Anda di halaman 1dari 58

Miniblok DMS

ANATOMI & FISIOLOGI


MUSKULOSKELETAL
2016

Izzatun Nisa Syahidah G1A012046

OTOT

3 Tipe otot:
Otot rangka
Otot jantung
Otot polos

Otot volunter (otot rangka)

Otot Involunter (otot jantung dan otot polos)

Struktur Otot Rangka


Miofibril

Elemen kontraktil khusus pada serat otot rangka

Filamen tebal protein miosin


Filamen tipis protein aktin

Jika dilihat dari mikroskop elektron tampak gambaran


pita gelap (pita A) dan pita terang (pita I)

Pita A

Pita I

Pita A

Tumpukan filamen tebal bersama sebagian filamen


tipis

Zona H: daerah yg lebih terang di tengah pita A

Garis M: berjalan vertikal di bagian tengah pita A di


dalam zona H
Protein penunjang yg menahan filamen tebal
vertikal di setiap tumpukan

Pita I

Bagian filamen tipis sisanya yang tidak menjulur ke


pita A

Garis Z: garis vertikal padat di bagian tengah pita I

Sarkomer: Daerah antara 2 garis Z


Unit fungsional otot rangka

Filamen Tebal

Molekul miosin: masing2 molekul


miosin terdiri dari 2 subunit identik
berbentuk stik golf, ekor saling berpilin,
kepala globular

Filamen Tipis

3 protein:

Aktin
Tropomiosin
Troponin

Protein kontraktil: aktin & miosin

Protein regulatorik: troponin & tropomiosin

Aktin

Struktural utama filamen tipis, berbentuk bulat

Tulang punggung filamen tipis dibentuk oleh molekul


aktin yang disatukan menjadi 2 untai dan berpuntir

Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang


menyebabkan kontraksi serat otot

Tropomiosin

Protein mirip benang, terbentang di samping alur


spiral aktin

Menutupi bagian aktin yang berikatan dengan


jembatan silang, menghambat interaksi yang
menghasilkan kontraksi otot

Troponin

Kompleks protein yang terdiri dari 3 unit polipeptida


Berikatan dengan aktin
Berikatan dengan Ca
Berikatan dengan tropomiosin

Saat troponin tidak terikat dengan Ca, troponin


menstabilkan tropomiosin dalam posisinya, menutup
tempat pengikatan jembatan silang di aktin

KONTRAKSI OTOT
RANGKA

Interaksi
jembatan
silang aktin
dan miosin

Pergeseran
filamen

Kontraksi otot

Mekanisme Pergeseran
Filamen

Pada saat kontraksi:


Filamen tipis di kedua sisi sarkomer bergeser ke
arah dalam filamen tebal, menuju pusat pita A
Filamen tipis menarik garis-garis Z saling mendekat
Zona H mengecil

Sarkomer
memendek
Serat otot
memendek

Pita I menyempit

Pada saat kontraksi:


Troponin dan tropomiosin digeser oleh Ca

Jembatan silang miofibril di filamen tebal berikatan dengan aktin di


filamen tipis
Jembatan menekuk ke dalam seperti engsel
Mengayuh ke arah bagian tengah sarkomer
Menarik filamen tipis

Miosin memiliki 2 tempat khusus:

Beriktan dengan aktin


Tempat ATPase
Tempat enzim yang dapat mengikat ATP dan
memecahnya menjadi ADP dan Pi (fosfat inorganik)

Penguraian ATP
terjadi di jembatan
silang miosin
sebelum berikatan
dengan aktin
Ca menarik
kompleks
troponintropomiosin
Jembatan silang
miosin berikatan
dengan aktin
Kayuhan selesai

ADP bebas

Energi disimpan di
dalam jembatan
silang. ADP dan Pi
tetap terikat ke
miosin.
Serat otot
mengalami
eksitasi
Jembatan silang
menekuk,
menghasilkan
kayuhan
Pi bebas

Jika otot tidak


terangsang
Tidak terjadi
pembebasan Ca
Troponintropomiosin tetap
pada posisinya

Cont.
Pi dan ADP bebas
Tempat ATPase miosin
bebas untuk mengikat
ATP lain
ATP baru melekat
Jembatan silang
terlepas dan kembali ke
bentuk semula

Aktin & miosin tetap


berikatan di jembatan
silang sampai mplekul
ATP baru melekat ke
miosin

Relaksasi

Proses kontraksi dihentikan ketika Ca


dikembalikan ke kantong lateral saat
aktivitas listriik lokal berhenti
Retikulum sarkoplasma memiliki molekul
pembawa, pompa Ca ATPase, yg
memerlukan energi dan secara aktif
mengangkut Ca

Asetilkolenesterase
menyingkirkan Ach
daritaut
neuromuskular
Kompleks troponintropomiosin bergeser
ke posisi
menghambat

