Anda di halaman 1dari 46

Kami menghimbau Dr/Prof yang berstatus pegawai

negeri bahwa setiap penerimaan apapun yang bernilai


dianggap sebagai gratifikasi dan perlu dilaporkan ke
UPG di Kementerian Kesehatan (5 hari sejak
menerima) atau ke KPK (30 hari sejak menerima)
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

GSK Indonesia
Menara Standard Chartered 35th floor
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164, Jakarta 12930, Indonesia
Tel. (62-21) 2553 2350 Fax. (62-21) 2553 2360
ID/CORPC/0001/15 AD. 25/03/15 ED. 25/03/17 - HANYA UNTUK KALANGAN PROFESIONAL

Terapi inhalasi pada ASMA


Fokus pada Asma Eksaserbasi Akut

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Definisi Asma
Asma merupakan penyakit
heterogen, umumnya dengan
karakteristik inflamasi saluran
napas kronik. Asma ditandai
dengan riwayat gejala
pernapasan seperti mengi, sesak
napas, rasa tertekan di dada dan
batuk yang waktu dan
intensitasnya dapat berubahubah, bersamaan dengan variasi
hambatan aliran ekspirasi.
GINA Updated 2014

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Pemicu

Alergen, zat kimia,


polusi udara, infeksi virus

Inflamasi

Gangguan
aliran udara

Hiper-responsif
saluran napas

Pencetus
Alergen,
Olahraga,
Udara dingin,
dll
Adapted from GINA Updated 2014

Gejala
Batuk , mengi
dada tertekan,
sesak napas
Hanya untuk kalangan profesional kesehatan
ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Mengapa menggunakan
inhalasi

Obat inhalasi:

Dosis obat kecil efek samping


Langsung bekerja ke paru
Mula kerja cepat
Praktis
Direkomendasi oleh GINA (Global Initiative for
Asthma guideline asma dunia) & guideline
asma Indonesia

Adapted from GINA Updated 2014

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Deposisi Partikel pada Saluran Napas


Tiga mekanisme kinetik aerosol mengatur mayoritas deposisi
partikel di dalam saluran napas

1. Benturan inersial

2. Sedimentasi

3. Difusi

Trachea

Direction of
flow

Bronchi

IMPAC
T
Bronchioles
IMPAC
T
IMPAC
T
Adapted from Carvalho et al., International Journal of Pharmaceutics 2011:406: 110

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Pengaruh Ukuran Partikel dalam


Terapi Inhalasi1
TERLALU KECIL

UKURAN OPTIMUM

TERLALU BESAR:

(<1 mikron)

(1-5 mikron)2

(>5 mikron)

- Keluar saat expirasi


- Berpotensi akan
terdeteksi sebagai
benda asing dan dapat
difagositosis

- Terabsorpsi lewat
alveolus dan masuk ke
sirkulasi darah

- Mempunyai efek klinis


lokal yang kecil dalam
pengobatan asma

Mencapai saluran napas


kecil dan besar

dan tertelan

- Meningkatkan efek

Aksi bronkodilatasi

samping seperti
kandidiasis di orofaring3

melalui reseptor 2 otot


polos bronkus

Efek anti inflamasi lokal


melalui reseptor
kortikosteroid

- Terdeposisi di orofaring

- Meningkatkan absorpsi
sistemik melalui usus

- Tidak ada efek klinis

Memberikan efek klinis

1. Scheuch Advanced Drug Delivery Reviews 2006;


58: 9961008
2. Scichilone et al. Journal of Asthma and Allergy
2013:6 1121

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Lokasi Deposisi Paru & Ukuran Partikel


100

Deposition (%)

TOTAL
80

Fine particle dose


OROPHARYNX

60
BRONCHIAL/
CONDUCTING AIRWAYS
40
ALVEOLAR
0.5

20

5 6 7 8 9 10

20

Log Aerodynamic Diameter (m)

Hubungan ukuran partikel dengan deposisi di paru


0
Adapted from Laube et al., Eur Respi J 2011:37:1308-1331

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Defining the Airway Targets - Airways Anatomy

Bronchi

2
3
4
5
6

Bronchioles

Bronchodilation

16
17
18
19
20
21
22

Respiratory Bronchioles
Terminal bronchioles

23

Alveolar Sacs

Anti inflammation

RESPIRATORY

CONDUCTING

Alveolar Ducts

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


Adapted from Lee SL et al., AAPS J. 2009 ;11(3):414-23.

ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Obat apa yang harus


dipakai pada asma?

Bronkodilator

Anti inflamasi
Hanya untuk kalangan profesional kesehatan
ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Steroid Inhalasi
Terapi asma dengan steroid inhalasi
pada berbagai penelitian menunjukkan
efikasi yang mencakup:

Mengurangi gejala asma


Meningkatkan kualitas hidup
Meningkatkan fungsi paru
Mengurangi resiko eksaserbasi asma
Mengurangi angka rawat inap karena asma
Mengurangi angka kematian karena asma

GINA Updated 2014

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Mekanisme Kerja Kortikosteroid


Cell membrane
GC molecule

GR
Decreased expression
of proinflammatory
molecules (e.g.,
cytokines, ICAM, VCAM)

Increased expression of:


Anti-inflammatory molecules
-adrenergic receptors

AP

Gene (DNA)
Nucleus
GRE

Adapted from Barnes, Am J Respir Crit Care Med 1998

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Efek Steroid pada Asma


Sel radang
jumlah
(apoptosis)

Sel struktural

Eosinofil

Sel epitel
Mediator
cytokin

Limfosit T
Sel endotel

Cytokin

Sel Mast

kebocoran

Glukokortikoid

jumlah

Otot polos saluran napas


Makrofag
b2-receptors

Cytokin

Sel dendrit

Kelenjar
Sekresi
mukus

jumlah
Barnes, Am J Respir Crit Care Med 1998

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Farmakokinetik obat inhalasi


Obat
inhalasi

Dosis obat
yg masuk

Pada terapi inhalasi,


bioavailabilitas
sistemik adalah
jumlah dari obat yg
masuk lewat paru dan
saluran cerna

Semakin tinggi
bioavailabilitas oral
steroid semakin besar
potensi Efek Samping
Pedersen & OByrne, 1997

Absorpsi paru

vena
Portal

Saluran
cerna

Hati

metabolisme

Bioavailabilitas
sistemik

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Tipe Nebuliser
(cara kerja)

Jet
Nebuliser

Ultrasound
Nebuliser

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Jet Nebuliser
Prinsip Bernoulli : Udara dikompres
pipa sempit

tekanan tinggi

menarik

cairan obat dari reservoar melalui tabung


pecah

partikel kecil dalam aliran gas

Adapted from McCallion, et al. Int. J. Pharm. 1996; 130: 1-11

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Ultrasonik Nebuliser
Prinsip Piezoelektrik : Signal ultrasonik
frekuensi tinggi (1 - 3 MHz)
Energi
membentuk partikel aerosol
ditumbuk
pada baffle
partikel yang lebih kecil

Adapted from Taylor K, et al. Int. J. Pharm. 1997; 153: 93-104

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Cara menggunakan nebuliser


1.

Udara dalam ruangan harus segar,


mempunyai ventilasi yang baik

2.

Pasien duduk tegak dan relaks,


atau tidur miring setengah duduk

3.

Pergunakan mouth piece atau


masker (Anak-anak usia < 6 thn
harus memakai masker)

4.

Saat pemakaian: bernapas biasa


(tidal volume). Sesekali menarik
napas dalam.

5.

Waktu yang digunakan berkisar 515 menit. Jika diperlukan dapat


dilakukan beberapa kali dalam
sehari.

Adapted from Laube et al., Eur Respi J 2011:37:1308-1331

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Cara menggunakan nebuliser


6.

Jika ada bronkokonstriksi, berikan pertamatama bronkodilator terlebih dahulu, baru


steroid (atau bisa juga dicampur, tetapi harus
perhatikan dosis setiap obat).

7.

Jangan memberikan mukolitik pada saat


pasien masih sesak, terutama pada serangan
akut berat

8.

Sekret yang dikeluarkan jangan sampai


tertelan oleh pasien, pergunakan tempat
tissue atau sputum

9.

Perhatikan tanda-tanda yang tidak biasa pada


pasien seperti cyanosis, sesak yang makin
parah, dll

10.

