manusia
kesehatan

SKP

Indikator
Kinerja

Upaya
kesehatan

92/
191

Pberdayaan
masyarakat
Manajemen
kesehatan

PERENCANAAN
How to allocate the
Scarcity of resources
Priority Setting

EFISIENSI &
EFEKTIVITAS
PROGRAM

PELAKSANAAN
Integratif
Systemic
PENINGKATAN
PENGENDALIAN
Pengembangan SIK
Pengembangan Sistem Perencanaan & Evaluasi
Anggaran
Terpadu
RAPAT KOORDINASI PENGENDALIAN OPERASIONAL
PROGRAM (Rakor POP) berdasar PP 39/2006

KEJELASAN ARAH
DAN TUJUAN
SISTEM BERJALAN DG
BAIK
MOBIISASI SUMBER
DAYA
RESULT BASED
LEADERSHIP

PENATAAN ALOKASI DAN


UTILISASI DANA PEMERINTAH
IMUNISASI
KOMPO
NEN

Vaksin

PEMANFAATAN
SPM
MENJALIN KESEPAKATAN
ANTARA MENKES DG GUBERNU
DAN BUPATI/WALIKOTA
TTG COSTING
PEMBIAYAAN KESEHATAN

Cold
chain
Pelatih
an

APBN

PHLN

v
v
v

APBD
PROP

Operas
ional
Sosmob

APBD
KAB/
KOTA

V
v

PENATAAN ALOKASI DAN


UTILISASI DANA PEMERINTAH

Pro-equity
Basis
Formula
MEMENUHI PRINSIP
HOW TO ALLOCATE
THE SCARCITY OF
RESOURCES

I. UMUM:
a. Fiscal Capacity daerah
b. Alokasi APBD untu Kes
c. Manajemen Kes Daerah
II.KHUSUS:
Eppidemiological
Burden of Disease

FISCAL CAPACITY

BESAR
ALOKASI
APBD
UNT
KES

KECIL

KAYA

MISKIN

I.

III.

Capacity

Peningkatan

Building
Pengendalian

Alokasi APBN
Cap. Build

II.
ADVOKASI

IV.
Peningkatan
Alokasi APBN
Pendampingan

KEMBANGKAN
SISTEM
PERENCANAAN &
EVALUASI
TERPADU

PI
PI

PI
ROREN
GAR

PI

PI
PI

PAGU APBN (DEFINITIF) TAHUN 2008


Program Pengelolaan SDM Aparatur
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Kesehatan
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Negara
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Upaya Kesehatan Perorangan

51.978.000
231.000.000
1.000.848.567
61.000.000
2.264.608.996
539.605.372
9.037.126.236

Program Lingkungan Sehat

305.000.000

Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

862.937.005

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1.200.580.448

Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

290.280.077

Program Sumber Daya Kesehatan

801.181.891

Program Pendidikan Kedinasan


Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik

JUMLAH

85.000.000
2.973.030.000

19.704.176.592

MEKANISME RUJUKAN DESA SIAGA


DASA WISMA

KASUS

POSYANDU

PEMANTAUAN
KESGA FORM DS 1
LAPOR PKD
FORM DS 1

PELACAKAN KASUS
FORM DS 2

PKD
LAPOR HASIL
PELACAKAN

FORUM
DESA SIAGA
BAHAS HSL
PELACAKAN
FORM DS 3
SUSUN RTL

PUSKESMAS

FORUM KEC
BAHAS LAP &
PENINJAUAN
LAPANGAN

LAPOR HASIL
PELACAKAN & TINDAKAN
YG SDH DILAKSANAKAN

DKK

FORUM KAB/ KOTA


SEHAT

Anda mungkin juga menyukai