Filamen tipis
dibebaskan, kembali
ke posisi istirahat
secara pasif

Potensial aksi serat


otot terhenti

Potensial aksi lokal


tidak di tubulus T lagi
untuk memicu
pelepasan Ca

Ca hilang dari sitosol

Pompa Ca retikulum
sarkoplasma
mengembalikan Ca
yang dilepas ke
kantong lateral

Otot melemas

TULANG

Fungsi

Penyokong struktur tubuh, tempat melekat


jaringan lunak dan organ
Menyimpan mineral dan lipid

Ca, Ion fosfat


Tulang menyimpan energi sebagai lipid pd area
yellow bone marrow

Produksi sel darah RBC, WBC, & elemen


darah lainnya di red bone marrow
Proteksi Jaringan lunak & organ
Pengungkit merubah besar & arah gaya yg
dihasilkan oleh otot skelet

Klasifikasi
Bentuk Tulang
Sutural Bones

Irregular Bones

Bentuk tipis, pipih (cth: atap tengkorak,


sternum, rusuk, scapula)

Long Bones

Small & boxy (cth: carpal, tarsal)

Flat Bones

Bentuknya kompleks (cth: vertebra, pelvis)

Short Bones

Kecil, pipih, irreguler, potongan puzzle

Bentuk memanjang (cth: arm, forearm, thigh &


leg, fingers, toes)

Sesamoid Bones

Kecil, pipih, bulat (pd sendi lutut, lengan, kaki)

Struktur Tulang

Matriks dan Sel Tulang

Matriks Tulang: 2/3 Ca fosfat, 1/3 serat kolagen


Ca fosfat

Serat kolagen

berinteraksi dengan Ca hydroxide membentuk kristal


hidroksiapatit
Ca fosfat sangat keras, tahan thd tekanan, tp inflexible & sangat
rapuh
sangat kuat, flexible, tp tdk tahan thd tekanan
Menyediakan kerangka organik agak kristal hidroksiapatit dpt
terbentuk
Kristal membentuk piringan & batang kecil yg berikatan dg serat
kolagen mengahsilkan kombinasi protein-kristal yg fleksibel &
tahan thd tekanan

Komposisi matriks tulang kompak = tulang spons

Sel Tulang
Osteosit

Osteoblas

Sel
Osteogenik

Osteoklas

Osteosit

2 fungsi utama osteosit:

Mempertahankan protein dan mineral dari


matriks sekitarnya
Pd

saat turnover matrix, osteosit menghasilkan


senyawa yg melautkan matrix yg berdekatan &
mineral yg dilepaskan masuk ke sirkulasi
Osteosit dpt rebuild matrix, stimulasi deposisi kristal
hiroksiapatit yg baru

Berperan dalam perbaikan tulang


Jika

dilepaskan dari lakuka, dpt berubah menjadi


tipe sel spesial, seperti osteoblas atau sel
osteogenik

Osteoblas

Memproduksi matriks tulang baru dalam


proses osifikasi/ osteogenesis

Sel
Osteogenik

Sel mesenkim pada tulang


Membelah dan berdiferensiasi menjadi
osteoblas
Menjaga populasi osteoblas
Penyembuhan fraktur

Osteoklas

Sel yg absorbsi dan menghancurkan


matriks tulang
Sekresi asam & protein-digesting
enzyms untuk melarutkan matriks
proses erosi (osteolisis)

Compact Bone & Spongy


Bone
Tulang Kompak

Proteksi, menyokong, menahan stress

Tulang Spons

Penyokong & penyimpanan sumsum


tulang

Tulang Kompak

Unit fungsional: osteon/sist.Havers

Osteosit tersusun konsentris mengelilingi canalis centralis


(mengandung pemb.darah)

Canalis Volkman: celah tegak lurus permukaan

Seluruh osteon pd tulang kompak tersusun sama tulang


menjd kuat

Tulang Spons

Lamela tdk tersusun pd osteon

Matrix membentuk anyaman penyokong trabekula

Di antara trabekula dpt ditemukan red bone marrow

Tdk ada kapiler/venula pd matrix

Pemb.darah pd jaringan ini mengantarkan nutrisi ke


trabekula & membuang zat2 sisa dr osteosit

Red bone marrow epifisis tulang panjang (femur),


tulang2 besar (sternum, ilium)

Yellow bone marrow tempat lain

Periosteum & Endosteum

Periosteum

Menutupi lapisan
permukaan tulang
kompak
Fungsi:

Menyekat tulang dr
jaringan sekitar
Memberikan rute u/
pemb.darah dan saraf
Berperan dlm
pertumbuhan &
perbaikan tulang

Endosteum

Di sepanjang
cavum medularis
Aktif saat
pertumbuhan
tulang, perbaikan,
remodelling

Pertumbuhan Tulang

Dimulai saat usia 6 minggu


Berlanjut hingga remaja, tidak berhenti
sebelum 25 th

Osifikasi:

Osifikasi Endokondral
Osifikasi Intramembranosa

Osifikasi Endokondral

Selama perkembangan, tulang berasal dr


kartilago hialin
Perlahan diganti o/ tulang lewat proses ini

Osifikasi Intramembranosa

Dimulai saat osteoblas berdiferensiasi di dlm


mesenkim/fibrous connective tissue
Disebut juga dermal ossification (tempatnya di
lapisan terdalam dermis)
Tulang yg dihasilkan: mandibula, clavicula, flat
bones of the skull

