Anda di halaman 1dari 19

Faktor fisik di tempat kerja

A.Kebisingan dan getaran dalam industri


Kemajuan teknologimasalahmasalah,seperti kebisingan yang
merupakan bunyi-bunyian yang tidak
dikehendaki dalam waktu panjang
terganggunya ketenangan bekerja
merusak pendengaran
kesalahan komunikasi

Bidang yang
menanganinya:
-tehnik keselamatan kerja
-pengobatan
-higene industri
-fisika bunyi
-komunikasi
-psikologi
-fisiologi
-arsitektur
-hukum

3 aspek yang menentukan


kwalitas suatu
bunyigangguan thd manusia

1.Lama ,makin lama akibat yang


ditimbulkan makin buruk.
2.Intensitas,NAB dilewatikehilangan
pendengaran
3.frekwensi,jumlah
getaran/detik(Hertz=Hz)

Efek fisik yang disebabkan oleh


kebisingan
1.Temporary Threshold Shift=TTS(Masa
Ambang Batas Sementara),yaitu kemampuan
yang mengecil untuk mendengarkan sinyalsinyal auditori lemah,dan dapat sembuh
kembali dalam beberapa jam,paling lama 2
minggu-4 minggu.
2.Noise Induced Permanen Threshold
Shift=NIPTS (Masa Ambang Tetap Akibat
Bising),yaitu hilangnya pendengaran tanpa
dapat disembuhkan lagi.

Beberapa hasil pengamatan


terhadap NIPTS(ketulian)
1.Membiarkan 8 jam/hari selama bertahun-tahun
pada Sound Pressure Level=SPL>105 dBA,tanpa
alat pengamanketulian.
2.Ketulian kemungkinan besar terjadi pada
frekwensi sekitar 4000 Hz,energi akan mencapai
cochlea.
3.NIPTS tidak akan bertambah setelah seseorang
dibebas dari kebisingan,dan pendengaran yang
telah rusak akan lebih rusak.
4.Keluhan seseorang tdk dapat diidentifikasi
sebelum ia menyatakan bahwa ia mengalami
rusak pendengaran,oleh karena itu
pentingmonitoring auditory sebelum dicapai
NIPTS

Diagnosa kebisingan
-Bila ada keluhan kehilangan pendengaran
-Pemeriksaan Klinis oleh dokter perusahaan
-Uji pendengaran(mengukur dan
menentukan lokasi ketulian):
1.Uji reaksi penderita thd suara bisik.
2.Melakukan uji reaksi thd suara percakapan.
3.Uji Weber
4.Uji Rinne
5.Audiometri.

Pengendalian kebisingan
1.Pengurangan kebisingan pada
sumbernya,dengan menempatkan peredam.
2.Penempatan penghalang pada jalan
transmisi,yaitu isolasi tenaga kerja /mesin
adalah usaha segera dan baik bagi usaha
mengurangi kebisingan.
3.Proteksi dengan sumber atau tutup
telinga,dapat mengurangi kebisingan 20-25 dB
Sumbat telinga ,menyebabkan pemakai
merasakan adanya benda asing dalam telinga
dan digunakan bila kebisingan >100 dB,dan
membiasakan mencobanya 3-4 minggu.

2.Penerangan di tempat kerja.


Mengapa seseorang melihat suatu obyek
dengan mudah dan cepat,sedang yang
lain harus berusaha keras dan yang
lainnya tidak terlihat sama sekali?
Faktor yang menentukan adalah ukuran
obyek,derajat kontras di antara obyek dan
sekelilingnya dari lapangan
penglihatan,luminensi=brightness ,yang
tergantung dari penerangan dan
pemantulan pada arah pengamat,serta
lamanya melihat.

Akibat-akibat penerangan yang


buruk
1.Kelelahan mata dengan
berkurangnya daya dan efisiensi
kerja.
2.Kelelahan mental
3.Keluhan-keluhan pegal di daerah
mata dan sakit kepala sekitar mata.
4.Kerusakan alat penglihat.
5.Meningkatnya kecelakaan.

Cuaca /iklim kerja


Iklim kerja yang nyamantenaga kerja
mampu bekerja efisien,Indonesia 24-26 C.
Hal yang menentukan kenyamanan kerja
adalah iklim/cuaca kerja sebagai
kombinasi dari suhu
kerja,kelembaban,kecepatan gerakan
udara (angin),panas radiasi.
Kombinasi ke-empatnya,dihubungkan
dengan produksi panas oleh tubuh
disebut Tekanan panas(heat stress)

Akibat-akibat dari pemaparan


panas yang tinggi:
1.Heat Rash,bintik-bintik merah pada kulit dan
sangat gatal.
2.Heat Exhaustion,akibat ventilasi tidak
mencukupi sedang orang sangat
banyakcollapse akibat kurang darah ke cortex
cerebri(dilatasi pembuluh darah)
3.Dehydration,kehilangan cairanpenurunan
volume darahheat exhaustionkerusakan
organ-organuremia,demam,kematian.
4.Heat cramps,keringat dan garam banyak keluar.
5.Hyperpirexia (heat stroke),organ vital terganggu
dan serius.

Pencegahan
1.Engineering controlsisolasi alat.
2.Pemantauan medis dengan menilai mental
dan fisik,pemeriksaan penyakit kronis
(cardio vasculer,paru-paru,endokrin,kulit)
3.Aklimatisasi ,pekerja baru tidak
dibenarkan langsung dipaparkan pada
panas tinggi.
4.Pengawas dilatih mengenal bahaya-bahaya
gangguan panas dan cara-cara keselamatan
kerja ditempat panas(=pengendalian secara
mendadak)

4.Getaran mekanis
efek mekanis terhadap jaringan sel-sel
jaringan rusak,metabolisme terganggu.
rangsangan reseptor syaraf dalam
jaringan.
Tiga tingkat efek gangguan mekanis:
a.Kenikmatan kerja
b.Cepat lelah
c.Bahaya terhadap kesehatan

Pengaruh getaran yang dirasakan tubuh manusia


a.Whole Body,pengaruh getaran terhadap tubuh
secara keseluruhan,misalnya orang yang duduk
diatas mobil.
b.Segmental,pengaruh getaran pada bagian
tubuh yang kontak dengan obyek yang
bergetar,misalnya tangan yang bergetar
melalui kontak dengan handle kendali
mesin,sementara tubuh berada dalam posisi
stationer.

Efek getaran segmental:


1.Traumatic vaso-spastic
syndrome(syndrome Reynoud),jari
lumpuh akibat penggunaan jari tangan
dalam mengendalikan alat vibrasi.
2.Neuritis ,kehilangan rasa dan sensasi
thd panas .
3.Decalcifikasi tulang carpal dan
metacarpal,fragmentasi,deformasi dan
necrosis tulang carpal.
4.Atrophy otot.

Pengendalian getaran
mekanis:
Bentuk upaya yang bertujuan:
a.Mengetahui perubahan karakteristik
getaran pada sumbernya dan pada
daerah kerja.
b.Mengambil tindakan perbaikan jika
karakteristik getaran melampaui
batas-batas keamanan dan
kesehatan kerja.

5.Radiasi
a.Sinar inframerahkatarak lensa
mata
b.Sinar ultravioletconjuntivitis
fotoelektrika
c.Sinar Rontgen
d.Sinar Radioaktif

Anjuran :
1.Brosur tentang btolongan atas-batas
aman
2.Cara bekerja yang aman dan sehat.
3.Periksa mata sebelum
bekerja,priodik
4.Pelindung mata
5.Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan

Anda mungkin juga menyukai