Sebaiknya pergunakan alat-alat yang


disposable dan pisahkan terhadap pasienpasien tertentu

11.

Jika terapi selesai, bersihkan peralatan yang


dipakai.

Adapted from Laube et al., Eur Respi J 2011:37:1308-1331

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Asma Eksaserbasi
Beta 2-agonis

Kortikosteroid

2,5 mg Salbutamol

0,5 mg Fluticasone Propionate

dalam 2,5 ml larutan NaCl isotonik

dalam 2 ml larutan NaCl isotonik


Hanya untuk kalangan profesional kesehatan
ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Ventolin
Nebules
Salbutamol

Indikasi
Penanganan & pencegahan serangan asma
Penanganan rutin bronkospasme kronik yang tidak
responsif terhadap terapi konvensional
Pengobatan asma akut yang berat (status
asmatikus)

Dosis ANAK & DEWASA


Dosis awal adalah 2,5 mg (1 nebules)
Dapat ditingkatkan menjadi 5 mg
Pengobatan dapat diulang 4 kali sehari
Pada orang dewasa, dosis dapat diberikan sampai
40 mg/hari dengan pengawasan yang ketat di rumah
sakit pada pasien obstruksi saluran napas berat

Reference: Ventolin Nebules Approved PI by BPOM (3 April 2006)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Ventolin
Nebules
Salbutamol

Kontra Indikasi
Pasien dengan riwayat hipersensitivitas
dengan salah satu komponennya

Interaksi Obat
Tidak digunakan bersama -blocker

Overdosis
Antidotum
yang
dianjurkan
saat
overdosis salbutamol adalah -bloker
kardioselektif

Reference: Ventolin Nebules Approved PI by BPOM (3 April 2006)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Ventolin
Nebules

Informasi Keamanan

Salbutamol

Adverse Events (efek simpang)


Gangguan sistem
kekebalan

Sangat jarang

Reaksi hipersensitivitas seperti angioedema,


urtikaria, bronkospasme, hipotensi dan kolaps

Gangguan
metabolisme &
nutrisi

Jarang

Hipokalemia

Sering terjadi

Tremor, sakit kepala

Sangat jarang

Hiperaktivitas

Sering terjadi

Takikardia

Sangat jarang

Aritmia jantung seperti fibrasi atrial, takikardi


supraventrikular dan ekstrasitol

Gangguan sistem
saraf

Gangguan jantung

Reference: Ventolin Nebules Approved PI by BPOM (3 April 2006)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Ventolin
Nebules

Informasi Keamanan

Salbutamol

Adverse Events (efek simpang)


Gangguan pembuluh
darah

Jarang

Vasodilatasi perifer

Gangguan
pernapasan, torak &
mediastinal

Sangat jarang

Bronkospasme paradoksikal

Gangguan saluran
pencernaan

Tidak umum terjadi

Iritasi mulut dan tenggorokan

Gangguan
musculoskeletal &
jaringan ikat

Tidak umum terjadi

Kram otot

Reference: Ventolin Nebules Approved PI by BPOM (3 April 2006)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Flixotide Nebules
Fluticasone propionate

Kortikosteroid Inhalasi
Efektif
memberikan efek cepat (1 hingga 2
jam) ketika digunakan sebagai dosis
berulang pada interval 30 menit
selama 90 hingga 120 menit1

Profil keamanan yang baik


Efek samping sistemik lebih sedikit
dibandingkan oral atau intravena2
Reference:
1.
Rodrigo GJ, Rapid Effect of ICS on Acute Asthma. Chest 2006;120:1301-1311
2.
Flixotide Nebules Approved PI by BPOM (19 Dec 2007)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Flixotide Nebules
Fluticasone propionate

Indikasi
Mengurangi gejala dan eksaserbasi asma
Dewasa:
Manajemen profilaksis pada asma berat
Pengobatan asma eksaserbasi akut

Anak-anak (4-16 tahun):


Pengobatan asma eksaserbasi
derajat ringan dan sedang

akut

Dosis
Flixotide Nebules
0,5 mg / 2 ml
NaCl

Anak-anak
(4 16 tahun)

Dewasa

2 Nebules
(2 kali sehari)

1 4 Nebules
(2 kali sehari)

Reference: Flixotide Nebules Approved PI by BPOM (19 Dec 2007)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Flixotide Nebules
Fluticasone propionate

Kontraindikasi
Pasien dengan riwayat hipersensitivitas dengan
salah satu komponennya

Efek Samping
Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan, suara
serak, bronkospasme paradoksal

Perhatian
Tidak bisa digunakan tunggal untuk mengatasi
bronkospasme akut. Perlu disertai/ didahului
pemberian SABA (misalnya salbutamol).

Reference: Flixotide Nebules Approved PI by BPOM (19 Dec 2007)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Flixotide Nebules
Fluticasone propionate

Informasi Keamanan

Efek samping yang umum adalah kandidiasis pada mulut dan


tenggorokan dan suara serak. Untuk mencegah kejadian efek
samping ini, pasien dianjurkan untuk berkumur setelah memakai
obat ini.

Seperti halnya kebanyakan terapi inhalasi, bronkospasme


paradoksal dapat timbul berupa peningkatan gejala mengi secara
cepat. Kejadian ini dapat ditangani dengan pemberian bronkodilator
inhalasi kerja cepat. Pemberian Flixotide Nebules sebaiknya
dihentikan. Segera periksa pasien dan berikan terapi alternatif lain.

Reference: Flixotide Nebules Approved PI by BPOM (19 Dec 2007)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Flixotide Nebules
Fluticasone propionate

Informasi Keamanan

Terdapat kemungkinan gangguan respon adrenal pada pasien yang


berganti dari terapi steroid oral menjadi inhalasi. Terapi dengan
Flixotide Nebules sebaiknya diberikan dengan perhatian khusus
disertai pengawasan pada fungsi adrenokortikal.

Perhatian khusus diperlukan pada pasien dengan tuberkulosis paru


yang aktif maupun tidak aktif.

Reference: Flixotide Nebules Approved PI by BPOM (19 Dec 2007)

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Penanganan Asma Eksaserbasi di


Fasilitas Penanganan Akut (UGD)

Tentukan terapi berdasarkan status klinis pasien,


Dinilai dari gejala yang paling parah

RINGAN atau SEDANG


Bicara dalam frasa
Memilih posisi duduk dibanding berbaring
Tidak gelisah
Laju respirasi meningkat
Otot bantu napas tidak digunakan
Denyut jantung 100-120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) 90-95%
APE > 50% dari angka prediksi atau nilai tertinggi
GINA Updated 2014

Konsul ke ICU, terapi dengan SABA dan O2,


dan persiapkan pasien untuk intubasi

BERAT
Bicara dalam kata
Posisi tubuh duduk membungkuk ke depan
Gelisah
Laju respirasi > 30 kali per menit
Otot bantu napas digunakan
Denyut jantung > 120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) < 90%
APE 50% dari angka prediksi atau nilai tertinggi
Hanya untuk kalangan profesional kesehatan
ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Penanganan Asma Eksaserbasi di Fasilitas Penanganan Akut (UGD)


BERAT

RINGAN atau SEDANG


Beta-2-agonis kerja cepat (SABA)
Kontrol O2 untuk mempertahankan saturasi
hingga 93-95% (pada anak 94-98%)
Kortikosteroid oral
Pertimbangkan ipratropium bromida

Beta-2-agonis kerja cepat


Pertimbangkan kortikosteroid inhalasi
dosis tinggi
Ipratropium bromida
Kontrol O2 untuk mempertahankan saturasi
hingga 93-95% (pada anak 94-98%)
Kortikosteroid oral atau IV
Pertimbangkan magnesium IV
Konsul ke ICU,
terapi dengan SABA & O2,
dan persiapkan intubasi

Jika pasien terus memburuk, lakukan terapi sebagai


derajat BERAT dan nilai ulang untuk terapi di ICU

PENILAIAN ULANG ATAS KEMAJUAN KLINIS SECARA BERKALA


UKUR FUNGSI PARU pada semua pasien, satu jam setelah terapi awal

VEP1 atau APE 60-80% dari angka prediksi


atau nilai terbaik dan gejala membaik dari
derajat SEDANG
Pertimbangkan untuk pasien dipulangkan
GINA Updated 2014

VEP1 atau APE <60% dari angka prediksi


atau nilai terbaik, atau respon klinis kurang
memadai dari derajat BERAT
Lanjutkan terapi seperti diatas dan lakukan
Penilaian secara berkala
Hanya untuk kalangan profesional kesehatan
ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Penanganan Asma Eksaserbasi di


pelayanan kesehatan primer

RINGAN atau SEDANG


Bicara dalam frasa
Memilih posisi duduk dibanding berbaring
Tidak gelisah
Laju respirasi meningkat
Otot bantu napas tidak digunakan
Denyut jantung 100-120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) 90-95%
APE > 50% dari angka prediksi atau
nilai tertinggi

BERAT
Bicara dalam kata
Posisi duduk membungkuk ke depan
Gelisah
Laju respirasi > 30 kali per menit
Otot bantu napas digunakan
Denyut jantung > 120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) < 90%
APE 50% dari angka prediksi atau nilai
tertinggi

TERAPI AWAL
SABA: 4-10 semprot dengan MDI + spacer,
Ulangi setiap 20 menit selama 1 jam
Prednisolon: dewasa 1mg/kg, maks. 50 mg, anak 1-2
mg/kg, maks. 40 mg
Oksigen (jika ada): target saturasi 93-95% (anak: 94-98%)

MEMBURUK

LANJUTKAN TERAPI dengan SABA sesuai keperluan


PENILAIAN RESPON SETELAH 1 JAM (atau lebih awal)
APE: Arus Puncak Ekspirasi; SABA:Short-Acting Beta2-Agonist

MENGANCAM JIWA
Mengantuk berat,
bingung, atau silent
chest

PINDAHKAN KE FASILITAS
PENANGANAN AKUT (UGD)
Selama menunggu: berikan
SABA, O2, kortikosteroid sistemik

MEMBURUK

GINA Updated 2014

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Penanganan Asma Eksaserbasi di pelayanan kesehatan primer


LANJUTKAN TERAPI dengan SABA sesuai keperluan
PENILAIAN RESPON SETELAH 1 JAM (atau lebih awal)

PENILAIAN UNTUK PASIEN DIPULANGKAN


Gejala membaik, tidak memerlukan SABA
APE membaik dan >60-80% dari nilai terbaik atau prediksi

Pelega: lanjutkan sesuai kebutuhan


Pengontrol: mulai atau tingkatkan dosis ICS atau

Saturasi oksigen >94% udara ruangan


Penunjang di rumah memadai

ICS/LABA*. Cek teknik penggunaan inhaler & kepatuhan.


Prednisolon: lanjutkan, utk 5-7 hari (3-5 hari pada anak)
Tindak Lanjut: selama 2-7 hari

TINDAK LANJUT

Pelega: dikurangi hingga sesuai kebutuhan pasien


Pengontrol: lanjutkan dosis tinggi untuk jangka pendek (1-2 minggu) atau jangka panjang (3 bulan), tergantung riwayat
eksaserbasi

Faktor resiko: periksa dan koreksi pada faktor resiko termodifikasi yang dapat menyebabkan eksaserbasi, termasuk
teknik penggunaan inhaler dan kepatuhan
Rencana Aksi: Apakah pasien paham? Apakah digunakan teratur? Apakah memerlukan modifikasi?
ICS: Inhaled CorticoSteroid
LABA: Long-Acting Beta2-Agonist

*Detil mengacu ke GINA 2014

GINA Updated 2014

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Apakah kita harus selalu


memakai kombinasi
Salbutamol + anti-kolinergik
dibandingkan salbutamol saja?

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Apa perlu menambahkan inhalasi antikolinergik ke 2


agonis dalam mengobati asma akut pada anak & remaja?

A systematic review
Penambahan dosis multipel antikolinergik terhadap
inhalasi 2 agonis bermanfaat pada penatalaksanaan
awal asma eksaserbasi yang berat pada anak dan
remaja (VEP1 <55% dari yang diprediksi)
Bagi kelompok anak & remaja yang menderita asma
eksaserbasi ringan sedang, tidak ada manfaat
penambahan antikolinergik terhadap 2 agonis
Hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung
penambahan antikolinergik terhadap setiap inhalasi
2 agonis, tanpa melihat tingkat keparahan pasien
Plotnick LH & Ducharme FM. BMJ 1998;317:971-977
Hanya untuk kalangan profesional kesehatan
ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Uji klinis acak tentang penambahan IB terhadap


salbutamol & CS pada anak-anak yang dirawat
karena asma eksaserbasi akut
Metoda desain: acak, DB, placebo-controlled
Intervensi: 80 anak (1-18 thn) diacak untuk mendapatkan
nebulisasi ipratropium bromide 250 mcg atau NaCl
isotonik 1 mL. Semua anak menerima nebulisasi
salbutamol dan kortikosteroid (CS) sistemik
Hasil pengukuran:
Primer: skor asma klinis tervalidasi (setiap 6 jam
selama 36 jam)
Sekunder: FEV1, saturasi O2, dosis obat inhalasi,
waktu untuk menginhalasi obat dan lama perawatan
rumah sakit
Goggin N, et al. Arch Pediatr Adolesc Med 2001;155:1329-1334

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Uji klinis acak tentang penambahan IB terhadap


salbutamol & CS pada anak-anak yang dirawat
karena asma eksaserbasi akut

Hasil:
Tidak ada perbedaan signifikan (p=0.07)
antara kedua grup dalam hal skor asma
seluruh waktu.
Tidak ada perbedaan signifikan antara
kedua grup dalam hal hasil sekunder.
Data keamanan:
Rata-rata denyut jantung pada grup
ipratropium bromida berkisar 6-10
denyut/menit lebih cepat dibandingkan
grup plasebo (p=0.01)
Kesimpulan: penambahan IB terhadap
salbutamol dan CS pada pengobatan anakanak yang dirawat karena asma
tidak memberikan manfaat tambahan.

Goggin N, et al. Arch Pediatr Adolesc Med 2001;155:1329-1334

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Peranan ICS pada asma akut


Konsentrasi sistemik
dari kortikosteroid
pada penggunaan
jangka panjang

Efek samping
yang
tidak
diinginkan

ICS lebih aman dibandingkan steroid sistemik


Steroid sistemik memerlukan waktu 4-24 jam untuk:

Meningkatkan fungsi paru


Mengurangi perawatan rumah sakit

ICS memberikan efek yang lebih cepat (1-2jam) ketika diberikan dalam
dosis berulang dengan interval waktu <30 menit selama 90-120 menit.
ICS: Inhaled CorticoSteroid
Rodrigo GJ, Rapid effect of ICS on Acute Asthma. Chest 2006;130:1301-1311

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Perbandingan kombinasi Flixotide Nebules


(Fluticasone Propionate) dengan SABA tunggal
Studi acak, double-blind, grup paralel terhadap 150 anak dengan asma akut derajat
sedang untuk menguji benefit kombinasi fluticasone propionate (FP) terhadap
salbutamol yang diberikan secara nebulisasi
Kelompok Studi
Tiga dosis salbutamol (30 l/kg/dosis) setiap 15 menit
Tiga dosis salbutamol (30 l/kg/dosis) setiap 15 menit + dua dosis FP (500
mcg/dosis) pada menit ke-15 dan ke-30 setelah dosis pertama salbutamol
Tiga kombinasi dosis salbutamol (30 l/kg/dosis) + FP (500 mcg/dosis) setiap 15
menit
Kesimpulan
Pasien anak yang diberikan kombinasi salbutamol dan fluticasone menunjukkan
perbaikan respon klinis pada menit ke-120 dibandingkan kelompok salbutamol
tunggal (p=0,004)
Tidak terdapat reaksi simpang signifikan yang teramati dengan pengobatan yang
dilakukan.
Estrada-Reyes E, et al. Pediatr Allergy Immunol 2005: 16: 609614

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Perbandingan Flixotide Nebules (Fluticasone


Propionate) dengan Budesonide
Senyawa
Flixotide Nebules
Budesonide
Dexamethasone
Prednisolone

Bioavailabilitas
< 1%
11%
> 80%
> 80%

Bioavailabilitas Oral
Dapat Diabaikan

Harding SM,Respir Med 1990;84 (Suppl A)25-29


Johnson M.J. Allergy Clin Immunol 1996;97:169-176

10.5
7.5
5.1

Afinitas Reseptor Tinggi

1.1

Johnson M.J. Allergy Clin Immunol 1996;97:169-176

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Perbandingan Flixotide Nebules


(Fluticasone Propionate) dengan
Prednisolon oral untuk eksaserbasi akut
asma pada anak

Acak, double blind,


Paralel, studi 7-hari pada
anak-anak dengan
eksaserbasi asma
320 anak - anak usia 4 16 tahun diberikan FP
nebules 2000 g/hr atau
prednisolon oral
Dosis Prednisolone : 2
mg/kg/hari selama 4 hari
kemudian 1 mg/kg/hari
selama 3 hari

260
250

Rata-rata APE pagi (L/min)

p=0.034

240
230
220
210

FP 2000 g/hari

200

Prednisolon
2 mg/kg - 4 hari,
1 mg/kg - 3 hari

190
180
170
160
150
1

Hari setelah eksaserbasi


Manjra Al. et al. Resp Med 2000; 94: 1206-1214

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Perbandingan Flixotide Nebules


(Fluticasone Propionate) dengan
Prednisolon oral untuk eksaserbasi akut
asma pada anak
Profil tolerabilitas yang sebanding dengan
prednisolon oral
FP

Prednisolon

35% (57/165)

28% (44/156)

Kandidasis orofaring

8% (14/165)

3% (5/156)

Pusing dan muntah

4% (7/165)

5% (8/156)

Adverse Event:

Manjra Al. et al. Resp Med 2000; 94: 1206-1214

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Perbandingan Flixotide Nebules (Fluticasone Propionate)


dengan methyl prednisolon IV pada asma akut berat
Perbaikan Arus Puncak Ekspirasi (APE) setelah pemberian steroid
p=0,556

P= 0,556
0,5 mg FP nebules diberikan 3x
pada menit 0, 20 dan 40
125 mg Metil Prednisolon IV
diberikan pada menit 0

Nebulisasi Flixotide Nebules memberikan perbaikan


gejala klinis asma eksaserbasi yang sama baiknya
dengan injeksi metilprednisolon
Sari A. et al. Maj Kedokt Indon 2005; 7: 463-471

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Perbandingan Flixotide Nebules (Fluticasone Propionate)


dengan methyl prednisolon IV pada asma akut di UGD

Rata-rata APE (% prediksi)

Studi open-label dan acak untuk menentukan efikasi Flixotide Nebules


dibandingkan metilprednisolon IV
pada 73 orang dewasa yang dirawat di UGD karena serangan
asma
akut
Nebulisasi
FP 0,5mg/2ml
Metilprednisolon (MP) IV 125 mg

*P = 0,05 vs FP, FP+MP

Pada 2 jam setelah pengobatan di UGD, nilai


APE pada grup FP signifikan meningkat
dibandingkan kedua grup lainnya (p = 0,021)

Starobin D. et al. IMAJ 2008; 10: 568571

Angka rawat inap signifikan lebih tinggi


pada grup metilprednisolon (MP)
dibandingkan FP dan kombinasi FP+MP
Hanya untuk kalangan profesional kesehatan
ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Produk Informasl Singkat Ventolin Nebules


Kandungan: 2,5 mg Salbutamol dalam 2,5 ml NaCl. Indikasi: Penanganan rutin untuk bronkospasme kronis dan penanganan
serangan asma akut. Dosis dan Metode Administrasi: Dosis awal adalah 2,5 mg dapat ditingkatkan menjadi 5 mg. Terapi dapat
diulang 4 kali perhari, digunakan 1-4 kali sehari dengan metode nebulisasi. Efek klinis Ventolin Nebules pada anak di bawah 18
bulan kurang dapat dipastikan. Kadang dapat menimbulkan hipoksemia sementara. Terapi oksigen tambahan kadang juga
diperlukan. Overdosis: Hipokalemia mungkin terjadi pada overdosis Ventolin. Kadar kalium serum harus dimonitor.
Pertimbangan untuk penghentian terapi dan pemberian terapi simptomatik yang tepat seperti agen -bloker kardioselektif
sebaiknya dilakukan pada pasien dengan gejala jantung (misal: takikardi, palpitasi). Kontraindikasi: Pada pasien yang
hipersensitif terhadap salah satu komponen dalam Ventolin Nebules. Peringatan dan Perhatian: Penggunaan pada pasien
tirotoksikosis harus diperhatikan. Interaksi: Salbutamol sebaiknya tidak dikombinasikan dengan obat beta-bloker yang non
selektif seperti Propanolol. Kehamilan dan Menyusui: Penggunaan obat selama kehamilan hanya dilakukan jika manfaat yang
diharapkan bagi sang ibu lebih besar dibandingkan resiko pada janin. Efek Samping: Dapat menyebabkan tremor, takikardi.
Jumlah dalam Kemasan dan Nomor Registrasi: Setiap kemasan Ventolin Nebules 2,5 mg terdiri dari 20 nebules. Nomor
Registrasi: DKI9282000368A1. Ventolin Nebules PI BPOM 13 Mei 2009, GDS23/IPI06 (10 April 2011)

Produk Informasi Singkat Flixotide Nebules


Kandungan: 0,5 mg Fluticasone Propionate dalam 2 ml NaCl. Indikasi: Memberikan efek anti inflamasi yang signifikan di paruparu. Mengurangi gejala dan eksaserbasi pasien asma yang sebelumnya diterapi menggunakan bronkodilator saja atau dengan
terapi profilaksis. Dewasa: Manajemen profilaksis pada asma berat. Pengobatan asma eksaserbasi akut. Anak-anak (4-16
tahun): Pengobatan asma eksaserbasi akut derajat ringan dan sedang.Dosis: Dewasa dan Remaja di atas 16 tahun: 500-2000
mcg, dua kali sehari. Anak dan remaja 4-16 tahun: 1000 mcg, dua kali sehari. Metode Penggunaan: nebulisasi. Kontraindikasi:
Pada pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen dalam Flixotide Nebules. Peringatan dan Perhatian: Tidak untuk
digunakan tunggal pada bronkospasme akut yang memerlukan bronkodilator kerja cepat, misalnya: salbutamol. Interaksi:
Pernah dilaporkan interaksi obat yang signifikan pada pasien yang menerima fluticasone dan ritonavir, dan menyebabkan efek
kortikosteroid sistemik termasuk sindrom Cushing dan supresi adrenal. Kehamilan dan Menyusui:Tidak ada studi yang
memadai dan terkontrol baik untuk menyatakan keamanan fluticasone propionate pada kehamilan manusia. Efek fluticasone
propionate pada kehamilan manusia tidak diketahui. Pemberian fluticasone propionate selama kehamilan sebaiknya
dipertimbangkan hanya jika manfaat terhadap ibu lebih besar dibandingkan resiko pada janin. Ekskresi Fluticasone Propionate
pada air susu ibu belum diteliti. Efek Samping: Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan serta suara serak pada beberapa
pasien adalah umum terjadi. Pasien dapat berkumur dengan air setelah menggunakan obat. Kejadian angioedema (terutama
oedema pada wajah dan orofaring), gejala pernapasan (dispnea dan/atau bronkospasme), reaksi anafilaktik, serta
bronkospasme paradoksal pernah dilaporkan namun sangat jarang terjadi. Overdosis: Dapat menyebabkan supresi sementara
dari fungsi adrenal sehingga dibutuhkan monitor terhadap kondisi adrenal. Pasien yang menerima dosis melebihi dosis
rekomendasi harus dipantau secara ketat dan dosis diturunkan secara bertahap. Jumlah dalam Kemasan dan Nomor
Registrasi: Flixotide Nebules 0,5 mg/ 2 ml, 10 unit dosis tunggal 2 ml. Nomor registrasi: DKI0282001275A1. Flixotide
Nebules Approved PI BPOM 5 Desember 2013, GDS30/IPI08 (2 Januari 2013)
Sebelum meresepkan, mohon membaca informasi peresepan lengkap yang tersedia berdasarkan permintaan
Reaksi simpang yang terjadi, harus dilaporkan kepada GSK Indonesia di nomer telpon +628118438228 atau email ke yqq68540@gsk.com

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan

ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

TERIMA KASIH
Menara Standard Chartered 35th Floor
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12930
Telp. (62-21) 2553 2350
Fax. (62-21) 2553 2360

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0006/14

AD: 19/09/2014, ED: 19/09/2016

Anda mungkin juga menyukai