Supply Darah & Saraf

Arteri & vena nutrisi

Metaphyseal vessels

Supply darah ke bagian dalam kartilago


epifiseal

Periosteal vessels

Vessels mauk ke tulang melalui celah pada


diafisis (nutrient foramina), cabang2nya
masuk ke kanalis Volkman

Menyalurkan darah ke permukaan osteon

Periosteum mengandung
pemb.limfatik & saraf sensoris

Saraf sensoris masuk melalui tulang


kompak bersama arteri nutrisi u/ inervasi:
endosteum, cavum medula, epifisis
Injury pada tulang sangat nyeri

Remodelling Tulang

Recycles & renews komponen organik &


mineral
Mineral lama yg disimpan dibuang &
dilepas ke sirkulasi
Melibatkan aktivitas osteosit, osteoblas,
osteoklas

Efek Nutrisi & Hormon pd


Tulang

Mineral:

Calcitriol

Dr ginjal u/ absorbsi Ca & ion fosfat di GIT

Vit.C

Ca & garam fosfat u/ pertumbuhan tulang normal


Dibutuhkan jg (dlm jmlh sedkit): magnesium, fluoride,
mangan, besi

Dibutuhkan dlm reaksi enzimatik sintesis kolagen,


stimulasi diferensiasi osteoblas

Vit.A, K, B12

Vit.A Stimulasi aktivitas osteoblas pd anak2


Vit.K & B12 sintesis protein pd tulang normal

Cont. Efek Nutrisi & Hormon pd Tulang

GH & thyroxine

Hormon sex (estrogen & androgen)

GH dr gland.pituitary stimulasi sintesis


protein & pembelahan serta pertumbuhan
sel tubuh
Thyroxine dr tiroid stimulasi
metabolisme sel & peningkatan aktv.
osteoblas
Stimulasi osteoblas u/ produce bone faster

Calcitonin & PTH

Kontrol homeostasis Ca & fosfat di cairan

Peran Kalsium dalam Fisiologi Tulang

Hormon:

Paratiroid
Kalsitonin

3 target utama:

Bones (menyimpan)
Digestives (absorpsi)
Kidneys (ekskresi)

Konsentrasi Ca darah menurun


Paratiroid
melepas PTH ke
aliran darah
1

u/ meningkatkan level Ca ada 3 efek utama:

Stimulasi aktivitas
osteoklas

PTH
berikatan dg
osteoblas

Osteoblas melepas
faktor diferensiasi
osteoklas (RANKL)

RANKL mengaktifkan
reseptor sel preosteoklas

Melepas enzim
resorpsi tulang

Diferensiasi jd
osteoklas matur

Melepas ion Ca ke
aliran darah

Meningkatkan absorpsi ion Ca di


intestinal
Dengan cara
meningkatkan kalsitriol

Menurunkan ekskresi Ca di ginjal

Konsentrasi Ca >> normal

Tiroid
melepas
kalsitonin

2 fungsi utama:
- Hambat aktivitas
osteoklas
- Meningkatkan ekskresi
Ca di ginjal

Tulang berperan penting dalam menjaga


hemeostasis konsentrasi kalsium darah
Efek langsung ke tulang

Ca lebih banyak hilang: tulang lemah


Banyak Ca yg disimpan: tulang padat &
kuat

Repair of Fraktur

1. Pembentukan Fraktur
Hematom
Fraktur

Perdarahan

Gumpalan darah/ fraktur


hematom menutup
pemb.darah yg rusak &
meninggalkan anyaman
fibrous

Sirkulasi terganggu,
osteosit lokal mati

2. Pembentukan Kalus
Sel endosteum intak &
periosteum membelah
Migrasi ke zona fraktur
Kalus

Kalus internal
Sebagai jaringan
spons di tepi
dalam fraktur

Kalus eksternal
(kartilago)
Stabilisasi tepi
luar fraktur

3. Pembentukan Tulang
Spons
Osteoblas mengganti
kartilago dr kalus eksternal
dg tulang spons

Pecahan tulang yg mati


diresorbsi dan diganti

4. Pembentukan Tulang
Kompak
Bengkak

Tanda lokasi fraktur

Osteoblas & osteoklas


remodelling

Hasil

As good as new

Thicker & stronger


than normal

PENUAAN

Aging process thinner &weaker


Penurunan masa tulang (osteopenia)
dimulai saat usia 30-40 th
Aktivitas osteoblas menurun, osteoklas
masih seperti biasanya
Penurunan masa tulang mulai
mempengaruhi fungsi normal
osteoporosis

Tulang rapuh, mudah patah

Daftar Pustaka

Martini F.H, Nath J.L, Bortholomew E.F. 2015.


Fundamentals of Anatomy & Physiology, Tenth Edition.
USA: Pearson.

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia: dari sel


ke sistem, Edisi 6. Jakarta: EGC.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai